Anda di halaman 1dari 43

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bola basket adalah olahraga bola berkelompok yang terdiri dari dua tim yang
beranggotakan masing-masing lima orang yang saling bertanding mencetak poin dengan
memasukkan bola ke dalam keranjang milik lawan. Bola Basket sangat cocok untuk
ditonton karena bisa dilakukan di ruang terbuka dan di ruang tertutup dan hanya
memerlukan lapangan yang relatif kecil. Selain itu, bola basket mudah dipelajari karena
bentuk bolanya yang besar, sehingga tidak menyulitkan pemain ketika memantulkan atau
melempar bola tersebut.
Selain itu Bola Basket merupakan salah satu cabang olahraga yang paling
digemari oleh penduduk Amerika Serikat dan penduduk di seluruh dunia, antara lain di
Eropa Selatan, Lithuania,china ,dan juga di Indonesia.

1.2 Tujuan
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk dilantik menjadi Anggota Muda unit
kegiatan olahraga universitas andalas.
1.3 Manfaat

1) Menerapkan ilmu dan teori yang dipelajari dalam permainan Bola Basket
2) Menambah minat mahasiswa terhadap olahraga,khususnya olahraga Bola
Basket
3) Menjadi bahan pertimbangan analisis ini berikutnya.

1
BAB II
ISI

2.1 Definisi dan Sejarah

A. Defenisi
Bola basket adalah olahraga bola berkelompok yang terdiri atas dua tim
beranggotakan masing-masing lima orang yang saling bertanding mencetak poin
dengan memasukkan bola ke dalam keranjang lawan.
B. Sejarah didunia
Basket dianggap sebagai olahraga unik karena diciptakan secara tidak
sengaja oleh seorang guru olahraga. Pada tahun 1891, Dr. James Naismith,
seorang guru Olahraga asal Kanada yang mengajar di sebuah perguruan tinggi
untuk para siswa profesional di YMCA (sebuah wadah pemuda umat Kristen) di
Springfield, Massachusetts, harus membuat suatu permainan di ruang tertutup
untuk mengisi waktu para siswa pada masa liburan musim dingin di New
England. Terinspirasi dari permainan yang pernah ia mainkan saat kecil di
Ontario,Naismith menciptakan permainan yang sekarang dikenal sebagai bola
basket pada 15 Desember 1891.
Menurut cerita, setelah menolak beberapa gagasan karena dianggap terlalu
keras dan kurang cocok untuk dimainkan di gelanggang-gelanggang tertutup, dia
lalu menulis beberapa peraturan dasar, menempelkan sebuah keranjang di dinding
ruang gelanggang olahraga, dan meminta para siswa untuk mulai memainkan
permainan ciptaannya itu.
Pertandingan resmi bola basket yang pertama, diselenggarakan pada
tanggal 20 Januari1892 di tempat kerja Dr.James Naismith. Basket adalah sebutan
yang diucapkan oleh salah seorang muridnya. Olahraga ini pun segera terkenal di
seantero Amerika Serikat. Penggemar fanatik ditempatkan di seluruh cabang di
Amerika Serikat. Pertandingan demi pertandingan pun dilaksanakan di seluruh
kota-kota negara bagian Amerika Serikat.

2
C. Sejarah masuknya di indonesia
Pada tahun 1920-an, gelombang perantau-perantau dari Cina masuk ke
Indonesia. Mereka pun membawa permainan basket yang sudah dua dasawarsa
dikembangkan di sana. Para perantau itu membentuk komunitas sendiri termasuk
mendirikan sekolah Tionghoa.Akibatnya, basket cepat berkembang di sekolah-
sekolah Tionghoa.
Di sekolah-sekolah Tionghoa itu, bola basket menjadi salah satu olahraga
wajib yang harus dimainkan oleh setiap siswa.Tidak heran jika di setiap sekolah
selalu ada lapangan basket.Tidak heran juga jika pebasket-pebasket yang
menonjol penampilannya berasal dari kalangan ini.
Pada era 1930-an perkumpulan-perkumpulan basket mulai terbentuk.
Kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan
Medan; menjadi sentral berdirinya perkumpulan basket ini.
Di Semarang misalnya. Pada tahun 1930 sudah ada perkumpulan seperti
Chinese English School, Tionghwa Hwee, Fe Leon Ti Yu Hui, dan Pheng Yu Hui
(Sahabat). Sahabat adalah klub asal Sony Hendrawan (Liem Tjien Sion), salah
satu legenda basket Indonesia.
Usai Proklamasi Kemerdekaan, 17 Agustus 1945, olahraga basket mulai
dikenal luas di kota-kota yang menjadi basis perjuangan seperti Yogyakarta dan
Solo. Pada PON (Pekan Olahraga Nasional) I (1948) di Solo, bola basket
dimainkan untuk pertama kali di level nasional.
Peserta PON I masih terbatas pada putra terkuat dari masing-masing
'Karesidenan', dan juga perkumpulan-perkumpulan dengan pemain pribumi
seperti PORI Solo, PORI Yogyakarta, dan Akademi Olahraga Sarangan. Namun
harus diakui bahwa untuk teknik permainan, kemampuan regu-regu Karesidenan
yang terdiri dari para pemain Tionghoa jauh lebih tinggi daripada pemain
pribumi.
Pada tahun 1951 saat pergelaran PON II, basket sudah dimainkan untuk
putra dan putri.Regu yang dikirim tidak lagi mewakili Karesidenan melainkan
sudah mewakili Provinsi.Regu-regu dari Jatim, DKI Jakarta, Jabar, dan Sumatra
Utara adalah kekuatan-kekuatan terkemuka di pentas PON.

3
Pada tahun 1951, Maladi -salah satu tokoh olahraga nasional- meminta
Tonny Wen dan Wim Latumeten untuk membentuk organisasi basket di
Indonesia.Jabatan Maladi waktu itu adalah sekretaris Komite Olimpiade
Indonesia (KOI).
Atas prakarsa kedua tokoh itu maka pada 23 Oktober 1951 dibentuklah
organisasi dengan nama "Persatuan Basketball Seluruh Indonesia". Pada tahun
1955, diadakan penyempurnaan nama sesuai kaidah Bahasa Indonesia. Nama itu
adalah "Persatuan Bola Basket seluruh Indonesia" disingkat dengan
Perbasi.Pengurus Perbasi yang pertama adalah Tonny Wen sebagai ketua dan
Wim Latumeten sebagai sekretaris.
Tidak Mau Bergabung Dengan terbentuknya Perbasi, apakah
perkembangan basket Indonesia bertambah pesat?Ternyata tidak.Tantangan
pertama datang dari perkumpulan Tionghoa yang tidak bersedia bergabung karena
telah memiliki perkumpulan tersendiri.
Untuk memecahkan masalah tersebut, pada tahun 1955 Perbasi
menyelenggarakan Konferensi Bola Basket di Bandung.Konferensi ini dihadiri
utusan-utusan dari Yogyakarta, Semarang, Jakarta, dan Bandung.
Keputusan terpenting Konferensi ini adalah Perbasi merupakan satu-
satunya organisasi induk olahraga basket di Indonesia.Istilah-istilah untuk
perkumpulan-perkumpulan basket Tionghoa tidak diakui lagi.Konferensi ini juga
mempersiapkan penyelenggaraan Kongres I Perbasi.
Perbasi diterima menjadi anggota FIBA pada tahun 1953.Setahun
kemudian, 1954, Indonesia untuk pertama kalinya mengirimkan regu basket di
Asian Games Manila.
D. Perkembangan bola basket didunia pada umumnya dan indonesia pada khususnya.
Dunia.
Permainan basket sudah sangat berkembang dan digemari sejak pertama
kali diperkenalkan oleh James Naismith. Salah satu perkembangannya adalah
diciptakannya gerakan slam dunk atau menombok, yaitu gerakan untuk
memasukkan dan melesakan bola basket langsung ke dalam keranjang yang bisa
dilakukan dengan gerakan akrobatik yang berkekuatan luar biasa.

