Bab 4 Setengah Putaran
Bab 4 Setengah Putaran
Setengah Putaran
Pendahuluan
1. Sasaran Pembelajaran
Setelah mempelajari Bab 4, anda seharusnya mampu:
menjelaskan konsep setengah putaran
menunjukkan bahwa setengah putaran adalah isometri
memperlihatkan bahwa setengah putaran adalah involusi
mengidentifikasi unsur dan sifat tetap dari setengah putaran
memperlihatkan bahwa himpunan pergeseran dan setengah
putaran menyusun grup
menggunakan konsep setengah putaran untuk menyelesaikan
masalah lukisan.
2. Kemampuan Prasyarat
Materi yang dibahas dalam bagian ini memerlukan penguasaan
yang memadai mengenai konsep titik tengah sebuah ruas garis,
segitiga-segitiga kongruen, kesejajaran yang dibahas dalam geometri
euklid, serta materi yang dibahas sebelum ini.
1
5. Petunjuk bagi mahasiswa
Pahami dengan baik definisi yang diberikan baik secara
geometri maupun secara analitik dan contoh soal yang diberikan. Anda
diharapkan akan menyelesaikan soal-soal latihan untuk meningkatkan
pemahaman terhadap materi yang diberikan. Gunakan alat seperti
mistar, jangka, dan busur dalam menyelesaikan soal-soal lukisan. Pada
bagian akhir diberikan soal-soal sebagai tes kompetensi untuk
mengukur hasil belajar anda sekaligus mendiagnosa materi apa saja
yang masih perlu anda dalami. Kerjakan sendiri soal-soal tes tersebut.
Penyajian Materi
C B
A D
Gambar 4.1.1.
Definisi 4.1.1.
Setengah putaran terhadap titik P adalah pemetaan HP yang
memenuhi:
i. Untuk A ≠ P, P adalah titik tengah 𝐴 𝐴 dengan A' = HP (A)
′
ii. Untuk A = P, HP (P) = P.
(Titik P disebut titik pusat putaran)
Misalkan titik-titik A dan B seperti dalam Gambar 4.1.2. Bayangan
2
titik B oleh setengah putaran HA , ditulis B’ = HA (B) ditentukan dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
1) Lukis sinar garis 𝐵 𝐴
2) B’ adalah titik dalam urutan B-A-B’ dan AB = AB’
B
A
B’
Gambar 4.1.2.
b P (a,
Dalam bentuk matriks:
y’ A’ (x’, y’)
’ sb. x
x' x a
2
y ' y b O x a x
3
Gambar 4.1.3.
4
Bila pusat putaran diambil di O(0,0), rumus setengah putaran menjadi
x’ = -x ; y’ = -y
x ' x
atau: y ' y
Penyelesaian :
(a) C = A. Berdasarkan definisi, HA (C) = HA (A) = C.
(b) Untuk E’ = (4, -1), maka berdasarkan rumus diperoleh :
4 = - x + 2.2 → x = -4 + 4 = 0
-1 = - y + 2.3 → y=1+6=7
Jadi, koordinat E adalah (0,7)
(c) Dari rumus diperoleh:
x' = -x + 2.2 = -x + 4;
y' = -y + 2.3 = -y + 6
Jadi koordinat P' = HA (P) adalah (4 - x, 6 - y).
Bukti:
Dari definisi: HP HP (A) = HP 2 (A) = A.
Jadi, HP 2 = I dan ini berarti bahwa HP -1 = HP .
5
Contoh soal 4.2.1.
Diketahui: s ={(x, y): 2x - 5y = 4} dan A(1, 4).
(a) Apakah C(-1, 6) s' = HA (s) ?
(b) Tulis persamaan s'.
Penyelesaian:
a. Rumus setengah putaran: x' = -x + 2a dan y' = -y + 2b.
Untuk a = 1 dan b = 4 diperoleh
x' = -x+2 dan y' = -y+8 atau
x = 2 - x' dan y = 8-y'............................*
Untuk C(-1, 6) diperoleh:
-1 = -x + 2 atau x = 3
dan 6 = -y + 8 atau y = 2.
Ternyata titik (3, 2) tidak terletak pada garis s. Mengapa? Berarti
titik C tidak terletak pada s'. (Pertanyaan pada bagian (a) ini dapat
diubah sebagai berikut: Apakah HA -1(C) s? (Jawablah pertanyaan
ini dan bandingkan hasilnya).
