INFORM
INFORMASI
AKUNTANSI
ISBN 978-623-6141-22-9
1
SISTEM
INFORMASI
AKUNTANSI
PENERBIT :
YAYASAN PRIMA AGUS TEKNIK
Jl. Majapahit No. 605 Semarang
Telp. (024) 6723456. Fax. 024
024-6710144
Email : penerbit_ypat@stekom.ac.id
2
SISTEM
INFORMAS
INFORMASI
AKUNTANSI
PENERBIT :
YAYASAN PRIMA AGUS TEKNIK
Jl. Majapahit No. 605 Semarang
Telp. (024) 6723456. Fax. 024
024-6710144
Email : penerbit_ypat@stekom.ac.id
iii
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
Penulis:
Eni Endaryati, S.Kom, M.Si
ISBN :
978-623-6141-22-9
Editor:
Indra Ava Dianta, S.Kom., M.T
Penyunting :
Zaenal Mustofa, S.Kom.,M. Kom
Penerbit :
Yayasan Prima Agus Teknik
Redaksi:
Jln Majapahit No 605 Semarang
Tlpn. (024) 6723456
Fax . 024-6710144
Email: penerbit_ypat@stekom.ac.id
Distributor Tunggal:
UNIVERSITAS STEKOM
Jln Majapahit No 605 Semarang
Tlpn. (024) 6723456
Fax . 024-6710144
Email: info@stekom.ac.id
iv
KATA PENGANTAR
Penyusun
Penulis
v
DAFTAR ISI
vi
4.3 SPI dalam Lingkungan Data Elektronik ..................................... 73
Rangkuman ................................................................................. 74
Soal – soal Latihan ...................................................................... 74
Daftar Pustaka .............................................................................. 75
vii
BAB I
KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
PENGANTAR MATERI
TUJUAN PEMBELAJARAN
8
PEMBAHASAN MATERI
9
2. Mempertimbangkan trade-off yang memadai antara manfaat dari
tujuan perancangan sistem dengan biaya yang dikeluarkan.
3. Berfokus pada permintaan fungsional dari sistem.
4. Melayani berbagai macam tujuan.
5. Perancangan sistem memperhatikan keberadaan dari pengguna
sistem (user).
10
msayarakat umum. Untuk itu informasi keuangan harus dapat disajikan
dengan informative, akurat dan cepat. Oleh karena itu untuk memenuhinya
diperlukan sebuah sistem yang mampu mengolah data akuntansi menjadi
sebuah laporan keuangan. Dasar dari sistem informasi akuntansi berasal dari
rangkaian sistem yang terintegrasi dengan software dan akuntansi sehingga
membentuk rangkaian dalam suatu program atau software.
1. Pengertian Sistem
2. Pengertian Informasi
Informasi adalah data yang sudah diolah menjadi sebuah bentuk yang
berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan
saat ini saat mendatang.Data belum memiliki nilai sedangkan informasi
sudah memiliki nilai.Informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih
besar dibanding biaya untuk mendapatkannya. (Fatta Al Hanif, 2007).
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna
11
dan lebih berarti bagi yang menerimanya (Jogiyanto HM, 2011). Suatu
informasi yang berkualitas mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
a. Akurat
Informasi harus mencerminkan keadaan yang sebenarnya, artinya
informasi bebas dari kesalahan tidak bisa ataupun menyesatkan,
akurat dapat diartikan bahwa informasi itu dapat dengan jelas
mencerminkan maksudnya.
b. Tepat Waktu
Informasi harus tersedia pada saat informasi tersebut
diperlukan.Informasi yang datang pada penerima tidak boleh
terlambat.Di dalam pengambilan keputusan, informasi yang sudah
usang tidak lagi ada nilainya, apabila informasi terlambat datang
sehingga pengambilan keputusan terlambat dilakukan hal tersebut
dapat berakibat fatal bagi perusahaan.
c. Relevan
Informasi yang diberikan harus sesuai dengan yang dibutuhkan.
Informsi yang disampaikan harus mempunyai keterkaitan dengan
masalah yang akan dibahas dengan informasi tersebut. Informasi
yang disampaikan harus dapat bermanfaat bagi pemakainya.
d. Lengkap
Informasi yang diberikan harus lengkap secara keseluruhan dalam
arti tidak ada hal-hal yang dikurangi dalam menyampaikan
informasi tersebut.Di dalam menghasilkan informasi yang
berkualitas peran manusia tetap paling dominan, karena hanya
sebagian kecil yang dapat dilakukan oleh alat untuk menghasilkan
informasi yang berkualitas.
12
Sedangkan sistem informasi multiuser didesain untuk memenuhi kebutuhan
informasi dari kelompok kerja (departemen, kantor, divisi, bagian) atau
keseluruhan organisasi. Untuk membangun sistem informasi, baik personal
maupun multiuser, haruslah mengkombinasikan secara efektif komponen-
komponen sistem informasi, yaitu: prosedur kerja, informasi (data), orang
dan teknologi informasi (hardware dan software).
13
c. Data merupakan jembatan penghubung antara manusia dan
mesin agar terjadi suatu proses pengolahan data.(Fatta Al Hanif,
2007)
Informasi yang dihasilkan oleh SIA adalah informasi akuntansi yang dapat
berupa informasi operasi (IO), informasi akuntansi manajemen (IAM), dan
informasi akuntansi keuangan (IAK). IO disiapkan hampir mirip dengan
IAM. Bedanya adalah IO dikhususkan untuk membuat laporan yang
memuat kegiatan operasi perusahaan. Kegiatan operasi yang dimaksud
14
adalah aktivitas utamadan aktivitas lain yang timbul dalam peusahaan
tersebut. Aktivitas utama biasanya berasal dariaktivitas pembelian bahan
mentah, pengolahan atau pemrosesan, dan penjualan produk hasil
daripemrosesan sebelumnya. Aktivitas lain dapat berupa aktivitas akuntansi,
administrasi dan umumdan lain-lainnya
Menurut James (2004) dan Marshall Romney Steinbart (2005) tujuan dari
pengembangan sistem informasi akuntansi antara lain adalah sebagai
berikut:
15
1. Untuk mendukung dan memudahkan kegiatan operasi sehari – hari
misalnya dalam memproses setiap transaksi yang terjadi sehingga
pemberian jasa/pelayanan dapat berjalan secara efektif dan efisien.
2. Untuk menyediakan informasi dan data – data yang akurat, relevan dan
tepat waktu yang diperlukan untuk mendukung proses pengambilan
keputusan.
3. Untuk mengumpulkan infornasi yang dapat digunakan untuk membantu
dalam proses pengambilan keputusan.
4. Data yang diperlukan tidak perlu berlebihan akan tetapi relevansi dan
reliabilitas data lebih diutamakan dalam pengumpulannya.
5. Untuk meningkatkan kualitas perusahaan dan meningkatkan
akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan perusahaan.
6. Menjamin bahwa implementasi sistem dan prosedur dapat berjalan
secara akuntanbel khususnya dalam pengadministrasian transaksi yang
berkaitan dengan keuangan.
7. Membantu kelancaran proses akuntansi yang memungkinkan agar
laporan keuangan yang disusun oleh perusahaan lebih auditable.
8. Menjamin terciptanya pengendalian dan meminimalisasi kemungkinan
terjadinya berbagai kecurangan dalam pengelolaan keuangan
perusahaan.
