Anda di halaman 1dari 7

Rangkuman Kelompok Sosial

Nama: Noerharani Zifaraya


Kelas: XI IPS 3 (32)
Mata Pelajaran: Sosiologi

1. Pengertian Kelompok Sosial, beserta Pengertian Menurut Para Ahli


Kelompok sosial merupakan kumpulan dua orang atau lebih yang membentuk
satu kesatuan dan berinteraksi. Kelompok sosial terdiri dari dua orang atau lebih,
membentuk kesatuan atau grup, dan memiliki interaksi sosial yang intens; hubungan
antarindividu, hubungan antarkelompok, dan hubungan individu dengan kelompok.
Pengertian Kelompok Sosial Menurut Para Ahli:

a. Soerjono Soekanto
Kelompok sosial adalah himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia yang
hidup bersama karena saling berhubungan di antara mereka secara timbal
balik dan saling memengaruhi.

b. Paul B. Horfon
Horfon menjelaskan bahwa kelompok sosial adalah kumpulan manusia yang
memiliki kesadaran akan keanggotaannya dan saling berinteraksi.

c. Joseph S. Roucek dan Roland L. Warren


Mereka mendefinisikan kelompok sosial sebagai kelompok yang terdiri atas
dua atau lebih manusia dan di antara mereka terdapat beberapa pola interaksi
yang dapat dipahami oleh anggota atau orang lain secara keseluruhan.

d. Mayor Polak
Polak mengartikan kelompok sosial sebagai sejumlah orang yang satu sama
lain memiliki hubungan sebagai sebuah struktur untuk memenuhi kepentingan
bersama.

e. Wila Huky
Kelompok sosial menurut Huky adalah suatu unit yang terdiri atas dua atau
lebih yang saling berinteraksi atau saling berkomunikasi.

f. George Homans
Kelompok sosial adalah kumpulan individu yang melakukan kegiatan, interaksi,
dan memiliki perasaan untuk membuat sesuatu keseluruhan yang terorganisir
dan berhubungan secara timbal balik.
2. Syarat-Syarat Terbentuknya Kelompok Sosial

a. Setiap anggota kelompok tersebut harus sadar bahwa dia merupakan


sebagian dari kelompok yang bersangkutan.
b. Ada hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan anggota
lainnya.
c. Terdapat suatu faktor yang dimiliki bersama oleh anggota kelompok itu,
sehingga hubungan antara mereka bertambah erat. Faktor tadi dapat
merupakan nasib yang sama, kepentingan yang sama, tujuan yang sama,
ideologi politik yang sama, dan yang lain-lain.
d. Berstruktur, berkaidah, dan mempunyai pola perilaku.

3. Faktor-Faktor Terbentuknya Kelompok Sosial dan Dasar


Pembentukannya

Dua faktor utama yang tampaknya mengarahkan pilihan tersebut adalah


kedekatan dan kesamaan.

a. Kedekatan
Semakin dekat jarak geografis antara dua orang, semakin mungkin mereka
melihat, berbicara, dan bersosialisasi. Singkatnya, kedekatan fisik meningkatkan
peluang interaksi dan bentuk kegiatan bersama yang memungkinkan terbentuknya
kelompok sosial.

b. Kesamaan
Pembentukan kelompok sosial juga bergantung kepada kesamaan. Orang
cenderung lebih suka berhubungan dengan orang yang sudah memiliki kesamaan
dengan dirinya. Kesamaan yang dimaksud adalah kesamaan minat, kepercayaan,
nilai, usia, tingkat intelejensi, atau karakter-karakter personal lain.

Alasan pembentukan kelompok sosial adalah faktor kesamaan antarindividu yang


meliputi:
a. Kesamaan Genealogi, yaitu kelompok sosial berdasarkan keturunan atau
ikatan darah. Contoh: Keluarga besar atau marga.
b. Kesamaan Geografi, dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
1) Berdasarkan Wilayah Tempat Tinggal Saat Ini
Merujuk pada kelompok sosial yang anggotanya tinggal di tempat yang
sama, mereka disatukan oleh tempat tinggal yang berdekatan sehingga
bisa saling berkomunikasi dengan intens. Contoh: kelompok pemuda
RT.
2) Berdasarkan Wilayah Asal
Merujuk pada kelompok yang dibentuk oleh perantau yang berasal dari
wilayah yang sama di tempat baru. Tujuannya yaitu untuk memudahkan
komunikasi dengan orang dari daerah yang sama. Contoh: Ikatan
Mahasiswa Indonesia di Jerman.
c. Kesamaan Kepentingan
Merujuk pada kesamaan hobi atau pekerjaan. Misalnya, kelompok pecinta
kucing. Kelompok pecinta kucing yang terbentuk karena kepentingan
mencari teman dan pengetahuan seputar perawatan hewan peliharaan.
d. Kesamaan Keyakinan atau Agama
Merujuk pada kelompok sosial yang merupakan gabungan orang-orang dari
agama yang sama untuk mempermudah aktivitas beribadah. Misalnya,
ikatan remaja masjid di sebuah daerah.

