Laporan Praktikum PDK - Kelompok 2 FIX-1
Laporan Praktikum PDK - Kelompok 2 FIX-1
(HSKB 430)
PERENCANAAN DESAIN BANGUNAN
GEDUNG ASRAMA TINGKAT DUA
DENGAN SAP2000
Dosen Pembimbing:
Husnul Khatimi, S.T., M.T.
NIP. 19810915 200501 1 001
Oleh:
KELOMPOK II
Ir. Husnul Khatimi S.T., M.T. Ir. Husnul Khatimi S.T., M.T.
NIP. 19810915 200501 1 001 NIP. 19810915 200501 1 001
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KARTU ASISTENSI
KEBUDAYAAN
RISET, DAN TEKNOLOGI PERANCANGAN DIBANTU
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT KOMPUTER
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK SIPIL
BANJARBARU
Banjarbaru, 30 Maret
2021
Instruktur,
Banjarbaru, 2021
Dosen Pembimbing,
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya,
kami dapat menyelesaikan Laporan Perancangan Dibantu Komputer ini dengan
baik dan tepat waktu. Laporan ini kami susun berdasarkan Langkah-langkah
pengerjaan SAP 2000 V14 dan Standar Nasional Indonesia yang berlaku.
Atas terselanggaranya praktikum dan selesainya laporan praktikum ini,
kami mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada:
1. Bapak Ir. Husnul Khatimi S.T., M.T. selaku Kepala Laboratorium Komputasi
Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru.
2. Bapak Arya Rizki Darmawan S.T, M.T.selaku Dosen Pembimbing Praktikum
Perancangan Dibantu Komputer.
3. Instruktur Laboratorium Komputasi Fakultas Teknik Universitas Lambung
Mangkurat Banjarbaru.
4. Semua pihak yang telah membantu selesainya laporan ini.
Kami telah berusaha menyusun laporan ini dengan semaksimal mungkin,
namun kami pun menyadari bahwa laporan ini masih belum sempurna. Kami
beharap adanya kritik dan saran yang sifatnya membangun demi perbaikan
penyusunan laporan praktikum di masa yang akan datang.
Akhir kata, semoga Laporan Perancangan Dibantu Komputer ini dapat
bermanfaat untuk kita semua. Amin.
Banjarbaru, 2021
Penulis
Kelompok II
DAFTAR ISI
Cover
Lembar Pengesahan
Lembar Asistensi
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 3
1.3 Tujuan ..................................................................................................... 3
1.4 Batasan Masalah..................................................................................... 3
1.5 Manfaat Penulisan .................................................................................. 3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................ 4
2.1 Perancangan Dibantu Komputer .......................................................... 4
2.2 SAP (Structural Analysis Program) ....................................................... 5
2.3 Perhitungan Penulangan Balok ............................................................ 7
2.4 Perhitungan Penulangan Kolom ......................................................... 14
BAB III
METODE PERENCANAAN ............................................................................. 17
3.1 Langkah Perencanaan dan Flowchart/Bagan Alir............................ 17
3.2 Gambar Rencana .................................................................................. 23
BAB IV
ANALISA DAN DESAIN ................................................................................... 30
4.1 Data Perencanaan................................................................................. 30
4.2 Preliminary Design ............................................................................... 30
4.3 Perhitungan Pembebanan .................................................................... 50
4.4 Output SAP ........................................................................................... 55
4.5 Perhitungan Manual ............................................................................ 86
BAB V
PENUTUP .......................................................................................................... 102
5.1 Kesimpulan .......................................................................................... 102
5.2 Saran .................................................................................................... 103
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 104
LAPORAN PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER (HSKB 430) KELOMPOK II
BAB I
PENDAHULUAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 1
LAPORAN PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER (HSKB 430) KELOMPOK II
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 2
LAPORAN PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER (HSKB 430) KELOMPOK II
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah sebagai berikut:
1) Mahasiswa dapat memahami langkah-langkah mendesain bangunan
bertingkat dengan menggunakan SAP2000.
2) Mahasiswa dapat membandingkan hasil analisis dengan menggunakan
SAP2000 dan perhitungan manual.
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 3
LAPORAN PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER (HSKB 430) KELOMPOK II
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 4
LAPORAN PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER (HSKB 430) KELOMPOK II
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 5
LAPORAN PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER (HSKB 430) KELOMPOK II
Hasil desain struktur dalam struktur beton adalah kebutuhan tulangan lentur,
tulangan geser dan tulangan puntir, sementara hasil desain struktur baja adalah
penampang profil beserta pengakunya (Jurnal Teknik ITS, 2017).
Menarik untuk dicermati, bahwa desain struktur lebih banyak dipengaruhi oleh
gaya dalam yang timbul pada model struktur, bukan pada besar kecilnya gaya luar
atau beban.
Hal ini paling tidak dikarenakan 2 hal, yaitu:
1. Meski lebih sering diasumsikan sebagai beban (gaya vertical atau horizontal),
gaya luar tidak selalu berarti beban.
2. Gaya dalam berbanding lurus dengan gaya luar tetapi tidak dengan beban. Hal
ini dikarenakan beban satu ton yang ditempatkan pada tempat berbeda
menimbulkan atau menyebabkan gaya luar yang berbeda. Sebagai contoh,
beban satu ton pada posisi pertama menyebabkan reaksi satu ton gaya vertical,
sementara beban satu ton kedua menimbulkan gaya vertical satu ton plus X tm
momen.
Memodelkan struktur sehingga didapat model yang paling ideal sangat penting.
Hal ini dikarenakan gaya luar yang timbul dalam sebuah masa bangunan tergantung
dari modelnya. Sebagai contoh, bangunan ruko sederhanapun bisa hanya dikenai
beban terdistribusi saja atau dikenai beban terdistribusi dan terpusat, tergantung dari
cara kita memodelkannya.
