Anda di halaman 1dari 12

Mata Kuliah Dosen Pembimbing

Islam dan Tamadun Melayu FAHRURROZI, M.Pd

MAKALAH
KESULTANAN MALAKA

KELOMPOK 9

DI SUSUN OLEH :
SRI RAHAYU
UMMI SALAMAH

INSTITUT AGAMA ISLAM DAR ASWAJA


IAI DAR ASWAJA ROKAN HILIR
2023

1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji syukur selalu kami haturkan kehadirat Allah SWT yang
senantiasamelimpahkan rahmat, taufik, hidayah, serta inayah-Nya kepada kami, sehingga
kami bisamenyelesaikan tugas penyusunan Makalah Sejarah Kebudayaan Islam dengan judul
HubunganAntara Islam dan Peradaban Melayu. Dalam penyusunan makalah ini, kami
menyadari masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kamitidak menutup diri dari para
pembaca akan saran dan kritik yang sifatnya membangun demiperbaikan dan peningkatan
kualitas penyusunan makalah dimasa yang akan datang. Dan kami berharap, semoga makalah
ini bisa memberikan suatu kemanfaatan bagi kami penyusundan para pembaca semuanya.
Amin

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang......................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN

A. Pendirian Kesultanan Malaka..............................................................................5


B. Masa Kejayaan Malaka........................................................................................7
C. Masa Kemunduran Malaka..................................................................................8
D. Pengaruh Islam Dalam Perundang-Undangan Malaka.....................................9
E. Selat Malaka Sebagai Gerbang Lalu Lintas Pelayaran Dunia..........................9

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.............................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesultanan Malaka adalah suatu Kerajaan Melayu yang pernah berdiri di
Malaka, Malaysia. Kerajaan ini didirikan oleh Parameswara, kesudahan mencapai
puncak kejayaan di masa zaman ke 15 dengan menguasai jalur pelayaran Selat
Malaka, sebelum ditaklukan oleh Portugal tahun 1511. Kejatuhan Malaka ini menjadi
pintu masuknya kolonialisasi Eropa di daerah Nusantara.
Kerajaan ini tidak meninggalkan bukti arkeologis yang cukup untuk dapat
digunakan sebagai bahan kajian sejarah, namun keberadaan kerajaan ini dapat dikenal
melalui Sulalatus Salatin dan kronik Cina masa Dinasti Ming. Dari perbandingan dua
sumber ini masih menimbulkan kerumitan akan sejarah awal Malaka terutama
hubungannya dengan perkembangan agama Islam di Malaka serta rentang waktu dari
pemerintahan masing-masing raja Malaka. Pada awal mulanya Islam belum menjadi
agama untuk warga Malaka, namun perkembangan berikutnya Islam telah menjadi
bidang dari kerajaan ini yang diperlihatkan oleh gelar sultan yang disandang oleh
penguasa Malaka berikutnya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pendiri kesultanan malaka?
2. Bagaimana masa kejayaan malaka?
3. Bagaimana masa kemunduran malaka?
4. Bagaimana Pengaruh Islam Dalam Perundang-Undangan Malaka?
5. Bagaimana Selat Malaka Sebagai Gerbang Lalu Lintas Pelayaran Dunia

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pendiri Kesultanan Malaka
. Para ahli sejarah memiliki pendapat yang berbeda tentang kapan malaka
lahir. Seorang penulis portugis, Tome Pires yng tinggal di malaka dari tahun 1512-
1515, mengatakan bahwa malaka telah di buka lebih kurang seratus tahun sebelum
malaka ditaklukkan oleh bangsanya. Seorang portugis lainnya, De Barros,
mengatakan bahwa malaka telah ada sejak dua ratus lima puluh tahun sebelum
ditaklukkan oleh bangsanya.1
Para sejarawan sepakat, bahwa yang membuka malaka untuk pertama kalinya
adalah Parameswara. Paremeswara adalah anak raja palembang dari dinasti syeilendra
yang terlibat dalam peperangan merebut kekuasaan di majapahit. Ia berhasil
meloloskan diri dari serangan majapahit pada tahun 1377 dan berlindung di Tumasik,
nama tua singapura yang pada masa itu di bawah kekuasaan Siam. Disana
parameswara membunuh Temagi sebagai penguasa setempat dan kemudian melantik
dirinya menjadi penguasa yang baru. Karena takut dari ancaman siam, Paremaswara
mencari tempat perlindungan yang aman, yang akhirnya sampai di malaka sekitar
tahun 1400. Pada masa itu malaka merupakan sebuah kampung kecil dan terpencil.
Penduduknya terdiri dari bajak laut dan penangkap ikan. Malaka memberikan rasa
aman bagi Parameswara dari ancaman Siam. Di Malaka, Parameswara menemukan
pelabuhan yang baik yang dapat disinggahi kapal-kapal di segala musim dan terletak
dibagian Selat Malaka yang sempit. Dengan dibantu oleh pelaut-pelaut dan didesak
oleh orang Melayu yang datang dari Palembang. Paremeswara mulai membangun
Malaka.
Kerajaan Malaka dapat digolongkan ke dalam kerajaan tertua di indonesia.
Alasannya, kerajaan ini menempati kedudukan istimewa di dalam perkembangan
sejarah indonesia.
Kerajaan Malaka merupakan salah satu kerajaan terkemuka di Sumatra bagian
selatan waktu itu. Kerajaan Melayu diperkirakan berpusat di Jambi, yaitu di tepi
kanan-kiri Sungai Batanghari. Pada Sungai Batanghari ini ditemukan peninggalan
purba berupa candi-candi, arca dan lainnya.

1
Darmawijaya, 2010. Kesultanan Islam Nusantara, Jakarta: Al- Kautsar.h.7

5
Sumber sejarah yang dapat digunakan untuk menyelidiki kerajaan Malaka
hanyalah berasal dari sumber berita Cina, sedangkan berita-berita dari prasasti tidak
ada.
Seorang musafir Cina yang bernama I-Tsing (671-695 M) menyebutkan di
dalam bukunya, bahwa abad ke-7 M secara politik kerajaan Malaka dimasukkan ke
dalam kerajaan Sriwijaya.2
Karena letaknya yang strategis(sebagai persimpangan lalu lintas dunia) maka
malaka sejak abad ke-15 Malaka pusat perdagangan dan pelayaran terbesar di Asia
Tenggara. Lewat hubungan ini pula agama islam cepat menyebar kewilayah
Nusantara, Brunei, dan filipina Selatan. Dari malaka perdagangan indonesia
dihubungkan dengan jalur-jalur yang membentang kebarat sampai di India, Persia,
Arabia, Syria, Afrika Timur, dan laut Tengah. Pada awalnya parameswara adalah
seorang raja yang beragama Hindu Budha, dan pada akhir pemerintahannya ia masuk
islam dan memakai nama Sultan Iskandar Syah. Ia masuk islam pada tahaun 1414
setelah mendapat seruan dakwah yang disampaikan oleh seorang ulama yang datang
dari Jeddah, Arab Saudi. Tidak hanya itu, setelah masuk islam, Paremeswara
menikahi putri dari Kesultanan pasai. Pernikahan ini semakin memperkuat posisi
malaka sebagai pusat perdagangan dan penyebaran Islam di Asia Tenggara. Sebagai
gambaran bagaimana besarnya pelabuhan Malaka. Paremeswara telah berhasil
meletakkan tonggak kejayaan malaka.
Pada tahun 1424, Paremeswara wafat dan jabatannya sebagai Sultan Malaka
digantikan oleh Raja Tengah alias Muhammad Syah. Ia memerintah pada tahun1424-
1444. Muhmmad Syah adalah raja malaka yang memakai gelar Sri Maharaja. Dalam
memerintah, Sri Maharaja sangat otoriter. Kata-katanya merupakan undang-undang
dan kekuasaannya adalah mutlak.Sri Maharaja juga membuat upacara-upacara Hindu.
Pada tahun 1444, Sri Maharaja mangkat dan kemudian terjadilah pertikaian antara dua
putra mahkota, yaitu Raja Ibrahim sebagai putra bungsu keturunan Melayu dan Raja
Kasim sebagai putra sulung keturunan Tamil. Pertikain ini berlangsung selama dua
tahun dan akhirnya dimenangkan oleh Raja Kasim. Setelah diangkat jadi sultan, Raja
Kasim diberi gelar Sultan Muzaffar Syah, yang memerintah pada tahun 1446-1456.
Dibawah pemerintahan Sultan muzaffar Syah syiar-syiar islam mendapat tempat
yang baik. Sultan Muzaffar Syah juga berhasil mengembangkan Malaka kearah yang

