Anda di halaman 1dari 11

Flora & Fauna

Ekologi → ilmu yg mempelajari hubungan antara MH dgn MH lain atau lingkungan


Ekosistem → hubungan antara MH dengan lingkungannya
Bioma → ekosistem yg lebih besar lagi, hubungan antara manusia dengan lingkungannya

A. Faktor yang Mempengaruhi Sebaran Flora dan Fauna

Faktor Fisik:
● Iklim
Air, angin, dan curah hujan→ klo tinggi, vegetasinya lebih banyak

● Tanah
Dilihat dari jenis, tekstur, tingkat kesuburan tanahnya. Contohnya seperti teratai
harus di tanah yang tingkat airnya banyak, kaktus bisa tumbuh di tanah gersang,
dll.

● Relief Muka Bumi


● Fisiografis
● Geologi

Faktor Non Fisik/Biotik:


● Tumbuhan
● Binatang
● Manusia

B. Karakteristik Bioma di Dunia

Mempengaruhi persebaran flora dan fauna di dunia. Jenis bioma dapat diliat dari vegetasi
yang dominan dari daerah tersebut.

Dapat dikatakan bioma bila,


- Luas daerahnya besar
- Punya ciri khas daerah/vegetasi yang sama

5 Ciri utama:
- Dikenal dengan melihat vegetasi utama, jadi terlihat perbedaannya
- Ada komunitas klimaks (lihat yang dominan)
- Adalah hasil interaksi antar unsur” lingkungan
- Komunitas (gabungan dr individu → kelompok) yg bertahan lama; ada
keterkaitan & habitat sama
- Menempati wilayah yg luas
C. Sebaran Flora di Indonesia

Indonesia bisa dibilang sebagai Biodiversity Country, karena banyak flora dan fauna.
Terletaknya di Ekuator -- khatulistiwa.

Kawasan Subregion Indonesia Bagian Barat:


- Terdapat hutan hujan tropis; musimnya ada 2
→ curah hujan tinggi 1000-2000 mm/thn (tinggi air hujannya 1000 mm dalam
luas 1 m²; rumus V → tinggi air hujan [h] x luas area [A])
- Pohon rindang + tinggi (rata” 40-60 m)
- Gak nembus si matahari; kena sinar matahari sepanjang tahun
- Udara lembab
- Banyak rotan
- Banyak epiphyta (tumbuhan yang tidak berakar/numpang ke tumbuhan lain)
- Contoh habitat: anggrek, orang utan

Kepulauan Wallace: Subregion Indonesia Bagian Timur: → slide

D. Sebaran Flora Fauna di Dunia

Hutan Gugur:
- Curah hujan (75-100 mm); 4 musim
- Daun lebat & hijau (m. hujan), gugur (m. panas) u/ kurangi penguapan air dan ada
cadangan air
- Tumbuhan & hewan dikit
- Contoh habitat: sakura, jati, tupai, rusa, beruang

Taiga (bahasa Rusia: hutan)


- Tumbuhan spesifik mendominasi; cth: pinus
- Fauna berdarah dingin → suhu tubuh yang mengikuti suhu lingkungan; cth : ular
(klo berdarah panas → yg bisa menyesuaikan suhu tubuhnya)
- Kelembaban tanah rendah
- Tanah kering
- Perbedaan suhu day & night ekstrim

Sabana:
- Daerah khatulistiwa
- Curah hujan 900-1500 mm
- Vegetasinya padang rumput & pohon kecil
- Drainase baik
- Suhu udara gak ekstrim
- Kelembaban udara mayan kering
Stepa/Padang Rumput: Gurun: Kutub/Tundra (padang lumut): → lihat di slide

Kenapa persebaran fauna di dunia dibagi ke dalam 6 zona?


-- lihat 2.2 [Pertemuan 2] Latihan --
Rimalya Valerina - 2.2 [Pertemuan 2] Latihan
● Australis = iklim subtropis, sedang
● Neotropik = dikelilingi hutan hujan tropis, iklim tropis, suhunya mirip Afrika,
rakun yang hewan endemik Amerika Utara bisa datang ke Amerika Selatan
karena menyatunya benua.

