Anda di halaman 1dari 23

EKONOMI MAKRO

PRODI AKTUARIA
FMIPA UI
BAB 4
KESEIMBANGAN EKONOMI DUA SEKTOR
KESEIMBANGAN EKONOMI DUA SEKTOR

• Pendekatan analisis dari bab IV sampai bab VI merupakan pendekatan


Keynesian sederhana

• Perekonomian dua sektor adalah perekonomian yang terdiri dari sektor


rumah tangga dan perusahaan dengan ciri-ciri aliran pendapatan sbb:
a. Perusahaan menggunakan faktor-faktor produksi yang dimiliki rumah
tangga, sedangkan rumah tangga mendapatkan upah/gaji, sewa, bunga,
dan laba.
b. Sebagian besar pendapatan rumah tangga akan digunakan untuk
konsumsi (membeli barang dan jasa dari sektor perusahaan).
c. Sisa pendapatan rumah tangga ditabung di lembaga keuangan.
d. Pengusaha yang ingin melakukan investasi bisa meminjam dari
tabungan rumah tangga yang terkumpul di lembaga keuangan.

3
HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI DAN PENDAPATAN
Faktor terpenting yang menentukan tingkat pengeluaran rumah tangga
adalah pendapatan rumah tangga.

.
Paa Tabel 4.1 digambarkan:
• Pada pendapatan rendah, rumah tangga mengorek tabungan.
• Kenaikan pendapatan menaikkan pengeluaran konsumsi.
• Pada pendapatan yang tinggi, rumah tangga menabung.
4
KECONDONGAN MENGONSUMSI DAN MENABUNG

Kecondongan Mengonsumsi (Propensity to Consume):


• Marginal Propensity to Consume (MPC) = C / Yd
• Average Propensity to Consume (APC) = C / Yd

5
Kecondongan Menabung (Propensity to Save)
• Marginal Propensity to Save (MPS) = S / Yd
• Average Propensity to Save (APS) = S / Yd

6
HUBUNGAN ANTARA KECONDONGAN MENGONSUMSI
DAN MENABUNG

MPC + MPS = 1 → Yd = C + S → Yd/Yd = C/Yd + S/Yd

APC + APS = 1 → Yd = C + S → Yd/Yd = C/Yd + S/Yd


7
FUNGSI KONSUMSI DAN TABUNGAN
Fungsi Konsumsi & Fungsi Tabungan

Fungsi Konsumsi adalah suatu kurva


yang menggambarkan sifat hubungan
antara konsumsi RT dalam perekonomian
dengan pendapatan nasional (pendapatan
disposebel) perekonomian tersebut.
Fungsi Konsumsi: C = a+bY
di mana: b = MPC
Fungsi Tabungan adalah suatu kurva yang mengambarkan sifat hubungan antara
tabungan rumah tangga dalam perekonomian dengan pendapatan nasional
(pendapatan disposebel) perekonomian tersebut.
Fungsi tabungan: S = -a + (1-b) Y di mana b = MPC 8
Faktor Penentu Konsumsi dan Tabungan

• Tingkat pendapatan rumah tangga


• Kekayaan yang telah terkumpul (misalnya karena warisan)
• Suku bunga
• Sikap berhemat
• Keadaan perekonomian
• Distribusi pendapatan
• Tersedia/tidaknya dana pensiun yang mencukupi

9
INVESTASI

Investasi adalah pengeluaran-pengeluaran untuk penanaman modal/


pengeluaran perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan
perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi
barang-barang dan jasa-jasa yang tersedia dalam perekonomian.

Penentu tingkat investasi:


1) Tingkat keuntungan yang diramalkan akan diperoleh.
- Jenis investasi yang mempunyai prospek yang lebih baik untuk
dilaksanakan
- Besarnya investasi yang harus dilakukan.

2) Suku bunga.
Pengusaha akan banyak berinvestasi jika presentasi keuntungan yang
akan diperoleh sebelum dikurangi bunga yang akan dibayar lebih besar
dari suku bunga yang harus dibayarkan.

10
3) Ramalan mengenai ekonomi di masa depan
Makin bagus ramalan masa depan(termasuk ramalan sosial dan politik)
semakin banyak investasi yang dilakukan.

4) Kemajuan teknologi
Makin banyak inovasi/pembaharuan makin banyak investasi yang
dilakukan.

5) Tingkat pendapatan nasional dan perubahan-perubahannya


Tingkat pendapatan nasional yang menaik secara konsisten, maka akan
semakin menarik investor.

6) Keuntungan yang diperoleh perusahaan-perusahaan


Makin banyak keuntungan yang ditawarkan semakin banyak investor
yang tertarik

11
Tingkat Pengembalian Modal

Menghitung Nilai Sekarang (Present Value)

NS = Nilai Sekarang pendapatan yang diperoleh antara tahun 1 hingga tahun n.


