Gerbang utama
Dalam versi lain disebutkan, Islam lebih dahulu dikenal di Samudra Pasai, Aceh,
sebelum sampai ke Malaka. Keberadaan Islam di Samudra Pasai merupakan dampak
perkembangan penyebaran Islam dari Kerajaan Perlak. Bermula dari Kerajaan Perlak,
penyebaran Islam mengalami perkembangan pesat, termasuk di Malaka.
Sangat Strategis
Malaka merupakan selat yang letaknya sangat strategis dalam sejarah perdagangan
dunia. Beragam transaksi jual-beli dari berbagai belahan dunia dilakukan di kawasan
perairan ini. Kerajaan-kerajaan yang berada di dekat kawasan strategis itu pun memetik
banyak keuntungan.
Selain keuntungan ekonomi, mengenal Islam juga merupakan salah satu dampak
positif dari ramainya hubungan dagang dengan para saudagar mancanegara. Menurut
hikayat Sejarah Melayu dan catatan orang Cina pada 1409, orang Malaka telah memeluk
agama Islam.
Parameswara
Dalam Ensiklopedi Tematis Dunia Islam disebutkan, para pedagang, mubalig, serta
guru sufi kemudian datang berbondong-bondong dari Timur Tengah ke bandar Kerajaan
Malaka dan Pasai. Dari dua kerajaan tersebut, tersebarlah ajaran Islam ke Pattani
(Thailand) serta kawasan semenanjung, seperti Johor, Pahang, dan Perak.
Keruntuhan
Kerajaan Malaka runtuh pada Agustus 1511 ketika wilayahnya diserang penjajah
Portugis di bawah pimpinan Afonso de Albuquerque. Saat itu, Malaka diperintah Sultan
Mahmud Syah. Tapi, runtuhnya Malaka bukan berarti lenyapnya Islam di tanah melayu .
Keruntuhan tersebut justru mendorong penyebaran Islam yang lebih luas.
Para keturunan Sultan Mahmud Shah masih terus berjuang mempertahankan diri,
hingga kemudian tersebar ke beberapa wilayah. Riau, Lingga, Johor, dan Pahang menjadi
empat negeri utama kelanjutan sejarah kerajaan Islam Melayu.
KESIMPULAN
Kerajaan ini tidak meninggalkan bukti arkeologis yang cukup untuk dapat digunakan
sebagai bahan kajian sejarah, tetapi keberadaan kerajaan ini dapat diketahui
melalui Sulalatus Salatin dan kronik Tiongkok masa Dinasti Ming. Dari perbandingan
dua sumber ini masih menimbulkan kerumitan akan sejarah awal Malaka terutama
hubungannya dengan perkembangan agama Islam di Malaka serta rentang waktu dari
pemerintahan masing-masing raja Malaka. Pada awalnya Islam belum
menjadi agama bagi masyarakat Malaka, tetapi perkembangan berikutnya Islam telah
menjadi bagian dari kerajaan ini yang ditunjukkan oleh gelar sultan yang disandang oleh
penguasa Malaka berikutnya.
Keterangan Marco Polo yang singgah di Perlak pada tahun 1292 menyatakan
bahwa negeri itu sudah menganut agama Islam. Begitu juga Samudera-Pasai,
berdasarkan makam yang diketemukan di bekas kerajaan tersebut dan berita sumber-
sumber yang ada seperti yang sudah kita uraikan bahwa kerajaan ini sudah menjadi
kerajaan Islam sekitar 1270.