Makalah Tentang Resusitasi Jantung Paru
Makalah Tentang Resusitasi Jantung Paru
Untukmemenuhitugasmatakuliahkeperawatankritis
DosenpembimbingH.TaufiqurRahman,S.ST.,M.Mkes
DISUSUNOLEH:
PutriDuilusiAnaAndriyani(33412001149)
Nuriskandar(33412001148)
Muhammadkholilazari(33412001145)
JURUSANKESEHATANPRODIDIIIKEPERAWATAN
POLITEKNIKNEGERIMADURA
TAHUNPELAJARAN2021/2022
7
PengertianCardiacArrest/HentiJantung
Cardiacarrestatauyangbiasadikenalhentijantung
merupakansuatukondisidimanaterjadinyakegagalanorgan
jantunguntukmencapaicurahjantungyangadekuat,yang
disebabkanolehterjadinyaasistole(tidakadanyadetakjantung)
maupundisritmia(Parketal.,2020).Dalampenjelasanlain
mengatakanbahwahentijantungdapatjugadikatakansebagai
menyebutkanbahwahentijantungterjadiketikajantungtelah
berhentiberdetakyangmenyebabkanterhentinyaalirahdarahdi
tubuhsehinggamengakibatkantidakteralirkannyaoksigenke
seluruhtubuh.Tidakadapasokanoksigendalamtubuhakan
berdampakfatal,yaitukerusakanotak.Menurut(Irianti,Irianto,&
AnisaNuraisaJausal,2018)Cardiacarrestatauhentijantung
adalahkeadaanhilangnyafungsijantungyangtibatibayang
ditandaidenganterjadinyahentinapasdanhentijantung.
2.1.1 EtiologiCardiacArrest/HentiJantung
disebabkankarenaadanyagangguanpadakelistrikanjantung
yangmenyebabkankeadaan-keadaanmengancamjiwamisalnya
sepertiaritmiamalignaatauadanyamasalahpadairamajantung.
Selainitu,cardiacarrestatauhentijantungjugadapatdipicuoleh
kelainanyangreversible,sepertihipoksia,
7
hipovelemia,hiportemia,tensionpneumothorax,tamponadecardiac, dan
hydrogenion(asidosis).
Menurut(Muttaqin,2012)terdapatbeberapapenyabablain
darihentijantung,yaitu:
a.Disebabkankarenapernafasan
Pemutusanpemasokanoksigendiotakdanseluruhorgan
dapatdikatakansebagaipenyebabataupunkonsekuensidari
hentijantung.Secaramedis,keadaankurangnyaoksigen dalam
otakdisebuthipoksiayangsebabkanadanya
gangguanfungsirespirasiataugangguanpertukarangasdi
paru.Hipoksiadapatterjadiakibatgangguanjalannapas,
misalnyaadasumbatanpadapangkallidahdihipofaring
padaorangyangkesadarannyamenurun,atauhipoksiajuga
dapatterjadipadakasussumbatannapasyangdikarena
aspirasiisilambungdan/ataucairanlambung.Selainitu,
dapatpuladisebabkanolehdepresipernafasanatau
keracunan,kelebihanobat,bahkankelumpuhanotot-oto pernafasan.
b.Sirkulasi
Syokhipovolemikyangterjadikarenapendarahandapat
menjadipenyebabhentijantung.Ketikasyokhipovolemik
terjadi,tubuhkekuranganplasmadancairanvascular,hal
tersebutmengakibatkanpenurunantransportoksigenke organ-
organsehinggadapatmengakibatkanhentijantung.
Selainitu,reaksianafilatikterhadapobatjugadapatmenjadi
penyebabhentijantung.