Teorema 4.2.2.
Setengah putaran adalah isometri.
Bukti:
Perhatikan Gambar 4.2.1. Misalkan pusat setengah putaran adalah P.
Ambil A dan B yakni dua titik berbeda pada bidang. Dalam hal ini ada
dua kejadian yakni: (i) A, B, P tak segaris; (ii) A, B, P segaris.
6
Untuk kejadian (i), misalkan A' = HP(A) dan B' = HP(B). Dari aturan
kongruensi segitiga s-sd-s, maka ∆ABP ∆ A'B'P.
Akibatnya, A'B' = AB.
A B
B’ A’
Gambar 4.2.1.
= −𝑥2 + 𝑥 1 2 + −𝑦2 + 𝑦1 2
= 𝑥2 − 𝑥1 2 + 𝑦2 − 𝑦1 2
= AB
Teorema 4.2.3.
Untuk sebarang garis g dan setengah putaran H maka H(g) // g.
7
Bukti:
Perhatikan kembali Gambar 4.2.1 di atas. Misalkan garis g = 𝐴 𝐵 ,
tak diragukan lagi bahwa g’ = H(g) = 𝐴 ′ 𝐵 ′. Oleh karena ∆ABP ∆
A'B'P
Penyelesaian:
Perhatikan gambar di bawah ini. Lukis s' = HA (s). Salah satu cara
melukis adalah tentukan sebarang titik pada s, misalnya B. Tentukan
B’ = HA (B).
s
X
B
A s’
B’ t
Y
Oleh karena s' // s dan B’ termuat pada s’, lukis melalui B’ garis s’ yang
sejajar dengan s. Jelas bahwa s' memotong t tepat pada satu titik dan
titik itu adalah Y. Titik X pada s ditemukan dengan cara melukis sinar
garis 𝑌 𝐴 . Garis tersebut memotong s di
X. Jadi HA (Y) = s ∩ 𝑌 𝐴 = X.
Teorema 4.2.4.
8
Satu-satunya titik tetap adalah titik pusat putaran, garis
tetapnya adalah semua garis yang melalui titik pusat putaran.
9
Bukti:
Jelas dari definisi bahwa satu-satunya titik tetap adalah titik pusat
putaran.
Untuk garis tetap, misalkan garis g = 𝐴 𝐵 dan g’ = 𝐴 ′ 𝐵 ′. Dalam
Gambar 4.2.1. di atas, apabila m PB'A' = m PBA = 0 maka g = g’.
Ini dimungkinkan oleh A, B, dan P segaris. Dengan kata lain g = g’
apabila g melalui titik P.
Dapat disimpulkan bahwa garis tetap adalah garis-garis yang melalui
pusat putaran.
Teorema 4.2.5.
Misalkan HA dan HB adalah dua setengah putaran. Komposisi
dua setengah putaran adalah suatu pergeseran. Khususnya, bila
B adalah titik tengah 𝐴 𝐶 maka HB HA = SAC = Hc HB.
Bukti:
Misalkan P, A, B tak segaris (Lih. Gambar 4.2.2.) P' = HA (P) dan P"
= HB (P') sehingga P" = HB HA (P). Dari definisi setengah putaran, PA
= AP’ dan P'B = BP".
Pada ∆ P'PP", P’A : AP = P’B : BP”. Jadi AB // PP" dan jarak
berarah PP” = 2AB . Karena AB konstan maka PP" konstan ( sama
untuk semua P di luar garis AB), sehingga HB HA adalah sama dengan
pergeseran SAC dengan AC = 2 AB.
P P”
A B
A B C
P’
Gambar 4.2.2.
1
Teorema 4.2.6.
Untuk A, B, C tiga titik tak segaris maka HC HB HA = HD
dengan ABCD adalah jajar genjang.
Bukti : Perhatikan Gambar 4.2.3.
HC HB = SBE dengan BE = 2 BC
= SAF denyan AF = BE = 2 BC
= HDHA dengan AD =
1 AF = BC
2
D F
A
B C E
Gambar 4.2.3.
Sekarang HC HB HA = HD HA HA
= HD I
= HD dengan ABCD adalah jajar genjang.
Akibat 4.2.1:
SBE HA = HD
HC SPQ = HD dengan PQ = 2 AB
atau komposisi pergeseran dan setengah putaran sama dengan setengah
putaran.
Teorema 4.7.
