Anda di halaman 1dari 12

PT HANDOK ELEVATOR INDONESIA

JAKARTA INDONESIA

1. Garis Besar Elevator Tipe Kontrol AC-VVVF

Stuktur dan peralatan dari Elevator dapat dibedakan menjadi 2 komponen, yaitu
komponen mekanik dan komponen elektrik. Sesuai dengan fungsinya, komponen
utama dari Elevator dapat didefinisikan sebagai berikut :

1.1. Ruang Mesin (Machine Room)

1.1.1 Mesin penarik (Traction Machine)


Merupakan suatu komponen mekanis bermotor pengangkat yang
dipasang diatas balok dudukan tertentu. Mesin ini terdiri dari komponen khusus
sebagai berikut :

 Motor Penggerak
Adalah suatu motor induksi 3 phase yang telah menggunakan metode
Variable Voltage Variable Frequency (VVVF) sebagai sistem kontrolnya. Apabila
Elevator start, inverter akan merubah stator frequency dari power supply kira-
kira 5 Hz sampai dengan nilai frequency yang sesuai dengan permintaan
kontrol dan meningkatkan kecepatan putar dengan halus dari nol sampai
dengan nilai kecepatan perputaran yang dikehendaki.. Sebelum Elevator
berhenti, power frequency akan diturunkan mulai dari nilai frequency sesuai
dengan permintaan kontrol dan kecepatan perputaran akan dikurangi dengan
halus ke nol dan Elevator akan berhenti. Hal ini akan memberikan
kenyamanan pada saat penumpang berada didalam Elevator.

 Rem (Brake)
Merupakan suatu komponen electromagnetik tertutup. Komponen ini
akan terbuka apabila motor sedang aktif, dan bekerja apabila seseorang ingin
memberhentikan Kereta (Car) dan menghendaki Kereta (Car) tetap pada posisi
tersebut. Dengan kata lain, apabila rem tersebut mendapat aliran listrik, rem
akan membuka, tetapi apabila power terputus, maka rem akan bekerja.
Dengan Cara ini, kehandalan rem benar-benar terjamin.

 Reduser (Reducer)
Komponen ini menggunakan worm-gear reducer yang berkarakter
akurasi dan efisiensi tinggi serta suara yang halus.

 Tromol penggerak
Tromol penggerak memiliki alur rope setengah lingkaran dengan V
dibagian bawah yang menghasilkan gesekan yang cukup antara rope penarik
dan alur tromol.

 Peredam Getaran
Peredam getaran merupakan suatu komponen berupa karet dipasang
diantara balok pendukung mesin dan dudukan mesin. Komponen ini
mengurangi getaran dari mesin dan meningkatkan kenyamanan operasional
Elevator.

Page 1 of 12 Manual Book of Passenger Elevator


PT HANDOK ELEVATOR INDONESIA
JAKARTA INDONESIA

1.1.2 Governor
Komponen ini dihubungkan ke Kereta (Car) dengan menggunakan tali
(baja) pengaman. Tali pengaman ini meneruskan gerakan dari Kereta (Car) ke
governor dan memutar roda governor. Apabila kecepatan dari Kereta (Car)
melebihi dari kecepatan aman yang diijinkan, governor akan bekerja dengan
Cara sebagai berikut :

 Memutus jalur kontrol melalui saklar pembatas kecepatan;

 Menjepit tali governor dan membuat rem pengaman bekerja.

1.1.3 Pengendali (Control Panel-C/P)

C/P ini dilengkapi dengan peralatan micro-electronic dan power electronic yang
canggih . C/P mengontrol operasional Elevator dengan tekhnologi maju micro-
electronic. Bersama-sama dengan sitem operasi, C/P memerintahkan elevator start dan
stop, naik dan turun, jalan dengan kecepatan tinggi atau dengan kecepatan rendah
sesuai keinginan pemakai. C/P menjamin keamanan dan otomatisasi operasional dari
Elevator. Apabila tombol panggil dilantai atau tombol perintah di Kereta (Car) ditekan,
sinyalnya akan disampaikan ke sistem mikroprosesor melaui jaringan input dan output
oleh sistem kontrol yang sesuai dengan setting program dari C/P tersebut.
Mikroprosesor akan menentukan operasi Elevator sesuai dengan status Elevator saat
ini. Saklar otomatis/inspeksi (AUTO/HAND) dan tombol naik/turun (UP/DOWN)
disediakan di C/P dan Elevator dikontrol di ruang mesin. LED dipasang disamping
PCB digunakan sebagai suatu operasi yang akan membantu anda untuk memastikan
apakah Elevator dalam keadaan normal, jadi, kesalahan/kerusakan, apabila ada dapat
diketahui.