E. Sebaran Fauna di Indonesia

Indonesia dibagi dalam 3 zona


- Ada garis Wallace yg ditemukan karena adanya perbedaan fauna Indonesia bagian
barat
- Ada garis Webber yg menemukan bahwa fauna yang tidak bersifat Australis, ada
yang Oriental

F. Pemanfaatan Flora dan Fauna

1. Sumber Pangan
Golongan flora dari beras, singkong, gandum, buah, sayur, dll. Golongan
faunanya dari hewan ternak dll.

2. Peternarakan
Sebagai salah satu usaha budidaya hewan yakni aktivitas ekonomi manusia.

3. Perikanan
4. Sumber Pendapatan atau Devisa
Contohnya kayu

5. Hiasan
6. Tradisi atau Budaya
7. Sumber energi
Contoh kerbau untuk bajak, kayu untuk penghasil api buat masak, kotoran hewan
sbg bahan bakar alternatif
Sebaran dan Pengelolaan Sumber Daya Alam Indonesia
SDA → UU No 4 Tahun 1982 = unsur lingkungan hidup, yang terdiri atas SDM, SDA hayati,
SDA non-hayati, dan sumber daya buatan.

A. Klasifikasi SDA

1. Berdasarkan Pemanfaatan/Potensi
- SDA Materi = bentuk materi, dimanfaatkan oleh manusia, sda itu sendiri
- SDA Energi = berguna menghasilkan energi
- SDA Ruang = tempat yang diperlukan manusia

2. Berdasarkan Pembentukannya/Sifat Kelestariannya


- SDA dapat diperbaharui = tidak akan habis
- SDA tidak dapat dibarui = akan habis
3. Berdasarkan Jenis
- SDA non hayati = mati
- SDA hayati = hidup

SD Manusia
- bagian integral dari sistem yang membentuk suatu organisasi yg mengelola SDA

SD Buatan
- SDA yg telah ditingkatkan daya gunanya u/ memenuhi kebutuhan manusia dan
kepentingan pertahanan negara

- Contoh: tenaga nuklir, mineral, barang tambang; dimodif dulu sama manusia seperti bbm

B. Analisis Potensi SDA

1. Kehutanan
→ ekosistem berupa hamparan lahan berisi SDA hayati; dominasinya pohon; ada
persekutuan alam dan lingkungan

Jenis:
- Hutan produksi = menghasilkan kayu atau juga bukan
- Hutan lindung/suaka alam = kelola tanah dan air hutan suaka alam;
melindungi kekayaan hayati (indahnya alam)
- Hutan konservasi = fungsinya melindungi keanekaragaman flora fauna &
ekosistemnya

Contoh:
- Hutan hujan Pegunungan = tumbuhannya jenis konifer (berdaun jarum)
- Hutan Sabana = masih ada pohon tapi jarang
- Hutan gambut
- Hutan Lumut
- Hutan Mangrove

2. Pertambangan
→ rangkaian kegiatan pencarian, penambangan (penggalian), pengolahan,
pemanfaatan, dan penjualan bahan galian

Pengelompokkan berdasarkan jenis material & fungsi:


- Golongan A = galian strategis
- Golongan B = galian vital
- Golongan C = galian industri

Kegiatan:
- Observasi = diperkirakan secara teoritis
- Eksplorasi = dimanfaatkan secara ekonomis
- Eksploitasi = (ppt)

3. Kelautan
Potensi laut Indonesia tersebar dalam delapan belas ekoregion

- Hutan mangrove
- Terumbu Karang
- Lamun

4. Pariwisata
- Wisata alam = memanfaatkan SDA, baik alami atau dari pengendalian
- Wisata budaya = memperluas pandangan hidup
- Wisata buatan = rekreasi dipengaruhi upaya/aktivitas manusia