Model umum sebuah sistem adalah input, proses, dan output. Hal ini
merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah
sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran. Selain itu, sebuah
sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan
bahwa hal tersebut bias dikatakan sebagai suatu sistem.
16
c. Subsistem, bagian-bagian dari sistem yang beraktifitas dan berinteraksi
satu sama lain untuk mencapai tujuan dengan sasarannya masing-masing.
d. Lingkungan Luar Sistem (Environment), suatu sistem yang ada di luar
dari batas sistem yang dipengaruhi oleh operasi sistem.
e. Penghubung Sistem (Interface), media penghubung antara suatu
subsistem dengan subsistem lain.Adanya penghubung ini memungkinkan
berbagai sumber daya mengalir dari suatu subsistem ke subsistem
lainnya.
f. Masukan Sistem (Input), energi yang masuk ke dalam sistem, berupa
perawatan dan sinyal. Masukan perawatan adalah energi yang
dimasukkan supaya sistem tersebut dapat berinteraksi.
g. Keluaran Sistem (Output), hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan
menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.
h. Pengolahan Sistem (Process), suatu sistem dapat mempunyai suatu
bagian pengolah yang akan mengubah masukan menjadi keluaran.
i. Sasaran Sistem (Object), tujuan yang ingin dicapai oleh sistem, akan
dikatakan berhasil apabila mengenai sasaran atau tujuan. (Hanif Al Fatta,
2007)
17
Gambar 3. Karakteristik sistem
Klasifikasi Sistem
Suatu sistem dapat diklasifikasikan menjadi beberapa sudut pandang,
antara lain :
a. Sistem abstrak dan sistem fisik
Sistem abstrak adalah suatu sistem yang berupa pemikiran atau ide-
ide yang tidak tampak secara fisik, sedangkan sistem fisik adalah
sistem yang ada secara fisik.
b. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia
18
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam
sedangkan sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang
oleh manusia.
c. Sistem tertentu dan sistem tak tentu
Sistem tertentu adalah suatu sistem yang operasinya dapat
diprediksi secara tepat sedangkan sistem tak tertentu adalah sistem
dengan perilaku ke depan yang tidak dapat diprediksi.
d. Sistem tertutup dan sistem terbuka
Sistem tertutup adalah sistem yang tidak terpengaruh oleh
lingkungan luar atau otomatis, sedangkan sistem terbuka adalah
sistem yang berhubungan dan terpengaruh oleh lingkungan luar.
(Hanif Al Fatta, 2007)
19
entitas dapat menjadisistem informasi entitas lain, maka akan menimbulkan
share interest secara efisien.
20
RANGKUMAN
SOAL– SOAL
SOAL – SOAL LATIHAN
LATIHAN
21
DAFTAR PUSTAKA
22
BAB II
SIKLUS AKUNTANSI
PENGANTAR MATERI
Apakah itu siklus akuntansi? Mengetahui proses siklus akuntansi adalah hal
yang penting jika ingin mempelajari akuntansi dan menjadi akuntan yang
profesional. Siklus akuntansi adalah proses berjenjang untuk
mengidentifikasi, menganalisis, dan merekam
peristiwa akuntansi perusahaan. Rangkaian langkah dimulai ketika transaksi
terjadi dan diakhiri dengan penyertaannya dalam laporan keuangan. Catatan
akuntansi tambahan mungkin akan digunakan selama siklus akuntansi
terjadi, termasuk input catatan di buku besar dan neraca saldo.
TUJUAN PEMBELAJARAN
23
Tujuan Instruksional Khusus
Tujuan dari bab ini mahasiswa mampu dan memahami cara berfikir dan
pemecahan persoalan dalam silkus akuntansi. Mahasiswa harus mampu
membuat penyelesaian masalah landasan konseptual sistem informasi
akuntansi diberbagai instansi baik pemerintahan maupun swasta.
PEMBAHASAN MATERI
2.1 TRANSAKSI
Dalam suatu perusahaan atau bisnis, setiap bentuk kegiatan transaksi akan
selalu dikerjakan dalam administrasi transaksi. Administrasi transaksi
adalah kegiatan mencatat perubahan finansial yang dilakukan secara teliti
dengan memanfaat berbagai cara tertentu. Setiap aktivitas transaksi selalu
dilakukan administrasi transaksi. Dalam hal ini, administrasi transaksi
adalah aktivitas mencatat perubahan keuangan yang dilakukan secara teliti
dengan menggunakan metode tertentu.
• Sunarto Zulkifli
24
Sunarto Zulkifli berpendapat bahwa pengertian transaksi adalah suatu
kegiatan finansial atau ekonomi yang melibatkan minimal 2 pihak yang
akan melakukan pertukaran, pinjam-meminjam atas dasar kesengajaan,
melibatkan diri dalam suatu perserikatan usaha, dll.
• Indra Bastian
Indra Bastian menjelaskan bahwa pengertian transaksi adalah suatu bentuk
pertemuan yang terjadi antara pihak penjual dan pembeli yang saling
menguntungkan dan disertai dengan adanya bukti, data, atau dokumen
pendukung untuk diinput dalam jurnal melalui adanya pencatatan.
• Slamet Wiyono
Berdasarkan Slamet Wiyono, pengertian transaksi adalah suatu kejadian
finansial atau ekonomi yang melibatkan minimal dua pihak yang mana
keduanya akan saling melakukan kegiatan pertukaran, pinjam-meminjam,
melibatkan diri dalam suatu perserikatan usaha, dan kegiatan lain dengan
dasar keinginan masing-masing atau peraturan yang berlaku.
Jenis-Jenis Transaksi
Pada umumnya, kegiatan transaksi yang terjadi terbagi menjadi dua, yaitu:
25
1. Transaksi Internal
Transaksi internal adalah jenis transaksi ekonomi yang melibatkan divisi-
divisi yang berada dalam suatu perusahaan yang akan melahirkan perubahan
kondisi ekonomi perusahaan tersebut. Beberapa contohnya adalah memo
dari atasan pada mereka yang diberi perintah, perubahan nilai finansial
karena penyusutan, dan pemanfaatan perlengkapan kantor oleh berbagai
divisi.
2. Transaksi Eksternal
Transaksi eksternal adalah suatu jenis transaksi yang melibatkan pihak luar
perusahaan dan akan melahirkan perubahan kondisi finansial perusahaan.
Contohnya adalah kegiatan transaksi penjualan dengan pihak lain, transaksi
pembelian dengan pihak lain, dan proses pembayaran utang piutang.
Kegiatan transaksi harus selalu dilengkapi dengan alat bukti untuk bisa
dipertanggungjawabkan di kemudian hari. Alat bukti transaksi tersebut juga
diperlukan jika sewaktu-waktu terjadi sengketa yang tidak diinginkan.
Berikut ini adalah bukti transaksi yang harus digunakan oleh perusahaan.
26
• Faktur, adalah suatu penilaian penjualan dengan penilaian
pembayaran yang dilakukan secara kredit.
• Kuitansi, adalah bukti penerimaan uang yang sudah ditandatangani
oleh pihak penerima untuk diberikan kepada yang membayar dan
bisa dimanfaatkan sebagai bukti transaksi yang sah.
• Nota debit, adalah bukti transaksi pengembalian suatu barang yang
sudah dibeli dan dibuat oleh pihak pembeli.
