Anda di halaman 1dari 32

NAMA : …………………………………………………….

ASAL UNIT : …………………………………………………….

KECAMATAN : …………………………………………………….

ALAMAT : …………………………………………………….

NO. HP : …………………………………………………….
FILOSOFIS BUKU IQRA’ DIFINISI IQRA’

1. Jilid 1 Berwarna Merah, berarti masih muda, Iqra‟ adalah sebuah metode pengajaran Al-Qur‟an dengan
membacanya masih terputus-putus, ibarat anak kecil Menggunakan Buku Iqra‟ yang terdiri dari 6 jilid dan dapat
yang sedang belajar berbicara atau berjalan. dipergunakan untuk Balita dan Manula.
2. Jilid 2 Berwarna Hijau, berarti sudah berjalan,
membacanya sudah mulai disambung antara huruf PENYUSUNAN IQRA’
yang satu dengan huruf lainnya, ibaratnya anak kecil
jalannya atau bicaranya sudah mulai lancer. Buku Iqra‟ disusun oleh KH. As’ad Humam (alm),
3. Jilid 3 Berwarna Biru, yang berarti cara membacanya Pengasuh Anggkatan Muda Masjid dan Musholla (AMM)
harus lebih bagus dan lebih lancar dari Iqra‟ jilid 2, Kota Gede Yogjakarta.
ibarat anak kecil yang sudah mulai lancar bicara dan
melangkah dengan merangkai beberapa kata dan KEISTIMEWAAN BUKU IQRA’
melangkah beberapa langkah.
4. Jilid 4 Berwarna Orange, yang berarti masa transisi 1. Praktis, mudah dibawa kemana-mana.
antara mudah dan susuh, atau ibarat buah antara 2. Sistemtis, materinya disusun dari yang mudah sampai
matang dan tidak matang (mengkal), karena didalamnya yang susah.
sudah terdapat bacaan Tanwin, Mad Lin, dan Qolqolah, 3. Variatif, disusun dengan sampul berwarna warni dan
dan perbedaan antara bunyi Hamzah sukun, „Ain berbagai edisi.
sukun, Kaf sukun dan Qof sukun, membacanya harus 4. Komunikatif, setiap Iqra‟ dari jilid 1 s/d jilid 6
lebih baik dan lebih lancar dari Iqra‟ jilid 3. dilengkapi dengan kata-kata instruksi sebagai bahasa
5. Jilid 5 Berwarna Ungu, yang berarti tingkat komunikasi antara santri dengan ustadz-ustadzah.
kesukarannya lebih tinggi dari Iqra‟ jilid 4, warna ungu 5. Fleksibel, Iqra‟ dapat dipelajari oleh berbagai kalangan
juga melambangkan sabar menanti, makanya ustadz- usia dari balita dan manula.
ustadzah harus lebih sabar karena dalam Iqra‟ jilid 5
ini santri banyak menemukan kesulitan. EDISI BUKU IQRA’ DAN KEGUNAANNYA
6. Jilid 6 Berwarna Coklat, yang berarti sudah dewasa
(tua), artinya santri setelah selesai Iqra‟ jilid 6 ini sudah 1. Buku Iqra‟ edisi set warna-warni, untuk santri
siap dan mampu untuk membaca Al-Qur‟an dengan TKA/TPA.
baik.
LPPTKA-BKPRMI KALSEL | 1
2. Buku Iqra‟ edisi bundel kecil warna hitam, untuk anak- 1. Dibaca langsung (tidak dieja).
anak remaja dan dewasa. 2. Menggunakan CBSA (Cara Belajar Santri Aktif).
3. Buku Iqra‟ edisi bundel besar warna hitam, untuk 3. Menggunakan cara Private dengan perbandingan 1:6 /
manula. 1:10 / 1:12.
4. Buku Iqra‟ klasikal, digunakan untuk sekolah atau 4. Modulasi, artinya Iqra‟ harus dipelajari dari mulai jilid
lembaga pendidikan baik SD, SMP, atau SMA yang 1 sampai jilid 6, tidak boleh memilih, misalnya
mempunyai perbandingan antara siswa dan guru tidak langsung jilid 2, 3, 4, 5, dan 6.
seimbang. Dengan kata lain siswanya lebih banyak dari 5. Asistensi, artinya pada saat kekurangan guru, dalam
gurunya. mengajar Iqra‟ boleh mengambil wakil dari santri yang
bacaannya bagus dan fasih, dengan ketentuan :
LANGKAH-LANGKAH SEBELUM MENGAJAR IQRA’ - Santri Iqra jilid 2 yang bacaannya fasih dan bagus,
boleh mengajar Iqra jilid 1.
1. Ustadz-ustadzah membaca secara detail petunjuk- - Santri Iqra jilid 3 yang bacaannya fasih dan bagus,
petunjuk pengajaran yang terdapat disetiap buku Iqra‟. boleh mengajar Iqra jilid 1 dan 2.
2. Ustadz-ustadzah harus mengetahui dan memahami - Santri Iqra jilid 4 yang bacaannya fasih dan bagus,
filosofis masing-masing Buku Iqra‟ dari jilid 1 sampai boleh mengajar Iqra jilid 1, 2 dan 3
dengan jilid 6. - Santri Iqra jilid 5 yang bacaannya fasih dan bagus,
3. Ustadz-ustadzah harus mengetahui dan memahami boleh mengajar Iqra jilid 1, 2, 3 dan 4
kegunaan Buku Iqra‟ dari masing-masing jilid dan - Santri Iqra jilid 6 yang bacaannya fasih dan bagus,
edisi. boleh mengajar Iqra jilid 1, 2, 3, 4 dan 5
4. Ustadz-ustadzah harus mengetahui dan memahami isi - Santri tadarus Al-Qur‟an yang bacaannya fasih dan
kandungan masing-masing Buku Iqra‟ dari jilid 1 bagus, boleh mengajar Iqra jilid 1, 2, 3, 4, 5 dan 6.
sampai dengan jilid 6.
5. Ustadz-ustdzah harus mengetahui dan memahami cara SPESIFIKASI BACAAN IQRA’
mengajar masing-masing buku Iqra‟ dari jilid 1 sampai
A. Iqra’ Jilid 1
dengan jilid 6.
1. Dibaca sesuai dengan makharijul huruf.
PRINSIP-PRINSIP PENGAJARAN BUKU IQRA’ 2. Bacaan masih terbata-bata (terkesan kaku).

Ada 5 prinsip dasar dalam pengajaran Iqra‟ yaitu :


LPPTKA-BKPRMI KALSEL | 2
B. Iqra’ Jilid 2 TARGET WAKTU PENGAJARAN IQRA’
1. Dibaca sesuai dengan makharijul huruf.
2. Setiap akhir kata, dibaca masih apa adanya. Iqra‟ diajarkan dalam waktu maksimal 2 tahun, yaitu :
3. Dibaca lebih lancar, lebih fasih, dan temponya lebih
cepat dari Iqra‟ Jilid 1.
JILID WAKTU KETERANGAN
C. Iqra’ Jilid 3
1 4 Bulan Paling cepat 2 bulan
1. Dibaca sesuai dengan makharijul huruf.
2. Setiap akhir kata, dibaca masih apa adanya. 2 4 Bulan Paling cepat 2 bulan
3. Dibaca lebih lancar, lebih fasih, dan temponya lebih
3 4 Bulan Paling cepat 2 bulan
cepat dari Iqra‟ Jilid 2.
4 4 Bulan Paling cepat 2 bulan
D. Iqra’ Jilid 4
1. Dibaca sesuai dengan makharijul huruf. 5 4 Bulan Paling cepat 2 bulan
2. Setiap akhir kata, dibaca masih apa adanya. 6 4 Bulan Paling cepat 2 bulan
3. Dibaca lebih lancar, lebih fasih, dan temponya lebih
cepat dari Iqra‟ Jilid 3. CARA MEMBETULKAN
4. Sudah bisa dengan irama tartil. SANTRI YANG SALAH MEMBACA
E. Iqra’ Jilid 5
1. Dibaca sesuai dengan makharijul huruf. Apabila santri salah membaca, maka cara
2. Setiap akhir kata, harus dibaca wakaf. membetulkannya adalah dengan pendekatan CBSA (Cara
3. Dibaca lebih lancar, lebih fasih, dan temponya lebih Belajar Santri Aktif), contoh :
cepat dari Iqra‟ Jilid 4.
4. Sudah bias dibaca dengan irama tartil. KATA DIBACA CARA MEMBETULKAN

َ َ َ Ustadz tidak boleh menuntun, tapi


َ ‫ع َت‬ َ ‫َس َت‬
F. Iqra’ Jilid 6
1. Dibaca sesuai dengan makharijul huruf. ٠ ٠ cukup dengan mengatakan : kalau
‫ ج‬titiknya dibawah.
2. Setiap akhir kata, harus dibaca wakaf.
َ َ َ َ Ustadz tidak boleh menuntun, tapi
‫ َؽَأ‬ٛ ‫٘ َؽَأ‬
3. Dibaca lebih lancar, lebih fasih, dan temponya lebih
cepat dari Iqra‟ Jilid 5. cukup dengan mengatakan : kalau
4. Sudah bias dibaca dengan irama tartil. ‫ ف‬titiknya satu.
LPPTKA-BKPRMI KALSEL | 3
َ َ َ Ustadz tidak boleh menuntun, tapi BACAAN DIPANJANG-PANJANGKAN
‫ ََؽ‬ٟ‫ك‬ ‫ ََؽ‬ٟ‫َـ‬ cukup dengan mengatakan : kalau KARENA BERFIKIR
‫ س‬tidak ada titiknya.
Apabila ada santri yang membaca dipanjang-panjangkan
َ َ
Ustadz tidak boleh menuntun, tapi
َ َ ‫َض‬
‫ب‬ ‫ب‬ َ َ
َ َ ‫َص‬ cukup dengan mengatakan : kalau karena berfikir, lebih baik diputus-putus saja, seperti :
‫ ص‬tidak ada titiknya.

َ Ustadz tidak boleh menuntun, tapi


‫ ََؽ‬٫َ ٌَ ‫ ََؽ‬٫َ ُ
NO. KATA DIBACA KETERANGAN
cukup dengan mengatakan : kalau
َ َ َ َ
َ ‫ع َت‬ َ‫عاةَال‬
‫ ظ‬ada titiknya. َ َ َ
1. َ٠ Lebih baik dibaca َ‫ب ل‬
َ َ‫خ‬
Demikian seterusnya cara membetulkan santri yang َ َ َٛ
َ َ ‫ َؽ‬ٛ َ‫اراةَا‬
َ
salah membaca. 2. َ‫ب‬ Lebih baik dibaca َ‫قَ ََر َب‬
َ َ َ َ َ
TYPE SANTRI DALAM MEMBACA IQRA’ 3. َ‫ ََؽ‬ٟ‫ك‬ َ‫كاَك َرا‬ ََ َ‫ش‬
Lebih baik dibaca َ‫ك َر‬

Dilihat dari tempo bacaan (Maratibul Qiraat), type santri


4. ََ ‫َض‬
َ‫ب‬ َ َ َ‫اراةَا‬
َ ‫ى‬ َ Lebih baik dibaca َ‫ضَ ََر َب‬
َ
dalam membaca Iqra‟ terbagi menjadi empat bagian :
َ َ َ ‫َطَ ََل‬
5. َ‫ب‬َ َ ٢ٌَ َ‫ٌَالةَا‬ Lebih baik dibaca َ‫ب‬
NO. TYPE KRITERIA NILAI KETERANGAN
Lancar, fasih dan Naik ke halaman Demikian seterusnya cara membetulkan santri yang
1. A tidak terputus - A / Iqra‟ membaca dipanjang-panjangkan karena berfikir
putus berikutnya
Fasih, tapi Naik ke halaman BAGAIMANA SANTRI DAPAT MEMBACA IQRA’
2. B terputus - putus B / Iqra‟ DENGAN LANCAR TANPA TERPUTUS-PUTUS
perkata berikutnya
Fasih, tapi Naik ke halaman
3. C terputus - putus C / Iqra‟ Agar santri lancar dalam membaca Iqra‟ dan tidak terputus
perhuruf berikutnya putus, ada beberapa cara harus dilakukan :
Jangan
Tidak fasih, tidak CARA MEMBACA IQRA’
dinaikkan
4. D tahu panjang D
ke halaman /
pendeknya 1. Cara membaca kata yang terdiri dari dua huruf :
Iqra‟ berikutnya

LPPTKA-BKPRMI KALSEL | 4
َ َ َ ُ َ َ َ َ َ َ َ َ
Contoh : َ‫*َح َؽ‬Perhuruf : ‫ ر‬-َ‫ت‬ * Rangkai 2 huruf : َ‫ح َؽ‬ * Rangkai 3 huruf : ‫ـ‬٪َ -ٝ َ ٢‫ ـ‬-َ‫َ*ََف‬٩َُ ٞ - ٠َ ‫٘ف‬ َ

َ َ َ ُ َ َ َ َ
َُ ٟ٢‫ َـ‬-َ‫ـَ*ََف‬٪َ -ٝ
(cara terbaik rangkai 2 huruf)
2. Cara membaca kata yang teridiri dari tiga huruf : * Rangkai 4 huruf : ٩ َ ٢َ ‫٘ف‬
َ َ َ َ َ
َ َٓ ‫ذ‬
Contoh : ٠ * Perhuruf : ‫ل‬ َ َ-َ‫ع‬-َ‫ف‬ َ َ َ
َُ ٟ٢‫(َ٘ َف‬cara terbaik rangkai 5 huruf)
* Rangkai 5 huru :٩
ََ َ َ َ َ
* Rangkai 2 huruf :َ٠ْ -َ‫ لَ*َََف‬-َّ‫َذ‬ CARA MENYAMBUNG BACAAN

َ َ
* Rangkai 3 huruf : ٠َ َٓ ‫( ذ‬cara terbaik rangkai 3 huruf)
1. Cara menyambung bacaan yang terdiri dari dua kata :
ُ ُ ُ ُ
Contoh : َ‫ ُيتْ ِػئ‬٬َ ٪ *Dibaca perkata : َ‫ ُحتْ ِػئ‬-َ٬ََ ٪
3. Cara membaca kata yang terdiri dari empat kata :
َ ََ َ َ َ َ ُ
Contoh : َ٠‫ ََخ‬ٜ‫ذ‬ * Perhuruf : َ‫ ل‬-َ‫ت‬ -َ‫ ق‬-َ‫ف‬ *Rangkai 2 kata :
ُ
َ‫ ُيتْ ِػئ‬٬َ ٪
ََ َ َ
* Rangkai 2 huruf :َ٠‫ َح‬-َٚ‫َََذ‬
2. Cara menyambung bacaan yang terdiri dari tiga kata :
ُ َُُْ
َ َ ََ َ َ‫َو ُيِٓيْ ُػ‬
َ ‫ئ‬ ‫يت ِػ‬٬٪َ
َََ
Contoh :
* Rangkai 3 huruf : ‫ل‬
َ -َ‫ج‬ٜ‫َ* ذ‬٠ َ ‫ ر َخ‬-َ‫ف‬ ُ ُ
َ ‫َ– ُحتْ ِػ‬٬َ ٪
َ‫َ َو ُيِٓيْ ُػ‬-‫ئ‬
َ ََ
*Dibaca perkata :
َ ‫ ََخ‬ٜ‫( ذ‬cara terbaik rangkai 4 huruf)
* Rangkai 4 huruf : ٠ ُ ُ ُ ُْ َُ
َُ ْ‫ َو ُيِٓي‬-َ‫ ُيتْ ِػئ‬٬َ ٪ *‫َو ُيِٓيْ َُػ‬
*Rangkai 2 kata : ‫ػ‬
َ ‫ئ‬ ‫َحت ِػ‬-٬َ ٪
4. Cara membaca kata yang terdiri dari lima huruf :
ُ َ َ َ َ ُ َ َ َ َ ُ َُُْ
Contoh : ٩
َ ٟ٢‫٘ف‬ * Perhuruf : ‫ـ‬٪
َ َ-‫ك‬
َ -َ‫َل‬-‫س‬َ - َ‫ف‬
َ َََََ‫ـ‬ َُ ْ‫َو ُيَِٓي‬
*Rangkai 3 kata : ‫ػ‬
َ ‫ئ‬ ‫يت ِػ‬٬٪
ُ َ َ َ َ ُ َ َ َ َ
* Rangkai 2 huruf :َ‫ـ‬٪
َ -ٝ
َ ‫َل‬-‫ؿ‬
َ ََ٘*َ٩َ ٞ- ٠
َ ‫ـ‬- ‫ف‬
َ َ
3. Cara menyambung bacaan yang terdiri dari tiga kata :
ُ ْ ُ َ ُ ُ َّ
َ‫َو ُيِٓيْ ُػ‬
َ ‫ئ‬ ‫يت ِػ‬٬٪َ٩٧ِ ‫ََا‬
َ َ