4
Indonesia.
Dalam pertandingan internasional tim basket Indonesia sudah mencetak beberapa
prestasi diantaranya adalah sebagai berikut ini:
1. Pada Asia Games III di Tokyo, Jepang tim basket Indonesia berhasil
tampil, walaupun belum mencetak prestasi.
2. Pada kompetisi basket yang diikuti tujuh negara Asia di Manila, tim putra
Indonesia berhasil memnduduki posisi ke 6.
3. Pada Sea Games tahun 1962, tim basket putra Indonesia berhasil
menduduki posisi ke 5 diantaranya peserta dari negara Asia lainnya.
4. Pada piala Ganefo tahun 1963, tim basket putra Indonesia berhasil meraih
peringkat 2.
5. Pada Pra Olimpiade di tahun 1964, Indonesia meraih peringkat 10.
6. Pada piala Ganefo tahun 1966 Indonesia kembali meraih peringkat 2.
7. Di tahun 1968 pada Pra-Olimpiade di Meksiko, tim basket putra negara
kita berhasil meraih peringkat ke empat setelah mengalahkan Australia.
8. Tahun 1970 adalah kali pertama bagi Indonesia dalam menurunkan tim
basket putrinya. Tepatnya di piala ABC.
9. Pada tahun 1972 diadakan kompetisi basket Asia di Taipei, Indonesia
meraih peringkat ke 4.
10. Tahun 1980an, prestasi basket Indonesia mulai menurun terlihat dari
kemampuan Indonesia yang hanya mampu menduduki posisi belasan di
berbagai kompetisi.
11. Tahun 1990an, prestasi basket Indonesia mulai bagus. Ditandai dengan
diraihnya medali emas oleh tim putra dan perak oleh tim basket putri pada
Sea Games 1991. Pada Sea Games 1997 tim basket putri Indonesia juga
kembali meraih medali perak.
12. Pada tahun 2001 untuk pertama kalinya tim basket putra Indonesia meraih
medali perak di Sea Games.

5
2.2 Induk Organisasi
2.2.1 Induk Organisasi Nasional

Gambar 1. Lambang Perbasi

Nama Induk Organisasi : Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia


Arti Lambang :
1. Warna dasar biru laut. Ditengahnya tercantum lukisan sebuah obor,
olahragawan dan olahragawati yang sedang memasukkan bola ke keranjang yang
dilingkari setangkai padi dan setangkai kapas.
2. Tangkai padi berwarna kuning terdiri dari 23 butir yang berarti tanggal
23. Tangkai kapas berwarna putih, terdiri dari 10 buah berarti bulan 10.
Sedangkan batang obor berwarna kuning dengan nyala api 5 lima sila dari
Pancasila dan berarti tahun 51. Dengan demikian bahwa PERBASI didirkan pada
tanggal 23 10 1951 atas dasar Pancasila.
3. Arti keseluruhan dari lambang PERBASI tersebut ialah bahwa atas
dasar kesetiaan terhadap masyarakat dan bangsa dengan semangat yang berkobar,
olahragawan dan olahragawati Indonesia bertekad menjunjung tinggi nama
bangsa dan negara untuk mencapai kesejahteraan dan kemakmuran Indonesia.

Tugas : Mewadahi atlit-atlit dalam pertandingan


nasional dan internasional
Lokasi :
: Pusat Jln. Asia Afrika Senayan, Jakarta
: Provinsi Jl. Aur duri baru No.4,Rt.4,
Rw.2,kel.perak,gadang timur padang

6
Struktur Pengurus
Pusat
Dewan Kehormatan :
1) Erick Thohir
2) Noviantika Nasution
3) Setia Dharma Madjid
Ketua Umum : Anggito Abimanyu
Wakil Ketua Umum : Bela Erwin Harahap
Pembantu Ketua Umum :
1) Maman Djakaria, SH
2) M. Rifky
3) Azwar Zulkarnaen
Sekretaris Jenderal : Agus A. Mauro
Wakil Sekretaris Jenderal : Andi Hirawan
Bendahara Umum : Indra Allen
Wakil Bendahara Umum : Ira Suyudi
Bidang Organisasi dan Kehumasan
Ketua Bid. Organisasi : Wawan Mulyana
Subbid Pembinaan Organisasi
Daerah Wilayah Barat : M. Ahasukherus
Daerah Wilayah Timur : Yan R. Aragay
Subbid Legal : Kartika Djoemadi
Subbid Humas : Dwi Eriano
Bidang Pembinaan Prestasi
Ketua Bid.Pembinaan Prestasi : Nandang Roekanda
Subbid Pembinaan Usia Muda : Zulkifli
Subbid Pembinaan Utama (Sek.BTN): Toto Sudarsono
Subbid Kompetisi : K. Andika Bastian Kosasih
Bidang Pengembangan SDM
Ketua SDM &Kepelatihan : Danny Kosasih
Subbid Perwasitan : Abdul Rozak

7
Provinsi Sumatera Barat
Ketua Umum : Suwagito Lawer
Sekretaris Umum : Afdhal, S.Pd, M.Pd

Kabupaten/ Kota
Ketua Umum : Alber Hendra Lukman, SE

2.2.2 Induk Organisai Internasional

Gambar 2. Lambang FIBA

Nama Induk Organisasi : Federation International de Basketball


Amateur (FIBA)
Arti Lambang :
Garis jahitan Bola Basket merupakan fokus utama dari olahraga serta halus
menunjukkan bentuk dunia. Tangan, masing-masing mewakili sebuah benua serta
setengah miliar pemain di seluruh dunia yang merupakan komunitas basket.
Simbol FIBA merayakan gerakan global basket.
Tugas :

a) FIBA menetapkan Peraturan Resmi Bola Basket, spesifikasi untuk peralatan


dan fasilitas, dan semua peraturan eksekutif internal yang harus diterapkan
untuk semua kompetisi internasional dan Olimpiade, yang FIBA juga
menetapkan sistem kompetisi
b) FIBA mengontrol dan mengatur penunjukan wasit internasional
c) FIBA mengatur transfer pemain dari satu negara ke negara lain
d) FIBA mengontrol dan mengatur semua kompetisi internasional.

