JAWABAN
1. Pengertian DDST (Denver Development Screening Test)DDST adalah salah satu metode
screening terhadap kelainan perkembangan anak. Tes ini bukanlah tes diagnostik atau tes IQ.
(Soetjiningsih, 1998)
2. Fungsi DDST digunakan untuk menaksir perkembangan personal sosial, motorik halus, bahasa
dan motorik kasar pada anak umur 1 bulan sampai 6 tahun.
3. – anak berusia 0-6 tahun
- anak normal secara fisik dan mental
4. Denver Developmental Screening Test (DDST) atau yang dikenal dengan Tabel/Tes Denver
merupakan alat skrining tumbuh kembang anak untuk menemukan penyimpangan perkembangan
pada anak usia 0-6 tahun.
5.
6. Pelaksanaan
1. Tentukan usia anak ( < dari 15 hari dibulatkan kebawah , lebih dari sama dengan 15 dibulatkan
keatas )
2. Beri garis vertical pada form DDST sesuai usia anak (memotong semua kotak-kotak tugas
perkembangan pada semua sector )
3. Lakukan penilaian sector motorik kasar, bahasa, motorik halus dan personal social pada
sebelah kiri garis vertical secara bergantian (tidak harus berurutan)
4. Selanjutnya nilai juga tugas perkembangan setiap kotak yang terpotong garis vertical pada
setiap sector
5. Beri tanda P (Passed) didepan kotak tugas perkembangan bila anak mampu melaksanakan.
Beri tanda F (Fail) bila anak tidak mampu dan R (Refused) bila anak menolak
6. Lakukan penilaian selesai pemeriksaan
Abnormal
Jika ada ≥2 keterlambatan pada sektor / lebih
Jika satu sektor ada > 2 keterlambatan 1> sektor dengan 1 keterlambatan 1 sektor yang sama
tidak ada yang lulus pada kotak yang berpotongan garis vertikal
b Meragukan
Jika pada 1 sektor didapatkan 2 keterlambatan atau lebih
Jika pada 1 sektor atau lebih didapatkan 1 keterlambatan dan pada sektor yang sama tidak ada
yang lulus pada kotak yang berpotongan dengan garis vertikal usia
c Tak dapat dites
Apabila terjadi penolakan yang menyebabkan hasil tes menjadi abnormal atau meragukan
d Normal semua
Semua yang tidak tercantum dalam kriteria diatas
7. Bereskan alat-alat dan dokumentasikan hasil
7. Pertama kali yang ditanyakan kepada ibu adalah tanggal lahir anak dan usia anak dan juga
kemampuan anak seperti motoric kasar , motoric halus-adaptif , bahasa , personal-dan sosial
8.
9. Penilaian:
F (Fail/gagal), jika anak tidak mampu melakukan uji coba dengan baik.
R (Refusal/menolak), jika anak menolak untuk uji coba.
P (Pass/lewat), jika anak dapat melakukan uji coba dengan baik.
NO (No Opportunity), jika anak tidak punya kesempatan untuk melakukan uji coba karena ada
hambatan.
JAWABAN
1. Antropometri berasal dari kata antropos yang artinya manusiadan metri yang berarti ukuran. Jadi
antropometri diartikan sebagai suatu ilmu yang secara khusus berkaitan dengan pengukuran tubuh
manusia yang digunakan untuk menentukan perbedaan pada individu, kelompok, dan sebagainya.
2. Antropometri sangat bermanfaat dalam dunia industri, namun ada kelebihan dan kekurangan dari
penggunaan antropometri. Berikut ini adalah kelebihan dan kekurangan antropometri.
Kelebihan Antropometri
Ada beberapa kelebihan dari penggunaan pengukuran antropometri, yaitu (scribd.com):
1. Prosedur yang digunakan sederhana, aman dan dapat dilakukan dalam jumlah sampelcukup
besar.
2. Relatif tidak membutuhkan tenaga ahli.
3. Alat yang digunakan murah, mudah dibawa, tahan lama, dapat dipesan dandibuat didaerah
setempat.
4. Metode ini tepat dan akurat.
5. Umumnya dapat mengidentifikasi status buruk, kurang baik danbaik, karenasudah ada
batasan yang jelas.