C. AMDAL

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan


➔ kajian dampak penting suatu usaha/kegiatan yg direncanakan pd lingkungan
hidup; diperlukan untuk pengambilan keputusan ttg penyelenggaraan usaha yg dpt
menimbulkan perubahan; gunanya supaya gak merusak lingkungan juga
➔ bentuknya dokumen

Fungsi:
1. Bahan perencanaan pembangunan wilayah
2. Bantu ambil keputusan
3. Beri masukan untuk susunan teknis rencana
4. Beri masukan untuk susunan pengelola dan pemantauan
5. Informasi dampak ke masyarakat
6. Awal rekomendasi untuk izin usaha
7. Scientific Document dan Legal Document
8. Izin kelayakan lingkungan
9. Tunjukin tempat pembangunan layak serta pengaruh
10. Masukan untuk pertimbangan yg luas ttg perencanaan dan ambil keputusan sesuai
pedoman

Isi Dokumen:
1. Kajian dampak
2. Evaluasi
3. Saran masukan
4. Prakiraan besaran dampak dan sifat penting
5. Evaluasi holistik thp dampak; tentuin layak atau nggak
6. Rencana pengelolaan dan pemantauan (RPL-pantauan; RKL-kelola)

D. Pembangunan Berkelanjutan

→ proses pembangunan yang memenuhi kebutuhan skrg tnp korbanin pemenuhan


kebutuhan generasi masdep

Ciri-ciri:
1. Pembangunan gak menimbulkan kerusakan/pencemaran
2. Perhatiin lingkungan fisik & sosial
3. Mampu kendaliin pemanfaatan sda
4. Didasari nilai kemanusiaan / moral yg dianut masyarakat
5. Sifatnya fundamental dan ideal - ada jangka waktu
6. Perluas kesempatan kerja
7. Mampu melakukan pemerataan atau keseimbangan kesejahteraan rakyat
8. -----------------------------||---------------------------------------- hidup antar golongan
dan antar daerah
9. Dilakukan dlm tingkat laju pertumbuhan ekonomi nasional yang tinggi
10. Berpedoman u/ mempertahankan stabilitas eko, politik, sos-bud, dan keamanan
nasional

Konsep:
(ppt)

PB perlu faktor lingkungan (Otto Soemarwoto, 1977):


1. Sda yg cukup
2. Proses ekologi yg terpelihara
3. Lingkungan sos-bud dan eko yg sesuai

Faktor nya mengalami dampak dari pembangunan dan punya dampak thp pembangunan:
(ppt)

Prinsip:
- Equity (Pemerataan) - meminimalisir disparitas eko sosial & kesempatan yang seimbang
- Engagement (Peran Serta) -

UNCED dlm KTT PB tahun 2002 di Johannesburg, Afrika Selatan, bahas prinsip PB:

1. Keadilan antar generasi


2. Keadilan dlm 1 generasi
3. Prinsip pencegahan dini
4. Perlindungan keanekaragaman hayati
5. Internalisasi biaya lingkungan

Pemanfaatan:
1. Kehutanan
2. Pertanian
3. Pertambangan
4. Industri
5. Kelautan
6. Pariwisata
Ketahanan Pangan, Industri, dan Energi
1. Ketahanan Pangan
UU 18/2012 → kondisi terpenuhinya pangan bagi negara sampai dengan perseorangan,
yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup (jumlah, mutu, aman, beragam, dll.)