• Cek, adalah suatu surat atau dokumen yang berisi perintah tanpa
syarat dari nasabah bank agar pihak bank melakukan pembayaran
sejumlah uang yang tertulis dalam surat tersebut kepada pembawa
surat cek.
• Rekening koran, adalah suatu rangkuman transaksi finansial yang
telah dilakukan pada beberapa waktu tertentu pada rekening bank
yang dimiliki oleh perusahaan atau seseorang.
• Bilyet giro, adalah suatu perintah pada pihak bank penyimpan dana
untuk memindahkan dana dalam jumlah tertentu pada rekening lain
yang sudah tertulis.
• Bukti setoran bank, adalah slip setoran yang yang sudah disediakan
oleh pihak bank dan memiliki fungsi untuk alat bukti nasabah bahwa
mereka sudah menyetorkan uangnya dalam rekening tujuan.
• Bukti kas masuk dan keluar, bukti kas masuk adalah suatu bukti
penerimaan uang yang sudah disertai dengan dokumen tertentu,
sedangkan bukti kas keluar adalah bukti transaksi keluar kas dengan
disertai dokumen tertentu.
• Bukti memorandum, adalah bukti transaksi yang diterbitkan oleh
pimpinan perusahaan untuk berbagai kejadian yang terjadi di dalam
internal perusahaan dan biasanya berlangsung pada akhir periode,
seperti memo untuk menulis gaji karyawan yang masih harus
dibayar.
27
2.2 SIKLUS AKUNTANSI MANUAL
Proses dokumen dan pencatatan dilakukan secara periodik, bisa satu bulan
sekali, satu semester atau satu tahun sekali yang disusun dalam neraca saldo.
Neraca saldo ini yang akan dipergunakan untuk menyusun laporan
keuangan.
28
pemeliharaan data, mendaftar data akuntansi, mengklasifikasikan
data dan memberi kode.
c. Tata cara pelaksanaan. Untuk mengumpulkan dan menggunakan data
dibutuhkan prosedur dan prosedur untuk mengolah data dibagi
menjadi tiga yaitu penumpukan data, pemeliharaan data dan
memperbarui informasi.
d. Pengendalian. Pengendalian dibutuhkan dalam pengolahan data
menjadi informasi dimana dengan pengendalian baik maka sistem
informasi dapat menghasilkan data yang akurat.
29
1. Bukti Transaksi
Bukti transaksi memulai proses siklus akuntnsi. Bukti transaksi sendiri
adalah seperangkat dokumen yang berisikan rincian transaksi keuangan.
Jika tidak ada transaksi keuangan, tidak akan ada bukti transaksi yang perlu
dilacak. Transaksi dapat mencakup pembayaran utang, setiap pembelian
atau akuisisi aset, pendapatan penjualan, atau biaya apa pun yang telah
terjadi.
2. Jurnal
Setelah transaksi sudah terjadi dan bukti transaksi sudah tersedia, langkah
selanjutnya adalah mencatat transaksi tersebut ke dalam jurnal perusahaan
dalam urutan kronologis. Perlu diperhatikan, dalam mendebit dan
mengkredit akun harus selalu seimbang.
30
3. Buku Besar
Entri jurnal kemudian diposting ke dalam buku besar di mana ringkasan
semua transaksi ke masing-masing akun dapat dilihat.
31
4. Neraca Saldo
Pada akhir periode akuntansi (biasanya triwulanan, bulanan, atau tahunan
tergantung pada kebijakan perusahaan), Neraca saldo memuat ringkasan dari
akun transaksi beserta saldonya yang berguna sebagai dasar untuk
menyiapkan laporan keuangan atau sebagai bahan evaluasi.
5. Jurnal Penyesuaian
Pada akhir periode akuntansi perusahaan, jurnal penyesuaian harus diposting
ke akun-akun tertentu pada akhir periode akuntansi agar sesuai dengan
kondisi sebenarnya berdasarkan akuntansi akrual sehingga perusahaan dapat
membuat laporan keuangan dengan tepat.
32
6. Laporan Keuangan
Laporan Keuangan terdiri dari neraca, laporan laba rugi dan laporan arus
kas yang disusun menggunakan saldo yang sudah benar.
7. Jurnal Penutup
Pada saat jurnal penutupan tersebut di-posting, semua akun nominal
saldonya menjadi nol dan sudah siap digunakan untuk mencatat transaksi
berjalan pada awal periode berikutnya. Perlu diingat, dalam siklus ini tidak
selalu sama alurnya. Misalnya siklus akuntansi dagang dan jasa, pasti sedikit
berbeda. Namun secara keseluruhan alurnya hampir sama.
33
2.3 SIKLUS AKUNTANSI BERBASIS KOMPUTER
34
Walaupun dengan penggunaan komputer kegiatan-kegiatan dalam siklus
akuntansi manjadi tidak ada lagi, konsep yang dipelajari dalam sistem
akuntansi manual tetap diperlukan karena apa yang dikerjakan oleh
komputer tetap mengikuti konsep yang digunakan dalam sistem akuntansi
manual. Laporan seperti daftar piutang, daftar utang dan laporan interim
dapat disusun dan dicetak setiap saat dengan segera. Kalau data penyesuaian
telah dimasukkan dalam komputer maka laporan keuangan akhir dapat
segera dicetak. Oleh karena itu, dalam sistem komputer tidak diperlukan lagi
kertas kerja seperti pada sistem manual. Perlu dicatat bahwa konsep
pelaporan keuangan tidak dapat diganti oleh komputer, yang dapat diganti
dengan komputer adalah proses pengolahan datanya.
Dari gambar tersebut dapat kita ketahui bahwa (1) proses pengumpulan
data-data transaksi, setelah data-data transaksi diperoleh maka (2) data
transaksi tersebut diinput/dipindahkan/disimpan pada komputer. Selanjutnya
setelah data dipindahkan pada komputer (3) data diposting sama halnya
seperti kegiatan posting buku besar dalam sistem manual. Data yang telah
diposting tersebut kemudian (4) dilakukan proses perhitungan secara
komputerisasi untuk menghasilkan laporan keuangan. Setelah proses
perhitungan selesai maka (5) kita bisa mengetahui informasi mengenai
Laporan Posisi Keuangan, Laporan Laba Rugi dan yang lainnya. Dan yang
35
terakhir (6) informasi keuangan yang dihasilkan tersebut berguna untuk
kegiatan operasional perusahaan.
36
akuntansi dirancang sesuai dengan kebutuhan spesifik para pengguna
informasi keuangan. Sedangkan dalam lingkup perusahaan kecil
biasanya tidak memiliki analis sehingga untuk memenuhi kebutuhan
perusahaan maka manajemen bekerja sama dengan kantor akuntan
publik.
RANGKUMAN
37
Sistem akuntansi manual prosesnya dilakukan berdasarkan siklus akuntansi
keuangan, dimana dimulai dari identifikasi bukti transaksi, kemudian
mencatat transaksi yang dimasukkan dalam jurnal dan dari jurnal diproses
lanjut ke proses penggolongan yaitu ke dalam buku besar atau buku
pembantu dan secara menyeluruh dengan membuat kertas kerja disesuaikan
dengan jurnal penyesuaian apabila terdapat transaksi – transaksi yang
membutuhkan penyesuaian dan proses akhir yaitu pembuatan laporan
keuangan.