Contoh :

LPPTKA-BKPRMI KALSEL | 5
ُ ُ َّ
*Dibaca perkata : َ‫َ َو ُيِٓيْ ُػ‬-‫ئ‬ َ ‫ ُحتْ ِػ‬-٬ََ ٪ -٩َُ ٧ِ ‫ََا‬
ُ ْ ُ َ ُ ُ َّ
َُ ْ‫َو ُيِٓي‬
*Rangkai 2 kata : ‫ػ‬
َ ‫ئ‬ ‫ حت ِػ‬-٬َ ٪َ٩٧ِ ‫ََا‬
ُ ُ َّ
َُ ْ‫َ َو ُي ِٓي‬-‫ئ‬
*Rangkai 3 kata : ‫ػ‬ َ ‫ ُي َتْ ِػ‬٬َ ٪َ٩ُ ٧ِ ‫ََا‬
ُ ْ ُ َ ُ ُ َّ
َُ ْ‫َويُ ِٓي‬
*Rangkai 4 kata : ‫ػ‬
َ ‫ئ‬ ‫يت ِػ‬٬٪َ٩٧ِ ‫ََا‬

LPPTKA-BKPRMI KALSEL | 6
‫‪LATIHAN MAKHARIJUL HURUF‬‬
‫ََصََةَ ْمَ‬‫ََص ُ‬
‫َص ِ‬ ‫ََصََةَ ْمَ‬‫ََص ُ‬
‫َص ِ‬ ‫ََصََةَ ْمَ‬‫ََص ُ‬
‫َص ِ‬
‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬
‫ََضََضََةَ َ‬ ‫ََضََضََةَ َ‬ ‫ََضََضََةَ َ‬
‫) ‪Latihan I ( TKA‬‬
‫‪Ucapkanlah susunan huruf-huruf dibawah ini dengan baik‬‬ ‫و‬ ‫ض ِ‬ ‫و‬ ‫ض ِ‬ ‫و‬ ‫ض ِ‬
‫ََب ًَْ‬ ‫ََط ُ‬
‫ََط َ‬ ‫َط ِ‬ ‫ََب ًَْ‬ ‫ََط ُ‬
‫ََط َ‬ ‫َط ِ‬ ‫ََب ًَْ‬ ‫ََط ُ‬
‫ََط َ‬ ‫َط ِ‬
‫‪dan benar serta fasih sesuai dengan makharijul hurufnya.‬‬
‫َ ُ َْ‬ ‫َ ُ َْ‬ ‫َ ُ َْ‬
‫اََا ََِاََة َأ‬ ‫اََا ََِاََة َأ‬ ‫اََا ََِاََة َأ‬ ‫ُ َْ‬ ‫َ‬ ‫ُ َْ‬ ‫َ‬ ‫ُ َْ‬ ‫َ‬
‫ََب َ‬
‫َ‬ ‫ََظََظ‬
‫ظ ِ‬ ‫ََب َ‬
‫َ‬ ‫ََظََظ‬
‫ظ ِ‬ ‫ََب َ‬
‫َ‬ ‫ََظََظ‬
‫ظ ِ‬
‫ََبََةَ َْ‬
‫ب‬ ‫َبََب ُ‬
‫ِ‬ ‫ََبََةَ َْ‬
‫ب‬ ‫َبََب ُ‬
‫ِ‬ ‫ََبََةَ َْ‬
‫ب‬ ‫ََب ُ َ‬ ‫ب ِ‬
‫َ‬
‫ََب َّْ‬
‫َ ِ ُ‬
‫ََع َ‬‫عََع‬ ‫ََب َّْ‬
‫َ ِ ُ‬
‫ََع َ‬‫عََع‬ ‫ََب َّْ‬
‫َ ِ ُ‬
‫ََع َ‬‫عََع‬
‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬
‫ََتََتََةَ َْ‬
‫ج‬ ‫ت ِ‬ ‫ََتََتََةَ َْ‬
‫ج‬ ‫ت ِ‬ ‫ََتََتََةَ َْ‬
‫ج‬ ‫ت ِ‬ ‫َ ِ ُ َْ‬
‫غََغََغََب َٔ‬
‫َ ِ ُ َْ‬
‫غََغََغََب َٔ‬
‫َ ِ ُ َْ‬
‫غََغََغََب َٔ‬
‫ُ ْ‬ ‫َ‬ ‫ُ ْ‬ ‫َ‬ ‫ُ ْ‬ ‫َ‬
‫ََثََثََةَ َ‬
‫د‬ ‫ث ِ‬ ‫ََثََثََةَ َ‬
‫د‬ ‫ث ِ‬ ‫ََثََثََةَ َ‬
‫د‬ ‫ث ِ‬ ‫ُ َْ‬
‫ََبَٗ‬ ‫فََ ِفََف‬
‫َ‬ ‫ُ َْ‬
‫ََبَٗ‬ ‫ََفََف‬ ‫ف ِ‬
‫َ‬ ‫ُ َْ‬
‫ََبَٗ‬ ‫ََفََف‬ ‫ف ِ‬
‫َ‬
‫ََج ُ‬
‫ََجََةَ ْزَ‬ ‫َج ِ‬ ‫جََ ِج ُ‬
‫ََجََةَ ْزَ‬ ‫ََ‬ ‫ََج ُ‬
‫ََجََةَ ْزَ‬ ‫َج ِ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬
‫ََب َْ‬
‫‪ٚ‬‬ ‫ََق َ‬ ‫ََق‬
‫ق ِ‬ ‫ََب َْ‬
‫‪ٚ‬‬ ‫ََق َ‬ ‫ََق‬
‫ق ِ‬ ‫ََب َْ‬
‫‪ٚ‬‬ ‫ََق َ‬ ‫ََق‬
‫ق ِ‬
‫ََح ُ‬
‫ََحََةَ َْ‬ ‫َح ِ‬ ‫ََح ُ‬
‫ََحََةَ َْ‬ ‫َح ِ‬ ‫ََح ُ‬
‫ََحََةَ َْ‬ ‫َح ِ‬ ‫ُ ْ‬ ‫َ‬ ‫ُ ْ‬ ‫َ‬ ‫ُ ْ‬ ‫َ‬
‫ص‬ ‫ص‬ ‫ص‬ ‫ََكََةَ َ‬
‫‪ٝ‬‬ ‫كََكِ‬ ‫ََكََةَ َ‬
‫‪ٝ‬‬ ‫كََكِ‬ ‫ََكََةَ َ‬
‫‪ٝ‬‬ ‫كََكِ‬
‫َ ِ ُ ْ‬ ‫َ ِ ُ ْ‬ ‫َ ِ ُ ْ‬
‫ََخََخََةَظَ‬ ‫خ‬ ‫ََخََخََةَظَ‬ ‫خ‬ ‫ََخََخََةَظَ‬ ‫خ‬ ‫ُ ْ‬
‫لََ ِلََلََةَ َ‬
‫‪٠‬‬
‫َ‬ ‫ُ ْ‬
‫لََ ِلََلََةَ َ‬
‫‪٠‬‬
‫َ‬ ‫ُ ْ‬
‫لََ ِلََلََةَ َ‬
‫‪٠‬‬
‫َ‬
‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬
‫دََدََِدََةَ َْػ‬ ‫دََدََِدََةَ َْػ‬ ‫دََدََِدََةَ َْػ‬ ‫ََب َْ‪٣‬‬
‫ََم َ‬‫ََم ُ‬
‫َم ِ‬ ‫ََب َْ‪٣‬‬
‫ََم َ‬‫ََم ُ‬
‫َم ِ‬ ‫ََب َْ‪٣‬‬
‫ََم َ‬‫ََم ُ‬
‫َم ِ‬
‫ُ ْ‬ ‫َ‬ ‫ُ ْ‬ ‫َ‬ ‫ُ ْ‬ ‫َ‬
‫ذََذََِذََةَؼَ‬ ‫ذََذََِذََةَؼَ‬ ‫ذََذََِذََةَؼَ‬ ‫ََب ْ‪َ٦‬‬ ‫ََن َ‬‫ُ‬
‫ََن‬
‫ن ِ‬
‫َ‬
‫ََب ْ‪َ٦‬‬ ‫ََن َ‬‫ُ‬
‫ََن‬
‫ن ِ‬
‫َ‬
‫ََب ْ‪َ٦‬‬ ‫ََن َ‬‫ُ‬
‫ََن‬
‫ن ِ‬
‫َ‬

‫ََةَ َْؽ‬ ‫َرََر ُ‬


‫َََر َ‬ ‫ِ‬ ‫َََرََةَ َْؽ‬‫َرََر ُ‬
‫ِ‬ ‫َََرََةَ َْؽ‬‫َرََر ُ‬
‫ِ‬ ‫ََوََةَ َْ‪٬‬‬‫َوََو ُ‬ ‫ََوََةَ َْ‪٬‬‬‫َوََو ُ‬ ‫ََوََةَ َْ‪٬‬‬‫َوََو ُ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ََزََةَ َْؾ‬ ‫َزََز ُ‬ ‫ََزََةَ َْؾ‬ ‫َزََز ُ‬ ‫ََزََةَ َْؾ‬ ‫َزََز ُ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫َ‪َ٦٪َ َ٦ِ٪َ َ٦٪‬ةَ َْ‪٩‬‬ ‫َ‪َ٦٪َ َ٦ِ٪َ َ٦٪‬ةَ َْ‪٩‬‬ ‫َ‪َ٦٪َ َ٦ِ٪َ َ٦٪‬ةَ َْ‪٩‬‬
‫ََسََب َ ْ َ‬
‫ؿ‬ ‫ََس ُ‬ ‫َس ِ‬ ‫ََسََب َ ْ َ‬
‫ؿ‬ ‫ََس ُ‬ ‫َس ِ‬ ‫ََسََب َ ْ َ‬
‫ؿ‬ ‫ََس ُ‬ ‫َس ِ‬ ‫ُ َ‬
‫ََي َْ‬
‫ََب‬ ‫ََي‬
‫ي ِ‬
‫َ‬ ‫ُ َ‬
‫ََي َْ‬
‫ََب‬ ‫ََي‬
‫ي ِ‬
‫َ‬ ‫ُ َ‬
‫ََي َْ‬
‫ََب‬ ‫ََي‬
‫ي ِ‬
‫َ‬
‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬
‫ََشََشََب َ َ‬
‫ق‬ ‫ش ِ‬ ‫ََشََشََب َ َ‬
‫ق‬ ‫ش ِ‬ ‫ََشََشََب َ َ‬
‫ق‬ ‫ش ِ‬