8
Lokasi :Jenewa, Swiss
Struktur Pengurus
PresidenFIBA : Yvan Mainini
Sekretaris JenderalFIBA : Patrick Baumann
FIBAChief Operating Officer : Markus Studer

Nama induk organisasi di negara-negara lain


1) Australia (Australian Basketball Federation Inc.)

Gambar 3.induk organisasi australia


2) China (Basketball Association of the People's Republic of China)

Gambar 4.induk organisasi China


3) Angola (ANG)Federaçao Angolana de Basquetebol

Gambar 5. Induk organisasi Angola

9
4) Canada (CAN) Canada Basketball

Gambar 6.induk organisasi Canada


5) England (ENG)England Basketball

Gambar 7. Induk organisasi England

2.3 Perlengkapan Permainan


2.3.1 Pemain
Jumlah pemain dalam satu tim terdapat 12 pemain, yang bermain dalam
lapangan 5 pemain. Seorang anggota tim berhak untuk bermain ketika
namanya telah tercatat padascoresheet sebelum dimulainya pertandingan
dan selama dia tidak didiskualifikasi maupun telah melakukan lima (5)
kali foul. Dalam permainan bola basket, terdapat 5 posisi utama pemain,
yaitu center (5 - C), power forward (4 - PF), small forward (3 - SF),
shooting guard (2 - SG), dan point guard (1 - PG).Biasanya, posisi ini juga
diwakilkan dengan angka untuk mempermudah penyebutannya.

10
Gambar 8. posisi pemain saat di lapangan

2.3.2 Pelatih
Tugas dan Wewenang
1. Sekurang-kurangnya dua puluh (20) menit sebelum pertandingan dijadwalkan
untuk dimulai, masing-masing pelatih atau yang mewakilinya akan memberikan
kepadapetugas meja sebuah daftar nama beserta nomornya dari anggota tim yang
memenuhisyarat untuk bermain dalam pertandingan dan juga nama kapten tim,
pelatih dan asisten pelatih. Semua anggota tim yang namanya tercantum pada
scoresheet berhak untuk bermain, walaupun mereka datang setelah dimulainya
pertandingan
2. Sekurang-kurangnya sepuluh (10) menit sebelum pertandingan dijadwalkan
untuk dimulai, masing-masing pelatih akan menegaskan persetujuan nama dan
nomor atas anggota timnya dan nama para pelatih dengan menandatangani
scoresheet . Pada waktu yang sama, mereka akan menunjuk lima (5) pemain
yang akan memulai pertandingan. Pelatih tim A akan memberikan informasi
terlebih dahulu.
3. Pelatih, asisten pelatih, anggota tim dan team follower adalah orang-orang yang
diijinkan duduk di daerah bangku cadangan dan tetap berada di dalam daerah
bangku cadangaannya.
4. Pelatih dan asisten pelatih diperbolehkan mendatangi petugas meja selama
pertandingan untuk mendapatkan informasi statistik hanya saat bola menjadi mati
dan jampertandingan berhenti.

11
5. Hanya pelatih yang diijinkan untuk tetap berdiri selama pertandingan. Dia dapat
mengarahkan pemain secara lisan selama pertandingan dengan tetap berada di
daerah bangku cadangannya.
6. Jika terdapat asisten pelatih, namanya harus dicantumkan pada
scoresheet sebelumdimulainya pertandingan (tanda tangannya tidak diperlukan).
Dia akan mengambil alihsemua tugas dan wewenang pelatih jika dikarenakan
suatu sebab pelatih tidak dapat melanjutkan.
7. Ketika kapten meninggalkan lapangan permainan, pelatih akan memberitahu wasit
nomor pemain yang akan bertindak sebagai kapten di lapangan pertandingan.
8. Kapten akan bertindak sebagai pelatih jika tidak ada pelatih, atau jika pelatih tidak
dapatmelanjutkannya dan tidak terdapat asisten pelatih yang tercantum dalam
scoresheet (atausuatu saat tidak dapat melanjutkannya). Jika kapten harus
meninggalkan lapanganpermainan, dia dapat bertindak sebagai pelatih. Jika dia
harus keluar setelah disqualifying foul atau jika dia tidak dapat bertindak sebagai
pelatih karena cedera,penggantinya sebagai kapten dapat menggantikannya sebagai
pelatih.
9. Pelatih akan menentukan penembak free-throw dari timnya pada semua kasus
dimanapenembak free-throw tidak ditentukan oleh peraturan.
Lisensi Untuk pelatih tim pelajar dan kelompok umur wajib memiliki
lisensi C, pelatih tim senior dan mahasiswa wajib berlisensi B. Sedangkan untuk
timnas junior berlisensi A2 dan timnas senior berlisensi A1.
Nama pelatih nasional:

12
Gambar 9. Rastafari Horongbala
Nama : Rastafari Horongbala
Daerah asal : DKI Jakarta
Lisensi : A1
No .lisensi :C1-093201
Provinsi :DKI jakarta
Club : Dell Aspac Jakarta

Nama pelatih internasional

Gambar 10. Philip douglas jackson

Nama : Philip Douglas Jackson


Tanggal Lahir : 17 September 1945 Deer Lodge, Montana
Asal : Amerika
Club : Chicago Bulls

2.3.3 Wasit
Wasit akan terdiri dari seorang referee dan satu (1) atau dua (2)
umpire. Mereka akan dibantu oleh petugas meja dan oleh seorang
commissioner, jika hadir. Wasit yang bertugas dalam suatu pertandingan
tidak boleh mempunyai hubungan apapun dengan kedua tim di lapangan
permainan. Seragam wasit akan terdiri dari kaos wasit, celana panjang
berwarna hitam, kaos kaki berwarna hitam dan sepatu bola basket
berwarna hitam.

