PENDAHULUAN
Kamar 2 M Kamar 1
A
Ruang
R
Dokter
WC
WC
I
Ruan
Ruang
SPOOL g
HOCK
Tindakan Isolas Ruang Ruang
Kamar 3 i Perawat
Ka. Ru
5. Struktur Ruangan
Heriyanto
Uraian Tugas
A. Kepala Ruangan Perawatan Kemuning Atas (Ka. Ru)
Seorang tenaga perawat profesional yang diberi tanggung jawab dan wewenang
dalam mengelola kegiatan pelayana di ruang rawat.
1) Kualifikasi
a) Perawat klinik III (Pendidikan minimal D III keperawatan dengan
pengalaman kerja 8 tahun dengan sertifikasi, S1 keperawatan, pengalaman
dengan sertifikasi, S1 keperawatan, pengalaman kerja 6 tahun).
b) Memiliki sertifikat manajemen keperawatan
c) Memiliki kemampuan kepemimpinan
d) Mempunyai kemauan dan kemampuan mengembangkan diri sesuai dengan
perkembangan IPTEK.
2) Tanggung Jawab
a) Secara administratif bertanggung jawab kepada kepala bidang pelayanan
keperawatan.
b) Secara operasional bertanggung jawab kepada kepala instalasi
3) Tugas pokok
Mengawasi dan mengendalikan kegiatan perawatan di unit kerja dalam lingkup
tanggung jawabnya.
4) Uraian tugas
a) Melaksanakan fungsi perencanaan:
Merencanakan jumlah tenaga yang sesuai dengan kebutuhan ruang rawat
yang berada dibawah tanggungjawabnya.
Merencanakan standar kebutuhan alat dan fasilitas pelayanan
keperawatan diruang rawat
Merencanakan dan menetukan jenis kegiatan yang akan diselenggarakan
sesuai kebutuhan pasien.
Merencanakan pengembangan SDM perawat melalui pembuatan usulan
jadwal pelaksanaan pendidikan dan pelatihan
b) Melaksanakan fungsi pengorganisasian
Mengatur seluruh kegiatan pelayanan dan asuhan keperawatan di ruang
rawat
Menyusun daftar dinas setiap tenaga perawat dan tenaga lainnya sesuai
kebutuhan dan ketentuan yang berlaku.
Mengkoordinasikan seluruh kegiatan asuhan keperawatan yang ada
dengan cara bekerjasama dengan petugas kesehatan lain yang terlibat
dalam pelayanan di ruang tersebut.
Mengadakan pertemuan berkala dengan pelaksana perawat
Mengatur kegiatan pendampingan visit dokter
Mengklasifikasikan pasien menurut tingkat kegawatan, infeksi dan non
infeksi untuk memudahkan perawatan.
Melaksanakan koordinasi dan memelihara hubungan baik dengan kepala
ruangan lain, kepala seksi, kepala bidang, kepala instalasi dan staf medik
fungsional di rumah sakit.
Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik antara petugas,
pasien dan keluarganya.
Melaksanakan model penugasan yang telah menjadi keputusan bersama
kepal instalasi dengan kepala bidang pelayanan keperawatan.
c) Malaksanakan fungsi pelaksanaan
Memimpin jalannya ronde keperawatan
Memberikan orientasi kepada kepada tenaga perawat pelaksana untuk
melaksanakan pelayanan keperawatan sesuai standar yang ditetapkan
Memberikan pengrahan motivasi kepada tenaga perawat pelaksana untuk
melaksanakan pelayanan sesuai standar yang ditetapkan.
Mengenal jenis dan kegunaan peralatan serta mengusahakan
pengadaannya sesuai kebutuhan pasien.
Menyusun permintaan kebutuhan rutin, alat, obat dan bahan lain yang
diperlukan.
Menjamin ketersediaan obat dan peralatan yang siap pakai
Memberikan orientasi terhadap pasien dan keluarganya meliputi
penjelasan tentang peraturan rumah sakit, tata tertib ruang rawat, fasilitas
yang ada dan cara penggunaannya
Memberikan penyuluhan kesehatan terhadap pasien dalam batas
kewenangannya.
Meningkatkan pelaksanaan sistem pencatatan dan pelaporan tentang
perkembangan pasien dan kegiatan lain yang dilakukan secara tepat dan
benar
Memperisapkan dan memelihara kebersihan ruang rawat dan
lingkungannya.
Memeriksa, meneliti pengisian formulir harian pelayanan serta
membubuhkan nama dan tanda tangan pada formulir tersebut
Membuat catatan harian, mingguan dan bulanan mengenai pelaksanaan
kegiatan lain diruang rawat.
Membuat dokumen pelaksanaan rapat koordinasi.
C. Ketua Tim
Seorang tenaga perawat dengan kemampuan klinik yang baik, diberi wewenang
dan tanggungjawab untuk memimpin sekelompok tenaga keperawatan lain dalam
memberikan asuhan keperawatan terhadap sekelompok pasien.
1) Kualifikasi :
a) Perawat klinik II (Pendidikan minimal D III keperawatan atau kebidanan
dengan pengalaman kerja 4 tahun dengan sertifikasi, S1 keperawatan atau
kebidanan, pengalaman kerja 2 tahun)
b) Dapat berkerja sama dengan petugas kesehatan lainnya.
2) Tanggungjawab
Secara operasional dan administratif bertanggungjawab kepada kepala
ruangan.
3) Tugas Pokok
Melaksanakan koordinasi, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan terhadap
pemberian asuhan keperawatan di ruang rawat yang menjadi area tugasnya.
4) Uraian Tugas
a) Melaksanakan fungsi perencanaan.
b) Merencanakan dan menyusun asuhan keperawatan pada sekelompok pasien
yang menjadi tanggungjawabnya, meliputi: pengkajian pasien baru,
menetapkan rencana asuhan keperawatan dan menjelaskan kepada perawat
asosiet
c) Menetapakan perawat asosiet yang bertanggungjawab pada setiap pasien,
setiap giliran jaga. Pembagian pasien dapat didasarkan pada jumlah pasien,
klasifikasi pasien (self care, intermediate care, partial care dan total care)
dan tempat tidur berdekatan.
d) Melaksanakan fungsi pelaksanaan, meliputi:
Membuat kesepakatan dengan klien/keluarga pada awal masuk ruangan
Bertanggung jawab penuh selama 24 jam terhadap asuhan keperawatan
pasien mulai dari pasien masuk sampai keluar rumah sakit.
Mengikuti timbang terima.
Menerima pasien dan mengkaji kebutuhan pasien secara komperhensif.
Membuat tujuan dan rencana keperawatan.
Melaksanakan rencana yang telah dibuat selama ia dinas.
Mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan pelayanan yang diberikan
oleh disiplin lain maupun perawat blain.
Mengevaluasi keberhasilan yang dicapai.
Menerima dan menyesuaikan rencana.
Menyiapkan penyuluhan untuk pulang.
Melakukan rujukan kepada pekerja sosial, kontak dengan lembaga sosial
di masyarakat.
Membuat jadual perjanjian klinik.
Mengadakan kunjungan rumah.
Melaksanakan sentralisasi obat.
Mendampingi visite.
Melaksanakan ronde keperawatan bersama dengan kepala ruangan dan
perawat associate.
Melaporkan perkembangan pasien kepada kepala ruangan.
D. Ketua Shift
Seorang tenaga perawat dengan kemampuan klinik yang baik, diberi wewenang
dan tanggungjawab untuk memimpin tenaga keperawatan lain dalam suatu shift
jaga.
1) Kualifikasi
a) Perawat klinik II (Pendidikan minimal D III keperawatan/kebidanan dengan
pengalaman kerja 4 tahun dengan sertifikasi, S1 keperawatan/kebidanan,
pengalaman kerja 2 tahun)
b) Dapat berkerja sama dengan petugas kesehatan lainnya.
2) Tanggungjawab
Secara operasional dan administratif bertanggungjawab kepada kepala ruangan.
3) Tugas Pokok
Memimpin, mengawasi dan bertanggungjawab dalam pemberian asuhan
keperawata pada shift tertentu.