‫‪LPPTKA-BKPRMI KALSEL | 7‬‬


‫) ‪Latihan II ( TPA‬‬ ‫اَن‪ِ٨‬هاَ‬
‫َمهيْ ًه َ‬ ‫ل‪ْ ٥‬ه‪َ ٦‬‬ ‫ُ‬ ‫ُ ْ َ ْ َ َ ْ َ َ ْ‬
‫‪Ucapkanlah susunan huruf-huruf dibawah ini dengan baik‬‬ ‫ِ ِ‬ ‫ن‪٬‬ن‪َ٦‬ن‪ِ٨‬هه‪َ٦ِ٤َ٦‬ا‬
‫ً َ َ‬ ‫ي‪َ ٦‬‬ ‫ُ ْ َ ْ َ َ ْ َ َ ْ ُ ْ‬
‫ييْياَى‪ِ٨‬يا‬
‫‪dan benar serta fasih sesuai dengan makharijul hurufnya.‬‬
‫ى‪٬‬ى‪َ٦‬ى َ‪ِ ٨‬يي‪َ٦ِ٤َ٦‬ال‪ِ ِ ٥‬‬
‫َم‬
‫َ‪٤‬هيْ ًئاَاَ‪ِ ٧‬ئاَ‬ ‫ل‪ْ ٥‬ؤن َ‬ ‫ْئَ‪َ٦َِ ٤‬ا ْ ُ‬‫ا ُ ْوا َ ْنَاَ‪َِ ٧‬ئ ْ َ‬ ‫ل‪َ ٦ٍْ ٥‬‬ ‫ٌَ‪َ٦َِ ٤َ٦َ ٍْ ٍَ ِ ٨‬ا ْ ُ‬
‫ِ ِ‬ ‫اٌَ‪ٍَ ِ ٨‬ا‬‫َ‪ٍِ ٤‬يْ ًٍ َ‬
‫ِ‬
‫ٌُ ْ‪َ ٦ْ ٌَ ٬‬‬
‫َ‪٤‬تِح ْ ًتاَةَج ِ َتا‬ ‫ل‪ْْ ٥‬ب َ‬ ‫ْبَ‪َ٦َِ ٤‬ا ْ ُ‬‫ةُ ْ‪َ ٬‬ب ْ‪َ٦‬ةَج َت ْ َ‬ ‫ُ َْ ْ َ َ ْ َ َ ْ ُ ْ َ ً َ َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫َ‪ِِ ٤‬يِْاَُ‪ِِ٨‬ا‬ ‫ُ‪َ٦ِ٤َ٦ِِِ٨َُ٦ُ٬‬ال‪٦ِ ِ٥‬‬
‫َ‬
‫َ‪٤‬خِحْ ًخاَحج ِ َخا‬ ‫ل‪ْْ ٥‬ت َ‬ ‫ْتَ‪َ٦َِ ٤‬ا ْ ُ‬‫حُ ْ‪َ ٬‬ت ْ‪َ٦‬حَج َخ ْ َ‬ ‫َ‪ٓ٤‬يْ ًٓ َ‬ ‫‪َ٦َِ ٤َ٦‬ا ْ ُ ْ َ‬ ‫ُْ ْ‪َ ٬‬خ ْ‪َ ٦‬‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫اَْ‪َٓ ِ ٨‬ا‬ ‫ل‪ِ ٦ِ ٓ٥‬‬ ‫َْ‪ََ ْٓ َٓ ِ ٨‬‬
‫َُْ ْ َ ََْ َ ْ ُ ْ َ ً َ َ‬
‫َ‪٤‬رِحْراَذجِرا‬ ‫ْث‬‫ل‪ِ ٥‬‬ ‫‪َ٦‬ذجِرْثَ‪َ٦ِ٤‬ا َ‬ ‫ذ‪٬‬ث َ‬ ‫َُْ ْ َ َْ َ َ ْ ُ ْ َ ً َ َ‬
‫َ‪ِٖ٤‬يْٖإَ‪ِٖ٨‬اَ‬ ‫ٕ‪٬‬د‪َ٦ِ٤َ٦ِٖٖ٨َٕ٦‬ال‪٦ِ ٖ٥‬‬
‫اَس‪َ ِ ٨‬‬
‫ش َ‬ ‫ََميْ ً‬ ‫ُ ْ َ ْ َ َ ْ َ َ ْ ُ ْ َ‬ ‫َُْ ْ َ َ ْ َ َ ْ ُ ْ َ ً َ َ‬
‫شا‬ ‫س‪٬‬س‪َ٦‬س‪ِ٨‬شش‪َ٦ِ٤َ٦‬ال‪٥‬ش ِ‪ِ ٦‬‬ ‫َ‪ِٙ٤‬يْ‪ٙ‬اَ٘‪ِٙ٨‬ا‬ ‫٘‪٬‬ذ‪َ٦ِ٤َ٦ِٙٙ٨َ٘٦‬ال‪٦ِ ٙ٥‬‬
‫اَض‪َ ِ ٨‬‬
‫ط َ‬ ‫ََمِيْ ً‬ ‫ُ ْ َ ْ َ َ ْ َ َ ْ ُ ْ َ‬ ‫َُْ ْ َ َ ْ َ َ ْ ُ ْ َ ً َ َ‬
‫طا‬ ‫ض‪٬‬ض‪َ٦‬ض‪ِ٨‬طط‪َ٦ِ٤َ٦‬ال‪٥‬ط ِ‪٦‬‬ ‫َ‪ِٜ٤‬يْ‪ٜ‬اَ‪ِٜ٨ٛ‬ا‬ ‫‪٬ٛ‬ر‪َ٦ِ٤َ٦ِٜٜ٨َٛ٦‬ال‪٦ِ ٜ٥‬‬
‫ُ ْ َ ْ َ َ ْ َ َ ْ ُ ْ َ ً َ َ‬
‫ل‪٥‬غ ِ‪ََ٦‬مِيْغاَع‪ِ٨‬غا‬ ‫ع‪٬‬ع‪َ٦‬ع‪ِ٨‬غغ‪َ٦ِ٤َ٦‬ا‬ ‫ُ ْ َ ْ َ َ ْ َ َ ْ ُ ْ َ ً َ َ‬
‫َ‪ِٟ٤‬يًْكَ‪َ ِ ٨ٞ‬‬
‫ًك‬ ‫‪٬ٞ‬ز‪ِٟ٨َٞ٦‬س‪َ٦ِ٤َ٦‬ال‪٥‬س ِ‪٦‬‬
‫َ‬
‫َ‪ِ ٤‬ػي ْ ًػ َ‬
‫اَد‪َِ ٧‬ػا‬ ‫ل‪ْ ٥‬ػن َ‬ ‫َد‪َِ ٧‬ػ ْد َنَ‪َ٦َِ ٤‬ا ْ ُ‬ ‫َُْ ْ َ‬
‫دودن‬ ‫َُْ ْ َ َْ َ َ ْ ُ ْ َ ًْ َ َ‬
‫ِ‬ ‫ل َ‪ََ٦١٬‬ل ِ‪َ٦ِ٤َ٦٢٢‬ال‪َ٦ِ ٢٥‬م‪ِ٢‬يًلََل َ‬
‫ًِل‬
‫َُْ ْ َ َ َْ َ ْ ُ ْ َ ً َ َ‬
‫َ‪ِ ٤‬ؼيْؼاَذ‪ِ ٧‬ؼا‬ ‫ذوذنَذ‪ِ ٧‬ؼذنَ‪َ٦ِ٤‬ال‪٥‬ؼ ِن‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ً‬ ‫ْ‬
‫‪َ٦ِ٤َ٦٥٥ِ٨٤َ٦‬ال‪َ٦ِ ٥٥‬م ِ‪٥‬ي‪٥‬اَ‪٥ِ٨٤‬اَ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫َُْ ْ َ َ ْ َ َ ْ‬
‫م َ‪َ ٤٬‬‬
‫اَر‪ِ ٧‬ؽاَ‬‫َمؽيْ ًؽ َ‬ ‫ل‪ْ ٥‬ؽن َ‬ ‫َر‪َِ ٧‬ؽ ْر َنَ‪َ٦َِ ٤‬ا ْ ُ‬ ‫ُر ْو ََر ْن َ‬ ‫َ‪٨٤‬حْ ً‪٨‬اَ‪َ٧‬ج‪٨‬اَ‬ ‫ل‪َِ ٦ّ ٥‬‬ ‫ُ‬ ‫ُ ْ َ ْ َ َ َّ َ ْ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫‪٬٧‬ج‪٧َ٦‬جَِنَ‪َ٦ِ٤‬ا ِ‬
‫َمؾيْ ًؾ َ‬
‫اَز‪ِ ٧‬ؾاَ‬ ‫ل‪ْ ٥‬ؾن َ‬ ‫َز‪َِ ٧‬ؾ ْز َنَ‪َ٦َِ ٤‬ا ْ ُ‬ ‫ُز ْو َز ْن َ‬ ‫ل‪٬ْ ٥‬نَ َم‪٬‬يْ ً‪َ ٬‬‬ ‫َو‪ْ ٬َِ ٧‬و َنَ‪َ٦َِ ٤‬ا ْ َ‬ ‫ُو ْو َو ْن َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫اَو‪٬َِ ٧‬ا‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫اَـجِفاَ‬ ‫فحْ ًف َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫ُ َْ ْ َ َ ْ َ َ ْ‬
‫ـ‪٬‬ـ‪َ٦‬ـجِفف‪َ٦ِ٤َ٦‬ال‪٥‬ف ِ‪َ٦‬م ِ‬ ‫َ‬
‫َم ِ‪٫‬يْ ً‪٫‬اَ‪٫َ ِ ٨٪‬ا‬ ‫ل‪َ ٦٫ْ ٥‬‬ ‫َ‪َ٦َِ ٤َ٦َ ٫ْ ٫َ ِ ٨٪‬ا ْ ُ‬ ‫َُْ ْ َ‬
‫‪٦٪٬٪‬‬
‫ُ َْ ْ َ َ ْ َ َ ْ ُ ْ َ ً َ َ‬ ‫ِ‬
‫لحْلاَكجِلا‬ ‫‪َ٦‬م ِ‬ ‫ك‪٬‬ك‪َ٦‬كجِلل‪َ٦ِ٤َ٦‬ال‪٥‬ل َِ‬ ‫َ‪٤‬يِحْ ًياَيَج ِ َيا‬ ‫ل‪ْْ ٥‬ي َ‬ ‫ْيَ‪َ٦َِ ٤‬ا ْ َ‬ ‫يُ ْ‪َ ٬‬ي ْ‪َ٦‬يَج َي ْ َ‬
‫ِ‬
‫ِ‬
‫‪LPPTKA-BKPRMI KALSEL | 8‬‬
‫غ َ‪ْ٬‬‬ ‫ٌ َ َ ُ ُ ْ َ َْ ْ ُ‬ ‫َ َ َ َ َ‬
‫عغاَا ِخَاخَ ِ‬
‫ِ‬
‫) ‪Latihan III ( TQA‬‬
‫‪Ucapkanlah susunan huruf-huruf dibawah ini dengan baik‬‬ ‫عي‬‫ِلا ِ‬ ‫ع‪َ٩‬اَخَواعغ‪٬‬نَا َ‬ ‫َ اَعاَا ِ‬
‫‪dan benar serta fasih sesuai dengan makharijul hurufnya.‬‬ ‫َ‬
‫ل‪ْ ٥‬ػ ِنَ ُ‪َ ٤‬ػادا‬ ‫اَو‪َ٦َِ ٤‬ا ْ ُ‬‫اَد ْد‪َ َ٧‬‬‫َ َ ْ َ َ‬
‫َو ِ َِل َ‬ ‫‪ ‬دَادن‬
‫َ ْ َ َ ََْ َ َ ْ ُ ْ ُ َ َ‬ ‫ٌ ََُ ُ َ‬ ‫َ َ َ َ َ‬
‫‪ ‬اَاَنَوِلِ اَئئ‪٨‬اَو‪َ٦ِ٤‬ال‪٥‬ؤ ِنَ‪٤‬ئائاَ‬ ‫َوادد ْونَا َِّلادِي ْ ُػ َْو‬ ‫اَادَِادَِدِهَاَد‬ ‫َ اَداَادِد َ‬
‫َواَاُا ُ ْو َنَاْلَنيْ ُئ َ‪ْ٬‬‬ ‫اَاَََا َا ِاََاَا َِاَا َِن‪َ٩‬اَا ٌ َ‬ ‫َ َ‬ ‫َ َ ْ َ َ َ َْ َ َ ْ ُ ْ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ل‪٥‬ؼ ِنَ ُ‪٤‬ؼاذا‬ ‫لاَذذ‪٧‬اَو‪َ٦ِ٤‬ا‬ ‫‪ ‬ذَاذنَو ِ َ‬
‫َ َ ْ َ َ ََْ َ َ ْ ُ ْ‬
‫ْبَ ُ‪َ ٤‬تاةَا‬ ‫ل‪َِ ٥‬‬ ‫‪ ‬ةَاب‪َ٦‬و ِِلاةب‪٨‬اَو‪َ٦ِ٤‬ا‬ ‫ٌ َ َ ُ ُ َ َّ ُ‬
‫َواذذ ْونَالاذِيْؼ َْو‬
‫َ َ َ َ َ‬
‫َ اَذاَاذِذاَا َذَِاذَِذِهَاَذ‬
‫ٌ ََ َ ْ‬ ‫َ َ َ َ َ‬
‫ِلَاةِحْ ُت َْ‪٬‬‬
‫َوا ُب ُت ْ‪٬‬نَا َ‬ ‫بَةِ‪َ٩‬اَب‬ ‫بَا ِ‬ ‫اَةاَاةِتاَا ِ‬ ‫نَ ُم َؽ َارا‬‫ل‪ْ ٥‬ؽ َِ‬ ‫اَو‪َ٦َِ ٤‬ا ْ ُ‬‫اَر ْر‪َ َ٧‬‬ ‫َول َِؽ َ‬ ‫‪َ ‬رَ َار ْن َ‬
‫َ‬ ‫َ َ ْ َ َ ََْ َ َ ْ ُ ْ‬
‫ْتَ ُ‪َ ٤‬خاحا‬ ‫‪ ‬حَات‪َ٦‬و ِِلاَحت‪٨‬اَو‪َ٦ِ٤‬ال‪ِ ٥‬‬ ‫َ‬
‫َوا ُر ُر ْونَا َّلؽارِيْ ُؽ َْو‬
‫ٌ ََ‬
‫اَارَِارَِرِهَاَر‬
‫َ َ َ َ َ‬
‫َ اَراَارِر َ‬
‫ٌ َُ َ‬ ‫َ َ َ َ َ‬
‫تَ َوات ُخ ْ‪٬‬نَا َِّلاح ِحْ ُخ َْ‪٬‬‬ ‫تَح ِ‪َ٩‬اَ‬ ‫تَا ِ‬ ‫اَحاَاح ِخاَا ِ‬ ‫ل‪ْ ٥‬ؾنَ ُم َؾ َ‬
‫ازا‬ ‫اَو‪َ٦َِ ٤‬ا ْ ُ‬‫اَز ْز‪َ َ٧‬‬ ‫َول َِؾ َ‬ ‫از ْن َ‬ ‫‪َ ‬زَ َ‬
‫ِ‬
‫َ َ ْ َ َ ََْ َ َ ْ ُ ْ َ َ‬
‫ْثَ ُ‪٤‬راذا‬ ‫‪ ‬ذَاث‪َ٦‬و ِِلاَذث‪٨‬اَو‪َ٦ِ٤‬ال‪ِ ٥‬‬ ‫َ‬
‫َوا ُز َُز ْونَا َّلؾازِيْ ُؾ َْو‬
‫ٌ ََ‬ ‫َ َ َ‬
‫َ اَ َزاَازِ َزاَازَِازَِزِهَاز‬
‫ُ‬ ‫ٌ ََُُ َ‬ ‫َ َ َ َ َ‬
‫َواثر َْ‪٬‬نَاِلَّاذ ِحْر َْ‪٬‬‬ ‫ثَذ ِ‪َ٩‬اَث‬ ‫ثَا ِ‬ ‫َ اَذاَاذ ِراَا ِ‬ ‫ل‪ْ ٥‬ف‪ُ َ٦‬م َفاـاَ‬ ‫اَو‪َ٦َِ ٤‬ا ْ ُ‬ ‫اَـ ْف َ‪َ ٨‬‬ ‫َول َِف َ‬ ‫اـ ْ‪َ ٦‬‬ ‫‪ََ ‬ـ َ‬
‫ِ‬
‫َم َ‬ ‫َ َ ْ َ َ َ َْ َ َ ْ ُ ْ َُ‬ ‫َوا َ ُـ ُف ْ‪َ ٬‬نَا َّ‬ ‫اَا َ ِسَا َ ِسَ ِـ‪َ٩‬اَ ٌس َ‬ ‫َ َ‬
‫اسا‬ ‫‪َ ‬ساس‪َ٦‬و ِِلاَسش‪٨‬اَو‪َ٦ِ٤‬ال‪٥‬ش ِ‪َ٦‬‬ ‫لفا ِـحْ ُف َْ‪٬‬‬ ‫اَا ِـ َف َ‬ ‫َ اَـ َ‬
‫س َيْ َُ‬
‫ش َ‪ْ٬‬‬ ‫َ‬ ‫ٌ ََ ُ ُ ْ َ ْ‬ ‫َ َ َ َ َ‬
‫ِلا َِ‬
‫نَا َ‬ ‫ش‪َ ٬‬‬ ‫س‪َ٩‬اَجَوَاس َ‬ ‫سشاَا ِجَا ِ‬
‫َ‬ ‫ِ‬
‫ج‬ ‫َ اَساَا ِ‬ ‫َ َ ْ َ َ َ ْ َ َ َ ْ ُ ْ ُ َ َ‬
‫كا‬‫لا َ‬ ‫ل ِ‪َ َ٦‬م َ‬ ‫ل‪َ ٥‬‬‫‪َ ‬كاك‪َ٦‬ول ِلاَكل‪٨‬اَو‪َ٦ِ٤‬ا َ‬
‫َماضاَ‬ ‫َ َ ْ َ َ َ َْ َ َ ْ ُ ْ َُ‬ ‫ُ‬ ‫ٌ َ َ ُ ُ َ َّ‬ ‫َ َ َ َ َ‬
‫‪َ ‬ضاض‪َ٦‬و ِِلاَضط‪٨‬اَو‪َ٦ِ٤‬ال‪٥‬ط ِ‪َ٦‬‬ ‫ل َْ‪٬‬‬‫ك َحْ َ‬ ‫لا َِ‬‫ل ْ‪٬‬نَال َ‬ ‫شَوَاك َ‬ ‫ك‪َ٩‬اَ َ‬ ‫شَ َِ‬‫شََا ِ َ‬ ‫اَا ِ َ‬ ‫ل َ‬‫اَا ِك َ‬ ‫ك َ‬‫َ اَ َ‬
‫ط َ‪ْ٬‬‬ ‫ضي ْ ُ‬ ‫َ‬ ‫ٌ ََ ُ ُ ْ َ ْ‬ ‫َ َ َ َ َ‬
‫ِلا ِ‬
‫ض‪َ٩‬احَواضط‪٬‬نَا َ‬ ‫اَا ِحَا ِحَ ِ‬ ‫ضط َ‬ ‫َ اَضاَا ِ‬ ‫ل‪ْ ٥‬ه‪ُ َ٦‬م َه َ‬
‫انا‬ ‫اَو‪َ٦َِ ٤‬ا ْ ُ‬ ‫اَن ْه َ‪َ ٨‬‬ ‫َول َِه َ‬ ‫ان ْ‪َ ٦‬‬ ‫‪َ َ ‬ن َ‬
‫ِ‬
‫َ َ ْ َ َِ َ ْ َ َ َ ْ ُ ْ َُ َ‬ ‫اَا َ ِصَا َ ِصَن‪َ٩‬اَ ٌص َ َ ُ ُ َ َّ‬ ‫َ َ‬
‫‪َ ‬عاع‪َ٦‬وِلاَعغ‪٨‬اَو‪َ٦ِ٤‬ال‪٥‬غ ِ‪ََ٦‬ماعا‬ ‫انيْ ُه َْ‪٬‬‬
‫َوانه ْ‪٬‬نَاله ِ‬ ‫ِ‬ ‫ن َه َ‬ ‫َ اَناَا ِ‬