13
Penjelasan mengenai lisensi wasit :
Lisensi wasit tingkat C memiliki pengetahuan dan keterampilan
tentang perwasitan bolabasket tingkat dasar dan dapat memimpin
pertandingan tingkat SD, SMP, SMA (sederajat) dan kelompok umur
untuk wilayah pengprovnya masing-masing.Pendidikan wasit tingkat C
adalah pendidikan tahap awal yang terdiri dari sejumlah sesi berdurasi
maksimal 2 jam/tatap muka dengan jumlah peserta maksimal 30
orang.Kurikulum terdiri atas pokok-pokok penting yang harus dibahas
mengacu kepada buku peraturan FIBA.
Lisensi wasit tingkat B2 memiliki pengetahuan dan ketrampilan
tentang perwasitan bolabasket tingkat menengah dan dapat memimpin
pertandingan tingkat SD, SMP, SMA dan perguruan tinggi (sederajat)
serta jenjang kelompok umur, divisi II dan divisi I untuk wilayah
pengprovnya masing-masing. Penataran wasit B2 adalah pendidikan tahap
lanjutan bagi wasit yang telah mendapat lisensi tingkat C dan memiliki
pengalaman wasit minimal 1 tahun. Sesi pada level ini berdurasi maksimal
2 jam/sesi. Kurikulum terdiri atas pokok-pokok penting yang harus
dibahas mengacu kepada buku peraturan FIBA.
Lisensi wasit tingkat B1 memiliki pengetahuan dan keterampilan
tentang perwasitan bolabasket tingkat lanjutan dan dapat memimpin
pertandingan tingkat SD, SMP, SMA dan perguruan tinggi (sederajat)
serta jenjang kelompok umur, divisi II dan divisi I di tingkat nasional.
wasit tingkat B1 adalah pendidikan tahap lanjutan yang ditawarkan kepada
wasit yang telah menerima mendapatkan lisensi B2 dan memiliki
pengalaman wasit minimal 2 tahun.
Lisensi wasit tingkat A memiliki pengetahuan dan keterampilan
tentang perwasitan bolabasket dan dapat memimpin pertandingan
diseluruh jenjang baik tingkat daerah maupun nasional serta memiliki
kemampuan dasar untuk memberikan materi penataraan untuk wasit
tingkat C.

14
Tugas dan wewenang

1. Wasit akan mempunyai wewenang untuk membuat keputusan pada


suatu penyimpanganperaturan yang dilakukan baik di dalam atau di
luar garis batas termasuk petugas meja,bangku cadangan dan daerah
dekat belakang garis.
2. Wasit meniupkan peluitnya ketika terjadi suatu penyimpangan
peraturan, berakhirnyaperiode atau wasit menemukan sesuatu yang
dianggap perlu untuk menghentikanpertandingan. Wasit tidak akan
meniupkan peluitnya setelah terjadi bola masuk, sebuahfree-throw
yang berhasil atau ketika bola menjadi hidup.
3. Ketika memutuskan suatu persinggungan perorangan atau violation,
pada setiapkejadianwasitakan memperhatikan dan mempertimbangkan
prinsip-prinsip dasar berikut:
a) Semangat dan tujuan dari peraturan dan kewajiban untuk
menjunjung tinggi integritaspertandingan.
b) Konsisten dalam menerapkan konsep ‘advantage/disadvantage’,
wasit tidak akanmencari-cari untuk menghentikan jalannya
pertandingan jika tidak perlu untukmenghukum persinggungan
perorangan yang tidak disengaja dan tidak memberikan
keuntungan bagi pemain tersebut ataupun menempatkan lawan
pada posisi yang tidakdiuntungkan.
c) Konsisten dalam menerapkan akal sehat di setiap pertandingan,
mengingat dalampikiran tentang kemampuan pemain dan sikap
serta tingkah laku mereka selamapertandingan.
d) Konsisten dalam menjaga keseimbangan antara pengendalian
pertandingan dan alurpertandingan, mempunyai ‘kepekaan’ atas
apa yang sedang peserta coba lakukan danmemutuskan apa yang
tepat untuk pertandingan.
4. Apabila protes diajukan oleh salah satu tim, referee (commissioner,
jika hadir) dalamwaktu satu (1) jam setelah berakhirnya waktu

15
permainanakanmelaporkan protes tersebutkepada badan penyelenggara
dari kompetisi tersebut.
5. Jika seorang wasit cedera atau dengan alasan lain tidak dapat
melanjutkan untukmelaksanakan tugasnya dalam lima (5) menit dari
kejadian, pertandingan akandilanjutkan. Wasit (-wasit)yang tersisa
akan mewasiti seorang diri sampai akhirpertandingan, kecuali ada
kemungkinan mengganti wasit yang cedera dengan seorangwasit
pengganti yang memenuhi syarat. Setelah berkonsultasi dengan
commissioner, jikahadir, wasit yang lain akan memutuskan atas
kemungkinan pergantian tersebut.
6. Untuk semua pertandingan internasional, jika dibutuhkan komunikasi
secara lisan untukmenjelaskan suatu keputusan, hal ini akan dilakukan
dalam bahasa Inggris.
7. Setiap wasit mempunyai wewenang untuk membuat keputusan dalam
batastugasnya, tetapi tidak punya kewenangan untuk mengabaikan
atau menentangkeputusan yang dibuat oleh wasit (-wasit) lainnya.

Sinyal Wasit :
Hanya sinyal tangan yang digambarkan dalam peraturan ini yang
merupakansinyalwasit.Sinyal-sinyal tersebut harus digunakan oleh semua
wasit pada semuapertandingan.Penting juga bagi petugas meja untuk
mengenali sinyal-sinyal ini.

Gambar 11. Tercipta Angka

16
Gambar 12. Berhubugan Dengan Waktu

Gambar 13. Administratif

17
Gambar 14. JenisViolation

18
Gambar 15.melaporkan foulkepada petugas meja,nomor pemain

Gambar 16.Melaporkan Foul Kepada Petugas Meja, Jenis Foul

19
Gambar 17.melaporkan foulkepada petugas meja,jumlah free-throw yang diberikan

Gambar 18. Arah permainan

Gambar 19. Pelaksanaan free-throw di dalam daerah bersyarat

20
Gambar 20. Pelaksanaan free-throw diluar daerah bersyarat
Nama wasit nasional

Gambar 21.

Nama : A. Risky Heris Toteles


Daerah asal : Jawa Timur
Lisensi :A
No.Lisensi : 093622
Provinsi : jawa timur

Nama wasit internasional

Gambar 22.

Nama :Greg Willard.


Asal: amerika

2.3.4 Lapangan
Lapangan permainan harus rata, memiliki permukaan keras yang
bebasdari segala sesuatu yang menghalangi dengan ukuran panjang 28 m
dan lebar 15 m yangdiukur dari sisi dalam garis batas.Semua garis akan
dibuat dengan warna putih, dengan lebar lima (5) cm dan dapat terlihat
dengan jelas. Lapangan permainan akan dibatasi dengan garis batas, yang
terdiri dari endline dan side line. Garis-garis ini bukan merupakan bagian
dari lapangan permainan.Segala sesuatu yang menghalangi termasuk
bangku pemain cadangan setidaknya beradadua (2) meter dari lapangan
permainan.
Garis tengah, lingkaran tengah dan setengah lingkaran free-throw

