Disusun oleh:
dr. M. Radhiatul Hakiki
Pendamping:
dr. Yelli Defita
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI i
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Tujuan 2
1.3. Manfaat 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 3
2.1 Kandungan Rokok 3
2.2 Efek Rokok Bagi Kesehatan 4
2.2.1. Hipertensi 4
2.2.2. Serangan Jantung, Stroke, dan Penyakit Kadiovaskuler Lainnya
4
2.2.3. Kanker 4
2.2.4. Paru 5
2.3.Peran Pemerintah dalam Pengendalian Rokok 5
2.4. Rehabilitasi Rokok 6
BAB III METODE PENELITIAN 8
3.1. Desain Penelitian 8
3.2. Waktu dan Tempat Penelitian 8
3.3. Populasi dan Sampel Penelitian 8
3.3.1. Kriteria Sampel 8
3.4. Metode dan Teknik Pengumpulan Data 9
3.5. Analisis Data 9
BAB IV PROFIL PUSKESMAS 10
4.1 Profile Puskesmas Tanjung Balai Karimun
10
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 14
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 19
6.1. Kesimpulan 19
6.2. Kesimpulan 19
DAFTAR PUSTAKA 20
LAMPIRAN 22
BAB I
PENDAHULUAN
Merokok merupakan salah satu faktor resiko peyabab dari penyakit tidak
menular (PTM) yang dapat dirubah. Komsumsi rokok di Indonesia sangat tinggi
setelah Tiongkok dan India pada tahun 2009.1 Konsumsi rokok di Indonesia
Berdasarkan data dari riset kesehatan dasar (Riskesdas) pada tahun 2018
tingkat proporsi perokok setiap hari di Kepulauan Riau (Kepri) sebesar 22.3%3
dengan rentang kelompok umur terbanyak 50-54 tahun4 dan proporsi yang
berhenti perokok 5,3%3 dengan kelompok umur terbanyak 60-64 tahun. 4 Proporsi
perokok setiap hari di kabupaten Tanjung Balai Karimun sebesar 23.81% dan
stroke, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), penyakit jantung korener (PJK)
dan ganngan pembuluh darah. Selain itu, merokok juga dapat menyebabkan
pertumbuhan janin. 2
1
2
tidak merokok yaitu nilai tekanan darah dan denyut nadi yang mulai mebaik, 12
jam kemudian tidak merokok kadar karbon manoksida (CO) didalam darah
berkurang bahkan kembali normal, bahkan resiko PJK setengah setelah 1 tahun
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
Puskesmas
merokok
Penulis
TINJAUAN PUSTAKA
terdapat dalam daun tembakau antara lain: nikotin, nikotirin, anabasin, mysosmin
dan lain-ain. Nikotin adalah senyawa yang paling banyak dijempai dalam rokok
sehingga semua alkaloid dianggap sebagai bagian dari nikotin. Nikotin dan asap
rokok akan keluar dari tembakau dalam proses merokok ataupun mengunyah.
Nikotin bersifat alkali kuat dan terdapat dalam bentuk bukan ion sehingga dapat
melalui membrane sel saraf. Kadar nikotin dalam tembakau rata-rata 0.5-2.5%.6
Dalam asap rokok terkandung 3 zat kimia yang berpaling berbahaya yaitu
tar, nikotin, dan karbon monoksida. Tar atau getah tembakau adalah campuran
beberapa zat hidrokarbon. Nikotin adalah komponen terbesar dalam asap rokok
dan merupakan zat aditif. Karbon monoksida adalah gas beracun yang mempunyai
afinitas kuat terhadap hemoglobin pada sel darah merah sehingga membentuk
cadmium, nikel, zink, dan nitrogen oksida. Pada kadar yang berbeda, semua zat
tersebut bersifat mengganggu membran berlendir yang terdapat pada mulut dan
saluran pernafasan. Asap rokok bersifat asam (pH 5,5), dan nikotin berada dalam
bentuk ion dan dapat melewati membran sehingga pada selaput lender (mukosa)
3
4
2.2.1 Hipertensi
terkandung di dalam tembakau yang dapat merusak lapisan dalam dinding arteri,
sehingga arteri lebih rentan terjadi penumpukan plak (arterosklerosis). 7 Hal ini