9
2.1.2 Manifestasikliniscardiacarrest/hentijantung
Adapunmanifestasiklinisatautanda-tandapasienmengalami cardiacarrest
atauhentijantungmenurut(Andrianto,2020)adalahsebagaiberikut.
a.Padapasientidakterabanadidiarteribesar(karotis,radialis maupunfemoralis)
b.Pernafasanpasientidaknormal,padabeberapakasustidak
normalnyapernafasandapatterjadimeskipunjalannafas sudahpaten
c.Pasientidakberesponterhadaprangsanganverbalmaupun rangsangannyeri.
2.1.3 Penatalaksanaancardiacarrest/hentijantung
Penatalaksaanhentijantungperludilaksanakansecepatnya. Berdasarkan
rekomendasi(AHA,2020) mengenaialur
penangananpasienhentijantungyangdisebutchainofsurvival
atau“RantaiBertahanHidup”,dimanatiaprantaiinisaling
berhubungandantidakdapatdipisahkan.RantaiBertahanHidup
initerdiridariduatipe,yaituInHospitalCardiacArrest(IHCA)
ataukejadianhentijantungdirumahsakit,dan OutofHospital
CardiacArrest(OHCA)ataukejadianhentijantungdiluarrumah sakit.
Penatalaksanaanhentijantungdenganmenggunakanprinsip
IHCAdimulaidaripengenalanawaldanpencegahan,segera
mengaktifkanemergencyresponseatausistemtanggapdarurat,
pemberianRJPberkualitas,melakukandefibrilasi,jikapasien
sudahkembalinormaldiberikanperawatanpascahentijantung
danpemulihan(AHA,2020).Sedangkanpenatalaksanaanhenti
jantungdenganmenggunakanprinsipOHCAdimulaidengan
segeramengaktifkanemergencyresponseatausistemtanggapdarurat,
pemberianRJPberkualitastinggi,melakukandefibrilasi,saat
dirujukkerumahsakitdiberikanresusitasilanjutan,jikapasien
10
sudahnormaldiberikanperawatanpascahentijantungdan
pemulihan(AHA,2020).
Gambar1-ChainofSurvival
2.2KonsepResusitasiJantungParu(RJP)yangberkualitas
2.3.1 ResusitasiJantungParu
Suatutindakanpertolonganpertamayangdiberikanpada
korbandengankeadaanhentinapasmaupunhentijantungdisebut
bantuanhidupdasar.Tindakanyangdilakukandalambantuan
hidupdasarmerupakantindakanpemberikannapasbuatandan
ResusitasiJantungParu(RJP)padapasien(Wiliastuti,Anna,& Mirwanti,2018).
Resusitasi(resuscitation)yangberarti“menghidupkankembali” merupakan
sebuah usahayang dilakukanuntuk mencegah timbulnya
episodehentijantungyangberakibatkankematian.Jika
penanganantidaksegeradilaksanakanpasiendengankondisi
hentijantungdapatmengalamikematiandalamwaktuyang
sangatsingkat(sekitar4-6menit)(Andrianto,2020).Salahsatu
penatalaksanaanhentijantungdapatberupaResusitasiJantung
Paru(RJP).Tindakanyangmenjadisalahsatuterapisegera
untukkasushentijantungdandapatditerapkanpadasemua
kasushentinapasmaupunjantunginiterdiridaripemberian
bantuannapasdansirkulasipadapasien.
11
Dalam(Rilantono,2012)memaparkanprinsiputamayang
mendasariResusitasiJantungParu(RJP)yaitu:
a.Ketepatan.
Tujuandariterapiiniadalahmengembalikanpasien
padakehidupanyangberkualitas,makadariitusebuah
ketepatandalampemberianRJPsangatpenting.Jika tidak
berkualitas,makapertimbangkanuntuktidakperlu
dilakukannyaRJP.Padabanyakkasus,terdapatlabel
untuktidakmengharuskandilakukannyaresusitasi(do
notresuscitate/DNR),haltersebutboleh dilakukan
berdasarkankeadaansebagaiberikut:
1.Kemungkinanuntukberhasilkecil(berhubungan
denganusiadanpenyakit)
2.Permintaanpasienmaupunkeluarga/kerabatpasien.