‫‪LPPTKA-BKPRMI KALSEL | 9‬‬


‫َ َ ْ َ َ َ ْ َ َ َ ْ ُ ْ ُ َ َ‬ ‫ٌ ََ ُ ُ ْ َ ْ َ ْ ُ‬
‫‪ْ٬َ ٟ‬‬ ‫َ َ َ َ َ‬
‫‪َ ‬ىاى‪َ٦‬ول ِياَىي‪٨‬اَو‪َ٦ِ٤‬ال‪٥‬ي ِ‪َ٦‬مياىا‬ ‫زًكَاكِ َاكِ َ‪َ٩ِٞ‬اَكَواز‪٬ٟ‬نَالًك‪ِٞ‬ي‬ ‫َ اََكَا ِ‬
‫ُ‬ ‫ٌ َ َ ُ ُ ْ َ َّ‬ ‫َ َ َ َ َ‬ ‫َ َ ْ َ َ ََْ َ َ ْ ُ ْ َ َ‬
‫اىيْي َْ‪٬‬‬
‫ِ‬ ‫لي‬ ‫َا‬ ‫ن‬ ‫‪٬‬‬ ‫ي‬ ‫ى‬ ‫ا‬ ‫َو‬ ‫ض‬ ‫‪َ٩‬ا‬
‫َ‬ ‫َى‬‫ِ‬ ‫ض‬ ‫ِ‬ ‫اَا ِضَا‬ ‫ىي َ‬ ‫َ اَىاَا ِ‬ ‫ل‪ُ َ٦ِ ٢٥‬مًل َ‬
‫ل‬ ‫‪َ ‬ل‪َ٦١‬ول ًِلَل‪٨٢‬اَو‪َ٦ِ٤‬ا‬
‫ل‪َ ٍَ ٤ُ َ٦ٍْ ٥‬‬ ‫اَو‪َ٦َِ ٤‬ا ْ ُ‬ ‫اٌَ ٍْ َ‪َ ٨‬‬ ‫َو‪َ ٍَِ ١‬‬ ‫اٌ ْ‪َ ٦‬‬ ‫‪َ ٌََ ‬‬ ‫ٌ َ َ ُ ُ ْ َ َّ ُ‬ ‫َ َ َ َ َ‬
‫اٌا‬ ‫ِ‬ ‫لًلَ ِِلْ‪٬َْ ٢‬‬ ‫َ اَل ََال ًِلَا ِلَا ِل َِِلَاَلَوال‪٬٢‬نَا َ‬
‫ٌيْ ٍُ َْ‪٬‬‬ ‫‪ٍ١‬ا َِ‬ ‫َوا َ ٌُ ٍُ ْ‪َ ٬‬نَا َّ‬ ‫اَا َ ِطَا َ ِطَ ٌِ‪َ٩‬اَ ٌط َ‬ ‫َ‬
‫َ اَ ٌَاَا ٌِ ٍَ َ‬ ‫ل‪ُ َ٦٥ْ ٥‬م َ‪َ ٥‬‬
‫ا‪٤‬ا‬ ‫اَو‪َ٦َِ ٤‬ا ْ ُ‬ ‫اَم ْ‪َ ٨َ ٥‬‬
‫َول َِ‪َ ٥‬‬ ‫ا‪َ ٦ْ ٤‬‬ ‫‪َ َ٤َ ‬‬
‫ِ‬
‫َ َ ْ َ َ َ ْ َ َ َ ْ ُ ْ َُ َ‬ ‫ْ‬
‫َوا َ ُم ُ‪َ ٬ْ ٥‬نَا َ‬ ‫َ اَ َ‪٤‬اَاَم َِ‪٥‬اَا َ ِمَا َ ِمَ‪َ٩ِ٤‬اَ ٌم َ‬
‫ُا‬ ‫ِا َ‬ ‫ِ ِ‪َ ٤َ َ٦‬‬‫ل‪َ ٥‬‬‫ِ‪٨‬اَو‪َ٦ِ٤‬ا َ‬ ‫ِاَُ َ‬ ‫ُ‪َ٦‬و َ‪َ ِ ١‬‬ ‫ُا َ‬‫‪ََ ‬‬ ‫ل‪٥‬ا‪ِ٤‬يْ ُ‪٬َْ ٥‬‬
‫ِ َْ‪٬‬‬
‫ُ‬
‫ُ َيْ َ‬ ‫ِا َِ‬
‫ٌ َ ُ ُ َ َّ‬
‫ظَ َوَاُِ ْ‪٬‬نَا‪َ ١‬‬ ‫ُ‪َ٩‬اَ َ‬
‫َ َ َ َ َ‬
‫اَاظَََِاظََِ َِ‬ ‫ِِ َ‬ ‫اَاُ َ‬ ‫ُ َ‬ ‫َ اَ َ‬
‫َ‬
‫ل‪٨َ ٤ُ َ٦ِّ ٥‬ا‪٧‬ا‬ ‫اَو‪َ٦َِ ٤‬ا ْ ُ‬
‫اَج َّ‪َ ٨‬‬ ‫َ َ ْ َ َ َ‬
‫‪َ٧ ‬اج‪َ٦‬و َِل‬
‫ل‪ََ َٓ ٤ُ َ٦ِ ْٓ ٥‬‬
‫اَع‬ ‫اَو‪َ٦َِ ٤‬ا ْ ُ‬ ‫اَخ ْٓ َ‪َ ٨‬‬ ‫َ َ ْ َ َ َ‬
‫‪ََ ‬عخ‪َ٦‬و‪ِٓ ١‬‬
‫ٌ َُ َ‬
‫نَ َواج ُ‪٬ْ ٨‬نَاَلَّا‪ِ ٧‬حْ ُ‪٬َْ ٨‬‬
‫َ َ َ َ‬
‫َ اَ‪٧‬اَا‪٨َِ ٧‬اَا ِنَا ِنَ‪َ٩ِ ٧‬اَ َ‬
‫خيْ ُٓ َْ‪٬‬‬ ‫َوا َ ُخ ُٓ ْ‪َ ٬‬نَا ْ َ‬
‫ع َ‬ ‫ٌ‬ ‫َ َ‬
‫َ اَ ََعَاْ َِٓاَا ِعَا ِعَِْ‪َ٩‬اَ‬
‫َ‬
‫ل‪ِ ٬َْ ٥‬نَ َُم ََ‪٬‬ا ََوا‬‫اَو‪َ٦َِ ٤‬ا ْ َ‬ ‫اَو َْو‪َ َ٧‬‬‫َول َِ‪َ ٬‬‬ ‫‪َ ‬وَ َاو ْن َ‬
‫‪ٓ١‬ا ِ‬
‫َ َ‬ ‫َ َ ْ َ َ َ َْ َ َ ْ ُ ْ‬ ‫َ ْ‬ ‫َ‬ ‫َ َ َ َ َ‬
‫ل‪َ ٖ٤ُ َ٦ِ ٖ٥‬‬
‫اَغ‬ ‫‪ََ ‬غد‪َ٦‬و‪ِٖ ١‬اَدٖ‪٨‬اَو‪َ٦ِ٤‬ا‬ ‫اَا َوََِا َوَِ َوِهَاَ ٌَوَ َوَا ُو َُو ْونَال ََ‪٬‬ا َوِ َيْ َُ‪َْ ٬‬و‬
‫اَاوِ َو َ‬ ‫َ اَ َو َ‬
‫ديْ ُٖ َ‪ْ٬‬‬ ‫ٌ ََ ُ ُ ْ َ ْ َ‬ ‫َ َ َ َ َ‬ ‫َ َ ْ َ َ ََْ َ َ ْ ُْ َُ َ‬
‫َ اََغَإِٖاَا ِغَا ِغَِٕ‪َ٩‬اَغَوادٖ‪٬‬نَا‪ٖ١‬ا ِ‬ ‫‪٪َ ‬ا‪َ٦٪‬ول ِ‪٫‬اَ‪٨٫٪‬اَو‪َ٦ِ٤‬ال‪َ٦ِ ٫٥‬م‪٫‬ا‪٪‬ا‬
‫َ َ ْ َ َ ََْ َ َ ْ ُْ َُ َ‬ ‫َوا َ ُ‪َ ٬ْ ٫ُ ٪‬نَا ْ َل‪٫‬ا َ‪ِ٪‬يْ ُ‪ْ٬َ ٫‬‬ ‫َ اَ َ‪٪‬اَاَ‪٫َِ ٪‬اَاَه َِاَه َِ‪َ٩ِ٪‬اَهٌ َ‬
‫‪َ٘ ‬اذ‪َ٦‬و‪ِٙ ١‬اَذ‪٨ٙ‬اَو‪َ٦ِ٤‬ال‪ٙ٤َ َ٦ِ ٙ٥‬ا٘ا‬
‫فَ َوَا َ ُذ َُ‪َ ٬ْ ٙ‬نَاْ‪ََٙ ١‬ا َذِ َيْ َُ‪ْ٬َ ٙ‬‬ ‫ٌ‬
‫فَ َ٘ ِ‪َ٩‬اَ َ‬ ‫فََا ِ َ‬
‫َ َ َ َ َ‬
‫اَا ِ َ‬‫اَا٘ َِ‪َ ٙ‬‬ ‫َ اَ َ٘ َ‬ ‫ل‪ْْ ٥‬يَ ُ‪َ ٤‬ياياَ‬ ‫اَو‪َ٦َِ ٤‬ا ْ َ‬‫َو ِِلَاَيَح ْ َ‪َ ٨‬‬ ‫‪ ‬يََ َاح ْ‪َ ٦‬‬
‫ِ‬
‫َ َ‬ ‫َ َ ْ َ َ ََْ َ َ ْ ُْ‬ ‫ٌ ََ َ ْ‬ ‫َ َ َ‬
‫‪ٜ٤ُ َ٦‬ا‪ٛ‬ا‬ ‫ل‪َِ ٜ٥‬‬ ‫‪َٛ ‬ار‪َ٦‬و‪ِٜ ١‬اَر‪٨ٜ‬اَو‪َ٦ِ٤‬ا‬ ‫ِلَاَي َِحْ َُي َْ‪٬‬‬ ‫َوَا ُح َُي ْ‪٬‬نَا َ‬ ‫َ اَيَاَاح ِ َياَا ِيَا ِيَيِ‪َ٩‬اَي‬
‫ٌ ََُُ َ ْ َ ُ‬ ‫َ َ َ َ َ‬
‫َوار‪٬ْ ٜ‬نَا‪ٜ١‬ارِيْ‪٬َْ ٜ‬‬ ‫َ اَ‪ٛ‬اَا‪ِٜ ٛ‬اَا ِقَا ِقَ‪َ٩ِ ٛ‬اَق‬
‫َ َ‬ ‫َ َ ْ َ َ َ َْ َ َ ْ ُ ْ‬
‫ل‪٥‬س ِ‪ً٤ُ َ٦‬ك َ‬
‫َك‬ ‫‪ََ ‬كز‪َ٦‬و‪ًِ ١‬كَ‪٨ٟٞ‬اَو‪َ٦ِ٤‬ا‬

‫‪LPPTKA-BKPRMI KALSEL | 10‬‬


ISI DAN KANDUNGAN BUKU IQRA’ c. Ingat, titik adalah yang membedakan bunyi
huruf-huruf tersebut.
A. IQRA’ JILID 1 d. Apabila santri tidak mengenal / tidak bisa
1. Makharijul huruf. mengucapkan Ba-Ta-Tsa, maka alternatif
2. Huruf Hijaiyyah dari ‫ ا‬sampai ‫ي‬ menyampaikan bisa melalui pendekatan
3. Huruf yang hamper sama bunyi. bercerita, bermain, menyanyi dan gambar.
seperti main petak umpat untuk Ba
CARA MENGAJAR (Ciluuuk….ba) atau dengan gambar baru, dll.
e. Langsung dibaca tidak diuraikan atau dieja.
1. Cara Mengajarkan Huruf ‫ا‬
b. Satri dikenalkan kepada bentuk benda yang
3. Cara Mengajarkan Huruf ‫جَحَخ‬
karekteristiknya mendekati bentuk huruf ALIF
seperti : pensil, pulpen, lidi paku, dll. a. Santri dikenalkan kepada bentuk benda yang
c. Apabila santri tidak mengenal / tidak bisa karekteristiknya mendekati bentuk huruf Ja-
mengucapkan huruf ALIF, maka alternatif Ha-Kha, seperti : bebek, ayam atau burung.
menyampaikannya bisa melalui pendekatan b. Titik pada setiap huruf bisa didekatkan kepada
bercerita, bermain, dan atau menggunakan bentuk telur. Misalnya gambar bebek ada telur
gambar, seperti suara ibu sedang menyuapi dibawahnya, maka bunyinya Ja, begitu
anaknya dengan kata : A-A-A. seterusnya.
d. Langsung dibaca tidak diuraikan atau dieja. c. Ingat, titik adalah yang membedakan bunyi
huruf-huruf tersebut.
2. Cara Mengajarkan Huruf ‫بَتَث‬
d. Apabila santri tidak mengenal / tidak bisa
a. Santri dikenalkan kepada bentuk benda yang mengucapkan huruf Ja-Ha-Kha, maka alternatif
karekteristiknya mendekati bentuk huruf Ba-Ta- menyampaikan bisa melalui pendekatan
Tsa, seperti : mangkok, piring, dll. bercerita, bermain, menyanyi dan gambar,
b. Titik pada setiap huruf tersebut bisa didekatkan selesai minum dengan kata AHH atau orang
kepada bentuk bakso, bola atau telur. Misalnya kepedasan untuk bunyi untuk bunyi Ha, dan
kalau mangkok ada baksonya satu di bawah, seperti membuang tulang dari tenggorokan
maka bunyinya Ba, begitu seterusnya. untuk bunyi Kha.
e. Langsung dibaca tidak diuraikan atau dieja.
LPPTKA-BKPRMI KALSEL | 11
“ROTI” untuk bunyi huruf َ‫َر‬ dan kata “ZAM-
4. Cara Mengajarkan Huruf ‫دَذ‬
ZAM” untuk bunyi huruf َ‫َز‬ .
a. Dikenalkan kepada karekteristik benda yang
dekat dengan bentuk huruf tersebut, seperti : d. Langsung dibaca tidak diuraikan atau dieja.
Tangan Menyiku.
َ
b. Ingat, titik adalah yang membedakan setiap
6. Cara Mengajarkan Huruf َ‫َسَش‬
huruf tersebut.
c. Alternatif penyampaian apabila santri tidak a. Dikenalkan kepada karekteristik benda yang
َ َ dekat dengan bentuk huruf tersebut, seperti :
mengenal / tidak bisa mengucapkan َ‫د‬ dan َ‫ذ‬
“Gergaji Patah”.
bisa menggunakan pendekatan bermain, b. Ingat, titik adalah yang membedakan setiap
menyanyi dan gambar. Seperti kata “DADA” huruf tersebut.
bunyi “DA”. c. Alternatif penyampaian apabila santri tidak
َ
d. Langsung dibaca tidak diuraikan atau dieja.
mengenal / tidak bisa mengucapkan َ‫َس‬ dan َ‫ش‬
bisa menggunakan pendekatan bercerita,
5. Cara Mengajarkan Huruf ‫رَز‬
bermain, menyanyi dan gambar. Seperti kata
a. Dikenalkan kepada karekteristik benda yang
“SAYA” untuk bunyi huruf َ‫َس‬ dan “SYARAT”
dekat dengan bentuk huruf tersebut, seperti :
َ
Bulan Sabit.
untuk bunyi huruf َ‫ش‬.
b. Ingat, titik adalah yang membedakan setiap
huruf tersebut. d. Apabila santri sulit mengucapkan bunyi ‫ش‬, lebih
c. Alternatif penyampaian apabila santri tidak baik diarahkan ke bunyi “SIA” dari pada ke
mengenal / tidak bisa mengucapkan َ‫َر‬ dan َ‫َز‬ bunyi “TSA”.
e. Langsung dibaca tidak diuraikan atau dieja.
bisa menggunakan pendekatan bercerita,
َ
bermain, menyanyi dan gambar. Seperti gambar
7. Cara Mengajarkan Huruf َ‫َصَض‬

