Bahkan tidak berlebihan jika kita menyebut sepak bola sebagai bahasa universal yang tak mengena
batasan. Meskipun para penggemar sepak bola memiliki tim idolanya masing-masing, namun segala
bentuk fanatisme pada klub pasti ditinggalkan saat membela Tim Nasional Indonesia.
Pasti banyak penggemar sepak bola yang mengikuti pertandingan setiap minggunya, namun pasti
masih banyak yang belum tentu tahu tentang sejarah sepak bola dunia dan di Indonesia
dalam permainan bola voli ada 2 kelompok, dan masing-masing tim terdiri atas 6 pemain sehingga
jika sedang dimainkan maka jumlahnya 12 pemain. Namun seiring waktu terdapat juga boa voli
pantai yang merupakan variasi dari permainan ini, jumlah pemain untuk masing-masing tim yaitu 2
orang, sehingga jika dalam satu permainan bola voli pantai jumlah pemainnya sebanyak 4 orang.
Pada level Internasional, Induk dari bola voli bernama FIVB (Federation Internationale de Volleyball).
Sedangkan induk organisasi pada level Indonesia yaitu PBVSI (Persatuan Bola Voli Seluruh
Indonesia).
dari Jatim, DKI Jakarta, Jabar, dan Sumatera Utara adalah kekuatan-kekuatan terkemuka di pentas
PON.
Pada tahun 1951, Maladi -salah satu tokoh olahraga nasional- meminta Tonny Wen dan Wim
Latumeten untuk membentuk keranjang organisasi di Indonesia. Jabatan Maladi waktu itu adalah
sekretaris Komite Olimpiade Indonesia (KOI).
Atas prakarsa kedua tokoh itu maka pada 23 Oktober 1951 dibentuklah organisasi dengan nama
“Persatuan Basketball Seluruh Indonesia”. Pada tahun 1955, penyempurnaan nama sesuai kaidah
Bahasa Indonesia. Nama itu adalah “Persatuan Bola Basket seluruh Indonesia” disingkat dengan
Perbasi. Pengurus Perbasi yang pertama adalah Tonny Wen sebagai Ketua dan Wim Latumeten
sebagai sekretaris.
Tidak Mau Bergabung Dengan terbentuknya Perbasi, apakah perkembangan keranjang Indonesia
bertambah pesat? Ternyata tidak. Tantangan pertama datang dari perkumpulan Tionghoa yang tidak
ditawarkan karena memiliki perkumpulan tersendiri.
Untuk memecahkan masalah tersebut, pada tahun 1955 Perbasi menyelenggarakan Konferensi Bola
Basket di Bandung. Konferensi ini dihadiri utusan-utusan dari Yogyakarta, Semarang, Jakarta, dan
Bandung.
Keputusan terpenting ini adalah Perbasi merupakan satu-satunya organisasi induk olahraga basket di
Indonesia. Istilah-istilah untuk perkumpulan-perkumpulan keranjang Tionghoa tidak diakui lagi.
Konferensi ini juga mempersiapkan penyelenggaraan Kongres I Perbasi.
Perbasi diterima menjadi anggota FIBA pada tahun 1953. Setahun kemudian, 1954, Indonesia untuk
pertama kali mengirimkan regu basket di Asian Games Manila.