Anda di halaman 1dari 41

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIKUM MEKANI KATANAH disusun oleh:

NAMA :DWI SETIA ADJI PUTRA


NIM :19.22201.1.041
FAKULTAS :TEKNIK
PROGRAM STUDI :TEKNIK SIPIL (S1)

Laporan ini dibuat untuk memenuhi persyaratan akademik kurikulum Fakultas


TeknikUniversitas Samawa Sumbawa Besar.

Sumbawa Besar, 20 November 2021

Menyetujui,

Dosen Pembimbing 1 Dosen Pembimbing


2

(ADYPURNAMA,ST.,M.Eng) (PRATIWI DIAN ILFIANI S.Ars.,M.Eng)


NIDN:802098401

Mengetahui,

Ketua Program Studi Dekan Fakultas


TeknikUniversitas Samawa
(UNSA)

(ADYPURNAMA,ST.,M.Eng)
NIDN:802098401 (NANANGTAWAF,ST.,MT)
NIDN: 0801018002
SURAT PUAS TUGAS MATA KULIAH

NAMA :DWI SETIA ADJI PUTRA


NIM :19.22201.1.041
FAKULTAS :TEKNIK
PROGRAM STUDI :TEKNIK SIPIL (S1)

Laporan Praktikum dengan hasil evaluasi sebagai berikut:

NAMA LAPORAN :PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH


SEMESTER :V (LIMA)

NILAI :A/B/C /D /E

SumbawaBesar, 20 November 2021

Menyetujui,

Dosen Pembimbing 1 Dosen Pembimbing 2

(ADYPURNAMA,ST.,M.Eng) (PRATIWI DIAN ILFIANI S.Ars.,M.Eng)


NIDN:802098401

Mengetahui,

Ketua Program Studi Dekan Fakultas


TeknikUniversitas Samawa
(UNSA)

(ADYPURNAMA,ST.,M.Eng)
NIDN:802098401 (NANANGTAWAF,ST.,MT)
NIDN: 0801018002
LEMBAR ASISTENSI

MATA KULIAH : PRAKTIKUM MEKANIKA TANA


HKELOMPOK :B
NAMA : DWI SETIA ADJI PUTRA
NIM : 19.22201.1.041
ASISITENPENDAMPING:HERMANSYAH

TANGGAL URAIAN PARAF

SumbawaBesar, November 2021


Asisten Pendamping

HERMANSYAH
KATAPENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang


Maha Esa yang telah melimpahkan nikmat, taufik serta hidayah-Nya yang
sangat besar sehingga kami pada akhirnya bisa menyelesaikan laporan
Praktikum Mekanika Tanah tepat pada waktunya.

Rasa terima kasih juga kami ucapkan kepada Dosen Pembimbing yang
selalu memberikan dukungan serta bimbingannya sehingga Laporan
Praktikum Mekanika Tanah ini dapat disusun dengan baik.

Semoga Laporan Praktikum Mekanika Tanah yang telah kami susun


ini turut memperkaya khazanah ilmu Tanah serta bias menambah pengetahuan
dan pengalaman para pembaca.

Kami juga menyadari bahwa Laporan Praktikum Mekanika Tanah


inijuga masih memiliki banyak kekurangan. Maka dari itu kami mengharapkan
saran serta masukan dari para pembaca sekalian demi penyusunan Laporan
Praktikum Mekanika Tanah dengan tema serupa yang lebih baik lagi.

Sumbawa Besar, 20 November 2021

Penyusun

ii
DAFTARISI

HALAMAN JUDUL...........................................
KATA PENGANTAR......................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................iii
BAB1 PENDAHULUAN.................................................................................1
1.1. Latar Belakang...........................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah......................................................................................1
1.3. Tujuan Penulisan.......................................................................................2
BABII PEMBAHASAN...................................................................................3
2.1. Pengertian Tes Sondir................................................................................3
2.2. Keuntungan dan Kerugian Alat Sondir....................................................3
2.3. Teori Sondir................................................................................................4
2.4. Alat dan bahan pengujian sondir............................................................12
2.5. Langkah Kerja Pengujian Sondir...........................................................13
2.5.1. Persiapan pengujian.............................................................................13
2.5.2. Prosedur pengujian..............................................................................14
2.5.3. Pembacaan hasi lpengujian.................................................................15
2.5.4. Pengulangan langkah-langka hpengujian..........................................16
2.5.5. Penyelesaian pengujian........................................................................16
BABIII METODE PENELITIAN................................................................17
3.1. Lokasi Penelitian......................................................................................17
3.2. Perhitungan..............................................................................................18
3.2.1. Rumus-rumus perhitungan.................................................................18
3.2.2. Perlawana nkonus (qc).........................................................................18
3.2.3. Perlawanan geser (fs)...........................................................................18
3.2.4. Angka banding geser (Fr)....................................................................19
3.2.5. Geserantotal(Tf)...................................................................................19
3.2.6. Prosedur hitungan................................................................................20
3.2.7. Cara Perhitungan.................................................................................21
3.2.8. Cara penggambaran hasil uji penetrasi konus..................................21

iii
3.2.9. Laporan uji...........................................................................................21
BAB IV PENUTUP........................................................................................23
4.1. Kesimpulan...............................................................................................23
4.2. Saran.........................................................................................................23
Daftar Pustaka................................................................................................25