LPPTKA-BKPRMI KALSEL | 12
a. Dikenalkan kepada karekteristik benda yang e. Langsung dibaca tidak diuraikan atau dieja.
dekat dengan bentuk huruf tersebut, seperti :
“GAYUNG” dan lain-lain. َ َ
9. Cara Mengajarkan Huruf َ‫عَغ‬
b. Ingat, titik adalah yang membedakan setiap
huruf tersebut. a. Dikenalkan kepada karekteristik benda yang
c. Alternatif penyampaian apabila santri tidak dekat dengan bentuk huruf tersebut, seperti :
َ
mengenal / tidak bisa mengucapkan َ‫َص‬ dan َ‫ض‬ “GAMBAR AYAM SEDANG BERKOKOK”.
b. Ingat, titik adalah yang membedakan setiap
bisa menggunakan pendekatan bercerita, huruf tersebut.
bermain, menyanyi dan gambar. c. Alternatif penyampaian apabila santri tidak
d. Huruf ini kelompok huruf-huruf susah, maka َ َ
mengenal / tidak bisa mengucapkan َ‫ع‬ dan َ‫غ‬
frekuensi penyampaiannya harus lebih
diperhatikan dan lebih banyak. bisa menggunakan pendekatan bercerita,
e. Langsung dibaca tidak diuraikan atau dieja. bermain, menyanyi dan gambar. Seperti
َ
memencet hidung untuk huruf َ‫ع‬ dan mainan
َ
8. Cara Mengajarkan Huruf َ ‫َط‬
‫َظ‬ َ
air di tenggorokan untuk huruf َ‫غ‬.
a. Dikenalkan kepada karekteristik benda yang
dekat dengan bentuk huruf tersebut, seperti : d. Huruf ini termasuk kelompok huruf-huruf
“TUNAS KELAPA” susah, maka frekuensi penyampaiannya harus
b. Ingat, titik adalah yang membedakan setiap lebih diperhatikan dan lebih banyak.
huruf tersebut. e. Langsung dibaca tidak diuraikan atau dieja.
c. Alternatif penyampaian apabila santri tidak
َ َ َ
mengenal / tidak bisa mengucapkan ََ
‫ط‬ dan َ
‫ظ‬ 10. Cara Mengajarkan Huruf َ‫فَق‬
bisa menggunakan pendekatan bercerita, a. Dikenalkan kepada karekteristik benda yang
bermain, menyanyi dan gambar. dekat dengan bentuk huruf tersebut, seperti :
d. Huruf ini termasuk kelompok huruf-huruf “BUAH TERUNG YANG MELENGKUNG”.
susah, maka frekuensi penyampaiannya harus b. Ingat, titik adalah yang membedakan setiap
lebih diperhatikan dan lebih banyak. huruf tersebut.

LPPTKA-BKPRMI KALSEL | 13
c. Alternatif penyampaian apabila santri tidak a. Dikenalkan kepada karekteristik benda yang
َ َ dekat dengan bentuk huruf tersebut, seperti :
mengenal / tidak bisa mengucapkan َ
‫ف‬ dan َ‫ق‬
“GAGANG PAYUNG”.
bisa menggunakan pendekatan bercerita, b. Alternatif penyampaian apabila santri tidak
bermain, menyanyi dan gambar. Seperti َ
mengenal / tidak bisa mengucapkan َ‫ل‬ bisa
memasukkan ujung jari dan sejenisnya ke
َ menggunakan pendekatan kata “LA-LA-LA”.
mulut untuk mengasilkan bunyi huruf َ‫ف‬ dan
c. Langsung dibaca tidak diuraikan atau dieja.
َ
bunyi AYAM BERKOK untuk bunyi huruf ‫ق‬َ.
d. Huruf ini termasuk kelompok huruf-huruf 13. Cara Mengajarkan Huruf َ‫َم‬
susah, maka frekuensi penyampaiannya harus a. Dikenalkan kepada karekteristik benda yang
lebih diperhatikan dan lebih banyak. dekat dengan bentuk huruf tersebut, seperti :
e. Langsung dibaca tidak diuraikan atau dieja. “TANGAN MENGEPAL”.
b. Alternatif penyampaian apabila santri tidak
11. Cara Mengajarkan Huruf َ‫َك‬ mengenal / tidak bisa mengucapkan َ‫َم‬ bisa
a. Dikenalkan kepada karekteristik benda yang menggunakan pendekatan kata bercerita,
dekat dengan bentuk huruf tersebut, seperti : bermain, menyanyi dan gambar. Seperti
“SEPATU BOT”. mengucapkan kata “MAMA” dan yang lainnya.
b. Ingat, titik adalah yang membedakan setiap c. Langsung dibaca tidak diuraikan atau dieja.
huruf tersebut.
c. Alternatif penyampaian apabila santri tidak َ
14. Cara Mengajarkan Huruf َ‫ن‬
mengenal / tidak bisa mengucapkan َ‫َك‬ bisa
a. Dikenalkan kepada karekteristik benda yang
menggunakan pendekatan bercerita, bermain, dekat dengan bentuk huruf tersebut, seperti :
menyanyi dan gambar. Seperti mengucapkan “CANGKIR” dll.
kata KAKA. b. Alternatif penyampaian apabila santri tidak
d. Langsung dibaca tidak diuraikan atau dieja. َ
َ mengenal / tidak bisa mengucapkan َ‫ن‬ bisa
12. Cara Mengajarkan Huruf ‫َل‬
LPPTKA-BKPRMI KALSEL | 14
menggunakan pendekatan kata bercerita,
17. Cara Mengajarkan Huruf َ‫َي‬
bermain, menyanyi dan gambar.
c. Langsung dibaca tidak diuraikan atau dieja. a. Dikenalkan kepada karekteristik benda yang
dekat dengan bentuk huruf tersebut, seperti :

َ‫َو‬
“BEBEK YANG SEDANG BERENAG ”.
15. Cara Mengajarkan Huruf
b. Alternatif penyampaian apabila santri tidak
a. Dikenalkan kepada karekteristik benda yang mengenal / tidak bisa mengucapkan ‫ ي‬bisa
dekat dengan bentuk huruf tersebut, seperti : menggunakan pendekatan kata bercerita,
“ANGKA SEMBILAN”. bermain, menyanyi dan gambar. Seperti
b. Alternatif penyampaian apabila santri tidak mengucapkan kata “YAYAYA”.
mengenal / tidak bisa mengucapkan َ‫َو‬ bisa
c. Langsung dibaca tidak diuraikan atau dieja.

menggunakan pendekatan kata bercerita,


bermain, menyanyi dan gambar. Seperti B. IQRA’ JILID 2
mengucapkan kata “WAWA”. 1. Huruf sambung.
c. Langsung dibaca tidak diuraikan atau dieja. 2. Tanda panjang fathah (dengan Alif, dengan fathah
berdiri, dengan fathah berdiri ada Alif Layyinah).
َ
16. Cara Mengajarkan Huruf ٣٪َ
CARA MENGAJAR
a. Dikenalkan kepada karekteristik benda yang
dekat dengan bentuk huruf tersebut, seperti : 1. Cara Mengajarkan Huruf Sambung
“DAUN MELATI”. a. Masih dikenalkan huruf tunggalnya.
b. Alternatif penyampaian apabila santri tidak b. Jangan langsung kepada huruf sambungnya.
َ
mengenal / tidak bisa mengucapkan٣٪
َ bisa c. Kalau santri tidak bisa membaca huruf
sambung, maka langsung kepada huruf
menggunakan pendekatan kata bercerita,
tunggalnya.
bermain, menyanyi dan gambar. Seperti suara
d. Misalnya pada halaman 3, sebelum santri
raksasa “HA-HA-HA-HA” dll.
diajarkan huruf sambung
َ َ‫ة‬
َ‫ج‬ (sambung),
c. Langsung dibaca tidak diuraikan atau dieja.

LPPTKA-BKPRMI KALSEL | 15
َ
dikenalkan terlebih dahulu huruf tunggal َ‫َب َت‬ c. Santri diberi penjelasan bahwa panjangnya
sama dengan dua harakat (dua gerak jari).
begitu seterusnya. d. Demikian sampai halaman 16.
e. Ustadz-ustdzah tidak perlu banyak komentar, e. Pada halaman 17 bisa dibaca dengan irama
yang penting santri dapat membaca dengan baik nyanyian secara bersama-sama.
sesuai dengan kaidah ilmu tajwid.
f. Apabila bacaan ustadz-ustadzah bagus dan 3. Cara Mengajarkan Tanda Panjang Fathah Dengan
fasih, maka bacaan santripun akan bagus dan Fathah Berdiri
fasih, tetapi apabila bacaan ustadz-ustadzah a. Santri diajak kembali untuk mengingat tanda
tidak bagus dan tidak fasih maka bacaan panjang fathah dengan ALIF.
santripun akan tidak bagus dan tidak fasih. b. Kemudian dikenalkan tanda panjang fathah
g. Apabila setelah dikenalkan huruf tunggalnya, dengan fathah berdiri.
santri belum bisa membaca huruf sambungnya, c. Berilah penjelasan bahwa panjangnya dua
maka cara membacanya harus langsung harakat (dua gerak jari).
َ َ
َ‫َراَََََََر‬ َ‫َساَََََََج‬
menunjuk huruf tunggalnya dan
sambungannya. Seperti contoh halaman 3.
َ‫داََََََََد‬ َ‫َحاَََََََت‬

َ َ‫ة‬ َ َ 4. Cara Mengajarkan Tanda Panjang Fathah Dengan


َ‫ج‬ َ‫ب ت‬
َ Fathah Berdiri Ada YA
a. Terlebih dahulu santri diajak untuk mengingat
Begitu pula selanjutnya sampai halaman 9. kembali pada tanda panjang fathah dengan
2. Cara Mengajarkan Tanda Panjang Fathah dengan fathah berdiri.
Alif b. Kemudian kenalkan tanda panjang fathah
a. Santri diajak untuk mengingat kembali huruf dengan fathah berdiri ada YA.
tunggal baris fathah. c. Diberi penjelasan bahwa panjangnya sama
b. Kemudian dikenalkan tanda panjang fathah dengan dua harakat (dua gerak jari).
dengan ALIF, d. Berilah penjelasan bahwa YA dianggap tidak
Misalnya : ada.
َ َ َ َ
َ
‫َََََََرا‬‫َر‬ ‫دَََََََدا‬ َ
‫ََََََسا‬‫َج‬ ‫تََََََََحا‬
َ ‫بَََََََََََََبَ جََََََََََََجَ دَََََََََََََدَى رَََََََََََََرَى‬