6. Dapat digunakan untuk pencegahan kelompok yang rawan terhadap gizi.
Kelemahan antropometri
Beberapa kelemahan dari penggunaan pengukuran antropometri, yaitu (scribd.com):
1. Tidak sensitive yaitu tidak dapat mendeteksi status gizi dalam waktu singkat,tidak dapat
membedakan kekurangan zat gizi tertentu, misal Fe dan Zn.
2. Faktor di luar gizi (penyakit, genetik dan penurunan penggunaan energi) dapat menurunkan
spesifikasi dan sensitivitas pengukuran antropometri.
3. Kesalahan yang terjadi pada saat pengukuran dapat mempengaruhi akurasi, dan validitas
pengukuran.
4. Kesalahan terjadi karena: pengukuran, perubahan hasil pengukuran(fisik dan komposisi
jaringan), analisis danasumsi yang keliru. Sumber kesalahan biasanya berhubungan dengan
latihan petugas yang tidak cukup, kesalahan alat, kesulitan pengukuran.
3.
Structural Anthropometic Data
Data ini juga dikenal sebagai data antropometri statis, dimana pengukuran dilakukan pada bagian
tubuh manusia yang berada dalam posisi diam atau tetap. Pengukuran dilakukan dari penunjuk
anatomikal yang dapat diidentifikasi satu sama lain atau suatu titik yang tetap.
Seperti misalnya tinggi badan diukur dari lantai. Data dari pengukuran ini dapat digunakan untuk
merancang perabotan furniture seperti meja dan kursi.
Menurut Wignjosoebroto (2008), pengukuran dinamis terbagi menjadi beberapa bagian, antara
lain :
Sebagai pendekatan untuk mengerti keadaan mekanis dari suatu aktivitas dilakukan pengukuran
tingkat keterampilan. Contohnya dalam mempelajari performa atlet.
Saat bekerja dibutuhkan pengukuran jangkauan ruangan. Contohnya jangkauan dari pergerakan
tangan dan kaki efektif.
Pengukuran terhadap variabilitas kerja. Contohnya analisis kinematika dan kemampuan jari-jari
tangan dari seorang juru ketik atau operator komputer.
Data antropometri ini sangat berguna bagi para designer untuk melakukan penataan peralatan-
peralatan pada workspace untuk mendapatkan hasil yang optimal, contohnya untuk workspace
pengemudi mobil.
2. PROSEDUR PENIMBANGAN
a. Posisikan pasien di atas timbangan
b.Geser bandul sesuai berat pasien sampai posisi jarum seimbang.
c. Perhatikan posisi kaki pasien tepat di tengah alat timbang, tidak menumpu
pada salah satu kaki, sikap tenang (JANGAN BERGERAK-GERAK) dan
kepala tidak menunduk (memandang lurus ke depan)
d.Baca dan catat berat badan pada status
e. Minta pasien turun dari alat timbang
PENGUKURAN :
1. Tentukan posisi pangkal bahu.
2. Tentukan posisi ujung siku dengan cara siku dilipat dengan telapak tangan ke
arah perut.
3. Tentukan titik tengah antara pangkal bahu dan ujung siku dengan
menggunakan pita LiLA atau meteran (Lihat Gambar), dan beri tanda dengan
pulpen/spidol (sebelumnya dengan sopan minta izin kepada pasien). Bila
menggunakan pita LiLA perhatikan titik nolnya.
4. Lingkarkan pita LiLA sesuai tanda pulpen di sekeliling lengan pasien sesuai
tanda (di pertengahan antara pangkal bahu dan siku).
5. Masukkan ujung pita di lubang yang ada pada pita LiLA.
6. Pita ditarik dengan perlahan, jangan terlalu ketat atau longgar.
7. Baca angka yang ditunjukkan oleh tanda panah pada pita LiLA (kearah angka
yang lebih besar).
JAWABAN
1. terapi bermain adalah terapi yang menggunakan alat-alat permainan dalam situasi yang
sudah dipersiapkan untuk membantu anak mengekspresikan perasaannya, baik senang,
sedih, marah, dendam, tertekan, atau emosi yang lain
2. Dalam bermain, anak dapat mengembangkan motorik kasar dan motoriK halus,
meningkatkan penalaran, dan memahami lingkungannya, membentuk daya imajinasi,
daya fantasi, dan kreativitas.
3. Ada beberapa hal yang dipersyaratkan untuk dapat melakukan kegiatan bermain yang
baik untuk anak, yaitu :