3.Kemungkinanuntukmengembalikanpasienkehidup
yangberkualitasberlangsunglama(Rilantono,2012).
b.Kecepatan.
Pasiendengankeadaanhentijantungmemiliki
waktuyangsingkat.Jikapenanganantidaksegera
dilaksanakanpasiendengankondisihentijantungdapat
mengalamikematiandalamwaktusekitar4-6menit
(Andrianto,2020).Makadariitu,kecepatanmerupakan
salahsatuhalyangsangatpentingdiperhatikansaatRJP
setelahketepatan.Karena,jikapenolongterlambat
beberapadetiksaja,kemungkinanterburuknyaadalah
pasientersebutakanberujungkematian.
12
2.3.2 Langkah-LangkahResusitasiJantungParuyangberkualitas
Salahsatubagiandaribantuanhidupdasaradalah
ResusitasiJantungParu(RJP).Tindakaninidilakukanuntuk mengembalikan
memompasertamemperbaikisirkulasidarahditubuh.Adapun langkah-
langkahresusitasijantungparumenurut(AHA,2020):
a)MenganalisaSituasi
Keamananpenolongmenjadiprioritasuntukmenghindari
adanyakorbanselanjutnya.Perhatikansituasidankeadaan
yangamanuntukpenolongdankorban(AHA,2020).
b)Cekresponkorban
Periksakeadaankorbandenganmemberikanrangsangan
nyeriataupunverbal.Pemeriksaaninidilakukansetelah
dipastikannyalingkungantelahamanuntukpenolongmaupun
korban.Rangsanganverbalyangdilakukanbisadengan
memanggilkorbandisertaimenepukbahukorban.Apabilatidak
adarespon,penolongbisamelakukanrangsangannyeri,baik
menekankukumaupundibagiandada(AHA,2020).
c)MemintabantuandanaktifkanEmergencyMedicalService(EMS)
Jikakorbanmasihtidakmemberikanrespon,penolongsegera
memintabantuandenganberteriakdanmengaktifkansistem
gawatdaruratatauEMS(AHA,2020).
d)Memperbaikiposisikankorbandanpenolong
1.Posisikankorbansupinasiatauterlentangdipermukaan yangkerasdandatar
2.Memperbaikiposisikorbandengancaralogroll(kepala,
leher,danpunggungdigulingkansecarabersamaan)
13
3.Posisikanpenolongsenyamanmungkindenganposisi
berlututsejajardenganbahupasienuntukpemberian
resusitasisecaraefektif(AHA,2020).
e)PeriksaAirway(Jalannafas)
Tujuandaritindakaniniadalahuntukmengetahuiada
atautidaknyasumbatanpadajalannafasyangdisebabkan
bendaasingdalammulut,jikaadabendaasingsegera
bersihkanlebihdulu,bukamulutdenganmenggunakanteknik
crossfinger.Jikasumbatanberbentukcairan
dapatdibersihkandenganjaritelunjukdanjaritengahyang
dilapisiatauditutupisepotongkassa,sedangkanjikaterdapat
sumbatanbendapadatdapatdikeluarkandenganmenggunakan
jaritelunjuk(fingersweep)(AHA,2020).
Membukajalannafasdapatdilakukandengancara
tengadahkepalatopangdagu(headtiltchinlift)namunhindari
melakukaninikepadapasiencederakepala,jikadicurigai
adanyacederakepala,gunakanmanuvermandibular(jawtrust)
(AHA,2020)
f)Breathing(pernafasan)
Tindakanpemeriksaanpernafasaninidilakukandengancara
melihatpergerakandada(look),mendengarkansuaranafas
(listen),danmerasakanhembusannafaspasien(feel)dengan
mendekatkantelingapenolongdenganhidungpasien,melihat
pergerakandindingdada5-6detik.Jikatidakadapernafasan
segeraberinafasbuatansebanyak10-12kalipermenit(1kali bantuannafas,5-
6detik)(AHA,2020).
