Anda di halaman 1dari 26

KELOMPOK SOSIAL

DALAM MASYARAKAT

ANDRE SUWITO
PENGERTIAN
MENURUT PARA AHLI

• Paul B.Horton
5. Mac Iver dan Charles H. Page
kumpulan manusia yang memiliki kesadaran,
kesatuan-kesatuan manusia
saling berinteraksi (setiap kumpulam manusia
secara fisik )
6. Soejono Soekanto
hubungan saling mempengaruhi dan saling
2. Mayor Polak
menolong
sekumpulan orang menjalin hubungan satu
sama lain, membentuk sebuah struktur
7. Joseph S. Raucek Dan Roland S. Warren
terdapat pola interaksi
3. Wila Huky
berinteraksi atau saling berkomunikasi.
8. M. Sherif dan C.W.Sherif
status dan peran tertentu serta memeliki nilai
4. Robert K. Merton
dan norma
sekumpulan manusia yang saling berinteraksi
mengikuti pola
CIRI CIRI
KELOMPOK SOSIAL
• Merupakan kesatuan yang nyata yang dapat dibedakan
• Memiliki struktur sosial
• Memiliki norma-norma
• Memiliki kepentingan bersama
• Adanya interaksi dan komunikasi di antara para anggotanya
KRITERIA 1. Memiliki pola interaksi
2. Pihak yang berinteraksi mendevenisikan dirinya

KELOMPOK sebagai anggota kelompok


3. Pihak yang berinteraksi mendevenisikan orang lain

SOSIAL
sebagai anggota kelompok
SYARAT
KELOMPOK SOSIAL
1. Setiap anggota kelompok memiliki kesadaran.
2. Adanya hubungan timbal-balik antar anggota.
3. Adanya faktor pengikat (kesamaan
ideologi,kepentingan,nasib)
4. Memiliki struktur,kaidah dan pola prilaku.
5. Bersistem dan berproses.
FUNGSI
KELOMPOK SOSIAL
BAGI MASYARAKAT
BAGI INDIVIDU
a. Pembentukan nilai dan norma
a. Sarana menjalin hubungan social
masyarakat
b. Sarana pendidikan
b. Pembentukan struktur social dalam
c. Problem solving
masyrakat
c. Pengawasan social dan tekanan social

FAKTOR PEMBENTUK
KELOMPOK SOSIAL
1. Karena sesuatu yang murni dari diri sendiri atau secara kebetulan
2. Karena merupakan sebuah pilihan yakni karena:
a. Kedekatan =>karena berdekatan secara geografis/fisik seperti tempat tinggal
b. Kesamaan =>karena adanya persamaan tertentu seperti : minat, usia, kepercayaan,budaya dll
3. Terdapatnya norma kelompok
4. Terdapatnya hubungan antar individu akan menimbulkan interaksi dan penyesuaian dan
akan melahirkan kaidah atau norma.
DASAR PEMBENTUKKAN
KELOMPOK SOSIAL
1. Faktor kepentingan yang sama (common interest)
Adanya kepentingan yang sama dapat mendorong sekelompok orang untuk membentuk sebuah
kelompok sosial.

2. Faktor daerah asal yang sama


Kesamaan daerah asal terkadang dipakai sebagai dasar bagi pembentukan sebuah kelompok sosial

3. Faktor darah dan keturunan yang sama (common ancestry)


Keturunan yang sama zaman dahulu merupakan dasar persatuan dan tali persaudaraan yang
terkuat bagi umat manusia.

4. Faktor geografis
Adanya jarak yang dekat menjadikan individu-individu dapat saling bertemu, melakukan kontak
fisik, dan mengadakan interaksi sosial sehingga tercipta sebuah kelompok sosial
BENTUK HIMPUNAN MANUSIA
1. Kelompok Sosial : Kumpulan individu yang memiliki hubungan dan saling berinteraksi
sehingga mengakibatkan tumbuhnya rasa kebersamaan dan rasa memiliki.
2. Perkumpulan/ Kolektif : sejumlah orang yang memiliki solidaritas berdasarkan nilai
bersama dan mempunyai kewajiban moral untuk menjalankan peran yang
diharapkan
3. Kategori Sosial : Himpunan peran yang mempunyai ciri bersama
4. Kommunity : satuan sosial yang didasari oleh lokalitas atau kesatuan wilayah, contoh
desa, kenagarian dll.
5. Masyarakat : Sekumpulan manusia yang secara relatif mandiri, hidup bersama dalam
waktu yang cukup lama, mendiami suatu wilayah tertentu, memiliki budaya serta
melakukan sebagian besar kegiatan dalam kelompoknya
6. Publik : himpunan manusia yang memiliki kepentingan yang sama
7. Kerumunan/ Crowd : sekumpulan orang yang secara kebetulan disuatu tempat pada
waktu yang bersamaan karena adanya satu pusat perhatian.
8. Organisasl Sosial : Jaringan hubungan antar warga masyarakat yang bersangkutan
dalam suatu tempat dan waktu yang relatif lama.
PROSES KELOMPOK SOSIAL