Secara umum, proses analisis melalui tahapan berikut:
1. Rencana dan penggambaran model struktur.
2. Penentuan beban yang bekerja sesuai dengan model rencana. (Jumlah beban dan
nilai beban yang timbul tergantung dari model yang kita rencanakan)
3. Dimensi penampang rencana (dimensi ini menentukan kekakuan sistem struktur
dan juga sangat tergantung dari model yang kita rencanakan).
4. Analisa struktur atau analisis mekanika teknik (Hasil analisis ini dipengaruhi
oleh model, pembebanan gaya luar dan rencana penampang).
5. Gambar gaya dalam (bidang momen, gaya lintang, gaya normal dan momen
putar) yang bekerja.
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 6
LAPORAN PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER (HSKB 430) KELOMPOK II
Setelah kita mendapatkan gaya dalam yang bekerja, kita bisa melakukan proses
desain struktur dengan mempertimbangan faktor-faktor berikut:
1. Mutu atau kualitas material yang digunakan.
2. Kombinasi beban rencana (tetap atau sementara) yang paling kritis (berdasarkan
analisis mekanika teknik dan peraturan kombinasi beban yang digunakan).
3. Faktor reduksi kekuatan sesuai dengan peraturan yang digunakan.
Jadi, apabila kita hanya ingin mengetahui nilai atau besarnya gaya dalam, mutu
bahan atau material bisa kita lewatkan. Begitu juga dengan kombinasi beban dan
faktor reduksi kekuatan.
Meski nampak sederhana, rencana model struktur , gaya luar yang ditimbulkan,
gaya dalam dan desain struktur bisa sangat kompleks dan rumit. Karena pokok
persoalan dari sebuah analisis dan desain struktur adalah besarnya gaya luar yang
bekerja pada model struktur, sementara gaya luar yang bekerja pada model struktur
tergantung dari model yang direncanakan, maka bisa dibilang permodelan struktur
adalah bagian terpenting dari proses analisis dan desain struktur.
Kita beruntung karena saat ini sudah dikembangkan perangkat komputer baik
keras maupun lunak yang sangat canggih sehingga sangat membantu kita dalam
merencanakan model yang ideal. (Blackbird Nee, 2013).
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 7
LAPORAN PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER (HSKB 430) KELOMPOK II
b. Balok anak
Balok anak adalah balok yang bertumpu pada balok induk atau tidak
bertumpu langsung pada kolom. Balok ini berguna untuk memperkecil
tebal pelat dan mengurangi besarnya lendutan terjadi.
(Sumber: Dipohusodo, Istimawan. Struktur Beton Bertulang. Gramedia
Pustaka Utama)
• Daerah Tumpuan
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 8
LAPORAN PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER (HSKB 430) KELOMPOK II
Tulangan tumpuan umumnya berjarak 1/4 dari jarak bentang (L) yang
terletak di tepi-tepi bentang, sedangkan tulangan lapangan 1/2 sisanya yang
letakanya ditengah bentang.
Dalam ACI 318M-11 atau SNI 2847:2013 Pasal 10.3.5 disyaratkan bahwa
nilai ɛt pada kondisi kuat lentur nominal harus lebih besar atau sama dengan 0,004.
Dalam hal desain balok, batas maksimum rasio tulangan dapat diambil dengan
menggunakan nilai ɛt = 0,005 sehingga persamaan rasio tulangan:
𝜌 0,003+𝐹𝑦/𝐸𝑠 0,003+𝐹𝑦/𝐸𝑠
=( ) menjadi 𝜌𝑚𝑎𝑘𝑠 = ( ) . 𝜌𝑏,
𝜌𝑏 0,003+ɛ𝑡 0,008
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 9
LAPORAN PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER (HSKB 430) KELOMPOK II
Mn
As perlu =
k
f y d 1 −
2
8. Hitung Luas Tulangan Maksimum
0,85 f c ' 600
ρ = 0,75 β
max 1 600 + f
fy y
As𝑚𝑎𝑘𝑠 = ρ𝑚𝑎𝑘𝑠 . b . d
9. Hitung Luas Tulangan Minimum
1,4
min =
fy
As𝑚𝑖𝑛 = ρ𝑚𝑖𝑛 . b . d
10. Hitung Jumlah Tulangan
Luas tulangan : Ast = ¼ . π . D2
Jumlah tulangan : n = As/Ast
11. Cek Lebar Balok dengan Tulangan Terpasang
bt = 2ds + 2Øs + n.Øt + ( n − 1) .st ≤ bw
• Daerah Lapangan
1. Hitung Momen Desain Lapangan
1
Mdlap = Mlap − 6 . Qo . a
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 10
LAPORAN PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER (HSKB 430) KELOMPOK II
5. Hitung Mn2
Mn2 = Mn – Mn1
6. Hitung k Perlu
2×Mn
k =1- 1-
0,85f c ' ×b×d 2
As𝑚𝑖𝑛 = ρ𝑚𝑖𝑛 . b . d
10. Hitung Jumlah Tulangan
Luas tulangan : Ast = ¼ x π x D2
Jumlah tulangan : n = As/Ast
11. Cek Lebar Balok dengan Tulangan Terpasang
bt = 2ds + 2Øs + n.Øt + ( n − 1) .st ≤ bw
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 11
LAPORAN PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER (HSKB 430) KELOMPOK II
oleh tulangan gesernya. Pada struktur beton yang menahan momen maka
keruntuhannya bisa diatur apakah akan bersifat daktail atau tidak, tergantung pada
jumlah tulangan yang dipakai. Besar gaya geser pada balok atau kolom, umumnya
bervariasi sepanjang bentang, sehingga banyaknya tulangan geser pun bervariasi
sepanjang bentang. Tulangan untuk menahan gaya geser biasa dinamakan tulangan
geser atau tulangan sengkang atau tulangan stirrup. Tulangan geser diperlukan untuk
menahan gaya tarik arah tegak lurus dari retak yang diakibatkan oleh gaya geser.
