Biografi Sunan Gresik - PDF172731
Biografi Sunan Gresik - PDF172731
Cari
30 hari
· 2K tayangan · 10 halaman
50% (2)
Simpan 50% 50% Tanamkan Bagikan Cetak
يرح لا ن حرلا سب
Alhamdulillahi robbil’alamin, segala puji bagi Allah yang telah
menganuhgerahkan keimanan, keislaman, kesehatan dan kesempatan sehingga
penulis dapat menyusun makalah ini dengan baik. Makalah dengan judul “ Biografi
Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim)” ini disusun dalam rangka memenuhi
tugas. Penyusunan ini tak lepas dari bantuan berbagai situs di internet, maka dari
itu saya mengucapkan terima kasih. Meski demikian, saya meyakini masih banyak
yang perlu diperbaiki dalam penyusunan makalah ini, sehingga kritik dan saran
dari pembaca sangat membantu sebagai bahan evaluasi penulis. Demikian
harapan saya agar makalah ini menarik bagi pembaca.
Pendahuluan
Maulana Malik Ibrahim adalah keturunan ke-11 dari Husain bin Ali. Ia
disebut juga Sunan Gresik, Syekh Maghribi, atau terkadang Makhdum Ibrahim As-
Samarqandy. Ia diperkirakan lahir di Samarkand di Asia Tengah, pada paruh awal
abad ke-14. Babad Tanah Jawi versi Meinsma menyebutnya Asmarakandi,
Maulana Malik Ibrahim memiliki, 3 isteri bernama: 1. Siti Fathimah binti Ali
Nurul Alam Maulana Israil (Raja Champa Dinasti Azmatkhan 1), memiliki 2 anak,
bernama: Maulana Moqfaroh dan Syarifah Sarah 2. Siti Maryam binti Syaikh
Subakir, memiliki 4 anak, yaitu: Abdullah, Ibrahim, Abdul Ghafur, dan Ahmad 3.
Wan Jamilah binti Ibrahim Zainuddin Al-Akbar Asmaraqandi, memiliki 2 anak
yaitu: Abbas dan Yusuf. Selanjutnya Sharifah Sarah binti Maulana Malik Ibrahim
di ik hk d S id F dh l Ali M t dh [S S t i/ R d S t i] d
dinikahkan dengan Sayyid Fadhal Ali Murtadha [Sunan Santri/ Raden Santri] dan
melahirkan dua putera yaitu Haji Utsman (Sunan Manyuran) dan Utsman Haji
(Sunan Ngudung). Selanjutnya Sayyid Utsman Haji (Sunan Ngudung) berputera Baca gratis selama
Cari
Sayyid Ja’far Shadiq [Sunan Kudus].
30 hari
Malik Ibrahim umumnya dianggap sebagai wali pertama yang
mendakwahkan Islam di Jawa. Ia mengajarkan cara-cara baru bercocok tanam dan
banyak merangkul rakyat kebanyakan, yaitu golongan masyarakat Jawa yang
tersisihkan akhir kekuasaan Majapahit. Malik Ibrahim berusaha menarik hati
masyarakat, yang tengah dilanda krisis ekonomi dan perang saudara. Ia
membangun pondokan tempat belajar agama di Leran, Gresik. Pada tahun 1419,
Malik Ibrahim wafat. Makamnya terdapat di desa Gapura Wetan, Gresik, Jawa
Pelajari selengkapnya
keturunan dari Jenal Abidin, dan sepupu Raja Chermen (sebuah negara Sabrang),
telah menetap bersama para Mahomedans lainnya di Desa Leran di Jang’gala“.
Namun demikian, kemungkinan pendapat yang terkuat adalah berdasarkan
pembacaan J.P. Moquette atas baris kelima tulisan pada prasasti makamnya di
desa Gapura Wetan, Gresik; yang mengindikasikan bahwa ia berasal dari Kashan,
suatu tempat di Iran sekarang.
Terdapat beberapa versi mengenai silsilah Maulana Malik Ibrahim. Ia pada
umumnya dianggap merupakan keturunan Rasulullah SAW; melalui jalur
keturunan Husain bin Ali, Ali Zainal Abidin, Muhammad al-Baqir, Ja’far ash-Shadiq,
Ali al-Uraidhi, Muhammad al-Naqib, Isa ar-Rumi, Ahmad al-Muhajir, Ubaidullah,
Alwi Awwal, Muhammad Sahibus Saumiah, Alwi ats-Tsani, Ali Khali’ Qasam,
Muhammad Shahib Mirbath, Alwi Ammi al-Faqih, Abdul Malik (Ahmad Khan),
Abdullah (al-Azhamat) Khan, Ahmad Syah Jalal, Jamaluddin Akbar al-Husain
(Maulana Akbar), dan Maulana Malik Ibrahim.
Penyebaran agama
Maulana Malik
menyebarkan Ibrahim
agama Islamdianggap
di tanah termasuk
Jawa, dansalah seorang wali
merupakan yangsenior
pertama-tama
diantara
para Walisongo lainnya.[9] Beberapa versi babad menyatakan bahwa
kedatangannya disertai beberapa orang. Daerah yang ditujunya pertama kali ialah
desa Sembalo, sekarang adalah daerah Leran, Kecamatan Manyar, yaitu 9
kilometer ke arah utara kota Gresik. Ia lalu mulai menyiarkan agama Islam di
tanah Jawa bagian timur, dengan mendirikan mesjid pertama di desa Pasucinan,
Manyar.
Pertama-tama yang dilakukannya ialah mendekati masyarakat melalui
pergaulan. Budi bahasa yang ramah-tamah senantiasa diperlihatkannya di dalam
pergaulan sehari-hari. Ia tidak menentang secara tajam agama dan kepercayaan
hidup dari penduduk asli, melainkan hanya memperlihatkan keindahan dan
kabaikan yang dibawa oleh agama Islam. Berkat keramah-tamahannya, banyak
masyarakat yang tertarik masuk ke dalam agama Islam.Sebagaimana yang
dilakukan para wali awal lainnya, aktivitas pertama yang dilakukan Maulana Malik
Ibrahim ialah berdagang. Ia berdagang di tempat pelabuhan terbuka, yang
sekarang dinamakan desa Roomo, Manyar. Perdagangan membuatnya dapat
berinteraksi dengan masyarakat banyak, selain itu raja dan para bangsawan dapat
pula turut serta dalam kegiatan perdagangan tersebut sebagai pelaku jual-beli,
pemilik kapal atau pemodal.
.Hasil karya
Pelajari selengkapnya
Baca gratis selama
Cari
30 hari
Pelajari selengkapnya
Baca gratis selama
Cari
30 hari
Pelajari selengkapnya
Baca gratis selama
Cari
30 hari
Majalah Podcast
Partitur
Pelajari selengkapnya
The Secret
Rhonda Byrne
Pelajari selengkapnya
Influence: The
Psychology of
Persuasion
Robert B. Cialdini, PhD
Hadiah
Pelajari selengkapnya