1.2. Ruang Luncur (Hoistway)

Di dalam Ruang Luncur (Hoistway) terdapat beberapa komponen khusus sebagai


pendukung utama operasional Elevator, antara lain :

1.2.1 Rel Penuntun (Guide Rail)


Merupakan komponen penuntun dari Kereta (Car) dan bobot
penyeimbang (Counterweight). Rel yang digunakan pada Elevator adalah rel
khusus yaitu T – Rail type. Komponen ini dipasang pada setiap pegangan rel
dengan penjepitnya. Ketika Elevator beroperasi normal, Kereta (Car) dan bobot
pengimbang akan bergerak sepanjang rel-rel penuntun. Rel-rel penuntun ini
menjaga posisi dan jarak yang tepat/sesuai antara Kereta (Car) dan Bobot
Penyeimbang (Counterweight) dan antara Kereta (Car) atau Bobot Penyeimbang
(Counterweight) dengan dinding atau peralatan yang ada di Ruang Luncur
(Hoistway).

1.2.2 Bobot Penyeimbang (Counterweight)


Komponen ini digantung dengan kabel baja (Wire Rope) serta pengikatnya
kabel baja (Wire Rope) atau digantung dengan menggunakan roda Bobot

Page 2 of 12 Manual Book of Passenger Elevator


PT HANDOK ELEVATOR INDONESIA
JAKARTA INDONESIA

Penyeimbang (Counterweight). Bobot Penyeimbang ini digunakan untuk


mengimbangi berat Kereta (Car) sendiri ditambah beban 45 - 50 % beban
kapasitas. Bobot penyeimbang (Counterweight) ini memiliki sepatu penuntun
dikedua sisi diatas dan dibawah. Sepatu penuntun ini memungkinkan Bobot
Penyeimbang (Counterweight) ini meluncur naik dan turun sepanjang rel-rel
penuntun.

1.2.3 Penyangga pegas


Terdapat penyangga pegas yang digunakan sebagai penyangga Kereta
(Car) dan penyangga bobot penyeimbang (Counterweight). Komponen ini
dipasang dilekuk dasar pit dibawah rangka Kereta (Car) dan bobot penyeimbang
(Counterweight). Apabila Kereta (Car) ini dimuati melebihi 10% dari kapasitas,
penyangga pegas ini harus mampu menahan benturan relevan tersebut.
Penyangga pegas adalah salah satu pengaman Elevator yang penting.

1.2.4 Saklar pembatas arah di Ruang Luncur (Hoistway) (Hoistway)


Komponen ini dipasang di pemberhentian paling bawah dan
pemberhentian paling atas. Saklar-Saklar ini digerakan oleh pelat yang dipasang
diKereta (Car). Apabila Kereta (Car) melewati posisi kontrol pemberhentian
normal, Saklar ini akan bekerja. Saklar ini akan secara otomatis memutus
jaringan kontrol dan memaksa Kereta (Car) memperlambat dan berhenti.

1.3. Lantai (Hall)

1.3.1 Pintu (Door)


Pintu ada pada setiap lantai (Hall Door) dan ada pula pada Kereta (Car)
(Car Door). Pintu lantai (Hall Door) dilengkapi dengan interlock system, dimana
akan membuka hanya jika Kereta (Car) berada pada lantai tersebut. Pintu lantai
(Hall Door) juga dilengkapi dengan kontak Saklar penghubung (Door Interlock
Switch). Sehingga Elevator bisa berjalan hanya apabila pintu benar-benar
tertutup sempurna (rapat). Jika pintu dibuka secara paksa, Kereta (Car) yang
sedang beroperasi akan berhenti seketika.

