PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah Sakit Ibu dan Anak Santa Anna adalah salah satu rumah sakit swasta yang
ada di Telukbetung, Bandar Lampung. Rumah Sakit ini sangat mengedepankan mutu
pelayanan dan fasilitas yang semakin dilengkapi, demi kemajuan dan perkembangan
kualitas pelayanan yang prima. Salah satu bentuk nyata yang dilakukan oleh
manajemen untuk mengembangkan kualitas pelayanan adalah dengan membuka
pelayanan kamar bedah.
Saat ini Kamar Operasi memiliki tenaga 7 orang perawat (1 Profesi Ners, 6 DIII
Keperawatan ), 1 penata anestesi, 1 dokter spesialis anestesi, 2 dokter spesialis obgyn.
Dengan tenaga yang ada saat ini, kamar operasi berusaha memberikan pelayanan
sebaik mungkin meskipun standar ketenagaan belum memenuhi kebutuhan SDM di
Kamar Operasi
Ruang lingkup Unit Kamar Operasi Rumah Sakit Ibu dan Anak Santa Anna adalah
manajemen dan pelaksana pelayanan di Kamar Operasi.
D. Batasan Operasional
1. Kamar Operasi
Suatu unit dalam rumah sakit yang secara khusus memberikan pelayanan kepada
pasien yang membutuhkan tindakan pembedahan.
2. Manajemen
Manajemen pelayanan pembedahan adalah kegiatan penyelenggaraan pelayanan
pembedahan yang meliputi Pre operasi, Intra operasi, dan Post operasi.
1
3. Pelaksana
Pelaksana pelayanan pembedahan adalah dokter spesialis Obstetri dan
Genekologi, penata dan atau dokter anestesi, dan perawat kamar bedah.
2
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
Rumah Sakit Ibu dan Anak Santa Anna adalah Rumah Sakit khusus kelas C. Pejabat
struktural yang ada di kamar operasi adalah seorang kepala unit yakni seorang
perawat berpendidikan DIII keperawatan.
Tabel. 1
Kualifikasi Sumber Daya Manusia
Tenaga
Kualifikasi
Nama Jabatan Yang
Formal &Informal
Dibutuhkan
Kepala Unit kamar operasi Seorang yang telah lulus pendidikan D III 1
Keperawatan
Jumlah 11
3
B. Distribusi Ketenagaan
Tabel.2
Distribusi SDM Kamar Operasi
Jumlah 11
4
C. Pengaturan Jaga
Jadwal jaga perawat kamar operasi setiap bulan dibuat oleh kepala unit kamar
operasi. Perawat bedah on call. Bila ada permintaan libur atau cuti maka
memberitahu 1 bulan sebelumnya, karena mengingat jumlah tenaga perawat bedah
yang sangat terbatas.
Sedangkan jadwal dokter anestesi dibuat oleh tim dokter anestesi Lampung
(PERDATIN), jika dokter yang memiliki SIP berhalangan hadir maka koordinator
tim anestesi mencarikan pengganti dan dari PERDATIN memberikan pendelegasian
pada beberapa dokter anestesi sebagai pengganti jika dokter yang memiliki SIP
berhalangan.
5
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang
Gambar. 1
Denah Ruang
R. CUCI R.
R. BAYI ALAT SERAH
R. STERILISASI
TERIMA
ALAT
R.
PENGAMBILAN
ALAT STERIL
R. TINDAKAN R. PEMULIHAN
STERIL
SEMI
STERIL
R. CUCI
R. TANGAN
CUCI
ALAT SERAH
TERIMA
R. OBAT PASIEN
POST OP
R. HCU
SERAH
R. GANTI TERIMA
PASIEN
PRE OP
P L
R. PENYIMPANAN R.
LINEN T
U
N
WC
R. ISTIRAHAT NON G
STERIL G
U
6
Ruangan Kamar Operasi terdapat beberapa ruangan, ruangan-ruangan tersebut dibagi
berdasarkan fungsinya. Ruangan yang terdapat di kamar operasi adalah sebagai
berikut:
1. Ruangan Istirahat
Ruangan ini digunakan untuk istirahat snack dan makan. Selain itu juga tempat
menyimpan kebutuhan konsumsi dan alat-alat makan dan minum. Di ruangan ini
terdapat 1 buah kursi sofa, 1 buah meja kaca, 1 unit kulkas, 1 set kursi, 1 buah
AC, 1 buah dispenser dan wastafel.
2. Ruangan Bayi
Ruangan ini digunakan untuk penerimaan bayi yang baru lahir.
3. Ruang Ganti Pria dan Wanita
Ruang ganti pria/wanita digunakan untuk ganti pakaian, dari pakaian luar ganti
dengan pakaian khusus untuk di ruangan kamar operasi. Di dalam ruang ganti
tersebut terdapat 1 buah lemari pakaian khusus untuk didalam ruang operasi dan
lemari untuk petugas.
4. Ruang Penyimpanan Linen
Ruangan ini digunakan untuk meletakkan almari yang dimana didalamnya
tersimpan linen untuk operasi yang belum disterilkan dan kain-kain lain.
5. Ruang Cuci Tangan
Ruangan ini terdapat 2 wastafel yang digunakan khusus untuk cuci tangan ..
6. Ruang Cuci Alat
Ruangan ini terdapat dua wastafel untuk mencuci instrumen. Diruangan ini
terdapat 1 unit AC.
7. Ruang Tindakan
Ruangan ini digunakan untuk proses pembedahan, dimana didalamnya terdapat
beberapa sarana dan prasarana untuk memperlancar proses pembedahan, seperti:
1 unit mesin anestesi, 1 unit suction, 1 unit couter, 1 unit AC, 2 unit lampu
operasi, 1 unit meja operasi, 1 unit meja mayo, 1 unit meja persiapan alat, dan 3
troli. Sedangkan alat-alat yang digunakan dalam tindakan anestesi khususnya alat-
alat resusitasi disimpan didalam loker mesin anestesi.
8. Ruang Pemulihan
Ruang ini digunakan untuk memantau keadaan pasien post operasi, di ruangan ini
terdapat 2 monitor dan 2 brangkar.
9. Ruang Obat
Ruang ini digunakan untuk menyimpan alat-alat kesehatan dalam 1 lemari, paket
instrumen dan paket linen yang telah disterilkan, obat-obatan yang dibutuhkan
dalam meja dorong, penyimpanan infuse, penyimpanan alat sterilisator.
7
10. Ruang serah terima
Ruangan serah terima adalah ruangan yang digunakan untuk penyerahan pasien
dari instalasi rawat inap, instalasi rawat jalan, maupun instalasi gawat darurat
yang akan dilakukan tindakan pembedahan. Diruangan ini juga pasien
dipindahkan dari tempat tidur/brankar instalasi rawat inap, instalasi rawat jalan,
maupun instalasi gawat darurat ke brankar instalasi kamar bedah. Setelah itu
pasien digantikan pakainannya dengan menggunakan pakaian yang telah
disiapkan khusus pasien yang akan menjalani proses pembedahan. Selain itu
diruang serah terima ini pengecekkan persiapan operasi dan juga penjelasan
prosedur operasi dilakukan kembali.
B. Standar Fasilitas
Fasilitas sangatlah penting dalam menunjang keberhasilan pemberian pelayanan, oleh
karena itu perlu adanya perhatian khusus dalam melengkapi fasilitas yang dibutuhkan
dan merawat fasilitas yang telah ada agar dalam kondisi siap pakai. Standar fasilitas,
peralatan, dan perlengkapan penyelenggaraan pelayanan di Instalasi Kamar Operasi
yang dimiliki saat ini adalah sebagai berikut:
Tabel. 3
Daftar Fasilitas Instalasi Kamar Bedah
Fasilitas pelayanan yang ada di kamar Operasi di Rumah Sakit Ibu dan Anak Santa Anna
saat ini sudah merupakan fasilitas yang standar yang harus dimiliki oleh kamar operasi.
Fasilitas yang ada semuanya dalam keadaan baik. Dibawah ini adalah fasilitas yang ada di
instalasi kamar operasi saat ini.
NO NAMA BARANG MERK JUMLAH KETERANGAN
1 COUTER 1 BAIK
2 SUCTION 2 BAIK
3 MESIN ANESTESI 1 BAIK
LENGKAP DENGAN
VENTILATOR DAN
SISTEM SIRKUIT 1
8
9 LARINGOSKOP 1 SET BAIK
DEWASA
10 KONEKTOR ETT 2 BAIK
11 ETT 7 1/2, 7, 6 ½
, 6, 51/2, BAIK
5, 41/2, 21/2,
12 MAYO 4, 3, 2, 0 BAIK
13 MAGIL FORCEPS 2 BAIK
14 STETOSKOP BAIK
DEWASA
15 STETOSKOP ANAK BAIK
16 MONITOR BAIK
17 TERMOMETER BAIK
18 INFUSION STANDAR BAIK
19 PERLENGKAPAN BAIK
ANESTESI
REGIONAL
20 MEDICINE TROLY BAIK
21 INFANT WARMER BAIK
22 TABUNG N2O BAIK
23 TABUNG O2 BAIK
24 UNIT KANTONG BAWAAN MESIN 3 BAIK
TERISI SENDIRI ANESTESI
KATUB SUNGKUP
25 SUNGKUP MUKA BAIK
26 TOURNIQUET BAIK
9
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
10
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan serah terima pasien di ruang
penerimaan instalasi kamar operasi adalah sebagai berikut:
1. Pengecekkan status pasien.
2. Tindakan informed consent, bila sudah dilakukan secara tertulis di bangsal maka
dilakukan kembali secara verbal
3. Pengecekkan penandaan lokasi operasi
4. Melakukan anamnesis singkat, seperti riwayat alergi dan riwayat penyakit
lainnya
5. Melakukan pemeriksaan fisik terutama jalan napas, jantung, dan paru
6. Mengevaluasi pemasangan infus dan kateter serta kebutuhan cairan
7. Menjelaskan prosedur dan jenis tindakan yang akan dilakukan, baik bedah
maupun anestesi
8. Pasien disiapkan dan diganti bajunya dengan menggunakan baju khusus pasien
untuk di dalam kamar operasi.
Setelah semua prosedur yang harus dilakukan di ruang penerimaan sudah selesai,
maka pasien dibawa kedalam ruang operasi.
Di ruang operasi yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Pasien dilakukan pemeriksaan tanda-tanda vital
2. Perkenalkan semua personil
3. Melihat kembali lokasi yang akan dilakukan operasi
4. Menjelaskan kembali prosedur yang akan dilakukan terutama prosedur anestesi
5. Pasien dilakukan tindakkan anestesi, seperti: anestesi spinal, lokal, umum
dengan intravena, umum dengan face mask, umum dengan intubasi, neurolept.
6. Dilakukan pengukuran dan pengontrolan pasien secara berkala selama tindakan
pembedahan, dan dicatat dalam lembar anestesi dan bedah yang telah tersedia
Setelah operasi selesai pasien dibereskan dan dirapikan, termasuk alat-alat yang
digunakan. Selanjutnya pasien dibawa keruang pemulihan.
11
Demi kelangsungan pelayanan di instalasi kamar operasi maka perlu adanya
koordinasi dengan unit-unit lain, seperti:
1. Kelengkapan fasilitas berkoordinasi dengan manajemen dan logistik
2. Kebutuhan alat kesehatan dan obat-obatan berkoordinasi dengan bagian farmasi
3. Pemeriksaan penunjang berkoordinasi dengan laboratorium
4. Kebersihan linen berkoordinasi dengan bagian kamar cuci
5. Untuk kebutuhan konsumsi berkoordinasi dengan bagian dapur.
Diagram 1
FARMASI MANAJEMEN
KAMAR LAUNDRY
LOGISTIK
OPERASI
LABORATORIUM
DAPUR
12
BAB V
LOGISTIK
Kamar Operasi Rumah Sakit Ibu dan Anak Santa Anna setiap bulan mempunyai
permintaan rutin yang terbagi menjadi dua yaitu ATK (Alat Tulis Kantor) dan ART
(Alat Rumah Tangga). ATK dan ART yang diminta dilogistik jadwal permintaannya
setiap hari Jumat. Untuk ATK dan ART yang tidak habis pakai atau pemakaian dalam
jangka waktu lama diminta sesuai dengan kebutuhan.
Tabel. 4
Daftar Permintaan Rutin Bulanan Logistik
No Nama Barang Jumlah
1 Plastik sampah hitam 20 bh
2 Plastik sampah kuning 20 bh
3 Plastik hitam untuk softtex 10 bks
4 Plastik hitam sedang 10 bks
5 Plastik hitam kecil 5 bks
6 Plastik putih 1 kg 10 ikat
7 Pewangi ruangan 2 bh
8 Pembersih lantai 2 bks
9 Bayclin 24 btl
10 Diterjen 1 bks
11 Sabun mandi 2 bh
14 Vim 1 bks
15 Lisol 1 drigen
16 Cling 4 bks
17 Vixal 3 btl
18 Tussue gulung 8 gulung
19 Handshoop 2 bks
20 Pena 1 ktk
21 Spidol 2 bh
22 Klip kertas 1 ktk
13
Tabel. 5
Daftar Permintaan Rutin Mingguan Dapur Umum
No Nama Barang Jumlah
1 Gula putih 1/2 kg
2 Teh 1 ktk
3 Kopi 1 bks
4 Susu 400 gr 1 ktk
5 Snack kering 2 toples
Tabel. 6
Daftar Permintaan Tidak Rutin
No Nama Barang
1 Resep dokter
2 Slip alkes dan injeksi
3 Slip rincian operasi
4 Sapu lantai
5 Kain pel tangkai
6 Racun serangga
7 Stella sprey
8 Sikat lantai
9 Sikat instrumen
12 Box file, map, plastik file
13 Isolasi, solatif perban
14 Buku Tulis, Buku kunjungan pasien
15 Sandal kamar bedah
14
BAB IV
KESELAMATAN PASIEN
Hampir setiap tindakan medis menyimpan potensi resiko. Banyaknya jenis obat, jenis
pemeriksaan dan prosedur, serta jumlah pasien dan staf Rumah Sakit yang cukup besar,
merupakan hal yang potensial bagi terjadinya kesalahan medis (medical errors). Artinya
kesalahan medis didefinisikan sebagai: suatu Kegagalan tindakan medis yang telah
direncanakan untuk diselesaikan tidak seperti yang diharapkan (yaitu, kesalahan tindakan)
atau perencanaan yang salah untuk mencapai suatu tujuan (yaitu, kesalahan perencanaan).
Kesalahan yang terjadi dalam proses asuhan medis ini akan mengakibatkan atau berpotensi
mengakibatkan cedera pada pasien, bisa berupa NearMiss atau AdverseEvent (Kejadian
Tidak Diharapkan atau KTD).
Near Miss atau Nyaris Cedera (NC) merupakan suatu kejadian akibat melaksanakan
suatu tindakan (commission) atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil
(omission), yang dapat mencederai pasien, tetapi cedera serius tidak terjadi, karena
keberuntungan (misalnya,pasien terima suatu obat kontra indikasi tetapi tidak timbul reaksi
obat), pencegahan (suatu obat dengan overdosis lethal akan diberikan, tetapi staf lain
mengetahui dan membatalkannya sebelum obat diberikan), dan peringanan (suatu obat
dengan overdosis lethal diberikan, diketahui secara dini lalu diberikan antidotenya).
Adverse Event atau Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) merupakan suatu kejadian
yang mengakibatkan cedera yang tidak diharapkan pada pasien karena suatu tindakan
(commission) atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil (omission), dan
bukan karena “underlying disease” atau kondisi pasien.
Oleh karena itu Rumah Sakit Ibu dan Anak Santa Anna, khususnya kamar operasi
menyadari pentingnya memberikan perhatian khusus terhadap masalah keselamatan pasien
ini. Maka demi menjaga mutu pelayanan dan menjamin keselamatan pasien rumah sakit,
Kamar Operasi melakukan langkah-langkah yang dilakukan sebelum memberikan
pelayanan terhadap pasien yang membutuhkan pelayanan di Kamar Operasi. Setelah semua
hal itu telah dilakukan maka dicatat dalam form yang telah disediakan. Langkah-langkah
yang dilakukan dan form yang digunakan untuk melakukan penilaian selama operasi adalah
sebagai berikut:
A. Pre Operasi
1. Persiapan alat
Alat yang akan digunakan dalam proses pembedahan harus benar-benar dalam
kondisi baik dan siap pakai. Adapun peralatan yang perlu disipakan:
a. Instrumen pembedahan
b. Mesin anestesi
c. Emergency kids
d. Obat-oabtan yang diperlukan
15
e. Alat kesehatan yang diperlukan
f. Alat pelindung diri
2. Persiapan pasien
Sebelum dilakukan tindakan pembedahan hendaknya pasien juga harus dilakukan
persiapan-persiapan yang mendukung dalam tindakan pembedahan. Adapun hal-
hal yang harus disiapkan adalah:
a. Puasa
b. Cukuran
c. Persiapan mental (penjelasan prosedur tindakan dan resiko, serta
penanganannya)
d. Penandaan daerah operasi
3. Persiapan petugas
Petugas yang akan melakukan tindakan pembedahan harus sudah benar-benar siap
melakukan tugasnya, sesuai dengan kompetensi masing-masing. Adapun petugas
yang harus ada adalah:
a. Operator/dokter bedah
b. Perawat bedah/asisten/dokter umum yang kompeten
c. Perawat dan atau dokter anestesi
d. Perawat sirkuler.
4. Persiapan administrasi
a. Kelengkapan status pasien
b. Kelengkapan pemeriksaan penunjang, seperti: laboratorium, USG, dan EKG
c. Informed Consent
Observasi pasien dilakukan selama tindakan pembedahan, hal ini dilakukan untuk
menghindari kejadian yang tidak diharapakan selama tindakan pembedahan. Selain itu juga
untuk menghindari kesalahan dari petugas dalam melakukan tindakan selama proses
pembedahan. Observasi tersebut biasanya dilakukan oleh perawat/dokter anestesi dengan
menggunakan lembar observasi intra operasi.