4) Uraian Tugas
a) Membantu Kepala ruangan mengawasi dan mengendaliakn pelaksanaan.
b) Membantu kepala ruangan menilai hasil kerja perawat pelaksanan.
c) Melaksanakan pendelegasian dari kepala ruangan.
d) Mengatur dan menjalankan pekerjaan administrasi ruangan.
e) Menjaga kebersihan ruangan.
f) Berkordinasi dengan perawat pengawas bila terjadi suatu permasalahan
berkaitan pelayanan dalam lingkup kerjanya.
E. Perawat Pelaksana
Seorang tenaga perawat dengan kemampuan klinik, diberi wewenang dan
tanggungjawab untuk memberikan asuhan keperawatan kepada pasien di ruang
rawat.
1) Kualifikasi
a) Perawat klinik (pendidikan minimal D III keperawatan)
b) Memiliki SIP dan SIK
c) Dapat bekerja sama dengan petugas kesehatan lainnya
2) Tanggung Jawab
Bertanggung jawab kepada kepala ruangan.
3) Tugas Pokok
Melaksanakan asuhan keperawatan di ruangan yang menjadi area tugasnya.
4) Uraian tugas
a) Membaca asuhan keperawatan yang telah disusun dan ditetapkan oleh ketua
tim.
b) Membina hubungan terapeutik dengan pasien dan keluarga.
c) Melaksanakan tindakan keperawatan pada pasien berdasarkan rencana
tindakan yang dibuat ketua tim.
d) Evaluasi tindakan dan mendokumentasikan pada format catatan
perkembangan.
e) Mengikuti visite dokter.
f) Memeriksa kerapihan dan kelengkapan status keperawatan.
g) Mengkomunikasikan kepada ketua tim bila menemukan masalah yang perlu
diselesaikan.
h) Menyiapkan pasien untuk pemeriksaan penunjang diagnostik atau
pelaksanaan operasi.
i) Berperan serta dalam memberikanpendidikan kesehatan kepada
pasien/keluarga yang dilakukan ketua tim.
j) Membantu ketua tim lain yang membutuhkan
k) Mengevaluasi kulaitas asuhan keperawatan dan hasil yang dicapai.
BAB II
PEMBAHASAN
POS
Heriyanto
No Kualifikasi Jumlah
.
1. S1 Keperawatan Ners 2
2. DIII Keperawatan 14
3. Mahasiswa D III Keperawatan 5
4. Mahasiswa D IV Keperawatan 9
5. Mahasiswa S1 Keperawatan Ners 8
TOTAL 38
c) Pengaturan Ketenagaan
Jumlah tenaga yang diperlukan bergantung dari jumlah pasien dan tingkat
ketergantungannya. Klasifikasi derajat ketergantungan pasien dibagi menjadi 3
kelompok, yaitu :
Perawatan minimal, memerlukan waktu 1-2 jam sehari
Perawatan parsial, memerlukan waktu 3-4 jam sehari
Perawatan total, memerlukan waktu 5-6 jam sehari
Tingkat ketergantungan pasien dan kebutuhan perawat berdasarkan
perhitungan Rumus Douglas Jumat, 3 Maret 2017 di Ruang Kemuning Atas
adalah :
TINGKAT JUMLAH
KEBUTUHAN TENAGA
KETERGANTUNGAN
Jenis Pasien Jumlah PAGI SORE MALAM
Minimal 1 1 X 0,17 = 1 X 0,14 = 1 X 0,07 =
0,17 0,14 0,07
Parsial 8 8 X 0,27 = 8 X 0,27 = 8 X 0,10 =
2,16 2,16 0,80
Total 11 11 X 0,36 = 11 X 0,36 = 11 X 0,20 =
3,96 3,96 2,20
6,29 6,26 3,01
JUMLAH 20
6 Orang 6 Orang 3 Orang
TOTAL 20 15 Perawat
Pagi : 6 Perawat
Sore : 6 Perawat
Mala : 3 Perawat +
m
15 Perawat
Ruang Soka /
Thalasemia
- Sebelah selatan
berbatasan dengan
Ruang Wijaya
Kusuma
- Sebelah barat
berbatasan dengan
Ruang Dahlia
- Sebelah timur
berbatasan dengan
- Sebelah utara
Kamar Operasi
berbatasan dengan
2. Denah
(2)
L
(3)
E
Kamar 2 M Kamar 1
(4)
A
WC Ruang WC
(5) Dokter R
(6)
Ruang Ruang
(7) Ruan
Ruang
SPOOL g Perawat
HOCK
Tindakan Isolas Ka. Ru
(8) Kamar 3 i
(9)
KEPUASAN PASIEN
TIDAK PUAS; 10%
CUKUP PUAS; 30%
PUAS; 60%
(241)
b. Fungsi Pengorganisasian
(242) St (243) Menurut karu didapatkan
ruktur data bahwa metode
Organ penugasan yang dilakukan
isasi menggunakan metode tim,
melalui 2 tim.