21
Garis tengah akan dibuat sejajar dengan endline dari titik tengah
kedua side line. Garis ini akan diperpanjang 0,15m dari masing-masing
side line.Garis tengah adalah bagiandari backcourt. Lingkaran tengah
dibuat di tengah-tengah lapangan permainan dan mempunyai jari-jari 1,80
m diukur dari sisi luar keliling lingkaran. Jika bagian dalam lingkaran
tengahdiwarnai, warnanya harus sama dengan daerah bersyarat. Setengah
lingkaran free-throw dibuat di lapangan permainan dengan jari-jari 1,80 m
diukur dari sisi luar keliling lingkaran dan dengan pusatnya berada di titik
tengah garis free-throw.
Garis free-throw, daerah bersyarat dan tempat rebound free-throw
Garis free-throw dibuat sejajar dengan masing-masing endline. Sisi
terjauh garis ini5,80 m dari sisi dalam endline dan panjangnya 3,60 m.
Titik tengahnya akan berada padagaris khayal yang menghubungkan dua
(2) titik tengah endline. Daerah bersyarat merupakan daerah lapangan
yang berbentuk persegi panjang di lapangan permainan, dibatasi oleh
endline, perpanjangan garis free-throw dan garis-garis yang berasal dari
endline, sisi luarnya akan berjarak 2,45 m dari titik tengah endline dan
berakhir pada sisi luar perpanjangan garis free-throw. Garis-garis tersebut,
kecuali endline adalah bagian dari daerah bersyarat.Bagian dalam daerah
beryarat harus diwarnai.
Daerah tembakan untuk mencetak tiga-angka
Daerah tembakan untuk mencetak tiga-angka suatu timmerupakan
seluruh daerah lantai dari lapangan permainan, kecuali untuk daerah di
dekatkeranjang lawan yang dibatasi oleh dan termasukDua (2) garis
sejajar memanjang dari dan tegak lurus dengan endline, dengan sisiterluar
0,90 m dari sisi dalam sideline.Busur dengan jari-jari 6,75 m diukur dari
titik di lantai tepat di bawah titik tengahkeranjang lawan terhadap sisi luar
busur. Jarak titik ini di lantai dari sisi dalam titiktengah endline adalah
1,575 m. Busur terhubung dengan garis paralel.Garis tiga-angka bukan
bagian dari daerah tembakan untuk mencetak tiga-angka.
Daerah bangku cadangan

22
Daerah bangku cadangan akandibuat di luar lapangan permainan
dibatasi oleh dua (2)garis. Seharusnya tersedia empat belas (14) tempat
duduk di daerah bangku cadangan untuk pelatih, asisten pelatih, pemain
pengganti dan team follower. Bila ada orang lain makasetidaknya akan
berada dua (2) m di belakang bangku cadangan.
Garis throw-in
Dua (2) garis dengan panjang 0,15 m akan dibuat di luar lapangan
permainan di sidelineberseberangan dengan petugas meja, dengan sisi luar
dari garis berjarak 8,325 m dari sisi
Daerah no-charge semi-circle
Garis no-charge semi-circle akan dibuat di lapangan permainan,
dibatasi oleh Setengah lingkaran dengan jari-jari 1,25 m diukur dari titik di
lantai tepat di bawah titik tengah keranjang ke sisi bagian dalam dari
setengah lingkaran. Setengah lingkaran terhubung dengan: Dua (2) garis
paralel tegak lurus dengan endline, sisi bagian dalam berjarak 1,25 m
dari titik di lapangan tepat di bawah titik tengah keranjang, dengan
panjang 0,375 m dan berakhir 1,20 m dari bagian dalam endline.
Daerah no-charge semi-circle disempurnakan dengan garis khayal
yang terhubung dengan akhir garis paralel tepat di bawah dari sisi depan
papan pantul.

23
24
Gambar 19. Ukuran lengkap lapangan permainan

25
2.3.5 Peralatan Permainan
1. Bola
Terbuat dari karet yang menggelembung dan dilapisi sejenis kulit,
karet atau sintesis. Keliling bola tidak kurang dari 75 cm dan tidak
lebih dari 78 cm, serta beratnya tidak kurang dari 600 gram dan
tidak lebih dari 650 gram. Bola tersebut dipompa sedemikan rupa
sehingga jika dipantulkan ke lantai dari ketinggian 180 cm akan
melambung tidak kurang dari 120 cm tidak lebih dari 140 cm.

Gambar 20. Bola Basket


2. Stopwatch
Untuk pencatatan waktu diperlukan sedikitnya 2 buah stopwatch,
satu untuk pencatat waktu dan satu lagi untuk time out.
3. Papan Pantul
Papan pantul dibuat dari kayu keras setebal 3 cm atau dari bahan
transparan yang cocok. Papan pantul berukuran panjang 180 cm
dan lebar 120 cm. Tinggi papan 275 cm dari permukaan lantai
sampai ke bagian bawah papan dan terletak tegak lurus 120 cm
jaraknya dari titik tengah garis akhir lapangan.
4. Keranjang.
Keranjang terdiri dari ring dan jala. Ring tersebut terbuat dari besi
yang keras dengan garis tengah 45 cm berwarna jingga. Tinggi
ring 305 cm dari permukaan lantai dan dipasang di permukaan
papan pantul dengan jarak 15 cm. Sedangkan jala terdiri dari
tambah putih yang digantung pada ring dengan panjang 40 cm.
5. Papan pencatat angka
6. Jamtwenty four (24) seconds

26
7. Dua sinyal suara secara terpisah yang berbeda dengan jelas dan
keras
8. Scorsheet adalah berkas resmi catatan pertandingan
9. Penunjuk foul pemain
10. Lantai permainan
11. Pencahayaan yang memadai
2.3.6 Pakaian Pemain
Seragam anggota tim akan terdiri dari:
a) Kaos dengan warna dominan yang sama bagian depan dan
belakang. Semua pemain harus memasukkan kaos ke
dalam celana bermainnya.
b) Celana pendek dengan warna dominan yang sama bagian
depan dan belakang, tetapi tidak perlu sewarna dengan
kaosnya.
c) Kaos kaki dengan warna dominan yang sama untuk semua
pemain dari suatu tim.
Pemain tidak boleh memakai perlengkapan (benda-benda) yang dapat
menyebabkan pemain lain cedera. Berikut ini yang tidak diijinkan:
a) Pelindung, penguat atau pengikat jari, tangan, pergelangan
tangan, sikut atau lengan bawah yang terbuat dari kulit,
plastik lunak, logam atau bahan keras lainnya,walaupun
ditutup dengan lapisan pengaman yang lunak.
b) Benda-benda yang dapat melukai atau menyebabkan lecet
(kuku tangan harus dipotong pendek)
c) Tutup kepala, asesoris rambut dan perhiasan.
Berikut ini diijinkan:
a) Perlengkapan pelindung bahu, lengan atas, paha atau kaki
bagian bawah jika bahannya telah dilapisi pengaman
dengan baik.

27
b) Pakaian dalam yang memanjang di bawah celana pendek
yang mempunyai warna dominan yang sama dengan
celana pendeknya
c) Penutup lengan berbahan ketat dengan warna dominan
yang sama dengan kaos.
d) Stocking ketat dengan warna dominan yang sama dengan
celana. Jika untuk kaki bagian atas harus berakhir di atas
lutut; jika untuk kaki bagian bawah harus berakhir di
bawah lutut.
e) Pengikat lutut jika ditutup sebagaimana mestinya.
f) Pelindung untuk hidung yang cedera, walaupun terbuat
dari bahan yang keras.
g) Pelindung mulut transparan tak berwarna.
h) Kacamata, jika tidak membahayakan bagi pemain lain.
i) Ikat kepala, dengan lebar maksimum lima (5) cm, terbuat
dari bahan yang tidak melukai, kain berwarna, plastik
lunak atau karet.
j) Taping transparan tak berwarna untuk tangan, bahu, kaki
dll.
2.4 Peraturan
2.4.1 Peraturan Permainan
Aturan dasar pada permainan Bola Basket adalah sebagai berikut:
a) Bola dapat dilemparkan ke segala arah dengan menggunakan salah
satu atau kedua tangan.
b) Bola dapat dipukul ke segala arah dengan menggunakan salah satu
atau kedua tangan, tetapi tidak boleh dipukul menggunakan
kepalan tangan (meninju).
c) Pemain tidak diperbolehkan berlari sambil memegang bola.
Pemain harus melemparkan bola tersebut dari titik tempat
menerima bola, tetapi diperbolehkan apabila pemain tersebut
berlari pada kecepatan biasa.

28
d) Bola harus dipegang di dalam atau di antara telapak tangan.
Lengan atau anggota tubuh lainnya tidak diperbolehkan memegang
bola.
e) Pemain tidak diperbolehkan menyeruduk, menahan, mendorong,
memukul, atau menjegal pemain lawan dengan cara
bagaimanapun. Pelanggaran pertama terhadap peraturan ini akan
dihitung sebagai kesalahan, pelanggaran kedua akan diberi sanksi
berupa diskualifikasi pemain pelanggar hingga keranjang timnya
dimasuki oleh bola lawan, dan apabila pelanggaran tersebut
dilakukan dengan tujuan untuk mencederai lawan, maka pemain
pelanggar akan dikenai hukuman tidak boleh ikut bermain
sepanjang pertandingan. Pada masa ini, pergantian pemain tidak
diperbolehkan.
f) Sebuah kesalahan dibuat pemain apabila memukul bola dengan
kepalan tangan (meninju), melakukan pelanggaran terhadap aturan
3 dan 4, serta melanggar hal-hal yang disebutkan pada aturan 5.
g) Apabila salah satu pihak melakukan tiga kesalahan berturut-turut,
maka kesalahan itu akan dihitung sebagai gol untuk lawannya
(berturut-turut berarti tanpa adanya pelanggaran balik oleh lawan).
h) Gol terjadi apabila bola yang dilemparkan atau dipukul dari
lapangan masuk ke dalam keranjang, dalam hal ini pemain yang
menjaga keranjang tidak menyentuh atau mengganggu gol
tersebut. Apabila bola terhenti di pinggir keranjang atau pemain
lawan menggerakkan keranjang, maka hal tersebut tidak akan
dihitung sebagai sebuah gol.
i) Apabila bola keluar lapangan pertandingan, bola akan dilemparkan
kembali ke dalam dan dimainkan oleh pemain pertama yang
menyentuhnya. Apabila terjadi perbedaan pendapat tentang
kepemilikan bola, maka wasitlah yang akan melemparkannya ke
dalam lapangan. Pelempar bola diberi waktu 5 detik untuk
melemparkan bola dalam genggamannya. Apabila ia memegang

29
lebih lama dari waktu tersebut, maka kepemilikan bola akan
berpindah. Apabila salah satu pihak melakukan hal yang dapat
menunda pertandingan, maka wasit dapat memberi mereka sebuah
peringatan pelanggaran.
j) Wasit berhak untuk memperhatikan permainan para pemain dan
mencatat jumlah pelanggaran dan memberi tahu wasit pembantu
apabila terjadi pelanggaran berturut-turut. Wasit memiliki hak
penuh untuk memberikan diskualifikasi pemain yang melakukan
pelanggaran sesuai dengan yang tercantum dalam aturan 5.
k) Wasit pembantu memperhatikan bola dan mengambil keputusan
apabila bola dianggap telah keluar lapangan, pergantian
kepemilikan bola, serta menghitung waktu. Wasit pembantu
berhak menentukan sah tidaknya suatu gol dan menghitung jumlah
gol yang terjadi.
l) Waktu pertandingan adalah 4 quarter masing-masing 10 menit
m) Pihak yang berhasil memasukkan bola ke ring terbanyak akan
dinyatakan sebagai pemenang.
2.4.2 Peraturan Pertandingan
Permainan Bola Basket dimainkan oleh dua regu, masing-masing
terdiri dari 5 orang pemain. Wasit yang memimpin terdiri dari 2 orang
yang selalu berganti posisi. Waktu bermain yang resmi adalah 2 x 20
menit (bersih), tidak termasuk masa istirahat 10 menit, time out, dua kali
untuk masing-masing regu tiap babak selama 1 menit, saat pergantian
pemain dan atau peluit dibunyikan wasit karena bola ke luar lapangan atau
terjadi pelanggaran/kesalahan seperti foul dan travelling. Apabila dalam
pertandingan resmi (yang dimaksud disini bukan pertandingan
persahabatan) terjadi pengumpulan angka sama, waktu diperpanjang
sekian babak (tiap 5 menit) sampai terjadi perbedaan angka.

30
2.5 Teknik Permainan
1. Teknik Dasar Permainan Bola Basket
Cara memegang bola basket adalah sikap tangan membentuk
mangkok besar. Bola berada di antara kedua telapak tangan. Telapak
tangan melekat di samping bola agak ke belakang, jari-jari terentang
melekat pada bola. Ibu jari terletak dekat dengan badan di bagian belakang
bola yang menghadap ke arah tengah depan. Kedua kaki membentuk
kuda-kuda dengan salah satu kaki di depan. Badan sedikit condong ke
depan dan lutut rileks.
Dalam menangkap bola harus diperhatikan agar bola berada dalam
penguasaan. Bola dijemput telapak tangan dengan jari-jari tangan
terentang dan pergelangan tangan rileks. Saat bola masuk di antara kedua
telapak tangan, jari tangan segera melekat ke bola dan ditarik ke belakang
atau mengikuti arah datangnya bola. Menangkap bola (catching ball)
terdiri dari dua macam cara yaitu menangkap bola di atas kepala dan
menangkap bola di depan dada.
Mengoper atau melempar bola terdiri atas tiga cara yaitu melempar
bola dari atas kepala (over head pass), melempar bola dari dari depan dada
(chest pass) yang dilakukan dari dada ke dada dengan cepat dalam
permainan, serta melempar bola memantul ke tanah atau lantai (bounce
pass).
Menggiring bola (dribbling ball) adalah suatu usaha membawa
bola ke depan. Caranya yaitu dengan memantulkan bola beberapa kali ke
lantai dengan satu tangan. Saat bola bergerak ke atas telapak tangan
menempel pada bola dan mengikuti arah bola. Tekanlah bola saat
mencapai titik tertinggi ke arah bawah dengan sedikit meluruskan siku
tangan diikuti dengan kelenturan pergelangan tangan. Menggiring bola
dalam permainan bola basket dapat dibagi menjadi dua cara, yaitu
menggiring bola rendah dan menggiring bola tinggi. Menggiring bola
rendah bertujuan untuk melindungi bola dari jangkauan lawan.

