Anda di halaman 1dari 16

LAYANAN KONSULTASI

PRODUK LAYANAN

1. Bidang Pemerintahan dan


Aparatur
2. Bidang Pengelolaan Keuangan
dan Aset Daerah;
3. Bidang Pembangunan Fisik
4. Bidang Pembangunan Sosial
Ekonomi dan Budaya;
5. Bidang Khusus : Tindak Lanjut
Rekomendasi hasil Pemeriksaan

JENIS LAYANAN

1. Manajemen Keuangan
Negara/Daerah
2. Pelaksanaan SPIP
3. Pengelolaan Keuangan Daerah
4. Tindak Lanjut Rekomendasi
Hasil Pemeriksaan : BPK,
BPKP, Inspektorat Provinsi,
Inspektorat Kabupaten serta
APF Lainnya
5. Tata Kelola Keuangan Desa;
6. Asistensi Realisasi Keuangan
Daerah untuk SKPD
7. Akuntabilitas Kinerja SKPD
8. Pengelolaan BMD
9. Penyusunan RKA SKPD &
PPKD
10. Tata Kelola Dana BOS, DAK
“IKLAN KORAN PEMDA” Sekolah
KLINIK LAYANAN KONSULTASI PENYELENGGARAAN 11. Pengaduan Masyarakat di
SKPD
PEMERINTAHAN DAERAH 12. Masalah Khusus lainnya yang
terkait dengan
Inspektorat Kabupaten Lombok Barat telah mengembangkan Inovasi penyelenggaraan
Sistem Pelayanan Publik untuk berpartisipasi dalam membangun Tata pemerintahan daerah
Kelola Pemerintahan yang Baik dan Pemerintahan yang Bersih di 13. Pengadaan Barang dan Jasa;
14. Sistem Perencanaan Program
Kabupaten Lombok Barat. Kegiatan SKPD;
APIP Inspektorat Kabupaten Lombok Barat menyumbangkan keahlian 15. Pendapatan Asli Daerah;
dan kompetensinya secara intensif dengan memberikan Layanan 16. Dana Hibah dan Bantuan
Konsultasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah untuk memberikan Sosial
keyakinan, peringatan dini dan konsultasi dalam membangun tata
kelolapemerintahan yang baik dan bersih, sedangkan Interaksi ekstensif
dan implementasinya kami lakukan dengan berbagai stakeholder
INSPEKTORATKABUPAT
dengan dukungan serta keterlibatan APIP yang kami miliki sesuai
EN LOMBOK BARAT
dengan kompetensinya sehingga menjadi penyumbang terbesar bagi
Jl. Soekarno-Hatta,
kemajuan kapabilitas APIP Inspektorat Kabupaten Lombok Barat. Giri Menang Gerung.
Kab. Lombok Barat
Telp. (0370) 681030

APIP APIK
INSPEKTORATKABUPATEN
www.inspektorat
17@gmail.com
LOMBOK BARAT
1

I
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK BARAT
I N S P E K T O R A T
Jalan Soekarno-Hatta Telp / fax. (0370) 681030
Gerung

“IKLAN KORAN PEMDA”


KLINIK LAYANAN KONSULTASI PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN DAERAH

A. PENDAHULUAN
Dalam upaya meningkatkan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara/daerah, kualitas
pelayanan publik, serta menekan kasus illegal act, dan fraud yang dilakukan oleh pejabat publik
sudah menjadi sorotan dan kritikan masyarakat saat inisehingga perlu adanya langkah kongkrit
upaya untuk mempercepat tercapainya proses tata kelola pemerintahan yang baik dan
pemerintahan yang bersih pada setiap penyelenggara pemerintah.

Sesuai Visi Reformasi Birokrasi Tahun 2010 – 2025, menghendaki terwujudnya


pemerintahan kelas dunia, dimana perubahan pada area pengawasan bertujuan untuk
mewujudkan pemerintahan yang bersih dan bebas dari KKN menuju clean government. Grand
design reformasi birokrasi 2010-2025, mengharuskan adanya penataan dan penguatan
organisasi, tata laksana, manajemen sumber daya manusia aparatur, pengawasan,
akuntabilitas, kualitas pelayanan publik, mind set dan culture set yang selaras dengan peran
APIP yang efektif sebagaimana yang tertuang pada Pasal 11 PP 60 Tahun 2008.

APIP Inspektorat Kabupaten Lombok Barat telah menetapkan praktik profesional audit
internal secara seragam dan selaras sepenuhnya standar audit dengan Outcome yang
diharapkan APIP mampu meningkatkan kinerja (ekonomis, efisiensi, dan efektifit) dengan
melakukan performance audit/value for money audit serta memberikan advisory services untuk
perbaikan govemance process, risk management, control organisasi di Pemerintahan
Kabupaten Lombok Barat. Meskipun demikian APIP harus tetap melakukan compliance auditing
untuk memberikan keyakinan yang memadai atas ketaatan pada ketentuan, mampu mencegah,
mendeteksi, dan menangkal tindak pelanggaran terhadap ketentuan.

Berdasarkan Keputusan Inspektur Kabupaten Lombok Barat Nomor 800/317


/Inspektorat/2014 Tentang Grand Design Peningkatan Kapabilitas APIP Inspektorat Kabupaten

2
Lombok Barat Dari Level 2 ke Level 3 Tahun 2014-2015 melakukan langkah terobosan dengan
membentuk Klinik Layanan Konsultasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (IKLAN KORAN
PEMDA) yang dirintis sejak Januari 2015 dan di launching pada tanggal 30 November 2015
bertempat di Hotel Jayakarta, Senggigi dengan dihadiri oleh Kepala Deputi Bidang
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah BPKP Jakarta, Kepala BPKP Perwakilan Provinsi, Para
Inspektur lingkup Provinsi NTB, Kepala SKPD, Kepala Desa dana APIP Inspektorat Kabupaten
Lombok Barat.

B. PELAKSANAAN
1. DASAR PELAKSANAAN
a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pemerintahan
Daerah;
b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan
Publik;
c. Peraturan Pemerintah Nomor 79Tahun2005 tentang Pedoman Pembinaan dan
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
d. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014 tentang Peningkatan
Kualitas Sistem Pengendalian Intern Dan Keandalan Penyelenggaraan Fungsi
Pengawasan Intern DalamRangka Mewujudkan Kesejahteraan Rakyat;
e. PeraturanMenteriNegaraPendayagunaanAparaturNegaraNomorPER
05/M.PAN/04/2009 tentang Pedoman Umum Penanganan Pengaduan Masyarakat
Bagi Instansi Pemerintah;
f. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 Tentang Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah;
g. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 25/KEP
/M.PAN/2 /2004tentangPedomanPenyusunanIndeksKepuasan Masyarakat Unit
Pelayanan Instansi Pemerintah;
h. Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Barat Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2014 – 2019;
i. Peraturan Bupati Lombok Barat Nomor 37 Tahun 2011 Tentang Rincian Tugas dan
Fungsi dan Tata Kerja Inspektorat Kabupaten Lombok Barat;

2. TEKNIK PENYELENGGARAAN :

3
a. Prinsip Penyelenggaraan
1) Prinsip Kesederhanaan:
Prosedur pelayanantidak berbelit-belit, dari mulai diterima sampai dengan selesai
konsultasi.
2) Prinsip Kejelasan:
Persyaratan administratif : mengisi registrasi dan diteruskan ke unit layanan
konsultasi;Ditangani oleh
Unitkerja/pejabatyangberwenangdanbertanggungjawabsesuai materi konsultasi
dan penyelesaian keluhan/persoalan/sengketa dalam pelaksanaanpelayanan
kegiatan;Tidak dipungut Biaya
3) Prinsip Kepastian Waktu:
Pelaksanaanpelayanan konsultasi dapatdiselesaikandalamkurun waktu tertentu
dan apabila membutuhkan penanganan lanjutan langsung dikoordinasikan dan
diputuskan pada saat itu juga.
4) Prinsip Akurasi:
a) Produk Pelayanan
Produk Layanan diberikan secara benar dan tepat sesuai jenis layanan dan
tetap mengacu pada ketentuann yang ada
b) Tanggung Jawab:
Pimpinan penyelenggara pelayanan konsultasi atau pejabat yang ditunjuk
bertanggung jawab atas penyelenggaraan layanan konsultasi dan
penyelesaian keluhan/persoalan dalam pelaksanaan pelayanan kegiatan
c) Kelengkapan Sarana dan Prasarana:
Tersedianyasarana dan prasaranakerja, peralatankerja, dan
pendukunglainnyayangmemadai, termasukpenyediaansarana teknologi
telekomunikasi dan informatika (telematika).
5) Prinsip Kemudahan Akses:
Tempatdan lokasiserta saranapelayanan yang memadai, mudah dijangkau oleh
masyarakat (stakeholders), dengan memanfaatkan teknologi telekomunikasi dan
informatika.
6) Prinsip Kedisiplinan, Kesopanan dan Keramahan :

4
Pelaksanapelayanan harusbersikapsopan,santun,ramah dan disiplin serta
memberikan pelayanan secara ikhlas dengan tetap mengacu pada Kode Etik

7) Prinsip Kenyamanan :
Lingkungan pelayanan harus tertib, teratur, dan ketersediaan ruang tunggu yang
nyaman, bersih, rapi serta lingkungan yang indah dan sehat dengan dilengkapi
fasilitaspendukung pelayanan, seperti tempat parkir, toilet, tempat ibadah dan
lain-lain untuk mendukung prinsip kenyamanan

b. Pola Layanan Konsultasi


Pola penyelenggaraan Layanan konsultasi meliputi:
1) fungsional, yaitu pola pelayanan konsultasi yang diberikan oleh Bidang/Unit Kerja
selaku Pelaksana sesuai dengan tugas, fungsi dan kewenangannya;
2) terpusat, yaitu pola pelayanan diberikan secara tunggal oleh Unit Layanan;
3) terpadu, terdiri atas:
a) terpadu satu atap, yaitu pola pelayanan terpadu satu atap diselenggarakan
dalam satu tempat yang meliputi berbagai jenis pelayanan konsultasi;
b) terpadu satu pintu, yaitu pola pelayanan terpadu satu pintu yang
diselenggarakan pada satu tempat untuk berbagai jenis pelayanan yang
memiliki keterkaitan proses dan dilayani melalui satu pintu.
c) Gugus tugas, yaitu petugas pelaksana layanan konsultasi secara perorangan
atau dalam bentuk gugus tugas yang ditempatkan pada unit Klinik Layanan
Konsultasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.

c. Standar Layanan Konsultasi :


Penyelenggara wajib menyusun, menetapkan dan menerapkan standar operasional
prosedur sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

d. Produk Layanan ;
Produk pelayanan adalah hasil pelayanan yang diberikan dan diterima sesuai
dengan ketentuan Standar Operasional Prosedur yang telah ditetapkan. Produk
pelayanan dapat berupa penyelenggaraan layanan konsultasi pelaksanaan tugas pokok

5
dan fungsi, pengelolaan Sumberdaya Manusia, Pengelolaan Keuangan, dan
Pengelolaan sarana dan Prasarana dan masalah khusus lainnya

e. Kompetensi Pelaksana
Kompetensi pelaksana adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh pelaksana meliputi
pengetahuan, keahlian, ketrampilan dan pengalaman. Penyusunan komponen
kompetensi pelaksana untuk memberikan gambaran mengenai dukungan
kemampuan petugas;

f. Syarat Pelaksana
Untuk memberikan Layanan dibutuhkan Pelaksana yang memiliki pengetahuan,
keahlian, keterampilan dan pengalaman yang harus dimiliki oleh setiap pelaksana atau
petugas dalam menjalankan tugas penyelenggaraan pelayanan;

g. Pengawasan Internal
Pengawasan internal adalah sistem pengendalian intern dan pengawasan langsung
yang dilakukan oleh pimpinan satuan kerja atau atasan langsung pelaksana.
Pengawasan internal merupakan pengawasan yang difokuskan sebagai manajemen
pengendalian internal yang berperan untuk menjamin aktivitas penyelenggaraan
pelayanan agar dapat berjalan optimal dan konsisten sesuai dengan standar pelayanan
yang telah ditetapkan.

h Penanganan Pengaduan, Saran, Dan Masukan


Penanganan pengaduan, saran, dan masukan adalah tata cara pelaksanaan
pengelolaan pengaduan dan tindak lanjut. Merupakan mekanisme pengelolaan
pengaduan, masukan berupa kritikan, saran/usulan dari masyarakat sebagai reaksi
terhadap permasalahan yang terjadi dalam penyelenggaraan pelayanan. Masukan
masyarakat penting untuk dikelola secara proporsional sebagai bahan untuk koreksi
dan upaya perbaikan kebijakan pelayanan selanjutnya.