1.3.2 Tombol Pemanggil (HIB)


Tombol pemanggil dipasang di sebelah pintu lantai (Hall Door). Tombol
pemanggil dipasang disebelah pintu lantai. Pemberhentian akhir (lantai paling
bawah dan lantai paling atas) memiliki satu tombol panggil, sementara lantai
lainnya mempunyai dua tombol. Panel tombol panggil ini dapat juga memiliki
kunci. Apabila tombol arah naik atau arah turun ditekan, sinyal panggilan akan
dikirimkan ke sistem kontrol dan diterima.

1.3.3 Petunjuk lantai


Petunjuk lantai terdapat pada lampu tombol artinya apabila Kereta (Car)
dilantai satu maka tombol lantai satu akan menyala terus, demikian pula dengan
lantai dua.

Page 3 of 12 Manual Book of Passenger Elevator


PT HANDOK ELEVATOR INDONESIA
JAKARTA INDONESIA

1.3.4 Kunci Parkir (Parking Key)


Apabila kunci ini pada posisi “ON” Elevator dalam posisi operasional
normal. Dalam posisi “OFF” , Elevator akan berhenti “PARKIR” dilantai satu.

1.4. Kereta (Car)

1.4.1 Kereta (Car)


Kereta (Car) adalah kotak (sangkar) dari suatu Elevator. Di mana
posisinya digantung dengan kabel baja melalui penjepit kabel baja atau oleh roda
diatas Kereta (Car). Ada sepatu penuntun (Guide Shoe) di kedua sisi baik atas
maupun bawah rangka Kereta (Car), yang menjaga Kereta (Car) meluncur
sepanjang rel penuntun (Guide Rail). Kereta (Car) memiliki pintu otomatis yang
dilengkapi dengan kontak saklar penghubung (Door Interlock Switch). Kereta
(Car) tidak bisa jalan kecuali pintu telah tertutup dengan sempurna. Apabila
pintu Kereta (Car) terbuka, Kereta (Car) yang sedang beroperasi (aktif) akan
berhenti seketika. Pintu Kereta (Car) dilengkapi dengan safety edges atau
photoelectric protector. Pada saat pintu sedang dalam proses menutup, apabila
safety edge atau sinar dari photoelectric protector ini tersentuh atau terpotong oleh
penumpang atau penghalang lainnya, pintu yang sedang menutup tersebut akan
berhenti segera disebabkan oleh berfungsinya safety edge atau photoelectric switch
dan pintu akan berbalik membuka kembali.

1.4.2 Rem Pengaman (Safety Brake)


Rem pengaman dipasang pada kedua sisi kanal bagian bawah rangka
Kereta (Car). Ketika Kereta (Car) turun dengan kecepatan lebih, governor akan
menjepit kabel baja pengaman, yang akan menarik tangkai penghubung,
menggerakkan rem kedua sisi dan menyebabkan rem pengaman menjepit rel
penuntun. Dan pada waktu yang bersamaan, governor switch akan digerakkan
dan jaringan kontrol akan terputus dan Kereta (Car) berhenti. Apabila Ruang
Luncur (Hoistway) memiliki basement, rangka Bobot Penyeimbang
(Counterweight) harus juga diperlengkapi dengan Rem Pengaman (Safety Brake).

1.4.3 Panel Operasi Kereta (Car Operation Panel - COP)


Merupakan suatu kotak tombol, yang dipasang pada satu sisi dinding
depan. Gunakan tombol ini untuk menjalankan Kereta (Car) menuju lantai yang
dikehendaki. Disini juga terdapat tombol dan display sinyal yang untuk
digunakan dalam keadaan darurat (emergency).
 Tombol panggilan
Gunakan tombol ini untuk informasi keadaan darurat. Apabila tombol
ini ditekan, anda dapat melakukan percakapan dengan petugas di ruang
mesin atau Satpam.

 Tombol Kereta (Car)


Tombol-tombol ini digunakan untuk memilih/menuju lantai yang
dikehendaki. Apabila anda menekan tombol ini maka lampunya akan
menyala dan akan padam apabila telah mencapai lantai yang dikehendaki.