4. Ciri-Ciri Kelompok Sosial

a. Terdapat dorongan atau motif yang sama antar individu dengan yang lain
b. Terdapat akibat-akibat interaksi yang berlainan terhadap individu satu
dengan yang lain berdasarkan rasa dan kecakapan yang berbeda antara indivu
yang terlibat di dalamnya
c. Adanya penegasan dan pembentukan struktur atau organisasi kelompok yang
jelas dan terdiri dari peranan-peranan dan kedudukan masing-masing
d. Adanya peneguhan norma pedoman tingkah laku anggota kelompok yang
mengatur interaksi dalam kegiatan anggota kelompok untuk mencapai
tujuan yang ada
e. Berlangsungnya suatu kepentingan
f. Adanya pergerakan yang dinamik

5. Bentuk dan Jenis Kelompok Sosial


Kelompok sosial dibagi menjadi dua, yaitu kelompok sosial teratur dan
kelompok sosial tidak teratur.
a. Kelompok Sosial Teratur
1) Ciri- Ciri Kelompok Sosial Teratur
a) Kesadaran sebagai anggota
Mengakui bahwa kita adalah sebagian dari sebuah kelompok dan
orang lain mengakui kita sebagai bagian dari mereka.
b) Hubungan timbal balik antaranggota
Adanya interaksi antaranggota dalam kelompok.

c) Struktur, norma, dan pola perilaku


i. Struktur merupakan pembagian peran dalam kelompok
ii. Norma merupakan pedoman perilaku anggota kelompok
iii. Pola Perilaku merujuk kepada aktivitas di dalam kelompok

2) Kelompok Sosial Teratur Menurut Tokoh Sosiologi


a) Emile Durkheim
“Kelompok sosial terbagi menjadi dua berdasarkan ikatan solidaritas
anggotanya.”
I. Kelompok Solidaritas Mekanik
i. Homogen (asal suku, pekerjaan, perasaan, dan agama
atau kepercayaan yang sama)
ii. Kesadaran kolektif (memiliki kesadaran yang sama
antaranggota)
iii. Norma non-formal (adat istiadat)
iv. Sanksi represif (sanksi bersifat memaksa). Contoh: diusir
dari masyarakatnya.
v. Bisa dijumpai di masyarakat tradisional dan masyarakat
pedesaan.
II. Kelompok Solidaritas Organik
i. Heterogen (beragam suku, pekerjaan, perasaan, dan
agama atau kepercayaan)
ii. Pembagian kerja spesifik (spesialisasi pekerjaan sesuai
bidang masing-masing).
iii. Saling ketergantungan (saling membutuhkan sesuai
keahlian)
iv. Norma sosial formal (hukum positif)
v. Bisa dijumpai di masyarakat industri atau perkotaan.

b) Ferdinand Tonnies
I. Kelompok Paguyuban (Gemeinschaft)
Berdasarkan kehendak alami. Bersifat intim (interaksi
antaranggota begitu dekat), pribadi dan eksklusif (jumlah
anggotanya terbatas terdiri dari beberapa orang saja).
i. Ikatan darah (gemeinschaft by blood)
Contoh: keluarga.
ii. Kesamaan asal daerah (gemeinschaft by place)
Contoh: warga sebuah komplek atau desa.
iii. Kesamaan pemikiran (geminschaft by mind)
Contoh: komunitas pecinta lingkungan.
II. Kelompok Patembayan (Gesellschaft)
Berdasarkan kehendak rasional. Bersifat kontraktual atau
sementara dan memiliki tujuan.
Contoh; masyarakat industri dan kelompok bisnis.

c) Charles Horton Cooley


“Kelompok sosial terbentuk berdasarkan pada keakraban
anggotanya.” atau kelompok primer (primary group)/kelompok tatap
muka (face-to-face group). Kelompok primer meliputi keluarga,
sahabat, dan kerabat.

d) Ellsworth Faris
Kelompok sekunder (secondary group) umumnya terbentuk karena
ikatan formal atau kelembagaan. Kelompok sekunder memliki
karakteristik seperti:
I. Tidak kenal semua anggota dan tidak akrab
II. Interaksinya tidak intens
III. Berhubungan dalam waktu yang singkat

e) William Graham Sumner


Dibagi sesuai dengan atau terbentuk karena perasaan dan sikap
anggotanya.
I. In-Group
Terdapat in-group feeling yaitu perasaan saling memiliki yang
kuat sebagai anggota kelompok sehingga menimbulkan
fanatisme. Contoh: kelompok supporter speak bola.
II. Out-Group
Berhubungan dengan anggota kelompok luar cenderung
mengarah kepada persaingan, konflik, dan kekerasan. Kondisi ini
menimbulkan perasaan antipasti atau ketidaksukaan dan sikap
antagonis atau melawan pihak lain.

