METODOLOGI PENELITIAN
tentang apa dan atau siapa yang menjadi objek penelitian, juga dimana dan kapan
penelitian itu dilakukan, bisa juga ditambahkan hal-hal lain jika dianggap perlu”.
suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai
pada bab sebelumnya yang menjadi objek penelitian adalah variabel bebas
(independen) dan satu variabel terikat (dependen). Objek penelitian yang menjadi
data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan, dan dikembangkan
suatu
44
45
Mesin.
tidaknya apabila dijelaskan untuk menguji suatu cara dengan atau tanpa
penghargaan terhadap manajemen kinerja pada Balai Besar Logam dan Mesin.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei yaitu
Desain penelitian menurut Moh. Nazir dalam Umi Narimawati, Sri Dewi
pedoman dalam melakukan proses penelitian. Desain penelitian akan berguna bagi
semua pihak yang terlibat dalm proses penelitian. Karena langkah-langkah dalam
semua proses penelitian yang akan dilakukan mulai dari perencanaan sampai
Gambar 3.1
Desain Penelitian
30)adalah :
terjadi di Balai Besar Logam dan Mesin di Kota Bandung, Jawa Barat.
Mesin
Balai Besar Logam dan Mesin Kota Bandung, Jawa Barat. Berdasarkan
teori.
dengan skala ordinal karena data yang diukurnya berupa tingkatan. Pada
skala ini, urutan symbol atau kode berupa angka yang mempunyai arti
urutan jenjang yang dimulai dari yang positif sampai yang paling negatif
dan sebaliknya.
penghargaan dan manajemen kinerja pada Balai Besar Logam dan Mesin
pada Balai Besar Logam dan Mesin Kota Bandung, Jawa Barat.
Tabel 3.1
Desain Penelitian
Pegawai Balai
Explanatory Cross Sectional
T-3 verifikatif Besar Logam Dan
Survey
Mesin
Pegawai Balai
Explanatory Cross Sectional
T-4 verifikatif Besar Logam Dan
Survey
Mesin
Pegawai Balai
Explanatory Cross Sectional
T-5 verifikatif Besar Logam Dan
Survey
Mesin
penelitian ke dalam sub variabel, dimensi, indikator sub variabel, dan pengukuran.
penelitian ke dalam sub variabel, dimensi, indikator sub variabel, dan pengukuran.
50
Variabel yang akan saya teliti yaitu TQM sebagai variabel independent
dua dan sistem penghargaan sebagai variabel independent yang ke tiga sedangkan
penelitian ini dapat tercapai sesuai target yang diharapkan maka perlu dipahami
unsur-unsur penelitian yang menjadi suatu dasar penelitian ilmiah yang termuat
(variabel terikat).”
penghargaan (X3).
Pengukuran kinerja dan Sistem Penghargaan Pada Balai Besar Logam dan
Tabel 3.2
Operasionalisasi Variabel Manajemen kinerja
Variabe Konsep No. Sumber
Indikator Ukuran Skala
l Variabel Item Data
Manaje Gambaran 1. Kuantita 1. Tingkat volume
men mengenai s Kerja. pekerjaan
Pegawa
Kinerja tingkat 2. Tingkat 23, 25 Ordinal
i PNS
(Y) pencapaian pencapaian
Balai
pada target
Besar
pelaksanaan
Logam
suatu 1. Meminimalisir
dan
kegiatan atau 2. Kualitas tingkat Ordinal
Mesin
program atau Kerja. kesalahan
kebijakan 2. Tingkat 28, 29
52
Tabel 3.3
Oprasional Variabel Total kualitas manajemen
Sumb
Konsep No.
Variabel Indikator Ukuran Skala er
Variabel Item
Data
Sistem TQM 1. Fokus 1. Tingkat
Kualitas adalah pada penyebarluas
Mutu (TQM) perpadua pelanggan. an informasi
(X1) n semua kepada 1, 3
fungsi seluruh
dari suatu pegawai Ordinal
perusahaa 2. Tingkat
n ke pembinaan
Pega
dalam hubungan
wai
falsafah langsung
PNS
holistis dengan
Balai
yang pelanggan
Besar
dibangun
Loga
berdasark 2. Obsesi 1. Tingkat
m dan
an konsep terhadap penerapan Ordinal
Mesi
kualitas, kualitas manajemen
n
teamwork kualitas pada 5
,produkti produk
vitas dan
pengertia 3. Komitmen Ordinal
n serta jangka 1. Tingkat
kepuasan panjang perbaikan 9
pelangga kualitas
n
53
Tabel 3.4
Oprasional Variabel Sisem Pengukuran kinerja
Sum
Ukuran No.