→ artinya ada keseimbangan; setiap penduduk memiliki hak yang sama

Dipengaruhi:
- Kondisi ekonomi (pengelolaan)
- Sosial Budaya dan Religi
- Kondisi Fisik

Dari bahan pangan, diperlukan sdm-nya untuk dapat menjadi ‘pangan’ yang jadi dan
dibutuhkan. Pertanyaannya adalah, bagaimana supaya berlanjut?
- Pakai bahan yang mudah didapat
- Penggunaan teknologi
- Melakukan Penganekaragaman
- Budidaya

Faktor yang mempengaruhi ketersediaan pangan:


- Produksi pangan di wilayah tsb
- Perdagangan yg ada di wilayah tsb
- Stok yg ditawarkan
- Cadangan pemerintah (antisipasi)
- Subsidi pangan (pemerintah/swasta)

Aksesibilitas/keterjangkauan pangan di setiap wilayah itu berbeda” tantangannya. Di


Indo, banyak yg masih rendah. Kendala:
- Aspek fisik (ketersediaan dan infrastruktur)
- Eko (daya beli)
- Sosial (pendidikan)
- Distribusi gak rata
- Saran yg blm memadai; lagi dijalankan

2. Industri
Bahan baku --pengolahan→ setengah jadi --pengolahan→ jadi!
Ada proses kegiatan ekonomi yang menyebabkan kenaikan nilai suatu barang.

3. Energi
Energi baru → belum digunakan secara massal; masih tahap pengembangan
Energi terbarukan → berpotensi menggantikan energi konvensional; menghindari
kerusakan lingkungan; bisa digunakan secara massal & aman; sumbernya bisa diperoleh
secara cepat dari alam dan proses berkelanjutan.
Energi berkelanjutan → energi yang dipakai dari energi alternatif dan bisa dipakai hingga
generasi selanjutnya; relatif panjang waktu penggunaannya.

Potensi Pertanian Indonesia untuk Ketahanan Pangan


- Keanekaragaman hayati dan agroekosistem
- Lahan pertanian: lahan sawah dan lahan bukan sawah

Potensi dan sebaran perkebunan Indonesia untuk ketahanan pangan


UU RI 39/2014 → segala kegiatan pengelolaan sumber daya alam, sdm, sarana produksi, alat
dan mesin, budi daya, panen, pengolahan, dan pemasaran terkait, tanaman perkebunan.

Jenis usaha perkebunan: budidaya tanaman;industri pengolahan hasil (dll-ppt)

---||--- peternakan
Hewan besar - hewan kecil - unggas - aneka ternak

---||--- penyediaan bahan industri


SDA - bahan industri -ppt

---||--- energi baru dan terbarukan


(ppt)
Fakta-fakta

- Ketergantungan manusia thp energi fosil besar (dari materi alami, dari fosil”
jutaan lalu yang mengalami reaksi kimia; cth: bahan bakar, minyak bumi, batu
bara)
- Manusia banyak mengandalkan energi fosil untuk perekonomiannya
- Naik turunnya harga minyak bumi jadi permasalahan u/ negara dan stabilitas eko
- Masih banyak yang anggap energi baru dan terbarukan bukan sbg energi alternatif

Presentasi

1. Pertanian

Terdapat salah satu upaya ketahanan pangan di bidang pertanian yang terletak di
Yogyakarta, yakni menjadikan ubi kayu sebagai bahan pangan alternatif, pengganti beras.
Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dan Tim Propaktani
bekerja sama dengan Masyarakat Singkong Indonesia ( MSI) dan grup perhotelan Accor
menggelar acara “Fiesta Singkong 2021 “dengan tema “Produktivitas Meningkat,
Sejahtera Bersama Singkong” sekaligus pengukuhan Kampung Singkong di Kota
Salatiga yang langsung dikukuhkan oleh Wali kota Salatiga dengan Panen singkong
secara simbolis. Lengkapnya, juga ada kegiatan industri yang dilakukan yaitu menjadikan
singkong sebagai bahan baku tapioka, tapi memang belum seproduktif upaya ketahanan
pangannya.