Y1 , Y2,...,Yn = pendapatan neto (keuntungan) yang diperoleh perusahaan antara tahun 1
hingga tahun n.
r = suku bunga.
Dengam memisalkan nilai sekarang modal yang diinvestasikan adalah M,
penanaman modal tersebut dikatakan menguntungkan apabila NS > M.

Menghitung Tingkat Pengembalian Modal

M = nilai modal yang diinvestasikan.


Y1 , Y2,...,Yn = pendapatan neto (keuntungan ) yang diperoleh perusahaan antara tahun 1
hingga tahun n.
R = tingkat pengembalian modal.
Suatu investasi dipandang menguntungkan jika nilai R lebih besar dari suku bunga.
12
Efisiensi Investasi Marginal(MEI)

MEI adalah suatu kurva yang menunjukkan hubungan antara tingkat


pengembalian modal dan jumlah modal yang akan diinvestasikan.
13
Suku Bunga dan Tingkat Investasi

Investor akan melihat MEI dan suku bunga untuk menentukan akan
menanam modal atau tidak. Kegiatan investasi hanya akan dilakukan
apabila tingkat pengembalian modal ≥ suku bunga.
14
Fungsi Investasi

Fungsi Investasi adalah kurva yang menunjukkan hubungan antara investasi


dengan tingkat pendapatan nasional.

Hubungan Kurva MEI dengan Fungsi Investasi dapat dilihat dalam gambar
berikut:

15
Perkembangan teknologi dan ramalan keadaan ekonomi masa depan yang
lebih baik akan mempengaruhi tingkat investasi, yakni akan menyebabkan
kurva MEI bergeser dari MEI0 ke MEI1

16
Autonomous Investment vs Induced Investment

Dalam kebanyakan analisis mengenai penentu pendapatan nasional, investasi


yang dilakukan pengusaha adalah investasi otonomi. Namun demikian,
pengaruh pendapatan nasional terhadap investasi tidak dapat diabaikan.
Dalam jangka panjang, apabila pendapatan nasional meningkat, maka
investasi akan meningkat pula.

Y  dari Y0 ke Y1 →
I  dari I0 ke I1

Ini disebut induced


investment (investasi
terpengaruh).

17
PENENTU TINGKAT KEGIATAN EKONOMI

Dalam perekonomian dua sektor, keseimbangan perekonomian negara


tercapai apabila: Y = C+ I dan I = S

18
Secara grafik dapat digambarkan sebagai berikut:

19
Pendekatan Aljabar untuk Menentukan Keseimbangan

Dapat dilakukan dengan 2 cara:


1. Menggunakan persamaan Y = C + I
2. Menggunakan persamaan S = I

Contoh:
Fungsi Konsumsi: C = 90 + 0.75 Y, sedangkan Fungsi Investasi: I = 120, maka
keseimbangannya adalah:

1. Menggunakan persamaan Y = C + I
Y = 90 + 0.75 Y + 120
0.25 Y = 210
Y = 840

2. Menggunakan persamaan S = I
- 90 + 0.25 Y = 120
0.25 Y = 210
Y = 840
20
Perubahan keseimbangan pendapatan nasional pada perekonomian 2
sektor terutama disebabkan perubahan dalam investasi. Berapa besar
pengaruh pengeluaran agregat, dalam hal ini investasi, terhadap
keseimbangan dan terutama atas pendapatan nasional dapat dijelaskan
dengan analisis multiplier.

Angka Pengganda (Multiplier)


Multiplier menggambarkan perbandingan antara jumlah pertambahan/
pengurangan dalam pendapatan nasional dengan jumlah pertambahan/
pengurangan dalam pengeluaran agregat yang telah menimbulkan
perubahan dalam pendapatan nasional tersebut.

1 / (1-MPC) atau 1 / MPS → angka pengganda (multiplier)

21
Dari contoh sebelumnya, Fungsi Konsumsi: C = 90 + 0.75 Y dan
Investasi = 120 → Y0 = 840. Jika invetasi naik menjadi 140, maka
pendapatan nasional keseimbangan yang baru adalah:
Y1 = 90 + 0.75 Y1 + 140
0.25 Y1 = 230
Y1 = 920

Dengan pendekatan multiplier:


 Y = 1 / (1-0.75) x  I
 Y = 4 x 20
 Y = 80

Y1 = Y0 +  Y = 840 + 80 = 920

Paradoks Berhemat (Paradox of Thrift)


Konsumen yang berhemat dapat mengurangi tingkat kegiatan ekonomi
karena perekonomian ditentukan oleh tingkat pengeluaran agregat,
sehingga peningkatan tabungan akan mengurangi konsumsi dan
pengeluaran agregat, sehingga akan menurunkan pendapatan nasional
22
23

Anda mungkin juga menyukai