MEREKOMENDASIKAN
KOMISI 1 (Organisasi)
1. Ketidakaktifan anggota Rekomendasi : Jika anggota yang tidak aktif ingin mengaktifkan
Kembali keanggotaannya maka harus menyelesaikan kewajiban-kewajibannya sebagai
anggota
2. Pembayaran IURAN agar terintegrasi dengan P2KB
3. PD/PC melihat Kembali pedoman organisasi tentang struktur organisasi (Ketua dan wakil
ketua)
4. Pembinaan anggota baru (Pengurus cabang menjelaskan dan membina anggota baru)
5. Perlunya penguatan komunikasi antar PP/PD/PC dan anggota (Memastikan distribusi
informasi kepada anggota)
KOMISI 2 (Regulasi)
1. PMK No 80 th 2013 Pasal 6 ayat 5, diperbolehkannya supervisi oleh nakes lain dapat
memberikan multitafsir
2. Definisi Fisioterapi di pmk no 65 th 2015 masih kurang eksplisit, perlu ditambahkan
“dilakukan oleh fisioterapis” di akhir definisi.
3. Fisioterapis yang disupervisi oleh KFR di Rumah sakit. Secara normatif fisioterapis tidak
boleh melaksanakan Tindakan rehabilitasi medis
4. Juklak dan juknis standar kompetensi fisioterapi masih belum clear
5. Vokasi D3 dan D4 harus disupervisi oleh fisioterapis profesi
6. Saran : Pendekatan kepada pemangku kebijakan (Kemenkes) tentang Posisi fisioterapis di
rumah sakit
7. Saran : Juklak dan juknis standar kompetensi harus menjadi pedoman profesi fisioterapi
Tanggapan :
1. Tentang Bahasa supervisi pada pmk 80/2013 bukan supervisi tetapi berkolaborasi
KOMISI 3 (Pendidikan)