Ada persepsi / Terbentuk klp sosial


Timbul nya motivasi terjadi interaksi
perasaan
TAHAP PEMBENTUKAN
KELOMPOK SOSIAL
a) Tahap pembentukan (forming ) :berusaha mengatur prilaku agar bisa
diterima

b) Tahap menghadapi (storming ) : memiliki sikap toleransi dan menghargai

c) Tahap pembentukan struktur (norming ) : mampu menyamakan persepsi dan


meredam konflik (kesepakatan dan konsensus

d) Tahap produktivitas (performing ) : menyelesaian pekerjaan dengan lancar


dan efektif tanpa ada konflik( saling menghargai dan berkomonikasi )

e) Tahap pembauran (adjourning ) : sudah mencapai kemapaman kearah maju


dan berupaya melakukan adaptasi dan melakukan traspformasi agar kelompok
tidak membubarkan diri dan mengalami perubahan kelompok
FAKTOR DALAM PEMBENTUKAN
KELOMPOK SOCIAL
a. Perasaan : persamaan pandangan berdasarkan kemampuan
intelegensi
b. Interaksi : hubungan timbal balik akan terjadi proses member dan
menerima ilmu pengetahuan dapat berjalan dan kebutuhan.
c. Motivasi : dorongan /semangat bagi setiap anggota kelompok untuk
berkopetensi secara sehat dalam mencapai tujuan.
d. Tujuan : sesuatu yang ingin dicapai berupaya melakukan kerjasama.
e. Organisasi : penyelesaian masalah dalam kelompok menjadi
efektifdan efesien melalui koordinasi dengan wewenang dan
tanggungjawab sesuai pekerjaan.
f. Indepedensi / kebiasaan : kebebsan setiap anggota untuk
menyampaikan ide,pendapat serta ekspresi selama kegiatan tetapi
tetap berada dalam aturan yang disepakati.
TIPE KELOMPOK SOSIAL
A.Klasifikasi Emille Durcheim

Solidaritas mekanik Solidaritas organik


1.masyarakat sederhana 1.masyarakat kota.
2.belum ada pembagian kerja. 2.sudah mengenal pembagian kerja.
tanpa bantuan orang lain. 3.memiliki kesepakatan yang terjalin(propesi).
3 .memiliki persamaan prilaku dan sikap. 4.ada kesepakatan bersama.
4.ada kesadaran kolektif 5.bersifat restitutif/hukuman pidata.
5.bersifat refresif /hukuman pidana.
B.Klasifikasi Ferdinand Tonnies :

Gemeinschaft/paguyuban Geselschaft/patembayan
1.persenol/berkepribadian jelas 1.impersonal/kurang kepribadian
2.informal ( kekeluargaan ) 2.formal,kontraktual
3.tradisional 3.rasional,nilai guna(utitarian)
4.sentimental 4.realitas
5.umum 5.khusus