Ada berbagai macam cara untuk pemasangan tulangan geser yaitu:
• Tulangan geser vertikal
• Tulangan geser miring / diagonal
• Tulangan geser spiral
• Tulangan lentur yang dibengkokkan
Retak geser terletak secara diagonal pada badan balok sehingga perletakan
tulangan geser yang paling efektif adalah tulangan geser miring / diagonal tegak
lurus arah retak, sehingga tulangan hanya menahan gaya tarik saja dari gaya retak
tersebut, tetapi tentunya dengan cara ini akan memakan biaya yang besar dan
pemasangan yang lebih sulit.
Demikian juga dengan tulangan geser spiral meskipun efektif dalam menahan
gaya geser tapi sulit pemasangan pemasangannya dan sekaligus lebih mahal. Untuk
komponen-komponen struktur yang menahan geser dan lentur, persamaan
13.3-1 SNI 2847:2002 memberikan kapasitas kemampuan beton untuk
menahan gaya geser adalah Vc (Jurnal Universitas Kristen Yogyakarta 2011).
Dalam hal ini yang paling disukai dan paling banyak dipakai dalam
perencanaan struktur adalah tulangan geser vertikal.
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 12
LAPORAN PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER (HSKB 430) KELOMPOK II
Pada perencanan tulangan geser dengan desain ultimit bahan maka gaya geser
yang terjadi akan ditahan oleh dua bahan/material yaitu beton dan baja dengan cara
dihitung dulu kekuatan atau kapasitas beton dalam menahan gaya geser yang terjadi
kemudian sisanya akan dilimpahkan ke baja.
Adapun tahapan dalam menghitung penulangan geser balok adalah sebagai
berikut:
1. Hitung Gaya Geser Berfaktor Vu Berdasarkan Penampang Kritis.
L−d
𝑉𝑢 = . Ru
L
𝑉𝑐 = 0,6 . 𝑉𝑐
½ Vc = ½ . Vc
3. Cek Vu ≥ ½ . 𝑉𝑐
𝑉𝑠 = 𝑉𝑢 – 𝑉𝑐
1 1
(3 √𝑓𝑐′ ).b. d, jika Vs < (3 √𝑓𝑐′ ).b, maka S maks < ½ .d
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 13
LAPORAN PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER (HSKB 430) KELOMPOK II
4. Hitung d’ dan d
d’ = ds – Øs – ½ Øu
d = h – d’
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 14
LAPORAN PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER (HSKB 430) KELOMPOK II
ab = β1. cb
Tegangan tulangan baja tekan:
cb −d
𝑓𝑠′ = 600 x >fy (tulangan tekan leleh)
cb
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 15
LAPORAN PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER (HSKB 430) KELOMPOK II
Pr = Pn > Pu
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 16
LAPORAN PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER (HSKB 430) KELOMPOK II
BAB III
METODE PERENCANAAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 17
LAPORAN PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER (HSKB 430) KELOMPOK II
3. Analisa Struktur
Analisa struktur adalah tahapan dimana dilakukannya proses analisis gaya-
gaya dalam yang terjadi akibat beban luar yang bekerja pada struktur tersebut.
Proses analisis ini dapat dilakukan dengan berbagai macam metode baik secara
manual maupun dengan dibantu oleh komputer sehingga didapatkan besarnya
gaya-gaya dalam yang terjadi pada struktur tersebut.
4. Desain Struktur
Desain adalah tahapan dimana kita merencanakan besarnya tahanan yang
diperlukan untuk menahan gaya-gaya dalam yang terjadi pada struktur. Tahapan
ini dilakukan dengan berbagai macam metode baik secara manual maupun
dengan dibantu oleh komputer dengan menggunakan mutu bahan yang
direncanakan. Sehingga didapatkan struktur yang mampu menahan gaya-gaya
dalam yang terjadi.
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 18
LAPORAN PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER (HSKB 430) KELOMPOK II
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 19
LAPORAN PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER (HSKB 430) KELOMPOK II
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 20
LAPORAN PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER (HSKB 430) KELOMPOK II
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 21
LAPORAN PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER (HSKB 430) KELOMPOK II
Nilai dari persentase perbandingan ini harus sesuai dengan batasan yang
diizinkan dalam perencanaan. Dalam hal ini batasan tersebut yaitu selisih antara Luas
Tulangan perlu dari perhitungan manual dengan SNI 2847:2013 dan SAP2000
dengan ACI 318-02 (yang telah disesuaikan dengan kode SNI) maksimal 10%.
Apabila batasan ini tidak terpenuhi, maka perlu dilakukan pengecekan kembali pada
input SAP2000 ACI 318-02 (yang telah disesuaikan dengan kode SNI).
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 22
LAPORAN PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER (HSKB 430) KELOMPOK II
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 23
LAPORAN PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER (HSKB 430) KELOMPOK II
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 24
LAPORAN PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER (HSKB 430) KELOMPOK II
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 25
LAPORAN PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER (HSKB 430) KELOMPOK II
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 26
LAPORAN PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER (HSKB 430) KELOMPOK II
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 27
LAPORAN PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER (HSKB 430) KELOMPOK II
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 28
LAPORAN PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER (HSKB 430) KELOMPOK II
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 29
LAPORAN PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER (HSKB 430) KELOMPOK II
Tabel 4.1 Tebal Minimum Balok Non-Prategang atau Pelat Satu Arah Bila
Lendutan Tidak Dihitung Berdasarkan Peraturan SNI 2847:2013
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 30
LAPORAN PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER (HSKB 430) KELOMPOK II
1) Portal Memanjang
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 31
LAPORAN PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER (HSKB 430) KELOMPOK II
Balok Dak
𝑙 500
ℎ= = = 23,81 cm
21 21
2) Portal Melintang
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 32
LAPORAN PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER (HSKB 430) KELOMPOK II
Balok Dak
𝑙 380
ℎ= = = 18,09 cm
21 21
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 33
LAPORAN PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER (HSKB 430) KELOMPOK II
Ukuran panjang dan lebar kolom adalah sama dengan atau lebih dari lebar
balok terbesar. Dimensi kolom yang digunakan adalah 40⁄40 cm untuk semua
kolom.
Tabel 4.2 Preliminary Design yang akan Digunakan
BALOK ARAH MEMANJANG
NO BENTANG B H KETERANGAN
1 5000 30 35 LANTAI
2 5000 20 30 RINGBALK
BALOK ARAH MELINTANG
NO BENTANG B H KETERANGAN
1 3800 30 35 LANTAI
2 3800 20 30 RINGBALK
KOLOM
NO B H KETERANGAN
1 40 40 KOLOM
Memanjang
melintang
Melintang
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 34
LAPORAN PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER (HSKB 430) KELOMPOK II
t t
2 3
be t t be
1+ − 1 4 − 6 + 4 + − 1
bw h h h bw h
ki =
be t
1+ − 1
bw h
Balok L= B.13, B16, B17, B20, B21, B24
530 120 120 120 2 530 120 3
1+( − 1) ⋅ ( ) ⋅ [4 − 6 ⋅ ( )+4⋅( ) +( − 1) ⋅ ( ) ]
300 350 350 350 300 350
kL =
530 120
1+( − 1) ⋅ ( )
300 350
kL = 2,1
Maka, momen Inersia Balok L sama dengan:
𝑏.ℎ3 300.3503
IbL = KL. 12 = 2,1. 12 = 2.250.937.500 mm4
2) Balok Tepi (L) Melintang L = 3500 mm
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 35
LAPORAN PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER (HSKB 430) KELOMPOK II
Karena ukuran balok sama yakni 30/35 maka Momen Inersia balok dan
flensnya sama pula yakni:
Balok L: B1, B2, B3, B10, B11, B12
𝑏.ℎ3 300.3503
IbL = KL. = 2,1. = 2.250.937.500 mm4
12 12
Gambar 4.5Balok T
Ukuran Balok b = 300 mm, h = 350 mm dan tp = 120 mm (asumsi)
Be = b + 2 (h-tp) Be = b + 8.tp
Be = 300 + 2 (350-120) Be = 300 + 8.120
Be = 760 mm Be = 1260 mm
Sehingga Be yang digunakan adalah Be = 760 mm
• Momen Inersia Balok dan flens
t t
2 3
be t t be
1+ − 1 4 − 6 + 4 + − 1
bw h h h bw h
ki =
be t
1+ − 1
bw h
Balok T= B14, B15, B18, B19, B22, B23
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 36
LAPORAN PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER (HSKB 430) KELOMPOK II
kL= 2,47
Menghitung Maka, momen Inersia Balok L sama dengan:
𝑏.ℎ3 300.3503
IbL = KL. = 2,47. = 2.647.531.250 mm4
12 12
Is = 360.000.000 mm4
6) Menghitung Nilai
Nilai αf
𝐸𝑏.𝐼𝑏
αf=
𝐸𝑠.𝐼𝑠
Eb =Es = 4700 √𝑓𝑐′ = 4700 √25 = 23.500 MPa
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 37
LAPORAN PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER (HSKB 430) KELOMPOK II
Nilai α untuk α14, α15, α18, α19, α22, α23 dan α4, α5, α6, α7, α8, α9:
𝐸𝑏.𝐼𝑏 2.647.531.250
α= = = 7,354
𝐸𝑠.𝐼𝑠 360.000.000
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 38
LAPORAN PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER (HSKB 430) KELOMPOK II
Ln2 = L2 – 100
Ln2 = 3800 – 100
Ln2 = 3700 mm
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 39
LAPORAN PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER (HSKB 430) KELOMPOK II
8) Menghitung nilai β
β = ln4/ ln1 = 4700 / 3400 = 1,382
β = ln5/ ln2 = 4900 / 3700 = 1,324
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 40
LAPORAN PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER (HSKB 430) KELOMPOK II
𝑓𝑦 400
Ln (0,8 + ) 4900 (0,8 + )
1400 1400
h≥ = 125 mm ≥
36+9.𝛽 36+9.1,689
h (asumsi) = 12 cm = 120 mm
f
ln 0,8 + y
h
1400
36 + 9
400
4900 (0,8 + )
1400
120 mm ≥ 36+9.1,382
h (asumsi) = 12 cm = 120 mm
f
ln 0,8 + y
h
1400
36 + 9
400
3700 (0,8 + )
1400
120 mm ≥ 36+9.1,324
Memanjang
melintang
PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 41
LAPORAN PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER (HSKB 430) KELOMPOK II
Melintang
Gambar 4.7 Denah Pelat Dak 1 dan 2
1. Menghitung Nilai
a. Balok Tepi (L) Memanjang L = 4800 mm
Lebar Efektif Balok L (20/30)
Lebar efektif balok L diambil dari nilai yang paling kecil dari kedua
perhitungan B efektif.