iv
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. LatarBelakang
Tujuan sondir secara umum adalah untuk mengetahui kekuatan
tanah tiap kedalaman dan statifikasi tanah secara pendekatan. Uji ini
dilakukan untuk mengetahui elevasi lapisan “keras” (Hard Layer) dan
homogenitas tanah dalam arah lateral. Penyondiran ini dilaksanakan
hingga mencapai lapisan tanah keras dimana alat ini dilengkapi dengan
Adhesion Jacket Conetype Bagemann yang dapat mengukur nilai
perlawanan konus (cone resistence) dan hambatan lekat (local friction)
secara langsung dilapangan. Hasil penyondiran disajikan dalam bentuk
diagram sondir yang memperlihatkan hubungan antara kedalaman
sondir dibawah muka tanah dan besarnya nilai perlawanan konus
(qc)serta jumlah hambatan pelekat (tf).
Tujuan Uji sondir secara khusus yaitu untuk menyelesaikan
tugas praktikum mekanika tanah II, selain itu juga untuk memperoleh
parameter-parameter perlawanan penetrasi lapisan tanah dilapangan,
dengan alat sondir (penetrasi quasistatik.) parameter tesebut berupa
perlaawanan konus (qᶜ) perlawanan geser (fs), angka banding geser (Rr)
dan geseran total tanah (Tt), yang dapat dipergunakan untuk
interpretasi perlapisan tanah.

1.2. RumusanMasalah

1. Apa yang dimaksud dengan tes sondir?


2. Apa saja keuntungan dan kerugian uji sondir?
3. Bagaimana teori uji sondir itu?
4. Apa saja alat dan bahan pengujian sondir?
5. Bagaimana langkah kerja pengujians ondir?

TeknikSipil PrsktikumMekanikaTanah 1
FakultasTeknik-UniversitasSamawa(Unsa)
1.3. TujuanPenulisan

1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan tes sondir


2. Mengetahui apa saja keuntungan dan kerugian uji sondir
3. Mengetahui teori uji sondir
4. Mengetahui alat dan bahan pengujian sondir
5. Mengetahui langkah kerja uji sondir

TeknikSipil PrsktikumMekanikaTanah 2
FakultasTeknik-UniversitasSamawa(Unsa)
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Tes Sondir

Tes sondir merupakan salah satu tes dalam bidang teknik sipil yang
berfungsi untuk mengetahui letak kedalaman tanah keras, yang nantinya
dapat diperkirakan seberapa kuat tanah tersebut dalam menahan beban
yang didirikan di atasnya. Data yang didapatkan dari tes ini nantinya
berupa gaya perlawanan dari tanah terhadap konus, serta hambatan
pelekat dari tanah yang dimaksud. Hambatan pelekat adalah perlawanan
geser terhadap selubung bikonus dalam gaya persatuan panjang(kg/cm).
Tujuan pengujian sondir ini adalah untuk memperoleh parameter-
parameter perlawanan penetrasi lapisan tanah dilapangan, dengan alat
sondir (penetrasi quasistatik.) parameter tesebut berupa perlaawanan
konus (qᶜ) perlawanan geser (fs), angka banding geser (Rr) dan geseran
total tanah (Tt), yang dapat di pergunakan untuk interpretasi perlapisan
tanah.

Hasil dari tes sondir ini dipakai untuk:


1. Menentukan tipe atau jenis pondasi apa yang maudipakai
2. Menghitung daya dukung tanah asli
3. Menentukan seberapa dalam pondasi harus diletakkan nantinya

2.2. Keuntungan dan Kerugian Alat Sondir


1. Keuntungan:
a. Cukup ekonomis.
b. Dapat digunakan manentukan daya dukung tanah dengan baik.
c. Dapat membantu menentukan posisi atau ke dalaman pada
pengeboran.
d. Dapat dengan cepat menentukan lekat lapisan tanah keras.
e. Dapat diperkirakan perbedaan lapisan.

TeknikSipil PrsktikumMekanikaTanah 3
FakultasTeknik-UniversitasSamawa(Unsa)
f. Dapat digunakan pada lapisan berbutir halus.
g. Baik digunakan untuk menentukan letak muka air tanah.

2. Kerugian:
a. Jika terdapat batuan lepas biasa memberikan indikasi lapisan
keras yang salah.
b. Jika alat tidak lurus dan tidak bekerja dengan baik maka hasil
yang diperoleh bias merugikan.
c. Tidak dapat diketahui tanah secara langsung.

