JAKARTA INDONESIA
Stuktur dan peralatan dari Elevator dapat dibedakan menjadi 2 komponen, yaitu
komponen mekanik dan komponen elektrik. Sesuai dengan fungsinya, komponen
utama dari Elevator dapat didefinisikan sebagai berikut :
Motor Penggerak
Adalah suatu motor induksi 3 phase yang telah menggunakan metode
Variable Voltage Variable Frequency (VVVF) sebagai sistem kontrolnya. Apabila
Elevator start, inverter akan merubah stator frequency dari power supply kira-
kira 5 Hz sampai dengan nilai frequency yang sesuai dengan permintaan
kontrol dan meningkatkan kecepatan putar dengan halus dari nol sampai
dengan nilai kecepatan perputaran yang dikehendaki.. Sebelum Elevator
berhenti, power frequency akan diturunkan mulai dari nilai frequency sesuai
dengan permintaan kontrol dan kecepatan perputaran akan dikurangi dengan
halus ke nol dan Elevator akan berhenti. Hal ini akan memberikan
kenyamanan pada saat penumpang berada didalam Elevator.
Rem (Brake)
Merupakan suatu komponen electromagnetik tertutup. Komponen ini
akan terbuka apabila motor sedang aktif, dan bekerja apabila seseorang ingin
memberhentikan Kereta (Car) dan menghendaki Kereta (Car) tetap pada posisi
tersebut. Dengan kata lain, apabila rem tersebut mendapat aliran listrik, rem
akan membuka, tetapi apabila power terputus, maka rem akan bekerja.
Dengan Cara ini, kehandalan rem benar-benar terjamin.
Reduser (Reducer)
Komponen ini menggunakan worm-gear reducer yang berkarakter
akurasi dan efisiensi tinggi serta suara yang halus.
Tromol penggerak
Tromol penggerak memiliki alur rope setengah lingkaran dengan V
dibagian bawah yang menghasilkan gesekan yang cukup antara rope penarik
dan alur tromol.
Peredam Getaran
Peredam getaran merupakan suatu komponen berupa karet dipasang
diantara balok pendukung mesin dan dudukan mesin. Komponen ini
mengurangi getaran dari mesin dan meningkatkan kenyamanan operasional
Elevator.
1.1.2 Governor
Komponen ini dihubungkan ke Kereta (Car) dengan menggunakan tali
(baja) pengaman. Tali pengaman ini meneruskan gerakan dari Kereta (Car) ke
governor dan memutar roda governor. Apabila kecepatan dari Kereta (Car)
melebihi dari kecepatan aman yang diijinkan, governor akan bekerja dengan
Cara sebagai berikut :
C/P ini dilengkapi dengan peralatan micro-electronic dan power electronic yang
canggih . C/P mengontrol operasional Elevator dengan tekhnologi maju micro-
electronic. Bersama-sama dengan sitem operasi, C/P memerintahkan elevator start dan
stop, naik dan turun, jalan dengan kecepatan tinggi atau dengan kecepatan rendah
sesuai keinginan pemakai. C/P menjamin keamanan dan otomatisasi operasional dari
Elevator. Apabila tombol panggil dilantai atau tombol perintah di Kereta (Car) ditekan,
sinyalnya akan disampaikan ke sistem mikroprosesor melaui jaringan input dan output
oleh sistem kontrol yang sesuai dengan setting program dari C/P tersebut.
Mikroprosesor akan menentukan operasi Elevator sesuai dengan status Elevator saat
ini. Saklar otomatis/inspeksi (AUTO/HAND) dan tombol naik/turun (UP/DOWN)
disediakan di C/P dan Elevator dikontrol di ruang mesin. LED dipasang disamping
PCB digunakan sebagai suatu operasi yang akan membantu anda untuk memastikan
apakah Elevator dalam keadaan normal, jadi, kesalahan/kerusakan, apabila ada dapat
diketahui.
Komponen ini terletak dibagian bawah dari Panel Operasi Kereta (Central
Operation Panel-COP). Di dalam kabinet terdapat saklar yang diperlukan untuk
mempersiapkan operasi Elevator dan salah satunya untuk petugas dan operasi
secara manual.
Saklar lampu
Saklar ini digunakan untuk menghidupkan dan mematikan lampu.
Lampu menyala apabila Saklar ini dinaikkan.