C.Klasifikasi Charles H.Coolay dan Ellsworth


Farris

Kelompok primer Kelompok sekunder


1.anggota relatif kecil 1.anggota relatif besar
2.hubungan pribadi/akrab,informal 2.hububgan impersonal,formal
3.langsung tatap muka 3.sedikit sekali komonikasi
4.sifat hubungan permanen 4.sifat hubugan temperer
5.bersifat tradisional 5.bersifat rasional
JENIS KELOMPOK SOSIAL
(ROBERT BIERSTEDT)
a. Kelompok Sosial Yang Teratur
1. Sudut pandang individu (W.G Sumner) :
a. ln-group (kelompok sendiri) : kelompok sosial yang mengidentifikasikan dirinya dalam kelompok tersebut
b. Out-group (kelompok luar) : kelompok yang diartikan oleh individu sebagai lawan dari kelompoknya atau
dengan kata lain kelompok yang berada di luar kelompoknya.
2.Solidaritas (Emille Durkheim):
a. solidaritas mekanik : kelompok masyarakat yang diikat oleh kesadaran kolektif yang ada diluar anggota
serta bersifat memaksa.
b. solidaritas organik:
kelompok sosial yang diikat oleh kesepakatan yang terjalin diantara berbagai profesi.
3.Kwalitas hubungan antar anggota (Charles H. Cooley):
a. Kelompok primer: kelompok kecil yang anggotanya memiliki hubungan dekat,personal, dan langgeng.
Contoh : keluarga
b. Kelompok sekunder:kelompok yang lebih besar yang bersifat sementara,tidak saling mengenalsecara
pribadi (impersonal), kurang akrab dan tidak begitu langgeng serta dibentuk karena tujuan tertentu. Contoh:
kesebelasan sepak bola.
4.Erat longgar ikatan (Menurut Ferdinand Tonies):
a. Gemeinschaft (Panguyuban ):suatu bentuk kehidupan bersama yang anggotanya terikat oleh hubungan batin
murnidan bersifat alamiah serta kekal.Contoh: keluarga, kekerabatan
b. Gesselschaft (Patembayan ): suatu bentuk ikatan lahir yang bersifat pokok dan biasanya hanya dalam jangkawaktu
yang pendek. Contoh: hubungan dalam dunia industri, organisasi politik.
Gemeinschaft/Panguyuban terbagi 3 jenis:
1. Gemeinschaft of blood :mengacu pada ikatan kekerabatan.
. Gemeinschaft of place :mengacu kedekatan tempat tinggal/bekerja.
3. Gemeinschaft of mind :mengacu pada hubungan persahabatan.
Gemeinschaft /Panguyuban(Ferdinand Tonies) terbagi 3 jenis:
1. Intimate :hubungan menyeluruh yang mesra.
2. Private :hubungan bersifat pribadi/khusus untuk beberapa saja.
3. Exlusive :hubungan untuk kita saja dan tidak untuk orang lain kita.
5.Pencapaian tujuan :
1. Formal : kelompok yang mempunyai peraturan yang tegas dan sengaja diciptakan anggota untuk mengatur
hubungan antar sesama.
2. Informal : kelompok yang pasti, terbentuk karena pertemuan yang berulang-ulang sehingga terjadi pertemuan
kepentingan dan pengalaman. Contoh: pertemanan.
6.Keanggotan kelompok(Robert K. Merton):
1. Membership: suatu kelompok dimana setiap orang secara fisik menjadi anggotanya.
2. Reference : kelompok sosial yang menjadi acuan bagi seseorang untuk membentuk kepribadian dan prilakunya.
b. Kelompok Sosial Tidak Teratur ( prilaku kolektif ):
1. Publik : himpunan manusia yang memiliki kepentingan yang sama(,tv )
2. Kerumunan (crowd) : sekumpulan orang yang secara kebetulan disuatu tempat pada waktu
yang bersamaan karena adanya suatu pusat perhatian.
 Kerumunan terbagi 3:
a. Kerumunan berartikulasi dengan struktur sosial:
1. Khalayah penonton/pendengar formal(formal audiences):kerumunan yang mempunyai
mempunyai pusat perhatian dan persamaan tujuan tetapi sifatnya pasif.contoh:penonton
flim,bioskop.
2. Kelompok ekspresif yang telah direncanakan (planned expressive):
kerumunan berpusat perhatianya tidak begitu penting namun mempunyai persamaan
tujuan.contoh:pesta,berdansa.
b.Kerumunan bersifat sementara(casaul crowds):
1. Kerumunan yang kurang menyenangkan(inconvenient aggregations): kehadiran orang lain
merupakan halangan terhadap tercapainya maksud seseorang.contoh:antrian
karcis,menunggu bus.
2. Kumpulan orang yang sedang dalam keadan panik(panik croweds):Orang yang bersama-
sama berurusaha menyelamaykan diri dari satu bahaya.contoh:kebakaran,bencana alam.
3. Kumpulan penonton(spenctator croweds):kerumunan penonton yang tidak direncanakan dan kegiatannya biasanya
tidak terkendali.
c.Kerumunan yang berlawanan dengan norma dan hukum(lawless croweds):
d.Kerumunan yang bertindak emosional(acting mobs):
kerumunan bertujuan untuk mencapai suatu tujuan tertentu dengan menggunakan kekuatan fisik yang berlawanan
dengan norma yang berlaku dalam masyrakat.contoh:demontrasi,tauran.
e.Kerumunan yang berlawanan bersifat immoral (immoral croweds):
kerumunan bersifat memetingkan individu yang melanggar norma dalam masyrakat dan mengganggu ketertiban
masyrakat.contoh:pemamuk.
3. Massa:
a. Massa yang konkret ( nyata ) ciri : ada ikatan batin, persamaan norma, memiliki struktur dan potensi yang dinamis
b. Massa yang abstrak (tidak nyata ) : belum diikat kesatuan,tergantung situasi dan kondis.
KELOMPOK UNIVERSALISME
DAN PARTIKULARISME
1. Talcont Parsons :
- Kelompok universalisme : seseorang yang memetingkan orientasi dengan
mengutamakan nilai dan norma yang berlaku dalam bertindak.
- Kelompok partikularisme : seseorang yang mementingkan orientasi akan
mengutamakan relasi khusus seperti pengaruh hubungan emosional dalam
bertindak.