2
Inriyawati Emmy, Sejarah, Jakarta: Graha Pustaka 2004.h.25

6
lebih baik. Pada masa pemerintahan Sultan Muzaffar Syah, Wilayah kekuasaan
Malaka sampai di Dinding, Selangor, Muar, Singapura, Bentan, dan pahang.
Kemudian Sultan Muzaffar syah digantikan oleh putranya, yaitu Raja
Abdullah. dilantik, Raja Abdullah diberi gelar Sultan Mansyur Syah, yang berarti raja
yang ditolong Allah. Sultan Mansyur Syah memerintah pada tahun 1456-1447.
B. Masa Kejayaan Malaka
Kejayaan yang dicapai oleh kerajaan Malaka disebabakan oleh beberapa
faktor penting yaitu:
1. Parameswara telah mengambil kesempatan untuk menjalin hubungan baik dengan
negara Cina ketika laksaman Yin Ching mengunjungi Melaka Pada tahun 1403.
2. Salah seorang dari sultam Malaka telah menikahi seorang putri dari negara Cina
yang bernama putri Hang Li Po.
3. Hubungan erat antara Melaka dengan Cina telah memberi banyak manfaat kepada
Malaka,Malaka mendapat perlindungan dari Cina yang merupakan pemegang
kekuasaan terbesar di dunia pada masa itu untuk menghindari serangan Siam.
Pada masa pemerintahan Sultan Muzaffar Syah dengan dibantu oleh
Bendahara Tuan Perak dan Laksamana Hang Tuah, Kesultanan malaka mengalami
multan Masa kejayaannya. Sultan Mansyur Syah dapat menguasai pahang, kerajaan-
kerajaan kecil di sumatera, kampar, siak, dan rokan untuk di taklukkan dan
diislamkan.
Malaka tidak hanya berfungsi sebagai pusat niaga di Asia Tenggara, tetapi
juga merupakan pusat penyebaran Islam di Asia Tenggara. Di malaka para pedagang
Islam dari Arab, India, dan Persia tidak hanya melakukan aktivitas dagang, tetapi juga
merupakan pusat penyebaran Islam di Asia Tenggara. Di Malaka para pedagang Islam
dari Arab, India, dan Persia tidak hanya melakukan aktivitas dagang, tetapi juga
menyebarkan Islam kepada para pedagang yang ada di Malaka. Dalam konteks ini,
kita dapat melihat bahwa Malaka tidak hanya sebagai bandar niaga yang terbesar di
Asia Tenggara, tetapi telah berperan sebagai sarana pengubah keyakinan masyarakat
Asia tenggara. Perubahan ini terjadi secara damai, tidak melalui jalan pemaksaan.
Sultan Mansyur Syah wafat pada tahun 1447 dan digantikan oleh putranya,
Raja Husin. Setelah menjabat, Raja Husin di beri gelar Sultan Alauddin Riayat Syah.
Sultan ini memerintah pada tahun 1477-1488. Sebagai seorang sultan, Sultan Riayat
Syah tinggal melanjutkan usaha ayahnya dalam mengembangkan Malaka sebaagai
pusat perdagangan dan penyiaran Islam di Asia Tenggara. Sultan Riayat Syah adalah

7
seorang pemimpin yang tegas dan berani. Jika dibawa ke masa awal islam, maka
karekter Sultan Riayat Syah mirip dengan karekter kepemimpinan Umar bin Khathab
Radhiyallahu Anhu. Pada suatu malam, Sultan sendiri bersama dua orang
pengawalnya turun langsung melakukan ronda untuk menagkap pencuri dan sultan
pun berhasil menangkap pencuri. Pada masa Sultan Riayat Syah Malaka semakain
makmur. Ia juga menerapkan syariat islam tentang potong tangan bagi mereka yang
terbukti melakukan pencurian. Dengan diberlakukannya syariat Islam, Malaka mampu
menjadi sebuah negara yang aman dan makmur. Sultan Alauddin Riayat Syah wafat
ketika sedang sibuk mempersiapkan persediaan untuk menunaikan ibadah haji ke
Tanah Suci.
Malaka mengalami masa kejayaan sebagai kesultanan islam pada abad ke-15.
Dimana pada masa kejayaannya malaka tampil sebagai pusat pengajian dan
penyebaran Islam terbesar di Asia Tenggara. Bahkan para sultan yang berkuasa
mendatangkan ulama-ulama dari luar negri seperti, Makhdum Sayyid Abdul Aziz,
Maulana Abu, Kadhi Yusuf, Kadhi Manua, Khadi Munawar Syah, Dan Maulana
Sadar Johan.
Para penguasa Kesultanan Malaka sangat menghormati dan memberikan
kedudukan yang tinggi kepada para ulama.
C. Masa Kemunduran Malaka
Pengganti Sultan Alauddin Riayat Syah adalah Sultan Mahmud Syah. Sultan
ini memerintah pada tahun 1488-1511. Dampak dari stabilitas tersebut adalah
kerajaan malaka menjadi buruk karena pada waktu itu yang memimpin adalah
seorang Sultan Mahmud Syah yang masih kecil dalam memerintah kerajaan Malaka,
Sultan Mahmud Syah adalah Sultan Malaka yang terakhir sebelum Malaka jatuh ke
tangan portugis. sultan yang kecil itu dibantu oleh bendahara, Laksamana, dan para
pembesar kesultanan. Pada masa pemerintahan Sultan Mahmud Syah, Malaka mulai
memperlihatkan kemundurannya, karena sultan mahmud Syah belum mampu
memerintah sebagaimana sultan-sultan sebelumnya. Kemunduran malaka juga
disebabkan oleh meninggalnya Tuan Perak sebagai bendahara Kesultanan Malaka
yang berpengaruh. Tuan Perak meninggal pada tahun 1489dan jabatannya sebagai
bendahara digantikan oleh Tuan Putih. Lain halnya denganTuan Perak, Tuan putih
tidak memiliki karekter seperti Tuan Perak. Tuan Putih adalah seorang bendahara
yang lemah, angkuh, dan gemar mengumpulkan kekayaan. Kondisi malaka yang

8
sedang mengalami krisis kepemimpinan diperparah dengan datangnyaserbuan
portugis.
Pada tahun1511, Portugis di bawah pimpinan Alfonso d”Albuquerque datang
dari Goa, India dan menyerang Kesultanan Malaka dan akhirnya Malaka sebagai
pusat niaga dan pusat penyiaran Islam terbesar di Asia Tenggara berhasil ditaklukkan
oleh portugis. Dalam perang melawan portugis, Sultan Mahmud Syah berhasil
menyelamatkan diri ke pahang, kemudian ke johordan kemudian ke bintan. Akhirnya,
Pada tahun 1529, Sultan Mahmud Syah meninggal dalam pelarian di kampar, Riau.3
Bukti peniggalan Malaka sebagai pusat penyebaran Islam adalah:
1. Mesjid Agung Deli.
2. Mesjid Raya Baitulrahman Aceh.
3. Masjid Johor Baru.
D. Pengaruh Islam Dalam Perundang-Undangan Malaka
Di malaka, Islam tidak hanya diamalkan oleh rakyat Malaka sebagai individu,
Tapi kesultanan Malaka telah menjadi hukum Islam sebagai perundang-undangan
Malaka. Ada empat hukum Islam yang diterapkan oleh Kesultanan Malaka yaitu:
1. Qishas
2. Hudud
3. Ta’zir
4. Diyat
Selain itu, hukum islam juga dipakai Malaka dalam menyelesaikan masalah-
masalah muamalah dan keluarga. Dalam masalah muamalah, hukum Malaka
mengatur masalah jual beli, riba, pinjam meminjam dan sebagainya. Dalam masalah
keluarga, hukum Malaka mengatur dalam masalah perkawinan, perceraian, dan hal-
hal yang berhubungan dengan wali, akad, khiyar dan talak.
E. Selat Malaka Sebagai Gerbang Lalu Lintas Pelayaran Dunia
Selat malaka dikenal oleh pedagang-pedagang pada waktu itu sebab
perdagangan pada waktu itu dilakukan secara berantai oleh banyak bangsa dengan
mempergunakan banyak perahu. Perahu-perahu pedagang itu memerlukan tempat
untuk singgah atau cuma sekedar mengisi perbekalan atau mmperbaiki kapal-kapal
meraka yang rusak.
Jadi malaka yang persimpangan lalu lintas sepenuhnya menjadi pusat
perdagangan yang sangat berarti dan juga menjadi perdagangan internasional yang
3
Purwanto Djoko & Indriyawati Emmy, 2006. Sejarah IPS, Untuk SMA,Jakarta: Graha Pustaka.h.10

9
sangat ramai bagi jalur pelayaran dunia walaupu pada waktu itu ada jalan sutera tetapi
perdagangan ini dianggap sangat lamban setelah china dapat menguasai wilayah
sebelah selatan Sungai Yang Tse dan daerah Indo China, Tetapi mereka tetap
menggunakan jalur perdagangan melalui Malaka.
Malaka Sebagai Imperium Dan Pusat Penyebaran Islam
Rupanya pada abad ke-8 di malaka mulai masuk agama islam. Sedangkan
yang menyiarkan agama islam ini adalah terdiri dari berbagai bangsa seperti Arab,
Persia, Gujarat dan benggala.
Proses islamisasi ini tidak mengalami hambatan, Mengapa, karena tidak
melakukan banyak upacara. Seseorang dapat menjadi muslim setelah dia
mengucapkan kalaimat syahadat. Di samping itu dengan cara perkawinan maka
terbentuklah keluarga-keluarga yang kemudian menjadi masyarakat Muslim yang
kuat.
Dan tidak sedikit para saudagar islam yang yang melakukan yang melakukan
pernikahan dengan puteri-puteri bangsawan sehingga makin lama agama islam masuk
ke lingkungan istana. Sehingga malaka tidak hanya menjadi pusat penyebaran islam
tetapi juga menjadi pusat perdagangan.

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dapat disimpulkan bahwa: Kesultanan Malaka
(1402-1511) adalah sebuah kesultanan yang didirikan oleh Parameswara, seorang
putra Melayu berketurunan Sriwijaya. Parameswara merupakan turunan ketiga dari
Sri Maharaja Sang Utama Parameswara Batara Sri Tri Buana (Sang Nila Utama),
seorang penerus raja Sriwijaya. Sang Nila Utama mendirikan Singapura lama dan
berkuasa selama 48 tahun. Kekuasaannya dilanjutkan oleh putranya Paduka Sri
Pekerma Wira Diraja (1372-1386) yang kemudian diteruskan oleh cucunya, paduka
Seri Rana Wira Kerma (1386-1399).
Pada tahun 1401, Parameswara putra dari Seri Rana Wira Kerma, mengungsi
dari Tumasik setelah mendapat penyerangan dari Majapahit. Ibi kota kerajaan ini
terdapat di melaka, pada yang terletak pada selat Malaka. Kesultanan ini berkembang
pesat menjadi sebuah entrepot dan menjadi pelabuhan terpenting di Asia Tenggara
pada abad ke-15 dan awal 16. Malaka runtuh setelah ibu kotanya direbut oleh Portugis
pada tahun 1511.
Daerah Selat Malaka sampai kapanpun tetap menjadi pusat perhatian bangsa-
bangsa dan negara baik secara regional maupun Internasinal.
Bagi Indonesia sendiri Selat Malaka merupakan pintu gerbang yang mempunyai nilai-
nilai stratiges yang tinggi.
Dan dengan masuknya bangsa-bangsa Barat pada akhir abad ke-15 dan awal
abad ke-16, Selat Malaka memiliki kedudukan sebagai selat Internasional.

11
DAFTAR PUSTAKA
Darmawijaya, 2010. Kesultanan Islam Nusantara, Jakarta: Al- Kautsar.
Inriyawati Emmy, Sejarah, Jakarta: Graha Pustaka.
I MD, Yudayana & I MD, Pages, 1989. Penuntun Pelajaran Sejarah, Bandung: Ganeca
Exact, cetakan ke dua.
Purwanto Djoko & Indriyawati Emmy, 2006. Sejarah IPS, Untuk SMA, Jakarta: Graha
Pustaka.
Purwito Edy, 1987. Sejarah Nasional Indonesia dan Sejarah Dunia. Solo: Tiga Serangkai.
File:///C: kesultanan malaka. Html.
http://id Wikipedia. Kesultanan malaka. Html.

12

Anda mungkin juga menyukai