31
Menggiring bola tinggi dilakukan untuk mengadakan serangan yang cepat
ke daerah pertahanan lawan.
Crossover
Crissover merupakan cara dribble dengan cara memantulkan bola
dari tangan kiri ke tangan kanan atau sebaliknya. biasanya teknik sudah
banyak di improvisasi dengan cara memantulkan bola di antara celah kaki
(kebanyakan pemain internasional sudah menggunakan teknik ini) atau
belakang kaki (yang paling sering menggunakan teknik ini adalah Jamal
Crawford - Atlanta Hawks)
Lay-up
Lay-up adalah usaha memasukkan bola ke ring atau keranjang
basket dengan dua langkah dan meloncat agar dapat meraih poin. Lay-up
disebut juga dengan tembakan melayang.
Pivot
Pivot atau memoros adalah suatu usaha menyelamatkan bola dari
jangkauan lawan dengan salah satu kaki sebagai porosnya, sedangkan kaki
yang lain dapat berputar 360 derajat.
Shooting
Shooting adalah usaha memasukkan bola ke dalam keranjang atau
ring basket lawan untuk meraih poin. Dalam melakukan shooting ini dapat
dilakukan dengan dua cara yaitu dengan shooting dengan dua tangan serta
shooting dengan satu tangan.
2. Teknik Pendukung Permainan Bola Basket
Slamdunk
Slamdunk merupakan Teknik yang paling populer, yaitu hanya
memasukan bola secara langsung ke ring dan menghempaskan tangan ring
basket. walaupun kelihatannya sangat mudah, akan tetapi bagi kebanyakan
orang dengan tinggi 171 cm sepertinya teknik ini hampir mustahil untuk
dilakukan karena lompatannya tidak cukup tinggi.

32
Fade Away
Fade away adalah tehnik yang mendorong badan kebelakang saat
melakukan shoot, sehingga menyulitkan defender untuk menghadang bola.
tehnik ini agak sulit dilakukan untuk pemain amatir yang baru belajar
basket. Bila keseimbangan badan tidak terjaga maka pemain akan
terpelanting dan jatuh kebelakang. Pemain NBA yang sering memakai
teknik tersebut yaitu Michael Jordan dan Kobe Bryant.
Hook Shoot
Hook adalah tehnik yang sangat efektif bila pemain dijaga oleh
orang yang lebih tinggi dari pemain. Yaitu cara menembak dari samping
dengan satu tangan. Jadi jarak antara orang yang menghadang dan pemain
bisa agak jauh, tehnik ini sering dipakai oleh para pemain basket
professional dengan keakuratan bisa mencapai 80%.
Jump Shoot.
2.6 kejuaraan
2.6.1 Kejuaraan Nasional
Liga Bola Basket Nasional Indonesia (nama resmi: National
Basketball League Indonesia, disingkat NBL Indonesia) adalah liga bola
basket tertinggi yang dikelola secara profesional di Indonesia, diikuti oleh
10 klub peserta dari seluruh Indonesia. NBL Indonesia dikelola oleh DBL
Indonesia dan diatur oleh Perbasi. Liga ini dimulai pada
tahun2003 dengan nama Indonesian Basketball League (IBL). Pada tahun
2010, Perbasi menunjuk DBL Indonesia untuk menangani kompetisi ini
dan mengubah namanya menjadi NBL Indonesia.
2.6.2 Kejuaraan Internasional
a) National Basketball Association atau dikenal dengan singkatan
NBA adalah liga bola basket pria di Amerika Serikat dan
merupakan liga basket paling bergengsi di dunia. NBA
didirikan di New York City pada 6 Juni 1946 dengan nama
Basketball Association of America (BAA).Pada saat ini, di
kompetisi NBA terdapat 30 klub yang masing-masing berpusat

33
di satu kota, kecuali Los Angeles yang mempunyai dua tim,
yaitu Los Angeles Lakers dan Los Angeles Clippers
NBA mengenal sistem Salary Cap, yaitu sistem dimana
maksimal biaya yang dipakai sebuah tim NBA untuk satu
pemainnya. Salary Cap ini cenderung naik tiap tahun hingga
pada akhir musim 2008/09. Contohnya, musim 2006/07, salary
cap-nya adalah 53,135 juta dolar AS, dan musim 2007/08
mencapai 55,63 juta dolar AS dan pada musim 2008/09, salary
cap-nya ditetapkan pada angka 58,68 juta dolar AS. Namun
pada musim 2009/10, salary cap kali ini turun menjadi 57,7
juta dolas AS karena krisis ekonomi 2008. NBA juga
mempunyai peraturan berpakaian ketika datang bermain NBA
dan pulang dari pertandingan NBA. Peraturan ini dinamakan
NBA Dress Code.
Saat ini dikenal ada 4 "dinasti" yang pernah berjaya di
pentas NBA karena sukses mendominasi dalam musim-musim
tersebut. Keempat tim itu antara lain Boston Celtics(1957-
1968), Chicago Bulls (1990-1998), LA Lakers (1980-1988),
dan San Antonio Spurs (1999-sekarang). Kota Toronto adalah
satu-satunya kota di luar negara Amerika Serikat yang secara
reguler menyelengarakan pertandingan NBA, dikarenakan tim
Toronto Raptors bermarkas di kota itu. Toronto Raptors juga
merupakan tim NBA satu-satunya yang berasal dari luar
AmerikaSerikat.
b) NBA All-Star Game Sebuah event yang diadakan setiap
tahunnya dimana 12 pemain terbaik dari tim NBA wilayah
timur melawan 12 pemain terbaik dari tim NBA wilayah barat.

34
2.7 Atlit
2.7.1 Atlit Nasional

Gambar 21. Timnas puteri indonesia

35
Gambar 22. Timnas putra indonesia

2.7.2 Atlit Internasional


Kareem Abdul-Jabbar

Gambar 23. Kareem Abdul Jabbar


Kareem Abdul Jabbar adalah pemain skor tertinggi dalam sejarah
NBA dengan 38.387 poin. Jabbar berdiri 7’2”tinggi dan bersama dengan
Magic Johnson dia mendominasi era 80′s. Dia adalah terbaik diingat untuk
menembak Skyhook tanda tangannya yang telah pesaingnya bingung
36
untuk waktu yang lama. Bukan sebagai dinamis sebagai Johnson, Jabbar
membuat kehadirannya dominasinya dirasakan di setiap pertandingan
yang dia bermain. Dia pensiun dengan 6 kejuaraan NBA dan 6 NBA MVP
Wilt Chamberlain

Gambar 24. Wilt chamberlain


Chamberlain dikenal sebagai “panggung” di pengadilan telah
memenangkan dua gelar dalam karir basket NBA yang panjang. Tapi itu
tidak membuat kontribusi setiap kurang dalam game ini. Panggung adalah
satu-satunya pemain mencetak 100 poin dalam satu pertandingan dan
merupakan salah satu dari dua pemain untuk meraih lebih dari 50 rebound
dalam satu pertandingan. Chamberlain juga menikmati kehormatan
menjadi pemain hanya untuk skor lebih dari 4000 poin dalam satu musim.
Dia pensiun anggun dengan lebih dari 31.000 poin dan hampir 24.000
rebound. Dalam Wilt jayanya yang panggung adalah salah satu kekuatan
paling dominan dalam sejarah basket.

37
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas bahwa olahraga Bola Basket memiliki teknik
dan cara bermain yang khusus . Namun demikian agar olahraga basket ini arif dan
bijaksana, maka perlu ada peningkatan sistem penyelenggaraan yaitu selain
memberikan layanan dalam bentuk ekstra kulikuler juga memberikan layanan
dalam pertandingan. Hal ini merupakan bentuk kepedulian Nasional untuk ikut
menyehatkan kehidupan bangsa melalui olahraga basket yang tepat, cepat, akurat
dan relatif dapat dijangkau oleh kebutuhan masyarakat dan diharapkan mampu
menciptakan atlit basket professional khususnya pada cabang olahraga basket
yang dapat mengharumkan nama bangsa Indonesia.
3.2 Saran
Supaya pertumbuhan dan perkembangan olahraga basket berjalan dengan
normal, maka sebagai olahragawan, harus memotivasi dan merangsang
masyarakat umum ( masyarakat/siswa ) dalam pertumbuhan dan perkembangan
untuk mencintai olahraga supaya keingintahuan tentang dunia olahraga
bertambah. Supaya generasi yang akan datang lebih optimal dalam bidang
olahraga sehingga dalam era globalisasi ini bangsa kita tidak tertinggal
perkembangannya dalam berbagai bidang terutama dalam bidang olahraga.

38
Daftar Pustaka

Dinata Marta. Dasar-Dasar Mengajar Bola Basket.


Bandar Lampung : Penerbit Cerdas Jaya,2003

Brittenham Greg, Kinesiologis MS. Bola Basket. Jakarta :


PT Rajagrafindo Persada,1998

Sujudi imam. Permainan dan organisasi


pertandingan. Jakarta : karunia universitas terbuka,1968

http://www.perbasi.or.id (diakses tanggal 20 september 2013 jam 19.00 WIB)

http://www.FIBA.com (diakses tanggal 23 september 2013 jam 17.00 WIB)

http://www.wikipedia.org (diaksesa tanggal 23 september 2013 jam 18.00 WIB)

39
Lampiran
1. Istilah permainan
Act of shoot : Gerakan menembak
Advantage : Diuntungkan
All in ones : Seragam terusan
Alternating possesion : Perubahan arah penguasan; Suatu metode untuk
menyebabkan bola menjadi hidup dengan throw in
daripada jump ball
Announcer : Orang yang bertugas menyampaikan informasi
Backcourt : Lapangan bagian belakang
Basket : Keranjang
Blocking : Persinggungan perorangan yang tidak sah dengan
menghambat pergerakan seorang lawan dengan atau tanpa
bola
Centre lines : Garis tengah
Charge : Persinggungan perorangan yang tidak sah, dengan atau
tanpa bola, dengan mendorong atau bergerak ke arah torso
seorang lawan
Commissioner : Pengawas pertandingan
Compression sleeves : Penutup lengan berbahan ketat
Compression stocking : Stoking ketat
Disadvantage : Tidak diuntungkan; dirugikan
Disqualifying foul : Tindakan unsportsmanlike yang berlebihan dari seorang
pemain,pemain pengganti, pemain yang sudah dilarang
masuk, pelatih,asisten pelatih atau team follower
Double foul : Situasi di mana dua (2) pemain yang berlawanan saling
melakukan personal foul satu sama lainnya pada waktu
yang hampir bersamaan
Dribbling : Pergerakan bola hidup yang disebabkan oleh seorang
pemain yang sedang menguasai bola dengan melempar,
menepis,menggelindingkan bola ke lantai atau dengan
sengaja melemparkan bola ke papan pantul

40
Dunk : Melesakan bola ke bawah masuk ke dalam keranjang
lawan denagn satu atau ke dua tangan
Eight seconds : Delapan detik
Endlines : Garis akhir
Excluded player : Pemain yang sudah tidak bermain
Foul : Penyimpangan dari peraturan mengenai persinggungan
perorangan yang tidak sah dengan seorang lawan dan/atau
perilaku yang tidak sportif
Free throws : Kesempatan yang diberikan kepada seorang pemain untuk
mencetak satu (1) angka, tidak dijaga, dari posisi di
belakang garis free-throw dan di dalam setengah lingkaran
Frontcourt : Lapangan bagian depan
Fumble : Gagal menangkap bola pada permulaan atau akhir suatu
dribble
Goal average : Rata-rata bola masuk
Goaltending : Bola yang dianggap masuk
Held ball : Bola pegang
Interference : Gangguan terhadap keranjang yang dapat merubah arah
bola
Jump ball : Seorang wasit melambungkan bola di lingkaran tengah
diantara dua (2) pemain berlawanan pada permulaan
periode pertama
No-charge semi-circle : Daerah setengah lingkaran yang digambar di lapangan
dengan tujuan untuk menentukan daerah khusus untuk
menginterpretasikan situasi charge/blok di bawah
keranjang
Pen-dribble : Pemain yang melakukan dribbling
Pivot : Pergerakan yang sah di mana seorang pemain yang
sedang memegang bola hidup di lapangan permainan
melangkah sekali atau lebih dari sekali ke segala arah
dengan kaki yang sama,sedangkan kaki lainnya yang

41
disebut kaki pivot, tetap pada titik dimana kaki tersebut
menyentuh lantai
Post : Dibawah keranjang
Post play : Permainan di bawah keranjang
Rebound : Aksi menangkap bola setelah bola memantul dari ring
pada suatu tembakan
Referee : Wasit utama
Scoresheet : Berkas resmi catatan pertandingan
Screening : Usaha untuk memperlambat antau mencegah seorang
lawan tanpa bola untuk mencapai posisi yang di inginkan
di lapangan permainan
Side lines : Garis samping
Team followers : Pengikut tim
Team fouls : Foul yang dilakuakan oleh pemain dalam suatu tim
Three seconds : Tiga detik
Throw-in : Lemparan ke dalam
Time out : Penghentian pertandingan yang diminta oleh pelatih atau
asisten pelatih
Travelling : Pergerakan yang tidak sah dari satu atau dua kaki
melebihi batas yang telah ditentukan pada pasal ini, ke
segala arah, ketika memegang bola hidup di lapangan
permainan
Twenty-four (24) second : Dua puluh empat (24) detik
Umpire : wasit pembantu
Unsportmanlike foul : Foul yang tidak sportif
Verticality : Tegak lurus
Violation : Penyimpangan terhadap peraturan

42
2. Scoresheet

43

Anda mungkin juga menyukai