2. Perkebunan

Kementerian Perindustrian mendorong pengembangan industri gula untuk memenuhi


kebutuhan pasar dalam negeri dan swasembada pangan. Industri gula ini jadi sektor yang
strategis bagi Plt. Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika di
Jakarta. Baginya, hadirnya pabrik gula PT SMS di luar Pulau Jawa ini patut diapresiasi,
karena merupakan suatu terobosan atau langkah yang berani membangun pabrik gula di
lokasi yang curah hujannya tergolong rendah dan masyarakatnya yang saat itu belum
banyak mengetahui cara menanam tebu. Ini merupakan kerjasama dengan PT. Sukses
Mantap Sejahtera (SMS), yang berlokasi di Dompu, Nusa Tenggara Barat, yang juga
berkomitmen untuk terus mengembangkan kemampuan para petani dengan program
pelatihan dan pengetahuan terkait budidaya tebu.

Jadi, tidak hanya ada ketahanan pangan yang diupayakan, namun ada pengembangan
industri dan peningkatan kualitas sdm di Indonesia.

3. Perikanan

Dari sektor agrikultur, terdapat pembudidaya ikan untuk menjaga ketahanan pangan
dengan meningkatkan kapasitas produksi. FAO juga mengakui ada inovasi teknologi dan
digitalisasi seperti e-agriculture untuk bantu petani dan konsumen terpenuhi pangan, gizi,
dan sda nya. Lalu ada aplikasi koperasi digital untuk dukung bisnis budidaya ikan di Indo
yaitu eFishery yang membantu para pembudidaya ikan untuk meningkatkan produktivitas
dan kualitas budidayanya, lebih mudah untuk mendapatkan permodalan, serta
mendapatkan akses untuk memperluas pasar.

Dari upaya pencapaian ketahanan pangan dalam contoh ini, juga terdapat modernisasi
pembudidayaannya. Dan ini sangat berdampak, buktinya dari kisah pembudidaya ikan
patin dari Tulungagung Muktasim mengaku, dalam kondisi sulit, para pembudidaya tidak
memiliki pilihan lain kecuali menjual ikan dengan harga yang ditentukan sepihak oleh
pembeli. Kondisi juga dialaminya sejak 1996 lalu, saat dirinya pertama kali menekuni
profesi sebagai pembudidaya ikan. Namun, hal itu berubah sejak 2019, ketika seorang
temannya memperkenalkan metode budidaya ikan berbasis teknologi yang diusung
eFishery.

4. Peternakan

Ada kerja sama antara Bupati Blora dengan UGM dan PT. Andini Blora Gama Sejahtera
yang memajukan sektor pertanian dan peternakan di Kabupaten Blora. Rencananya
adalah membuat prototipe peternakan terpadu di Desa Megeri, Kecamatan Kradenan.
Bupati menjelaskan bahwa populasi sapi di Blora sangat besar jumlahnya dan sangat
potensial untuk dikembangkan. Kerjasamanya ingin mewujudkan prototype peternakan
terpadu karena sapi dari Blora rata-rata di jual ke luar kota dalam bentuk sapi utuh dan
belum diwujudkan dalam produk turunannya, namun Blora pun belum memiliki tempat
pemotongan hewan atau RPH modern. Nantinya diharapkan dapat mengembangkan
potensi peternakan menjadi aset, yang kemudian menjadi capital. Sehingga dengan
adanya produk turunan bisa bernilai ekonomis dan menghasilkan rupiah, serta menunjang
ketahanan pangan dan bahan industri.

5. Energi baru dan terbarukan

Peningkatan bauran terbarukan ini terletak di Sidrap, Sulawesi Selatan. PLTB Sidrap
merupakan pembangkit angin pertama di Indonesia yang akan beroperasi secara
komersial. Dengan kapasitas 75 MW, pembangkit ramah lingkungan ini terdiri dari 30
turbin kincir angin yang masing-masing berkapasitas 2,5 MW. Kondisi kelistrikan
wilayah ini mencapai 1.250 MW dan beban puncak mencapai 1050 MW. Maka
diharapkan PLTB ini dapat menambah pasokan listrik yang dibutuhkan dalam daerah
tersebut. Karena kala itu, kondisi kelistrikan wilayah Sulselrabar mencapai 1.250 MW
dan beban puncak mencapai 1050 MW.

Anda mungkin juga menyukai