2.3. Teori Sondir

Sondir merupakan salah satu pengujian tanah untuk mengetahui


karakteristik tanah yang dilakukan di lapangan atau pada lokasi yang
akan dilakukan pembangunan konstruksi. Sondir ada dua macam, yang
pertama adalah sondir ringan dengan kapasitas 0-250 kg/cm² dan yang
kedua adalah sondir berat dengan kapasitas 0-500 kg/cm². Jenis tanah
yang cocok disondir dengan alat ini adalah tanah yang tidak banyak
mengandung batu. Jenis sondir yang digunakan pada pengujian ini ialah
sondir ringan.
Alat sondir adalah alat yang digunakan dalam percobaan penetrasi
dikenal dengan nama penetrometer. Alat ini bekerja dengan cara
menekan ujungnya secara langsung ke dalam tanah dengan kecepatan
tertentu dan kita mengukur gaya perlawanannya (qcdalamKg/cm2)..
Alat sondir yang dikenal di Indonesia merupakan jenis alat
penetrometer statis (static penetrometer). Alat sondir (Dutch
Penetrometer, juga disebut Dutch deep sounding apparatus), yaitu alat
statis yang berasal dari negeri Belanda. Dengan alat ini ujungnya dapat
ditekan secara langsung kedalam tanah sehingga lubang bor tidak
diperlukan. Ujung dari alat ini berbentuk konus (kerucut) yang
dihubungkan pada suatu rangkaian stang-dalam dan casing luar (juga
disebut pipa sondir), kemudian ditekan kedalam tanah dengan

TeknikSipil PrsktikumMekanikaTanah 4
FakultasTeknik-UniversitasSamawa(Unsa)
Pertolongan suatu rangka dan dongkrak yang dijangkarkan pada
permukaan tanah. Ada dua macam ujung penetrometer yang biasa
dipakai, yaitu “Standard Type” (konus biasa) dan “Friction Sleeve” atau
Adhesion Jacket Type”(bikonus).
Alat penetrometer statis ini (sondir) cukup luas digunakan, ada tiga
macam alat sondir yang umum digunakan, yaitu :
1. Sondir ringan dengan kapasitas 2,50 ton, gaya tusuk
maksima l20m, dan bacaan maksimal manometer
150kg/cm².

a) Keadaan tertekan b) keadaan terbentang

Gambar2.1 Rincian konus ganda


Sumber SNI 2827:2008 Hal.2
2. Sondir sedang dengan kapasitas 5,00 sampai 10,00 ton, gaya
tusuk maksimal 40 m, bacaan maksimal manometer
350kg/cm².

3. Sondir berat dengan kapasitas >10,00 ton, gaya tusuk


maksima l60 m, dan bacaan maksimal 500 kg/cm².

Dengan melakukan penyondiran dapat diperoleh data


kekerasan tanah yang akan digunakan sebagai pondasi suatu
konstruksi. Tanah merupakan suatu lapisan sedimen lepas

TeknikSipil PrsktikumMekanikaTanah 5
FakultasTeknik-UniversitasSamawa(Unsa)
seperti kerikil (gravel), pasir (sand), lanau (silt), lempung (clay)
atau campuran bahan–bahan tsb. Pada berbagai macam
pekerjaan teknik sipil, tanah berguna sebagai bahan bangunan
dan juga sebagai pendukung dari bangunan, karena itu perlu
diketahui sifat–sifat atau pun karakteristik tanah.

Untuk mengetahui kekerasan tanah pada setiap


kedalaman tertentu digunakan sondir yaitu sebuah alat yang
ujungnya berbentuk kerucut dengan sudut 60° dan dengan
luasan ujungnya =10cm². Secara lebih rinci alat sondir terdiri
dari:

a. Bagian Konus

Bagian yang memiliki ujung berbentuk kerucut dengan


sudut 60 derajat. Di atas bagian kerucut ini ada lapisan
selimut dengan panjang 10 cm, bagian ini bisa bergerak
naik ataut urun akibat gesekan (friction) dari tanah.
b. Bagian Stang Sondir
Bagian ini terdiri dari casing( selimut yang berbentuk
seperti pipa dari baja) dan bagian“rod”yang merupakan
batang besi yang dimasukkan ke casing.
c. Bagian Manometer

Bagian yang dihubungkan dengan piston yang berisi oli dan


bagian yang disebut plunger. Bagian pluger ini
menghubungkan bagian rod pada stang sondir dengan
piston.

TeknikSipil PrsktikumMekanikaTanah 6
FakultasTeknik-UniversitasSamawa(Unsa)
Gambar 2.1 Rangkaian alat penetrasi konus
(sondir Belanda)
Sumber SNI 2827:2008 Hal .4

Penyondiran merupakan suatu percobaan geoteknik


yangbertujuan untuk mengetahui perlawanan penetrasi konus
(qc),perlawanan geser setempat(Lf), dan perlawanan geser total
(JHP).
Sondi rmemiliki keuntungan dan kerugian sebagai berikut:
 Keuntungan
1. Baik untuk menghitung daya dukung lapisan tanah
lempung.
2. Dapat dengan cepat menentukan letak lapisan tanah
keras.
3. Dapat memperkirakan perbedaan lapisan tanah.
4. Dapat dipergunakan untuk menghitung daya dukung
tanah lempung dengan rumus empiris.
 Kerugian
1. Tidak dapat digunakan untuk tanah berbutir kasar,
terutama lapisan tanah yang kerikil atau batu.
2. Hasilnya meragukan apabila alat tidak vertical atau
konus bekerja tidak baik.

TeknikSipil PrsktikumMekanikaTanah 7
FakultasTeknik-UniversitasSamawa(Unsa)
Pekerjaan penyondiran diberhentikan pada keadaan
sebagai berikut:
 Untuk sondir ringan pada tekanan manometer 3x berturut–
Turut melebihi 150 kg/cm2 atau kedalaman max 30 m.
 Untuk sondir berat pada waktu tekanan manometer 3x
berturut–turut
melebihi 500 kg/cm2 atau kedalaman max 50m.