Page 4 of 12 Manual Book of Passenger Elevator


PT HANDOK ELEVATOR INDONESIA
JAKARTA INDONESIA

 Tombol penutup pintu


Pintu segera tertutup apabila tombol ini ditekan.

 Tombol pembuka pintu


Pintu dapat dibuka dengan segera bila tombol ini ditekan pada saat
Kereta (Car) berhenti. Dia juga akan merubah arah pintu apabila tombol ini
ditekan pada saat pintu sedang dalam proses menutup.

 Petunjuk posisi Kereta (Car)


Petunjuk posisi Kereta (Car) biasanya dipasang pada panel operasi.
Ada angka-nagka yang mewakili lantai pemeberhentian dan panah yang
menunjukkan arah Kereta (Car). Angka yang menyala menunjukkan posisi
Kereta (Car) dan panah yang menyala menunjukkan arah gerak Kereta (Car).

1.4.4 Service kabinet

Komponen ini terletak dibagian bawah dari Panel Operasi Kereta (Central
Operation Panel-COP). Di dalam kabinet terdapat saklar yang diperlukan untuk
mempersiapkan operasi Elevator dan salah satunya untuk petugas dan operasi
secara manual.

 Saklar lampu
Saklar ini digunakan untuk menghidupkan dan mematikan lampu.
Lampu menyala apabila Saklar ini dinaikkan.
 Saklar Kipas angin
Saklar ini digunakan untuk menghidupkan dan mematikan kipas
angin. Kipas angin hidup apabilad Saklar ini dinaikkan.
 Saklar Power
Elevator dalam keadan operasional apabila Saklar ini pada posisi
“ON”, dan apabila dalam posisi “OFF” maka Elevator dalam posisi (mati)
tidak operasional.
 Saklar Auto-Manual
Berfungsi untuk memilih opersional Elevator secara manual atau
otomatis. Opersional otomatis apabila Saklar ini pada posisi “AUTO”, dan
opersional secara manual apabila Saklar ini pada posisi “MAN”, yang
mana ini digunakan pada saat perbaikkan Elevator.
 Saklar Auto - Att.
Saklar ini digunakan untuk mengoperasikan Elevator secara
otomatis atau dengan petugas khusus (attendant). Pada posisi “AUT”
Elevator beroperasi secara otomatis, sementara pada posisi “ATT”
Elevator beroperasi dengan petugas khusus.
 Tombol Pass
Digunakan saat Elevator beroperasi dengan petugas khusus
(attendant). Tekanlah tombol ini bila anda menghendaki Elevator
melewati (tidak berhenti) pada lantai-lantai tertentu.
 Tombol “Up”
Tombol ini digunakan pada saat Elevator beroperasi dengan
petugas khusus (attendant) atau secara manual (Hand) pada saat

Page 5 of 12 Manual Book of Passenger Elevator


PT HANDOK ELEVATOR INDONESIA
JAKARTA INDONESIA

perbaikkan (servis). Tekan tombol ini apabila anda menghendaki Elevator


naik.
 Tombol “Down”
Tombol ini digunakan pada saat Elevator beroperasi dengan
petugas khusus (attendant) atau secara manual (Hand) pada saat
perbaikkan (servis). Tekan tombol ini apabila anda menghendaki Elevator
turun.

1.4.5 Kotak pengendali diatas Kereta (Car)

Kotak ini digunakan untuk mengoperasikan Kereta (Car) dari atas


Kereta (Car) apabila sedang melakukan pemeriksaan didalam Ruang
Luncur (Hoistway).

 Saklar “Auto - Manual”


Saklar ini digunakan untuk memilih operasional Elevator secara
otomatis atau manual. Apabila Saklar ini pada posisi “AUTO” maka
Elevator beroperasi secara otomatis, tetapi apabila pada posisi “MAN”
maka Elevator beroperasi secara manual.
 Emergency Stop
Apabila tombol ini ditekan (posisi “OFF”) maka Elevator akan
berhenti.
 Tombol “ Up & Down”
Gunakan tombol-tombol ini untuk melakukan inspeksi dari atas
Kereta (Car).