Variabel Indikator Ukuran Skala ber
Variabel item
data
Sistem Pengukuran Ordinal
pengukuran kinerja 1. Penilaian 1 Jaminan dalam sebuah 11
kinerja adalah yang jasa yang ditawarkan Pega
(X2) penentuan berbobot (garasi) wai
secara Ordinal PNS
periodik Bala
efektifitas 2. Mengikut 2. Tingkat pelatihan i
dan i latihan yang dilakukan 12 Besa
personelnya secara konsisten r
berdasarkan Log
sasaran Ordinal am
standaran 3. Dilakuka 3. Tingkat dan
kriteria n secara pengukuran 14 Mes
yang berkala kinerja yang in
ditetapkan dilakukan tiap
sebelumnya bulan
Tabel 3.5
Oprasional Variabel Sistem Penghargaan
3. Wawasan pelatihan
Pegawai diadakan 20 Ordinal
bagi
karyawan
berprestasi
Dalam penelitian memiliki 2 sumber data yaitu sekunder dan primer yaitu:
1. Data Sekunder
tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang
mempelajari dan memahami melalui media lain yang bersumber pada literatur dan
2. Data Primer
adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data.”
dan sampel penulis akan mengemukakan apa yang dimaksud dari populasi dan
sampel.
1. Populasi
55
karakteristik tertentu sesuai informasi yang ditetapkan oleh peneliti, sebagai unit
populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek / subjek yang
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Dan menurut Zainal Arifin
(2001:215) populasi atau universe adalah keseluruhan objek yang diteliti baik
populasi dalam penelitian ini adalah pegawai PNS Balai Besar Logam dan Mesin
2. Sampel
"Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari
semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan
waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi
itu".
sebagian dari populasi. Dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan sampel
yaitu populasi dijadikan sebagai sampel yang nantinya akan digunakan untuk
memperoleh data yaitu sebanyak 53 orang responden pada Balai Besar Logam
dan Mesin.
56
c) Kuesioner
2. Studi kepustakaan
3. Penelitian internet
Supaya data yang dihasilkan tepat dan dipercaya maka dilakukan tahapan
analisis dan uji hipotesis. Dalam melakukan sebuah analisis data dan hipotesis
Untuk menilai kuisioner apakah valid dan realibel maka perlu dilakukan
dari ukuran terkait dengan tingkat pengukuran sebuah alat tes (kuesioner) dalam
mengukur secara benar apa yang diinginkan peneliti untuk diukur. Suatu alat ukur
58
disebut valid bila ia melakukan apa yang seharusnya dilakukan dan mengukur apa
Tabel 3.6
Standar Penilaian untuk Validitas
Kriteria Validity
Good 0,50
Acceptable 0,30
Marginal 0,20
Poor 0,10
valid jika memiliki nilai koefisien korelasi lebih besar atau sama dengan
moment (r).
kuesioner harus diuji keabsahannya untuk menentukan valid tidaknya suatu item.
Uji validitas dilakukan untuk mengukur pernyataan yang ada dalam kuesioner.
Validitas suatu data tercapai jika pernyataan tersebut mampu mengungkapkan apa
korelasi yang digunakan adalah teknik korelasi pearson product moment. Untuk
dengan bantuan komputer dengan menggunakan software SPSS 17.0 for windows
dengan metode korelasi untuk mencari koefisien korelasi antar variabel dengan
(∑ 𝑥)−(∑ 𝑦)
∑ 𝑥𝑦−
𝑟𝑥 = 𝑁
2 2
√[𝑛 ∑ 𝑥2 − (∑ 𝑥) ][∑ 𝑦2 − (∑ 𝑦)
𝑁 𝑁
Keterangan:
validitas atau ketepatan alat ukur. Suatu alat ukur akan dinyatakan valid atau sah
jika memiliki nilai koefisien validitas yang lebih besar dari 0,3. Penulis
Tabel 3.7
Hasil Uji Validitas
No Koefisien Titik
Variabel Kesimpulan
Item Validitas Kritis
Total 1 0,533 0,300 Valid
Kualitas 2 0,719 0,300 Valid
60
No Koefisien Titik
Variabel Kesimpulan
Item Validitas Kritis
Manajemen 3 0,704 0,300 Valid
(X1) 4 0,809 0,300 Valid
5 0,779 0,300 Valid
6 0,823 0,300 Valid
7 0,778 0,300 Valid
8 0,862 0,300 Valid
9 0,522 0,300 Valid
10 0,689 0,300 Valid
11 0,758 0,300 Valid
Sistem
12 0,689 0,300 Valid
Pengukuran
13 0,836 0,300 Valid
Kinerja (X2)
14 0,681 0,300 Valid
15 0,708 0,300 Valid
16 0,713 0,300 Valid
17 0,684 0,300 Valid
Sistem 18 0,415 0,300 Valid
Penghargaan 19 0,398 0,300 Valid
(X3) 20 0,789 0,300 Valid
21 0,730 0,300 Valid
22 0.622 0,300 Valid
23 0,653 0,300 Valid
24 0,657 0,300 Valid
25 0,643 0,300 Valid
26 0,693 0,300 Valid
27 0,758 0,300 Valid
Manajemen
28 0,582 0,300 Valid
Kinerja (Y)
29 0,731 0,300 Valid
30 0,632 0,300 Valid
31 0,758 0,300 Valid
32 0,797 0,300 Valid
33 0,807 0,300 Valid
Sumber : Hasil pengolahab software SPSS
Pada tabel di atas menunjukkan hasil uji validitas seluruh pertanyaan yang
dijelaskan bahwa seluruh pertanyaan yang digunakan pada penelitian ini memiliki
nilai koefisien validitas yang lebih besar dari 0,3 yang artinya seluruh instrumen
“Derajat konsistensi atau keajegan data dalam interval waktu tertentu”. Selain
tertentu dari sekelompok individu, walaupun dilakukan pada waktu yang berbeda.