Karena tanah terus menerus ditekan oleh konus maka


tanah akan mengadakan perlawanan (qc) terus menerus. Dan
perlawanan itu diukur pada interval 20cm, bacaan yang diamati
adalah (C) sebagai bacaan awal dan (C+F) sebagai bacaan
kedua.

Perlawanan penetrasi konus (qc) dihitung dengan


menggunakan rumus :

Gaya konus = Gaya plunger


qc.Ac = Cw.Apl

Aplr
qc  Cw (kg/cm² )
Asel

Dimana:qc = Gayakonus
Cw = Gayap lunger
Apl = Luas penampang plunger
Ac = Luas penampang konus

Untuk mengetahui tingkat kekerasan pada lapisan tanah


digunakan table konsistensi yaitu suatu sifat tanah berbutir
halus yang dipengaruhi oleh tingkat kekerasan akibat
kandungan air didalamnya, tanah tersebut diklasifikasikan
sebagai berikut:
TeknikSipil PrsktikumMekanikaTanah 8
FakultasTeknik-UniversitasSamawa(Unsa)
QC (KG/CM2) KONSISTENSI TANAH

<6 Sangat Lunak

6-12 Lunak

12-24 Sedang

24 – 45 Liat

45 – 75 Sangat liat

>75 Keras

 Localfriction (Lf) adalah perlawanan vertical tanah


terhadap kepala konus dan perlawanan /gesekan tanah
terhadap selubung biconus bagian atas dalam gaya
persatuan panjang . Dihitung dengan menggunakan rumus :

Gaya plunger +Gaya selimut = Gaya plunger


Cw.Aplr + Lf.Asel =Tw. Apl

TwCw
Lf AplAsel (kg/cm² )

Dimana: Aplr =Luas penampang


plunger Asel =Luas selimut konus
Tw =Pembacaan manometer

kedua Cw =Pembacaan manometer

pertama

 Total friction (Tf) atau jumlah hambatan pelekat (JHP)


adalah perlawanan geser tanah terhadap selubung biconus

TeknikSipil PrsktikumMekanikaTanah 9
FakultasTeknik-UniversitasSamawa(Unsa)
dengan mengalikannya pada kedalaman tertentu setiap interval
penusukan konus (dilakukan tiap interval = 20cm).
n

Tf (JHP) (Lfx20)i
i1

 Friction ratio (RF) adalah perbandingan Local friction


(Lf)terhadap Cone resistant (qc). Dengan didapat nilai Fr
makakita dapat juga memperkirakan jenis tanah dengan
melihattabelFr.
Lf
Fr 100
qc

Berdasarkan hasil percobaan sondir yang dilakukan dapat


diperkirakan jenis lapisan tanah seperti pada tabel berikut:

FR(%) PERKIRAAN JENIS TANAH

<0,5 Kerikil

0,5 – 2 Pasir

2–5 Lanau/Lempung Pasiran

>5 Lempung

TeknikSipil PrsktikumMekanikaTanah 10
FakultasTeknik-UniversitasSamawa(Unsa)
Klasifikasi Tanah terhadap nilai qc dan Lf.

HASILSONDIR(KG/CM2
KLASIFIKASI
)

QC LF

0 -6 0,15 –0,40 Humus, lempung sangat lunak

0,20 Pasir kelanauan lepas,pasir sangat lepas


6 – 10

0,20 -0,60 Lempung lembek, lempung kelanauan lembek

0,10 Krikil lepas

10 -30 0,10 -0,40 Pasir lepas

0,40 -0,80 Lempung atau lempung kelanauan

0,80 -2,00 Lempung agak kenyal

1,50 Pasir kelanauan, pasir agak padat


30 -60
1,00 -3,00 Lempung atau lempung kelanauan kenyal

1,00 Krikil kepasiran lepas


60 -150
Pasir padat, pasir kelanuan atau lempung padat
1,00 -3,00
dan kerikil

Kelempungan

3,00 Lempung kerikil kenyal

Pasir padat, pasir kekerikilan padat, pasir kasar


150 -300 1,00 -2,00
padat, pasir kelanauan sangat padat.

TeknikSipil PrsktikumMekanikaTanah 11
FakultasTeknik-UniversitasSamawa(Unsa)
2.4. Alat dan bahan pengujian sondir