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 42
LAPORAN PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER (HSKB 430) KELOMPOK II
t t
2 3
be t t be
1+ − 1 4 − 6 + 4 + − 1
bw h h h bw h
ki =
be t
1+ − 1
bw h
Balok L= B,13, B16, B21, B24
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 43
LAPORAN PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER (HSKB 430) KELOMPOK II
t t
2 3
be t t be
1+ − 1 4 − 6 + 4 + − 1
bw h h h bw h
ki =
be t
1+ − 1
bw h
Balok T= B14, B15, B18, B19, B22, B23
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 44
LAPORAN PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER (HSKB 430) KELOMPOK II
𝑏.ℎ3 200.3003
IbL = KL. = 1,567. = 723.333.333,333 mm4
12 12
Is = 208.333.333,333 mm4
f. Menghitung Nilai
Nilai αf
𝐸𝑏.𝐼𝑏
αf=
𝐸𝑠.𝐼𝑠
Eb =Es = 4700 √𝑓𝑐′ = 4700 √25 = 23.500 MPa
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 45
LAPORAN PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER (HSKB 430) KELOMPOK II
𝐸𝑏.𝐼𝑏 616.666.666,667
α= = 208.333.333,333 = 2,960
𝐸𝑠.𝐼𝑠
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 46
LAPORAN PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER (HSKB 430) KELOMPOK II
Ln1 = 3300 mm
h. Menghitung nilai β
β = ln4/ ln1 = 4600 / 3300 = 1,394
β = ln5/ ln2 = 4800 / 3600 = 1,333
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 47
LAPORAN PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER (HSKB 430) KELOMPOK II
h (asumsi) = 10 cm = 100 mm
f
ln 0,8 + y
h
1400
36 + 9
400
4800 (0,8 + )
1400
100 mm ≥ 36+9.1,394
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 48
LAPORAN PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER (HSKB 430) KELOMPOK II
𝑓𝑦
Ln (0,8 + )
h≥ 1400
36+9.𝛽
h (asumsi) = 10 cm = 100 mm
f
ln 0,8 + y
h
1400
36 + 9
400
3600 (0,8 + )
1400
100 mm ≥ 36+9.1,333
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 49
LAPORAN PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER (HSKB 430) KELOMPOK II
Untuk Beban Mati dan Beban yang lain yang tidak diatur dalam peraturan
menyesuaikan dengan berat dari katalog produk tersebut
Beban Mati:
1. Berat sendiri beton = 24 kN/m3
2. Berat dinding 1/2 bata = 2,5 kN/m2
3. Plesteran, per cm tebal = 0,21 kN/m2
4. Penutup lantai, per cm tebal = 0,24 kN/m2
5. Berat plafon = 0,11 kN/m2
6. Berat penggantung = 0,07 kN/m2
7. Mechanical Electric = 0,4 kN/m2
Beban Hidup
a. Beban hidup untuk asrama = 2,5 kN/m2
b. Beban hidup untuk tangga = 4,79 kN/m2
c. Beban hidup untuk atap = 0,96 kN/m2
d. Beban hidup untuk air hujan = 0,40 kN/m2
1. Tingkat I
Beban mati:
• Beban yang bekerja pada lantai:
Beban mati (qDL):
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 50
LAPORAN PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER (HSKB 430) KELOMPOK II
2. Tingkat II
• Beban yang bekerja pada lantai:
Beban mati (qDL):
Berat sendiri ubin (t = 1 cm) = 1 x 0,24 = 0,24 kN/m2
Berat sendiri plesteran (t = 2 cm) = 2 x 0,21 = 0,42 kN/m2
Berat plafond = 0,11 kN/m2
Berat penggantung = 0,07 kN/m2
Mechanical electrical = 0,40 kN/m2
Total = 1,24 kN/m2
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 51
LAPORAN PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER (HSKB 430) KELOMPOK II
3. Beban Dak:
• Beban yang bekerja pada lantai:
Beban mati (qDL):
Berat sendiri plafond = 0,11 kN/m2
Berat sendiri penggantung = 0,07 kN/m2
Mechanical Electrical = 0,40 kN/m2
Total = 0,58 kN/m2
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 52
LAPORAN PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER (HSKB 430) KELOMPOK II
3. Klik tombol “New Model” atau ctrl+N, lebih jelasnya lihat pada lingkaran
merah pada gambar 4.8 sebagai berikut:
4. Akan tampil window “New Model” kemudian klik tombol “3D Frames”,
seperti pada gambar 4.12 berikut:
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 53
LAPORAN PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER (HSKB 430) KELOMPOK II
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 54
LAPORAN PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER (HSKB 430) KELOMPOK II
6. Pilih joint 1A, 1B, 1C, 1D, 2A, 2B, 2C, 2D, 3A, 3B, 3C, 3D, 4A, 4B, 4C,
4D, 5A, 5B 5C, dan 5D.
7. Lalu klik menu Assign, pilih perintah Joint>Restraints kemudian akan
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 55
LAPORAN PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER (HSKB 430) KELOMPOK II
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 56
LAPORAN PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER (HSKB 430) KELOMPOK II
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 57
LAPORAN PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER (HSKB 430) KELOMPOK II
10. Untuk membuat tulangan lentur pada window Define Materials, klik
tombol Add new Material. untuk menampilkan window Material Property
Data, selanjutnya lakukan langkah-langkah berikut:
1) Ubah Material Name pada kotak edit menjadi Tulangan Utama.
2) Ubah Material type dengan meng klik Kotak Drop-down dan pilih
Rebar.
3) Ketik 7850 pada kotak edit Weight per Unit Volume dengan satuan Kgf,
m, C.
4) Ubah Satuan Unit menjdi N, mm, C.
