Anda di halaman 1dari 14

SEJARAH ISLAM ASIA TENGGARA

TENTANG
DINAMIKA ISLAM DAN MASYARAKAT MUSLIM DI MALAYSIA

DISUSUN OLEH:
PERDANA NUGRAHA 11351101362
KELAS: TIF
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SULTAN SYARIF KASIM RIAU
2015/2016

PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Islam sebagai suatu kekuatan yang diperhitungkan di masa pra kolonialisme dan
dalam batas tertentu perjuangan kemerdekaan dalam abad dua puluh, kekuatan dan
sumbangan Islam bagi perubahan sosial politik selama ini sering diabaikan, sehingga
muncullah pergolakan-pergolakan di dunia Islam mengalami kebangkitan termasuk di
Malaysia.
Pada awalnya, Malaysia adalah kerajaan federal di Asia Tenggara yang terletak di
semananjung Malaka dan sebagian Kalimantan Timur yang penduduknya mayoritas
Islam dan konstitusi sebagai agama resmi negara, sehingga syariat Islam ditegakan
dengan baik dan benar. Munculnya Islam di Malaysia berkat jasa para pedagang
yang mempunyai semangat yang tinggi dalam menyiarkan dan mengembangkan
Islam dari Arab melalui Malaka yang saat itu sebagai pusat perdagangan. Karena
memang jalur perdagangan merupakan salah satu media yang efektif dalam
mengembangkan dan menyiarkan ajaran Islam.
Malaysia dominan masyarakatnya muslim, tampak kelihatan sangat heterogen
terutama bila dilihat dari segi etnis, suku dan ras mereka. Karena itu, di Malaysia
dapat dijumpai sejumlah kelompok masyarakat muslim Indo-Melayu, bahkan suku
Bugis dan Makassar, banyak di sana. Walaupun Malaysia sebagai salah satu negara
yang masyarakatnya dominan muslim, namun tentu masih saja menimbulkan
pertanyaan mengenai tempat asal datangnya Islam di sana dan bagaimana pola
perkembangannya.
Perkembangan Islam di Malaysia ditandai dengan tumbuhnya institusi-institusi
dengan baik hal ini peningkatan kesadaran beragama dalam sosial keagamaan,
politik, ekonomi dan lain-lainnya, sebagai contoh sebuah oposisi Islam berkembang
yaitu organisasi Kesatuan Nasional Melayu (UMNO) berusaha menyokong oposisi
keagamaannya sendiri melalui perekrutan tokoh-tokoh agama dan berjanji
memperjuangkan kepentingan Islam dan Pan-Melayu Islamic Party (P.M.I.P) yang
menjadi juru bicara bagi permusuhan komunitas Muslim terhadap warga cina dan
India. Orientasi keislaman P.M.I.P tidak hanya kepedulian ekonomi tetap juga
kepedulian terhadap Perkembangan Islam Malaysia dewasa ini semakin
menunjukkan adanya pluralitas keberagamaan yang dapat memberi perlindungan bagi
masyarakat non melayu yang pada umumnya menganut agama non Islam, sehingga
mereka hidup berdampingan satu sama lain tanpa menimbulkan gejolak.

1.
2.
3.
4.
5.
6.

B.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan di bahas oleh penulis adalah:
Bagaimana sejarah masuknya Islam ke Malaysia?
Bagaimana Islam pada masa kolonial di Malaysia?
Bagaimana Kebangkitan Islam di Malaysia?
Bagaimana Islam pada masa Malaysia konterporer?
Bagaimana Islam sebagai identitas Melayu?
Bagaimana persaingan UMNO dan PAS dalam isu Islamisasi?
C.
Tujuan penulisan
Agar pembaca dapat mengetahui bagaimana sejarah masuknya Islam ke negara
Malaysia
Dan bagaimana perkembangan Islam di Malaysia

BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Masuknya Islam ke Malaysia
Tidak adanya dokumen yang lengkap mengenai kedatangan Islam ke Malaysia,
menyebabkan munculnya berbagai teori tentang kapan dan dari mana Islam pertama
kali menyebar di negara ini. Wan Hussein Azmi, dalam kitabnya Islam di Malaysia
Kedatangan dan Perkembangan ( Abad 7-20 M), beragumen bahwa Islam datang
pertama kali ke Malaysia sejak abad ke 7 M. Pendapat in berdasarkan pada sebuah
argumen bahwa pada pertengahan abad tersebut pedagang Arab sudah sampai pada
gugusan pulau-pulau Melayu, dimana Malaysia secara geografis tidak dapat
dipisahkan darinya. Para pedagang Arab yang singgah dipelabuhan dagang Indonesia
pada paruh ketiga abad tersebut, menurut Azmi tentu juga singgah di pelabuhanpelabuhan dagang di Malaysia.
Sejalan dengan pendapat Wan Hussein Azmi, Hashim Abdullah dalam
kitabnyaPerspektif Islam di Malaysia, menegaskan : para pedagang Arab singgah di
pelabuhan-pelabuhan sumatera untuk mendapatkan barang-barang keperluan dan
sementara menanti perubahan angin mosun. Ada diantara mereka yang singgah di
pelabuhan-pelabuhan tanah melayu seperti Kedah, Trengganu dan Malaka. Oleh yang
demikian bolehlah dikatakan bahwa islam telah masuk di tanah Melayu pada abad ke
7 M. Namun pendapat / teori ini masih sangat meraguakan karena hipotesis tersebut
terlalu umum dan masih dapat diperdebatkan.
Pendapat lain dikemukakan oleh S.Q Fatimi , dalam bukunya Islam Comes To
Malaysia, menjelaskan bahwa Islam masuk ke Malaysia sekitar abad ke 8 H ( 14 M).
Ia berpegang pada penemuan batu bersurat di daerah Trengganu yang bertanggal 702
H ( 1303 M). Batu bersurat tersebut di tulis dengan aksara Arab. Pada sebuah sisinya
memuat pernyataan yang memerintahkan para penguasa dan pemerintah untuk
berpegang teguh pada keyakinan Islam dan ajaran Rasulullah Saw.Dan pada sisi
lainnya memuat 10 aturan dan mereka yang melanggarnya akan mendapat hukuman.
Selain itu, Majul juga berpendapat bahwa Islam pertama kali tiba di Malaysia
sekitar abad ke 15 dan 16 M. Namun pendapat Fatimi dan Majul, juga tidak dapat
diterima, karena ada bukti yang lebih kuat yang menunjukkan bahwa Islam telah

sampai ke Malaysia jauh sebelum itu yakni pada ke 3 H( abad 10 M). Pendapat
terakhir ini berdasarkan pada penemuan batu nisan di Tanjung Ingris, Kedah pada
tahun 1965. Pada batu nisan tersebut tertulis nama Syekh Abdu Al Qadir Ibnu
Husayn syah yang meninggal pada tahun 291 H (940 M). Menurut sejarawan, Syekh
Abdu Al Qadir adalah seorang Dai keturunan Persia. Penemuan ini merupakan suatu
bukti bahwa Islam tlah datang ke Malaysia pada sekitar abad ke 3 H( 10 M).
Tanjung Ingris Kedah tempat ditemukannya batu nisan tersebut merupakan daerah
yang tanahnya lebih tinggi dari daerah sekitarnya. Lebih strategis dan layak dijadikan
sebagai tempat persinggahan pedagang- pedagang yang menggunakan sungai Kedah.
Disekitar makam tersebut juga terdapat banyak batu nisan dan ini memperlihatkan
bahwa tempat tersebut merupakan sebuah perkampungan lama bagi orang Islam dan
menjelaskan bahwa Tanjung Ingris Kedah adalah tempat persinggahan pedagangpedagang Arab dan Persia.
Sejauh menyangkut penyebaran Islam di Malaysia, peranan Malaka sama sekali
tidak dapat dikesampingkan. Karena koversi Melayu terjadi terutama selama periode
kesultanan Malaka pada abad ke 15 M, dari sekitar tahun 1402 hingga 1511 M.
Malaka dalam sejarah di nukilkan bahwasanya pembentukan dan pertumbuhannya
disinyalir ada kaitannya dengan perang saudara dikerajaan Majapahit setelah
kematian Hayam Wuruk ( 1360-1389 M). Pada tahun 1401 M meletus perang saudara
untuk merebut tahta kerajaan antara Wira Bumi dengan raja Wikrama Wardhana.
Dalam perang tersebut Parmewara ( Putra Raja Sriwijaya dari Dinasti Seilendra) turut
terlibat karena ia menikahi salah seorang putri Majapahit. Oleh karena pihak yang ia
bantu mengalami kekalahan maka parmewara dan pengikutnya melarikan diri
kedaerah Tumasik (singapura) yang berada di bawah kekuasaan empair Siam pada
saat itu.
Temasuk pada masa itu lebih merupakan sebuah perkampungan kaum nelayan,
diperintah oleh seorang wakil raja Siam yag bernama Tamagi. Oleh karena inginkan
kekuasaan akhirnya Parmewara membunuh Tamagi dan berhasil menjadi penguasa di
Temasek. Peristiwa terbunuhnya Tamagi diketahui oleh raja Siam. Kemudian
memutuskan untuk menuntut balas atas kematian Tamagi. Parmewara dan para
pengikutnya mengundurkan diri ke Muar dan akhirnya sampai ke Malaka. Malaka
ketika itu merupakan sebuah kampung kecil yang didiami oleh sebagian kecil kaumkaum nelayan yang kerja mereka sebagian perampok kapal-kapal dagang yang datang
dari Barat ke Timur. Sesampainya di Malaka, parmewara dilantik menjadi penguasa
oleh pengikut-pengikutnya dan penduduk asli disana, dan kemudian mendirikan
kerajaan Malaka pada tahun 1402 M.

Menurut ahli sejarah, ada beberapa faktor yang meyebabkan Parmeswara memilih
Malaka sebagai kediamannya, antara lain:
1.
Malaka mempunyai lahan datar yang luas, sesuai dijadikan tempat
tinggal dan kawasan cocok tanam.
2.
Bukit-bukit yang berada berdampingan tanah datar dapat digunakan
sebagai benteng keselamatan dan pertahanan.
3.
Letaknya bertentangan dengan Sumatera yang kaya dengan keperluan
perdagangan seperti beras, lada hitam, kapur, emas dan lain-lain.
4.
Faktor yang terpenting sekali, karena kedudukan Malaka di tengahtengah perjalanan laut antara Asia Barat Farsi, India dan Cina. Sangat strategis
dijadikan sebagai pelabuhan perantara atau pelabuhan internasional.
Berdasarkan faktor-faktor yang ada Malaka tumbuh dengan pesat terutama dalam
bidang perdagangan. Dengan berkembangnya Malaka sebagai daerah pelabuhan yang
bertaraf internasional, secara tidak langsung telah mengundang orang-orang Arab dan
khususnya para pedagang dari bangsa tersebut untuk masuk ke daerah tersebut dan
melakukan transaksi perdagangan. Dan puncaknya Islam mendapatkan tempat di
Malaka tak kala seorang ulama dari Jeddah yang Syeikh Abdul Aziz berhasil
mengislamkan Parmewara pada tahun 1414 M ( abad ke 15 ).
Setelah Parmewara masuk islam, ia mengganti namanya dengan Sultan Megat
Iskandar Shah. Kitab sejarah Melayu menceritakan bahwa Raja Malaka Megat
Iskandar Shah adalah orang pertama kali di kerajaan tersebut yang memeluk agama
Islam. Selanjutnya ia memerintahkan segenap warganya menjadi muslim. Dalam
proses Islamisasi berikutnya, para Sultan memberi dukungan yang besar dengan turut
meningkatkan pemahaman tentang Islam dan berpartisipasi dalam pengembangan
wacana, kajian dan pengamalan Islam.
Dalam sejarah di nukilkan bahwasanya para sultan Malaka mulai dari sultan
pertama dan sultan yang berkuasa belakangan sangat berminat terhadap ajaran Islam.
Banyak di antara mereka yang berguru kepada ulama-ulama yang terkenal. Sebagai
contoh sultan Muhammad Shah berguru kepada Maulana Abdul Aziz, Sultan Mansur
Syah berguru kepada Kadi Yusuf dan Maulana Abu Bakar. Dengan adanya para
Sultan tersebut belajar Islam dengan para ulama-ulama yang ada saat itu dan telah
memiliki pengetahuan agama yang luas maka para sultan tersebut sebagaimana yang
diungkapkan oleh A.C Milner dalam bukunya Islam and The Muslim State
menjelaskan , bahwasanya Sultan Malaka sebagai orang yang telah mengajarkan
pengetahuan Agama Islam kepada para raja di negeri-negeri melayu lainnya.

Respon sultan dan rakyat Malaka yang antusias terhadap kedatangan Islam, pada
gilirannya turut pula mengangkat posisi Malaka sebagai pusat kegiatan berdakwah.
Selain rakyat Malaka menyebarkan dakwah keluar negeri, banyak pula orang luar
yang datang ke Malaka untuk menuntut ilmu. Sunan Bonang dan Sunan Kalijaga, dua
ulama terkenal di pulau Jawa menamatkan pengajiannya di Malaka. Peran Malaka
yang begitu penting dalam upaya Islamisasi makin berkembang setelah sultan
Muzzafar Shah yang berkuasa sekitar tahun 1450 menyatakan Islam sebagai agama
resmi kerajaan Malaka, sultan Muzzafar shah juga telah menyusun perundangundangan di negerinya yang sebagian isinya di warnai oleh ajaran Islam, yang mana
undang-undang tersebut dikenal dengan nama Hukum kanun Malaka. Hukum kanun
Malaka tersebut menjadi kitab sumber hukum dalam menangani beberapa pekara
hukum di kesultanan Malaka. Dengan demikian , Malaka dapat dianggap sebagai
kerajaan Melayu pertama yang menyusun perundangan yang mempunyai unsur-unsur
syariah Islam.
B.
Islam Masa Malaya Kolonial
Kolonialisasi tanah Melayu telah menyebabkan nilai-nilai dan tatanan Islam
dalam kehidupan masyarakat tradisional Melayu mengalami kemerosotan. Kebijakan
kolonial portugis selama 130 tahun sejak 1511 cenderung mencegah penyebaran
Islam dan perkembangan usaha dagang Muslim. Namun Portugis gagal dalam usaha
ini terutama karena terus menerus mendapat perlawanan orang Melayu. Belanda yang
datang setelah mengalah Portugis pada tahun 1641 agak lebih toleran kepada para
penguasa Melayu. Pada tahun 1795 Belanda dapat ditaklukan oleh kekuasaan Inggris.
Di bawah kolonialisasi Inggris, perkembangan ajaran agama Islam dan pengaruhnya
pada kehidupan Melayu menjadi terbatas .
Ada beberapa aspek yang dapat dicatat mengenai intervensi kolonial sehingga
ruang gerak, perkembangan, dan pelaksanaan Islam menjadi terbatas, antara lain
mengangkut hukum Islam menjadi terbatas , antara lain menyangkut hukum Islam
menjadi terbatas, antara lain menyangkut hukum Islam, paradigma politik Islam serta
munculnya permasalahan terkait dengan demografi penduduk.
Pertama, berkaitan dengan perkembangan hukum Islam. Sebagaiman dijelaskan
sebelumnya hukum Islam menempati posisi dasar dikesultanan-kesultanan Melayu.
Namun demikian, setelah kekuasaan kolonial mulai kokoh melalui perjanjian pihak
Inggris berhasil menekan para penguasa Melayu untuk menerima semua usulan
Inggris dalam berbagai hal, termasuk yang berkaitan dengan hukum Islam. Pada saat

yang sama , kolonial Inggris memperkenalkan dan menerapkan sistem hukum dan
admistrasi hukum sipil yang berbeda dengan sistem hukum dan pengadilan Islam.
Kedua, dampak lain yang juga terkait dengan kolonialisasi Inggris adalah
kemerosotan paradigma politik Islam. Menurut Azyumardi Azra: Kolonialisme yang
kemudian disusul dengan penyebaran gagasan-gagasan dan konsep politik modern,
seperti nasionalisme merupakan salah satu faktor yang menyebabkan kemerosotan
paradigma politik islam di kawasan ini sebagaimana direfleksikan dalam bahasa
politik yang digunakan.
Ketiga, aspek lain dari kebijakan Inggris yang relevan dengan pembahasan ini
adalah masalah Demografi. Pada saat yang sama dengan pembatasan pelaksanaan
hukum islam, demografi mengalami perubahan. Masyarakat menjadi lebih pluralis
akibat imigrasi besar-besaran orang-orang non muslim Cina dan India yang sengaja
didatangkan Inggris untuk bekerja disektor industri, pertambangan dan perkebunan.
Apa arti ini bagi perkembangan Islam dalam sebuah negara yang akan terbentuk?
Pluralitas masyarakat dengan multi agama dan budayanya jelas menjadi penghambat
bagi perkembangan ajaran agama Islam. Karena berbagai aspek yang terkait dengan
masyarakat yang berbeda agama dan budaya perlu menjadi pertimbangan dalam
merumuskan setiap kebijakan dan peraturan kenegaraan pada sebuah negara yang
baru tebentuk. Sehingga dampaknya setiap kebijakan dan aturan bersifat netral.
Karena keberpihakan pada ajaran agama, prinsip hukum dan budaya tentu akan
dinilai mendeskreditkan yang lain. Dengan demikian, itulah salah satu sebab
mengapa sistem pemerintahan , bentuk negara dan sistem hukum yang berlaku pada
negara Malaysia tidak dapat menerapkan kembali sistem pemerintahan dan hukum
yang pernah berlaku pada masa kesultanan.
C.
Kebangkitan Islam di Malaysia.
Pengamalan islam menjadi lebih tampak jelas terutama setelah kebangkitan Islam
di Malaysia yang terjadi pada tahun 1970-an. Dan mencapai puncaknya pada tahun
1980 an. Kebangkitan Islam di Malaysia terlihat jelas pada upaya muslim Malaysia
untuk mengamalkan ajaran islam secara lebih serius seperti: aktif solat berjemaah di
masjid, menghadiri wirid pengajian, banyak beramal sholeh, mengucapkan salam saat
bertemu, berhati-hati saat membeli makanan agar tidak termakan pada yang haram,
memakai busana muslim seperti jubah, jilbab atau baju kurung dan telekung bagi
wanita, memakai sarung, serban dan peci atau pakaian lainnya yang jelas jelas
mencirikan ketaatan sebagai muslim.

Gerakan kebangkitan islam juga terlihat dikalangan mahasiswa di kampuskampus Malaysia. Dikalangan mahasiswa terdapat sekelompok-sekelompok
pengajian yang dikenal dengandakwah.Mereka secara aktif mengadakan pengajian,
puasa bersama, sholat malam bersama, dan tidak jarang juga mengadakan zikir dan
renungan malam bersama. Hal yang sama juga terjadi di kalangan mahasiswa yang
belajar diluar negeri, baik yang belajar di inggris maupun di amerika.
Dilatar belakangi oleh pendekatan dan pandangan internasionalis FOSIS yang
umum tentang islam, sementara mahasiswa asal Malaysia membutuhkan persiapan
diri untuk perjuangan islam di Malaysia setelah kembali, diawal tahun 1975, dua
organisasi islam yang baru yang lebih militan terbentuk dikalangan mahasiswa
Malaysia di London, yaitu Suara Islam dan Islam Representation Council (IRC).
Berpegang pada ajaran-ajaran al-maududi, serta terinspirasi dari jamaah islami dari
Indo-Pakistan dan Ikhwan al- muslimin dari mesir, para mahasiswa yang tergabung
dalam duaorganisasi ini menjadi punya interpresentasi Islam yang radikal. Terutama
Suara Islam,saat itu berobsesi untuk melaksanakan perjuaangan islam di Malaysia
(revolusiislam), dengan perjuangan ideology yang akan menyoroti konflik
fundamental antara cara islam dan bukan islam.
Berbeda dengan suara Islam, IRC dengan mengikuti garis Ikhwanus muslimin,
berupaya mendirikan sel-sel rahasia sebagai alat terbaik untuk menyebarluaskan
ajaran Islam.Strategi mereka adalah menyelinap kedalam organisasi yang ada dan
berupaya memprakarsai perubahan melalui partai politik islam, IRC menekankan
pendidikan, dengan menyebarluaskan alternative islam sebagai milik tunggal jalan
sejati menuju cara hidup yang sempurna, melalui pembentukan dan penyebaran selsel rahasia kecil di kalangan mahasiswa. Dengan demikian terlihat bahwa gerakan
mahasiswa luar negeri yang bergabung dengan organisasi-organisasi kemahasiswaan
islam nampak lebih ekstrim dan memilih nada yang radikal karena terpengaruh oleh
gerakan islam yang lebih fundamental separate ikhwan al-muslimin yang berpusat di
mesir, dan jamaah islam di Pakistan. Saat ini mereka kembali ke Malaysia pada paruh
atau akhir tahun 1970-an panggilan bagi pembentukan sebuah Negara islam dengan
al-quran dan sunnah sebagai undang-undang dasarnya, mulai mendominasikan
perbendaharaan dakwah.
Selain itu mahasiswa yang mempunyai kesadaran islam yang begitu tinggi ini,
saat telah kembali ke Malaysia, mengabdi kepada Negara dan masyarakatnya.
Dengan demikian, kebangkitan islam di Malaysia yang terlihat dari kesadaran muslim
Malaysia untuk mengamalkan ajaran islam yang lebih serius, juga turut menguat
nuansa islam di Malaysia, ditambah lagi oleh kenyataan bahwa bersamaan dengan

kebangkitan islam tersebut terdapat himbawan dan tuntunan agar pemerintah


memperlihatkan kebijakan dan program-program yang lebih islami.
D. Dinamika Islam di Negara Malaysia Kontenporer.
Kuatnya nuansa dan etos Islam di Malaysia dapat ditunjukkan dengan melihat
kenyataan bahwa dibandingkan dengan sejumlah negara yang puya jumlah penduduk
Muslim dan non-muslim yang hampir seimbang, hanya Malaysia yang memberikan
banyak tekanan pada simbol-simbol, lembaga dan pengamalan islam. Kenyataan ini
dapat dilihat terutama sejak kebangkitan Islam di Malaysia yang berlangsung sejak
tahun 1970-an dan mencapai puncaknya pada tahun 1980-an. Hal ini dapat dibuktikan
mulai dari deklarasi pemerintahan untuk merevisi sistem hukum nasionalagar lebih
selaras dengan Hukum Islam (1978). Deklarasi pemerintahan untuk menyusun kmbali
moel dan sistem ekonomi Malaysia menjadi model Islam (1980) selanjutnya diikuti
oleh penyediaan infrastruktur dan institusi-institusi Islam seperti Bank IslamAsuransi
Islam, Pegadaian Islam, Yayasan Ekonomi Islam, pembentukan kelompok Smber
Daya Islam seta kelompok Khusus Penegakaan Islam(1981-1982), Pembangunan
Sekolah Guru Islam (1980), pengadaan tempat yang permanen untuk Kamp Training
Islam Internasional (1982), kesponsoran pemerintah terhadap Rumah Sakit Pusat
Islam (1983), Pendirian Universitas Islam Internasional (1983), deklarasi resmi
tentang Islamisasi Tubuh Pemerinthan (1984) deklarasi bahwa Hanya Islam yang
mendapat jatah waktu siaran i Radio dan TV Malaysia(1988).
Dalam perkembangan terakhir, dukungan pemerintah terhadap Islam dapat dilihat
dari pembangunan secara besar-besaran pusat Islam di Putrajaya, serta intensifikasi
program-program dan kegiatan keislaman melalui lembaga itu.
Mengapa nuansa islam kelihatan lebih kuat di Malaysia dibanding dengan
Indonesia yang penduduknya 88% beragama islam? Hal ini disebabkan oleh faktor
sejarah perkembangan Islam yang telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari
perkembangan politik melayu sejak masa kesultanan Malaka. Kendati demikian,
kuatnya etos Islam di Malaysia hanya bisa dipahami secara berarti dan realistis jika
dihubungkan dengan banyak faktor lain yang telah memperkuat pengaruh islam
dalam berbagai fase sejarah malaysia.
E. Islam Sebagai Identitas Melayu
Sejak periode paling awal Malaysia, islam telah mempeunyai ikatan yang erat
dengan politik dan masyarakat Melayu. Islam bagi orang melayu, bukan hanya
sebatas keyakinan, tetapi juga telah menjadi identitas mereka, dan menjadi dasar
kebudayaan melayu. Pakaian tradisional melayu, misalnya telah disesuaikan dengan

apa yang telah dianjurkan oleh islam. Berbaju kurung dan rok panjang bagi wanita
yang disertai dengan tutup kepala yang bermaksud untuk menutup aurat. Pakaian
laki-laki juga di sesuaikan dengan tuntunan ajaran Islam. Disepanjang sejarah,
hubungan yang sangat erat antara islam dengan kebudayaan dan identitas melayu ini
merupakan sesuatu yang diterima secara umum. Identitas melayu islam diantaranya
bisa dilekatkan pada hakikat kepemimpinan politik melayu tradisional (kesultanan)
yang dipimpin oleh sultan.
Dalam bidang politik pemerintah, juga terdapat konsepsi dan pemikiran politik
yang dipengaruhi oleh olehber sah lainnya. Sebagai ajaran islam. Sehingga tradisi
politik Melayu yang berbasis Hindu-Budha sebelum kedatanga islam telah digantikan
dengan ide-ide yang diilham oleh Quran dan sumber-sumber lainnya. Sebagai contoh,
bila sebelum kedatangan Islam, terkenal slogan Pantang Melayu Menderka karena
ketaatan orang melayu yang membuat para-para penguasa mereka sebagai akibat dari
pandangan mitologis terhadap raja, begitu mereka menerima islam , mereka
membrikan persyaratan tertentu bagi loyalitas mereka terhadap penguasa. Sehingga
slogan melayu yang telah dikenal luas itu diubah menjadi pepatah Raja adil raja
disembah, raja zalim raja disanggah ini berart bahwa kekuasaan Melayu bukan tana
batas, telah didefenisikan secara secara luas dalam ayat al-quran membaa
pesan tidak ada ketundukan kepada makhluk jika hal itu menyebabkan keingkaran
kepada khalik
Penjajahan melayu oleh inggris telah menyebabkan kelemahannya nilai-nilai Islam
yang telah meresap dalam tatanan mesyarakat tradisional melayu. Penjajahan itu tidak
terbatas hanya pada aspek ekonomi dan politik saja, tetapi termasuk juga penjajahn
pemikiran dan kebudayaan. Kolonial Inggris membuat pemisahaan yang jelas antara
agama dan negara. Pelaksanaan hukum Islam di negara negara bagian malaysia pada
masa kesultanan, telah berobah dibawah pengaruh inggris. Inggris menggantikan
sistem hukum islam dengan keinginannya.
Kekuatan lainnya terkait dengan identitas melayu islam yang penting untuk
disebutkan disini adalah adanya hubungan interaksi antara agama dan etnisitas
Melayu. Menurut Konstitusi MalaysiaMalay means a person who professes,
conform to Malay customs. Bila dicermati secara tajam, defenisi ini punya konotasi
politis dan ekonomi serta konsekuensi-konsekuensi logis tertentu. Yang perlu menjadi
catatan dalam hal ini adalah adanya kesadaran yang kuat dikalangan Melayu akan
identifikasi Melay dan Islam. Oleh karena itu, kolerasi melyu islam telah menjadi alat
dan sarana yang ampuh bagi politisi melayu dalam menyatukan dan merangkul
komunitasnya. Meninggalkan partai yangberbasis melayu (UMNO/PAS) dapat

dianggap melemahkan komunitas melayu islam, konsekuensinya akan terancam oleh


orang-orang kafir. Sebaliknya, kebijakan-kebijakan ekonomi dan politik untuk
membantu orang-orang melayu dapat dimaknai sebagai sarana untuk
mempertahankan dan memperkokoh agama islam. Dari sinilah salah satunya terlihat
maniferstasi dari identifikasi Melayu Islam.
F.
Persaingan Antara Partai UMNO dan PAS dalam Isu Islamisasi
Sebagaimana yang telah dijelaskna di atas, kekutan islam di Negara Malaysia
tidak dapat dipisahkan dari beberapa faktor kausal, kondisional dan kontekstual serta
peristiwa-peristiwa yang telah memperkuat pengaruh dan peran islam dalam berbagai
fase sejarah Malaysia. Ini berkaitan, tidak hanya dengan identifikasi melayu islam,
keberpihakan konstitusi pada islam, dan kebijakan pemerintah pasca kerusuhan etnis
1969, tetapi juga terkait dengan situasi kebangkitan islam di tingkat global dan
nasional, serta adanya kompetisi panjang UMNO-PAS dalam mencari dukungan dan
legitimigasi melayu.
Kompetisi atau persaingan antara partai pemerintah (UMNO) dengan partai
Oposisi Islam ( PAS) turut punya andil yang relative besar dan memperkuat etos
keislaman di Negara Malaysia. PAS adalah partai yang memperjuangkan islam,
bermaksud membentuk Negara islam dan melaksanakan syariat islam di dalamnya.
Massa pendukungnya adalah orang-orang melayu muslim. Sementara UMNO adalah
partai pemerintah yang pemimpinnya memegang jabatan-jabatan penting dalam
pemerintahan. Mayoritas pendukungnnya adalah juga Melayu Muslim yang
menginginkan terciptanya suasana dan kondisi islam di Negara tersebut.
Partai PAS sebenarnya terlahir dari partai UMNO.Partai ini, tepatnya dilahirkan
oleh ulama-ulama dalam UMNO yang bersebrangan pemikiran dengan partai
itu.Kelahiran PAS sebagai sebuah partai politik disinyalir dilatarbelakangi oleh
karena beberapa orang ulama dalam UMNO yang mempunyai komitmen kuat
terhadap Islam, merasakan islam tidak mendapat tempat dan perhatian dari partai itu.
Dengan demikian, bila kelahiran UMNO bertujuan untuk menentang Uni Malaya
yang diinisiasi kolonial inggris dan memperjuangkan kemerdekaan, maka kelahiran
PAS bertujuan memenuhi ruang kosong, dalam rangka memperjuangkan Islam yang
dilihat kurang mendapatkan perhatian dalam perjuangan UMNO. Dari sinilah akan
dilihat perbedaan dasar UMNO-PAS terhadap islam, suatu perbedaan yang menjadi
dasar kritik dan koreksi PAS terhadap kebijakan dan pelaksanaan pemerintahan
UMNO.

UMNO tidak lari dari hakikat landasan perjuangan yang begitu kental dengan
identitas nasionalisme. Menurut John Funston :UMNO tidak mempunyai ideology
melainkan perkara-perkara yang samar. Menurutnya lagi :boleh dikatakan UMNO
mempunyai ideologi yang jelas mengenai satu isu saja yaitu mengenai semangat
nasionalisme melayu. UMNO berpegang pada satu konsep sempit bangsa melayu
dan sebenarnya lebih bersifat komunal daripada yang terlihat.
Berbeda dengan UMNO, komitmen PAS terhadap islam sangat besar. Dalam
perjuangannya, PAS secara konsisten menyokong sebuah Negara islam dan aturan
sosial berdasarkan hukum syariat serta mengutuk westenisasi, sekularisasi,
materialisasi, kesenjangan ekonomi dan sosial dan politik otoriterianisme. Sebagai
partai yang berideologi islam, PAS menjadikan islam sebagai cita-cita umatnya serta
pedoman yang mempengaruhi pandangan, prilaku, kebijakan dan aksi politiknya.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dari sejarah perkembangan dasar
perjuangan PAS sejak semula, PAS adalah partai politik yang memperjuangkan islam
tulen. Sedangkan UMNO, sejak didirikan sampai saat ini, merupakan sebuah partai
praktis tanpa suatu ideologi yang jelas, yang dapat dijadikan sebagai dasar
perjuangannya, kecuali nasionalisme melayu. Ini tentu saja menjadi sasaran empuk
kritik fundamuntalis islam. PAS sebagai partai oposisi yang berideologi islam tentu
saja berada pada barisan terdepan dalam memperjuangkan tegaknya nilai-nilai islam
di Negara itu.

Anda mungkin juga menyukai