1. Adapun peralatan yang digunakan dalam pelaksanaan praktikum uji


sondir sebagai berikut:
a. Alat sondir ( kerangka lengkap) dengan mesin sondir ringan
(2 ton)
b. Seperangkap pipa sondir lengkap dengan batang dalam
sesuai kebutuhan dengan panjang masing-masing 1 meter.
c. Manometer dengan kapasitas 0 - 60 kg/cm2dan 0 -
250kg/cm2.
d. Mata sondir, sebuah alat khusus yang dapat membantu
penetrasi kedalaman tanah(satu buah bikonus dan satu buah
konus dengan sudut 60°
e. Empat (4) buah angker dengan perlengkapan (angker dan
spiral)
f. Dua buah pengunci panjang dengan lebar8 cm, panjang 1,5m
g. Dua buah pengunci lebar dengan lebar12 cm, panjang1m
h. Perlengkapan lain:
1) Kunci inggris
2) Olie
3) Minyak hidrolik (Castrololie/SAE10)
4) linggis
5) rollmeter
6) soltif
2. Pengujian
Batasan peralatan dan perlengkapan.
Persyaratan yang diperlukan adalah sebagai berikut :
a. Ketelitian peralatan ukur dengan koreksi sekitar5 %;
b. Deviasi standar pada alat penetrasi secara mekanik :
1) Untuk perlawanan konus (qc) adalah 10 %;
2) Untuk perlawanan geser (fs) adalah 20 %;
TeknikSipil PrsktikumMekanikaTanah 12
FakultasTeknik-UniversitasSamawa(Unsa)
c. Alat ukur harus dapat mengukur perlawanan penetrasi
dipermukaan dengan dilengkapi alat yang sesuai, seperti
mesin pembeban hidraulik.

Gambar2.3RincianPenekanHidraulik
SumberSNI2827:2008Hal.5

d)Alatperlengkapanmesinpembebanharusmempunyaikekakuan
yangmemadai,dandiletakkandiatasdudukanyangkokohsertatidakberubah arah padawa

2.5. Langkah Kerja Pengujian Sondir


2.5.1. Persiapan pengujian

Lakukan persiapan pengujian sondir dilapangan dengan tahapan


sebagai berikut:

a. Siapkan lubang untuk penusukan konus pertama kalinya,


biasanya digali dengan linggis sedalam sekitar 5cm.
b. Masukkan 4 buah angker kedalam tanah pada kedudukan yang
tepat sesuai dengan letak rangka pembeban.

TeknikSipil PrsktikumMekanikaTanah 13
FakultasTeknik-UniversitasSamawa(Unsa)
c. Setel rangka pembeban, sehingga kedudukan rangka
berdirivertical.
d. Pasang manometer 0 – 60 kg/ cm2 dan manometer 0 – 250
kg/cm2 untuk penyondiran tanah keras.
e. Periksa system hidraulik dengan menekan piston hidraulik
menggunakan kunci piston, dan jika kurang tambahkan oli
serta cegah terjadinya gelembung udara dalam sistem.
f. Tempatkan rangka pembeban, sehingga penekan hidraulik
berada tepat di atasnya.
g. Pasang balok-balok penjepit pada jangkar dan kencangkan
dengan memutar baut pengecang, sehingga rangka pembeban
berdiri kokoh dan terikat kuat pada permukaan tanah.
Apabilatetap bergerak pada waktu pengujian, tambahkan
beban mati diatas balok-balok penjepit.
h. Sambung konus ganda dengan batang dalam dan pipa dorong
serta kepala pipa dorong; dalam kedudukan ini batang dalam
selalu menonjol keluar sekitar 8 cm di atas kepala pipa dorong.
Jika ternyata kurang panjang, bisa ditambah dengan potongan
besi berdiameter sama dengan batang dalam.

2.5.2. Prosedur pengujian

Lakukan pengujian penetrasi konus ganda dengan langkah-


langkah sebagai berikut:

a. Tegakkan batang dalam dan pipa dorong dibawah penekan


hidraulik pada kedudukan.
b. Dorong/tarik kunci pengatur pada kedudukan siap tekan,
sehingga penekan hidraulik hanya akan menekan pipa dorong.
c. Putar engkol searah jarum jam, sehingga gigi penekan dan
penekan hidraulik bergerak turun dan menekan pipa luar sampai
mencapai kedalaman 20 cm sesuai interval pengujian.

TeknikSipil PrsktikumMekanikaTanah 14
FakultasTeknik-UniversitasSamawa(Unsa)
d. Pada tiap interval l20cm lakukan penekanan batang dalam
dengan menarik kunci pengatur,sehingga penekan hidraulik
hanya menekan batang dalam saja.
e. Putar engkol searah jarum jam dan jaga agar kecepatan penetrasi
konus berkisar antara 10 mm/s sampai 20 mm/s ± 5. Selama
penekanan batang pipa dorong tidak boleh ikut turun, karena
akan mengacaukan pembacaan data.
2.5.3. Pembacaan hasil pengujian
Lakukan pembacaan hasil pengujian penetrasi konus
sebagai berikut:
a. Baca nilai perlawanan konus pada penekan batang dalam
sedalam kira-kira 4 cm pertama dan catat pada formulir pada
kolom Cw;
b. Baca jumlah nilai perlawanan geser dan nilai perlawanan konus
pada penekan batang sedalam kira-kira 4 cm yang ke-dua dan
catat pada formulir pada kolom Tw.

Gambar2.4 Kedudukan pergerakan konus pada waktu pengujian sondir


SumberSNI2827:2008Hal.7

TeknikSipil PrsktikumMekanikaTanah 15
FakultasTeknik-UniversitasSamawa(Unsa)
2.5.4. Pengulangan langkah-langkah pengujian
Ulangi langkah-langkah pengujian tersebut di atas hingga
nilai perlawanan konus mencapai batas maksimumnya (sesuai
kapasitas alat) atau hingga kedalaman maksimum 20 m s.d
40m tercapai atau sesuai dengan kebutuhan. Hal ini berlaku
baik untuk sondir ringan ataupun sondir berat.
2.5.5. Penyelesaian pengujian
a. Cabut pipa dorong, batang dalam dan konus ganda dengan
mendorong/ menarik kunci pengatur pada posisi cabut dan putar
engkol berlawanan arah jarum jam.
b. Catat setiap penyimpangan pada waktu pengujian.