5) Ketik 200000 pada kotak edit Modulus Elasticity.
6) Ketik 0.3 pada kotak edit Poisson’s Ratio.
7) Ketik 360 pada kotak edit Minimum Yield Stress (Fy).
8) Ketik 540 pada kotak edit Minimum Tensile Stress (Fu).
9) Ketik 360 pada kotak edit Expected Yield Stress (Fye).
10) Ketik 540 pada kotak edit Expected Tensile Stress (Fue).
11) Ulangi proses diatas untuk pembuatan Tulangan Geser dengan fy dan
fu yang berbeda sesuai dengan data soal.
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 58
LAPORAN PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER (HSKB 430) KELOMPOK II
1) Klik kotak drop-down pada Frame Section Property Type lalu pilih
Concrete.
2) Klik Tombol Rectangular.
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 59
LAPORAN PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER (HSKB 430) KELOMPOK II
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 60
LAPORAN PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER (HSKB 430) KELOMPOK II
𝟏
11) Ketik 0,06 yang diperoleh dari d = ds + ᴓ sengkang + 𝟐 (ᴓ tulangan)
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 61
LAPORAN PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER (HSKB 430) KELOMPOK II
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 62
LAPORAN PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER (HSKB 430) KELOMPOK II
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 63
LAPORAN PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER (HSKB 430) KELOMPOK II
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 64
LAPORAN PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER (HSKB 430) KELOMPOK II
13. Selanjutnya untuk mendefinisikan Pelat Lantai dan Pelat Dak dengan cara
sebagai berikut:
1) Pilih Define>Section Properties>Area Section.
2) Pilih Add New Section.
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 65
LAPORAN PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER (HSKB 430) KELOMPOK II
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 66
LAPORAN PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER (HSKB 430) KELOMPOK II
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 67
LAPORAN PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER (HSKB 430) KELOMPOK II
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 68
LAPORAN PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER (HSKB 430) KELOMPOK II
16. Untuk mengaplikasikan profil Balok Lantai, Balok Dak, dan Kolom,lakukan
langkah-langkah berikut ini:
PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 69
LAPORAN PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER (HSKB 430) KELOMPOK II
1) Ganti tampilan ke mode XZ atau YZ > Klik pada frame yang vertikal
(Kolom) >Assign>Frame>Frame Section> Pilih Kolom dan kemudian klik
Ok.
2) Ganti tampilan ke mode XY > Klik pada frame yang horizontal
(RingBalk)>Assign>Frame>Frame Section> Pilih Balok dan kemudian klik
Ok.
3) Ganti tampilan ke mode XY > Klik pada frame yang horizontal (Balok)
>Assign>Frame>Frame Section> Pilih Balok Lantai 35 x 50 dan kemudian
klik Ok.
Gambar 4.34 Pemasangan Penampang pada Kolom, Balok Lantai dan Balok Dak
17. Untuk mengaplikasikan Pelat pada lantai lantai 1 dan 2, lakukan langkah-
langkah berikut ini:
1) Pada menu bar di kiri pilih Draw Rectangular Area element dan kemudian
akan muncul Properties of Object, lalu edit Section menjadi Lantai
2) Kemudian blok kotak plat lantai dengan cara menarik kursor dari ujung kiri
atas kotak lantai plat lantai sampai ke ujung bawah kanan kotak plat lantai
dan lakukan pemblokan kotak lantai tadi ke semua bagian kotak lantai.
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 70
LAPORAN PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER (HSKB 430) KELOMPOK II
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 71
LAPORAN PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER (HSKB 430) KELOMPOK II
20. Untuk mengaplikasikan beban pada pelat dak, lakukan langkah-langkah berikut:
1) Ganti tampilan ke mode XY > Klik pada pelat (dak)
2) Kemudian Pilih Assign>Area Loads>Uniform to frame (shell).
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 72
LAPORAN PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER (HSKB 430) KELOMPOK II
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 73
LAPORAN PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER (HSKB 430) KELOMPOK II
22. Klik pada tombol Run Analysis untuk menampilkan window Set Analysis
Cases to Run, pada window tersebut:
1) Klik pada Modaldalam daftar Case Name,
2) Klik tombol Run / Do Not Run Case,
3) Klik tombol Run Now. Seperti pada gambar 4.42
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 74
LAPORAN PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER (HSKB 430) KELOMPOK II
23. Setelah proses analisis selesai, periksa pesan pada window Analysis(seharusnya
tidak ada warning atau error yang terjadi) lalu klik tombol OK.
24. Untuk melakukan input peraturan yang dipakai pada perencanaan, yaitu SNI
2847-2013. Tidak ada pilihan peraturan yang sesuaidengan peraturan tersebut
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 75
LAPORAN PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER (HSKB 430) KELOMPOK II
pada software SAP 2000 versi 14. Akan tetapi dapat digunakan peraturan dari
ACI 318-02 dengan beberapa penyesuaian. Langkah input yaitu klik pada menu
Desain>Preferences>Concrete Frame Designuntuk menampilkan window
Concrete Frame Design Preferences, lalu lakukan langkah berikut:
1) Pilih ACI 318-02 pada kotak drop-down Design Code jika belum terpilih.
2) Sesuaikan faktor reduksi dengan SNI 2847:2013. Faktor reduksi yang
diubah yakni sebagai berikut:
Ubah nilai pada kotak edit Phi (Compression Controlled Spiral) yang
awal nya 0,7 menjadi 0,75
3) Klik tombol OK.
