Anda di halaman 1dari 6

DESA MADWAER KECAMATAN KEI KECIL

BARAT KABUPATEN MALUKU TENGGARA


INDONESIA
Selasa, 11 Oktober 2016

SEJARAH TERJADINYA HUBUNGAN PELA ANTARA SUKU KEI


DENGAN SUKU SERAM KARYA UNTUK METI KEI DARI OHOI UR
PULAU

I.    
LETAK
GEOGRAFIS
      Ohoi Ur Pulau adalah salah satu Ohoi di
Kabupaten Maluku Tenggara  dan mempunyai
letak
geografis sebagai berikut :
Sebelah
Timur berbatasan dengan Pulau Warbal dan Pulau Manir
Sebelah
Barat berbatasan dengan Pulau Tam dan Pulau Toyando
Sebelah
utara berbatasan dengan Pulau Sepuluh
Sebelah
Selatan berbatasan dengan laut Arafura   
II.    SEJARAH TERJADINYA HUBUNGAN PELA ANTARA SUKU
KEI
        DENGAN
SUKU SERAM

Pada
zaman dahulu kala ada seorang manusia raksasa yang kejahatanya merajalela di
seluruh Pulau Seram dan semua orang berilmu dan orang pandai di Pulau Seram dan
sekitarnya
sudah berusaha untuk membunuh manusia raksasa tersebut tetapi gagal.
lalu datanglah utusan
dari pulau Seram ke Kepulaun Kei untuk meminta bantuan.
Setelah sampai utusan dari Pulau
 Seram
di kepulaun Kei maka utusan tersebut singgah pertama kali di Pulau Toyando lalu
orang
Toyando memberitahukan bahwa orang yang bisa membunuh manusia  raksasa tersebut adalah
orang Ur Pulau   karena di Ur Pulau terdapat seorang Raja
bernama   RAJA TAVU RAT dan
keluarganya
yang dikenal sebagai manusia sakti dan memiliki ilmu yang tinggi pada saat itu.
Setelah
utusan dari Pulau Seram tersebut sampai di Ur Pulau dan bertemu dengan  RAJA
TAVU RAT dan keluarganya serta
menyampaikan maksud mereka kepada RAJA TAVU RAT maka
RAJA TAVU RAT  menerima dengan baik permintaan mereka dan
bersedia  menerima undangan
dari Orang
Seram tersebut. Kemudian berangkatlah raja TAVU RAT dan istrinya ke Pulau
Seram.
Sesampailanya di Pulau Seram maka Raja Tavu Rat dan isterinya di sambut
dan terima oleh Raja
dan masyarakat di Pulau 
dengan lagu adat sebagai berikut:
BOI
RAT TA TIMBANG TANAH OOO
BOI
RAT TA TIMBANG TANAH EEE
TIMBANG
TANAH LELE ALAM OOO
 BOI RAT TA TIMBANG TANAH EEE
(Artinya
: Raja dan Permaisuri,  pikirkan tanah
kami
Tanah
Pulau Seram kini di landa masalah
 Karena Ulah manusia Raksasa
 Jadi pikirkan tanah kami)
  Mendengar permintaan dan harapan Raja di Pulau
Seram dan masyarakatnya maka Raja
Tavurat imemintah kepada Orang di pulau seram
untuk membangun sebuah pondok di pinggir
jalan tempat manusia raksasa tersebut
setiap saat melewatinya untuk Raja Tavu Rat tinggal
bersama istrinya. Setelah
tinggal di pondok itu kemudian raja Tavu Rat bersahabat dengan
manusia raksasa
tersebut sebagai suatu siasat untuk mempermudah rencananya untuk
membunuh
manusia raksasa tersebut.
Beberapa
bulan kemudian, pada suatu malam saat menjelang bintang siang terbit di ufuk
timur maka  terjadilah angin ribut yang
dasyat disertai kilat dan guntur dan bersamaan dengan itu
turunlah Manusia
Raksasa dari gunung untuk mencari mangsanya. Sementara dalam perjalanan 
menuruni gunung dan sementara masih di Lereng
gunung   maka  Raja TAVU RAT melelpaskan
anak panah sangait ke
arah   manusia Raksasa tersebut dan
mengenai tubuhnya lalu  matilah
manusia   Raksasa   tersebut. Pada saat terbunuhnya manusia
raksasa tersebut dan sebelum
menghembuskan nafasnya  yang terakhir   maka terjadilah gempa bumi yang dasyat di
Pulau
Seram   dan   menyebabkan daerah sekitar terbunuhnya raksasa
tersebut di daratan besar Pulau
Seram bagian timur    terputus – putus menjadi pulau – pulau Kecil   dan diberi nama oleh Raja
Tavu Rat dengan nama
Seran Kuvai.  
Setelah
pagi hari maka seluruh  penduduk di Seram
Timur dekat  lokasi terbunhnya manusia
Raksasa tersebut datang  menyaksikan
Manusia Raksasa yang sudah tidak bernyawa tersebut.
Semua penduduk merasa
senang dan bersorak sorai lalu menari mengelilingi Raja TAVU RAT dan
isterinya
dengan menyanyi  sebuah nyanyian yang
diajarkan oleh Raja TAVU RAT dan Isterinya :