diakibatkan oleh nikotin yang dapat merangsang saraf simpatis sehingga memicu
kerja jantung lebih keras dan menyebabkan penyempitan pembuluh darah, serta
Perokok memiliki resiko terkena Stroke dua kali lipat lebih tinngi dan
risiko terkena penyakit jantung empat kali lebih tinggi. Toksin yang dihasilkan
plak dan sumbatan darah, karenanya membuat aliran darah tidak lancar dan pada
akhirnya menimbulkan serangan jantung dan stroke. Aliran darah yang tidak
lancar, bila tidak tertangani dapat menyebabkan penyakit arteri perifer dan bahkan
2.2.3 Kanker
proliferasi sel yang berlebihan. Pertumbuhan sel secara tiba-tiba dapat terjadi jika
sel-sel di bagian tubuh terangsang oleh substansi tertentu selama jangka waktu
yang lama. Dalam tar tembakau terdapat sejumlah bahan kimia yang bersifat
karsinogenik. Selain itu terdapat juga sejumlah bahan kimia yang bersifat ko-
karsinogenik yang tidak menimbulkan kanker bila berdiri sendiri tetapi bereaksi
5
dengan bahan kimia lain dan merangsang pertumbuhan sel kanker. Penyimpanan
tar tembakau sebagian besar terjadi di paru-paru sehingga kanker paru adalah jenis
kanker yang paling umum terjadi. Tar tembakau dapat menyebabkan kanker bila
merangsang tubuh untuk waktu yang cukup lama, biasanya di daerah mulut dan
tenggorokan.6
2.2.4 Paru
Pajanan yang terus menerus dan berlangsung lama dengan asap rokok dapat
menyebabkan gangguan dan perubahan mukosa jalan napas. 75% kasus bronkitis
kronik dan emfisema diakibatkan oleh asap rokok. 45% perokok berisiko untuk
terkena PPOK. Gejala PPOK jarang muncul pada usia muda umumnya setelah
usia 50 tahun ke atas, paling tinggi pada laki-laki usia 55-74 tahun. Hal ini
dikarenakan keluhan muncul bila terpapar asap rokok yang terus menerus dan
berlangsung lama.9
kesehatan; tempat proses belajar mengajar; tempat anak bermain; tempat ibadah;
angkutan umum; tempat kerja; dan tempat umum dan tempat lain yang ditetapkan
(ayatt 1). Selain itu, disebutkan bahwa pemerintah daerah wajib menetapkan
Penelitian yang dilalakukan oleh Sulastri pada siswa SMK didapatkan bahwa
perokok beranggapan bahwa mereka mampu berhenti merokok jika ada keinginan
dan kemauan dari diri mereka sendiri, dan 90,36% pelajar perokok mengatakan
bahwa mereka pernah mendapat nasihat atau bantuan dari program dan
spritural yang bersifat universal. Terapi tersebut memiliki 3 langkah yaitu Set-up
Tune-in dan Tapping. Penelitian yang dilakukan oleh Nurjannah dengan siswa
SMP dan SMA dengan terapi SEFT pada kasus kecanduan merokok pada saat
karena merasakan mual, pusing, pahit, batuk bahkan sampai mntah-muntah.11 Hal
tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Puwandri dengan metode
digunakan untuk menghentikan kebiasaan merokok.13 Prinsip dari terapi ini adalah
berhenti merokok seperti depresi, mudah marah, cemas, sakit kepala, dan
perubahan nafsu makan.13 Terapi ini juga dapat mengurangi keinginan untuk
kembali merokok setelah berhenti dari merokok.13 Durasi terapi pengganti nikotin
7
berkisar 3 bulan.13 Terapi ini relatif lebih aman dibandingkan rokok karena tidak
METODE PENELITIAN
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh peserta yang akan berhenti
merekok. Sampel dari penelitian ini adalah peserta yang datang diacara sosialisasi
Kriteria Inklusi
penelitian.
Kriteria Eksklusi
8
9
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data primer yang
PROFIL PUSKESMAS
Data geografis
Kabupaten Karimun.
10
11
TOTAL 50.100
Bergerak :
Bangunan :
Karimun
Jumlah Medis :
Jumlah Paramedis :