38
6. Jelaskan mengenai alur sistem akuntansi manual dan sistem akuntansi
terkomputerisasi
DAFTAR PUSTAKA
Fatta, Al Hanif. 2007. Analisis & perancangan system informasi.
Yogyakarta: STMIK AMIKOM. Penerbit ANDI
Hall, A James (2004), Accounting Information System, 4th ed., South
Western Publising Co.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2007. Standar Akuntansi Keuangan, Jakarta :
Salemba Empat
Kristanto, A. (2008). Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya.
Yogyakarta: Gava Media.
Mirza Maulinarhadi Ranatarisza, 2013, Sistem Informasi
Akuntansi:Aplikasi pada Administrasi Bisnis, Malang, Universitas
BrawijayaPress
Wilkinson, Joseph, 1993, Sistem Akuntansi & Informasi, Jakarta, Binarupa
Aksara
39
BAB III
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
PENGANTAR MATERI
40
electronic mail, computer-integrated manufacturing, teleshopping,
teleconference, multifunctional workstations secara terintegrasi.
TUJUAN PEMBELAJARAN
PEMBAHASAN MATERI
Teknik system akuntansi berawal dari siklus akuntansi sesuai dengan bidang
dan unit kegiatan perusahaan. Siklus akuntansi terdiri dari dua bagian yaitu
pencatatan dan pelaporan. Siklus akuntansi merupakan teknik system yang
berurutan untuk menghasilkan informasi keuangan dan bertujuan agar
proses pencatatan keuangan tertata dengan benar dan sempurna sehingga
mengurangi kesalahan pencatatan nilai/angka dari aktivitas perusahaan.
41
Siklus akuntansi perusahaan jasa berbeda dengan perusahaan dagang, pada
perusahaan dagang melalui jurnal khusus dan buku besar pembantu.
Transaksi penjualan dan pembelian secara tunai maupun kredit dicatat
melalui jurnal khusus, hasil pencatatan jurnal khusus akan menunjukkan
jumlah hutang dan piutang. Pencatatan dengan jurnal khusus biasanya
diterapkan pada perusahaan kecil sedangkan untuk perusahaan menengah
dan besar Tahap pencatatan dan pelaporan memerlukan tahap dalam siklus
akuntansi sebagai berikut:
42
2. Tahap pelaporan
a. Menyiapkan neraca saldo atas akun – akun dibuku besar.
Tahap ini memungkinkan pengecekan umum atas keakuratan
pencatatan dan pemindahbukuan.
b. Mencatat jurnal penyesuaian. Semua informasi relevan yang
belum tercatat harus diindentifikasi dan dibuatkan penyesuaian
yang tepat. Jurnal penyesuaian harus dicatat dan diposting
sehingga akun –akun berada pada saldo yang benar sebelum
laporan keuangan disiapkan.
c. Menyiapkan laporan keuangan. Laporan ini berupa laporan
hasil operasi dari aktivitas perusahaan dan posisi keuangan
serta arus kas berdasarkan informasi yang terdiri dari akun
yang telah disajikan.
d. Menutup akun nominal. Saldo – saldo akun nominal
(sementara) ditutup ke akun laba ditahan.
e. Menyiapkan neraca saldo setelah penutupan untuk memastikan
kesamaan atau keseimbangan debit dan kredit setelah jurnal
penyesuaian dan jurnal penutup diposting.
3.1.2 Dokumentasi
Semua pencatatan harus ada bukti yang jelas sebagai sumber bukti
pencatatan selama proses penyusunan laporan keuangan yang berasal dari
pihak internal maupun eksternal perusahaan. Sebagian dokumen merupakan
hasil dari pemrosesan transaksi.
43
3.1.4 Laporan keuangan
Laporan keuangan adalah laporan atas kejadian – kejadian masa lalu
dari suatu proses pencatatan yang bersifat keuangan selama periode
akuntansi sesuai dengan standar akuntansi keuangan (PSAK). Pencerminan
posisi keuangan dan kondisi ekonomi perusahaan dapat kita simpulkan
berdasarkan laporan keuangan. Sifat laporan keuangan terdiri dari :
1. Fakta yang telah dicatat
2. Prinsip – prinsip dan kebiasaan didalam akuntansi
3. Pendapat pribadi
Fungsi laporan keuangan adalah menyampaikan informasi dari aktivitas
perusahaan antara lain:
1. Menyajikan informasi keuangan berupa aset, liabilitas dan ekuitas
perusahaan.
2. Menyajikan informasi mengenai perubahan dalam harta bersih yang
terjadi sebagai akibat kegiatan usaha dalam rangka memperoleh laba.
3. Menyajikan informasi keuangan untuk membantu para pengguna
laporan keuangan dalam menaksir potensi perusahaan dalam
menghasilkan laba.
4. Menyajikan informasi mengenai perubahan harta dan kewajiban
perusahaan seperti informasi mengenai pembiayaan dan investasi.
44
2. File transaksi, file sementara yang menyimpan record transaksi yang
akan digunakan untuk mengubah atau memperbaharui data dalam
file induk. Contoh pesanan penjualan, penerimaan persediaan dan
penerimaan kas.
3. File referensi, menyimpan data yang digunakan sebagai standar
untuk memproses transaksi. Misalnya program pembayaran gaji
dapat merujuk ke tabel pajak.
4. File arsip, berisi record – record tentang transaksi masa lalu yang
dipertahankan untuk referensi akan datang. File arsip meliputi jurnal
– jurnal, informasi pembayaran gaji periode sebelumnya.
45
masing item data. Sebuah lokasi tempat asal aliran dimulai dan lokasi tujuan
dimana aliran berakhir. Aliran data itu sendiri dapat orang, barang,
penggunaan layanan pertanian atau telekomunikasi. Flowmap merupakan
campuran peta dan flow chart yang menunjukkan pergerakan benda dari
satu lokasi ke lokasi lain seperti jumlah barang yang diperdagangkan atau
jumlah paket dalam jaringan. Flowmap dapat menunjukkan hal – hal seperti
berikut:
1. Data yang mengalir, bergerak atau berpindah
2. Arah aliran data bergerak dan tujuan tersebut
3. Jumlah data yang mengalir, yang ditransfer, diangkut
4. Informasi umum yang mengalir dan proses data mengalir
46
Gambar 8: Flow Map sistem informasi akuntansi penggajian
47
1. Simbol Flowchart
Flowchart digunakan oleh auditor maupun bagian akuntansi dalam
sistem informasi akuntansi. Versi simbol flowchart yang berlaku
sekarang adalah ANSI x3,5 – 1970. ANSI mendefiniskan bentuk
setiap simbol tersebut sebagai berikut:
a. Simbol dasar
Membuat data tersedia
untuk diproses dan
Input / output mencatat hasil informasi
hasil suatu pemrosesan
catatan akuntansi
Proses komputer
Proses
(program dijalankan)
Penyimpanan
Input manual
On-Line
Pita punched
Link komunikasi
48
c. Simbol proses khusus dan simbol tambahan
Proses
Keputusan
pendukung
Proses
Penggabung
predefined
Persiapan
Ekstrak
Operasi manual
Sortir
Perakitan
collate
49
Gambar 9: Flowchart sistem informasi akuntansi penggajian
50
a. Konsep Dasar
Diagram alir data – DAD adalah suatu network yang
menggambarkan suatu sistem automat/komputerisasi, manual
atau gabungan dari keduanya dalam susunan berbentuk
komponen sistem yang saling berhubungan sesuai dengan aturan
mainnya.
b. Simbol – simbol yang digunakan
c. Aturan main
1) Tidak boleh menghubungkan antara eksternal entity
dengan eksternal entity secara langsung.
2) Tidak boleh menghubungkan antara data store dengan
data store secara langsung
3) Tidak boleh menghubungkan antara data store dengan
eksternal entity secara langsung atau sebaliknya
51
4) Setiap proses harus ada data flow yang masuk dan data
flow keluar
d. Cara membuat
1) Top-down analysis, mulai dari umum sampai detail
2) Jabarkan proses sampai sedetail mungkin
3) Pelihara konsistensi entity, proses, data flow dan data
store yang terjadi dalam data flow diagram
4) Berikan label yang bermakna untuk tiap – tiap simbol
52
Gambar 11: Diagram Nol sistem informasi akuntansi penggajian
53
Gambar 12: Diagram Detail sistem informasi akuntansi penggajian
54
Notasi merupakan bentuk untuk mempersingkat arti/makna dari
simbol yang dijelaskan. Berikut notasi masukan dan keluaran suatu data
:
Notasi Notasi Notasi struktur data
X Setiap karakter = Terdiri dari
9 Angka numerik + And (dan)
A Karakter alphabet ( ) Pilihan (Ya atau Tidak)
Z Angka nol yang { } Iterasi/pengulangan proses
ditampilkan dalam
spasi kosong
. Titik, sebagai [ ] Pili salah satu pilihan
pemisah ribuan
, Koma, sebagai I Pemisahan pilihan dalam
pemisah ribuan tanda
_ Hypen, sebagai * Keterangan atau catatan
tanda penghubung
/ Slash, sebagai tanda @ Petunjuk (key field)
pembagi
3.3.4 Normalisasi
Sebelum membuat pemrograman sistem informasi akuntansi, terlebih
dahulu membuat normalisasi data, sebab data – data yang diproses kalau
tidak normal akan berakibat program sistem informasi akuntansi tidak
normal. Dalam penyusun normalisasi data perlu diperhatikan yaitu :
55
2) Primary key, satu attribute yang tidak hanya
mengidentifikasikan secara unik suatu kejadian yang spesifik
tetapi juga mewakili setiap kejadian dari suatu entity.
3) Alternate key, yaitu kandidat key yang tidak terpilih sebagai
primary key
4) Foreign key, satu attribute atau satu set attribute yang
melengkapi satu hubungan (relationship) yang menunjukkan ke
induknya.
56
4) Third Normal Form, relasi harus dalam bentuk normal 2NF dan
semua atribut non primer tidak mempunyai hubungan transitif.
3. Tahap pengkodean
Digunakan untuk mengklasifikasikan data yang dimasukkan ke dalam
komputer ataupun untuk mengambil bermacam – macam informasi.
Kode dapat berbentuk dari kumpulan angka, huruf atau simbol lainnya.
Komputerisasi
Pembuat laporan :
pengolahan data Tanggal transaksi
Nomor diagram :
pesanan
Input Proses Output
Catatan pekerjaan Permintaan bahan Laporan penerimaan
master baku pesanan bahan baku
File pengolahan Penerimaan bahan
pesanan baku
57
Perekaman
penerimaan
Pembuatan laporan
RANGKUMAN
58
4. Jelaskan mengenai relasi dan gambarkan bagaimana relasi untuk
penjualan barang serta berikan penjelasan bagaimana alur relasi
tersebut.
5. Carilah sebuah kasus dalam perusahaan dan buatlah sistem informasi
akuntansinya dari sistem yang berjalan pada perusahaan serta
rancangan program usulan sistem yang baru.
DAFTAR PUSTAKA
59
BAB IV
PENGENDALIAN INTERNAL
SISTEM INFORMASI
PENGANTAR MATERI
TUJUAN PEMBELAJARAN
60
PEMBAHASAN MATERI
Jadi, sistem pengendalian internal adalah suatu upaya yang dipengaruhi oleh
dewan komisaris, manajemen, dan juga personel satuan usaha lainnya yang
dibuat untuk memiliki keyakinan yang cukup terkait pencapaian tujuan
dalam hal keandalan laporan keuangan, ketepatan dengan aturan yang ada,
efektifitas, dan juga efisiensi operasional perusahaan.
61
Klasifikasi pengendalian dan prosedur internal dikelompokkan
menggunakan kelompok pengendalian internal berikut ini:
1. Pengendalian untuk pencegahan, pengendalian untuk pemeriksaan dan
pengendalian korektif
2. Pengendalian umum dan pengendalian aplikasi
3. Pengendalian administrasi dan pengendalian akuntansi
4. Pengendalian input, proses dan output.
Tujuan SPI
Dari definisi di atas dapat kita lihat bahwa tujuan adanya pengendalian
intern:
1. Menjaga kekayaan organisasi.
2. Memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi.
3. Mendorong efisiensi.
62
4. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen
Dilihat dari tujuan tersebut maka sistem pengendalian intern dapat dibagi
menjadi dua yaitu:
1. Pengendalian Intern Akuntansi (Preventive Controls)
Pengendalian Intern Akuntansi dibuat untuk mencegah terjadinya
inefisiensi yang tujuannya adalah menjaga kekayaan perusahaan dan
memeriksa keakuratan data akuntansi. Contoh : adanya pemisahan
fungsi dan tanggung jawab antar unit organisasi.
Komponen proses pengendalian internal sistem informasi akuntansi
mencakup:
a. Realibilitas pelaporan keuangan
b. Efektifitas dan efisiensi operasi
c. Kesesuaian dengan peraturan dan regulasi yang berlaku.
2. Pengendalian Intern Administratif (Feedback Controls).
Pengendalian Administratif dibuat untuk mendorong dilakukannya
efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakkan manajemen (dikerjakan
setelah adanya pengendalian akuntansi) Contoh : pemeriksaan laporan
untuk mencari penyimpangan yang ada, untuk kemudian diambil
tindakan.
63
4. Membantu auditor dalam memastikan efektifitas audit, dengan
keterbatasan waktu dan biaya audit
Keterbatasan SPI:
1. Kekeliruan pengoperasian sistem (mistake in judgement) karena
terbatasnya informasi dan waktu,karena tekanan lingkungan, atau
karena terbatasnyakemampuan, meskipun SPI sudah dilengkapi
denganpedoman penyelesaian masalah.
2. Pelanggaran sistem (breakdowns), baik disengaja atautidak,
misalnya karena kesalahan interpretasi,kecerobohan, gangguan
lingkungan, perubahanpersonalia, atau perubahan sistem dan
prosedur.
3. Kolusi, atau kerjasama negatif sekelompok orang.
4. Pelanggaran dengan sengaja oleh manajemen (management
override)
5. Dilema biaya-manfaat (costs versus benefits)
Sifat Pengendalian
Pihak manajemen perusahaan memiliki tanggung jawab dalam
mempertahankan dan juga membangun kerangka pengendalian atas struktur
perusahaannya seperti sistem informasi akuntansi (SIA), sistem informasi
operasional atau manajemen, dan juga sistem organisasi. Hal ini menjadi
sangat penting karena pengendalian dan berbagai langkah keamanan harus
64
diterapkan dalam struktur formal perusahaan dan harus terjalin kuat. Dalam
hal ini, kerangka pengendalian disebut sebagai pengendalian internal atau
struktur pengendalian internal (SPI). Struktur ini menyediakan sarana
melalui adanya proses pengendalian internal. Bila perusahaan mampu
menerapkan SPI yang tepat, maka seluruh operasional, sumber daya fisik
dan data akan bisa dipantau dan dikendalikan dengan baik agar mudah
dikendalikan. Sehingga, tujuan perusahaan akan lebih mudah tercapai, dan
berbagai risiko akan bisa lebih diminimalisir dengan baik dengan adanya
hasil informasi yang lebih terpercaya.
Lingkungan Pengendalian
Adalah kondisi lingkungan organisasi yang sehat untuk mendukung
penerapan SPI, yang komponennya terdiri dari:
1. Integritas dan nilai-nilai etika yang tertanam dalam budaya
organisasi,
2. Komitmen terhadap kompetensi,
3. Peran dan pengaruh dewan komisaris serta komite audit,
4. Filosofi manajemen dan gaya operasi organisasi,
5. Struktur organisasi yang mampu memberikan kejelasan wewenang
dan tanggung jawab dengan baik,
6. Budaya dan aturan yang sehat dalam mekanisme penetapan otoritas
dan tanggungjawab,
7. Kebijakan dan praktik yang sehat di bidang sumber daya manusia.
8. Pengaruh faktor-faktor eksteren organisasi
65
4. Observasi aktivitas dan operasi perusahaan.
Suatu sistem pengendalian intern yang baik menurut Mulyadi (2001) harus
meliputi: organisasi, sistem otorisasi dan prosedur serta praktik yang sehat.
1. Organisasi,
Fungsi pencatat biaya harus terpisah dari fungsi produksi; fungsi
pencatat biaya harus terpisah dari fungsi yang menganggarkan biaya;
fungsi gudang harus terpisah dari fungsi produksi; fungsi gudang harus
terpisah dari fungsi akuntansi.
2. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan.
Surat order produksi diotorisasi oleh kepala fungsi produksi; bukti
permintaan dan pengeluaran barang gudang diotorisasi oleh kepala
fungsi produksi yang bersangkutan; bukti kas keluar diotorisasi oleh
kepala fungsi akuntansi keuangan; daftar kebutuhan bahan dibuat oleh
fungsi perencanaan dan pengawasan produksi dan diotorisasi oleh
kepala fungsi produksi; daftar kegiatan produksi dibuat oleh fungsi
perencanaan dan pengawasan produksi dan diotorisasi oleh kepala
fungsi produksi; kartu jam kerja diotorisasi oleh kepala fungsi produksi
yang bersangkutan.
3. Praktik yang Sehat
Surat order produksi, bukti permintaan dan pengeluaran barang gudang,
bukti kas keluar, bukti memorial, bernomor urut tercetak dan
penggunaannya dipertanggungjawabkan; secara periodik dilakukan
rekonsiliasi kartu biaya dengan rekening kontrol biaya dalam buku
besar; secara periodik dilakukan penghitungan persediaan yang ada di
gudang untuk dicocokan dengan kartu persediaan.
4. Hubungan Pengendalian Intern dengan Sistem Akuntansi.
66
Prosedur pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang ditetapkan
oleh manajer untuk mencapai tujuannya, selain dari unsur-unsur
lingkungan pengendalian dan segi-segi sistem akuntansi.
1. Lingkungan Pengendalian
Lingkungan Pengendalian dari suatu organisasi menekankan pada berbagai
macam faktor yang secara bersamaan mempengaruhi kebijakan dan
prosedur pengendalian yaitu nilai – nilai etika dan integritas, komitmen
terhadap kompetensi, dewan komisaris, dan komite audit, philosofy
manajemen dan gaya operasional, struktur organisasi, pelimpahan
wewenang dan tanggung jawab, kebijakan da praktek SDM.
2. Prosedur Pengendalian
Prosedur pengendalian merupakan kebijakan dan aturan mengenai kelakuan
karyawan yang dibuat untuk menjamin bahwa tujuan pengendali-an
manajemen dapat tercapai.
Secara umum prosedur pengendalian yang baik terdiri dari:
a. Penggunaan wewenang secara tepat untuk melakukan suatu kegiatan
atau transaksi.
Dalam organisasi, setiap transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasi
dari pejabat yang memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya
transaksi tersebut. Oleh karena itu dalam organisasi harus dibuat
sistem yang mengatur pembagian wewenang untuk otorisasi atas
terlaksananya setiap transaksi. Dengan adanya pembagian wewenang
ini akan mempermudah jika akan dilakukan audit trail, karena
otorisasi membatasi aktivitas transaksi hanya pada orang-orang yang
terpilih. Otorisasi mencegah terjadinya penyelewengan transaksi
kepada orang lain.
b. Pembagian tugas.
Pembagian tugas memisahkan fungsi operasi dan penyimpanan dari
fungsi akuntansi (pencatatan). Dan suatu fungsi tidak boleh
melaksanakan semua tahap suatu transaksi. Dengan pemisahan
fungsi operasi dan penyimpanan dari fungsi pencatatan, catatan
akuntansi yang disiapkan dapat mencerminkan transaksi yang
67
sesungguhnya terjadi pada fungsi operasi dan fungsi penyimpanan.
Jika semua fungsi disatukan, akan membuka kemungkinan
terjadinya pencatatan transaksi yang sebenarnya tidak terjadi,
sehingga informasi akuntansi yang dihasilkan tidak dapat dipercaya
kebenarannya, dan sebagai akibatnya kekayaan organisasi tidak
terjamin keamanannya.
c. Pembuatan dan penggunaan dokumen dan catatan yang memadai.
Prosedur harus mencakup perancangan dan penggunaan dokumen
dan catatan yang memadai untuk membantu meyakinkan adanya
pencatatan transaksi dan kejadian secara memadai. Selanjutnya
dokumen dan catatan yang memadai akan menghasilkan informasi
yang teliti dan dapat dipercaya mengenai kekayaan, utang,
pendapatan dan biaya suatu organisasi.(biasanya dilakukan
berdampingan dengan penggunaan wewenang secara tepat)
d. Keamanan yang memadai terhadap aset dan catatan.
Keamanan yang memadai meliputi pembatasan akses ke tempat
penyimpanan aset dan catatan perusahaan untuk menghindari terjadi-
nya pencurian aset dan data/informasi perusahaan.
e. Pengecekan independen terhadap kinerja.
Semua catatan mengenai aktiva yang ada harus dibandingkan (dicek)
secara periodik dengan aktiva yang ada secara fisik. Pengecekkan
inni harus dilakukan oleh suatu unit organisasi yang independen
(selain unit fungsi penyimpanan, unit fungsi operasi dan unit fungsi
pencatatan) untuk menjaga objektivitas pemeriksaan.
68
d. Hilangnya integritas data
e. Transaksi yang tidak lengkap
f. Kegagalan system
g. Sistem yang tidak kompatibel
5. Monitoring
Pemantauan terhadap system pengendalian akan mengidentifikasi dimana
letak kelemahannya dan memperbaiki efektivitas pengendalian tersebut.
69
a. Menentukan tempat kelemahan dan memperbaiki efektivitas
pengendalian
b. On going monitoring
c. Mengamati perilaku karyawan dan tanda peringatan dari sistem
akuntansi.
70
1. Pengendalian sistem aplikasi, pengendalian ini memberikan
keyakinan bahwa:
a) Pengujian, penggantian, implementasi dan dokumentasi dari
sistem yang baru atau yang diperbaiki
b) Perubahan terhadap sistem dokumentasi
c) Akses terhadap sistem aplikasi
d) Pembelian sistem aplikasi dari pihak ketiga
2. Pengendalian terhadap operasi komputer, memberikan keyakinan
bahwa:
a) Komputer hanya digunakan petugas yang telah diotorisasi
b) Sistem komputer hanya digunakan untuk maksud yang telah
ditentukan
c) Hanya program tertentu yang dipakai
d) Kesalahan – kesalahan suatu proses telah dicari dan dikoreksi
3. Pengendalian pada sistem software, untuk memberikan keyakinan
bahwa sistem yang dibeli atau dibuat sesuai dengan otorisasi dan
dilaksanakan secara efisien yaitu:
a) Otorisasi, penjamahan, pengujian, penerapan dan
dokumentasi
b) Pembatasan orang – orang yang akan melakukan akses ke
sistem software yaitu petugas yang berhak boleh melakukan
akses ke komputer.
71
a. Pengendalian Masukan, pengendalian masukan atau input adalah
pengendalian yang dilakukan untuk menjamin bahwa data yang
diterima untuk diproses dalam komputer telah dikonversi dalam
sistem, dijumlahkan dan dicatat dengan benar. Antara lain :
1) Transaksi diotorisasi sebagaimana mestinya sebelum diolah
dalam komputer
2) Transaksi diubah dengan cermat ke dalam bentuk yang dapat
dibaca mesin dan dicatat dalam file data komputer
3) Transaksi tidak hilang, ditambah dan digandakan atau diubah
dengan tidak semestinya secara salah.
4) Transaksi yang keliru ditolak, dikoreksi dan jika perlu
dimasukkan kembali pada waktu yang tepat.
b. Pengendalian atas pengolahan dan file data komputer, pengendalian
ini disebut juga pengendalian proses yaitu pengendalian yang
dilakukan untuk menjamin bahwa proses PDE telah dilaksanakan
sesuai dengan yang telah direncanakan. Pengendalian ini memberikan
keyakinan bahwa :
1) Transaksi yang diolah dengan semestinya oleh komputer
2) Transaksi tidak hilang, ditambah, digandakan atau diubah
dengan cara yang tidak sah
3) Kekeliruan dalam proses atau pengolahan data diidentifikasi dan
dikoreksi pada waktu yang tepat
72
4.3 SPI DALAM LINGKUNGAN DATA ELEKTRONIK
Pengendalian Umum
Pengendalian umum merupakan standart dan panduan yang digunakan oleh
karyawan untuk melakukan fungsinya. Unsur pengendalian umum ini
meliputi:
1. Organisasi, Dalam manual system, pengendalian dilaksanakan dengan
memisahkan fungsi fungsi pokok (operasi, penyimpanan dan
akuntansi). Suatu transaksi akan dilaksanakan oleh fungsi operasi jika
ada otorisasi dari yang berwenang, hasil transaksi akan disimpan oleh
fungsi penyimpanan, dan transaksi yang terjadi akan dicatat oleh fungsi
akuntansi.Dalam sistem komputer, fungsi pokok tersebut seringkali
digabung dalam wujud program komputer, sehingga penggabungan
ketiga fungsi tersebut memerlukan metode pengendalian yang khusus.
2. Prosedur dan standar untuk perubahan program,
3. Pengembangan sistem dan pengoperasian fasilitas pengolahan data.
73
RANGKUMAN
74
c. Perusahaan manufaktur untuk produksi barang
3. Data – data perusahaan harus dijaga kerahasiaannya dari pihak – pihak
yang tidak berkepentingan. Jelaskan bagaimana mengatasi resiko dan
ancaman pada sistem informasi akuntansi.
DAFTAR PUSTAKA
75
BAB V
AUDIT TEKNOLOGI INFORMASI
PENGANTAR MATERI
TUJUAN PEMBELAJARAN
76
PEMBAHASAN MATERI
77
angka-angka laporan keuangan, menempatkan keandalan
pengendalian internal sebagai hasil jaminan audit interin.
a. Test Data
Data pengujian adalah input yang disiapkan oleh auditor yang berisi baik
input yang berisi data valid dan maupun tidak valid. Data pengujian dapat
digunakan untuk memverifikasi validasi input transaksi rutin, pemrosesan
logika, dan penghitungan rutin program-program komputer dan untuk
memverifikasi penggabungan perubahan - perubahan program.
78
Dengan melakukan data pengujian, program masa ekonomis produksi
reguler dapat digunakan, dan hal ini penting untuk memastikan bahwa data
pengujian tidak memengaruhi file-file yang disimpan oleh sistem.
Data pengujian dapat dilakukan dengan membuat bentuk input untuk uji
transaksi fiktif atau dengan cara lainnya, dengan mengkaji ulang data input
aktual dan memilih beberapa transaksi riil untuk pemrosesan sebagai data
pengujian. Teknik lainnya yang jarang digunakan adalah menciptakan data
pngujian dengan menggunakan generator data pengujian yang secara
khusus didesain dengan program komputer untuk menciptakan data
komprehensif berdasarkan data input.
c. Parallel Simulation
Pemrosesan data riil melalui program audit. Output disimulasikan dan
dibandingkan dengan output regular demi tujuan pengawasan. Simulasi
parallel, pemrosesan redundan terhadap seluruh data input dengan
melakukan uji program terpisah, mengizinkan validasi komprehensif dan
sangat tepat dilaksanakan pada transaksi penting yang memerlukan audit
100%. Program audit yang digunakan dalam simulasi paralel biasanya
merupakan jenis program audit umum yang memproses data dan
menghasilkan output yang identik dengan program yang sedang diaudit.
d. Audit software
Program computer yang memungkinkan computer digunakan sebagai alat
auditing. Perangkat lunak yang konvensional seperti program penggunaan
sistem, program pemunculan kembali informasi, atau bahasa program
tingkat tinggi (COBOL) dapat digunakan untuk kegiatan audit ini.
79
e. Generalized Audit Software
GAS adalah perangkat lunak audit yang secara khusus didesain untuk
memungkinkan auditor melakukan fungsi pemrosesan data audit yang
terkait. GAS didesain untuk memungkinkan auditor dengan keahlian
komputer yang tidak terlalu canggih untuk menjalankan audit yang terkait
dengan fungsi-fungsi pemrosesan data. Paket-paket tersebut dapat
menjalankan beberapa tugas tertentu seperti menyeleksi data sampel dari
file-file, memeriksa perhitungan, dan mencari file-file untuk item-item yang
tidak biasa.
f. PC Software
Perangkat lunak yang memungkinkan auditor menggunakan sebuah PC
untuk melakukan tugas tugas audit. Paket PC software general purpose
seperti perangkat lunak pengolah kata dan spreadsheet telah memiliki
banyak aplikasi audit.
