Anda di halaman 1dari 9

Tugas bahasa indonesia

Penulis:M.Dzaky Syahdan

Pandangan islam terhadap zina

● Apa itu zina menurut islam

Zina dalam Islam merupakan sebuah perbuatan terlarang dan


mendapatkan balasan yang pedih dari Allah SWT. Seringkali zina
selalu dikaitkan dengan hubungan intim yang dilakukan oleh dua
perempuan dan laki-laki yang bukan muhrim.

Namun nyatanya, zina tidak hanya terbatas pada perbuatan tersebut.


Namun, perbuatan zina juga dapat disebut pada perbuatan-perbuatan
yang mampu membangkitkan nafsu syahwat dari lawan jenis bukan
muhrim

Padahal, dalam Alquran telah disebutkan secara jelas bahwa Allah


SWT melarang hamba-Nya untuk menjauhi nafsu syahwat terhadap
lawan jenis yang bukan muhrimnya. Selain mendatangkan dosa dan
azab yang pedih dari Allah, melakukan zina juga dapat menimbulkan
berbagai bahaya hingga ancaman penyakit pada tubuh apabila
dilakukan secara terus-menerus.

● Dimana orang yang berzina di tempatkan


Kekal di Dalam Neraka

Seseorang yang melakukan zina selama hidup, maka akan menjadi


penghuni abadi di neraka kelak nanti. Seperti yang diketahui jika
neraka adalah tempat pembalasan untuk semua orang yang sudah
berbuat dosa selama hidup di dunia. Tidak hanya kekal di dalam
neraka, namun Allah juga akan melipat gandakan azab untuk mereka
pelaku zina dan bahkan akan di siksa pada keadaan yang paling hina
kecuali untuk mereka yang sempat bertaubat pada saat masih hidup.

Abdullah bin Mas’ud ra berkata, “Aku bertanya kepada Rasulullah,


‘Apakah dosa yang paling besar di sisi Allah ta’ala?’ Beliau
menjawab, ‘Yaitu kamu menjadikan sekutu bagi Allah padahal Dialah
yang menciptakanmu.’ ‘Sungguh itu sangatlah besar. Lalu apa lagi?’
tanyaku kembali. Beliau menjawab, ‘Yaitu kamu membunuh anakmu
karena takut kelak ia makan bersamamu.’ ‘Lalu apa lagi,’ tanyaku
lagi. Beliau menjawab, ‘Yaitu kamu berzina dengan kekasih
(maksudnya istri) tetanggamu.’

Maka Allah SWT menurunkan pembenaran dari sabda beliau dengan


firman-Nya, “Dan orang-orang yang tidak menyembah ilah yang lain
beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah
(membunuhnya) kecuali dengan yang benar, dan tidak berzina,
barangsiapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat
(pembalasan) dosa(nya), (yakni) akan dilipat gandakan adzab
untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam adzab itu dalam
keadaan terhina, kecuali siapa saja yang bertaubat.” (Al-Furgan:
68-70) [Diriwayatkan Ahmad, An-Nasa’i].

Ditempatkan Pada Pintu Neraka

Paling Busuk
Tidak hanya mendapat siksa berupa dijilat api neraka, namun para
pelaku zina juga akan ditempatkan pada neraka yang memiliki bau
paling busuk. Tentang tafsir bahwa Jahanam itu ‘ia memiliki tujuh
pintu‘ (Al-Hijr: 44), Atha’ berkata, “Pintu yang paling hebat panas
dan sengatannya dan yang paling busuk baunya adalah pintu yang
diperuntukkan bagi para pezina yang berzina setelah mereka tahu
keharamannya.”

Makhul ad-Dimasyqiy berkata, “Para penghuni neraka mencium bau


busuk berkata, “Kami belum pernah mencium bau yang Iebih busuk
dari bau ini’. Dijelaskan kepada mereka, ‘ltulah bau kemaluan para
pezina.”

Ibnu Zaid, salah seorang imam dalam bidang tafsir berkata,


“Sesungguhnya bau kemaluan para pezina itu benar-benar menyiksa
para penghuni neraka.”

● Mengapa orang yang berzina dibenci allah

Sebagai seorang muslim, sudah semestinya kita patuh terhadap apa


yang diperintahkan Allah SWT dan menjauhi segala sesuatu yang
dapat menimbulkan dosa. Dalam Islam sendiri, dosa terbagi menjadi
dosa besar dan dosa kecil. Allah SWT berfirman,

"Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa besar yang


dilarang kamu mengerjakannya, niscaya Kami hapus
kesalahan-kesalahanmu (dosa-dosamu yang kecil) dan Kami
masukkan kamu ke tempat yang mulia (surga)" (Q.S. An Nisa: 31).

