Konsep Asuhan
Keperawatan
Epilepsi
Tim
Mulia Jaya
Karina Laksana
Manajer Pusat Kebugaran
Leo Prawira
Pelatih Pribadi
SISTEM SARAF
Apa itu Sistem Saraf?
Sistem saraf adalah serangkaian organ yang
kompleks dan bersambungan serta terdiri dari
jaringan saraf. Dalam mekanisme sistem saraf,
lingkungan internal dan stimulus eksternal
dipantau dan diatur.
Apa Itu Epilepsi?
Apakah itu gangguan sistem saraf?
Apa Itu Epilepsi?
Apakah itu gangguan sistem saraf?
Bukan Sekadar Gangguan
Sistem Saraf
Menurut (kumala et al,1998) Epilepsi adalah kelompok
sindrom yang ditandai dengan gangguan otak
sementara yang bersifat paroksimal yang
dimanefestasikan berupa gangguan atau penurunan
kesadaran yang episodic, fenomena motorik yang
opnormal, gangguan psikis, sensorik, dan system
otonom, gejala-gejalanya disebabkan oleh aktifitas
listrik otak.
Klasifikasi Klasifikasi Epilepsi
Epilepsi Ada 2 yaitu :
1. Epilepsi Serangan Parsial
atau Fokal
a.) Epilepsi Parsial Sederhana
b.) Epilepsi Parsial Kompleks
2. Epilepsi Umum
Epilepsi Serangan Parsial atau Fokal
Epilepsi Parsial Sederhana Epilepsi Parsial Kompleks
Pada epilepsi ini hanya satu jari atau Pada epilepsi jenis ini melibatkan
tangan yang bergetar, atau mulut dapat gangguan fungsional serebral pada
tersentak tak terkontrol. Individu akan tingkat yang lebih tinggi, seperti proses
berbicara yang tidak dapat dipahami, ingatan dan proses berfikir, individu
pusing, dan mengalami sinar, bunyi, tetap tidak bergerak atau bergerak secara
atau rasa yang tidak umum atau tidak otomatis tetapi tidak tepat dengan waktu
nyaman. dan tempat, atau mengalami emosi
berlebihan yaitu takut, marah,
kegirangan, atau peka rangsang.
Epilepsi Umum
Kejang umum atau sawan tonik-klonik primer yang dulu dikenal sebagai epilepsi grand-
mal, awalnya dimulai dengan kehilangan kesadaran dan disusul dengan gejala motorik
secara bilateral, ini dapat berupa ekstensi tonik dari semua ekstremitas selama beberapa
menit, disusul oleh gerakan klonik yang sinkron dari otot-otot tersebut. Serangan tonik-
klonik umum dapat terjadi pada segala usia, namun paling sering terjadi pada umur 0-20
tahun. Serangan berlangsung selama 2-5 menit. Pascaserangan, penderita tampak
mengantuk sekali selama beberapa menit sampai beberapa jam. Setelah sadar pernapasan
kembali normal secara berangsur-angsur, penderita mengalami amnesia parsial dan
kadang-kadang ada keluhan nyeri kepala. Penderita serangan tonik-klonik umum primer
maka serangan epilepsi biasanya muncul pada saat tidak tidur (Harsono, 2001).
Apa Penyebab Terjadinya
Epilepsi?
01
Faktor Biologis
02
Faktor Biokimiawi
03
Etiologi Faktor Anatomis
04
Terdapat beberapa faktor yang Gabungan Faktor 1, 2, dan 3
dapat menyebabkan epilepsi, 05
yaitu : Penyakit yang pernah diterima (trauma lahir,
trauma kapitis, radang otak, tumor otak,
gangguan peredaran darah, hipoksia, anomaly
kongenital otak, degenerasi susunan saraf
pusat, gangguan metabolism, gangguan
elektrolit, keracunan obat atau zat kimia,
jaringan parut factor herediter).
TABEL PENYEBAB KEJANG PADA EPILEPSI
Kategori Penyebab
1. Idiopatik
Anak 2 - 12 tahun 2. Infeksi akut
3. Trauma
4. Kejang demam
1. Idiopatik
Remaja 12 - 18 tahun 2. Trauma
3. Gejala putus obat dan alcohol
4. Malformasi anteriovena
1. Idiopatik
Dewasa Muda 18 - 35 tahun 2. Infeksi akut
3. Trauma
4. Kejang demam
1. Idiopatik
Dewasa Lanjut >35 2. Trauma
3. Gejala putus obat dan alcohol
4. Malformasi anteriovena
PATOFISIOLOGI
Adanya predisposisi yang memungkinkan gangguan Secara patologi, fenomena
biokimia sel saraf yang
pada sistem listrik dari sel-sel saraf pusat pada suatu
menandai epilepsi:
bagian otak akan menjadikan sel-sel tersebut 1. Ketidakstabilan membran sel
memberikan muatan listrik yang abnormal, saraf.
2. Neuron hypersensitif dengan
berlebihan, secara berulang, dan tidak terkontrol
ambang menurun.
(disritmia). Aktivitas serangan epilepsi dapat terjadi 3. Polarisasi abnormal.
sesudah gangguan pada otak dan sebagian 4. Ketidakseimbangan ion.
ditentukan oleh derajat dan lokasi dari lesi. Lesi pada
mesenfalon, talamus, dan korteks serebri
kemungkinan besar bersifat epiloptogenik, sedangkan
lesi pada serebelum dan batang otak biasanya tidak
menimbulkan serangan epilepsi.
MANIFESTASI KLINIS
Sebelum membicarakan gejala-gajala yang berhubungan dengan epilepsi, perlu dibedakan anatara sawan
epilepsi dan sindrom epileptik atau penyakit epilepsi. Sawan epileptik menurut klasifikasi yang dirancang oleh
international league against epilepsy ( ILAE) 1981, dibagi atas tiga tipe :
01. SAWAN PARSIAL 02. SAWAN UMUM PRIMER 03. SAWAN YANG TIDAK
TERKLASIFIKASIKAN
Yang berasal dari daerah tertentu dalam Yang sejak awal seluruh otak terlibat
Sawan parsial sederhana ditandai dengan kesadaran
otak. Sawan ini dibagi menjadi: secara bersamaan. Sawan ini dibagi
yang tetap baik dan dapat berupa:
Sawan parsial sederhana menjadi:
Motorik fokal yang menjalar tannpa menjalar
Sawan parsial kompleks Sawan tonik-klonik
Gerakan versif dengan kepala dan leher
Sawan parsial sekunder Sawan lena
menengok ke satu sisi
Sawan mioklinik
Dapat pula sebagai gejala sensorik fokal menular
Sawan tonik saja
atau sensosrik khusu berupa halusinasi sederhana
Sawan klonik saja
Sawan atonik
Pemilihan obat
PENATALAKSANAAN
Strategi pengobatan
Tinda lanjut
Penghentian pengobatan
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. CT Scan dan Magnetik resonance imaging (MRI) untuk mendeteksi lesi pada otak, fokal abnormal,
serebrovaskuler abnormal, gangguan degeneratif serebral.
2. Elektroensefalogram (EEG) untuk mengklasifikasi tipe kejang, waktu serangan.
3. Kimia darah: hipoglikemia, meningkatnya BUN, kadar alkohol darah.
1. Kerusakan otak akibat hypoksia dan
retardasi mental dapat timbul akibat
ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
ANAMNESA
Biodata
Keluhan utama : Untuk keluhan utama, pasien atau keluarga biasanya ketempat pelayanan kesehatan
karena klien yang mengalami penurunan kesadaran secara tiba-tiba disertai mulut berbuih. Kadang-kadang
klien / keluarga mengeluh anaknya prestasinya tidak baik dan sering tidak mencatat. Klien atau keluarga
mengeluh anaknya atau anggota keluarganya sering berhenti mendadak bila diajak bicara.
Riwayat penyakit sekarang: kejang, terjadi aura, dan tidak sadarkan diri.
Riwayat penyakit dahulu: Trauma lahir, Asphyxia neonatorum, cedera kepala, infeksi system saraf, gangguan
metabolik, tumor otak, dll.
PEMERIKSAAN FISIK
B1 (breath): RR biasanya meningkat (takipnea)
B5 (bowel): nafsu makan menurun, berat
atau dapat terjadi apnea, aspirasi
badan turun, inkontinensia alfi. Pemenuhan
B2 (blood): Terjadi takikardia, cianosis
nutrisi pada pasien epilepsi menurun karena
B3 (brain): penurunan kesadaran
anoreksia dan adanya kejang.
B4 (bladder): oliguria atau dapat terjadi
B6 (bone): klien terlihat lemas, dapat terjadi
inkontinensia urine. Pada pemeriksaan sistem
tremor saat menggerakkan anggota tubuh,
kemih biasanya didapatkan berkurangnya
mengeluh meriang. Pada fase akut saat kejang
volume output urine, hal ini brhubungan
sering didapatkan adanya penurunan kekuatan
dengan penurunan perfusi dan penurunan
otot dan kelemahan fisik secara umum
curah jantung ke ginjal.
sehingga mengganggu aktivitas perawatan diri.
PEMERIKSAAN PENUNJANG DIAGNOSA KEPERAWATAN
43,2%
lebih sedikit hari dengan Sampaikan presentasi dengan mudah dan
kesehatan mental buruk pikat audiens. Pilih satu dari seribu lebih
templat profesional dan sesuaikan dengan
daripada yang tidak segala sasaran atau topik.
berolahraga.
PT SANTOSA
SERTIFIKAT KEIKUTSERTAAN
O untuk gelembung
Q untuk senyap
Halaman rekam.'
Resource 02 Klik 'Buka studio rekaman', tempat Anda dapat memilih sumber
video dan audio untuk presentasi video.
03 Anda dapat memilih opsi 'Tanpa kamera' dan hanya merekam suara.
05 Begitu selesai, unduh Presentasi dalam format file MP4 atau salin
Kurang suka mempresentasikan secara tautan Presentasi Wicara Anda, lalu bagikan dengan yang lain.
live? Tenang! Rekam Presentasi Canva
Anda yang dapat ditonton oleh audiens
dengan cara mereka sendiri. 06 Anda juga dapat merekam video di dalam editor! Buka 'Unggahan'
dan klik 'Rekam diri Anda'.