2. Edward T. Hall :
- Kelompok universalieme : kelompok yang mengutamakan tanggung jawab
umum dan kepentingan bersama diatas kepentingan golongan bersama .
- Kelompok partikularisme : identik dengan
ekslusivismekelompok( mengutamakan anggota kelompok dan membatasi
orang lain bergabung dalam keanggotaan ).
HUBUNGAN ANTAR KELOMPOK
DALAM MASYARAKAT
Hubungan antar kelompok memiliki 4 kriteria (Kinioch)
1. Kriteria fisiologis => terbentuknya hubungan antar ketompok karena
adanya persamaan kelamin (lk /pr ), usia dan ras.
2. Kriteria Kebudayaan => terbentuknya hubungan antar kelompok
karena adanya persamaan budaya,agama.
3. Kriteria Ekonomi=> terbentuknya hubungan antar kelompok karena
adanya persamaan dalam hal kebutuhan ekonomi.
4. Kriteria Prilaku => terbentuknya hubungan antar kelompok karena
adanya persamaan prilaku seperti penyimpangan.
DIMENSI HUBUNGAN
ANTAR KELOMPOK
1. Dimensi Sejarah=> masalah yang tumbuh dan perkembangan

2. Dimensi Sikap => sikap masyarakat seperti: prasangka (positif )dan streotype (negatif )

3. Dimensi lntitusi=> usaha lembaga untuk memperkuat pengendalian sosial yang


berupa institusi politik dan ekonomi.

4. Dimensi Gerakan Sosial=> hubuhgan kelompok diarahkan pada aksi atau gerakan
sosial yang diprakarsai oleh pihak tertentu yang menginginkan perubahan ataupun yang
ingin mempertahankan.
POLA HUBUNGAN
ANTAR KELOMPOK
1. Akulturasi
2. Dominasi
a. Genosida
b. Pengusiran
c. Perbudakan
d. Segresi
3. Paternalisme
4. Integrasi
5. Pluralisme
DINAMIKA 1. Kohesi / Persatuan
2. Motif / Dorongan
KELOMPOK SOSIAL 3. Struktur
4. Pimpinan
(RUTH BENEDICT ) 5. Perkembangan Kelompok
FAKTOR PENDORONG
DINAMIKA KELOMPOK SOSIAL
A. Faktor Internal
B. Faktor Eksternal
1. Perubahan situasi sosial
2. Perubahan situasi politik
3. Penggantian anggota
4. Perubahan situasi ekonomi
5. Modernisasi
PROSES PERKEMBANGAN
KELOMPOK SOSIAL
b. Kelompok Okupasional
a. Kelompok Kekerabatan kalangan profesional yang memiliki etika profesi.
didasarkan pada geneologi/pertalian
darah( keturunan) c. Kelompok Volunter
memiliki kepentingan sama
1. matrilineal (pihak ibu)
2. patrilineal (pihak ayah) d. Rural Community
memiliki mata pencaharian sebagai petani atau
3. bilineal (pilih salah satu ibu /ayah)
berkebun,
4. ambilineal (sebahagian ayah /ibu)
e. Urban Community
masyarakat yang mendiami wilayah pusat
PERKEMBANGAN
FAKTOR DINAMIKA
KELOMPOK SOSIAL
1. Pendidikan
siap menghadapi persaingan karena dengan pendidikan

2. Urbanisasi
Daya tarik yang dimiliki kota

3. Komunikasi
Informasi dan komunikasi yang cepat melalui media massa

4. lndustrialisasi
perkembangan kota makin bergantung pada mesin-mesin
THANK YOU
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Anda mungkin juga menyukai