Zina adalah salah satu perbuatan yang dilarang keras oleh Allah SWT.
Zina adalah salah satu dosa besar, setelah syirik dan membunuh. Hal
ini diterangkan dalam surat Al Furqon ayat 68 yang artinya,
"Dan orang-orang yang tidak menyembah Rabb yang lain beserta
Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah
(membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak
berzina, barang siapa yang melakukan yang demikian itu, niscaya Dia
mendapat (pembalasan) dosa(nya),"

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian zina adalah


perbuatan bersenggama antara laki-laki dan perempuan yang tidak
terikat oleh hubungan pernikahan (perkawinan). Namun, zina tidak
hanya sebatas melakukan hubungan seksual antara laki-laki dan
perempuan yang tidak terikat pernikahan, tapi juga zina adalah
perbuatan-perbuatan lainnya yang membangkitkan syahwat lawan
jenis yang bukan muhrim.

● Siapakah orang yang disebut berzina dalam islam

Orang yang disebut berzina dalam islam adalah orang yang


melakukan hubungan suami istri diluar nikah zina juga,maupun sudah
menika zina bukan hanya melakukan persetubuhan antar pasangan
yang bukan muhrim, tapi juga termasuk perbuatan-perbuatan yang
membangkitkan syahwat
zina terbagi menjadi 3 yaitu yaitu al laman, zina muhsan, dan zina
gairu muhsan

● Kapan orang yang berzina bertanggung jawab atas


perbuatannya

Tanggung Jawab kepada Allah adalah tanggung jawab tertinggi dari


eksistensi manusia yang beragama. Sebab tujuan utama dari beragama
adalah untuk mengabdi kepada Tuhan. Manusia yang memiliki nilai
tanggung jawab yang kuat kepada Tuhannya akan memberikan efek
positif kepada bentuk tanggung jawab lainnya (kepada makhluk).
Manusia diciptakan oleh Allah SWT di muka bumi ini bukanlah
untuk main-main, senda gurau, atau tanpa tanpa arah dan tujuan.
Namun, manusia yang merupakan bagian dari alam semesta ini
diciptakan untuk suatu tujuan, yaitu beribadah kepada Allah SWT.
Kedudukan manusia dalam sistem penciptaannya adalah sebagai
hamba Allah yang bertugas mengabdi kepada-Nya. Kedudukan ini
berhubungan dengan hak dan kewajiban manusia di hadapan Allah
sebagai penciptanya. Akan tetapi, Penyembahan manusia kepada
Allah lebih mencerminkan kebutuhan manusia terhadap terwujudnya
sesuatu kehidupan dengan tatanan yang baik dan adil.

Ibadah yang dilakukan oleh manusia terhadap Allah, mencakup


ibadah dalam bentuk umum maupun khusus. Ibadah dalam bentuk
umum ialah melaksanakan ketentuan-ketentuan Allah, sebagaimana
tercantum dalam al-Qur’an dan Sunnah Rasul, mencakup segala
macam perbuatan, tindakan dan sikap manusia dalam hidup
sehari-hari. Sedangkan ibadah dalam bentuk khusus (mahdah) yaitu
berbagai macam pengabdian kepada Allah yang bentuk dan cara
melakukannya sesuai dengan ketentuan yang telah disyariatkan yang
telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW.

Manusia sebagai hamba Allah (‘abd) adalah makhluk yang


dimuliakan oleh Allah, kemulian manusia dibanding dengan makhluk
lainnya adalah karena manusia dikaruniai akal untuk berfikir dan
menimbang baik-buruk, benar-salah, juga terpuji-tercela, sedangkan
makhluk lainnya tidaklah memperoleh kelebihan seperti halnya yang
ada pada manusia. Namun, walaupun manusia memiliki kelebihan
dan kemulian itu tidaklah bersifat abadi, tergantung pada sikap dan
perbuatannya. Jika manusia memiliki amal saleh dan berakhlak
mahmudah (yang baik), maka akan dipandang mulia disisi Allah dan
manusia yang lain, tapi jika sebaliknya, manusia tersebut membuat
kerusakan dan berakhlak mazmumah (yang jahat), maka predikat
kemuliannya turun ke tingkat yang paling rendah dan bahkan lebih
rendah dari hewan.

Orang yang melakukan zina akan bertanggung jawab atas


perbuatannya
Pada saat berada di Yaumul hisab,Yaumul hisab adalah hari di mana
semua amal manusia akan diperhitungkan. Sekecil apapun perbuatan
manusia, baik maupun buruk akan diperhitungkan oleh Allah SWT
dan diberi balasan yang setimpal.

Nantinya, mulut manusia tidak dapat berdusta karena mulut akan


dikunci dan anggota lainnya akan menjadi saksi terhadap semua
perbuatan yang pernah dilakukan.

Dalil yaumul hisab terdapat dalam Quran surat Al Anbiya ayat 47


yang berbunyi

Arab: ‫ان ِم ْثقَا َل َحبَّ ٍة ِّم ْن خَرْ َد ٍل‬َ ‫ظلَ ُم نَ ْفسٌ َش ْيـ ًۗٔا َواِ ْن َك‬
ْ ُ‫ازي َْن ْالقِ ْسطَ لِيَ ْو ِم ْالقِ ٰي َم ِة فَاَل ت‬
ِ ‫ض ُع ْال َم َو‬
َ َ‫َون‬
ِ ‫اَتَ ْينَا بِهَ ۗا َو َك ٰفى بِنَا َح‬
‫اسبِي َْن‬

Latin: wa naḍa'ul-mawāzīnal-qisṭa liyaumil-qiyāmati fa lā tuẓlamu


nafsun syai`ā, wa ing kāna miṡqāla ḥabbatim min khardalin atainā
bihā, wa kafā binā ḥāsibīn

Artinya: Dan Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari
Kiamat, maka tidak seorang pun dirugikan walau sedikit; sekalipun
hanya seberat biji sawi, pasti Kami mendatangkannya (pahala). Dan
cukuplah Kami yang membuat perhitungan.