Saklar Kipas angin
Saklar ini digunakan untuk menghidupkan dan mematikan kipas
angin. Kipas angin hidup apabilad Saklar ini dinaikkan.
Saklar Power
Elevator dalam keadan operasional apabila Saklar ini pada posisi
“ON”, dan apabila dalam posisi “OFF” maka Elevator dalam posisi (mati)
tidak operasional.
Saklar Auto-Manual
Berfungsi untuk memilih opersional Elevator secara manual atau
otomatis. Opersional otomatis apabila Saklar ini pada posisi “AUTO”, dan
opersional secara manual apabila Saklar ini pada posisi “MAN”, yang
mana ini digunakan pada saat perbaikkan Elevator.
Saklar Auto - Att.
Saklar ini digunakan untuk mengoperasikan Elevator secara
otomatis atau dengan petugas khusus (attendant). Pada posisi “AUT”
Elevator beroperasi secara otomatis, sementara pada posisi “ATT”
Elevator beroperasi dengan petugas khusus.
Tombol Pass
Digunakan saat Elevator beroperasi dengan petugas khusus
(attendant). Tekanlah tombol ini bila anda menghendaki Elevator
melewati (tidak berhenti) pada lantai-lantai tertentu.
Tombol “Up”
Tombol ini digunakan pada saat Elevator beroperasi dengan
petugas khusus (attendant) atau secara manual (Hand) pada saat
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengoperasian Elevator agar dapat
berfungsi optimal dan keamanannya maksimal, yaitu sebagai berikut :
2.1 Untuk menjamin operasional yang aman bagi Elevator, syarat-syarat perawatan
Elevator yang benar harus dilaksanakan. Elevator harus diperiksa dan diservis
secara teratur. Perawatan Elevator tersebut harus dilakukan oleh tenaga yang
profesional atau oleh bagian yang menguasai cara perawatan Elevator.
2.2 Tenaga profesional yang bertugas dalam perawatan ini harus berpengalaman,
faham dengan persyaratan perawatan Elevator dan disetujui oleh pemilik.
2.3 Komponen pengaman utama dan sistem pengendali elektrik harus diperiksa
setiap minggu. Tiga bulan setelah Elevator dioperasikan, seluruh bagian
mekanik dan peralatan elektrik harus diperiksa secara menyeluruh dan disetel
kembali. Satu tahun setelah Elevator dioperasikan, harus diadakan testing ulang.
Semua peralatan mekanik, elektrik dan pengaman dan kapasitas ketahanan dari
peralatan utama harus diperiksa. Semua bagian yang aus dan rusak harus
diperbaiki atau diganti. Biasanya Elevator harus dioverhaul setelah beroperasi
selama 3 - 5 tahun. Pemilik harus menentukan tanggal overhaul sesuai dengan
status Elevator dan frequensi pemakaiannya.
2.4 Petugas khusus Elevator yang profesional tersebut harus memiliki rasa
tanggungjawab yang besar dan menjaga peralatan-peralatan dan faham benar
dengan fungsi-fungsi Elevator.
2.5 Bila Elevator rusak, harus segera diberhentikan. Elevator tersebut tidak boleh
dioperasikan kembali sebelum diperbaiki dan diperiksa secara menyeluruh.
2.6 Dekat pintu lantai, harus mempunyai penerangan sekurang-kurangnya 50 watt
diatas pintu setiap lantai, sehingga pembawa barang bisa melihat dengan jelas
pada saat memasukan barang ke dalam Kereta (Car).
2.7 Apabila Elevator tidak dioperasikan lebih dari satu minggu, Elevator tidak boleh
dioperasikan sebelum dilakukan pemeriksaan menyeluruh dan operasional
percobaan.
2.8 Petugas Perawatan (Maintenance Clerk) harus membuat catatan rinci mengenai
kerusakan dan proses periksaan dan servis didalam daftar riwayat Elevator
tersebut.
2.9 Voltage, frekuensi dan urutan phase dari power induk harus sesuai dengan
standar yang dinyatakan dan dokumen teknis Elevator tersebut.
2.10 Kondisi kerja normal dari Elevator tersebut harus memenuhi standar berikut :
2.11 Semua permukaan logam dari peralatan listrik harus dihubungkan ke tanah.
2.12 Permukaan Kereta (Car), pintu lantai, kusen dan permukaan tombol panggil
harus tetap bersih. Langkah-langkah harus diambil untuk mencegah permukaan
yang didekorasi tergores atau rusak.