Gambar 4.43 Modifikasi Nilai Koefisien Phi Standar Perencanaan ACI 318-02 pada
SAP 2000 dengan SNI 2847-2013
25. Untuk menampilkan diagram dari gaya-gaya dalam Klik pada menu
Display>Show Forces/Stresses>Frame/Cablesuntuk menampilkan window
Member Forces Diagram for Frames, lalu pada window tersebut:
1) Pilih 1,2D + 1,6L pada kotak drop-down Case/Combo Name,
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 76
LAPORAN PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER (HSKB 430) KELOMPOK II
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 77
LAPORAN PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER (HSKB 430) KELOMPOK II
26. Klik pada menu Design >Concrete Frame Design>Start Design/ Check of
Structure untuk menampilkan hasil desain.
27. Setelah proses desain selesai, akan ditampilkan luasan tulangan lentur /
longitudinal.
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 78
LAPORAN PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER (HSKB 430) KELOMPOK II
28. Setelah hasil desain ditampilkan maka perlu dilakukan cek keamanan struktur
terhadap peraturan yang digunakan dalam perencanaan dengan
caraDesign>Concrete Frame Design>Verify Analysisvs Design Section dan
Design>Concrete Frame Design>Verify All Members Passed. Apabila desain
sudah sesuai memenuhi standar keamanan, maka akan muncul pembertitahuan
sebaai berikut.
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 79
LAPORAN PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER (HSKB 430) KELOMPOK II
29. Untuk menampilkan detail hasil desain dari SAP2000 pada balok yang akan
dibandingkan dengan perhitungan manual dapat dilakukan dengan cara klik
kanan elemen, kemudian pilih Summary.
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 80
LAPORAN PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER (HSKB 430) KELOMPOK II
Gambar 4.50 Detail Hasil Luas Tulangan Lentur Hasil Output SAP2000
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 81
LAPORAN PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER (HSKB 430) KELOMPOK II
Gambar 4.51 Detail Hasil Luas Tulangan Geser/Sengkang Hasil Output SAP2000
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 82
LAPORAN PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER (HSKB 430) KELOMPOK II
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 83
LAPORAN PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER (HSKB 430) KELOMPOK II
Tabel 4.5 Hasil Output pada balok 23 Analisis Struktur pada SAP2000
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 84
LAPORAN PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER (HSKB 430) KELOMPOK II
Tumpuan Tumpuan
Lapangan
Dalam Luar
Gaya Lintang Qo (KN) 59,193 5,507 59,193
Momen Teoritis (KN.m) 42,3486 24,3472 42,3486
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 85
LAPORAN PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER (HSKB 430) KELOMPOK II
Data Perencanaan
Kuat tekan beton 𝑓𝑐′ = 25 Mpa
Tegangan leleh baja 𝑓𝑦 = 400 Mpa
Koefesien blok stress β1 = 0,85(SNI 2847:2013)
Faktor reduksi kekuatan = 0,9 (untuk keadaan tarik) (SNI 2847:2013)
Momen ultimit = 42,3486 KN.m
Selimut beton (ds) = 40 mm
Tulangan sengkang (Øs) = 10 mm
Tulangan utama (D) = 16 mm
Lebar balok (bw) = 30 cm
Tinggi balok (h) = 35 cm
Tebal plat (hf) = 120 mm
Panjang Bentang (L) = 500 cm
PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 86
LAPORAN PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER (HSKB 430) KELOMPOK II
• Daerah Tumpuan:
Dalam ACI 318M-11 atau SNI 2847:2013 Pasal 10.3.5 disyaratkan
bahwa nilai ɛt pada kondisi kuat lentur nominal harus lebih besar atau sama
dengan 0,004. Dalam hal desain balok, batas maksimum rasio tulangan
dapat diambil dengan menggunakan nilai ɛt = 0,005 sehingga persamaan
rasio tulangan:
𝜌 0,003+𝐹𝑦/𝐸𝑠 0,003+𝐹𝑦/𝐸𝑠
=( ) menjadi 𝜌𝑚𝑎𝑘𝑠 = ( ) . 𝜌𝑏,
𝜌𝑏 0,003+ɛ𝑡 0,008
6. Mn
Mn = Mu/ = 42,3486 kN.m/0,9 = 47,054 kN.m
7. Mu1
Mu1 = Ru maks.b.d2 = 5,617 .300 . (292)2 = 143,678 kN.m
Mn = 91,77 kN.m < Mu1 → tidak diperlukan tulangan rangkap
8. As perlu
Menentukan nilai kperlu
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 87
LAPORAN PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER (HSKB 430) KELOMPOK II
= 0,173
Menentukan luas tulangan perlu
𝑀𝑛 47,054 ×106
𝐴𝑠𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 = 𝑘𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 = 0,186
𝑓𝑦∙𝑑∙(1− ) 400∙292∙(1− )
2 2
= 440,997
9. As min.
As min. = Luas tulangan minimum (Asmin)
1,4
𝜌𝑚𝑖𝑛 = = 0,0035
𝑓𝑦
Asmin = 𝜌𝑚𝑖𝑛 . b .d
= 0,0035 . 300 .292
= 306,6 mm2
𝐴𝑠𝑚𝑖𝑛 ≤ 𝐴𝑠𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 ≤ 𝐴𝑠𝑚𝑎𝑘𝑠
306,6 ≤ 440,997 ≤ 1664,4 (𝑚𝑚2 )(Memenuhi syarat daktilitas)
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 88
LAPORAN PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER (HSKB 430) KELOMPOK II
472 − 440,997
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑖 = 𝑥 100% = 6,57 %
472
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 89
LAPORAN PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER (HSKB 430) KELOMPOK II
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 90
LAPORAN PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER (HSKB 430) KELOMPOK II
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 91
LAPORAN PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER (HSKB 430) KELOMPOK II
VD = 108,560 kN Ru Vu
1. Mencari nilai Vu
Pada diagram bentang pada balok lantai diatas, diperoleh nilai Vu pada
jarak 1,411 m adalah 24,191 kN.