f) Robert King Merton


Membagi kelompok sosial berdasarkan identitas anggota secara
fisik.
I. Membership Group
i. Anggota tergabung secara resmi
ii. Kehadiran secara fisik, atau
iii. Dibuktikan dengan kartu identitas dan atribut lain
Contoh: kelompok anggota OSIS, ekskul, dan karang
taruna.
II. Reference Group
i. Kehadiran anggota tidak perlu hadir secara fisik.
ii. Membentuk pribadi dan perilaku seseorang
iii. Model atau pedoman seseorang untuk bertindak

b. Kelompok Sosial Tidak Teratur


Terbentuk karena kesamaan kepentingan sementara antarindividu. Contoh:
kerumunan orang di stasiun dan antrian di kasir.
1) Kerumunan
Kumpulan orang-orang yang tidak teratur, terjadi secara spontan, dan
bersifat sementara.Ciri utamanya yaitu kehadiran orang-orang secara
fisik di suatu tempat.
Jenis kerumunan menurut Kingsley Davis:

a) Casual Crowds (Kerumunan Biasa)


I. Inconvinient Aggregation (Kerumunan Kurang Menyenangkan)
Kerumunan yang dapat menghalangi tujuan. Contoh: penumpang
bus yang padat sehingga kamu terpaksa untuk turun dari bus
tersebut.
II. Panic Crowds (Kerumunan Panik)
Kerumunan dalam kondisi tegang dan berupaya untuk
menyelamatkan diri dari potensi bahaya. Contoh: kerumunan
orang yang keluar dari Gedung karena gempa bumi atau
kebakaran.
III. Spectator Crowds (Kerumunan Penonton)
Kerumunan yang berkumpul untuk melihat sebuah kejadian.
Contoh: kerumunan orang yang berkumpul untuk melihat suatu
kecelakaan di jalan raya.

b) Social Structure Crowds (Kerumunan Berartikulasi Struktur Sosial)


I. Formal Audience (Penonton/Audiens Formal)
Merupakan kerumunan yang mempunyai pusat dan persamaaan
tujuan, tetapi pasif (komunikasi satu arah). Contoh: mendengar
ceramah atau menonton bioskop.
II. Planned Expressive Group (Kelompok Ekspresif Direncanakan)
Merupakan kelompok yang mempunyai pusat perhatian dan
tujuan yang sama, tetapi pusat perhatiannya tidak begitu penting.
Contoh: kerumunan pesta ulang tahun dan pesta pernikahan.

c) Lawless Crowds (Kerumunan Berlawanan Norma Sosial)


Kerumunan ini merupakan kerumunan yang melakukan hal-hal yang
bertentangan dengan norma, bertindak kekerasan menggunakan
kekuatan fisiknya untuk merusak benda atau melukai orang lain.
I. Acting Mobs (Kerumunan Emosional)
Menggunakan kekuatan fisik
Contoh: tawuran antarwarga atau pelajar.
II. Immoral Crowds (Kerumunan Amoral)
Tidak menggunakan kekuaatan fisik
Contoh: kelompok penjudi

2) Massa
Massa merupakan sekumpulan orang di suatu tempat secara sementara
untuk tujuan tertentu.
a) Ciri-Ciri Massa
I. Anggotanya heterogen, artinya latar belakang sosialnya beragam
II. Impulsif dan responsif, artinya orang yang tergabung dalam
massa bisa bertindak secara tiba-tiba atau cepat tanggap dalam
menghadapi situasi
III. Ada pihak yang menggerakkan, artinya massa bisa terbentuk
karena adanya inisiasi atau memulai proses terbentuknya massa
hingga proses mencapai tujuannya.
IV. Ada tujuan Bersama yang dicapai, massa terbentuk karena
adanya maksud dan tujuan
V. Ada waktu dan tempat direncanakan, karena anggotanya
heterogen dan cukup banyak, maka massa memiliki tempat dan
waktu berkumpul yang ditentukan demi mencapai suatu tujuan
(direncanakan).
Contoh: aksi masyarakat dalam peringatan hari bumi dan
demonstrasi mahasiswa.

3) Publik
Publik merupakan kelompok yang bukan satuan dan berinteraksi secara
tidak langsung melalui berbagai media komunikasi.
Contoh: berbincang, berbisik, koran, radio, televisi, film, dan media
sosial.
a) Ciri-Ciri Publik
I. Interaksi tidak langsung
II. Tertarik pada hal atau isu yang sama
III. Terarah
IV. Punya tujuan

6. Faktor Penghambat/Tidak Stabilnya Kelompok Sosial

a. Adanya konflik antar anggota kelompok.


b. Tidak adanya koordinasi yang baik dari pemimpin kelompok.
c. Adanya kepentingan yang tidak seimbang.
d. Adanya rebutan kekuasaan dari anggota kelompok.
e. Perbedaan paham tentang cara pencapaian tujuan.

7. Dinamika Kelompok Sosial


Dinamika kelompok sosial adalah serangkaian problematika kehidupan yang
dialami oleh individu dan kelompok yang ingin melakukan bentuk mobilisasi
sosial dengan cepat sehingga mengubah keteraturan sosial yang sudah
berjalan lama di masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai