Masalah Penelitian
Masalah Penelitian
MASALAH PENELITIAN
Masalah merupakan kesenjangan (gap) antara apa yang seharusnya ada dan
apa yang terjadi; atau antara apa yang diharapkan akan terjadi dan apa yang menjadi
kenyataan. Kesenjangan itu hendaklah merupakan sesuatu yang dapat dimanipulasi
(manipulate) dan dipecahkan dengan pendekatan ilmiah. Ini berarti pula bahwa
tidak semua hal perlu diselidiki dan didekati melalui penelitian, karena sifat masalah
yang berbedabeda dan tidak dapat dipecahkan secara ilmiah. Secara umum dapat
85
BAGIAN KEDUA: METODE PENELITIAN KUANTITATIF
dikatakan bahwa masalah penelitian hendaklah jelas, berarti, dan dapat dikerjakan
dengan baik dan mudah.
■ Sekarang ia menganggur.
Dari fenomena itu memang ada kesenjangan antara apa yang diharapkannya,
yaitu ingin melanjutkan ke perguruan tinggi dengan apa yang menjadi kenyataannya
sekarang (ia menganggur). Di lain pihak, ada pula berbagai kondisi yang mungkin
menyebabkan apa yang diharapkannya tidak tercapai.
86
BAB 4 • Masalah Penelitian
Di samping itu, timbul pula berbagai kondisi yang terkait dengan apa yang di
harapkannya “mengapa ia menganggur dan tidak menyadari kondisi ia dewasa ini?”
Ataukah masih ada pertimbangan lain yang tersembunyi di samping fenomena yang
ditampilkan secara nyata?
Jawaban untuk kasus ini bukan “ya” atau “tidak”, melainkan sejumlah alternatif
yang perlu ditelusuri secara ilmiah. Apa yang tampak baru gambaran pendahuluan
yang perlu dijajaki secara intensif, logis, dan sistematis. Hanya karena masalah yang
ditampilkan bersifat kasus, maka rancangan penelitian yang dipilih hendaklah yang
bersifat kasus pula.
Dalam contoh “b” tetap ada masalah, antara lain:
■ Cara menjadi kaya dalam waktu relatif pendek.
■ Pola kehidupan yang berubah dan faktor yang memengaruhinya.
■ Hubungan antaranggota keluarga.
■ Hubungan keluarga dengan keluarga lain.
Sifatsifat masalah yang terdapat pada contoh “b” lebih rumit dan kompleks.
Di dalamnya terkandung masalah nilai, sikap, dan interelasi di antara nilai dan sikap
sehingga menampilkan perilaku seseorang. Keadaan yang demikian membutuhkan
pula pendekatan penelitian yang lebih spesifik, yang mampu mengungkapkan masa
lah tersebut.
Dengan memperhatikan contoh yang telah dikemukakan, jelas bahwa sesuatu
hal dikatakan masalah apabila mempunyai ciriciri tertentu. Apakah masalah itu?
Dalam Dictionary of Education dinyatakan, bahwa: “A problem is a perplexing
situation ... translated into a question or series of questions that help determine the
direction of subsequent inquiry.” Masalah merupakan suatu situasi senjang dan rumit
yang membutuhkan suatu pemecahan. Kondisi itu dapat diterjemahkan ke dalam
sejumlah pertanyaan yang membutuhkan jawaban dan menentukan arah penyelidik
an. Adapun Nachmias (1981) mengemukakan bahwa: A problem is an intellectual
stimulus calling for an answer in the form of scientific inquiry. Masalah merupakan
stimulus intelektual yang membutuhkan jawaban dalam bentuk penyelidikan yang
bersifat ilmiah.
Perhatikan situasi berikut:
www.facebook.com/indonesiapustaka
Sejumlah murid SD di desa tertinggal tidak naik kelas, sebagian lagi putus sekolah. Yang
naik kelas banyak pula yang tidak meneruskan sekolahnya. Mereka itu berasal dari orang-
tua dengan latar belakang pendidikan yang berbeda-beda, status sosial yang berlainan
dengan pendapatan yang relatif kurang. Mereka mempunyai lingkungan belajar yang
kurang menunjang pengoptimalan kegiatan belajar.
87
BAGIAN KEDUA: METODE PENELITIAN KUANTITATIF
Situasi itu menggugah sebagian warga masyarakat yang peduli terhadap masa
depan bangsa, terutama sekali putraputri dari desa tertinggal. Seorang peneliti akan
tergugah hatinya untuk mengubah situasi itu menjadi berbagai masalah penelitian.
