Anda di halaman 1dari 3

KLEOMPOK 12

Annisa Syaidina Irwanto (2014190024)

Nabila Hidayah (2014190035)

Prina Putri Aulia (2014190043)

ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

DKI JAKARTA TAHUN ANGGARAN 2022

0
DKI Jakarta adalah daerah otonomi yang merupakan kebebasan daerah untuk

mengatur serta mengelola kebutuhan daerahnya termasuk pendapatan dan belanja daerahnya.

Dengan melihat peningkatan penduduk DKI Jakarta yang begitu besar setiap tahunnya,

pemerintah DKI Jakarta harus meningkatkan potensi daerahnya untuk memenuhi

kesejahteraan masyarakat.

Anggaran pendapatan dan belanja daerah berdasarkan “Peraturan Menteri Dalam

Negeri Nomor 13 tahun 2006”, tentang “pedoman pengelolaan keuangan daerah Pasal 15

ayat 3 berbunyi APBD mempunyai fungsi otorisasi, perencanaan, pengawasan, alokasi

distribusi dan stabilisasi. APBD menggambarkan segala bentuk kegiatan pemerintah daerah

dalam mencari sumber-sumber penerimaan dan kemudian bagaimana dana-dana tersebut

digunakan untuk mencapai tujuan pemerintah dalam kurun waktu satu tahun”.

Pendapatan daerah akan berpengaruh terhadap kemandirian daerah untuk membiayai

belanja daerahnya dan tidak bergantung kepada pemerintahan pusat. Hal ini yang mendasari

sebagai kebijakan daerah yaitu berlandaskan pada “Undang-Undang No. 32 Tahun 2004”

tentang “hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus

sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan

perundang-undangan”.

Pendapatan Asli Daerah menurut Muhtarom, Abid, “Pendapatan Asli Daerah (PAD)

adalah salah satu sumber penerimaan daerah yang mendukung kemampuan keuangan

daerah”. Menurut “UU No.28 Tahun 2009” yaitu “sumber keuangan daerah yang digali dari

wilayah daerah yang bersangkutan yang terdiri dari hasil pajak daerah,hasil pengelolaan

kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah”.

Pendapatan terbagi atas beberapa jenis dan sumber tergantung pengelolaannya.

Terdapat juga pendapatan fungsional di suatu instansi atau pendapatan daerah yang didapat

oleh daerah tersebut dari hasil potensi yang dimiliki oleh daerah tersebut. Menurut
“Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 Pasal 1 ayat 13 Tentang Pendapatan Daerah”, “yang

merupakan hak pemerintah daerah yang diakui sebagai penambahan kekayaan yang bersih

dalam periode yang bersangkutan”.

Sumber pendapatan daerah berasal dari pendapatan asli daerah (PAD), dana

perimbangan, lain-lain pendapatan yang sah. Pendapatan asli daerah (PAD) terbagi atas, hasil

pajak dan retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain

PAD yang sah.

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) menyepakati nilai Anggaran dan

Pendapatan Belanja Daerah (APBD) sebesar Rp82,47 triliun dalam rancangan peraturan

daerah (Raperda) tentang APBD Provinsi DKI Jakarta tahun anggaran 2022 menjadi

peraturan daerah (Perda). Kesepakatan tersebut diberikan usai pendalaman dan penelitian

akhir yang dilakukan secara vertikal. Mulai dari pimpinan dewan, pimpinan komisi-komisi,

pimpinan fraksi-fraksi partai politik bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD)

melalui forum Badan Anggaran (Banggar) dan Rapat Pimpinan Gabungan (Rapimgab) di

waktu yang sama.

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Sektor Publik kali ini, kami lampirkan

Ringkasan Perubahan Penjabaran APBD yang Diklasifikasi Menurut Kelompok, Jenis,

Objek, dan Rincian Objek, dan Sub Rincian Objek Pendapatan, Belanja, dan Pembiayaan

Tahun Anggaran 2022.

Anda mungkin juga menyukai