I .Jumlah Pelaksana

6
Jumlah pelaksana adalah informasi mengenai komposisi atau jumlah petugas yang
melaksanakan tugas Layanan Konsultasi sesuai pembagian dan uraian tugasnya.

j. Jaminan Pelayanan
Jaminan pelayanan adalah memberikan kepastian pelayanan dilaksanakan sesuai
dengan standar pelayanan

k. Jaminan Keamanan Dan Keselamatan Pelayanan


Jaminan Keamanan dan Keselamatan Pelayanan adalah dalam bentuk komitmen
untuk memberikan kepastian rasa aman, bebas dari bahaya, dan risiko keragu-ragu;

l.EVALUASI KINERJA PELAKSANA


Evaluasi kinerja pelaksana adalah penilaian untuk mengetahui seberapa jauh
pelaksanaan kegiatan sesuai dengan standar pelayanan.

3.MAKLUMAT PELAYANAN
a. PenyelenggarawajibmenyusundanmenetapkanMaklumatLayanan yang merupakan
pernyataan kesanggupan Penyelenggara dalam melaksanakan pelayanan sesuai
dengan standar pelayanan.
b. Hal-hal yang perlu dimuat dalam Maklumat Pelayananadalah:
1) Pernyataanjanjidankesanggupanuntukmelaksanakanpelayanan sesuai dengan
Standar pelayanan secara konsisten.;
2) Pernyataankesediaanuntukmenerimasanksiapabilamemberikan pelayanan tidak
sesuai Standar pelayanan.
3) MaklumatPelayananwajibdipublikasikan.

5. JENIS LAYANAN KONSULTASI


a. Manajemen Keuangan Negara/Daerah
b. Pelaksanaan SPIP
c. Pengelolaan Keuangan Daerah
d. Pelaksanaan Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pemeriksaan : BPK, BPKP, Inspektorat
Provinsi, Inspektorat Kabupaten serta APF Lainnya
e. Tata Kelola Keuangan Desa;

7
f. Asistensi Realisasi Keuangan Daerah untuk SKPD
g. Akuntabilitas Kinerja SKPD
h. Pengelolaan Barang Milik Daerah (BMD);
i. Penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA) SKPD dan PPKD
j. Tata Kelola Dana BOS , BSM, DAK Sekolah;
k. Penanganan Pengaduan Masyarakat di SKPD
l. Masalah Khusus lainnya yang terkait dengan penyelenggaraan pemerintahan daerah
m. Pengadaan Barang dan Jasa;
n. Sistem Perencanaan Program Kegiatan SKPD;
o. Pendapatan Asli Daerah;
p. Dana Hibah dan Bantuan Sosial

4. PENANGANAN PENGADUAN
Apabila dalam pelaksanaan Layanan Konsultasi tersebut bersifat pengaduan maka diberlakukan
sikap kehati-hatian karena untuk memberikan Layanan konsultasi harus sesuai dengan
Mekanisme Pengaduan :
a. Mekanisme dan sistem penanganan pengaduan harus memenuhi :
1) aspek institusional;
2) aspek prosedural;
3) bersifat integratif; dan
4) bersifat komprehensif.

b. Prinsip penanganan pengaduan olehpenyelenggara meliputi:


1) objektivitas;
2) koordinasi;
3) efektivitas dan efisiensi;
4) akuntabilitas; dan
5) transparan

5. SIKAP DAN PERILAKU


Penyelenggara dalam melaksanakan layanan Konsultasi wajib memiliki tata perilaku
sebagai kode etik dalam memberikan layanan konsultasi sebagai berikut :

a. Bertindak jujur, disiplin, proposrsional dan professional;


b. Bertindak adil dan non diskriminatif peduli, teliti dan cermat;
c. bersikap ramah dan bersahabat dan tersenyum;
d. bersikaptegasdantidakmemberikanpelayananyangtidakberbelit- belit;

8
e. bersikap mandiri dan dilarang menerima imbalan dalam bentuk apapun;
f. perilakulainyangmenunjangterlaksananyapenyelenggaranpelayanan publik yang cepat,
tepat dan akurat.

6. PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN

a. Komitmen Penyelenggara Layanan ;


b. Perubahan pola pikir terhadap fungsi pelayanan;
c. Partisipasi pengguna layanan;
d. Kepercayaan;
e. Kesadaran Penyelenggara dan Pelaksana;
f. Keterbukaan;
g. ketercukupan dan pengelolaan anggaran yang efektif dan efesien;
h. tumbuhnya rasa memiliki;
i. adaanya survey kepuasan masyarakat;
j. kejujuran;
k. realistis dan cepat;
l. umpan balik dan hubungan masyarakat;

7. GUGUS KENDALI MUTU


UntukmenghasilkanmutupelayananpadaPenyelenggarapelayanan publik diperlukan
penerapan kendali mutu dalam proses penyelenggaraan pelayanan publik.

8. PEMBINAAN DAN PENGAWASANSERTA EVALUASI

a. Pembinaan dan Pengawasan

1) Pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan Layanan


Konsultasidilakukan oleh Inspektur selaku Penanggung-jawab Pengelolaan Layanan
konsultasi dengan tujuan agarpelaksanaan pelayanan yang diberikan lebih
berkualitas sesuai dengan standar pelayanan yang telah ditetapkan.
2) UntukperbaikanLayanan Konsultasi, pembinaandanpengawasanharus dilakukan
secara terus-menerus dan berkelanjutan salah satunya melalui penghargaan dan
sanksi.

9
3) Dalamrangkameningkatkanfungsi layanan ,penyelenggara Layanan dapat
bekerjasama dengan berrbagai pihak terkait sesuai dengan materi Layanan :
BPK,BPKP, KPK, Ombudsmen dan Kementerian Teknis yang terkait

b. Evaluasi

1) EvaluasipenyelenggaraanLayanan adalahrangkaiankegiatan dengan


membandingkan hasil Layanan Konsultasi antara yang direncanakan dengan yang
telah direalisasikan melalui evaluasi faktor-faktor yang mempengaruhi
keberhasilan atau kegagalan dalam rangka perbaikan kualitas layanan konsultasi
tersebut.

2) DalamrangkaoptimalisasiLayanan,Penyelenggaramelakukan
evaluasisecaraberkalasetiap1 (satu) semester.

9. KEWAJIBAN DAN LARANGAN


a. Kewjiban Penyelenggara dan Pelaksana
1) Kewajiban Penyelenggara:
a) Menyusun dan menetapkan standar layanan konsultasi;
b) menyusun, menetapkan, dan mempublikasikan Maklumat Layanan Konsultasi;
c) memberikan keyakinan dan jaminan atas layanan konsultasi ;
d) menempatkan Pelaksana yang berkompeten;
e) menyediakansarana,prasarana,dan/ataufasilitaspelayanan yang mendukung
terciptanya iklim pelayanan yang sehat secara bertahap;
f) memberikan pelayanan yang berkualitas sesuai dengan asas-asas
penyelenggaraan layanan konsultasi;
g) berpartisipasi aktifdan mematuhi peraturanperundang-undangan yang
terkait dengan penyelenggaraan layanan konsultasi;
h) memberikan pertanggung-jawaban terhadap layanan konsultasi yang
diselenggarakan;
i) memberikan informasi yang terkait dengan layanan konsultasi kepada
penyelenggara, pelaksana yang lain ataupun pengguna layanan konsultasi;

10
j) menanggapi dan mengelola pengaduan masyarakat melalui mekanisme
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

2) Kewajiban Pelaksana

a) melakukan kegiatan pelayanan sesuai dengan penugasan yang diberikan oleh


Penyelenggara;
b) bertanggungjawab atas pelaksanaan pelayanan sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan;
c) memenuhipanggilanataumewakiliSKPDdanBUMDuntukhadir atau
melaksanakan perintah berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
undangan, atas permintaan Penyelenggara;
d) mempertanggungjawabkan pelayanan yangtelahdilakukan,dalam hal yang
bersangkutan mengundurkan diri atau melepaskan jabatan;
e) melakukanevaluasisertamenyusunlaporankeuangandankinerja kepada
Penyelenggara secara berkala;
f) memberikan informasi yang terkait dengan pelayanan;
g) menanggapi dan mengelola pengaduan masyarakat melalui mekanisme
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

b. Larangan Penyelenggara dan Pelaksana


1) meninggalkantugasdankewajiban,sesuai dengan jadwal yang ditetapkan tanpa
pemberitahuan sebelumnya;
2) menambah Pelaksana tanpa persetujuan Penyelenggara;
3) membuatperjanjiankerjasamadenganpihaklaintanpapersetujuanPenyelenggara;
4) melanggar asas-asas penyelenggaraan pelayanan publik; dan
5) menerima imbalan dalam bentuk apapun dari masyarakat yang terkait langsung
atau tidak dengan penyelenggaraan pelayanan.

