Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Teknika Sains

Volume 06, Nomor 01, 2021

Analisa Kuat Lentur Balok Beton Bertulang dengan


Menggunakan Profil Baja Ringan sebagai Tulangan

Analysis of Bending Strength of Reinforced Concrete Beams


Using Mild Steel Profiles As Reinforcement

Sari Utama Dewi1*, Ahmat Suandi2


1,2
Universitas Muhammadiyah Metro
Email: saridewi.dewi1981@gmail.com(1), ahmadsuandi30@gmail.com(2)

Abstrak

Pengembangan rekayasa teknologi pada saat ini terasa begitu cepat. Dengan perkembangan
teknologi saat ini kita dapat membuat bangunan yang memiliki keunggulan dan keuntungan, salah satunya
adalah beton bertulang yang menggunakan tulangan baja ringan. Penggunaan baja ringan ini sebagai
pengganti tulangan pada beton masih belum populer di Indonesia. Pada penelitian ini akan menggunakan
tulangan baja ringan kanal C sebagai tulangan struktur balok beton. Tujuan dari penelitian adalah untuk
menganalisis perbedaan kuat lentur balok beton menggunakan tulangan baja ringan dengan balok beton
menggunakan tulangan baja tulangan serta menghitung perbedaan nilai kekakuannya. Penelitian ini
dilaksanakan melalui beberapa tahap yaitu : pengadaan bahan dan peralatan, pemeriksaan bahan dan
peralatan, perencanaan campuran beton, pembuatan beton, perawatan beton (curing), pengujian beton dan
analisis hasil penelitian. Dari keempat sampel dengan 2 perbandingan tulangan yang telah diuji didapat
nilai kuat lentur rata-rata pada sampel baja ringan desain B yaitu 11,816 Mpa dan baja tulangan didapat
nilai kuat lentur 9,993 Mpa, sehingga dengan hasil yang telah didapat ini maka baja ringan kanal C dapat
digunakan sebagai alternatif pengganti pada tulangan baja tulangan kususnya pada balok dengan dimensi
15x15 cm.

Kata Kunci : Profil Baja Ringan Kanal C, Kuat Lentur

Abstract

The development of engineering technology at this time feels so fast. With current technological
developments, we can create buildings that have advantages and disadvantages, one of which is reinforced
concrete using mild steel reinforcement. The use of mild steel as a substitute for reinforcement in concrete
is still not popular in Indonesia. In this study, C channel mild steel reinforcement will be used as
reinforcement for the concrete beam structure. The purpose of the study was to analyze the difference in
flexural strength of concrete beams using mild steel reinforcement and concrete beams using steel
reinforcement and to calculate the difference in stiffness values. This research was carried out through
several stages, namely: procurement of materials and equipment, inspection of materials and equipment,
planning of concrete mixtures, concrete manufacture, concrete treatment (curing), concrete testing and
analysis of research results. From the four samples with 2 comparisons of reinforcement that have been
tested, the average flexural strength value in the design B mild steel sample is 11,816 Mpa and the
reinforcing steel has a flexural strength value of 9.993 Mpa, so that with these results, C channel mild steel
can be used. as an alternative to steel reinforcement, especially in beams with dimensions of 15x15 cm.

Keyword : C Channel Mild Steel Profile, Flexural Strength


Jurnal Teknika Sains
Volume 06, Nomor 01, 2021

1) Memiliki kekuatan tarik yang tinggi


namun ringan.
2) Sifatnya liat/tangguh serta memiliki
daktilitas yang bagus
3) Mempunyai sifat yang seragam karena
diproduksi pabrik
4) Tahan terhadap serangan rayap Gambar 8. Desain Perletakkan Baja Ringan C
sehingga lebih tahan lama. (Sumber : Perencanaan Penelitian, 2020)
5) Tahan terhadap karat.
6) Proses pemasangan baja ringan relatif Rencana Campuran Beton (mix design)
cepat
Dalam penelitian ini rencana campuran
beton menggunakan rencana mix design
b. Kekurangan Baja Ringan metode SK.SNI 02-6820-2002. Kuat tekan
1) Harga materialnya masih termasuk beton yang direncanakan adalah 20.75 Mpa
mahal. (K 250) dan nilai slump test 8 - 12 cm [7].
2) Sulit menyatu dengan beton
3) Rentan roboh apabila salah Pengujian Nilai Slump Test
pemasangannya
4) Dimensinya sudah ditetapkan sehingga a. Slump test beton adalah pengujian
tidak bisa di ubah kekentalan beton segar agar beton yang
diproduksi dapat mencapai kekuatan
Adapun beberapa desain perletakkan mutu beton dan mendapatkan nilai
baja ringan untuk pengujian yaitu: slump beton yang baik.
b. Fungsi lain dari uji slump beton adalah
1) Desain Baja Ringan A agar beton yang diproduksi di batching
plan akan dengan sesuai rencana kerja
dari sebuah bangunan yang dibangun.

Perawatan Beton (curing)

Tujuan pelaksanaan curing / perawatan


Gambar 6. Desain Perletakkan Baja Ringan A
(Sumber : Perencanaan Penelitian, 2020) beton adalah memastikan reaksi hidrasi
senyawa semen termasuk bahan tambahan
2) Desain Baja Ringan B atau pengganti supaya dapat berlangsung
secara optimal sehingga mutu beton yang
diharapkan dapat tercapai, dan menjaga
supaya tidak terjadi susut yangberlebihan
pada beton akibat kehilangan kelembaban
yang terlalu cepat atau tidak seragam,
sehingga dapat menyebabkan retak.
Gambar 7. Desain Perletakkan Baja Ringan B Pelaksanaan curing/perawatan beton
(Sumber : Perencanaan Penelitian, 2020) dilakukan segera setelah beton mengalami
atau memasuki fase hardening (untuk
3) Desain Baja Ringan C permukaan beton yang terbuka) atau setelah
pembukaan cetakan / acuan / bekisting,
selama durasi tertentu yang dimaksudkan
untuk memastikan terjaganya kondisi yang

28
Jurnal Teknika Sains
Volume 06, Nomor 01, 2021

diperlukan untuk proses reaksi senyawa variasi; dimana variasi A adalah balok
kimia yang terkandung dalam campuran dengan tulangan baja konvensional
beton. (rangkap), variasi B adalah balok dengan
tulangan baja ringan (rangkap), variasi C
Kuat Lentur Balok adalah balok dengan tulangan baja ringan
(tunggal), dan variasi D adalah kombinasi
Besarnya kuat lentur balok dapat tulangan baja konvensional di daerah tekan
diketahui menggunakan alat uji kuat lentur dan baja ringan di daerah tarik.
seperti gambar di bawah ini [8]: Disimpulkan bahwa balok variasi A
memiliki nilai kuat lentur dan momen
lentur yang lebih besar dengan nilai
lendutan yang lebih kecil dibandingkan
dengan balok variasi B, C, dan D [9].
Muslimin dkk pada tahun 2021
melakukan penelitian mengenai Uji Lentur
Gambar 9. Alat Uji Kuat Lentur ( Sumber : SNI Balok Beton Bertulang Baja Ringan
4431:2011) Dengan Skema Tulangan Tunggal. Tujuan
penelitian ini yaitu untuk mengetahui
kapasitas lentur balok beton berbaja ringan
dengan memanfaatkan baja ringan sebagai
tulangan longitudinal. Hasil uji lentur
menunjukkan bahwa skema 1 menunjukkan
kuat lentur terbesar dari skema lainnya
Gambar 10. Balok Patah Pada 1/3 Bidang Tengah
(Sumber :SNI 4431:2011) yaitu sebesar 7.48 Mpa [3].
Tumcala pada tahun 2017 melakukan
P.L penelitian mengenai Tinjauan Kinerja
σl = b.h2
Balok Beton Bertulang Tampang Empat
Persegi Panjang dengan Tulangan dari
Kekakuan Balok Profil Baja Ringan. Penelitian ini tentang
perbandingan kinerja kuat lentur antara
Analisis kekakuan balok secara teoritis. balok beton bertulang dengan profil dari
baja ringan kanal U dan balok beton
48.Ec.Iteoritis
K= bertulang dengan profil dari baja
L2
Keterangan : konvensional. Pengujian menggunakan
K : Kekakuan balok (N) metode pengujian kuat lentur dan kemudian
Ec :Modulus elastisitas sampel dihitung nilai kekakuan, beban retak
L : Panjang bentang (m) awal dan beban ultimate dengan
Iteoritis : Momen inersia (m4) menggunakan metode teoritis dan
eksperimen. Disimpulkan bahwa balok A
Penelitian Terdahulu mampu menahan beban ultimate dan nilai
Penelitian terdahulu yang telah kekakuan yang lebih besar di bandingkan
dilakukan oleh Yuyu dkk pada tahun 2020 dengan balok B dan C, akan tetapi nilai
mengenai Kapasitas Lentur Balok retak awalnya mempunyai nilai yang lebih
Komposit Beton Dengan Baja Ringan. kecil [6].
Penelitian ini dilakukan dengan pengujian Loliandy pada tahun 2014 melakukan
kuat lentur pada balok beton bertulang penelitian mengenai Studi Eksperimental
dengan mutu beton 17 MPa yang dibebani 2 Kuat Lentur pada Balok Beton Bertulang
titik pembebanan. Benda uji terdiri dari 4 dengan Perkuatan Baja Ringan Profil U.

29
Jurnal Teknika Sains
Volume 06, Nomor 01, 2021

Pada penelitian ini digunakan baja ringan Mulai


profil U sebagai bahan alternatif untuk
perkuatan lentur pada balok beton bertulang Bahan-Bahan Dasar yang digunakan :
1.Semen
yang diharapkan dapat meningkatkan 2.Agregat Halus
3.Agregat Kasar
kekuatan struktur tersebut. Perkuatan 4.Air

dilakukan pada daerah tarik dengan


menggunakan baja ringan profil U dengan
Pengujian Bahan Agregat Kasar
sambungan baut. Penelitian ini dilakukan Pengujian Bahan Agregat Halus :
1.Berat isi 1.Berat isi
2.Analisa saringan.
dengan 3 (tiga) balok beton bertulang, 2.Analisa saringan
3.Berat jenis dan Penyerapan air
dimana 1 (satu) balok beton bertulang
normal dan 2 (dua) lainnya berupa balok
Perencanaan campuran beton (Mix Design)
beton bertulang dengan perkuatan baja
ringan profil U . Pengujian balok dilakukan Uji Slump
di atas 2 (dua) perletakan sendi dan rol
untuk pengujian kuat lentur, regangan, Pembuatan Benda Uji

lendutan, dan retak. Hasil pengujian balok


dengan perkuatan baja ringan profil U Perawatan Benda Uji

TS.40.45 menunjukkan terjadi penurunan


Pengujian Benda Uji (Uji Kuat Lentur)
lendutan sebesar 20,04 %, penurunan
regangan beton (Ɛs) sebesar 8,38 % dan Hasil dan Kesimpulan
penurunan regangan tulangan baja tarik (Ɛs)
sebesar 7,55 % [10]. Selesai

METODOLOGI PENELITIAN Gambar 11. Bagan Alir Penelitian


Tahapan dalam penelitian ini dapat
dilihat pada gambar diagram alir berikut. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Perhitungan Mix Design dengan Metode


SK.SNI.T-15-1990-03 [11].
a. Semen = 348,2 kg
b. Agregat halus = 914,3 kg
c. Agregat kasar = 1117,5 kg
d. Air = 195 liter
Jumlah = 2575,00 kg/m3

Untuk kebutuhan beton cetakan 0,0135


m3
a. Semen = 348,2 x 0,0135
= 5,1867 kg
b. Agregat halus = 914,3 x 0,0135
= 12,343 kg
c. Agregat kasar = 1117,5 x 0,0135
= 15,086 kg
d. Air = 195 x 0,0135
= 2,632 liter

30
Jurnal Teknika Sains
Volume 06, Nomor 01, 2021

Hasil Pengujian Kuat Lentur dapat


2. Pengujian Agregat Halus dilihat pada gambar diagram di bawah
ini :
Tabel 1. Hasil Pengujian Agregat Halus
No Pengujian Agregat Halus Hasil
Pengujian
a. Desain Baja Ringan A
1. Berat volume agregat halus 0,957 gram/cm3
2. Kadar lumpur agregat halus 12,37%
3. Kadar air agregat halus 1,95% 9
4. Penyerapan 1,33%
8
5. Berat jenis kering permukaan (SSD) 2,59
7
6
Modulus Kehalusan (FM) = 2,70
5
Pasir ini memenuhi syarat SK.T SNI-15-
4
1990-03
3
2
3. Pengujian Agregat Kasar 1
0
Tabel 2. Hasil Pengujian Agregat Kasar Balok A1 Balok A2 Balok A3
No Pengujian Agregat Kasar Hasil Pengujian
1. Berat volume agregat kasar 3
0,942 gram/cm Gambar 13. Diagram Batang Kuat Lentur
2. Kadar lumpur agregat kasar 2,24%
3. Kadar air agregat kasar 1,96% Beton Desain A
4. Penyerapan 1,04%
5. Berat jenis kering permukaan (SSD) 3,41
b. Desain Baja Ringan B
Modulus Kehalusan (FM) = 2,745
14
Agregat ini memenuhi syarat SK.T SNI-15-
1990-03 [12] 12

10
4. Pengujian Slump Test
8
Tabel 3. Hasil Pengujian Slump Test 6
Slump
No. Beton Peruntukkan
(Penurunan)
(cm) 4
1. Mix Concrete 1 Kanal A 8,45
2. Mix Concrete 2 Kanal B 8 2
3. Mix Concrete 3 Kanal C 8,3
4. Mix Concrete 4 Baja Tulangan 8,27 0
Balok B1 Balok B2 Balok B3

Gambar 14. Diagram Batang Kuat Lentur


Slum Test BetonDesain B
8,5 c. Desain Baja Ringan C
8
7,5
Mix Mix Mix Mix
Concrete 1 Concrete 2 Concrete 3 Concrete 4

Gambar 12. Diagram. Grafik Slump Test

5. Kuat Lentur Beton Umur 28 Hari


(Balok)

31
Jurnal Teknika Sains
Volume 06, Nomor 01, 2021

12 14

10 12
10
8
8
6
6
4 4

2 2
0
0
Balok A Balok B Balok C Balok
Balok C1 Balok C2 Balok C3
Tulangan
Gambar 15. Diagram Batang Kuat Lentur Beton
Gambar 17. Diagram Batang Kuat Lentur Beton
Desain C
Rata-rata

d. Baja Tulangan Tabel 5. Hasil Rekapitulasi Nilai Kekakuan Rata-


Rata
Nilai Kekakuan Rata-Rata
11,5 No Uji Benda
(N)
11 Balok A 6
11,92 x 10

10,5 Balok B 20,16 x 106


Balok C 11,20 x 106
10 6
Baja Tulangan 16,02 x 10
9,5

9
25000000
8,5
Baja Baja Baja
20000000
Tulangan 1Tulangan 2 Tulangan 3

Gambar 16. Diagram Batang Kuat Lentur Beton 15000000


Baja Tulangan
10000000
e. Rekapitulasi Hasil Perhitungan Kuat
Lentur 5000000

Tabel 4. Hasil Rekapitulasi Perhitungan Kuat 0


Lentur Balok A Balok B Balok C Balok D
No. Benda Uji Kuat Lentur Rata-Rata (Mpa)
Balok A 7,107
Gambar 18. Diagram Batang Rekapitulasi
Balok B 11,816 Nilai Kekakuan
Balok C 9,638
BalokTulangan 9,993 Dari hasil pengujian kuat lentur yang
sudah dilakukan bisa diketahui bahwa
Balok beton dengan menggunakan profil
baja ringan dengan desain B memiliki nilai
kuat lentur yang paling tinggi dengan nilai
rata-rata 11.816 sedangkan kuat lentur
Balok beton dengan menggunakan baja
tulangan mendapatkan nilai kuat lentur
dengan nilai 9,993 Mpa, nilai kuat lentur

32
Jurnal Teknika Sains
Volume 06, Nomor 01, 2021

balok beton dengan menggunakan baja Muhammadiyah Metro, 2020.


ringan dengan desain C memiliki nilai kuat [2] K. Budi Hastono, “Penggunaan Baja
lentur 9,638 dibawah nilai kuat lentur baja Ringan (Cold-Formed) Type Hollow
tulangan dan yang terakhir balok beton Sebagai Tulangan Pada Balok Beton
dengan menggunakan baja ringan desain A Bertulang Dalam Memikul Beban
memiliki nilai yang terkecil yaitu 7,107 Lentur,” UPN Jatim, no. April, pp.
Mpa. 21–38, 2014.
Dari hasil pengujian kuat lentur yang [3] M. S. Muslimin and A. P. Putri, “Uji
sudah dilakukan bisa diketahui berapa nilai lentur balok beton bertulang baja
kekakuan dari balok beton tersebut. Balok ringan dengan skema tulangan
beton dengan menggunakan profil baja tunggal,” vol. 11, no. 1, pp. 171–180,
ringan dengan desain ke 2 memiliki nilai 2021.
kekakuan yang paling tinggi yaitu dengan [4] Wibisono, Penambahan Perkuatan
nilai 20,16x106 N. Balok beton dengan Lentur Balok Beton Bertulang
menggunakan baja tulangan mendapatkan dengan Penambahan Pelat Baja.
nilai kekakuan dengan nilai 16,02x106 N Universitas Islam Indonesia, 2017.
lebih kecil dari baja ringan desain 2, balok [5] B. S. Nasional, “Baja tulangan beton
beton dengan menggunakan baja ringan (SNI 2052:2017),” Standar Nas.
dengan desain 3 memiliki nilai kekakuan Indones., p. 15, 2017.
11,203x106 N lebih kecil dari nilai [6] A. H. Tumcala, Tinjauan Kinerja
kekakuan baja tulangan dan yang terakhir Balok Beton Bertulang Tampang
balok beton dengan menggunakan baja Empat Persegi Panjang dengan
ringan desain 1 memiliki nilai yang terkecil Tulangan dari Profil Baja Ringan.
yaitu 11,92x106 N. 2017.
[7] SK SNI S-02-1994-03, Spesifikasi
KESIMPULAN Agregat Halus untuk Pekerjaan
Adukan dan Plesteran dengan Bahan
1. Nilai kuat lentur rata-rata pada sampel Semen. 2002.
Baja Ringan kanal C desain B yaitu [8] SNI 4431-2011, “Cara uji kuat lentur
11,816 Mpa dan baja tulangan didapat beton normal dengan dua titik
nilai kuat lentur 9,993 Mpa, pembebanan,” Badan Standar Nas.
2. Niai kekakuan rata-rata pada sampel Indones., p. 16, 2011.
Baja ringan kanal C dengan design B [9] Y. Oktarinata, I. Gunawan, and D. F.
mendapat nilai tertinggi dengan nilai Manalu, “Kapasitas Lentur Balok
20,16x106 dan sampel baja tulangan Komposit Beton Dengan Baja,”
didapat nilai 16,02x106 sehingga dengan FROPIL (Forum Prof. Tek. Sipil),
hasil yang telah didapat ini maka baja vol. 8, no. 2, pp. 76–84, 2021.
ringan kanal C dapat digunakan sebagai [10] U. S. Utara, “BAJA RINGAN
alternativ pengganti pada tulangan baja PROFIL U Disusun oleh :
tulangan kususnya pada balok dengan LOLIANDY,” 2014.
dimensi 15x15 cm. [11] SK SNI 15-1991-03, “Tata Cara
Perhitungai Struktur Beton Untuk
DAFTAR PUSTAKA Bangunan Gedung,” Sk Sni T15-
1991-03, p. 520, 1991.
[1] A. Suandi, Analisa Kuat Lentur [12] A. Godean, S. Optimasi, P.
Balok Beton Bertulang dengan Campurannya, P. Rekayasa, and B.
Menggunakan Profil Baja Ringan Substitusi, “Pemanfaatan Apg
Tulangan. Universitas (Agregat Pecahan Genteng) Asal

33

Anda mungkin juga menyukai