LPPTKA-BKPRMI KALSEL | 16
C. IQRA’ JILID 3 3. Cara Mengajarkan Tanda Panjang Kasrah Dengan
1. Baris kasrah. Kasrah Berdiri
2. Tanda panjang kasrah (dengan YA, dengan kasrah a. Santri diingatkan kembali kepada tanda
berdiri, dengan kasrah berdiri ada YA). panjang kasrah dengan YA.
3. Baris dhommah. b. Kemudian dikenalkan tanda panjang kasrah
4. Tanda panjang dhommah (dengan Wawu, dengan dengan kasrah. Seperti :
Wawu ada Alif, dengan dhommah berdiri). ْ ‫ِيَ رَََََََََََر‬
َ‫ي‬ ْ ‫جَ دََََََََََََِد‬
ْ ِ َََََََََََ
َََََََََََََََََ
‫ج‬
َِ ‫ت‬ َِْ َ‫ت‬
ِ
ِ ِ
CARA MENGAJAR c. Beri penjelasan bahwa panjangnya sama 2
1. Cara Mengajar Baris Kasrah harakat.
a. Santri diingatkan kembali dengan huruf tunggal
baris fathah. 4. Cara Mengajarkan Tanda Panjang Kasrah Dengan
b. Kemudian dikenalkan baris-baris kasrah, Kasrah Berdiri ada YA
seperti : a. Santri diingatkan kembali pada tanda panjang
َ َ
‫َر‬ َِ‫ََََََََََََتَََََ َجََََََََََََج‬
kasrah beridiri.
َ‫ََََََََََََََر‬
ِ ‫دََََََََََََََ َِد‬ ِ ‫ت‬ b. Kemudian dikenalkan tanda panjang kasrah
dengan kasrah berdiri ada YA. Seperti :
c. Kenalkan bahwa baris dibawah bunyinya “I”.
َْ ِ‫يََََََََََََد َر‬
‫يَََََََََََر‬ ْ ِ‫د‬ َْ ِ ‫َت‬
‫ََََََََََََََََََج‬
َََََََََ‫ج‬ ِْ
َ‫ت‬
2. Cara Mengajarkan Tanda Panjang Kasrah Dengan c. Beri penjelasan bahwa panjangnya sama dengan
YA 2 harakat (dua gerak jari).
a. Santri diingatkan kembali dengan baris kasrah. d. Berilah penjelasan bahwa YA dianggap tidak
b. Kemudian dikenalkan bunyi tanda panjang ada.
kasrah dengan YA, seperti :
ْ ‫َرََََََََََََ َر‬
َ‫ي‬ ْ ِ‫دََََََََََِد‬
َ‫ي‬ ْ ِ َََََََََََِ‫تَََََج‬
َ‫ج‬ َْ ِ ََََََََََََ‫ت‬
ِ
5. Cara Mengajarkan Baris Dhommah
ِ ِ a. Santri diingatkan kembali pada baris fathah dan
c. Beri penjelasan bahwa panjangnya sama dua kasrah.
harakat. b. Kemudian dikenalkan baris dhommah. Seperti :
ُ َ ُ َ-َ‫َت‬-َ‫ت‬
َ ُ َ
َ‫َ َد‬-َِ‫َد‬-َ‫د‬ َ‫َ ُج‬-َ‫َ ِج‬-َ‫َج‬ َ‫ت‬ ِ ‫ََا‬-َِ ‫َا‬-َ‫ا‬
LPPTKA-BKPRMI KALSEL | 17
c. Berilah penjelasan bahwa baris dhommah 8. Cara Mengajarkan Tanda Panjang Dhommah
berbunyi “U”. Dengan Dhommah Terbalik
a. Santri diingatkan kembali tentang panjang
6. Cara Mengajarkan Tanda Panjang Dhommah dhommah dengan WAWU dan tanda panjang
Dengan WAWU dhommah dengan WAWU dan ALIF.
a. Santri diingatkan kembali kepada tanda b. Kemudian dikenalkan tanda panjang dhommah
panjang fathah dengan ALIF dan tanda panjang dengan dhommah terbalik. Seperti :
ُ ُ ُ ُ
‫َر‬-َ‫َ ُر ْوا‬-َ‫ُر ْو‬ ‫َد‬-َ‫َد ْوا‬-‫د َْو‬ ‫ج‬-َ‫ا‬٬ْ ‫ ُس‬-٬َْ ‫َتَ َ ُس‬-َ‫ا‬٬ْ ‫َح‬-َ٬ْ ‫ح‬
kasrah dengan YA.
b. Kemudian dikenalkan tanda panjang dhommah
dengan WAWU. c. Berilah penjelasan bahwa panjangnya sama
ُ ْ َ ُ ْ َ
َ‫َ ُر َْو‬-َ‫ى‬
َْ ِ‫َر‬-َ‫َرا‬ َ‫َد ْو‬-َ‫ِى‬
َ ‫ََد‬-ََ‫َ دا‬٬ْ ‫َ ُس‬-َ‫ج‬
َْ ِ َ-َ‫َسا‬ َ٬ْ ‫َح‬-َ‫ت‬
dengan 2 harokat (dua gerak jari).
َ ِ َ-َ‫حا‬
c. Beri penjelasan bahwa panjangnya sama dengan D. IQRA’ JILID 4
2 harakat (dua gerak jari).
1. Baris tanwin (Fathahtain, Kasratain dan
7. Cara Mengajarkan Tanda Panjang Dhommah Dhommatain).
Dengan WAWU Ada ALIF di depannya. 2. Mad Layyin / Lin (Bacaan lunak).
a. Diingatkan kembali dengan tanda panjang 3. Mim Sukun.
dhommah dengan WAWU. 4. Nun Sukun.
b. Kemudian dikenalkan tanda panjang dhommah 5. Qolqolah.
dengan WAWU ada ALIF. Seperti : 6. Perbedaan bunyi Hamzah sukun, „Ain Sukun, Kaf
ُ ُ ُ ُ ُ
‫ََََََََََر ْوا‬
ُ ‫ا د ْوََََََََََد ْوا ُر ْو‬٬ْ ‫ََََََََس‬ ٬ْ ‫ا ُس‬٬ْ ‫َََََََََََح‬٬ْ ‫ح‬ Sukun dan Qof Sukun.

c. Berilah penjelasan bahwa panjangnya 2 harokat


CARA MENGAJAR
(dua gerak jari).
d. Berilah penjelasan bahwa Alifnya dianggap tidak
1. Cara Mengajarkan Baris Tanwin Fathahtain
ada.
a. Diaajak kembali untuk mengingat tanda
panjang fathah dengan Alif.
b. Kemudian dikenalkan baris tanwin fathahtain.
Seperti :

LPPTKA-BKPRMI KALSEL | 18
‫َرا‬ - ‫ََ ًرا‬
َ
َ‫دا‬ - ً
‫َدا‬ َ‫َسا‬ - ‫ًسا‬
َ
‫حا‬ - ً
‫َحا‬ َ٦َ ْ‫ َري‬-٦
ََ ْ‫رِي‬
َ َ ْ
َ٦َ ‫د ْح‬-٦
َ ‫دِح‬ َ ْ ‫ َس‬-‫ْي‬
َ‫ْي‬
ْ
ََ ‫س‬ َ ْ ‫َ َت‬-‫ِْي‬
َ‫ْي‬
ْ
ََ ‫ت‬
ِ
c. Beri penjelasan bahwa alifnya dianggap tidak c. Berilah penjelasan bahwa bacaan lunak dengan
ada. YA berbunyi “AI”.

2. Cara Mengajar Baris Tanwin Kasratain 5. Cara Mengajarkan Bacaan Lunak (Mad Layyin)
a. Santri diingatkan kembali pada baris kasrah. Dengan WAWU
b. Kemudian dikenalkan baris tanwin kasratain. a. Diajak kembali untuk mengingat tanda panjang
Seperti : dhommah dengan WAWU.
b. Kemudian dikenalkan bacaan lunak Mad Layyin
َ‫ََ ٍر‬-ََِ‫ر‬ َ‫ََ ٍد‬-ََِ‫د‬ َ‫ٍج‬ - َِ‫َج‬ َ‫ت‬
ٍَ - َ‫ت‬
ِ َََ dengan WAWU. Seperti :
َ َ َ َ َ ُْ َ َ َ َ َ ُ
َ‫َ َر ْون‬-َ‫ن‬
َ ‫َُر َْو‬ َ‫َد ْون‬-َ‫ن‬ َ‫ن‬٬ْ ‫َ َس‬-َ‫ن‬
َ ٬ْ ‫ُس‬ َ‫ن‬٬ْ ‫َح‬-َ‫ن‬٬ْ ‫ح‬
c. Beri penjelasan bahwa baris tanwin kasratain
berbunyi “IN”. َ ‫دو‬
c. Berilah penjelasan bahwa bacaan lunak dengan
3. Cara Mengajarkan Baris Tanwin Dhommatain WAWU berbunyi “UN”.
a. Santri diingatkan kembali pada baris dhommah.
b. Kemudian dikenalkan baris tanwin 6. Cara Mengajarkan MIM Sukun
dhommatain. Seperti : a. Santri diingatkan kembali bunyi baris fathah,
ُ
َ‫َ ٌر‬-َ‫َُر‬ َ‫َ ٌد‬-َ‫د‬ َ‫ ٌج‬-َ‫ُج‬ َُ
ٌ َ-َ‫ت‬ kasrah dan dhommah.
َ‫ت‬
b. Kemudian ditambahkan huruf “M”.
ْ ْ َْ ْ َ ْ َ ْ َ
َ‫َمَ=َ َرم‬+َ‫َر‬ َ٣ْ ‫َمَ=َ َس‬+َ‫َج‬ َ٣ْ ‫َمَ=َت‬+َ‫ت‬
c. Berilah penjelasan bahwa baris tanwin
َ‫َمَ=َدم‬+َ‫د‬
dhommatain berbunyi “UN”.

4. Cara Mengajarkan Bacaan Lunak (Mad Lin) 7. Cara Mengajarkan Nun Sukun
dengan YA a. Santri diingatkan kembali bunyi baris fathah,
a. Diajak kembali untuk mengingat tanda panjang kasrah dan dhommah.
kasrah dengan YA. b. Kemudian ditambahkan huruf “N”.
ْ ْ ْ َ ْ َ ْ َ ْ َ
b. Kemusian dikenalkan bacaan lunak Mad Lin َ‫َنَ=َ َرن‬+َ‫َر‬ َ‫َنَ=َدن‬+َ‫د‬ َ٦ْ ‫َنَ=َ َس‬+َ‫َج‬ َ٦ْ ‫َنَ=َت‬+َ‫ت‬
dengan YA.

LPPTKA-BKPRMI KALSEL | 19
8. Cara Mengajarkan Bacaan Qolqolah (Memantul) E. IQRA’ JILID 5
a. Dikenalkan terlebih dahulu bahwa huruf-huruf 1. Alif yang tidak terbaca.
yang dibaca qolqolah (memantul) apabila 2. Cara-cara waqof pada Mad Arid Lissukun, Mad
dimatikan ada lima yang tersusun dalam kata Badal dan Ta Marbuthoh.
َ َ ُ َ 3. Bacaan panjang 5 harakat.
َ‫َِطَق‬ ‫بَجَد‬
4. Nun yang Bighunnah (Huruf Nun dan Mim).
b. Jangan dibaca langsung mati karena berat bagi 5. Idgham Bighunnah (Huruf Nun dan Mim).
santri. 6. Alif Lam Syamsiyyah.
c. Bacalah dengan perlehan-lehan terlebih dahulu 7. Ikhfa Syafawi.
seperti : 8. Lafdzul Jalalah.
َ‫ب‬ ْ َ‫ا‬ َ‫ا َب‬
َ
َ‫ا َب‬
َ
َ‫ا َب‬
َ 9. Idgham Bilaghunnah.

ْ َ َ َ َ 10. Mad Lazim Mutsaqqal Kalimi.


َ ‫ا‬
‫ج‬ ََ ‫ا‬
‫ج‬ ََ ‫ا‬
‫ج‬ ََ ‫َا‬
‫ج‬
َْ ََ ََ ََ CARA MENGAJARKAN
‫ا َد‬ َ‫اد‬ َ‫اد‬ َ‫اد‬
َ َ َ َ
َْ ‫ا‬ ََ ‫ا‬ ََ ‫ا‬ ََ ‫ا‬
1. Cara Mengajarkan Alif Yang Tidak Terbaca
‫ط‬ ‫ط‬ ‫ط‬ ‫ط‬ Pada dasarnya santri sudah dapat membaca
َْ ََ ََ ََ
َ‫اق‬ َ‫اق‬ َ‫اق‬ َ‫اق‬ dengan baik pada halaman ini, tetapi karena para
santri sudah terobsesi sebelumnya bahwa setiap
kalimat yang didepannya ada ALIF harus dibaca
9. Cara Mengajarkan Perbedaan Bunyi HAMZAH panjang maka dalam hal ini ustadz-ustadzah cukup
Sukun, AIN Sukun, KAF Sukun dan QOF Sukun
َْ ََ ََ ََ dengan memberikan penjelasan bahwa Alifnya
‫ح َأ‬ ‫ح َأ‬ ‫ح َأ‬ ‫ح َأ‬ dianggap tidak ada. Seperti :

َ َ َ َ
َّْ ‫ت‬ ََّ ‫ت‬ ََّ ‫ت‬ ََّ ‫ت‬ DIBACA KATA DIBACA KATA

ْ َ َ َ َ َ َ َ َ ْ َّ ٤َ
‫ َُػ‬٥ْ ‫َِل‬ َ ْ ‫ ََّا‬٤َ
‫ َُػ‬٥ْ ‫ِل‬ َ ْ ‫َو‬
‫ َُػ‬٥ْ ‫ِل‬ َ ْ ‫َوا‬
َ‫ ُػ‬٥ْ ‫ِل‬
َ ‫ح‬
ٝ َ ‫ح‬
ٝ َ ‫ح‬
ٝ َ ‫ح‬
ٝ
َِ‫اِتَث‬
َْ
ِ ٙ٢ِ‫ة‬ َِ‫اِتَث‬
َْ
ِ ٙ١‫ةِا‬
ْ
‫ َُػ‬٥ْ ‫ َط‬٢َ ِ ‫ة‬ َْ ‫ة‬
ُ‫ َػ‬٥ْ ‫اِل‬
َ َ َ َ ِ
َْٚ ‫ت‬ ََٚ ‫ت‬ ََٚ ‫ت‬ ََٚ ‫ت‬

LPPTKA-BKPRMI KALSEL | 20
2. Cara Mengajarkan Wakof Cara Berhenti DIBACA KATA DIBACA KATA
َ َ
a. Mad Arid Lissukun ‫ا‬٥َ ْ‫ِي‬٢َْ ‫ا‬٥ً ْ‫ِي‬٢َْ ‫اةَ َػا‬ ‫اةَ ًػا‬
َْ ‫ه‬ ًْ ‫ه‬ َ َ
َ َ ‫ ْػ َضا‬ٛ ‫ ْػ ًضا‬ٛ
Pada halaman ini ustadz-ustadzan tidak perlu
menjelaskan definisi dari pada Mad Arid
‫ْيا‬ ِ ‫ة‬ ‫ْيا‬ ِ ‫ة‬
Lissukun karena pada dasarnya santri sudah
dapat membaca dengan baik, tetapi ustadz- c. Ta Marbuthoh
ustadzah cukup memberikan penjelasan bahwa Pada halaman ini ustadz-ustadzah tidak perlu
huruf yang terakhir harus dimatikan. menjelaskan definisi dari pada Ta Marbuthoh,
Sedangkan bagi santri usia TKA cukup dibaca tetap cukup menjelaskan bahwa pada setiap Ta
dengan baik sesuai dengan kaidah Ilmu Tajwid. Marbuthoh apabila diwaqofkan membacanya
harus diubah menjadi Ha. Sedangkan santri
DIBACA KATA DIBACA KATA
ْ ْ ٓ‫ن َ ْف َخ‬ ُ ْ ٓ‫ن َ ْف َخ‬ usia TKA cukup dibaca dengan baik sesuai
َ٣ْ ْ‫ِي‬ٜ‫ُم ْف َخ‬ َ٣َ ْ‫ِي‬ٜ‫ُم ْف َخ‬ َ‫ْي‬ ِ َ‫ْي‬ ِ dengan kaidah Ilmu Tajwid.
َ َ
َْ ْ‫َك٘ ِِؽي‬
٦ ََ ْ‫َك٘ َِِؽي‬
٦ َْ ‫ َخ ِػ ْح‬٫ْ ‫ُم‬
٦ ََ ‫ َخ ِػ ْح‬٫ْ ‫ُم‬
٦ DIBACA
ْ
KATA
ٌ
DIBACA
ْ
KATA

َ‫اى َيث‬ ِ ‫َر‬ َ‫اى َيث‬ ِ ‫َر‬ َ‫اَج َِيث‬ َ‫اَج َِي ٍث‬
ْ َ ٌ َ ْ ً
‫د َي َث‬ ‫د َي َث‬ ‫ َِي َث‬٤‫َضا‬ ‫ َِي َث‬٤‫َضا‬
b. Mad Badal
Pada halaman ini ustadz-ustadzah tidak perlu
ِ ‫ل‬ ِ ‫ل‬
menjelaskan definisi dari pada Mad Badal,
tetapi cukup menjelaskan bahwa setiap 3. Cara Mengajarkan Bacaan Panjang 5 Harakat
fathahtain apabila diwaqofkan, cara (Mad Wajib Mustassil)
membacanya tanwin harus dihilangkan dan Pada halaman ini ustadz-ustadzah tidak perlu
dibaca panjang, sedangkan bagi santri usia TKA menjelaskan definisi dari pada Mad Wajib Mutassil,
cukup dibaca dengan dengan baik sesuai tetapi cukup menjelaskan bahwa tanda baca yang
dengan kaidah Ilmu Tajwid. seperti alis harus dibaca panjang lima harakat (lima
gerakan jari). Berilah penjelasan bahwa lima
harakat sama dengan lima gerakan jari yang
gerakannya sama dengan jarum sekon jam.
Sedangkan bagi santri usia TKA cukup dibaca