Beberapa kriteria yang dapat digunakan dalam memilih masalah penelitian se
bagai berikut.
1. Masalah harus jelas dan tidak meragukan.
Seperti telah disinggung dalam berbagai contoh sebelum ini, masalah ialah titik
pangkal suatu penelitian. Sebagai awal kegiatan ilmiah, masalah itu harus jelas
dan dapat didekati dengan pendekatan ilmiah. Masalah yang kabur akan mem
bawa kerancuan dan sekaligus akan memberikan dampak negatif pada hasil pe
nelitian.
Contoh:
Orang Kaya Baru.
Kaya Mendadak.
Kehidupan malam “keluarga jet set”.
Contoh:
Masalah pendidikan di desa tertinggal.
www.facebook.com/indonesiapustaka
3. Masalah yang diteliti hendaklah berada dalam batas kemampuan dan jangkauan
peneliti.
88
BAB 4 • Masalah Penelitian
Dalam era informasi dan globalisasi, dunia tambah transparan, kehidupan sosial
bergerak maju seirama dengan kemajuan ilmu dan teknologi. Banyak masa
lah yang dihadapi manusia dalam kehidupan itu . Di samping itu, banyak pula
masalah yang timbul dalam kehidupan manusia.
Sebagai peneliti, masalah yang akan dipilih hendaklah masalah yang berada da
lam batas kemampuan dan jangkauan peneliti. Dari segi disiplin ilmu, masalah
itu hendaklah dalam cakupan disiplin ilmu peneliti sehingga yang bersangkut
an mengakomodasi masalah itu secara tuntas dan jelas sehingga memberikan
deskripsi yang tepat terhadap masalah yang dipecahkan.
Kekurangmampuan peneliti dalam memecahkan suatu masalah karena berada
di luar bidang keahliannya atau terlalu luas akan mengakibatkan analisis yang
salah, kurang bermakna, dan seadanya. Keadaan itu akan memberikan dampak
yang tidak menguntungkan bagi perkembangan ilmu pengetahuan.
89
BAGIAN KEDUA: METODE PENELITIAN KUANTITATIF
Contoh:
Dua variabel
Motivasi belajar dan hasil belajar.
Income dan kesejahteraan keluarga.
Latar belakang pendidikan dan kenakalan remaja.
Pengairan dan hasil pertanian.
Status sosial dan penghargaan masyarakat.
Tingkat pendapatan dan kesehatan masyarakat.
Tingkat pendidikan dan kriminalitas.
Seandainya peneliti lebih terampil dengan penelitian kualitatif, masalah yang di
pilih hendaklah lebih terfokus dan terpaut dalam konteksnya secara alami (nat-
ural setting).
Contoh:
Pola hidup suku Dani Irian Jaya.
Nilai budaya suku Anak Dalam.
Banyak masalah yang dihadapi, tetapi tidak semua data dapat diungkapkan de
ngan cepat, tepat, dan teliti dari masalah itu. Hal itu tidak dapat dipisahkan
dari responden penelitian. Jangan dipilih masalah yang datanya secara benar
tidak mungkin dikumpulkan. Sebaliknya jangan cepat percaya terhadap data
atau sumber data yang tersedia. Selalu adakan check dan recheck terhadap data
90
BAB 4 • Masalah Penelitian
9. Yang dijadikan masalah hendaklah sesuatu yang baru dan telah wajar untuk
diteliti atau akan menemukan bentuk baru dari sesuatu yang sudah ada.
10. Pemilihan masalah hendaklah mempertimbangkan waktu yang tersedia.
Ada masalah yang membutuhkan waktu yang lama dan ada pula yang relatif
singkat. Lama waktu yang digunakan juga terkait dengan kemampuan peneliti,
luas cakupan, biaya, dan tenaga pengumpul data. Jangan hendaknya memilih
91
BAGIAN KEDUA: METODE PENELITIAN KUANTITATIF
Contoh:
Waktu yang tersedia 6 bulan.
Masalah yang aktual: Mutu pendidikan menurun
Secara umum masalah dalam penelitian dapat dikategorikan dalam dua bentuk:
1. Masalah yang bersifat pribadi (personal problems).
2. Masalah yang dapat diteliti (researchable problems).
Masalah yang bersifat pribadi (personal) menyangkut kehidupan pribadi sese
orang atau yang bersifat pribadi, seperti ketaatan dan kepercayaan seseorang, hu
92
BAB 4 • Masalah Penelitian
bungan intern dan “intim” dalam keluarga, kehidupan pribadi anggota keluarga,
hubungan yang bersifat pribadi (private), kerentanan hubungan suamiistri. Masalah
ini memang ada tetapi sulit dirumuskan secara benar, dan sulit didekati secara tuntas
dengan menggunakan pendekatan ilmiah. Kalau peneliti belum mampu dan kurang
berpengalaman dalam penelitian, tunda dahulu untuk sementara.
Masalah yang dapat diteliti merujuk kepada semua objek, peristiwa atau kejadi
an kalau kepada kondisi itu dapat digunakan pendekatan ilmiah dalam mengungkap
kannya. Berarti ada pola tertentu, ada hukum tertentu, dan ada proposisi tertentu
yang dapat dikenakan pada objek tersebut. Masalah ini bisa berkaitan dengan in
dividu maupun kelompok, keluarga dan masyarakat, peristiwa atau kejadian, feno
mena dan peristiwa alam, dan sebagainya. Dapat pula berwujud masalah ekonomi,
sosial, budaya, politik, pendidikan, pekerjaan dan sebagainya.
Kalau dihubungkan dengan tujuan penelitian, maka masalah dalam kategori
kedua ini dapat dibedakan lagi:
1. Masalah untuk memverifikasi atau memvalidasi teori.
Berdasarkan teori psikologi tentang lupa, diketahui bahwa makin sering sesuatu
diulang makin tidak mudah dilupakan.
Untuk memverifikasi teori tersebut, dapat dipilih masalah seperti:
Faktorfaktor apakah yang memengaruhi seseorang mudah melupakan se
suatu?
Dapatkah aktivitas belajar terdahulu mengintervensi informasi baru?
Dengan melakukan beberapa kali penelitian eksperimen dan memperhatikan
konsekuensi secara empiris, teori di atas akan dapat dipertegas kembali kebe
narannya. Perhatikan Gambar 4.1.
E1 K1
TEORI Keterangan:
E2 K2 E = Eksperimen
TEORI K = Konsekuensi
E3 K3
www.facebook.com/indonesiapustaka
TEORI
93
BAGIAN KEDUA: METODE PENELITIAN KUANTITATIF
94
BAB 4 • Masalah Penelitian
seorang peneliti harus jeli melihat dan mencari peluang di antara yang sudah ada itu.
Apa yang telah diteliti orang pada hakikinya adalah sumber informasi untuk peneli
tian lebih lanjut?
Seperti telah disinggung pada uraian terdahulu, masalah yang dihadapi manu
sia dalam kehidupannya sangat banyak, luas, dan kompleks, namun kadangkadang
tersembunyi dan tidak tampak oleh semua orang. Tugas utama seorang peneliti da
lam mencari masalah ialah membaca literatur, jurnal, dan hasil penelitian. Di sam
ping itu, menjadi pengamat yang baik dalam kehidupan bermasyarakat. Mengapa
demikian? Karena di sanalah sumber masalah yang akan diteliti.
Masalah diturunkan dari teori, pengamatan, maupun intuisi atau kombinasi
dari berbagai hal itu. Sumber utama masalah yaitu literatur profesional, yang selalu
menampilkan berbagai kajian konseptual dan empiris serta kelemahan yang terja
di dari berbagai konsep yang ada dan berbagai keterbatasan penelitian yang telah
dilakukan. Peneliti akan dapat melihat ada kesenjangan, ada jurang, ada kelemahan,
ada situasi, maupun kejadian yang perlu disempurnakan dan dikaji ulang. Di lain
pihak, setiap saat peneliti menjadi pengamat yang kritis terhadap fenomena yang
terjadi di dalam masyarakat.
Setiap tahun beribu buku dan artikel diterbitkan. Di dalam buku maupun ar
tikel itu akan dijumpai berbagai penemuan atau teori yang sudah mapan atau masih
membutuhkan verifikasi lebih lanjut. Di antara jurnal dan terbitan berkala itu yakni:
Journal of Applied Behavioral Research
World Handbook of Political and Social Indicators
The Handbook of Research on Teaching
Handbook of Counseling Psychology
American Educational Research Journal
Journal of Counseling and Development
Indexes dan abstract juga memberikan sumbangan yang sangat berarti dalam
menemukan masalah untuk diteliti. Pada sejumlah abstract akan ditemukan berbagai
hasil penelitian atau kritik terhadap berbagai temuan penelitian. Dengan memahami
secara kritis hasil tersebut akan tampak berbagai keterbatasan yang telah dilakukan.
Berangkat dari keterbatasan dan kelemahan itu akan dapat dirumuskan berbagai
masalah baru untuk diteliti lebih lanjut.
www.facebook.com/indonesiapustaka
95
BAGIAN KEDUA: METODE PENELITIAN KUANTITATIF
penelitian yang telah pernah dilakukan, maka peneliti akan dapat menemukan ber
bagai masalah yang layak untuk diteliti. Masalah tersebut masih luas dan bahkan
kadangkadang belum tuntas. Pengkajian secara lebih teliti perlu dilakukan agar ma
salah tersebut lebih spesifik, terbatas, dan perinci.
Seperti telah diutarakan pada uraian terdahulu, ada berbagai pertimbangan
yang dapat digunakan untuk menentukan suatu masalah dapat diteliti. Beberapa per
tanyaan pembantu untuk menentukan suatu masalah, yaitu:
1. Benarkah ada ketimpangan antara apa yang seharusnya dan apa yang terjadi
pada aspek yang akan diteliti itu?
2. Apakah fenomena itu cukup jelas dan tidak meragukan?
3. Apakah cukup berarti?
4. Apakah peneliti mampu melakukan penelitian dalam aspek tersebut?
5. Apakah dapat diuji kebenarannya secara ilmaih?
6 Dapatkah data dikumpulkan dengan mudah, cepat, dan tepat, baik ditilik dari
jenis data, sumber data, area penelitian, biaya, dan waktu yang tersedia?
7. Cukupkah dasardasar teori yang mendukung masalah itu sehingga kerangka
teoretis dapat disusun dengan baik?
8. Apakah masalah itu baru, aktual, dan menarik bagi peneliti?
Kerancuan dalam memilih masalah sering terjadi, antara lain peneliti berangkat
dari masalah yang masih kabur dan bersifat umum, sehingga rancangan dan prose
dur penelitian yang digunakan menjadi kabur dan kurang tepat. Suatu hal yang tidak
dapat dibantah, yaitu masalah penelitian memang berangkat dari fenomena umum dan
kabur, tetapi pada langkah berikutnya perlu identifikasi, pembatasan dan perumusan
masalah menjadi lebih spesifik. Perhatikan contoh berikut:
Situasi yang mengambang dan terekam dewasa ini:
Berbagai keluhan muncul dari warga masyarakat tentang rendahnya mutu pendidikan
dewasa ini. Makin lama makin nyaring kedengarannya. Ada yang menuding guru yang
salah, ada yang menyatakan proses belajar-mengajar yang kurang tepat, namun ada
pula yang menyatakan gaji yang tidak cukup dan fasilitas yang terbatas sebagai penye-
babnya. Masalah mutu pendidikan adalah produk bersama dari berbagai komponen
proses pendidikan dan berlangsung dalam periode waktu yang cukup panjang. Peneliti
tidak mungkin meneliti semua aspek yang memengaruhi mutu pendidikan sekaligus. Di
www.facebook.com/indonesiapustaka
samping itu peneliti juga tidak mampu mengungkapkan sekaligus semua jenjang, jenis,
dan tingkatan pendidikan.
Untuk itu, peneliti perlu merumuskan dan membatasi masalah mutu pendidikan
menjadi lebih spesifik, seperti:
Dari segi tingkatan pendidikan:
96
BAB 4 • Masalah Penelitian
mengingat berbagai keterbatasan perlu dibatasi lagi dengan salah satu di antara
submasalah yang telah diutarakan. Dalam contoh di atas masalah yang diambil yakni
faktorfaktor psikologis yang memengaruhi mutu pendidikan dasar.
Dari masalah itu masih dapat dirumuskan dan dibatasi masalah yang akan diteli
ti, seperti:
97
BAGIAN KEDUA: METODE PENELITIAN KUANTITATIF
98
BAB 4 • Masalah Penelitian
Contoh submasalah:
Seberapa besarkah pengaruh inteligensi, motivasi, dan kemauan terhadap peningkatan
mutu pendidikan dasar negeri di Kota Padang?
99
BAGIAN KEDUA: METODE PENELITIAN KUANTITATIF
Masalah
Penelitian
Sudah Terbatas
dan Spesiik
100