TeknikSipil PrsktikumMekanikaTanah 16
FakultasTeknik-UniversitasSamawa(Unsa)
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada tanggal 13 November 2021


diwilayah kecamatan Unter Iwes, tepatnya ada di desa Pungka
berkoordinat 8°31'22.65"S,117°25'23.31" T yang dimana wilayah
tersebut akan dilakukan penelitian praktikum mekanika tanah yaitu
pengujian sondir .

Gambar 3.1.peta lokasi praktikum


Sumber: Google Earth 2021

TeknikSipil PrsktikumMekanikaTanah 17
FakultasTeknik-UniversitasSamawa(Unsa)
3.2. Perhitungan
3.2.1. Rumus-rumus perhitungan
Prinsip dasar dari uji penetrasi statik dilapangan adalah
dengan anggapan berlaku hukum Aksi Reaksi (persamaan 10),
seperti yang digunakan untuk perhitungan nilai perlawanan
konus dan nilai perlawanan geser di bawah ini.

3.2.2. Perlawanan konus (qc)


Nilai perlawanan konus (qc) dengan ujung konus saja yang
terdorong, dihitung dengan menggunakan persamaan :
Pkonus =Ppiston...................................................................................................................(1)
qcx Ac=Cwx Api
qc =CwxApi/Ac..............................................................................................................(2)
Api=π(Dpi)2/4...........................................................................(3)
Ac =π(Dc)2/4.........................................................................(4)

3.2.3. Perlawanan geser (fs)


Nilai perlawanan geser lokal diperoleh bila ujung konus dan
bidang geser terdorong bersamaan, dan dihitung dengan
menggunakan persamaan
Pkonus+Pgeser=Ppiston......................................................................................................(5)
(qc x Ac) + (fs x
As)=TwxApi(CwxApi)+
(fsxAs)=TwxApi
fs =KwxApi/As.....................................................................(6)
As =πDsLs.............................................................................(7)
Kw=(Tw-Cw)...........................................................................(8)

TeknikSipil PrsktikumMekanikaTanah 18
FakultasTeknik-UniversitasSamawa(Unsa)
3.2.4. Angka banding geser (Fr)
Angka banding geser diperoleh dari hasil perbandingan
antara nilai perlawanan geser lokal (fs) dengan perlawanan
konus (qs),dan dihitung dengan menggunakan persamaan:
Fr=(fs/qs)x100.........................................................................(9)
3.2.5. Geseran total (Tf)
Nilai geseran total (Tf) diperoleh dengan menjumlahkan
nilai perlawanan geser local (fs)yang dikalikan dengan interval
pembacaan, dan dihitung dengan menggunakan persamaan:
Lf =(fsx interval pembacaan)................................................(10)

dengan:
Cw :pembacaan manometer untuk nilai perlawanan konus (kPa);
Tw : pembacaan manometer untuk nilai perlawanan
konus dangeser (kPa);
Kw :selisih dengan (kPa) ;
Pkonus : gaya pada ujung
konus (kN);Ppiston:gaya pada piston
(kN);
qc :perlawanan konus(kPa);
fs :perlawanan geser lokal (kPa);
Fr :angka bandin ggeser (%);
Lf :geseran total (kPa);
Api : luas penampang
piston (cm2);Dpi :diameter piston (cm);
Ac :luas penampang konus(cm2);
Dc =Ds : diameter konus sama dengan diameter selimut
geser (cm);As :luas selimut geser (cm2);
Ds : diameter selimut
geser (cm);Ls :panjang selimut geser
(cm)

TeknikSipil PrsktikumMekanikaTanah 19
FakultasTeknik-UniversitasSamawa(Unsa)
Gambar 3.2 Sistem gaya waktu pengujian sondir
Sumber SNI 2827:2008 Hal.9

3.2.6. Prosedur hitungan


Lakukan perhitungan perlawanan konus (qc), perlawanan
geser (fs), angka banding geser (Rf), dan geseran total (Tf)
tanah dan penggambaran hasil pengujian dengan tahapan
berikut.

TeknikSipil PrsktikumMekanikaTanah 20
FakultasTeknik-UniversitasSamawa(Unsa)
3.2.7. Cara Perhitungan
a. Hitung perlawanan konus (qc) bila ujung konus saja yang
terdorong dengan menggunakan persamaan(1)s.d(4).
b. Hitungperlawanangeser(fs)local bila ujung konus dan bidang
geser terdorong bersamaan dengan menggunakan persamaan
(5) s.d (8).
c. Hitung angka banding geser (Rf) dengan menggunakan
persamaan (9).
d. Hitung geseran total (Tf) tanah dengan menggunakan
persamaan (10).

3.2.8. Cara penggambaran hasil uji penetrasi konus


a. Gambarkan grafik hubungan antara variasi perlawanan konus
(qc) dengan kedalaman (meter).
b. Untuk uji sondir dengan konus ganda gambarkan hubungan
antara perlawanan geser (fs) dengan kedalaman dan geseran
total (Tf) dengan kedalaman.
c. Apabila diperlukan rincian tanah yang diperkirakan dari data
perlawanan konus danperlawanan geser, gambarkan grafik
hubungan antar angka banding geser dengan .kedalaman.
d. Tempatkan grafik-grafik dari sub butira), b) danc) diatas pada
satu lembar gambar dengan skala kedalaman yang sama

3.2.9. Laporanuji
Hasil uji sondir dilaporkan dalam bentuk formulir seperti
diperlihatkan dalam Lampiran C, yang memuat hal-hal sebagai
berikut:
a. Nama pekerjaan dan lokasi pekerjaan, dan tanggal pengujian;
b. Nama penguji, nama pengawas, dan nama penanggung jawab
hasil uji dengan disertai tanda tangan (paraf) yang jelas;

TeknikSipil PrsktikumMekanikaTanah 21
FakultasTeknik-UniversitasSamawa(Unsa)
c. Jumlah pengujian, koordinat lokasi atau sketsa situasi
letak,elevasi tanah dan muka air tanah (bila memungkinkan);
d. Tipe ujung alat penetrasi yang digunakan, tipe mesin
bercabang, informasi kalibrasi ujung alat dan cabang atau ke
dua-duanya;
e. Catat setiap penyimpangan pada waktu pengujian.

TeknikSipil PrsktikumMekanikaTanah 22
FakultasTeknik-UniversitasSamawa(Unsa)
BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Sondir merupakan salah satu pengujian tanah untuk mengetahui


karakteristik tanah yang dilakukan di lapangan atau pada lokasi yang
akan dilakukan pembangunan konstruksi. Dari cara kerja dan
dilakukannya tes maka akan didapatkan nilai perlawanan konus pada
kedalaman-kedalaman tertentu, Pemeriksaan Kekuatan tanah Dengan
Sondir, menentukan tipe atau jenis pondasi apa yang mau dipakai,
menghitung daya dukung tanah asli, dan menentukan seberapa dalam
pondasi harus diletakkan nantinya. Setelah melakukan praktikum
sondir,maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Nilai perlawanan konus tertinggi pada kedalaman 3.00 m sebesar
>150kg/cm2 dan jumlah geser total (JHP) sebesar 90.00kg/cm2
2. Hubungan nilai tahanan konus (qc) terhadap konsistensi tanah sbb:
a. Pada kedalaman 0 m–1.00m terdapat jenis tanah Pasir dan
Lempung
b. Pada kedalaman 1.20 m–2.00m terdapat jenis tanah Lanau dan
Pasir
c. Pada kedalaman2.20m–3.00 m terdapat jenis tanah Lanau, Pasir
dan Krikil.
3. Tanah tersebut merupakan jenis tanah lempung dengan nilai Fr >5%

4.2. Saran

1. Pada saat melaksanakan peraktikum sondir sebaiknya dilakukan


dengan penuh ketelitian, terutama saat pembacaan manometer agar
mendapatkan data yang akurat.

TeknikSipil PrsktikumMekanikaTanah 23
FakultasTeknik-UniversitasSamawa(Unsa)
2. Perlu diadakan penelitian pada lokasi yang lebih banyak lagi agar
data sondir yang didapat lebih akurat.
3. Dalam pelaksanaan praktikum sebaiknya terlebih dahulu
diperhatikan kondisi dari lokasi dilaksanakannya praktikum agar
terjamin keselamatan dari anggota kelompok dan memastikan
kelengkapan alat sehingga tidak ada kendala dalam proses
pengukuran.
4. Selain itu diharapkan juga agar pada saat praktikum dapat dilakukan
pembagian tanggung jawab antara anggota kelompok supaya
kegiatan peraktikum dapat di laksanakan seefektif mungkin.

TeknikSipil PrsktikumMekanikaTanah 24
FakultasTeknik-UniversitasSamawa(Unsa)
Daftar Pustaka

Badan Standardisasi Nasional. (2008). SNI 2827-2008 : Metode Pengujian


Sondir Lapangan .
https://www.google.com/amp/s/jasonkonsultan.wordpress.com/2016/07/29/
first-blog-post/amp/
http://www.slideshare.net/akkuanblog/sni-2827-2008?from_m_app=android

TeknikSipil PrsktikumMekanikaTanah 25
FakultasTeknik-UniversitasSamawa(Unsa)
Da= 3.65cm Fr(%) kiraanJenisTanah
Db= 3.6cm Ac= 10.17cm2 0-0,5 Kerikil
Dpl= 3.6cm Apl= 10.17cm2 0,2-2 Pasir
L = 9.5cm 2,0-5 Lanau
>5 Lempung