(259)
c. Fungsi Pengarahan
(260) O (261) Menurut karu operan
veran dilakukan tiap awal shif
yang dipimpin oleh kepala
ruang dan efektif dalam
bekerja ada pelaksanaan
operan diruangan. Dilakukan
3 kali sehari
(272)
d. Pengendalian
(273) In (274) Menurut Karu sudah ada
dikato tim pengendalian mutu dan
r dilakukan pencatatan dan
Mutu pelaporan data indikator mutu
(283)
B. Analisa SWOT
(284) Analisa SWOT adalah sebuah bentuk analisa situasi dan kondisi yang
bersifat deskriptif (memberi gambaran). Analisa ini menempatkan situasi dan
kondisi sebagai sebagai faktor masukan, yang kemudian dikelompokkan menurut
kontribusinya masing-masing. Satu hal yang harus diingat baik-baik oleh para
pengguna analisa SWOT, bahwa analisa SWOT adalah semata-mata sebuah alat
analisa yang ditujukan untuk menggambarkan situasi yang sedang dihadapi atau
yang mungkin akan dihadapi oleh organisasi, dan bukan sebuah alat analisa ajaib
yang mampu memberikan jalan keluar yang cespleng bagi masalah-masalah yang
dihadapi oleh organisasi.
(285) Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu :
1. Strength (S), adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari
organisasi atau program pada saat ini.
2. Weakness (W), adalah situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari
organisasi atau program pada saat ini.
3. Opportunity (O), adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang diluar
organisasi dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi dimasa depan.
4. Threat (T), adalah situasi yang merupakan ancaman bagi organisasi yang
datang dari luar organisasi dan dapat mengancam eksistensi organisasi dimasa
depan.
(286) Dibawah ini adalah analisis penyusun, setelah melakukan pengumpulan
data dengan wawancara, observasi dan studi kepustakaan yang dilakukan selama
praktik klinik manajemen keperawatan. Berikut adalah Analisis SWOT di Ruang
Kemuning Atas :
(287)
(288)
(289)
(290)
(291)
(292)
(293)
2. Saran
(323) Berdasarkan hasil simpulan diatas, disarankan kepada :
1 Pimpinan / kepala
2 Pemeliharaan sarana dan prasarana yang memadai
3 Penambahan tenaga keperawatan di Ruang Kemuning Atas
4 Subdepartemen Keperawatan
a Melakukan supervisi secara teratur ke ruangan agar kemampuan yang sudah
terbentuk menjadi budaya kerja yang terus dipertahankan dan ditingkatkan,
memberi pujian terhadap hasil yang telah dicapai untuk meningkatkan motivasi
dan kualitas kerja perawat.
b Memberikan pengkayaan fungsi manajerial bagi kepala ruangan terutama pada
fungsi pengawasan.
5 Kepala Ruangan dan Ketua Tim
a Melakukan audit keperawatan secara berkala pada pasien yang akan pulang atau
dalam proses perawatan.
b Melakukan supervisi tingkat ruang sesuai dengan acuan yang ada yang telah
ditentukan
6 Perawat Pelaksana
a Membudayakan kegiatan yang telah ajarkan dan menjadikan suatu rutinitas
kegiatan.
b Membudayakan membaca dan menulis asuhan keperawatan pasien
c Meningkatkan kemampuan dan pengetahuan untuk menunjang profesionalisme
perawat.
7 Mahasiswa praktek yang akan datang diharapkan dapat memantau serta melakukan
pengumpulan data yang lebih baik lagi, sehingga dapat memberikan inovasi yang
lebih memberikan dampak atau pengaruh positif bagi ruangan yang ditempati untuk
praktik klinik manajemen keperawatan.
(324)