Anda di halaman 1dari 2

DI SUDUT KAMAR ANAK PAPUA

By ; Khaiiirr

Menurutmu, Definisi Kemerdekaan itu seperti apa ? Apakah kalian merasa negara kita ini
sudah 100% Merdeka ? Kemerdekan seperti apa yang dapat menjawab semua pertanyaan
itu ? Pendidikan yang sudah majukah ? Atau Sarana kesehatan yang sudah berkembang ?
Sadarlah, bukalah kacamata kehidupanmu dan tengoklah salah satu yang terjadi diujung
timur indonesia. Apakah sudah bisa dikatakan Indonesia Merdeka ? dengan Pendidikan yang
masih minim, sarana Kesehatan yang belum sepenuhnya memenuhi kebutuhan, serta
minimnya teknologi yang berkembang disana. Apakah itu defenisi Kemerdekaanmu ?
Sungguh miris bukan, yang katanya 75 tahun Indonesia telah Merdeka tetapi masih begitu
tertampang nyata potret kehidupan saudara kita diujung timur indonesia yang sangat
membutuhkan perhatian khusus dari kita terkhususnya dari Pemerintahan. Sebuah kota kecil
yang konon dikatakan sebagai surganya dunia ini ternyata masih sangat jauh dari kata maju.
Pendidikan yang seharusnya menjadi momok dalam suatu daerah malah hanyalah menjadi
angin yang seakan dengan gampang pergi dan berlalu tanpa meninggal bekas. Sarana
kesehatan yang seharusnya menjadi pedang untuk kesejahteraan masyarakat seakan hanya
menjadi sesuatu yang tidak terlihat. Papua butuh Guru, Papua butuh Dokter, Papua butuh
Sosialisai, Papua butuh Kita untuk terjun bersama membangun kehidupan yang layak untuk
mereka.
Keindahan Alam yang sangat terpampang nyata di papua pasti sangat membuat para pencita
alam kita bahkan wisatawan manca negara pun terkagum-kagum. Tapi sayang, disudut ruang
rupanya pendidikan tanah papua tidak berbanding lurus dengan keindahan alam yang
dimilikinya. Sedih, miris, dan memprihatinkan bukan ?. Sejauh sampai saat ini proses belajar
mengajar masih dapat dikatakan berjalan dengan lancar karena tenaga pengajar cukup.
Bahkan masyarakat setempatpun ada yang menjadi bagian untuk menjadi salah satu tenaga
pengajar di desanya, selain itu adapun dari yang berstatus PNS, dan juga relawan mengajar
yang datang untuk menjadi tenaga pengajar disana.
Desa..... Kec. Puncak Jaya Papua, Desa inilah yang menjadi salah satu background yang saya
ambil untuk menceritakan sedikit tentang potret pendidikan papua. Di desa ini, untuk
pendidikan sendiri masih sangat minim kesedarannya. Akan tetapi untuk Ketersediaanya
sekolah di desa ini telah lengkap tersedia dari jenjang SD Hingga SMA dengan murid
berkisar 30-40 orang.
Sejauh yang ada, kesadaran akan pentingnya pendidikan di desa .... masih sangat minim
bahkan kerja sama masyarakat terutama orang tua dan anakpun masih sangat rendah. Di desa
ini anak-anak lebih bersemangat untuk mecari uang dibandingkan belajar. Mereka lebih
bersemangat membantu orang tua mereka berkebun dengan tujuan mencari uang dan
sayangnya hal ini direspon baik oleh orang tua yang ada di desa tersebut. Sehingga Anak-
anak di Desa ini semangat belajarnya sangat rendah dan jiwa untuk mencari uang menjadi
halangan utama mereka dalam belajar.
Terkait dengan rendahnya minat belajar anak-anak di desa... dikarenakan kurangnya
perhatian orang pemerintah terhadap tumbuh kembang dan potensi anak-anak di desa ini.
Salah satunya, kurangnya sosialisasi dan dorongan pemerintah untuk membuka pemikiran
orang tua dan masyarakat. Orang tua menjadi objek terpanting dalam perkembangan anak
dalam dunia pendidikan. Hal ini benar terjadi, ketika yang diajarkan orang tua hanyalah
bagaimana cara mendapatkan uang maka yang dilakukan anak-anakpun akan berbanding
lurus dengan yang ajarkan. Di desa ini sayangnya Peran orang tua untuk membiarkan anak-
anaknya belajar sangat rendah. Hal itulah yang menjadi momok anak-anak sangat rendah
jiwa belajarnya. Karena yang dicontohkan hanyalah bagaiamana cara mendapatkan uang,
maka yang dipikirkan bukanlah belajar tetapi bekerja dan hasilnya adalah uang.

Anda mungkin juga menyukai