Observasi yang dilakukan adalah tanda-tanda vital, keluhan pasien, reaksi pasien
setelah diberikan obat-obatan, intake-output cairan selama pembedahan.
16
B. Paska Operasi
Observasi post operasi dimulai pasien dipindahkan di ruang pulih sampai pasien
dinyatakan layak untuk pindah ke ruang perawatan. Dan di ruang perawatan
observasi dilanjutkan oleh perawat/bidan ruangan.
Observasi di ruang pulih yang dilakukan adalah tanda-tanda vital dan keluahan pasien
setelah pembedahan. Penilaian kelayakan pasien pindah keruang perawatan
berdasarkan:
17
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
Faktor-faktor yang menimbulkan kecelakaan dan penyakit akibat kerja dapat digolongkan
pada tiga kelompok, yaitu :
18
Dalam kaitannya dengan kondisi dan lingkungan kerja, kecelakaan dan penyakit akibat
kerja dapat terjadi bila :
- Peralatan tidak memenuhi standar kualitas
- Alat-alat produksi tidak disusun secara teratur menurut tahapan proses produksi
- Ruang kerja terlalu sempit, ventilasi udara kurang memadai, ruangan terlalu panas atau
terlalu dingin
- Tidak tersedia alat-alat pengaman
- Kurang memperhatikan persyaratan penanggulangan bahaya kebakaran dll.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan di Kamar Operasi:
- Peraturan keselamatan harus terpampang dengan jelas disetiap ruangan di kamar
operasi
- Harus dicegah jangan sampai terjadi, seorang petugas cidera ketika menjalankan tugas
- Ruangan luas, sehingga memudahkan untuk mobilisasi
- Penerangan lampu yang cukup baik, menghindarkan kelelahan penglihatan petugas
- Perlu diperhatikan pengaturan suhu ruangan, kelembaban, pencegahan debu, dan
pencegahan bahaya kebakaran
- Tempat pembuangan sampah sesuai dengan jenis sampah yang dihasilkan
- Fasilitas cuci tangan yang memadai.
19
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
20
akan di Rumah Sakit dan ditandai oleh rasa panas (kalor), kemerahan (color),
pengerasan (tumor) dan keluarnya nanah (pus) dalam waktu lebih dari 3 x 24 jam.
Operasi Bersih:
Semua jenis operasi yang tidak mengenai daerah yang dapat menyebabkan terjadinya
infeksi, misalnya daerah pencernaan makanan, daerah ginjal dan saluran kencing,
daerah mulut dan tenggorokan serta daerah saluran kelamin perempuan.
Operasi bersih yang dimaksud disini adalah operasi yang dipersiapkan terlebih dahulu
(bedah elektif).
Perkecualian :
Infeksi nosokomial yang terjadi bukan pada tempat luka, operasi, atau terjadinya
peradangan di tempat lain.
Pemeriksaan Penunjang:
Adanya kelainan ringan pada LED dan jumlah Leukosit dalam pemeriksaan darah
rutin. Bila memungkinkan dilakukan biakan (kultur) jaringan yang terinfeksi.
21
Angka ini menunjukkan mutu keperawatan/pelayanan bedah.
Bedah Elektif:
Semua jenis bedah yang dipersiapkan terlebih dahulu, baik pembedahan bersih,
maupun kotor.
Perkecualian :
Bila penyulit yang terjadi, bukan karena pembedahan elektif.
Pemeriksaan Penunjang:
Adanya kelainan pada pemeriksaan darah, kelainan pada luka operasi, atau terjadi
penyulit ditempat/organ lain.
Pemeriksaan Lainnya:
Diperlukan sesuai dengan jenis komplikasinya.
22
Definisi Operasional:
Masa tunggu sebelum operasi elektif: waktu yang diperlukan pasien sejak masuk
Rumah Sakit sampai dilakukannya operasi elektif (catatan : Tidak termasuk waktu
yang diperlukan untuk pemeriksaan penunjang, yang biasanya dilakukan dengan
berobat jalan, pemeriksaan ini harus sudah diselesaikan lebih dahulu).
Saran: tidak boleh lebih lama dari 24 jam.
Perkecualian :
Bila ada hal-hal dipihak penderita yang mengharuskannya menunggu, misalnya
timbulnya penyulit secara tiba-tiba, dan lain-lain.
23
BAB IX
PENUTUP
24