Anda di halaman 1dari 36

1

LAPORAN HASIL KEGIATAN


DANA BAGI HASIL CUKAI
HASIL TEMBAKAU
(TAHUN 2022)

RSUD CARUBAN
KABUPATEN MADIUN
DAFTAR ISI

BAB. I. PENDAHULUAN

I. 1. Latar Belakang

I. 2. Dasar Hukum

I. 3. Maksud dan Tujuan

I. 4. Ruang Lingkup Isi Laporan

BAB. II. PELAKSANAAN KEGIATAN

II. 1. Sumber Dana Dan Jumlah Anggaran

II. 2. Sasaran Kegiatan

II.3. Lokasi Kegiatan

II.4. Volume Kegiatan

II. 5. Bentuk Kegiatan

II.6. Realisasi Dan Sisa Anggaran ( Efisiensi)

BAB. III. TAHAPAN PELAKSANAAN KEGIATAN

III.1. Indikator Kinerja

III. 2.Input (Masukan)

III. 3.Output (Keluaran)

III. 4. Benefit (Manfaat)

III. 5. Impact (Dampak )


BAB.IV.PERMASALAHAN DAN SOLUSI

IV. 1. Permasalahan yang dihadapi

IV. 2. Upaya Penyelesaian masalah ( Solusi)

BAB. V. KESIMPULAN

BAB. VI. SARAN

BAB. VII. DOKUMENTASI KEGIATAN


1

BAB I
PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Rokok adalah gulungan tembakau yang disalut dengan daun nipah (Kamus

Besar Bahasa Indonesia, 2002). Merokok adalah suatu kata kerja yang berarti

melakukan kegiatan atau aktifitas menghisap, sedangkan perokok adalah orang

yang suka merokok (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002). Merokok merupakan

overt behavior dimana perokok menghisap gulungan tembakau. Hal ini seperti

dituliskan dalam KBBI bahwa merokok adalah menghisap gulungan tembakau yang

dibungkus dengan kertas (Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990: 752).

Merokok merupakan kebiasaan buruk yang dapat mengganggu kesehatan

serius hingga membawa kematian. Merokok dapat merusak paru- paru, bronkhi,

otak, pembuluh darah jantung, dan organ-organ lain. Kebiasaan merokok

berhubungan dengan penyakit-penyakit yang berisiko tinggi seperti bronkhitis kronis

atau radang saluran pernafasan, asma, radang paru-paru (pneumonia), penyakit

paru obstruktif kronis (PPOK), emfisema, pengerasan arteri (arteriosklerosis), stroke,

jantung koroner, tukak lambung, kanker paru-paru, mulut, tenggorokan, dan

nasofaring. Selain itu, juga dapat merusak sperma dan menyebabkan impotensi,

memicu penggumpalan darah sehingga sirkulasi darah tidak lancar. Pada wanita

hamil dapat memperbesar risiko keguguran, kematian pada janin atau menimbulkan

kecacatan pada bayi. Merokok juga dapat meningkatkan sekresi lendir di seluruh

saluran pernafasan meningkat, memperlambat gerakan bulu-bulu getar (cilia) pada

dinding saluran nafas bahkan silia dapat terbakar karena efek panas dari asap

rokok. Hal tersebut mengurangi kemampuan silia dan lendir untuk mengeluarkan

1
1

kontaminan (benda asing) menjadi berkurang, dinding saluran nafas

meradang yang akhirnya dapat berkembang menjadi kanker.

Rokok membuat banyak orang yang menghisapnya ketagihan dan susah

untuk berhenti. Bahkan akibat ketagihan tersebut jumlah rokok yang dihisap

cenderung bertambah. Hal tersebut dapat terjadi karena rasa nikmat yang

dipengaruhi oleh zat nikotin yang bersifat adiktif (membuat orang kecanduan)

sehingga membuat ketergantungan merokok. Padahal dibalik rasa nikmat tersebut

nikotin merupakan zat racun yang menyebabkan berbagai penyakit. Di antara efek

negatif nikotin adalah menyebabkan peningkatan tekanan darah, kecepatan denyut

jantung dan penyempitan pembuluh darah (vasokonstriksi) termasuk pembuluh

darah koroner. Tekanan darah yang tinggi dapat mem percepat terjadinya kerusakan

otak, pembuluh darah, mata, dan ginjal. Gangguan pada pembuluh darah koroner

memicu penyakit jantung koroner dan akhirnya terjadi serangan jantung.

Gejala-gejala kecanduan yang terjadi jika individu berhenti merokok meliputi :

Mudah tersinggung, gelisah, mudah cemas, gugup, kesadaran dan perhatian

menurun, gangguan tidur, dan cepat lapar. Gejala-gejala ini bisa terjadi setelah

beberapa jam seseorang berhenti merokok, sehingga inilah yang menyebabkan

seseorang kembali merokok dalam waktu singkat. Gejala-gejala ini mencapai

puncaknya pada hari hari awal ketika berhenti merokok, dan mungkin mereda dalam

beberapa minggu. Namun bagi sebagian orang, gejala ini akan tetap bertahan

selama berbulan bulan.

Riset Kesehatan Dasar 2013 Kementerian Kesehatan RI menyatakan perilaku

merokok penduduk usia 15 tahun ke atas masih belum terjadi penurunan dari 2007-

2013, bahkan cenderung mengalami peningkatan dari 34,2% pada 2007 menjadi

36,2% pada 2013. Selain itu, data riset tersebut juga menunjukkan bahwa pada

2
2013, sebanyak 64,9% warga yang masih menghisap rokok adalah berjenis kelamin

laki-laki dan sisanya sebesar 2,1% adalah perempuan.

Di samping itu, juga ditemukan bahwa 1,4% perokok masih berumur 10-14

tahun, dan sebanyak 9,9% perokok pada kelompok tidak bekerja. Sedangkan rerata

jumlah batang rokok yang dihisap adalah sekitar 12,3% batang. Bervariasi dari yang

terendah 10 batang di DIY dan tertinggi di Bangka Belitung 18,3 batang.

Bahkan, yang lebih mencengangkan lagi, menurut penelitian terbaru dari

Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME), sebuah organisasi riset global di

Universitas Washington, jumlah pria perokok di Indonesia meningkat dan menempati

peringkat kedua di dunia dengan 57% di bawah Timor Leste 61%. Di bawah

Indonesia ada Laos (51,3%), China (45,1%) Kamboja (42,1%).

Setiap batang rokok yang dinyalakan akan mengeluarkan lebih dari 4000

bahan kimia beracun yang berbahaya dan dapat mengakibatkan maut. Dengan ini,

setiap sedutan itu menyerupai satu sedutan maut. Di antara kandungan asap rokok

termasuklah aceton (bahan pembuat cat), naftalene (bahan kapur barus), arsen, tar

(bahan karsinogen penyebab kanker), methanol (bahan bakar roket), vinylchloride

(bahan plastik PVC), phenol butane (bahan bakar korek api), potassium nitrate

(bahan baku pembuatan bom dan pupuk), polonium-201 (bahan radioaktif),

ammonia (bahan pencuci lantai), dan sebagainya (Jaya, 2009). Racun yang paling

utama ialah tar, nikotin, dan karbon monoksida (Universiti Teknologi Malaysia,

2005).

Tetapi walaupun rokok sudah banyak diketahui bahayanya dan menimbulkan

banyak penyakit, masih banyak saja orang yang tetap merokok. Salah satu

3
1

alasannya adalah kandungan nikotin di dalam rokok akan menimbulkan

kecanduan bagi para penghisapnya sehingga apabila mereka tidak merokok,

mereka akan merasakan gangguan seperti gelisah, berkeringat dingin, sakit perut

dll. Kemudian ketika mereka merokok kembali dan nikotin telah menyentuh otak lagi,

barulah mereka akan merasa tenang dan dapat berkonsentrasi.

Seiring dengan peningkatan angka kejadian penyakit khususnya penyakit

akibat dampak asap rokok yang dari tahun ke tahun mengalami kenaikan yang

cukup signifikan, maka pengembangan sarana dan prasarana rumah sakit

diperlukan bagi penanganan pasien khususnya penderita akibat dampak asap rokok,

terutama berkaitan dengan pengembangan peralatan penunjang diagnosis dan

pengobatan serta sarana prasarana ruang rawat inap.

Berdasarkan pertimbangan hal-hal tersebut di atas, maka perlu dilakukan

kegiatan Pengadaan Alat Kesehatan/Penunjang Bagi Penderita Akibat Dampak

Asap Rokok yang berbentuk peralatan kedokteran/kesehatan sehingga dapat

mendukung tindakan terapi ke pasien khususnya pasien akibat dampak asap rokok.

I.2. Dasar Hukum

Adapun dasar hukum yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan ini

meliputi :

1. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 20/PMK.07/2009 Tentang Perubahan

Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 84/Pmk.07/2008 Tentang

4
Penggunaan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau Dan Sanksi Atas

Penyalahgunaan Alokasi Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau.

2. Peraturan Menteri keuangan Nomor 28/PMK.07/2016 Tentang

Penggunaan,Pemantauan, dan Evaluasi Dana Bagi Hasil Tembakau.

3. Peraturaturan Gubernur Jawa Timur Nomor 6 Tahun 2012 Tentang Pedoman

Umum Penggunaan Dana Bagi Hasil Tembakau di Jawa Timur.

4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 56 Tahun 2014 Tentang Klasifikasi Dan

Perizinan Rumah Sakit.

5. PMK No. 206 / PMK. 07/ 2020 tentang Penggunaan, Pemantauan, Dan

Evaluasi Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau.

I.3. Maksud dan Tujuan

I.3.1. Maksud Kegiatan.

Memenuhi kebutuhan masyarakat dan kemampuan RSUD Caruban

Kabupaten Madiun untuk mendukung pelayanan pasien Covid 19 sesuai

standar.

I.3.2. Tujuan Kegiatan.

1. Meningkatkan sarana dan prasarana pelayanan Pengadaan Alat

Kesehatan / Alat Penunjang Medik Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Pendukung Pelayanan Covid 19, penambahan alat Kedokteran Umum

(Hepafilter, Ventilator dan Laringoscope Micoe).

5
1

2. Peningkatan Pelayanan Pengadaan Obat, Vaksin Pendukung

Pelayanan Covid, bagi masyarakat , penambahan Bahan-bahan lainnya

BAHP(Bahan Alat Habis Pakai), Obat-obatan dan Bahan Kimia.

3. Meningkatkan proses penyembuhan penyakit pasien terutama pasien

akibat dampak asap rokok.

6
1

BAB II

PELAKSANAAN KEGIATAN

II.1. Sumber Dana Dan Jumlah Angagaran

Sumber Dana DBHCHT Tahun 2021 RSUD Caruban mendapatkan

anggaran sebesar Rp.3.236.566.975,- (Tiga Milyar Dua Ratus Tiga Puluh Enam

Juta Lima Ratus Enam Puluh Enam Ribu Sembilan Ratus Tujuh Puluh Lima

Rupiah) digunakan untuk kegiatan Penyediaan / Pemeliharaan saranan

prasarana fasilitas kesehatan yang bekerjasama dengan badan penyelenggara

jaminan social (Cukai) dengan rincian belanja sebagai berikut :

a. Belanja Pegawai

Dipergunakan untuk honorarium pejabat pengadaan barang/jasa, pejabat

pemeriksa / penerima hasil pekerjaan pengadaan barang/jasa dan

honorarium tim pelaksana kegiatan dan secretariat tim pelaksana kegiatan.

b. Belanja Modal Pengadaan Alat Kesehatan /Alat Penunjang Medik Fasilitas

Pelayanan Kesehatan untuk penanganan Covid 19

c. Belanja barang dan jasa Pengadaan Obat, Vaksin Belanja Bahan-Bahan

Lainnya BAHP (Bahan Alat Habis Pakai), Obat-obatan dan Bahan Kimia

untuk penanganan Covid-19

II.2. Sasaran Kegiatan

Penyediaan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan masyarakat

Kabupaten Madiun dan sekitarnya.

1
1

II.3. Lokasi Kegiatan

RSUD Caruban Kabupaten Madiun


II.4. Volume Kegiatan

Paket dan unit

II.5. Bentuk Kegiatan

Kegiatan belanja modal barang /jasa dilaksanakan secara e-katalog.

II.6. Realisasi Dan Sisa Anggaran (Efisiensi)

NO URAIAN KEGIATAN ANGGARAN REALISASI

(Rp) (Rp)

1. Kegiatan Pengadaan Alat Kesehatan/Alat


Penunang Medik Fasilitas Pelayanan
Kesehatan
a. Honorarium Pejabat Pengadaan Barang/Jasa 900.000,00 900.000,00
b. Honorarium Pejabat Pemeriksa / Penerima 600.000,00 600.000,00
Hasil Pekerjaan Pengadaan Barang/Jasa
c. Honorarium Tim Pelaksana Kegiatan dan 4.600.000,00 4.600.000,00
Sekretariat Tim Pelaksana Kegiatan 363.000.000,00 286.600.000,00
d. Pengadaan Alat Kedokteran Umum Hepafilter
664.620.000,00 603.290.909,00
e. Pengadaan Alat Kedokteran Umum Ventilator
f. Pengadaan Alat Kedokteran Umum 52.000.000,00 47.272.727,00
Laringoscope Micoe
g. Kegiatan penunjang belanja alat kegiatan 26.975,00 0
kantor pembulatan

Kegiatan Pengadaan Obat, Vaksin


2. 1.200.000,00 1.200.000,00
a. Honorarium Pejabat Pengadaan Barang/Jasa
b. Honorarium Pejabat Pemeriksa / Penerima 900.000,00 900.000,00
Hasil Pekerjaan Pengadaan Barang/Jasa
1.867.464.066,00 1.774.847.273,00
c. Pengadaan Bahan – bahan lainnya BAHP
(Bahan Alat Habis Pakai)
116.743.000,00 105.203.840,00
d. Pengadaan Belanja Bahan Kimia
e. Pengadaan Obat-Obatan 158.142.254,00 143.537.500,00
f. Kegiatan penunjang pengadaan obat,vaksin,
belanja alat kegiatan kantor penggandaan / 69.975,00 70.500,00
foto copy. Dan
g. Pembulatan 705,00 0

JUMLAH 3.236.566.975,00 2.974.422.749,00

SISA ANGGARAN 262.144.226,00

2
Dari hasil kegiatan di atas maka anggaran Dana Bagi Hasil Cukai Hasil
Tembakau (DBHCHT) tahun anggaran 2021 RSUD Caruban Kabupaten
Madiun masih ada SILPA sebesar Rp. 262.144.226,00 (Dua Ratus Enam
Puluh Dua Juta Seratus Empat Puluh Empat Ribu Dua Ratus Dua Puluh
Enam Rupiah).

II.5. Kesulitan dan Hambatan

Di dalam melaksanakan kegiatan pengelolaan Dana Bagi Hasil Cukai


Hasil Tembakau ( DBHCHT ) di RSUD CARUBAN Kabupaten Madiun tidak
terdapat kesulitan dan hambatan , proses pelaksanaan Pengadaan Alat
Kesehatan / Alat Penunjang Medik Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan
Pengadaan Obat,Vaksin pendukung pelayanan Covid 19 bagi penderita
dengan penyediaan fasilitas perawatan kesehatan bagi penderita dampak
asap rokok (DBHCHT) dapat dilaksanakan dengan baik.

II.6. Kesimpulan dan Saran Penyempurnaan Kegiatan Yang Akan Datang


Untuk pelaksanaan kegiatan DBHCHT agar di Tahun 2018 berjalan
sesuai dengan yang diharapkan adanya pendampingan yang lebih intens bagi
satker pengelola dana DBHCHT oleh Departemen Keuangan, Departemen
Kesehatan, Biro Perekonomian Pemprop Jawa Timur, Dinas Kesehatan Prop.
Jatim, dan Pemerintah Kabupaten Madiun ( Inspektorat, Bappeda, BPKAD dan
Bagian Perekonomian ) mulai dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan
monitoring maupun evaluasinya agar dalam pelaksanaannya tidak
bertentangan dengan ketentuan yang ada.

3
1

BAB III
TAHAPAN PELAKSANAAN KEGIATAN

III.1. Indikator Kinerja


Penyediaan /peningkatan /pemeliharaan sarana prasarana fasilitas
kesehatan yang bekerjasama dengan Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial (BPJS)

III.2. Input (Masukan)


Pada tahun anggaran 2021 RSUD Caruban mendapatkan dana DBHCHT
sebesar Rp. 3.236.566.975,- (Tiga Milyar Dua Ratus Tiga Puluh Enam Juta
Lima Ratus Enam Puluh Enam Ribu Sembilan Ratus Tujuh Puluh Lima
Rupiah)

III.3 Output (Keluaran)


Pada tahun anggaran 2021 RSUD Caruban telah melaksanakan kegiatan
belanja DBHCHT yang digunakan untuk kegiatan belanja alat
kesehatan/alat penunjang medik fasilitas pelayanan kesehatan
pendukung pelayanan covid 19, alat kedokteran umum sejumlah 3 unit
dan kegiatan belanja obat,vaksin pendukung pelayanan covid 19 sejumlah
44 paket

III.4 Benefit (Manfaat )


Dari kegiatan DBHCHT yang telah dilaksanakan bermanfaat bagi
masyarakat kabupaten Madiun dan sekitarnya dengan peningkatan
pelayanan kesehatan pada RSUD Caruban.

III.5. Impact ( Dampak)


Dari kegiatan DBHCHT yang telah dilaksanakan berdampak pada
peningkatan sarana dan prasarana fasilitas kesehatan .

1
PENUTUP

Demikian laporan penggunaan anggaran Dana Bagi Hasil Cukai Hasil


Tembakau ( DBHCHT ) Tahun Anggaran 2021 di RSUD CARUBAN Kabupaten
Madiun. Dengan harapan dapat dijadikan dasar untuk evaluasi kinerja instansi dan
evaluasi kinerja pelayanan kepada masyarakat. Semoga kegiatan pengadaan alat
kesehatan/alat penunjang medik fasilitas pelayanan kesehatan, dan kegiatan belanja
obat,vaksin pendukung pelayanan covid 19 yang direalisasikan dapat berguna bagi
upaya peningkatan pelayanan kesehatan kepada pasien.

Caruban , 25 Januari 2022


DIREKTUR RSUD CARUBAN
KABUPATEN MADIUN

drg.FARID AMIRUDIN
Pembina Tk.I
NIP. 196806282002121002
LAMPIRAN
FOTO HASIL PENGADAAN ALAT KESEHATAN /
ALAT PENUNJANG MEDIK FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU (DBHCHT)
TAHUN ANGGARAN 2021

ALAT KEDOKTERAN UMUM


( LARINGOSCOPE MICOE )
ALAT KEDOKTERAN UMUM
( VENTILATOR )
ALAT KEDOKTERAN UMUM
( HEPAFILTER )
LAMPIRAN
FOTO HASIL PENGADAAN OBAT, VAKSIN
BAHP ( BAHAN ALAT HABIS PAKAI )
DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU (DBHCHT)
TAHUN ANGGARAN 2021

COVER ALL

PETI JENAZAH
PAKET PEMULASARAAN JENAZAH
SARUNG TANGAN PANJANG

SEPTALKAN SPRAY
POUCHES

PHARMAVIX
SARUNG TANGAN NON STERIL

MASKER EARLOOP
SPUIT

SARUNG TANGAN STERIL


SAFETY BOX

FACE MASK MAS


KASA GULUNG HYDROFIL

STERALD
STERIL WATER

STERIZIME
SURGICAL GLOVES

UNDERPAD
MASKER N95

NURSE CAP
AC SWABS

CHLOREXIDINE
BAHP

MEDIC DENT
URINE BAG

TRO SENSOSURGE
TROGYNOSURGE

KASA HIDROFIL
MASKER KN 95

LAMPIRAN
FOTO HASIL PENGADAAN OBAT, VAKSIN
BAHAN KIMIA
DANA DARI DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU
(DBHCHT)
TAHUN ANGGARAN 2021

HANDCRUB

HANDRUB
LAMPIRAN
FOTO HASIL PENGADAAN OBAT, VAKSIN
OBAT-OBATAN
DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU (DBHCHT)
TAHUN ANGGARAN 2021

Anda mungkin juga menyukai