No. Depth Cw Tw Kw qc Fs Fsx20 Tf Rf Perkiraan


(m) (kg/cm2) (kg/cm2) (kg/cm2) (kg/cm2) (kg/cm) (kg/cm) (kg/cm) (%) JenisTanah
1 5 0 0 0 0 0 0 0 0 -
2 0.2 0 0 0 0 0 0 0 0 -
3 0.4 0 0 0 0 0 0 0 0 -
4 0.6 0 0 0 0 0 0 0 0 -
5 0.8 10 11 1 10 0.09 1.80 1.80 0.90 Pasir
6 1 8 13 5 8 0.45 9.00 10.80 5.63 Lempung
7 1.2 11 16 5 11 0.45 9.00 19.80 4.09 Lanau
8 1.4 12 14 2 12 0.18 3.60 23.40 1.50 Pasir
9 1.6 15 20 5 15 0.45 9.00 32.40 3.00 Lanau
10 1.8 18 20 2 18 0.18 3.60 36.00 1.00 Pasir
11 2 20 26 6 20 0.54 10.80 46.80 2.70 Lanau
12 2.2 21 31 10 21 0.9 18.00 64.80 4.29 Lanau
13 2.4 25 30 5 25 0.45 9.00 73.80 1.80 Pasir
14 2.6 24 28 4 24 0.36 7.20 81.00 1.50 Pasir
15 2.8 34 34 0 34 0 0.00 81.00 0.00 Kerikil
16 3 16 21 5 16 0.45 9.00 90.00 2.81 Lanau

PRAKTIKUMMEKANIKATANAH
Sondir-PengolahanData
Proyek : Sondir SondirNo :
Lokasi : Desa Pungka Kec. Unter Iwes Kabupaten Sumbawa Elevasi
:Koordinat :8°31'22.65
"S ,117°25'23.31"T MAT :
Kelompok B Teknik Sipil (UNSA) Tanggal 23-Nov-21
Depth Cw Tw Kw qc Fs Fs x20cm Tf Rf Perkiraan
(m) (kg/cm ) (kg/cm ) (Tw-Cw) (kg/cm ) (kg/cm2)
2 2 2
(kg/cm) (kg/cm) (%) JenisTanah
0 0 0 0 0 0 0 0 0 -
0.2 0 0 0 0 0 0 0 0 -
0.4 0 0 0 0 0 0 0 0 -
0.6 0 0 0 0 0 0 0 0 -
0.8 10 11 1 10 0.09 1.80 1.80 0.90 Pasir
1 8 13 5 8 0.45 9.00 10.80 5.63 Lempung
1.2 11 16 5 11 0.45 9.00 19.80 4.09 Lanau
1.4 12 14 2 12 0.18 3.60 23.40 1.50 Pasir
1.6 15 20 5 15 0.45 9.00 32.40 3.00 Lanau
1.8 18 20 2 18 0.18 3.60 36.00 1.00 Pasir
2 20 26 6 20 0.54 10.80 46.80 2.70 Lanau
2.2 21 31 10 21 0.9 18.00 64.80 4.29 Lanau
2.4 25 30 5 25 0.45 9.00 73.80 1.80 Pasir
2.6 24 28 4 24 0.36 7.20 81.00 1.50 Pasir
2.8 34 34 0 34 0 0.00 81.00 0.00 Kerikil
3 16 21 5 16 0.45 9.00 90.00 2.81 Lanau

Da= 3.65cm
Db= 3.6cm Ac= 10.17cm2
Dpl = 3.6cm Apl = 10.17cm2
L = 9.5cm

PRAKTIKUMMEKANIKATANAH
MAT
Tanggal
23 November
Lokasi : Desa Pungka Kec. Unter Iwes Kabupaten Sumbawa Koordinat : 2021
8°31'22.65"S,117°25'23.31"T Titik
Depth qc Tf Rf Perkiraan
(m) (kg/cm2) (kg/cm) (%) Jenis Tanah
0.00 0 0.00 0.00 -
0.20 0 0.00 0.00 -
0.40 0 0.00 0.00 -
0.60 0 0.00 0.00 -
0.80 10 1.80 0.90 Pasir
1.00 8 10.80 5.63 Lempung
1.20 11 19.80 4.09 Lanau
1.40 12 23.40 1.50 Pasir
1.60 15 32.40 3.00 Lanau
1.80 18 36.00 1.00 Pasir
2.00 20 46.80 2.70 Lanau
2.20 21 64.80 4.29 Lanau
2.40 25 73.80 1.80 Pasir
2.60 24 81.00 1.50 Pasir
2.80 34 81.00 0.00 Kerikil
3.00 16 90.00 2.81 Lanau

PRAKTIKUMMEKNIKATANAH
GRAFIKSONDIR
Proyek :Sondir SondirNo:
Lokasi :DesaPungka Kec.UnterIwesKabupatenSumbawa Elevasi:
Koordinat :8°31'22.65"S,117°25'23.31"T MAT :
Dikerjakanoleh :KelompokB Tanggal: 23-Nov-21

qc [kg/cm2]

0 50 100 150
0.00 0.00

1.00 1.00
Depth[m]

Axis Title

2.00 2.00

3.00 3.00
0 500 1000 1500 0 5 10

Tf[kg/cm] JHP qc FR[%]

PRAKTIKUMMEKANIKATANAH
e

DOKUMENTASI

Gambar Proses Persiapan alat sondir.


Gambar Proses pemasangan angker sebagai tempat pemasangan plat
untuk meletakkan alat sondir.
Gambar Proses pemasangan alat sondir pada titik yang akan dilakukan uji sondir

Gambar Foto Bersama Kelompok B Mahasiswa Fakultas Teknik Praktikum Uji


Sondir

Anda mungkin juga menyukai