Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH

PERMAINAN BOLA BASKET

Diajukan untuk memenuhi tugas pengayaan Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

Disusun oleh:
Meisy Triphena
XII IPS B

SMA ANGKASA
LANUD HUSEIN SASTRANEGARA
BANDUNG
2023
A. Sejarah Permainan Bola Basket di Dunia
Permainan bola basket yang kita kenal sekarang ini diperkenalkan kali pertama oleh
Dr. James Naismith, seorang tenaga pengajar di YMCA (Young Man Chrisian
Assosiation) International Training School, sebuah sekolah di Springfield
Massachusetts, Amerika Serikat. Sebagai seorang guru olahraga di sekolah tersebut,
Dr. James Naismith mendapatkan tugas untuk mencari sebuah permainan yang dapat
dijadikan aktivitas agar para siswa di YMCA International School tetap aktif dan
bugar selama musim dingin berlangsung. Pada awalnya, permainan bola basket tidak
dimainkan seperti yang sering kamu lihat pada pertandingan-pertandingan bola basket
internasional saat ini. Saat itu, setiap tim berisikan sembilan orang dan tidak
melakukan dribble, tetapi saling melempar ke rekan satu tim dan memasukkan bola ke
dalam keranjang buah persik yang ditempelkan di area dinding arena olahraga. Pada
awal masa permainan bola basket di tahun 1891, Dr. James Naismith
memperkenalkan lima prinsip dasar permainan bola basket, yaitu:
1. Bola yang digunakan adalah bola besar yang mudah dikendalikan dengan tangan
oleh pemain yang menyerang dan bertahan.
2. Tidak diperkenankan berlari dengan bola.
3. Bola dapat dimainkan ke segala arah sesering mungkin dan semua pemain
diperbolehkan untuk menangkapnya.
4. Kedua tim dapat bergerak ke seluruh area permainan sehingga body contact dapat
dihindari.
5. Target yang digunakan dalam melakukan tembakan ditempatkan di posisi yang
tinggi.

Seiring berjalannya waktu James Naismith telah memperlebar sayap olahraga ini
dengan memperkenalkannya kepada siswanya. Tahun 1892, akhirnya olahraga bola
basket telah melaksanakan pertandingan resmi pertamanya, yaitu pada tempat kerja
James. Sejak detik itu, lembaran sejarah bola basket mulai ditulis.
Saat keberadaan olahraga basket sudah mendunia, akhirnya terbentuklah sebuah
wadah atau induk organisasi yang dinamakan FIBA atau Federation Internationale de
Basketball. FIBA secara resmi berdiri tahun 1932 di Jenewa, Swiss, sekitar dua tahun
setelah Komite Olimpiade Internasional (IOC) mengakui keberadaan olahraga ini.
Sebenarnya, nama asli asosiasi bola basket internasional ini adalah Federation
Internationale de Basketball Amateur. Terdapat delapan negara pendiri FIBA yakni
Swiss, Italia, Yunani, Rumania, Portugal, Latvia, Ceko, dan Argentina. Sejalan
dengan diselenggarakannya Olimpiade musim panas pada 1936 di Berlin, FIBA
memilih James Naismith selaku penemu olahraga ini sebagai presiden
kehormatannya.
Markas besar FIBA pernah dipindahkan pada 1956 ke Muenchen, Jerman. Namun,
pada 2002 kantor utama mereka kembali ke Jenewa, Swiss. Hingga saat ini, terdapat
213 federasi negara yang menjadi anggota FIBA dan sejak 1989 dibagi menjadi lima
zona yaitu Afrika, Amerika, Asia, Eropa, serta Oseania. Keberhasilan FIBA dalam
mengembangkan olahraga bola basket terbukti pada 1950, yakni penyelenggaraan
piala dunia bola basket sektor putra pertama di dunia. Kemudian tiga tahun setelah
itu, FIBA juga menyelenggarakan piala dunia bola basket putri. Sejak saat itu, piala
dunia bola basket menjadi ajang rutin yang dilaksanakan empat tahun sekali secara
bergantian dengan Olimpiade.

B. Sejarah Permainan Bola Basket di Indonesia


Perkembangan olahraga bola basket memiliki sejarah panjang di Indonesia, awalnya
dimulai dengan masuknya imigran dari China ke Indonesia pada tahun 1920-an.
Pendatang Cina membawa permainan bola basket yang telah dikembangkan di
Tiongkok. Awalnya bola basket hanya dimainkan oleh kaum elit Tionghoa dan
menjadi identik dengan kaum tersebut di Indonesia. Bangsa Indonesia sendiri masih
belum memainkan bola basket karena pada saat itu masih di bawah penjajahan
Belanda. Walaupun Belanda tidak melarang kaum pribumi untuk bermain bola basket,
tetapi pada saat itu masih sedikit sekali pemain bola basket Indonesia. Karena itu,
pemain basket terkenal Indonesia mayoritas etnis Tionghoa. Pada saat itu pun setiap
sekolah Tionghoa di Indonesia diwajibkan menyelenggarakan olahraga bola basket,
dan setiap siswa pun akhirnya harus bermain bola basket.

Semakin lama, semakin banyak pemain bola basket Indonesia yang andal, karena
pengaruh dari olahraga bola basket tersebut di sekolah. Buktinya adalah permainan
bola basket masuk ke dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) di tahun 1948, PON
pertama Indonesia. Keterbatasannya hanyalah hanya bisa dimainkan oleh kaum pria
saja. Setelah itu, pada Pekan Olahraga Nasional (PON) kedua di tahun 1951 olahraga
bola basket sudah dikompetisikan dengan peserta dari regu putra dan putri. Regu yang
dikirim pun bukan lagi dari Karesidenan. Melainkan cakupannya sudah meliputi
provinsi.

Indonesia pun lalu membentuk PERBASI (Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia)
di tahun 1951 dan diterima sebagai anggota FIBA (International Basketball
Federation) pada tahun 1953. Setahun kemudian, untuk pertama kalinya Indonesia
mengirim tim bola basket di Asian Games di Manila. Sejarah basket di Indonesia
semakin menunjukkan kemajuan, dengan munculnya liga bola basket profesional pria
yang awalnya dikenal sebagai Kobatama, sekarang disebut sebagai Indonesia
Basketball League (IBL). Terdapat juga liga basket profesional putri yang dikenal
sebagai Women’s National Basketball League (WNNBL).

C. Peraturan Permainan Bola Basket


Permainan bola basket memiliki beberapa aturan sebagai berikut:
1. Pemain
Setiap tim dalam permainan bola basket terdiri dari lima orang pemain ditambah
beberapa pemain cadangan. Kelima pemain inti tersebut terbagi pada beberapa
posisi, yakni center (5 – C), power forward (4 – PF), small forward (3 – SF),
shooting guard (2 – SG), dan point guard (1 – PG). Pergantian pemain dilakukan
saat bola mati. Pergantian pemain juga bebas dilakukan berapa kali.
2. Aturan Waktu Membawa Bola
Perbasi menetapkan beberapa aturan waktu. Pertama, peraturan tiga detik. Saat
berada di area pertahanan lawan, Grameds tidak boleh lebih dari tiga detik. Lebih
dari itu akan dicatat sebagai pelanggaran. Kedua, peraturan delapan detik. Waktu
yang dibolehkan sebuah tim untuk memainkan bola di daerah pertahanannya
sendiri adalah selama delapan detik. Lebih dari itu, pelanggaran. Ketiga, peraturan
24 detik. Ini merupakan waktu yang dibolehkan untuk sebuah tim dalam
melakukan serangan. Tidak boleh lebih.

3. Aturan lainnya
a. Tidak ada batasan bagaimana caranya melemparkan bola, namun tidak
diperboleh memukul atau meninju bola.
b. Membawa bola dengan berlari atau berjalan akan dianggap sebagai bentuk
pelanggaran. Bola hanya boleh dibawa dengan cara di-dribble.
c. Batas yang diijinkan seorang pemain melakukan pelanggaran adalah empat
kali. Jika melakukan pelanggaran lagi, maka pemain akan didiskualifikasi.
d. Double dribble tidak diperkenankan. Maksudnya, jika seorang pemain
melakukan dribble kemudian berhenti dan memegang bola dengan kedua
tangannya, maka pemain tidak diperbolehkan untuk melakukan dribble lagi.

D. Permainan Terbaru
pertandingan basket di Indonesia usai FIBA World Cup 2023 belum selesai. Kini
berlanjut ke kejuaraan basket yang dimainkan para veteran. Selama hampir dua
pekan, Jakarta disuguhkan aksi-aksi para pebasket kelas dunia yang tampil di babak
grup FIBA World Cup 2023. Di Indonesia, ada tim-tim top seperti juara bertahan
Spanyol, Kanada, Prancis, dan Iran. Dari berbagai kalangan mulai anak-anak, remaja,
dewasa, hingga lansia ikut menyaksikannya. Momentum ini dimanfaatkan Asean
Veteran Basketball Conference (AVBC) untuk menggelar turnamen basket
antarveteran mulai 11-15 September di Semarang, Jawa Tengah.
Upacara pembukaan sudah dilakukan, pada Senin 11 September 2023 pukul 15.00
WIB yang dihadiri semua tim dari dalam maupun luar negeri. Pemerintah kota
menyambut baik dan mendukung sepenuhnya kejuaraan bola basket veteran Asean
ini.
Turnamen bola basket veteran biasanya dibagi kategori kelompok umur. Untuk
turnamen besar seperti Evergreen Intercity Cup kategori kelompok umur dibagi lebih
detail per 5 tahun mulai dari Kelompok Umur (KU) 35 sampai KU 70.
Sedangkan untuk turnamen sedang biasanya dibagi per 10 tahun, contohnya
Turnamen AVBC (Asean Veteran Basketball Competition) yang hanya dibagi tiga
KU, yakni 40-50, 60, dan 70.

Anda mungkin juga menyukai