g)Circulation
14
Memastikanadanyadenyutnadipasiendenganmeletakkan
jaritelunjukdanjaritengahdinadikarotispasien(disisi
kananataukirilehersekitar1-2cmdarithakhea)rabaselama
<10detik.Jikanaditidakterabadannafastidakterasa
lakukanresusitasijantungparu(AHA,2020).
h)Resusitasijantungparuyangberkualitas
1)Posisikandiridisampingkorban
2)Pastikanposisikorbanamandansupinasi/terlentang
3)Letakkankeduatelapaktangan(salingmenumpuk),di
prosesusxipoideusataudiantarakeduaputtingsusu
4)Posisipenolongtegaklurus
5)Menurut(AHA,2020)pemberianresusitasijantungparu
bisadikatakanberkualitasjikamencakuphalini,yaitu
tekankuat(minimum2inch/5cm)dankecepatannya (100-
120kalipermenit)dantunggurekoildadaselesai dengan
sempurna,meminimalisir interupsidalam
kompresi,menghindariventilasiberlebihan,ganti
kompresor/penolongtiap2menit,namunbolehdilakukan
<2menitjikasudahmulaikelelahan,jikatidak
ditemukannyasuaranapaslanjutan,rasiokompresiventilasi
30:2,kapnografigelombangkuantitatif,jikahasilPETCO2
rendahataupunmenurun,kajiulangkualitasRJPyang telahdiberikan.
i)RecoveryPosition(Posisipemulihan)
BilakeadaanpasiensudahKembalinormal,posisikanpasien
denganposisipemulihandengantujuandapatmencegah
terjadinyasumbatansalurannafasjikaterdapatcairan(AHA, 2020).
2.3Faktor-FaktorYangMempengaruhiResusitasiJantungParu(RJP)
15
PemberianTindakanResusitasiJantungParu(RJP)padapasien
hentijantungmerupakansebuahkunciutamauntukmengembalikan
hiduppasien.PelaksanaanRJPtidakterlepasdarifaktor-faktoryang
mempengaruhikeberhasilanpelaksaanRJPyangberkualitasuntukpasien
dengancardiacarrestatauhentijantung.Menurut(Kaminskaetal.,2018) faktor-
faktoryangmempengaruhiketerampilanRJPyangburukadalah
kurangoptimalnyapelatihanyangdiberikan,kurangnyastandarisasi,serta
pelatihanyangjarangdilakukan.Pelatihanmerupakanhalpentingdalam
pelaksanaanRJPyangberkualitas,karenadengandilakukannya
pelatihandapatmeningkatkanpengetahuansertakualitasRJPyang
diberikan(Kaminskaetal.,2018).Dalampenelitian(Ardiansyahetal.,2019)
menjabarkanbahwafaktor-faktoryangmempengaruhipemberian
kompresidadaatauRJPadalahsebagaiberikut.
a.Usia
Kelompokusiadibawah35tahunlebihberpotensimampu
untukmelakukanRJPyangberkualitasselama5siklus.Dalam
penelitian(Ardiansyahetal.,2019inijugamenyebutkanbahwausia
<35tahunmemilikiperformalebihberkualitasdibandingkanusia 36-
60tahun.Halinididasariolehteoriyangmenjelaskanbahwa
usia25tahunmampumengambilvolumeoksigenmaksimal
normalsebesar47,7ml/kg/menit.Namun,volumeoksigenini
akanmenurunsekitar10mg/kg/menitpadausia35tahunkeatas,
sehinggaketahanantubuhselamaberaktivitasakanmenurunpula
(Ardiansyahetal.,2019).