Uji reliabilitas dilakukan terhadap item pernyataan yang sudah valid, untuk
pengukuran kembali terhadap gejala yang sama. Dalam penelitian ini, metode
yang digunakan untuk menguji reliabilitas adalah Split Half Method (Spearman-
Brown Correlation) Teknik Belah Dua. Metode ini menghitung reliabilitas dengan
cara memberikan tes pada sejumlah subyek dan kemudian hasil tes tersebut dibagi
menjadi dua bagian yang sama besar (berdasarkan pemilihan genap-ganjil). Cara
2 Ґb
1 + Ґb
Umi Narimawati (2010:44)
62
2𝑟𝑏
r1=
1+𝑟𝑏
Dimana:
Tabel 3.8
Standar Penilaian Untuk Reliabilitas
Kriteria Reability
Good 0,80
Acceptable 0,70
Marginal 0,60
Poor 0,50
Sumber : Barker et al, 2002:70
dapat dipercaya. Hasil pengukuran dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali
yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subyek memang belum
berubah.
Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan metode Split Half untuk
menguji keandalan dari alat ukur. Variabel akan dikatakan reliabel apabila
variabel tersebut memiliki nilai Split Half lebih besar dari 0,7. Penulis
63
menggunakan software SPSS untuk mengolah data pada penelitian dan diperoleh
Tabel 3.9
Rekap Uji Reliabillitas Alat Ukur
Koefisien Titik
Variabel Kesimpulan
Reliabilitas Kritis
Total Kualitas Manajemen (X1) 0,907 0,700 Reliabel
Sistem Pengukuran Kinerja (X2) 0,758 0,700 Reliabel
Sistem Penghargaan(X3) 0,783 0,700 Reliabel
Manajemen Kinerja (Y) 0,804 0,700 Reliabel
Sumber: Hasil pengolahan software SPSS
Pada tabel di atas dapat dilihat koefisien reliabilitas yang diperoleh oleh
seluruh variabel lebih besar dari 0,7, sehingga alat ukur yang digunakan
dinyatakan reliabel.
digunakan dalam penelitian ini sudah teruji valid dan reliabel sehingga seluruh
interval, maka semua data ordinal yang terkumpul terlebih dahulu akan
sebagai berikut:
persamaan berikut:
software MSI.
analisis adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang telah
melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang lebih penting
dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dimengerti”.
data yang telah diperoleh dari hasil observasi lapangan, dan dokumentasi dengan
melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang lebih penting
dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami
oleh diri sendiri maupun orang lain. Peneliti melakukan analisa terhadap data
verifikatif (kuantitatif).
berpengaruh pada pegawai pada Balai Besar Logam dan Mesin. Langkah-langkah
jawaban.
Skor aktual
_________ X 100%
Skor ideal
telah diajukan.
• Skor Ideal adalah skor atau bobot tertinggi atau semua responden
• Penjelasan bobot nilai skor aktual dapat dilihat pada tabel berikut:
67
Tabel 3.10
data kuesioner yang telah diisi oleh responden digunakan skala likert dengan
determinasi
Keseluruhan nilai atau skor yang didapat lalu dianalisis dengan cara:
independen (X) yaitu X1, X2, ….Xn dan variabel dependen (Y) sebagai
68
linear.
seperti diuraikan diatas. Oleh karena data yang didapat dari kuesioner
pengaruh dua variabel bebas atau lebih terhadap satu variabel terikat (Imam
69
Ghozali, 2005: 103). Analisis ini digunakan untuk membuktikan ada tidaknya
hubungan fungsional atau hubungan kausal antara dua atau lebih variabel bebas.
Y = α + β1X1 + β 2X2 + Ɛ
Untuk memperoleh hasil yang lebih akurat pada analisis regresi berganda
maka dilakukan pengujian asumsi klasik agar hasil yang diperoleh merupakan
persamaan regresi yang memiliki sifat Best Linier Unbiased Estimator (BLUE).
dasar dalam model regresi linier berganda yang dilakukan sebelum dilakukan
a. Uji Normalitas
normal.
secara normal”.
pengambilan keputusan :
b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti
Berdasarkan sampel ini akan diuji hipotesis nol bahwa sampel tersebut
b. Uji Multikolinieritas
correlations > alpha (0,005) maka tidak terdapat hubungan yang linear
c. Uji Heteroskedastisitas
pengamatan. Jika nilai sig. correlations > alpha (0,005) maka tidak ada
dari residualnya.
72
d. Uji Autokorelasi
diukur berdasarkan deret waktu dalam model regresi atau dengan kata lain
error dari observasi yang satu dipengaruhi oleh error dari observasi yang
sebelumnya.
menjadi sangat besar dan koefisien regresi menjadi tidak stabil. Untuk
1. Jika D-W < dL atau D-W > 4 - dL, kesimpulannya pada data
terdapat autokorelasi.
2. Jika dU< D-W < 4 - dU, kesimpulannya pada data tidak terdapat
autokorelasi.
(hubungan) linier antara dua variabel. Korelasi juga tidak menunjukkan hubungan
fungsional. Dengan kata lain, analisis korelasi tidak membedakan antara variabel
Dimana: -1 ≤ r ≤ +1
r = koefisien korelasi
x = variabel independen
y = variabel dependen
n = jumlah responden
Tabel 3.11
Tingkat Keeratan Korelasi
Besarnya Pengaruh Bentuk Hubungan
0,00 – 0,20 Sangat rendah (hampir tidak
hubungan)
0,21 – 0,40 Korelasi yang lemah
0,41 – 0,60 Korelasi sedang
0,61 – 0,80 Cukup tinggi
0,81 – 1,00 Korelasi tinggi
determinasi adalah antara nol (0) dan satu (1). Nilai R2 yang kecil berarti
Kd = r2 x 100%
Dimana:
d = Koefisien detreminasi
r = Koefisien korelasi
Dalam pengujian hipotesis dalam penelitian dengan lebih dari satu variabel
independen diperlukan pengujian yang berbeda, hal ini peneliti tidak hanya
melihat hasil penelitian atau dugaan sementara dari satu pihak melainkan dua
atau jawaban sementara yang menunjukan dugaan tentang hubungan antara dua
Oleh karena itu dalam penelitian ini digunakan dua pengujian, yaitu
Hipotesis Statistik
(parameter) yang akan diuji kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh dari
Manajemen kinerja.
kinerja.
Daerah Daerah
penolakan Ho penolakan Ho
H0Daerah Penerimaan H0
Gambar 3.2
Uji Daerah penolakan dan penerimaan Hipotesis
rah Penerimaan H0
76
hipotesis dinyatakan hanya melihat dari salah satu hubungan variabel saja.
apakah ada pengaruh signifikan dari variabel-variabel bebas (X) terhadap variabel
Manajemen kinerja.
d. Ho : βi≤ β2 = 0
Hα : βi> 0 dimana, i = 1, 2
Jkregresi/K
Fhitung =
Jkresidu / {n - (k + 1)}
77
secara bersama-sama dapat berperan atas variabel terikat. Pengujian ini dilakukan
nilai F-test yang terdapat pada tabel Analisis of Variance (ANOVA) dari hasil
menyatakan bahwa variasi perubahan nilai variabel bebas tidak dapat menjelaskan
b) Hipotesis
H0 : β1β2 = 0, Kedua variabel bebas yang terdiri dari TQM (X1) sistem
signifikan terhadap manajemen kinerja (Y) pada dosen Balai Besar Logam dan
H1 : β1β2 ≠ 0, Ketiga variabel bebas yang terdiri dari TQM (X1) sistem
signifikan terhadap manajemen kinerja (Y) pada dosen Balai Besar Logam dan
c) Kriteria Pengujian
78
kurangnya ada sebuah yxi 0. Untuk mengetahui pxyi yang tidak sama dengan nol,
Gambar 3.3
Daerah penerimaan dan penolakan Ho