Anda di halaman 1dari 4

TUGAS KEBIJAKAN

Nama Mahasiswa : Silmi Ramdhaniati


NPM : 6221425
Kelas : 2B
Dosen : Diany Aliansi, S.S.T., M.Kes

1. Bagaimana sodara menentukan kasus kebidanan-maternal yang sodara tangani untuk


dirujuk?
Jawaban:
Dengan melakukan penilaian pada lembar penapisan persalinan, diantaranya yaitu:
1) Riwayat bedah sesar,
2) Perdarahan pervaginam,
3) Persalinan kurang bulan (usia kehamilan kurang dari 37 minggu),
4) Ketuban pecah dengan mekonium yang kental,
5)  Ketuban pecah lama (lebih dari 24 jam),
6) Ketuban pecah pada persalinan kurang bulan (kurang dari 37 minggu),
7) Ikterus,
8) Anemia berat,
9) Tanda/gejala infeksi,
10) Preeklampsia/hipertensi dalam kehamilan,
11) Tinggi fundus  40 cm/lebih,
12) Gawat janin,
13) Primipara dalam fase aktif persalinan dengan palpasi kepala janin masih 5/5,
14) Presentasi bukan belakang kepala,
15) Presentasi ganda,
16) Kehamilan gemelli,
17) Tali pusat menumbung,
18) Syok.
Jika salah satu diatas ada pada ibu maka dilakukan rujukan ke fasilitas kesehatan yang
lebih tinggi.
2. Bagaimana prosedur proses rujukan yang saudara terapkan, apakah kendala yang
dialami?
Jawaban:
a. Menentukan kegawatdaruratan penderita
a) Pada tingkat kader atau dukun bayi terlatih ditemukan penderita yang tidak dapat
ditangani sendiri oleh keluarga atau kader/dukun bayi, maka segera dirujuk ke
fasilitas pelayanan kesehatan yang terdekat, oleh karena itu mereka belum tentu
dapat menerapkan ke tingkat kegawatdaruratan.
b) Pada tingkat bidan desa, puskesmas pembantu dan puskesmas. Tenaga kesehatan
yang ada pada fasilitas pelayanan kesehatan tersebut harus dapat menentukan
tingkat kegawatdaruratan kasus yang ditemui, sesuai dengan wewenang dan
tanggung jawabnya, mereka harus menentukan kasus mana yang boleh ditangani
sendiri dan kasus mana yang harus dirujuk.
b. Menentukan tempat rujukan. Prinsip dalam menentukan tempat rujukan adalah
fasilitas pelayanan yang mempunyai kewenangan dan terdekat termasuk fasilitas
pelayanan swasta dengan tidak mengabaikan kesediaan dan kemampuan penderita.
c. Memberikan informasi kepada penderita dan keluarga. Kaji ulang rencana rujukan
bersama ibu dan keluarga. Jika perlu dirujuk, siapkan dan sertakan dokumentasi
tertulis semua asuhan, perawatan dan hasil penilaian (termasuk partograf) yang telah
dilakukan untuk dibawa ke fasilitas rujukan. Jika ibu tidak siap dengan rujukan,
lakukan konseling terhadap ibu dan keluarganya tentang rencana tersebut. Bantu
mereka membuat rencana rujukan pada saat awal persalinan.
d. Mengirimkan informasi pada tempat rujukan yang dituju
a) Memberitahukan bahwa akan ada penderita yang dirujuk.
b) Meminta petunjuk apa yang perlu dilakukan dalam rangka persiapan dan selama
dalam perjalanan ke tempat rujukan.
c) Meminta petunjuk dan cara penangan untuk menolong penderita bila penderita
tidak mungkin dikirim.
e. Persiapan penderita BAKSOKUDO
f. Pengiriman penderita
g. Tindak lanjut penderita :
a) Untuk penderita yang telah dikembalikan (rawat jalan pasca penanganan)
b) Penderita yang memerlukan tindakan lanjut tapi tidak melapor harus ada tenaga
kesehatan yang melakukan kunjungan rumah
3. Apa yang saudara lakukan jika kasus tidak dapat dirujuk ?
Jawaban:
Bidan akan berusaha sebaik mungkin untuk mencari tempat rujukan yang lain, jika tidak
maka tempat praktik bidan mandiri akan melakukan rujukan dan kerja sama dengan
Puskesmas untuk menangani kasus rujukan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Asuhan Persalinan Normal. Jakarta: JNPK-KR; 2008

https://k3dkebumen.wordpress.com/2014/05/29/sistem-rujukan-kasus-ginekologi-untuk-
selamatkan-ibu/

Anda mungkin juga menyukai