LPPTKA-BKPRMI KALSEL | 21
dengan baik sesuai dengan kaidah Ilmu Tajwid.
Seperti :
َ ٓ ُ
DIBACA KATA DIBACA KATA
َ َ
‫ا ْو ِِلَآ َُء‬ َُ ‫َيَّل‬٦ْ ٤َ
‫آء‬ َ ٓ ِ ‫ َه‬١َ ‫أ ْو‬
ٝ َ‫ ٍث‬٥َ ْٓ ِ ٨ّ ٤ِ َ‫ ٍث‬٥َ ِْٓ ٧َ٦ِْ ٤
ْ َ َ
ٍَ ِ ‫ت‬٥ُِّ ‫ىًلل‬
‫ْي‬ َ‫ْي‬
ْ ُ َ َ
ٍ ِ ‫ت‬٤َ‫ىًل ٍل‬
ُ ُ ُ ُ
4. Cara Mengajarkan NUN dan MIM Yang ٣َِْ ٪ِ‫ َرآء‬٬َِّ ‫م‬ ٣َِْ ٪ِ‫َو َرآء‬ َ ٦ِْ ٤ ‫ َل‬٬ْ ٜ‫ َّي‬٤َ ‫ َل‬٬ْ ٜ‫ ََح‬٦ْ ٤َ
Bersyiddah (Ghunnah)
Pada halaman ini ustadz-ustadzah tidak perlu 6. Cara Mengajarkan Alif Lam Syamsiah
menjelaskan definisi dari pada Ghunnah, tetapi Pada halaman ini ustadz-ustadzah tidak perlu
cukup memeberikan penjelasan bahwa setiap Nun menjelaskan definisi dari pada Alif Lam Syamsiah
dan Mim yang bersyiddah harus dibaca dengan akan tetapi cukup menjelasakan bahwa setiap Alif
suara ditekan dan ditahan dua harakat. Sedangkan Lamnya dianggap tidak ada serta berilah penjelasan
bagi santri usia TKA cukup dibaca dengan baik bahwa cara membacanya harus
sesuai dengan kaidah Ilmu Tajwid. Seperti : diidghamkan/dimasukkan ke huruf berikutnya.
DIBACA KATA DIBACA KATA Untuk santri usia TKA cukup dibaca dengan
َّ َ َْ َّ َ َْ
‫ا‬٫َ ‫اج‬ ‫ا‬٫َ ٨َ ‫اج‬ َ٦َ ‫اج‬
bacaan yang baik dan fasih sesuai dengan kaidah
َ‫ا‬
‫ن‬ Ilmu Tajwid. Seperti :
ُ ُ َ َ
‫ا‬٫َ ‫ا َّم‬ ‫ا‬٫َ ٥ُ ‫ا ْم‬ ٣ََّ ‫خ‬ ٣ََ ٥ْ ‫خ‬ DIBACA KATA DIBACA KATA
ُ ٥َ ُ٢ُُّ َ ‫ا‬ ُ ٥َ ُ٢ِ١ ُّ َ ُ ٫َ ‫َو َّج‬ ُ ٫َ َّ‫َواَل‬
َ‫ات‬ َ‫ات‬ ‫ا‬ َ‫ار‬ َ‫ار‬
ْ ُّ َ ْ َ َّ َ َّ َ
‫ادج َيا‬ ‫ا ُِّلج َيا‬ َ ُ ٥ْ ‫اك‬ َ ُ ٥ْ ‫الل‬
5. Cara Mengajar Idgham Bighunnah
Pada halaman ini ustadz-ustadzah tidak perlu ‫ؿ‬ ‫ؿ‬
َّْ ّْ َ َ َ
menjelaskan definisi dari pada Idgham Bighunnah,
َ‫ْي‬
ِ ِ ‫اح‬ َ‫ْي‬
ِ ِ ‫اِل‬ َ٣ِ ْ‫ضي‬
ِ ‫ا َّر‬ َ٣ِ ْ‫ضي‬
ِ ‫ا َّلؽ‬
tetapi cukup memeberikan penjelasan bahwa setiap
ُ َ ُ َ ُ‫ا َ َّن ًَل َة‬ ُ‫له ًَل َة‬َّ َ ‫ا‬
Nun Sukun dan Tanwin yang berhadapan dengan َ ‫ا َّر ُس‬
٠ َ ‫ا َّلؽ ُس‬
٠
huruf Ya, Nun, Mim dan Wawu cara membacanya
harus ditahan dua harakat. Sedangkan bagi santri
7. Cara Mengajarkan Huruf Yang Bersyiddah
usia TKA cukup dibaca dengan baik sesuai dengan
Pada halaman ini ustadz-ustadzah tidak perlu
kaidah Ilmu Tajwid. Seperti :
menjelaskan bahwa huruf yang Bersyiddah harus
dibaca ditekan dan ditahan dua harakarat (dua
LPPTKA-BKPRMI KALSEL | 22
gerakan jari). Untuk santri usia TKA cukup dibaca baik dan fasih sesuai dengan kaidah Ilmu Tajwid.
dengan bacaan yang baik dan fasih sesuai dengan Seperti :
ُ ِّ َ٠ُ ‫ي‬
ْ َ ُ ِّ َ٣ُ َ٢ْٓ ‫َح‬ ِّ ُ
َ َ‫ َل‬٬ْ ‫َر ُـ‬
kaidah Ilmu Tajwid. Seperti :
َ‫اّلل‬ ٘ َ‫اّلل‬ ِ‫اّلل‬
ُّ َ َّ َ ُ َ َّ َ
Tafkhim
َ٠ِ ‫َيُ َؽح‬-َ٠‫َرح‬ ُّ‫س‬
َ‫َّب‬
ِ ‫َي‬-َ‫َّب‬ٞ ِّ ِّ َ ِّ
ُ ّ َ ُ َ َّ َ َّ َّ َ Tarqiq َ َ٠ِ ْ‫َـبِي‬
ِ ‫اّلل‬ َ ‫ةِا ْم ِؽ‬
ِ‫اّلل‬ َ َ٣ِ ‫ب ِ ْف‬
ِ‫اّلل‬
َ‫ش‬
٠ ِ ٓ‫َح‬-َ٠‫ْش‬ ‫َيُؤذ ِ َُؽ‬-َ‫اذ َؽ‬
10. Cara Mengajarkan Idgham Bilaghunnah
8. Cara Mengajarkan Ikhfa Syafawi Pada halaman ini ustadz-ustadzah tidak perlu
Pada halaman ini ustadz-ustadzah tidak perlu menjelaskan definisi dari pada Idgham Bilaghunnah,
menjelaskan definisi dari pada Ikhfa Syafawi, akan akan tetapi cukup menjelasakan bahwa setiap Nun
tetapi cukup menjelasakan bahwa setiap Mim Sukun atau Tanwin apabila bertemu huruf RO dan
Sukun yang berhadapan dengan BA harus dibaca LAM harus dibaca tanpa dengung. Untuk santri
dengung ditahan dua harakat (dua gerakan jari). usia TKA cukup dibaca dengan bacaan yang baik
Untuk santri usia TKA cukup dibaca dengan dan fasih sesuai dengan kaidah Ilmu Tajwid. Seperti
bacaan yang baik dan fasih sesuai dengan kaidah :
Ilmu Tajwid. Seperti :
َ ْ ِ ٨٤ِ ‫ ْؤ‬٥ُ ‫َة‬٣ْ ٪‫ا‬
ُ ََ ْ ‫ِس‬ُ َْ ََْ ُْْ ََ َ
َ‫ْي‬ ِ ٤ ‫و‬ َ
٣ ٧‫ا‬٥‫َبٓػا َِح‬٣‫ؽت‬ٙ‫از‬ DIBACA KATA DIBACA KATA
ُ َّ ُ ْ َ ُ ٌَْ َ
ْ َ ٣َْ ‫س‬١َ ‫ْي‬ ‫ع‬ ٣َْ ‫س‬١‫ْي‬ ‫ع‬ َ٣ْ ٫ِ ِ ‫م ََِّؽ ّب‬ َ٣ْ ٫ِ ِ ‫َر ّب‬
َ ٦ِْ ٤
ٍَ ٢َِْ٦ِْ ٤َ٩ِ‫َة‬٣ْ ٫ُ ‫ال‬٤َ ‫َو‬
‫م‬
ْ ْ ْ ُ َّ ْ َُ ْ
ٍَ ‫م ّ ِِؽز‬
‫ق‬ ٍَ ‫َرِز‬٦ِْ ٤
‫ق‬ ٩َُ ٧‫َِّل‬ ‫م‬ ٩َُ ٧‫َِل‬ ٦ِ٤
9. Cara Membaca Lafdzul Jalalah
Pada halaman ini ustadz-ustadzah tidak perlu 11. Cara Mengajarkan Mad Lazim Kilmi Mutsaqol
menjelaskan definisi dari pada Lafdzul Jalalah, Pada halaman ini ustadz-ustadzah tidak perlu
akan tetapi cukup menjelasakan bahwa setiap menjelaskan definisi Mad Lazim Kilmi Mutsaqol,
Lafdzul Jalalah (Lafadz Allah) yang didahului oleh akan tetapi cukup menjelasakan bahwa setiap ada
baris fathah atau dhommah harus dibaca LOH tanda ( ) berhadapan dengan syiddah harus
(Tafkhim), sedangkan lafadz Allah didahului oleh dibaca panjang 6 harakat (enam gerakan jari).
baris kasrah harus dibaca LAH (Tarqiq). Untuk Untuk santri usia TKA cukup dibaca dengan
santri usia TKA cukup dibaca dengan bacaan yang
LPPTKA-BKPRMI KALSEL | 23
bacaan yang baik dan fasih sesuai dengan kaidah DIBACA KATA DIBACA KATA
ً َ ً َ َ ًّ َ
‫ج َتاحا‬٬َّ ‫َض َّت‬ ‫اوج َتاحا‬ ِ ‫ا‬٬َِّ ‫م‬ َ ٦ِْ ٤
Ilmu Tajwid. Seperti :
ُ َّ َ ‫ ا‬-ََ‫ َُث‬٤َّ ‫ٍآ‬١
َّ َ ‫ا‬ ْ ّ َّ َ ْ ّ َّ َ ‫ضت‬ َ‫ض ٍػ‬ َ‫ض ٍػ‬
ِ ‫َوا‬
‫ َث‬٤َّ ...‫ٍآ‬١ ََ ِ ١...‫َ َولاليآ‬-َ‫ْي‬
‫ْي‬ ََ ِ ١‫َولاليآ‬
ً ٪َّ ٬َّ ‫ِسا َس‬
‫اسا‬ ً ٪َّ ‫او‬
َ ِ ‫اسا‬ ً ‫ِس‬
َ ‫اس‬ َِ ‫ ِاِلِه‬٬َّ َْ َ ٦ْ ‫َخ‬
‫َو ِاِلِه‬
F. IQRA’ JILID 6
1. Idgham bighunnah (Huruf Wawu dan Ya). 2. Cara Mengajarkan Iqlab
2. Iqlab. Pada halaman ini ustadz-ustadzah tidak perlu
3. Ikhfa. menjelaskan definisi Iqlab, tetapi cukup
4. Tanda-tanda waqof. menjelaskan bahwa setiap Nun Sukun dan Tanwin
5. Cara waqaf nun bersyiddah. yang berhadapan dengan huruf Ba, cara
6. Cara waqaf hamzah berbaris fathahtain. membacanya harus diganti dengan suara Mim dan
7. Bacaan rendah ditahan dua harakat (dua gerakan jari). Bagi santri
8. Qolqolah akbar usia TKA cukup dibaca dengan baik sesuai dengan
9. Fawatihussuwar. kaidah Ilmu Tajwid. Seperti :
DIBACA KATA DIBACA KATA
َ َ
‫ا‬٥َ ِ ‫ت‬٤ْ ‫اةَ َػ‬ ‫ا‬٥َ ِ ‫اةَ ًػاة‬ َ‫ َت ْٓ ِػ‬٥ِْ ‫م‬ َ‫ََب ْٓ ِػ‬
َ ٦ِْ ٤
CARA MENGAJAR

َ َ َ َ
٩ِ‫ت‬٤ْ ‫َك َ٘ ِ ِؽ‬ َْ ِ ْ‫ َتح‬٤ْ ‫ ُر‬٬ْ ٧ َْ ِ ْ‫ ٌربَح‬٬ْ ٧
1. Cara Mengajarkan Idgham Bighunnah
Pada halaman ini ustadz-ustadzah tidak perlu
٩ِ‫َك٘ ٍِؽب‬ ‫ت‬ ‫ت‬
menjelaskan definisi dari pada Idgham Bighunnah,
tetapi cukup memeberikan penjelasan bahwa setiap 3. Cara Mengajarkan Ikhfa
ada Nun Sukun dan Tanwin yang berhadapan Pada halaman ini ustadz-ustadzah tidak perlu
dengan huruf Wawu cara membacanya harus menjelaskan definisi Ikhfa, tetapi cukup
dimasukkan dan ditahan dua harakat (dua gerakan menjelaskan bahwa setiap Nun Sukun dan Tanwin
jari). Sedangkan untuk santri usia TKA cukup yang berhadapan dengan satu huruf 15 yaitu :
dibaca dengan baik sesuai dengan kaidah Ilmu ‫تَثَجَدَذَزَسَشَصَضَطَظَفَقَك‬
Tajwid. Seperti :
Maka cara membacanya harus suara “NG” seperti
pada kata “NANGKA” dan bunyi NG nya ditahan

LPPTKA-BKPRMI KALSEL | 24
dua harakat (dua gerakan jari). Sedangkan bagi PENJELASAN
santri usia TKA cukup dibaca dengan baik sesuai CARA MEMBACA IKFA
dengan kaidah Ilmu Tajwid. Seperti :
َْ
َ٣ْ ‫َواج ُخ‬
CARA MEMBACA ADA 3 MACAM :
WA ANGTUM
ُْ
a. Aqrab yaitu suara NG nya sangat jelas terdapat
BIL UNGTSAA َ‫ث‬٧‫ةِاأل‬ pada dua huruf yaitu Kaf ‫ ك‬dan Qof ‫ق‬ contoh :

