DI SUSUN OLEH:
CICI JUNIARTI
ZIAN NURBAITI
M. ADITYA
KAUTSAR RAFFI
KANDI JAYA
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah S W T , Sang Maha Pencipta dan Pengatur Alam Semesta,
berkat ridho Nya, kami akhirnya mampu menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“SINAR GAMA”.
Dalam menyusun makalah ini, tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang penulis
alami, namun berkat dukungan, dorongan dan semangat dari orang terdekat penulis, sehingga
penulis mampu menyelesaikannya. Oleh karena itu penulis tidak lupa pada kesempatan ini
mengaturkan terima kasih sedalam-dalamnya kepada :
2. Ibu dan Ayah, atas semua doa dan bantuan finansial untuk menyelesaikan makalah
ini
3. Teman-teman kelas XII MIPA 3 yang telah memberikan semangat dan motivasi bagi
kami untuk menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena
itu segala kritikan dan saran yang membangun akan penulis terima dengan baik.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 SEJARAH SINAR GAMA
Penemuan sinar gamma dimulai dari penemuan yang dilakukan oleh ilmuwan perancis
Antoine Henri Becquerel dan pasangan suami istri Piere Curie- Meri Curie pada akhir tahun
1890-an. Mereka melakukan eksperimen dengan menggunakan bahan aktif seperti poloniun
dan uranium dan radium yang mengarah pada penemuan pertama sinar radioaktivitas dengan
tingkat enrgi yang sangat tinggi. Sebelum itu Rontgen juga menemukan sinar X dan
Becquerel melihat bahwa sinar yang dipancarkan oleh uranium tersebut mirip dengan sinar
X, sehingga Ia menyebut sinar tersebut “metalic phosphorescence”.
Sebelum jenis radiasi yang dikenal saat itu adalah radiasi alpa dan beta, sehingga penemuan
mereka merupakan jenis radiasi baru yang menambah koleksi radiasi yang berhasil diketahui.
Radiasi itu selanjutnya dinamakan radiasi gamma yang tersusun dari partikel foton berenergi
tinggi.
Thomson (Joseph John Thomson) melakukan penelitian sinar katoda di pusat penelitian
Cavendish di Universitas Cambridge dan menemukan elektron yang merupakan salah satu
pembentuk struktur dasar materi. Pada tahun 1895 datanglah Ernest Rutherford, seorang
kelahiran Selandia Baru yang bermigrasi ke Inggris, untuk bekerja di bawah bimbingan J.J.
Thomson. Pada mulanya Rutherford tertarik kepada efek radioaktivitas dan sinar-X terhadap
konduktivitas listrik udara. Partikel (radiasi) berenergi tinggi yang dipancarkan oleh bahan
radioaktif menumbuk dan melepaskan elektron dari atom yang ada di udara, dan inilah yang
menghantarkan arus listrik.
Pada tahun 1899 Ernest Rutherford melakukan percobaan dalam rangka studinya mengenai
radioaktivitas. Ia menempatkan sebuah radium di dasar sebuah kotak kecil dari timah hitam
(timbel) . Ia memperhatikan sinar-sinar yang dipancarakan dari kotak karena adanya
pengaruh sebuah medan magnetik kuat yang berarah tegak lurus terhadap arah rambat radiasi
ketiga sinar ketiga sinar yang dipancarkan oleh radium. Didapatkan berkas sinar terpisah
menjadi tiga komponen.
Dengan memperhatikan arah sinar yang dibelokan, disimpulkan bahwa komponen sinar yang
tidak dibelokan adalah ttidak bermuatan ( sinar γ ), komponen sinar yang dibelokan kekanan
adalah beermuatan positif ( sinar α ), dan sinar yang dibelokan kekiri adalah bermuatan
negatif ( sinar β ).
Pada sinar gamma ini akan membentuk spectrum elektromagnetik energy-tertinggi. Mereka
seringkali didefinisikan bermulai dari energi 10 keV / 2.42 EHz / 124 pm, meskipun radiasi
elektromagnetik dari sekitar 10 ke V sampai beberapa ratus ke V juga dapat menunjuk
kepada sinar x keras. Untuk perlu diketahui bahwa tidak ada perbedaan fisikal antar sinar
gamma dan sinar x dari energi yang sama mereka ialag dua nama untuk radiasi
elektromagnetik yang sama, sama seperti sinar matahari dan sinar bulan ialah dua nama
untuk cahaya tampak.
Namun gamma dibedakan dengan sinar X dari sumber mereka. Sinar gamma ialah istilah
untuk radiasi elektromagnetik energy-tinggi yang diproduksi oleh transisi energy karena
percepatan elektron. Karena beberap transisi elektron memungkinkan untuk memiliki energi
lebih tinggi dari beberapa transisi nuklir, ada tumpang tindih antara apa yang kita sebut sinar
gamma energy rendah dan sinar-X energi tinggi.
Sinar gamma terbentuk karena adanya proses nuklir atau subatomic lainnya seperti
penghancuran elektron-positron. Oleh karena itu sinar tersebut tidak dapat ditemukan pada
sembarang tempat karena hanya dapat terjadi akibat proses nuklir dan subatomic lainnya,
sinar ini dapat terbentuk saat :
Ledakan bintang ( supernova )
Ledakan bom nuklir
Bintang yang terhisap lubang hitam
Terapi sinar gamma
Gelembung energi di pusat galaksi Bima Sakti
Bahan radioaktif
Radiasi gamma juga dilepaskan dari banyak radioisotop yang ditemukan dalam rangkaian
peluruhan radiasi alami uranium, torium, dan aktinium serta dipancarkan oleh radioisotop
alami kalium-40 dan karbon-14. Ini ditemukan di semua batu dan tanah dan bahkan dalam
makanan dan air kita.