Untuk sebarang tiga titik A, B, C berlaku
HC HB HA =HA HB HC
11
Bukti :
Ada D sehingga HC HB HA = HD
= HD -1
= (HC HB HA) -1
= HA -1 HB-1 HC -1
= HA HB HC
Penyelesaian:
Rumus HA : x' = 4-x HB : x’ = 2-x
y' = -6-y y’ = 8-y ,
K' = HA (K)
= HA ((4,4)) = (0,-10).
HB (K') = HB ((0, -10)) = (2, 18) = K” dan inilah yang
merupakan hasil dari (HB HA) (K).
Dengan cara yang sama diperoleh K" = (HA HB )(K) = (8, -2).
Rumus HB HA ditentukan dengan cara substitusi sbb :
x" = -x’+2.1 = -(4-x) + 2 = x - 2
y" = -y’+2.4 = -(-6-y) + 8 = y + 14
2
yang tidak lain adalah rumus pergeseran dengan vektor geser
1
Teorema 4.8.
Gabungan himpunan pergeseran dan himpunan setengah
putaran membentuk sebuah grup.
1
Bukti:
Misalkan H adalah himpunan setengah putaran dan S adalah
himpunan pergeseran.
i. (sifat tertutup) Komposisi dua H adalah S. Komposisi S dan H
sama dengan komposisi tiga H yang hasilnya adalah sebuah H.
ii. (keberadaan unnsur invers) Invers dari pergeseran adalah
pergeseran lagi. H merupakan transformasi yang bersifat involusi.
Dengan demikian H S membentuk sebuah grup dengan H sebagai
pembangkit.
Gambar 4.2.4.
13
Penutup
1. Ringkasan 4
1. Setengah putaran terhadap titik P adalah pemetaan HP yang
memenuhi
i. Untuk A ≠ P, P adalah titik tengah 𝐴 𝐴 dengan A' = HP (A)
′
ii. Untuk A = P, HP (P) = P.
(Titik P disebut titik pusat putaran)
2. Rumus setengah putaran:
Misalkan P = (a, b) , A = (x, y) maka A’ = HP(A) = (x’, y’) dengan
x' x a
2
y '
3. Sifat-sifat
(a) Setengah putaran merupakan suatu involusi.
Jadi, HP 2 = I dan ini berarti bahwa bahwa HP -1 = HP .
(b) Setengah putaran adalah suatu isometri.
(c) Untuk sebarang garis g dan setengah putaran H maka H(g) // g.
(d) Satu-satunya titik tetap adalah titik pusat putaran, garis
tetapnya adalah semua garis yang melalui titik pusat putaran.
(e) Misalkan HA dan HB adalah dua setengah putaran. Komposisi
dua setengah putaran adalah suatu geseran. Khususnya, bila B
adalah titik tengah 𝐴 𝐶 maka HB HA = SAC = Hc HB
(f) Untuk A, B, C tiga titik tak segaris maka HC HB HA = HD
dengan ABCD adalah jajar genjang.
(g) Komposisi geseran dan setengah putaran sama dengan
setengah putaran.
(h) Untuk sebarang tiga titik A, B, C berlaku
HC HB HA =HA HB HC
(i) Gabungan himpunan geseran dan himpunan setengah putaran
membentuk sebuah grup.
1
2. Soal Latihan 4.
A B P
Z Y
W X
15
(c) Bandingkan jarak CC ", PP", dan AB .
K
P
Q
A
1
9. Diberikan titik-titik A, B, dan C seperti pada gambar.
(a) Pilih sebuah titik P dan lukis P° = HC HB HA (P)
(b) Misalkan M titik tengah PP dan lukis M° = HC HB HA (M).
(c) Catat hubungan antara M dan M° dan buat kesimpulan tipe
apakah pemetaan HC HB HA .
A B
13. Buktikan:
Jika g adalah sebuah garis dan g” = HS (g) maka g” g.
17
14. Apakah himpunan setengah putaran H menyusun grup ?
O
P Q
1
Tes Kompetensi 4.
Petunjuk: Lingkarilah huruf yang memuat jawaban yang benar.
19
7. Pernyataan manakah di bawah ini yang benar?
SAB = HQHP jika dan hanya jika:
A. AB = PQ
B. AB = 2PQ
C. A, B, P, dan Q segaris
D ABPQ adalah jajar genjang.
2
D. hanya (4) yang benar
4. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
21
Gambar Ilustrasi
Grup pergeseran