ٍَ‫ع‬٬ُ ‫َس‬ ُ ٦ِْ ٤ ُ َ َ َ َ


MING JUU‟N
َ٣ْ ‫ِس‬٢ْ‫َرت‬٦ِْ ٤ َ ‫ََك‬٦ْ ٥َ ‫ذ‬
‫ن‬
ُ
MINGDUUNIHAA ‫ا‬٫َِ ٧‫َد‬٦ِْ ٤ b. Ausath yaitu suara NG nya pertengahan lebih
ُ
‫َذ ّرِ َّي ٍَث‬٦ِْ ٤
rendah dari Aqrab. Terdapat pada tiga huruf
MINGDZURRIYYATIN
ََْ ْ yaitu Ta (‫)ت‬, Dal (‫ )د‬dan Tha (‫ )ط‬contoh :
٣َْ ‫ ُخ‬٢‫َزل‬ ‫ا ِن‬ َْ
َ ‫٘ ِْػيَ ٌث‬
INGZALALTUM
ُ َٓ ٌَ ُ
ً َ َ‫ام‬ ‫ا‬٫َِ ٧‫َد‬٦ْ ٤َِ َ٣ْ ‫َواج ُخ‬
QAULANG SADIIDAA ‫ل َـ ِػي ْ ًػا‬٬ْ ٛ
َ
MINGSYA‟AAIRI ‫َك َٓان ِ َِؽ‬٦ِْ ٤ c. Ab’ad yaitu suara NG nya hampir tidak
َ َ ْ َ terdengar. Terdapat pada sepuluh huruf yaitu
MANG SHALAHA ََ ٢‫َن‬
‫ص‬ ٦٤ Tsa(‫)ث‬, Jim (‫)ج‬, Dzal (‫)ذ‬, Zai (‫)ز‬, Sin (‫)س‬, Syin
ً ً َّ ُ
DZURRIYYATANG DHI‟AAFA ‫ى َٓا٘ا‬ِ ‫ذ ّرِيث‬
(‫)ش‬, Shad (‫)ص‬, Dhad (‫)ض‬, Zha (‫ )ظ‬dan Fa (‫)ف‬.
FIDYATUNG THA‟AAMU ‫ام‬ َ ‫٘ ِْػيَ ٌث‬
َُ َٓ ٌَ Contoh :
َ ُْ
َ‫ِ ُؽن‬٨‫َح‬ ً‫ل َـ ِػيْػا‬ً ْ َ ْ ََُْ ْ َّ ّ ُ ْ ُ ُ ْ ُْْ
YANGDZURUUNA ٬ٛ ٣َ ‫خ‬٢‫َذرِ َي ٍَث ا ِنَزل‬٦ِ٤ ‫ع‬ ٍَ ٬‫َس‬٦ِ٤ َ‫ث‬٧‫األ‬ َ ِ‫ة‬
َْ َ ً َّ ُ َ َ َ ْ َ
FATANGFA‟AHU ٩َُ ُٓ ٙ٨‫ذ َخ‬ َْ َ
٩َُ ُٓ ٙ٨‫ذ َخ‬
َ ُْ ً
َ ‫ِ ُؽ‬٨‫ى َٓا٘ا َح‬
‫ن‬
َ
َ ٢‫َن‬٦٤ َ‫َك َٓان ِ ِؽ‬٦ِْ ٤
ِ ‫ص ذ ّرِيث‬
ُ َ
MINGQOBLIKUM َ٣ْ ‫ِس‬٢ْ‫َرت‬٦ِْ ٤
َ َ َ
FAMANG KAANA َ ‫ََك‬٦ْ ٥َ ‫ذ‬
‫ن‬

LPPTKA-BKPRMI KALSEL | 25
4. Cara Mengajarkan Tanda-Tanda Waqof 7. Cara Mewaqofkan Bacaan-Bacaan Rendah
Pada halaman ini ustadz-ustadzah tidak perlu Pada halaman ini ustadz-ustadzah perlu
menjelaskan arti tiap Tanda Waqof, tetapi cukup menjelaskan bahwa setiap bacaan rendah apabila
menjelaskan bahwa setiap ada tanda wakof harus diwaqofkan harus dibaca Jahr (dijelaskan huruf
berhenti. Artinya dari masing-masing tanda akan akhirnya). Dibaca Jahr lebih baik dari pada dibaca
dijelaskan pada saat santri sudah Tadarus Al- Sir (tidak jelas) dan kondisi objeknya orang-orang
Qur‟an. Arab dalam membaca kata-kata tersebut lebih suka
5. Cara Mewaqofkan Kalimat Yang Diakhiri Dengan dijaharkan. Lebih-lebih bagi usia TKA yang masih
Nun Bersyiddah susah untuk mengenal hal yang abstrak. Seperti :
ْ َ ْ َٓ ْ١‫شؽَ–َ َوا‬ْ َٙ ْ١‫خْ ُصَ–َ َوا‬َٙ ْ١‫َوا‬
Pada halaman ini ustadz-ustadzah perlu
َ٠ِ ٫ُ ٥ُ ‫ْصَ–ََكل‬ ِ ِ
menjelaskan bahwa setiap kalimat yang diakhiri
ْ َ َ ْ ََْ ْ َ
dengan Nun Bersyiddah bila diwaqof cara
٣َِ ‫اِل ْف‬
ِ ‫َ–َو‬٦ َ ‫تِي‬ٜ‫َ–َوي‬٦ َِ ٫ِ ِٓ ١‫َك‬
membacanya didengungkan dan ditahan dua
harakat (dua gerakan jari) serta dimatikan Nunnya. 8. Cara Mewaqofkan Kalimat Yang Diakhiri Dengan
Bagi santri usia TKA cukup dibaca dengan baik Huruf Qolqolah Bersyiddah
sesuai dengan kaidah Ilmu Tajwid. Seperti : Pada halaman ini ustadz-ustadzah perlu
َّ َّ َ َّ ْ َ ٌ َ ْ ُ ْ َ َ ْ ُ َ ٌ َ َّ ُ
َ٦َّ ِ١‫نَا ِلا‬٬ْ ُٓ ِ ‫ا ِنَيَتت‬ َ٦َّ ٫ُ ‫اسَل‬
menjelaskan bahwa setiap kalimat yang diakhiri
ِ‫َِل‬٣‫َواجخ‬٣‫س‬١َ‫َِلِ اس‬٦٪
dengan Qolqolah Bersyiddah cara membacanya
harus ditahan dua harakat (dua gerakan jari)
6. Cara Mewaqofkan Kalimat Yang Diakhiri Dengan kemudian diikuti dengan pantulan. Bagi santri
Huruf Hamzah Berbaris Fathahtain usia TKA cukup dibaca dengan bacaan yang baik
Pada halaman ini ustadz-ustadzah perlu sesuai dengan kaidah Ilmu Tajwid. Seperti :
menjelaskan bahwa setiap kalimat yang diakhiri َ ‫ب‬٫َ َ ‫بَل‬
َّ َ ‫َوح‬
َ‫ب‬ ْ َ ‫جَيَ َػاا‬ َ ْ ‫َة‬٣ْ ‫س‬
ْ ‫َ–َ َت َت‬ّٚ ‫اِل‬ ُ ْ ّ َ
‫بَاض‬
dengan huruf Hamzah berbaris Fathahtain apabila ٍ ِ ِ ِ ِ ‫ر‬
diwaqofkan dua harakat (dua gerakan jari). Bagi
‫اِلز‬َ ْ ‫اسَ َو‬ِ ٨٢َِّ ‫جَل‬
ُ ْ‫ارِي‬٬َ ‫َم‬
santri usia TKA cukup dibaca dengan baik sesuai
dengan kaidah Ilmu Tajwid. Seperti :

‫ َِػآ َءا‬٧َََ-ََ‫ ِ َػآ ًء‬٧َ ‫ََن َِفآ َءا‬-ََ‫آء‬


ً ‫ن َِف‬ َ ٤َ ََ-ََ‫آ ًء‬٤َ
‫اءا‬

LPPTKA-BKPRMI KALSEL | 26
9. Cara Mengajarkan Fawatihussuwar (Pembuka
Surah-Surah)
َ٩ٌَ
Pada halaman ini ustadz-ustadzah tidak langsung
dibaca, tetapi diuraikan dengan menyebut nana- Panjang Dibaca Huruf
nama hurufnya. Hal ini dimaksudkan sekaligus 2 ْ‫اء‬
َ ٌ َ ‫ط‬
Harakat
sebagai jawaban bagi orang-orang yang
ْ‫اء‬ َ
beranggapan bahwa di dalam methodolgi Iqra‟ tidak
2
Harakat
َ ٪ ٣٪
dikenalkan / diajarkan nama-nama huruf, seperti : Keterangan :
ٓ 1. Huruf THA dibaca 2 harakat
َ‫ن‬ 2. Huruf HA dibaca 2 harakat
Panjang Dibaca Huruf
6
َ
‫ن‬
ْ ُْ
٬٧ ‫ن‬ َ‫ٌَ ٓؿ‬
Harakat
Keterangan : Panjang Dibaca Huruf
Huruf Nun dibaca 6 harakat 2
Harakat
َ ٌَ
ْ‫اء‬ ‫ط‬
ٓ ْْ‫ـ‬
َ‫ق‬
6
Harakat
َ
‫ْي‬ ِ ‫س‬
Panjang Dibaca Huruf Keterangan :
ْ َ 1. Huruf THA dibaca 2 harakat
6
Harakat
َ ٛ
‫اف‬ ‫ق‬ 2. Huruf SIN dibaca 6 harakat
Keterangan :
Huruf Qoff dibaca 6 harakat َ‫يَ ٓؿ‬

َٓ
Panjang Dibaca Huruf
‫ص‬ 2
Harakat
َ َ‫ي‬
ْ‫اء‬ ‫ي‬
Panjang Dibaca
ْ
Huruf
ْْ‫ـ‬
َ ‫َن‬ َ
‫ْي‬ ‫س‬
6
6
‫اد‬ ‫ص‬ Harakat
ِ
Harakat
Keterangan :
Keterangan :
1. Huruf YA dibaca 2 harakat
Huruf Shod dibaca 6 harakat dan
2. Huruf SIN dibaca 6 harakat
akhirnya dibaca qolqolah (Mantul)
LPPTKA-BKPRMI KALSEL | 27
َ٣ٓ َ‫ض‬ َٓ ٌَ
َ٣ٓ ‫ف‬
Panjang Dibaca Huruf Panjang Dibaca Huruf
2 ْ‫اء‬
َ َ
‫ض‬ ‫ح‬ 2 ْ‫اء‬
َ ٌ َ ‫ط‬
Harakat Harakat
ْ ْ‫ِي‬٤ ْْ‫ـ‬
6
Harakat
َ
٣ ‫م‬ 6
Harakat
َ
‫ْي‬ ِ ‫س‬
Keterangan : 6 ْ ْ‫ َِي‬٤
َ
٣ ‫م‬
1. Huruf HA dibaca 2 harakat Harakat
2. Huruf MIM dibaca 6 harakat Keterangan :
1. Huruf THA dibaca 2 harakat
2. Huruf SIN dibaca 6 harakat
3. Huruf MIM dibaca 6 harakat

َٚٓ ‫ف‬ َٓ
َٓ ْ ٓ
َ‫َالؽ‬
Panjang Dibaca Huruf
َْ
َْ ‫خ‬
Panjang Dibaca Huruf
6
‫ْي‬ ‫ع‬ ْ َ
Harakat
1
َ ١‫ا‬
ِٗ ‫ا‬
ْ
َْ ‫ِـ‬
Harakat
6
‫ْي‬ ‫س‬ َْ
Harakat
6
َ
‫م‬ ‫ل‬ ‫ل‬
ْ َ Harakat
6
Harakat
َ
‫اف‬ ٛ ‫ق‬ 2 ْ‫اء‬
َ ‫َر‬ ‫ر‬
Harakat
Keterangan :
Keterangan :
1. Huruf „AIN dibaca 6 harakat
1. Huruf ALIF dibaca 1 harakat
2. Huruf SIN dibaca 6 harakat
2. Huruf LAM dibaca 6 harakat
3. Huruf QOF dibaca 6 harakat
3. Huruf RA dibaca 2 harakat

LPPTKA-BKPRMI KALSEL | 28
ٓ
ٓ ‫ َؽ‬٥َّ ‫َال‬
َ٣ّ ‫َال‬ Panjang Dibaca Huruf
ْ َ
Panjang Dibaca
ْ َ
Huruf 1
Harakat
َ ١‫ا‬
ِٗ ‫ا‬
1
َ ١‫ا‬
ِٗ ‫ا‬ َْ
Harakat
َْ
6
Harakat
َ
‫م‬ ‫ل‬ ‫ل‬
6
َ
‫م‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ْ ْ‫ِي‬٤
Harakat 6
َ
٣ ‫م‬
6 ْ ْ‫ِي‬٤
َ
٣ ‫م‬
Harakat
Harakat 2 ْ‫اء‬
َ ‫َر‬ ‫ر‬
Keterangan : Harakat
1. Huruf ALIF dibaca 1 harakat Keterangan :
2. Huruf LAM dibaca 6 harakat 1. Huruf ALIF dibaca 2 harakat
3. Huruf MIM dibaca 6 harakat 2. Huruf LAM dibaca 6 harakat
3. Huruf MIM dibaca 6 harakat
4. Huruf RA dibaca 2 harakat
ٓ
َ‫ ٓم‬٥َّ ‫َال‬
Panjang Dibaca Huruf
ْ َ
1
Harakat
َ ١‫ا‬
ِٗ ‫ا‬
َْ
6
Harakat
َ
‫م‬ ‫ل‬ ‫ل‬
6
Harakat
٣َْ ْ‫ِي‬٤ ‫م‬
ْ َ
6
Harakat
َ
‫اد‬ ‫ن‬ ‫ص‬
Keterangan :
1. Huruf ALIF dibaca 6 harakat
2. Huruf LAM dibaca 6 harakat
3. Huruf MIM dibaca 6 harakat
4. Huruf SHOD dibaca 6 harakat

LPPTKA-BKPRMI KALSEL | 29
TATA CARA MENGEBTA IQRA
‫يٓم‬٫ٞ
Panjang Dibaca Huruf A. Santri Yang EBTA
ْ َ
6 Harakat َ‫َكف‬ ‫ك‬ 1. Santri ayang akan di EBTA didaftarkan terlebih
ْ‫اء‬ َ dahulu oleh ustadz/ustadzah masing-masing.
2 Harakat َ٪ ٣٪ 2. Sebelum maju ke EBTA, santri harus dilatih
2 Harakat َ َ‫ي‬
ْ‫اء‬ ‫ي‬ terlebih dahulu oleh ustadz/ustadzah masing-
masing, dan dipastikan santri sudah lancar
ْ ْ ‫َخ‬
6 Harakat َ‫ْي‬ ‫ع‬ membacanya.
ْ
6 Harakat َ ‫َن‬
‫اد‬ ‫ص‬ B. Pengebta
Keterangan :
1. Huruf KAF dibaca 6 harakat 1. Pengebta adalah orang yang terfasih membaca
2. Huruf HA dibaca 2 harakat Al-qur‟an di unitnya.
3. Huruf YA dibaca 2 harakat 2. Pada saat mengebta, pengebta harus melakukan
4. Huruf „AIN dibaca 6 harakat hal-hal sebagai berikut :
5. Huruf SHOD dibaca 6 harakat dan
a. Memastikan bahwa Kartu Prestasi Iqra‟ sudah
akhirnya dibaca qolqolah
dipegang oleh santri.
b. Menyuruh santri membaca halaman EBTA, dan
tidak usah banyak komentar.
c. Memperhatikan bacaan santri dengan seksama.
d. Mengisi Kartu Prestasi Iqra‟ dengan baik.
e. Tidak mencatat santri yang belum lulus di
lembar catatan EBTA Iqra‟.
f. Membuat catatan-catatan penting bagi santri
yang di EBTA.
g. Melaporkan hasil EBTA kepada guru yang
bersangkutan.

LPPTKA-BKPRMI KALSEL | 30
Catatan : LEMBAR EBTA IQRA’

Santri yang belum lulus EBTA, agar dilatih lagi berulang- Kepada Yth.
ulang oleh ustadz/ustadzah masing-masing, dan jangan ustadz/ustadzah ……………………………
maju ke EBTA lagi sebelum bacaannya lancar. Ditempat

Assalamu‟alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Berdasarkan hasil EBTA pada :

Hari / Tanggal : …………………………………………………………………

Tempat : …………………………………………………………………

Iqra‟ Jilid : …………………………………………………………………

Nama Santri : …………………………………………………………………

Dengan Nilai : A - B - C - D

Dinyatakan : Lulus / Belum Lulus

Dengan catatan :

1. ……………………………………………………………………………………..
2. ……………………………………………………………………………………..
3. ……………………………………………………………………………………..
4. ……………………………………………………………………………………..
5. ……………………………………………………………………………………..

Demikianlah catatan hasil EBTA ini disampaikan agar diperhatikan dan


maklum adanya.

Wassalamu‟alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Mengetahui ;
Kepala Unit TKA / TPA Penguji

…………………………………….. ……………………………………..

LPPTKA-BKPRMI KALSEL | 31

Anda mungkin juga menyukai