2. Instruksi Umum Untuk Operasional Elevator

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengoperasian Elevator agar dapat
berfungsi optimal dan keamanannya maksimal, yaitu sebagai berikut :

2.1 Untuk menjamin operasional yang aman bagi Elevator, syarat-syarat perawatan
Elevator yang benar harus dilaksanakan. Elevator harus diperiksa dan diservis
secara teratur. Perawatan Elevator tersebut harus dilakukan oleh tenaga yang
profesional atau oleh bagian yang menguasai cara perawatan Elevator.
2.2 Tenaga profesional yang bertugas dalam perawatan ini harus berpengalaman,
faham dengan persyaratan perawatan Elevator dan disetujui oleh pemilik.
2.3 Komponen pengaman utama dan sistem pengendali elektrik harus diperiksa
setiap minggu. Tiga bulan setelah Elevator dioperasikan, seluruh bagian
mekanik dan peralatan elektrik harus diperiksa secara menyeluruh dan disetel
kembali. Satu tahun setelah Elevator dioperasikan, harus diadakan testing ulang.
Semua peralatan mekanik, elektrik dan pengaman dan kapasitas ketahanan dari
peralatan utama harus diperiksa. Semua bagian yang aus dan rusak harus
diperbaiki atau diganti. Biasanya Elevator harus dioverhaul setelah beroperasi
selama 3 - 5 tahun. Pemilik harus menentukan tanggal overhaul sesuai dengan
status Elevator dan frequensi pemakaiannya.

Page 6 of 12 Manual Book of Passenger Elevator


PT HANDOK ELEVATOR INDONESIA
JAKARTA INDONESIA

2.4 Petugas khusus Elevator yang profesional tersebut harus memiliki rasa
tanggungjawab yang besar dan menjaga peralatan-peralatan dan faham benar
dengan fungsi-fungsi Elevator.
2.5 Bila Elevator rusak, harus segera diberhentikan. Elevator tersebut tidak boleh
dioperasikan kembali sebelum diperbaiki dan diperiksa secara menyeluruh.
2.6 Dekat pintu lantai, harus mempunyai penerangan sekurang-kurangnya 50 watt
diatas pintu setiap lantai, sehingga pembawa barang bisa melihat dengan jelas
pada saat memasukan barang ke dalam Kereta (Car).
2.7 Apabila Elevator tidak dioperasikan lebih dari satu minggu, Elevator tidak boleh
dioperasikan sebelum dilakukan pemeriksaan menyeluruh dan operasional
percobaan.
2.8 Petugas Perawatan (Maintenance Clerk) harus membuat catatan rinci mengenai
kerusakan dan proses periksaan dan servis didalam daftar riwayat Elevator
tersebut.
2.9 Voltage, frekuensi dan urutan phase dari power induk harus sesuai dengan
standar yang dinyatakan dan dokumen teknis Elevator tersebut.
2.10 Kondisi kerja normal dari Elevator tersebut harus memenuhi standar berikut :

2.10.1 Naik/turunnya voltage tidak melebihi 5%, naik/turunnya frekuensi tidak


melebihi 2%.
2.10.2 Ruang mesin (Machine Room) harus kering. Tidak boleh ada debu , minyak
atau oli dan gas kimia yang merusak didalam ruang mesin maupun
didalam Ruang Luncur (Hoistway).
2.10.3 Temperatur didalam ruang mesin harus dijaga berkisar antara 5 C
sampai 35 C. Dinding, plafon dan lantai dari ruang mesin harus diplester
dan dicat dengan mortar atau bahan lain untuk mencegah debu beton.
Kelembaban relatif lingkungan didalam ruang mesin tidak boleh lebih
dari 85% ( pada suhu 25 C).

2.11 Semua permukaan logam dari peralatan listrik harus dihubungkan ke tanah.
2.12 Permukaan Kereta (Car), pintu lantai, kusen dan permukaan tombol panggil
harus tetap bersih. Langkah-langkah harus diambil untuk mencegah permukaan
yang didekorasi tergores atau rusak.
2.13 Peralatan pemadam kebakaran harus disediakan di ruang mesin dan di dekat
semua pintu lantai. Kabel untuk power penerangan dan jaringan kontrol
(Controller) harus terpisah.