               BOI
SALAN BOI SALAN I LA BOI SALAN
`             BOI
SALAN LELE MA NDK KASIL SALAN
               UR SIWA TEMA LOKI yO MO MINA
               TA OI
YO TA OI YA
               N OT NI BAYING NAS WAWAI  OOO
               N OT NI BAYING LARWA
               UR LELE
UR LELE OOO
               UR LELE
UR LELE AAA
               N OT NI BAYING 
NASWAWAI OOO
               N OT NI
BAYING LARWA                              
       (RAJA
UMA  LELE 
MA DAN PERMAISURI
        DARI 
BUKIT/GUNUNG SALAN  (DI UR PULAU)       
        KAMI SELURUH MASYARAKAT PULAU SERAM
        MULAI DARI SERAM TIMUR    ( 
SIWA )
        SAMPAI DI SERAM BAGIAN BARAT ( DAERAH LOKY
)   
        DATANG SERAYA MENGHORMATI
        UR , RAJA UMA LELE MA
        DAN RUMAH  TUA RAHAN LARWA
        KEMBANGKAN  SAYAPMU TETAP MELINDUNGI KAMI
        DAN NAMAMU TERKENAL DI MANA – MANA )     
   Kemudian setetah lewat  beberapa hari, maka  Raja di Seram dan masyarakat mengundang 
 Raja
TAVU RAT dan isterinya  lalu membuat
acara penghormatan dan menyampaikan terima kasih
dan memberikan emas dan perak
yang banyak kepada Raja Tavu Rat 
dan  isterinya untuk
membalas
kebaikan  dan jasa Raja TAVU RAT karena telah
membunuh manusia Raksasa tersebut
tetapi Raja Tavu Rat menolak dengan alasan semua
ini dilakukan untuk bekal kepada anak cucu
Kei (Evav) dikeudian hari apabila
datang ke Pulau Seram maka  mereka
diperhatikan dan dijadikan
 sebagai
saudara sendiri.
  Mendengar permintaan Raja TAVU RAT  maka Raja di Seram dan masyarakat mengikat
hubungan pela dengan Raja Tavu Rat dan isterinya lalu   Raja di Seram serta masyarakat
memberikan
sebuah Mas sebagai bukti pela antara Suku Seram dan Suku Kei.  Mas  itu
 benama 
 MAS MER. Hal ini dimeteraikan
dengan lagu adat :
  TOD
TODA MA KEI  MAS MER  MA O
  TOD TODA MA KEI  MAS MER 
MA O
(
Artinya :  Mas  MER di bawa 
Dari  Seram  Ke  Kei  )
Kemudian
seluruh masayarakat  Seram yang ada
disitu menari mengelillingi Raja TAVU RAT
dan isterinya  serta menyanyi lagu yang dinyanyikan pada
saat terbunuhnya Raksasa tersebut
yang diajarkan oleh Raja TAVU RAT.
                Hubungan
Pela Kei dan Seram ini  mengandung arti
bahwa orang Kei dan orang Seram
adalah satu darah atau bersaudara dalam susah
maupun senang. Setelah terjadinya hubungan
pela ini Orang Seram mengantar
kembali Raja Tavu Rat  dan isterinya ke
Ur Pulau. Sepanjang
perjalanan dari Seram ke Kei dengan perahu belang maka
orang seram menyanyikan lagu sebagai
berikut :
            BOI RAT TA TIMBANG TANAH OOO
            BOI RAT TA TIMBANG TANAH EEE
            TIMBANG TANAH LELE ALAM OOO
            BOI RAT TA TIMBANG TANAH EEE
           BOI SALAN , BOI SALAN I LA BOI SALAN
           BOI SALAN LELE MA
           NDOK KASIL SALAN
           UR SIWA TE MA LOKY YO MO MINA
           TAY OY YO TA OY YA
           N OT NI BAYING NASWAWAI O
           N OT NI BAYING LARWA
           UR LELE UR LELE OOO
           UR LELE UR LELE AAA
           N OT NI BAYING MASWAWAIO
           N OT 
NI BAYING LARWA.
          Sementara melewati Pulau Sepuluh maka
Orang Seram menanyakan nama Pulau Sepuluh
 kepada Raja Tavu Rat dan Raja Tavu Rat memberi
nama Pulau Sepuluh mulai dari  ER,  NGODAN
,NGAF, OHOI EEW OHOIWA, NUHURA, WARUHU,
LEA, HOAT NAI , YE FAR KUKUR,  VATUKMAS, 
AMUT  DAN TANGWAIN.
          Perjalanan dari  Seram Ke Ur Pulau ditempuh dalam waktu tidak
sampai 1 hari, lalu Raja Tavu
Rat dan isterinya tiba kembali di kampung Ur
Pulau dan menempatkan kembali  sangait di
tempatnya dan MAS MER sebagai bukti Pela Suku Kei dan Suku Seram di tempatkan
dalam
Rumah Tua Rahan Larwa. Busur panah pusaka ( Sangait ) dan MAS  MER masih tersimpan sampai
sekarang di Ohoi Ur
Pulau dan di jaga oleh Bapak Titus J Wirin. 
                    Demikian Sejarah terjadinya Hubungan
Pela antara Suku Kei dan Suku Seram. Semoga 
bermanfaat.
                               
