Anda di halaman 1dari 2

KUIS

Nama : Syifa Nur Hikmah


NPM : 2113251005
Prodi : Kesehatan Lingkungan
Mata Kuliah : Fisika dan Kimia Lingkungan
Dosen Pengampu : Rafika Syulistia, S.K.M., M.K.M.

Pertanyaan

1. Jelaskan bagaimana proses terjadinya hujan asam!


2. Jika terjadi hujan asam bagaimana dampaknya terhadap lingkungan dan manusia?
3. Jelaskan pencemar tanah berbahaya yang sering ditemukan di lingkungan!
4. Bagaimana upaya pengendalian kerusakan pada tanah?
5. Carilah contoh kasus pencemaran tanah di Indonesia dan jelaskan kenapa hal tsb bisa
terjadi, dampaknya seperti apa dan bagaimana solusinya menurut saudara/i!

Jawaban

1. Hujan asam merupakan hujan yang memiliki tingkat pH di bawah normal, umumnya
berkisaran 5,6 pH. Hal ini disebabkan oleh adanya kandungan sulfur (SO 2) dan
nitrogen oksida (NOx) yang terbawa oleh udara dan kemudian menyebar pada
atmosfer. Kedua senyawa ini biasanya ditemukan pada kendaraan-kendaraan
bermotor dan pabrik, yang jika digabungkan akan membentuk gas SO 3. Kemudian gas
SO3 akan bereaksi dengan air sehingga membentuk asam sulfat H2SO4. Asam sulfat
ini akan larut dalam air hujan dan membentuk hujan asam.
2. Hujan asam yang terbentuk dari polusi udara ini tentunya memiliki dampak yang
negative bagi manusia maupun lingkungan disekitarnya. Salah satu dampak yang
ditimbulkan ialah kerusakan ekosistem dan juga munculnya masalah-masalah
kesehatan seperti iritasi mata, dan gangguan paru-paru.
3. Salah satu pencemar tanah yang sering ditemukan di lingkungan sekitar ialah bahan
plastic. Plastic yang sangat sulit diurai akan menimbulkan dampak yang buruk dari
lingkungan, salah satunya yaitu dapat memunculkan pencemaran tanah. Adanya
bahan plastic pada tanah ini dapat menyebabkan hilangnya kesuburan pada tanah
sehingga tanah tidak dapat dipergunakan lagi untuk bercocok tanam.
4. Kerusakan pada tanah dapat di minimalisir dengan cara :
a. Mendaur ulang tanah;
b. Menampung limbah cair;
c. Mengganti bahan kimia dengan bahan organic;
d. Rehabilitasi kerusakan fisik sifat tanah; dan
e. Remediasi pencemaran tanah.
5. BPS (Badan Pusat Statistik) menyatakan bahwa setidaknya sekitar 2.200 desa di
Indonesia mengalami pencemaran tanah. Terdapat 2 faktor utama dalam terjadinya
pencemaran tanah ini, yaitu : adanya kegiatan ladang berpindah (mayoritas penduduk
di kawasan hutan) dan sifat acuh/tidak peduli terhadap lingkungan tempat tinggalnya.
Dari kedua hal tersebut sudah dapat kita simpulkan bahwa sikap warga yang
demikianlah yang akan menimbulkan pencemaran-pencemaran di lingkungannya,
salah satunya adalah pencemaran tanah. Solusi yang bisa pemerintah ambil dalam
menghadapi kasus ini adalah dengan cara melakukan berbagai penyuluhan ke desa-
desa yang mengalami pencemaran dan mengedukasi para warga mengenai betapa
pentingnya menjaga kelestarian lingkungan kita.

Sumber : https://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/19/01/21/plon5d383-bps-
2200-desa-alami-pencemaran-tanah

Anda mungkin juga menyukai