Untuk pasien dengan diagnosa CAD dengan keluhan sesak napas, nyeri dada,
lemas, pusing, pengeluaran urine sedikit, edema pulmonal akut, edema ektremitas
bawah, dan mempunyai riwayat hipertensi, riwayat penyakit paru, gambaran EKG
menunjukan adanya perubahan secara konsisten akibat iskemia atau infark. Hal
laboratorium LDL kolesterol ≥ 160 mg/dl, trigliserida ≥ 140 mg/dl. Manajement
pengobatannya adalah:
1. Furosemide
Cara penyimpanan
Obat furosemide disimpan pada suhu 15–30°C dan hindari dari cahaya
matahari langsung.
Cara penggunaan furosemide per oral
Absorpsi akan lebih cepat bila dikonsumsi saat perut kosong. Namun, bila
terjadi gangguan saluran gastrointestinal. sebaiknya obat dikonsumsi
bersamaan dengan makanan.
Cara penggunaan furosemide Injeksi
IV furosemide sebaiknya dilakukan perlahan-lahan, dalam waktu 1–2
menit. Jika furosemide akan diberikan dalam dosis besar secara
parenteral, lakukan dilusi menggunakan NaCl 0,9%, Ringer Laktat,
atau dextrose 5%, dan sesuaikan pH >5,5. Kecepatan infus sebaiknya
tidak lebih dari 4 mg/menit. Hindari pemberian furosemide parenteral
bersamaan dengan zat yang bersifat asam, atau memiliki pH <5,5,
misalnya asam askorbat, ciprofloxacin, labetalol, tetracycline, epinefrin
atau norepinefrin. Pemberian bersamaan dapat menyebabkan timbulnya
presipitat pada furosemid, sebab furosemide bersifat basa.
3. Clopidogrel (CPG)
Cara penyimpanan
Simpan CPG pada suhu di bawah 25 derajat Celcius, pada tempat yang
sejuk dan kering, serta terlindungi dari cahaya matahari langsung, jauhkan
dari jangkauan anak-anak serta hewan peliharaan, jangan simpan di tempat
lembap seperti kamar mandi, jangan simpan di freezer.
Cara penggunaan obat
CPG dapat dikonsumsi sebelum atau setelah makan. Minumlah CPG
dengan segelas air. Konsumsi obat secara teratur dan pada waktu yang
sama. Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa.
Apabila lupa menggunakan obat, segera pakai jika jeda dengan waktu
selanjutnya masih lama. Jika jeda dengan waktu berikutnya singkat,
lupakan dosis yang tertinggal. Jangan menggandakan dosis pada waktu
bersamaan. Jangan melebihkan atau mengurangi dosis tanpa berkonsultasi
terlebih dahulu kepada dokter untuk menghindari terjadinya efek samping
atau efektivitas yang berkurang dari obat.
4. Aspilet
Cara penyimpanan
Simpan aspilet pada suhu di bawah 25 °C. Jauhkan dari paparan cahaya
langsung serta tempat yang lembab. Jangan menyimpan aspilets di kamar
mandi atau membekukannya. Merek lain dari obat ini mungkin memiliki
aturan penyimpanan yang berbeda. Namun, selalu perhatikan instruksi
penyimpanan pada kemasan produk
Cara penggunaan obat
Obat ini diminum dengan air mineral. Sebaiknya, Anda tidak mengunyah,
menghancurkan, atau menggigit tablet aspilets kecuali dokter Anda
menyarankan sebaliknya. Obat ini paling baik dikonsumsi setelah makan
sebanyak satu kali sehari.
5. Bisoprolol
Cara penyimpanan
Bisoprolol baik disimpan pada suhu ruangan di bawah 30°C dan jauh dari
paparan sinar matahari langsung.
Cara penggunaan obat
Bisoprolol tersedia dalam sediaan tablet salut selaput yang diminum sekali
sehari, baik sebelum atau sesudah makan
6. Atrovastatin
Cara penyimpanan
Simpan atorvastatin pada suhu ruangan, di tempat yang kering, dan
terhindar dari sinar matahari. Jauhkan atorvastatin dari jangkauan anak-
anak.
Cara penggunaan obat
Atorvastatin dapat dikonsumsi sesudah atau sebelum makan. Jangan
menghancurkan atau membelah tablet karena dapat meningkatkan risiko
terjadinya efek samping. Sebaiknnya diminum pada pagi hari karena obat
ini memiliki waktu yang lama untuk di proses oleh tubuh (long-acting
statins), yaitu 19 jam. Oleh karena itu obat ini sebaiknnya diminum pada
pagi atau siang hari
7. Amlodipine
Cara penyimpanan
Amlodipine disimpan pada suhu ruangan 20-25°C.
Cara penggunaan obat
Pemberian amlodipine lebih baik pada pagi hari setelah makan karena
pengukuran tekanan darah pada pagi hari lebih tinggi dibandingkan
dengan malam hari. Walaupun ada beberapa penelitian yang menunjukkan
bahwa pemberian obat antihipertensi sebelum tidur menunjukkan
penurunan risiko terjadinya komplikasi akibat hipertensi dengan catatan
tidur tidak terganggu. Semua ini kembali lagi pada kondisi dan kepatuhan
seseorang dalam mengkonsumsi obat antihipertensi. Jika penderita
memang tidak dapat mengkonsumsi di pagi hari, maka konsumsi obat
dapat dirubah menjadi malam hari. Hal ini berlaku juga saat awal
pemberian diminum pagi hari maka untuk seterusnya diminum pagi hari,
begitupun sebaliknya.