              `      
                                 
-------------------------------                                                                  

DESA MADWAER
di
02.29

Berbagi

8 komentar:

FAISAL HANUBUN 9 Maret 2020 11.19


Tapi org seram punya sejarah Pela yg berbeda.
Balas

Balasan

Unknown 9 Juli 2020 07.25


Itulagi kk

Balas

Unknown 9 Juli 2020 07.24


seram yg mana?
Balas

Unknown 13 Februari 2021 23.59


Kami orang gorom memiliki fersi sejarah yg beda pula dengan kei
Balas

Unknown 9 Maret 2021 17.07


Seram itu luas, bicara Pela pertanyaannya seram mana dolo yg baku Pela deng Kei sana?
Balas

Unknown 24 Januari 2022 19.59

seram samua 1 kota ambon sana tar mampu par bunuh raksasa itu,

jadi biar seram pung jahat lae tumpul par orang kei jua...
Balas

Unknown 24 Januari 2022 20.02


di kei kota tual sana...

marga rumheng itu orang2 sakti,

sejarah talalu banyak bukan bicara kabualang di faan sana kenapa ada puncak di namakan puncak
rumheng...

itu sejarah yang menunjukan marga rumheng tu orang yang sakti2 ...
Balas

Unknown 24 Januari 2022 20.05


jadi lagu lembe lembe toyandoyo itu sudah terbukti seram itu pela dengan orang kei karena raksasa
itu...

kalau tar ada orang ur pulau maka sampai dengan saat ini tar ada perempuan di pulau seram lae
raksasa makan kasi habis...
Balas

Agar dapat memberikan komentar, klik tombol di bawah untuk login dengan Google.

LOGIN DENGAN GOOGLE

‹ Beranda ›
Lihat versi web

MENGENAI SAYA

DESA MADWAER
Lihat profil lengkapku

Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai