Anda di halaman 1dari 3

Penerimaan daerah dari hasil kegiatan pertambangan seperti batubara,

mineral termasuk minyak dan gas bumi, bias dialokasikan menjadi dana abadi
daerah. Dana teersebut untuk pembangunan berkelanjutan yang berguna saat
kekayaan sumber daya alam didaerah tersbut habis. Dibutuhkan aturan lebih
lanjut mengenai pembentukan dana abadi daerah tersebut.

Pembebtukan dana abadi daerah (DAD) diatur dalam undang-undang


nomor 1 tahun 2022 tentang hubungan keuangan antara pemerinntah pusat dan
daerah. DAD adalah dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBD). Dana itu bersifat abadi dan dana hasil pengelolaannya dapat
digunakan untuk belanja daerah dengan ttidak menguranggi dana pokok.

Dalam pasal 164 UU No 1/2022 disebutkan, daerah dapat membentuk DAD


yang ditetapkan oleh peraturan daerah, dengan mempertimbangkan, antara lain,
kpasitas fiscal daerah dan pemenuhan kebutuhan urusan pemrintahan wajib yang
terkait pelayanan dasar public.

DAD dikelola oleh bndahara umum daerah atau badan layanan umum
daerah, dengan dikelola dalam investaasi yang bebas dari resiko penurunan nilai.
Hasil pengelolaan DAD menjadi pendapatan daerah. Hal itu seperti halnya
pemerintah pusat yang tlah memiliki dana abadi, diantaranyaa dibidang
pendidikan dan kebudayaan.

Staf khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bidang
percepatan tata kelola minerl dan batu bara Irwandy mengatakan, pembentukan
dana abadi adalah salah satu cara agar hasil yang didaapat dari sumber daya
alam, seperti migas dan tambang, tidak habis begitu saja. Dengan demikian,
pembangunan daerah diharapkan berkelanjutan lewat penggunaan DAD trsebut.

Ia mencontohkan, tambang timah dibelitung, provinsi kepulauan Bangka


Belitung, yang cadangannya sempat dianggap habis kendati demikiian ditemukan
cadangannya yg baru lagi. Kala itu perekonomian Belitung sempat anjlok ketika
cadangan timah menurun, tetapi kemudian tertolong sector pariwisata.begitu
juga nasib tambang emas cikotok, banten. Stelah cadangan emas habis, daerah
tersebut tak terlalu berkembang.
Ini menjadi pelajaran agar dana yang digunakan dari tambang dan migas itu
(dikelola) berkelanjutan untuk generasi mendatang. namun, dengan
transparansi(pengelolaannya).

Menurut satya widya (anggota dewan energy nasional), dana abadi


merupakan upaya strategis Negara untuk mengonversi manfaat dari pengelolaan
sumber daya alam yang sifatnya terbatas dan tidak terbarukan menjadi manfaat
lain yang mendukung pembangunan berkelanjutan. DAD pun diperlukan sebagai
alat investasi yang dapat digunakan untuk mewujutkan ketahanan energy. “juga
menjamin kelangsungan pembangunan, stabilisasi ekonomi, dan tabungan
generasi mendatang. Pengelolaan dananya oleh badan independen yang dibentuk
pemerintah serta diklola secara terarah, bertanggung jawab, dan transparan, kata
satya.

Aturan Turunan

Direktur Dana Transfer Umum Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Kementerian Keuangan Adriyanto mengatakan, DAD bias menjadi salah satu
instrument peningkatan kualitas pengelolaan keuangan Pemda. “sebab, syarat
pembentukan DAD cukup ketat, seperti adanya kapasitas fiscal yang baik dan
terpenuhinya kbutuhan terkait public yang sifatnya wajib,”ujarnya.

Kendati sudah ada ketentuan dalam UU No 1/2022, imbuh andriyanto,


pengelolaan DAD memerlukan pengaturan lebih lanjut. Pemda perlu menyiapkan
diri dalam mengatur dana abadi, terutama dalam mengidentifikasi prioritas dan
kebutuhan daerah. Hal iitu untuk menentukan tujuan pembentukan DAD.

Mnurut dosen Ekonomika UGM Amirulah, perlu dipikirkan bagaimana


menyiapkan skema dan regulasi turunanterkait pembentukan DAD. Akan ttapi,
yang terpenting ialah bagaimana cara menglola dana, pnempatan dana, dan
instrument investasinya.

“Negara-negara mana yang mau jadi tempat investasi? Ataukah cukup


didalam (negeri)? Kalau iya, dimana? Oleh karena itu, aturan-aturan teknis yang
lebih detail harus ada dan segera disampaikan.

Anda mungkin juga menyukai