C. PENUTUP

Selaras dengan Visi dan Misi Inspektorat Kabupaten Lombok Barat sebagai Aparat Pengawas
Intern Pemerintah (APIP) yang Akuntabel, Profesional, Integriras dan Kompeten (APIK) untuk
11
Mewujudkan Akuntabilitas Keuangan Negara / Daerah yang Berkualitas telahmembuka
Layanan Konsultasi “IKLAN KORAN PEMDA” (Klinik Layanan Konsultasi Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah Kabupaten Lombok Barat dalam rangka mendukung tata
kepemerintahan yang baik dan bersih, dan membina penyelenggaraan sistem pengendalian
intern pemerintah daerah. Semoga Bermanfaat

Gerung, 30 November 2015

Inspektur,

Ir. H. Rahmat Agus Hidayat, MM


NIP. 19590517 198603 1 019

12
“IKLAN KORAN PEMDA”
KLINIK LAYANAN KONSULTASI
PENYELENGGARAANPEMERINTAHAN DAERAH

INSPEKTORAT
KABUPATEN LOMBOK BARAT
NOVEMBER TAHUN 2015

13
LAMPIRAN :

DOKUMEN ADMINISTRASI :

1. REGISTRASI TAMU;
2. BUKU TAMU PENYELENGGARA
3. BUKU KEGIATAN PELAKSANA LAYANAN KONSULTASI
4. BUKU SARAN DAN PESAN TAMU ;

14
REGISTRASI TAMU Nomor :

INSPEKTORAT Identitas Tamu :

KABUPATEN LOMBOK BARAT Jumlah Tamu :

Hari/Tanggal :
Nama :
Status * :
Instansi :
Jabatan :
Email :
Hp/Telp :
Alamat :
Keperluan :

Saran Tujuan : PELAKSANA


1. IRBAN WILAYAH I
2. IRBAN WILAYAH II
3. IRBAN WILAYAH III
4. IRBAN WILAYAH IV

TTD Petugas TTD Tamu TTD Penerima

15
(……………………………………….) (………………………………………..) (………………………………………….)

Beberapa peran aktif Deputi Pengawasan Bidang Penyelenggaraan Keuangan Daerah, dalam
reformasi birokrasi ini, khususnya di bidang Manajemen Keuangan Negara dan Manajemen Sektor
Publik antara lain adalah pengembangan Program Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Daerah
(SIMDA), penyusunan Petunjuk Fasilitasi Penyelenggaraan SPIP pada Pemerintah Daerah, Pedoman
Audit Kinerja Pelayanan Pemerintah Daerah, Pedoman Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah, Pedoman Asistensi Pemanfaatan Anggaran dan Asistensi Menjalankan
Peraturan Terkait dengan Pemanfaatan Anggaran, Pedoman Monitoring Dana Alokasi Khusus(DAK)
dan Dana Penguatan Desentralisasi Fiskal dan Percepatan Pembangunan Daerah(DPDF-PPD),
Pedoman Evaluasi atas Proses Penyusunan dan Penetapan APBD, dan beberapa kajian di bidang
pengelolaan keuangan daerah.

Tentunya peran aktif Deputi Pengawasan Bidang Penyelenggaraan Keuangan Daerah dalam
reformasi birokrasi ini masih perlu ditingkatkan, baik kualitas maupun kuantitasnya. Melalui
penyajian informasi kegatan-kegiatan yang telah dilakukan, diharapkan akan semakin mendorong
peningkatkan kinerja Deputi Pengawasan Bidang Penyelenggaraan Keuangan Daerah sehingga
keberadaan BPKP ini semakin dirasakan manfaatnya oleh para Stakeholders

16

Anda mungkin juga menyukai