2.13 Peralatan pemadam kebakaran harus disediakan di ruang mesin dan di dekat
semua pintu lantai. Kabel untuk power penerangan dan jaringan kontrol
(Controller) harus terpisah.
3.1 Sebelum dioperasikan, persiapan harus dibuat oleh petugas atau pengawas yang
bertanggung jawab dalam pengoperasian Elevator, yaitu :
3.1.1 Sebelum membuka pintu lantai dan memasukan barang kedalam Kereta
(Car), pastikan terlebih dahulu bahwa Kereta (Car) berada pada posisi
yang benar.
3.1.2 Nyalakan lampu didalam Kereta (Car) (jika ada)
3.2.1 Apabila petugas hendak pergi atau mematikan Elevator, petugas tersebut
harus mematikan Saklar power dan menguncinya dan menutup pintu
luar seandainya pintu tersebut dapat dibuka dari luar.
3.2.2 Beban didalam Kereta (Car) tidak boleh melebihi kapasitasnya.
3.2.3 Dilarang keras membawa barang yang mudah terbakar atau mudah
meledak kedalam Kereta (Car). Dalam keadaan khusus, ini hanya dapat
dilaksanakan atas izin resmi dan langkah-langkah pengamanan yang
ketat.
3.2.4 Dilarang keras menjalankan Elevator dengan menggunakan tombol
inspeksi (inspection button) pada saat pintu luar terbuka. Juga dilarang
keras menggunakan tombol inspeksi (inspection button) dan tombol
emergency stop sebagai sinyal pembatalan pada saat operational normal.
3.2.5 Dilarang membawa barang yang panjang dengan pintu atas Kereta (Car)
terbuka.
3.2.6 Penumpang dilarang bersandar pada pintu pada saat Elevator sedang
jalan.
3.2.7 Tidak boleh meletakkan barang-barang diatas Kereta (Car) Elevator
kecuali peralatan Elevator tersebut.
3.3 Apabila Elevator mengalami gangguan pada saat beroperasi, petugas harus
menghentikan Elevator tersebut dan memberitahukan kepada bagian
maintenance. Elevator tidak boleh dioperasikan sampai Elevator tersebut
diperiksa secara menyeluruh dan diperbaiki oleh petugas khusus. Petugas ini
harus memberitahukan kepada Petugas Perawatan (Maintenance Clerk) dalam
hal-hal berikut :
3.3.1 Apabila pintu lantai dan pintu Kereta (Car) telah menutup, tetapi Elevator
tidak mau jalan secara normal
3.3.2 Apabila kecepatan Elevator berubah banyak
3.3.3 Apabila Elevator jalan sendiri sebelum pintu Kereta (Car) dan pintu lantai
menutup
3.3.4 Apabila arah jalannya Kereta (Car) berlawanan dengan yang kita
kehendaki
3.3.5 Apabila sinyal untuk petunjuk lantai, level, panggilan, kecepatan tinggi
tidak terkontrol (petugas harus segera menekan tombol emergency stop)
3.3.6 Apabila ada suara tidak normal, getaran dan guncangan yang keras
3.4 Setelah selesai beroperasi, Elevator harus diberhentikan dilantai utama, semua
Saklar di panel operasi dimatikan dan pintu lantai ditutup.
3.5 Dalam hal keadaan darurat, petugas harus melakukan langkah-langkah sebagai
berikut :
3.5.1 Bila Elevator berjalan dengan kecepatan diluar kontrol maka petugas
harus menekan tombol emergency kemudian mematikan Saklar power
listrik dan memberitahukan kepada Petugas Perawatan (Maintenance
Clerk).
3.5.2 Apabila Elevator yang sedang jalan tiba-tiba berhenti, operator harus
memberitahukan kepada Petugas Perawatan (Maintenance Clerk) dengan
menekan tombol emergency.
Sebelum mengengkol Kereta (Car) untuk jarak dekat, di ruang mesin (machine
room), power induk (main power) harus dimatikan dan rem harus dibuka.
4.1 Ruang mesin harus dikelola oleh Petugas Perawatan (Maintenance Clerk) yang
sedang bertugas, orang lain tidak boleh masuk tanpa ijin. Ruang mesin (machine
room) harus terkunci dan diberi tanda “RUANG MESIN ELEVATOR,
DILARANG MASUK BAGI YANG TIDAK BERKEPENTINGAN”
4.2 Ruang mesin harus benar-benar terlindung dari hujan dan panas.
4.3 Ventilasi dan temperatur yang sesuai didalam ruang mesin harus dijaga.
4.4 Ruang mesin (machine room) harus dijaga bersih dan kering. Tidak boleh ada
asap, debu dan gas yang mengakibatkan karat. Tidak boleh menyimpan barang-
barang diruang mesin kecuali alat untuk perawatan Elevator.
4.5 Apabila Ruang Luncur (Hoistway) mempunyai pintu masuk, harus ditempel
papan didekat pintu, yang bertuliskan “ RUANG LUNCUR (HOISTWAY)
ELEVATOR, BAHAYA ! DILARANG MASUK TANPA IJIN “
4.7 Apabila Elevator hendak diberhentikan dalam waktu yang lama, Saklar induk di
ruang mesin (machine room) harus dimatikan
4.8 Balokan pendukung mesin dan hook yang dipasang dilangit-langit kamar mesin
harus diberi tanda kapasitas maksimumnya.
4.9 Apabila terdapat pintu jebakan didalam ruang mesin, harus diberitanda “ HATI-
HATI, AWAS JATUH, TUTUP KEMBALI PINTU INI”. Tulisan ini harus
terbaca kapanpun juga.
5.1 Bila kecelakaan serius terjadi di Ruang Luncur (Hoistway inside) paling atas dan
dasar Ruang Luncur (Hoistway bottom)
Setelah tiga kejadian tersebut diatas, Elevator tidak boleh dioperasikan sebelum
Elevator tersebut dicek, diperbaiki dan dinilai oleh tenaga ahli.
6. Servis
6.1 Yang harus diperhatikan pada saat servis, Elevator harus dipelihara hanya oleh
tenaga ahli dibidangnya. Hati-hati dengan sistem kontrol pada waktu servis.
6.1.1.3 Pekerjaan servis harus dilakukan oleh tenaga bagian servis dibantu oleh
satu atau lebih pembantu.
6.1.1.4 Apabila operator Elevator diperlukan pada waktu servis, dia harus kerja
penuh perhatian dan melaksanakan dengan seksama perintah dari
petugas bagian servis.
6.1.1.5 Petugas servis dilarang menjulurkan badan kedalam Ruang Luncur
(Hoistway) pada saat dia berdiri diluar Ruang Luncur (Hoistway) atau
berdiri dengan satu kaki didalam Kereta (Car) dan satu kaki lagi diluar
pada saat bekerja diatas Kereta (Car) atau disill Kereta (Car) pada waktu
yang lama.
6.1.2 Peralatan yang digunakan dalam servis harus memenuhi persyaratan berikut :
6.1.2.1 Tahanan internal dari Avometer harus lebih dari 200 KOhm;
6.1.2.2 Rentang ukur dari Galvanometer AC harus AC 100 A.
6.1.2.3 Rentang ukur dari Voltmeter AC harus AC 300 V; sebagaimana tipe
pointer, input independencenya harus lebih dari 300 KΩ (Kilo Ohm).
6.1.2.4 Megaohmmeter tegangan tinggi harus tipe yang dioperasikan dengan
battery, 500 V dan tahanan internalnya harus lebih dari 200 KΩ
(KiloOhm). Dilarang menggunakan tipe yang diputar dengan tangan.
6.1.2.5 Rentang ukur dari Tachometer harus antara 0 - 50000 rpm.
1. UPS atau ARD akan bekerja secara otomatis jika terjadi listrik mati. Kereta akan
berjalan naik atau turun dengan kecepatan rendah mencari lantai yang terdekat, jika
kereta sudah mencapai lantai (level) maka pintu luar dan dalam akan membuka
secara otomatis sehingga penumpang bisa keluar kereta dengan aman.
2. Sebaiknya apabila kereta sudah level lantai pintu sudah membuka dan penumpang
di dalam kereta sudah keluar, maka UPS atau ARD dimatikan, agar bateray UPS
atau ARD tidak habis, sehingga waktu terjadi listrik mati di waktu berikutnya, ARD
atau UPS bisa berfungsi dengan baik kembali.
Notes :
Jika listrik sudah hidup kembali, bateray ARD atau UPS akan terisi secara otomatis
tetapi memerlukan waktu 4-6 jam pengisian jika bateray dalam keadaaan kosong.