Efek Fotolistrik adalah peristiwa diserapnya energi foton seluruhnya oleh elektron yang
terikat kuat oleh suatu atom sehingga elektron tersebut terlepas dari ikatan atom. Elektron
yang terlepas dinamakan fotoelektron. Efek fotolistrik terutama terjadi antara 0,01 MeV
hinggs 0,5 MeV. Efek fotolistrik ini umumnya terjadi pada materi dengan Z yang besar,
seperti tembaga ( Z = 29 ). Energi foton yang datang sebagian besar berpindah ke elektron
fotolistrik dalam bentuk energi kinetik elektron dan sebagian lagi digunakan untuk
melawan energi ikat elektron ( W0 ).
Efek compton merupakan efek yang terjadi apabila sinar gamma mengenai elektron bebas
atau elektron terluar melalui suatu atom yang dianggap daya ikatnya sangatlah kecil
sehingga sama dengan elektron bebas. Apabila sinar gamma memancar ke elektron bebas
ini maka akan terjadi hamburan, yang disebut hamburan compton.
Produksi pangan terjadi karena interaksi antara foton dan medan listrik dalam inti atom
berat jika interaksi itu terjadi maka foton akan lenyap dan sebagai gantinya akan timbul
sepasang elektron dan positron.
Penggunaan kobalt-60:
Penggunaan cesium-137:
Tc-99m adalah isotop radioaktif yang paling banyak digunakan untuk studi diagnostik medis
Bentuk kimia yang berbeda digunakan untuk pencitraan otak, tulang, hati, limpa dan ginjal.
Ini juga digunakan untuk studi aliran darah.
Penggunaan amerisium-241:
Selain itu, Sinar gamma juga bisa digunakan untuk mengobati kanker. Terapi radiasi , atau
radioterapi, menggunakan sinar gamma berenergi tinggi untuk membunuh sel kanker dan
mengecilkan tumor. Gamma Knife Radiosurgery adalah bentuk khusus dari radioterapi. Ia
menggunakan sinar gamma untuk merawat jaringan otak yang terluka dengan merusak DNA
sel-sel berbahaya. Teknik ini adalah salah satu sistem radiosurgery yang paling akurat dan
tepat. Itu dapat fokus pada area kecil dan menghindari kerusakan jaringan di sekitarnya. Itu
juga dapat menargetkan sel-sel di tengah otak tanpa memotong otak di sekitarnya. Nyatanya,
hanya 1 mm jaringan tambahan di sekitar tumor yang dihancurkan.
Energi sinar gamma yang sangat tinggi memungkinkan mereka menembus apa saja.
Mereka bahkan dapat melewati tulang dan gigi. Ini membuat sinar gamma sangat
berbahaya. Mereka dapat menghancurkan sel-sel hidup, menghasilkan Mutasi genetik
sehingga mempengaruhi generasi yang akan lahir, dan menyebabkan kanker.
Radiasi gamma dari ledakan dalam beberapa kiloparsec akan dengan cepat
menghabiskan sebagian besar lapisan ozon pelindung Bumi, memungkinkan
peningkatan radiasi ultraviolet matahari yang mencapai permukaan. Radiasi ini
berbahaya bagi kehidupan, merusak DNA dan menyebabkan kulit terbakar .
Menyebabkan Kematian Terbesar Jika Terjadi Perang Nuklir
Dalam ledakan sebuah senjata nuklir banyak materi radioaktif yang tercipta. Namun
sinar gamma dari fallout nuklir kemungkinan akan menyebabkan jumlah kematian
terbesar dalam penggunaan senjata nuklir dalam sebuah perang nuklir. Sebuah
perlindungan fallout yang efektif akan mengurangi terkenanya manusia 1000 kali.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Itulah penjelasan tentang sinar gamma, manfaat, serta bahayanya.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa sinar gamma memiliki pengaruh baik dan
pengaruh buruk pada alam. Bahaya sinar gamma tidak mudah untuk dihadapi. Dengan paparan
sinar gamma, Anda dapat dengan mudah terkena risiko mutasi atau kanker dan dampak
terburuknya ialah kematian.
Namun, apakah radiasi seberbahaya itu? Khususnya Sinar Gama? Kenyataannya adalah kita
dikelilingi oleh radiasi. Itu terjadi secara alami di atas kita di luar angkasa dan di bawah kita di
kerak bumi. Ini berarti radiasi juga ditemukan dalam makanan kita dan udara yang kita hirup. Itu
juga berasal dari sumber yang dibuat oleh manusia. Laser adalah contohnya. Tetapi bahkan jika
kita menggabungkan semua radiasi ini, itu tetap tidak membahayakan kita. Kita harus menyerap
sekitar 750 kali lebih banyak radiasi daripada itu sebelum dapat melukai kita.
3.2 SARAN
Tapi, bahkan jika kita harus menyerap 750 kali lebih banyak radiasi, alangkah lebih baiknya kita
berhati-hati dan lebih waspada dengan semua radiasi berbahaya yang ada disekitar kita. Karena
itu saat kita melakukan perawatan medis dengan menggunakan sinar radiasi, kita akan memakai
baju pengaman itu untuk mengurangi efek langsung radiasi ke tubuh kita.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.arpansa.gov.au/understanding-radiation/what-is-radiation/ionising-radiation/
gamma-radiation#what-are-gamma-rayshttps://www.livescience.com/50215-gamma-
rays.htmlhttps://www.britannica.com/science/electromagnetic-radiation/Relation-between-
electricity-and-magnetismhttps://www.dosenpendidikan.co.id/sinar-gamma-adalah/https://
letstalkscience.ca/taxonomy/term/689https://www.selamatpagi.id/sinar-gamma/?amp=1