2. Gaya geser yang ditahan tanpa tulangan geser (Vc)
Kasus lentur dan gaya aksial tarik
Vc = 0,17√𝑓𝑐′ bw x d x λ
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 92
LAPORAN PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER (HSKB 430) KELOMPOK II
Vc = 91754,655N = 91,755 kN
Vc = 0,75 x 91,755 = 68,82 kN …. > Vu
1
2
Vc = 34,4 kN …. > Vu
1
Karena 2 Vc< Vc< Vu, sehingga Vs = 0 dan hanya dibutuhkan tulangan
63,5𝑚𝑚2
= 31,75 mm2
2
Karena hasil output SAP untuk penulangan geser adalah berupa luas
tulangan geser per 1 mm tanpa memperhitungkan jarak spasi antar tulangan
geser. Maka hasil perhitungan manual pun harus berupa luas tulangan geser
per 1 mm sehingga hasil penulangan manual harus dibagi dengan jarak
spasi antar tulangan geser yang direncanakan.
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 93
LAPORAN PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER (HSKB 430) KELOMPOK II
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 94
LAPORAN PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER (HSKB 430) KELOMPOK II
3. Hitung Eksentrisitas €
Mn 24,918
e= = = 0,0133 m
Pn 1872,308
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 95
LAPORAN PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER (HSKB 430) KELOMPOK II
*apabila dalam analisa tekan nominal dan momen nomilal kolom dengan
rasio penulangan ρ = 1% = 0,01 hasilnya kurang dari momen nominal
dari analisa struktur pada SAP-2000, maka rasio penulangan harus di
tinggikan namun tidak boleh lebih dari 8%.
f. Hitung Eksentrisitas Balanced
600 600
cb =600+𝑓𝑦 𝑑 = 600+400 . 338,5= 203,1 mm
𝑎𝑏
• Mb = 0,85. 𝑓𝑐′ . b .ab . (𝑑 − 2
− 𝑑′′)+As'. (𝑓′𝑠 − 0,85𝑓′ 𝑐)(𝑑 − 𝑑′ − 𝑑′′ ).– As .fy .(d’’)
172,635
Mb = 0,85. 28.400 . 172,635 . (338,5 − 2
− 138,5)+1600.(400 -
0,85.28)(338,5-61,5-138,5) -1600.400.138,5
Mb = 181561426,2 Nmm
Maka nilai Eksentrisitas Balanced
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 96
LAPORAN PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER (HSKB 430) KELOMPOK II
181561426,2
eb= = 113,01mm =0,113 m
1605405,2
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 97
LAPORAN PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER (HSKB 430) KELOMPOK II
Karena nilai Pn1 dan Pn2 hanya selisih 0,06% < 1%, ......ok
dipilih Pn =3612816,98𝑁
Mn = Pn.e =3612816,98𝑥56,4 = 203762877,7𝑁𝑚𝑚
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 98
LAPORAN PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER (HSKB 430) KELOMPOK II
Tabel 4.7 Analisis Tulangan Lentur Kolom Cara SAP2000 dan Manual
SAP2000 Manual Presentase (%)
Ast (mm2) 1600 1600 0
Tulangan 5D-21 5D-21 0
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 99
LAPORAN PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER (HSKB 430) KELOMPOK II
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 100
LAPORAN PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER (HSKB 430) KELOMPOK II
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang diperoleh dalam laporan ini adalah:
1. Berdasarkan laporan yang telah di kerjakan, dapat dipahami bagaimana
langkah-langkah umum dalam mendesain bangunan bertingkat dengan
menggunakan SAP2000, yaitu dimulai dengan mempersiapkan data
perencanaan dilanjutkan dengan preliminary design dan menghitung
pembebanan, langkah selanjutnya adalah mendesain struktur dan menganalisis
struktur berdasarkan data preliminary designdan perhitungan hasil
pembebanan yang diinput ke SAP2000, kemudian dilakukan pengecekan
terhadap keamanan Struktur, dan yang terakhir adalah memvalidasi hasil
perencanaan dari SAP2000 dengan perhitungan manual.
2. Berdasarkan hasil hasil analisis balok dan kolom menggunakan SAP 2000 dan
manual diperoleh hasil sebagai berikut
Tabel 5.1 Analisis Tulangan Lentur Balok Cara SAP2000 dan Manual
SAP2000 Manual Presentase (%)
Ast (mm2) 472 440,997 6,57
Tulangan 3D-16 3D-16 0
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 101
LAPORAN PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER (HSKB 430) KELOMPOK II
Tabel 5.2 Analisis Tulangan Lentur Kolom Cara SAP2000 dan Manual
SAP2000 Manual Presentase (%)
Ast (mm2) 1600 1600 0
Tulangan 5D-21 5D-21 0
5.2 Saran
Pada desain dengan menggunakan bantuan software SAP2000 harus
diperhatikan mengenai preference, harus disesuaikan dengan peraturan
pembangunan yang berlaku (SNI 2847:2013). Momen yang dihasilkan pada
perhitungan analisa struktur dalam SAP merupakan momen ultimit sehingga harus
difaktorkan lagi untuk mencari momen desain apabila hendak dilakukan perhitungan
secara manual untuk mendapatkan nilai dari ASperlu.
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 102
LAPORAN PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER (HSKB 430) KELOMPOK II
DAFTAR PUSTAKA
http://ejurnal.untag-smd.ac.id/index.php/TEK/article/view/2564/2522
https://ejurnal.its.ac.id/index.php/teknik.
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 103