Anda di halaman 1dari 3

Program Studi Akuntansi

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

UJI KOMPETENSI 2
Mata Kuliah: Manajemen Keuangan Syariah
Dosen: Ilham Maulana Saud, S.E., M.Sc., Ak., CA., CRP
Waktu: Jum’at, 9 Desember – Ahad, 11 Desember 2022, Jam: 23.59
Via: MyKlass

Petunjuk:
a. Jawaban ditulis tangan tangan.
b. Tuliskan Nama, Kelas, NIM Anda di bagian kanan atas pada lembar jawaban.
c. Simpan/save jawaban Anda dengan format pdf.
d. Format nama file ujian Anda adalah MKS_Kelas_Nama_NIM_UK 2 (WAJIB FORMATNYA SEPERTI INI).
Contoh: MKS_A_Ilham_20070420149_UK 2
e. Format nama "Save As" ketika Anda upload file sama seperti format nama file ujian.
f. Tidak ada toleransi atas perbuatan contek menyontek dan keterlambatan pengumpulan.

1. Menurut data Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan tahun 2016, persentase pembiayaan bagi
hasil pada bank syariah masih lebih rendah (37,1%) dibandingkan pembiayaan jual beli (57,1%).
Jelaskan mengapa dan apa penyebabnya kondisi tersebut bisa terjadi?
JAWABAN :
Kondisi tersebut bisa jadi disebabkan oleh akad pembiayaan bagi hasil, terdapat ketidakpastian yg
membuat nasabah tidak mau mengambil resiko dikarenakan bisa saja return yg dihasilkan mengalami
kerugian. Untuk menghindari kerugian tersebut maka nasabah memilih solusi dengan akad jual-beli
yang dimana terdapat kepastian keuntungan dengan mengambil margin dari apa yang dijualnya. Oleh
sebab itu, akad pembiayaan masih belum dikenal luas saat ini dibandingkan dengan akad pembiayaan
jual-beli.

2. Jelaskan dua metode prinsip bagi hasil yang digunakan LKS? Serta metode apa yang digunakan
perbankan syariah di Indonesia. Mengapa? Jelaskan.

JAWABAN:

1) Bagi Untung ( Profit Sharing)


Bagi untung (Profit Sharing) adalah bagi hasil yang dihitung dari pendapatan setelah dikurangi
biaya pengelolaan dana. Pola ini digunakan untuk keperluan disttribusi hasil usaha
2) Bagi hasil (Revenue Sharing)
Bagi hasil (Revenue Sharing) adalah bagi hasil yang dihitung dari total pendapatan pengelola
dana. Dalam sistem syariah pola ini dapat digunakan untuk keperluan distribusi hasil usaha
lembaga keuangan syariah. Bagi hasil bruto adalah bagi hasil yang di dasarkan pada pendapatan
usaha atau proyek yang tidak dikurangi dengan biaya-biaya yang timbul.

Pada perbankan syariah metode yg digunakan adalah profit and loss sharing, karena pembagian
antara untung dan rugi dari pendapatan yang diterima atas hasil usaha yang dilakukan. Jika
mendapat keuntungan maka akan dibagi kedua pihak sesuai kesepakanakad diawal begitu pula
dengan kerugian akan ditanggung sesuai porsi masing-masing.

3. Jelaskan mekanisme bagi untung dan bagi rugi pada akad bagi hasil? Serta jelaskan cara
menyelesaikan kerugian dalam akad bagi hasil?
JAWABAN :

Mekanisme Bagi Hasil

Sebelum membahas lebih jauh tentang bagi hasil, kamu perlu mengetahui terlebih dahulu
mekanisme yang biasanya digunakan. Mengutip dari Tirto, berikut mekanisme yang perlu kamu
ketahui.

1) Profit sharing
Profit sharing berarti kesepakatan untuk membagikan keuntungan dari suatu usaha.

Keuntungan yang berasal dari pendapatan yang sudah dikurangi dengan ongkos produksi atau
operasional sehingga hasil yang didapatkan merupakan keuntungan bersih.
2) Gross profit sharing
Sedikit berbeda dengan profit sharing, gross profit sharing juga merupakan kesepakatan bagi
hasil.

Hanya saja, pembagian keuntungan hasil usaha dihitung berdasarkan pendapatan yang dikurangi
harga pokok penjualan.

Laba tersebut belum dikurangi dengan pajak, biaya administrasi, serta biaya pemasaran lainnya.
Hal tersebut bisa pula disebut dengan pembagian laba kotor.

3) Revenue sharing
Berbeda dengan dua poin sebelumnya. Revenue sharing adalah pendapatan yang belum dikurangi
dengan biaya operasional dan komisi dalam sistem perbankan. Hal ini dihitung dari total
pendapatan pengelolaan dana. Dalam sistem syariah, pola ini dapat digunakan untuk keperluan
distribusi hasil usaha lembaga keuangan syariah.

4. Jelaskan bagaimana cara penetapan harga jual akad murabahah yang syar’i dan apa perbedaannya
dengan penetapan harga jual konvensional?

JAWABAN :

Bagi perbankan terutama bank yang berdasarkan prinsip konvensional, harga adalah bunga,
biaya administrasi, biaya provisi dan komisi, biaya kirim, biayatagih, biaya sewa, biaya iuran,
dan biaya-biaya lainnya. Sedangkan harga bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah adalah bagi
hasil.

5. Pada bank konvensional terdapat sistem termin potongan penjualan jika nasabah melunasi sebelum
jatuh tempo. Menurut anda, apakah potongan penjualan dibolehkan juga pada bank syariah? Jelaskan.
JAWABAN :

potongan penjualan dibolehkan pada bank syariah jika diperlukan sebagai pengurang biaya , dan
tidak di bolehkan jika dianggap sebagai pendapatan pribadi kecuali jika DPS yang menetapkannya
sebagai pendapatan.

6. Jelaskan bagaimana penyelesaian yang dilakukan oleh bank syariah ketika terdapat nasabah yang
bermasalah dalam pembayaran utangnya (pihak bank: piutang)?

JAWABAN :

penyelesaian sengketa kredit macet melalui lembaga di luar pengadilan secara interen lembaga; mediasi
perbankan dan penyelesaian melalui arbitrase dan basyarnas.
1. Internal Lembaga
2. Mediasi Perbankan
3. Penyelesaian Melalui Arbitrase dan BASYARNAS
4. Sistem Persidangan
5. Yurisdiksi dan Kewenangan dan BASYARNAS

7. Jelaskan apa perbedaan konsep ijarah muntahia bittamlik dengan konsep capital lease?

JAWABAN :
perbedaan leasing dan ijarah adalah cara sewa beli. Pada akad ijarah adalah tidak diperbolehkan
untuk memiliki dua kontrak dalam satu akad. Sedangkan dalam leasing diperbolehkan dua kontrak
yang berjalan bersamaan yaitu kontrak sewa dan beli sekaligus.

8. Jelaskan apa perbedaan akad qard dengan qardul hasan? Jelaskan apa tujuan dari akad-akad tersebut.
JAWABAN :

Akad qardh Sesuatu pinjaman dana yang diberikan oleh seseorang dimana peminjam dana tersebut
wajib mengembalikan dananya sesuai pokoknya .
Tujuan : meminjamkan dalam bentuk dana talangan untuk pegawai

Qardhul hasan yaitu meminjamkan sesuatu kepada orang lain, dimana pihak yang dipinjami
sebenarnya tidak ada kewajiban mengembalikan.
Tujuan : Penyaluran dana untuk kaum dhuafa
9. Jelaskan proses analisis yang dilakukan LKS dalam melakukan penetapan akad Pembiayaan Modal
Kerja Syariah? Serta berikan contohnya.
JAWABAN :

Dalam proses analsisi pembiayaan modal ada beberapa tahapan yang harus dilalui yaitu :
1) permohonan
2) analisa rasio
3) persetujuan pembiayaan
4) pencairan
5) monitoring.

10. Jelaskan apa perbedaan sistem persediaan bank syariah dan bank konvensional? Mengapa aktiva
ijarah dan aktiva istishna pada bank syariah tidak termasuk kategori persediaan?
JAWABAN :
Karena keduanya tidak memnuhi kriteria yg ditentukan. Adapun persediaan yang memenuhi kriteria
berikut:
1) dalam transaksi pembelian dengan syarat penyerahan FOB Shipping Point (franco gudang penjual).
2) dalam transaksi penjualan dengan syarat penyerahan FOB Destination Point (franco gudang
pembeli).

11. Salah satu keunggulan sistem syariah adalah banyaknya variasi akad jual beli yang diterapkan. Oleh
karena itu, metode manajemen persediaan apa yang cocok diterapkan oleh lembaga keuangan
syariah? Jelaskan dan berikan contoh.

JAWABAN :
Dalam perbankan syariah pendekatan yang digunakan adalah pendekatan Just In Time (JIT)
merupakan suatu sistem yang dikembangkan atas dasar perbaikan dari kekurangansistem tradisional.
Dalam hal ini pihak perbankan akan memproduksi dan menyediakan produk sesuai dengan
permintaan konsumen dan hanya membeli bahan sesuai dengankebutuhan produksi yang tepat,
waktu dan tempat yang tepat saat ada permintaan

-Selamat Mengerjakan dan Sukses Selalu Buat Anda-


-Mendidik dan Belajar Semata-mata Hanya Untuk Beribadah Kepada Allah SWT-

Anda mungkin juga menyukai