b.JenisKelamin
Berdasarkanjeniskelamin,laki-lakimampulebihefektif
dalammelakukanRJPyangberkualitasdaripadaperempuan.Laki -
lakimemilikipeluanguntukmelakukankompresidadayang
16
berkualitas3,85kalilebihbesardaripadaperempuan(Ardiansyah
etal.,2019).Terdapatnyahormontestosteronpadalaki-laki
mampumenstimulasiproduksieritropoitinpadaginjaldanakan
memproduksiseldarahmerah,selainitutingginyaproposikadar hemoglobinlaki-
lakiyangmenyebabkanlaki-lakimampulebih
maksimaldalampengambilanvolumeoksigen,sehinggamampu
melakukanaktivitaslebihbaikdaripadaperempuan(Ardiansyahet al.,2019).
c.IndexMassaTubuh
Dalam (SyukraAlhamda&YustinaSriani,SKM.,2015)
penggunaanIndeksMassaTubuhatauIMThanyadilakukanpada
orangdewasayangberumur>18tahun,pengukuraninitidak
dapatditerapkanpadabayi,anak,remaja,ibuhamil,dan
olahragawan.AdapunpengukuranIMTinimenggunakanrumus berikut:
IMT=TinggiBadanBeratbadan(m)xTinggiBadan(kg) (m)
MenurutWHOdalambuku(SyukraAlhamda&Yustina
Sriani,SKM.,2015)menyebutkanbahwahasilIMTmemiliki4 klasifikasi,yaitu
<18,5merupakanberatbadankurang(Underweight),rentang18,522,9merupakan
kategoriberatbadannormal,rentang23-24,9
merupakankategorikelebihanberatbadan(Overweight)dengan
risiko,danrentang25-29,9termasukdalamkategoriobesitas.
IndexMassaTubuh(IMT)berbandingterbalikdengan
kardiorespirasirendahmakaseorangindividuakancepat
kelelahan.DapatdisimpulkanbahwaIMTmemilikihubungan
denganpemberianRJPberkualitas(Ardiansyahetal.,2019).
d.Kelelahan
17
Dalambanyakpenelitianmenyebutkanbahwapemberian
RJPpadapasienmenyebabkankelelahan.Jikaseorangindividu
kelelahanmakakecepatandankedalamandalampemberianRJP
sudahtidakdapatdikatakanadekuat(Ardiansyahetal.,2019).
Halinididasarkanolehteoriyangmenjelaskanbahwajika kontraksiototdilakukanlebihdari5-
10detikmakaberesiko terjadinyaprosesglikolisisanaerobyangsumberutamanya
adalahglikogen.Ketikaglikogenpecah,makaterjadinyapeningkatan
kadarasamlaktatyangmenyebabkanindividumengalamikelelahan (Ardiansyahetal.,2019).
e.FrekuensiPelatihandanFaktorPengetahuan
Ketikaindividumengikutisebuahpelatihan,makaadanya
perubahanperilakudanpengetahuanpadaindividutersebut.
Individuyangmelalukanpelatihanberulangsecaraaktifakan
meningkatkankepercayaandiri,kemauanuntukmenolongdan
kemampuan/skilldalammelakukanRJPyangberkualitas.Selain
itu,faktorpengetahuanjugasangatmempengaruhidalam
pemberianRJPyangberkualitas.Denganadanyapeningkatan
pengetahuanataumemilikipengetahuanyanglebihmakaakan
meningkatkanperformadalampemberianRJPyangberkualitas
(Ardiansyahetal.,2019).
f. RajinOlahraga
Ototpunggungdanperutbergeraklebihekstradaripada
ototyanglainnyadalampemberianRJPyangberkualitas.Dalam
penelitian(Linetal.,2016)menyebutkanbahwaketikaseorang
individuseringmenggunakanotot-ototditubuhnyadalamartian
rutinberolahragamakaotot-ototditubuhnyalebihkuatdaripada
individuyangjarangberolahraga.
18
DAFTARPUSTAKA
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=
https://eprints.umm.ac.id/76521/3/BAB%2520II.pdf&ved=2ahUK
EwiJg7eGs4P2AhUMzDgGHU4xDMI4ChAWegQIGhAB&usg=AOv
Vaw3036jkqoPGDiN_SH-w9KYM