● Bagaimana cara menghindari perbuatan zina

1. Menjaga Pandangan
Agar remaja dan kawula muda terhindar dari perbuatan zina, harus
selalu diingatkan untuk senantiasa menjaga pandangan. Ibnu Katsitr
menjelaskan bahwa Allah SWT melarang untuk mendekati atau
melakukan segala hal yang memicu terjadinya zina.

Hal itu sebagaimana termaktub dalam ayat Al Quran berikut


ini""Hendaknya mereka menahan pandangannya, dan memelihara
kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka,
sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat,"
(QS. An-Nur: 30)

2. Menjaga Cara Berpakaian


Selain menjaga pandangan, menjaga cara berpakaian juga menjadi
langkah sederhana untuk menghindarkan perbuatan zina. Islam telah
mengajarkan aturan terkait batasan aurat yang harus ditutupi. Hal itu
penting diindahkan karena aurat menjadi salah satu pemicu
munculnya perbuatan zina.

Sebagaimana terdapat dalam hadits riwayat Muslim, Ahmad, Abu


Dawud, dan Tirmidzi yang mengatakan:

"Seorang laki-laki tidak boleh Melihat aurat laki-laki lain dan seorang
perempuan tidak boleh melihat aurat perempuan lain. Seorang
laki-laki tidak boleh bercampur dengan laki-laki lain dalam satu
pakaian dan seorang perempuan tidak boleh bercampur dengan
perempuan lain dalam satu pakaian."

3. Memperkuat Pendidikan Agama


Jika remaja dan kawula muda telah mempunyai dasar Pendidikan
agama yang kuat, maka keimanannya akan tidak mudah goyah. Hal
itu bisa menghindarkan mereka agar tidak terjerumus dalam pergaulan
bebas.
Sebab, mereka yang memahami agama akan lebih bisa membedakan
mana semestinya dijauhi. Pendidikan agama yang kuat pastinya bisa
memperkuat iman seseorang jika ditanamkan sejak dini.

4. Membentuk Karakter
Pendidikan karakter sejak usia dini sangat diperlukan agar seseorang
menjadi pribadi yang memiliki prinsip dan moralitas yang kuat.
Sehingga, mereka akan tetap berpegang teguh kepada prinsip
hidupnya yang benar meski memiliki kehidupan yang bebas.

5. Berkomunikasi yang Baik dan Benar


Mengatur cara berkomunikasi yang baik dan benar adalah salah satu
langkah menghindari zina. Misalnya, perempuan dilarang
melebih-lebihkan suara atau menggoda ketika berkomunikasi dengan
laki-laki. Jika keduanya tergoda, maka akan bisa memicu terjadinya
zina.

Hal itu sebagaimana telah diperingatkan dalam Al Quran surah Al


Ahzab berikut:

“Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga


berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya,” (QS. Al
Ahzab ayat 32)

6. Menikah
Islam sangat menganjurkan umatnya untuk menikah supaya terhindar
dari perbuatan zina. Menikah diibaratkan obat bagi manusia agar tidak
terjerumus dalam zina. Bagi kawula muda, tidak perlu berlama-lama
menunda untuk menikah jika memang itu untuk kebaikan.

Sebagaimana terkandung dalam surah An-Nur ayat 32, yang artinya:


“Dan menikahlah orang-orang yang masih lajang di antara kamu, dan
juga orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu
yang laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin, maka Allah akan
memberikan kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya. Dan
Allah Maha Luas (pemberianNya) lagi Maha Mengetahui,” (QS.
An-Nur: 32).

7. Membatasi Ikhtilath
Ikhtilath adalah percampuran antara pria dan wanita pada suatu
tempat tertentu dalam waktu yang lama. Misalnya, bercampurnya
lelaki dan perempuan di sekolah, kantor, tempat umum, angkutan
umum, dan lainnya.

Dalam Islam, telah diatur pembatasan ikhtilath yang disampaikan


hadits Nabi Muhammad SAW kepada para wanita:

“Minggirlah kalian, tidak boleh bagi kalian (para wanita) berjalan di


tengah jalan, hendaklah kalian berjalan di pinggir jalan,” (HR. Abu
Daud).

Itulah 7 cara menghindari zina bagi remaja dan kawula muda. Dalam
islam, ada banyak sekali hadits maupun ayat Al-Quran yang
menjelaskan larangan untuk mendekati zina. Wallahualam bissawab

Segitu saja yang dapat saya sampaikan mohon maaf bila ada
kesalahan wabillahi taufiq wal hidayah wassalamualaikum
warahmatullahi wabarakatuh

Anda mungkin juga menyukai