Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa apabila dua buah benda bermuatan
listrik sama maka akan memunculkan gaya tolak-menolak, sedangkan apabila dua
buah benda bertemu dan memiliki muatan listrik berbeda maka akan
menimbulkan gaya tarik-menarik. Dapat dikatakan juga apabila interaksi muatan
sejenis adalah tolak-menolak, dan interaksi muatan tidak sejenis adalah tarik-
menarik.
Pada percobaan kedua yaitu cara membuat magnet dengan melakukan 3
cara yaitu menggesek, elektromagnetik, dan induksi.
1. Cara pertama pembuatan magnet dengan menggesek melalui beberapa
tahap dan hasil yang diperoleh ialah :
a) Menyiapkan sebuah paku besi yang bukan magnet, lalu mendekatkan
dengan ujung paku tersebut pada beberapa klip kertas, dan menunjukan
bahwa paku tidak memiliki sifat kemagnetan sebelum digosok pada
magnet batang dan paku tidak mampu menarik klip.
b) Menggesek paku besi pada magnet batang dengan satu arah secara
berulang kira-kira 10 detik, lalu mendekatkan batang paku besi yang
telah digosok pada beberapa klip, sehingga memperoleh hasil bahwa
paku memiliki gaya magnet tetapi tidak bertahan lama dan paku hanya
bisa mengangkat 1 klip dalam waktu menggosok selama 10 detik.
c) Melakukan hal yang sama seperti nomer 2 , namun dalam waktu yang
lebih lama, misal 40 detik, hasil yang diperoleh ialah paku memiliki
gaya kemagnetan yang lebih kuat, hal ini dibuktikan dengan paku
mampu mengangkat 2 klip dengan waktu yang cukup lama kurang lebih
2 menit.
2. Cara kedua pembuatan magnet dengan elektromagnetik dengan hasil yang
diperoleh ialah :
a. Setelah dirangkai maka paku menjadi magnet hal ini dikarenakan
paku mendapat arus listrik dari baterai melalui kumparan yang
dililitkan pada paku. Dibuktikan dengan adanya 25 kumparan
mampu mengangkat 7 klip kertas.
b. Setelah paku dirangkai sebanyak 25 kumparan, kemudian
didekatkan dengan paku lain, maka paku dapat menarik paku lain
hingga setengah berdiri. Dari hal itu dapat diketahui paku sudah
menjadi magnet.
c. Setelah paku dirangkai dan ditambah kumparan yang awalnya 25
kumparan menjadi 40 kumparan, bila didekatkan maka paku dapat
menarik paku lain hingga berdiri bahkan terangkat. Dari hal itu
maka dapat diketahui bahwa paku telah menjadi magnet.
d. Setelah kumparan pada paku dikurangi menjadi 15 kumparan,
maka yang terjadi adalah paku tersebut tetap menjadi magnet
namun daya tariknya kurang kuat, paku hanya mampu menarik
paku lain tidak sampai setengah berdiri.
Dari semua hasil tersebut terlihat bahwa sebuah paku dapat menjadi
magnet dengan cara elektromagnetik yaitu dengan melalui arus listrik yang
bersumber dari baterai. Semakin banyak lilitan kumparan pada paku maka
semakin kuat daya magnet yang akan diperoleh, begitu sebaliknya.
3. Cara ketiga pembuatan magnet dengan cara induksi denga hasil yang
diperoleh ialah :
a) Memegang magnet baatang pada salah satu ujung kutub,
sedangkan kutub lainnya menjadi pusat bumi.
b) Ujung klip kertas dapat menempel dengan kuat pada magnet
karena magnet hanya menarik 1 buah klip kertas
c) Ujung kliv kertas yang ke-2 dapat menempel pada ujung klip kertas
yang pertama yang ujung lainnya sudah menempel dimagnet. Hal
ini terjadi karena klip kertas yang pertama terkena proses induksi
magnet sehingga klip dapat menjadi magnet juga.
d) Ujung klip kertas yang ke-3 dapat menempel pada ujung klip kertas
yang ke-2. Begitu pula dengan ujung klip kertas yang ke-4 juga
dapat menempel pada ujung klip kertas yang ke- 3. Hal ini dapat
terjadi karena klip kertas yang ke -2 dan ke – 3 telah menjadi
magnet karena telah terkena proses induksi magnet. Namun
terdapat kekurangan yaitu daya tarik atau menempelnya semakin
lama semakin mmelemah.
Dari hal tersebut terlihat bahwa suatu benda dapat menjadi magnet dengan
melalui proses induksi magnet. Namun daya tarik magnetnya semakin
banyak klip kertas maka semakin lemah daya tarik magnetnya.
Kesimpulan
1. Menunjukan adanya muatan listrik suatu benda akibat yang timbul dari
sifat muatan dibuktikan dengan gesekan antara bola pingpong yang
digesekan dengan wol maka elekton dari kain wol berpindah pada bola
pingpong. Apabila dua buah bola pingpong memiliki muatan yang sama
maka akan timbul gaya tolak-menolak, namun apabila sisi kanan bola
pingpong dan sisi kiri bola memiliki muatan berbeda akibat dari gesekan
antara sisi kanan dengan wol dan sisi kiri dengan plastik maka akan
terbentuk dua muatan yang berbeda dan menimbulkan gaya tarik-menarik.
2. Gaya elektrostatika itu sendiri adalah gaya yang timbul pada dua benda
yang memiliki muatan listrik statis. Hal ini dapat di buktikan dengan dua
buah benda yang digosokkan satu sama lain. Sebagai contoh adanya gaya
elektrostatika ialah sisir plastik yang digosokkan dengan rambut kering
mampu menarik potongan-potongan kertas kecil. Hal tersebut dapat terjadi
dikarenakan sisir plastik yang telah digosokkan dengan rambut menjadi
bermuatan listrik. Muatan listrik inilah yang mampu menarik kertas kecil
tersebut.
3. A. Menggesek : pembuatan magnet dengan menggesek dapat dilakukan
dengan menggesekan paku pada magnet batang dengan searah, dan apabila
gesekan semakin banyak dan lama maka kekuatan magnet juga semakin
kuat.
B. Elektromagnetik : pembuatan magnet dengan cara ini yaitu melalui arus
listrik bersumber baterai dengan melilitkan kumparan pada paku kemudian
paku akan berbuah menjadi magnet. Semakin banyak lilitan kumparan
maka semakin kuat kekauatan magnetnya.
C. Induksi : pembuatan magnet dengan cara induksi ini ialah dengan
menempelkan klip kertas pada salah satu ujung magnet bataang, maka klip
kertas teersebut akan terinduksi oleh magnet batang. Begitu seterusnya,
namun semakin banyak klip yang bergantung maka semakin lemah
kekuatan magnetnya.