- Bidan : 31orang
- Perawat : 22 orang
12
- Nutrisionis : 1 orang
- Kebersihan : 3 orang
• Poli Umum
• Poli MTBS
• Poli Lansia
• Poli KIA-KB
4. Unit Persalinan-Kebidanan.
• Laboratorium Sederhana
• Apotek
• Gudang Farmasi
• Ambulance
• Loket
• Logistik
7. Program Pokok :
• Promosi Kesehatan
• Keluarga Berencana
• P2M
rokok (be hero) di posyandu lavender sebanyak 6 orang dari 20 orang yang di
undang, namun yang dapat dimasukkan kriteria inklusi sebanyak 3 orang. Peserta
yang telah hadir di sosialisasikan dampak rokok dengan berbagai aspek seperti
metode ceramah yang melibatkan audio visual dan diskusi. Pemilihan metode
audiovisual sebagai media penyuluhan kesehatan dapat diterima dengan baik oleh
responden seperti penelitian yang dilakukan oleh Kepti dkk terdapat peningkatan
pengetahuan 38%.14
Semua peserta yang hadir berjenis kelamin laki-laki. Hal tersebut sesuai
dengan hasil riset kesehatan dasar provinsi Kepulaun Riau tahun 2018 yang mana
proporsi perokok pada laki-laki (42%) lebih tinggi daripada perempuan (1.16%).4
dianggap hal yang buruk apabila merokok dilakukan oleh perempuan.10 Jumlah
laki-laki. Perokok merasa bahwa merokok merupakan hak setiap orang, sehingga
tidak perlu memikirkan apa kata orang lain. Bagi perokok selama perilakunya
tidak merugikan orang lain, perokok tersebut akan mengabaikan orang lain.10
terapi akupresur yang dapat dilakukan oleh peserta dirumah untuk mengurangi
14
15
dengan cara menunda saat merokok pertama terutama saat pagi harinya. 16 Serta
dianjurkan kepada pasien untuk melakukan kegiatan yang positif atau mencari
kesibukan setelah bangun tidur dipagi hari, menganjurkan untuk mengganti rokok
dengan permen, cemilan ringan dan teh manis.16 Pemberian terapi farmakoterapi
Nicotine Replacement Therapy (NRT) dalam bentuk gum, patch, inhaler, spray
mngurangi efek adiksi dan withdrawal effect. Mekanisme lain sebagai antagonis
yaitu mencegah nikotin berikatan dengan reseptor sehingga akan mengurangi rasa
nikmat yang diperoleh dari rokok.17 Durasi terapi NRT berkisar selama 3 bulan.
sediannya dan nikotin tersebut dihantarkan ke dalam tubuh lebih lambat sehingga
bersifat universal. Terapi tersebut memiliki 3 langkah yaitu Set-up Tune-in dan
Tapping. 11
Penelitian yang dilakukan oleh Aminuddin dkk yang menyatakan
bahwa terapi SEFT dapat mengurangi intensitas kebiasaan merokok peserta oleh
karena setelah di terapi peserta mengatakan rokok itu adalah bahan yang
berbahaya dan tidak bermanfaat bagi tubuhnya serta saat diminta untuk merokok
mual bahkan ada peserta yang muntah.18 Terapi SEFT yang menyebabkan kondisi
sudah beberapa kali mencoba untuk berhenti merokok namun selalu gagal karena
dipengaruhi oleh lingkungan terutama apabila duduk di warung kopi. Hal tersebut
merupakan sarana interaksi baik sesama teman maupun kerabat dan juga warung
kopi merupakan trigger merokok.19 Hasil survei yang telah dilakukan oleh
keberhasilan terapi 35% dari pada hanya melalui bantuan tenaga medis 10,2%
adiksi nikotin, efek putus nikotin, psikologi, sosial dan lingkungan. Berhenti
Gejala withdrawal effect mulai dapat dirasakan dalam 406 jam setelah lepas dari
nikotin. Gejala dapat mencapai puncak dalam beberapa hari pertama dan bisa
langsung sampai 2-4 minggu selama berhenti merokok. Pada kondisi ini seorang
mencegah withdrawal effect yang terjadi dan mempertahankan efek nyaman dari
nikotin dengan merokok kembali. Jika seseorang mengalami adiksi nikotin, hari-
pada klien yang mempunyai motivasi tinggi dibanding klien dengan pemberian
sejak awal, semakin besar motivasi maka semakin tinggi keberhasilan berhenti
merokok.16 Dukungan keluarga atau orang terdekat memiliki peran penting untuk
konseling.16
rokok oleh masyarakat, salah satu yang dapat dilakukan adalah dengan
proses belajar mengajar, tempat anak bermain, tempat ibadah, angkutan umum,
tempat kerja, tempat umum dan tempat lain yang ditetapkan, untuk melindungi
6.1 Kesimpulan
dan farmakologi. Terapi non farmakologi ; Self help (usaha sendiri), Memberi
Nicotine Replacement Therapy (NRT) dalam bentuk gum, patch, inhaler, spray,
dll.
6.2 Saran
berorientasi kepada upaya promotif dan preventif dan upaya kesehatan perorangan
19
20
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran 1. Dokumentasi
23
Merokok
kesehatan perusahaan dan lain-lain. Iuran warga serta bantuan yang tidak
mengikat lainnya
sesuai perencanaan, apakah hasil kegiatan sudah sesuai dengan target yang