3. Pedoman Operasional Yang Aman

3.1 Sebelum dioperasikan, persiapan harus dibuat oleh petugas atau pengawas yang
bertanggung jawab dalam pengoperasian Elevator, yaitu :

3.1.1 Sebelum membuka pintu lantai dan memasukan barang kedalam Kereta
(Car), pastikan terlebih dahulu bahwa Kereta (Car) berada pada posisi
yang benar.
3.1.2 Nyalakan lampu didalam Kereta (Car) (jika ada)

Page 7 of 12 Manual Book of Passenger Elevator


PT HANDOK ELEVATOR INDONESIA
JAKARTA INDONESIA

3.1.3 Sebelum operasional normal harian, petugas harus


mencoba/menjalankan Elevator naik dan turun beberapa kali untuk
meyakinkan bahwa tidak ada masalah dengan Elevator tersebut.
3.1.4 Bila pintu lantai tertutup, Elevator tidak dapat dibuka dengan mendorong
dari luar. Bila pintu lantai tidak tertutup rapat, Elevator tidak bisa
dijalankan normal.
3.1.5 Tidak ada perubahan akurasi leveling.
3.1.6 Interior Kereta (Car), pintu, dan semua bagian yang terlihat oleh petugas
harus sering dibersihkan.

3.2 Hal-hal yang harus diperhatikan didalam operasional :

3.2.1 Apabila petugas hendak pergi atau mematikan Elevator, petugas tersebut
harus mematikan Saklar power dan menguncinya dan menutup pintu
luar seandainya pintu tersebut dapat dibuka dari luar.
3.2.2 Beban didalam Kereta (Car) tidak boleh melebihi kapasitasnya.
3.2.3 Dilarang keras membawa barang yang mudah terbakar atau mudah
meledak kedalam Kereta (Car). Dalam keadaan khusus, ini hanya dapat
dilaksanakan atas izin resmi dan langkah-langkah pengamanan yang
ketat.
3.2.4 Dilarang keras menjalankan Elevator dengan menggunakan tombol
inspeksi (inspection button) pada saat pintu luar terbuka. Juga dilarang
keras menggunakan tombol inspeksi (inspection button) dan tombol
emergency stop sebagai sinyal pembatalan pada saat operational normal.
3.2.5 Dilarang membawa barang yang panjang dengan pintu atas Kereta (Car)
terbuka.
3.2.6 Penumpang dilarang bersandar pada pintu pada saat Elevator sedang
jalan.
3.2.7 Tidak boleh meletakkan barang-barang diatas Kereta (Car) Elevator
kecuali peralatan Elevator tersebut.

3.3 Apabila Elevator mengalami gangguan pada saat beroperasi, petugas harus
menghentikan Elevator tersebut dan memberitahukan kepada bagian
maintenance. Elevator tidak boleh dioperasikan sampai Elevator tersebut
diperiksa secara menyeluruh dan diperbaiki oleh petugas khusus. Petugas ini
harus memberitahukan kepada Petugas Perawatan (Maintenance Clerk) dalam
hal-hal berikut :

3.3.1 Apabila pintu lantai dan pintu Kereta (Car) telah menutup, tetapi Elevator
tidak mau jalan secara normal
3.3.2 Apabila kecepatan Elevator berubah banyak
3.3.3 Apabila Elevator jalan sendiri sebelum pintu Kereta (Car) dan pintu lantai
menutup
3.3.4 Apabila arah jalannya Kereta (Car) berlawanan dengan yang kita
kehendaki
3.3.5 Apabila sinyal untuk petunjuk lantai, level, panggilan, kecepatan tinggi
tidak terkontrol (petugas harus segera menekan tombol emergency stop)
3.3.6 Apabila ada suara tidak normal, getaran dan guncangan yang keras

Page 8 of 12 Manual Book of Passenger Elevator


PT HANDOK ELEVATOR INDONESIA
JAKARTA INDONESIA

3.3.7 Apabila Kereta (Car) dengan beban penuh berjalan melampaui


pemberhentian terakhir dan masih terus jalan
3.3.8 Apabila rem pengaman Kereta (Car) bekerja secara salah
3.3.9 Apabila ada bagian logam yang menyebabkan sengatan listrik
3.3.10 Apabila ada bagian listrik yang berbau akibat terlampau panas.

3.4 Setelah selesai beroperasi, Elevator harus diberhentikan dilantai utama, semua
Saklar di panel operasi dimatikan dan pintu lantai ditutup.

3.5 Dalam hal keadaan darurat, petugas harus melakukan langkah-langkah sebagai
berikut :

3.5.1 Bila Elevator berjalan dengan kecepatan diluar kontrol maka petugas
harus menekan tombol emergency kemudian mematikan Saklar power
listrik dan memberitahukan kepada Petugas Perawatan (Maintenance
Clerk).
3.5.2 Apabila Elevator yang sedang jalan tiba-tiba berhenti, operator harus
memberitahukan kepada Petugas Perawatan (Maintenance Clerk) dengan
menekan tombol emergency.

Sebelum mengengkol Kereta (Car) untuk jarak dekat, di ruang mesin (machine
room), power induk (main power) harus dimatikan dan rem harus dibuka.

4. Pengelolaan Ruang Mesin (Machine Room) dan Ruang Luncur


(Hoistway) (Hoistway)

4.1 Ruang mesin harus dikelola oleh Petugas Perawatan (Maintenance Clerk) yang
sedang bertugas, orang lain tidak boleh masuk tanpa ijin. Ruang mesin (machine
room) harus terkunci dan diberi tanda “RUANG MESIN ELEVATOR,
DILARANG MASUK BAGI YANG TIDAK BERKEPENTINGAN”

4.2 Ruang mesin harus benar-benar terlindung dari hujan dan panas.

4.3 Ventilasi dan temperatur yang sesuai didalam ruang mesin harus dijaga.

4.4 Ruang mesin (machine room) harus dijaga bersih dan kering. Tidak boleh ada
asap, debu dan gas yang mengakibatkan karat. Tidak boleh menyimpan barang-
barang diruang mesin kecuali alat untuk perawatan Elevator.

4.5 Apabila Ruang Luncur (Hoistway) mempunyai pintu masuk, harus ditempel
papan didekat pintu, yang bertuliskan “ RUANG LUNCUR (HOISTWAY)
ELEVATOR, BAHAYA ! DILARANG MASUK TANPA IJIN “

4.6 Dilarang menyimpan barang apapun kecuali peralatan Elevator. Dilarang


memasang pipa air atau pipa gas didalam Ruang Luncur (Hoistway) (Hoistway).

Page 9 of 12 Manual Book of Passenger Elevator


PT HANDOK ELEVATOR INDONESIA
JAKARTA INDONESIA

4.7 Apabila Elevator hendak diberhentikan dalam waktu yang lama, Saklar induk di
ruang mesin (machine room) harus dimatikan

4.8 Balokan pendukung mesin dan hook yang dipasang dilangit-langit kamar mesin
harus diberi tanda kapasitas maksimumnya.

4.9 Apabila terdapat pintu jebakan didalam ruang mesin, harus diberitanda “ HATI-
HATI, AWAS JATUH, TUTUP KEMBALI PINTU INI”. Tulisan ini harus
terbaca kapanpun juga.

5. Keadaan Darurat (Emergency)

5.1 Bila kecelakaan serius terjadi di Ruang Luncur (Hoistway inside) paling atas dan
dasar Ruang Luncur (Hoistway bottom)

5.2 Bila terjadi gempa bumi (Earthquake)


Goncangan kecil sedikit merusak Elevator, tetapi ada kemungkinan bahwa
sepatu peluncur (Guide Shoe) dari Kereta (Car) dan bobot penyeimbang
(Counterweight) lepas dari rel. Mungkin juga beberapa kabel telah putus. Dalam
hal demikian, menjalankan kembali Elevator tersebut dapat mengakibatkan hal-
hal yang tidak diinginkan.

5.3 Bila terjadi kebakaran

5.3.1 Apabila terjadi kebakaran, dilarang mengoperasikan Elevator.


5.3.1 Beritahu petugas Elevator untuk menghentikan Kereta (Car) dilantai yang
aman secepat mungkin.
5.3.2 Berhentikan Elevator dilantai yang aman dan putuskan power setelah
yakin bahwa Elevator dalam keadaan yang paling aman.
5.3.3 Tutuplah pintu Elevator untuk mencegah api menjalar ke lantai lain.

Setelah tiga kejadian tersebut diatas, Elevator tidak boleh dioperasikan sebelum
Elevator tersebut dicek, diperbaiki dan dinilai oleh tenaga ahli.

6. Servis

6.1 Yang harus diperhatikan pada saat servis, Elevator harus dipelihara hanya oleh
tenaga ahli dibidangnya. Hati-hati dengan sistem kontrol pada waktu servis.

6.1.1 Didalam proses servis, peraturan-peraturan berikut harus diperhatikan :

6.1.1.1 Elevator tidak diperkenankan membawa barang. Tulisan yang


menyatakan bahwa Elevator sedang diservis harus digantungkan pada
seluruh pintu lantai.
6.1.1.2 Saklar- Saklar pada posisi yang berhubungan dengan servis harus
dimatikan

Page 10 of 12 Manual Book of Passenger Elevator


PT HANDOK ELEVATOR INDONESIA
JAKARTA INDONESIA

6.1.1.2.1 Pada saat servis dilakukan di ruang mesin (machine room),


Saklar induk harus dimatikan
6.1.1.2.2 Pada saat servis dilakukan diatas Kereta (Car), Saklar harus
diposisikan pada posisi “HAND”
6.1.1.2.3 Pada saat servis dilakukan di pit, Saklar emergency stop di pit
harus dimatikan.

6.1.1.3 Pekerjaan servis harus dilakukan oleh tenaga bagian servis dibantu oleh
satu atau lebih pembantu.
6.1.1.4 Apabila operator Elevator diperlukan pada waktu servis, dia harus kerja
penuh perhatian dan melaksanakan dengan seksama perintah dari
petugas bagian servis.
6.1.1.5 Petugas servis dilarang menjulurkan badan kedalam Ruang Luncur
(Hoistway) pada saat dia berdiri diluar Ruang Luncur (Hoistway) atau
berdiri dengan satu kaki didalam Kereta (Car) dan satu kaki lagi diluar
pada saat bekerja diatas Kereta (Car) atau disill Kereta (Car) pada waktu
yang lama.

6.1.2 Peralatan yang digunakan dalam servis harus memenuhi persyaratan berikut :

6.1.2.1 Tahanan internal dari Avometer harus lebih dari 200 KOhm;
6.1.2.2 Rentang ukur dari Galvanometer AC harus AC 100 A.
6.1.2.3 Rentang ukur dari Voltmeter AC harus AC 300 V; sebagaimana tipe
pointer, input independencenya harus lebih dari 300 KΩ (Kilo Ohm).
6.1.2.4 Megaohmmeter tegangan tinggi harus tipe yang dioperasikan dengan
battery, 500 V dan tahanan internalnya harus lebih dari 200 KΩ
(KiloOhm). Dilarang menggunakan tipe yang diputar dengan tangan.
6.1.2.5 Rentang ukur dari Tachometer harus antara 0 - 50000 rpm.

Page 11 of 12 Manual Book of Passenger Elevator


PT HANDOK ELEVATOR INDONESIA
JAKARTA INDONESIA

Apabila terjadi listrik mati :

1. UPS atau ARD akan bekerja secara otomatis jika terjadi listrik mati. Kereta akan
berjalan naik atau turun dengan kecepatan rendah mencari lantai yang terdekat, jika
kereta sudah mencapai lantai (level) maka pintu luar dan dalam akan membuka
secara otomatis sehingga penumpang bisa keluar kereta dengan aman.
2. Sebaiknya apabila kereta sudah level lantai pintu sudah membuka dan penumpang
di dalam kereta sudah keluar, maka UPS atau ARD dimatikan, agar bateray UPS
atau ARD tidak habis, sehingga waktu terjadi listrik mati di waktu berikutnya, ARD
atau UPS bisa berfungsi dengan baik kembali.

Notes :

Jika listrik sudah hidup kembali, bateray ARD atau UPS akan terisi secara otomatis
tetapi memerlukan waktu 4-6 jam pengisian jika bateray dalam keadaaan kosong.

Page 12 of 12 Manual Book of Passenger Elevator

Anda mungkin juga menyukai