ACL, yang dipublikasikan oleh ACL software adalah salah satu contoh
perangkat lunak audit. Perangkat lunak ini memungkinkan auditor untuk
menghubungkan sebuah PC dengan mainframe atau PC klien dan kemudian
mengekstrak dan menganalisis data.
g. Embedded Audit Routine
Rutinitas auditing khusus dimasukkan dalam program computer regular
sehingga data transaksi dapat dijadikan subjek analisis audit. Kriteria audit
untuk menyeleksi dan mencatat transaksi dengan modul-modul embedded
(dilekatkan) harus disediakan oleh auditor. Dalam pendekatan yang disebut
system control audit review file (SCARF), pengujian-pengujian terhadap
edit-program yang ditentukan auditor untuk membatasi atau menentukan
kelayakan, dimasukkan dalam program saat pertama kali program
dikembangkan.
80
reguler sehinggga data transaksi atau beberapa subbagian darinya dapat
dijadikan subjek bagi analisis audit. Salah satu teknik tersebut diberinama
embedded audit data collection. Teknik ini menggunakan satu atau lebih
modul-modul yang diprogram khusus yang dilekatkan (embedded) sebagai
in-line code dalam kode program reguler untuk menyeleksi dan mencatat
data untuk analisis dan evaluasi berikutnya. Penggunaan in-line code berarti
bahwa program aplikasi menjalankan fungsi pengumpulan data audit
bersamaan dengan program tersebut memproses data untuk tujuan produksi
normal.
81
5.2.3 Snapshot
Snapshot adalah upaya untuk menyediakan gambaran komprehensif
terhadap proses kerja sebuah program pada suatu titk waktu tertentu.
Snapshot merupakan teknik program-debugging yang umum dikenal.
Snapshot merupakan penambahan kode program yang menyebapkan
program mampu mencetak isi area memori tertentu pada saat dan selama
proses, ketika kode snapshot tersebut dijalankan. Snapshot dan extended
record merupakan teknologi yang sangat mirip, dengan snapshot mampu
menghasilkan sebuah rute audit dan extended record mampu
menggabungkan data snapshot dalam extended record, dan bukan dalam
bentuk hard copy.
5.2.4 Tracing
Tracing adalah teknik audit lainnya yang berasal dari program bantu
debugging. Penelusuran (tracing) sebuah eksekusi program menyediakan
rute rinci audit atas intruksi-intruksi yang dijalankan selama pengoprasian
program. Tracing biasanya dijalankan dengan menggunakan sebuah pilihan
dalam bahasa kode sumber program (seperti COBOL). Rute audit yang
disediakan oleh tracing tergantung pada paket tracing tertentu. Bahasa-
bahasa program tingkat tinggi ditelusuri pada tingkat sumber laporan, dan
bahasa-bahasa program tingkat yang lebih rendah ditelusuri pada tingkat
yang lebih rinci.
82
aplikasi desain, dan bukan setelah sistem beroprasi. Tingkat idenpendensi
yang tetap dapat dipertahankan/dijaga oleh auditor sementara
pengembangan sistem-sistem tersebut sangat tergantung pada tingkat
keahlian teknis yang mereka miliki. Bahkan ketika auditor memiliki tingkat
keahlian teknis yang tinggi, pengembangan masih tetap membutuhkan
sebuah kerja sama yang baik antara auditor dan personel sistem.
83
pengendalian. Flowchart analitik, Flowchart sistem, dan teknik grafis
lainnya digunakan untuk menggambarkan berbagai pengendalian dalam
sebuah sistem. Keunggulan utama Flowchart adalah mudah dipahami oeh
auditor, pengguna, dan personal komputer sehingga dapat memfasilitasi
komunikasi antar pihak yang berbeda.
5.2.7 Mapping
Bukti audit yang lebih bersifat langsung yang berkaitn dengan program
dapat diperoleh dengan memonitor pengoperasian sebuah program dengan
paket pengukuran perangkat lunak khusus. Perangat lunak khusus ini
digunakan untuk memonitor eksekusi sebuah program yang dilakukan
dengan menghitung berapa kali setiap pernyataan dalam tiap program
dieksekusi dan dengan memberikan ringkasan statistik yang berkaitan
dengan penggunaan sumber daya. Walaupun paket pengukuran perangkat
lunak dapat memastikan bahwa langkah-langkah program tertentu telah
dijalankan, tetapi ia tidak dapat memastikan bahwa eksekusi yang
dijalankan yang dijalankan telah sesuai urutan yang tepat.
84
Tahap kedua dalam audit sitem informasi adalah adalah kaji ulang dan
evaluasi terperinci. Dalam tahap audit ini, upaya diarahkan pada penemuan
fakta dalam bidang atau wilayah yang dipilih untuk di audit.
Tahap ketiga dalam audit adalah pengujian. Tahap pengujian sebuah audit
menghasilkan bukti kepatuhan terhadap prosedur yang telah ditetapkan. Uji
kepatuhan dilakukan untuk menyediakan jaminan kepastian bahwa ada
pengendalian internal dan ia lakukan sesuai yang telah dituliskan dalam
dokumentasi sistem.
85
5.3.4 Audit Pusat Layanan Komputer
Audit dapat pula dilakukan dalam beberapa bidang. Salah satunya adalah
yang berkaitan dengan pengendalian lingkungan. System mainframe yang
yang berkaitan dengan pusat layanan komputer besar biasanya memiliki
persyaratan suhu dan kelembapan khusus. Ada beberapa hal yang harus
diperhatikan dan karenanya pengendalian juga harus diperhatikan untuk
mempertahankan kestabilan sumber daya dan juga menyediakan sebuah
alternative sumber daya jika terjadi kegagalan.
86
Pada tahap ini auditnya berupaya mendapatkan informasi lebih mendalam
untuk memahami pengendalian yang diterapkan dalam sistem komputer
klien. Auditor harus dapat memperkirakan bahwa hasil audit pada akhirnya
harus dapat dijadikan sebagai dasar untuk menilai apakah struktur
pengendalian intern yang diterapkan dapat terpercaya atau tidak. Kuat atau
tidaknya pengendalian tersebut akan menjadi dasar bagi auditor dalam
menentukan langkah selanjutnya.
87
(b) Pengendalian terhadap output sistem informasi , dan
(c) Pengendalian yang sudah diprogram
88
RANGKUMAN
Audit EDP atau yang sekarang popular sering disebut audit teknologi
informasi merupakan audit yang berfokus pada berbagai aspek berbasis
komputer dalam sistem informasi perusahaan. Audit ini meliputi penilaian
implementasi, operasi dan pengendalian berbagai sumber daya komputer
yang tepat.
Sistem akuntansi merupakan metode dan pencatatan yang dibuat oleh
manajemen untuk mengidentifikasi, menghimpun, menganalisis,
mengelompokkan, mencatat dan melaporkan transaksi satuan usaha dan
untuk menyelenggarakan pertanggungjawaban aktiva dan kewajiban yang
bersangkutan dengan transaksi tersebut. Sedangkan sistem aplikasi
komputer merupakan sistem aplikasi yang dikembangkan untuk memenuhi
kebutuhan pengolahan data dan manajemen informasi.
Penggabungan dua sistem akan menghasilkan suatu sistem informasi
yang sangat berguna bagu suatu organisasi yang dijalankan untuk
memproses dan mengolah data menjadi suatu bentuk informasi yang dapat
digunakan untuk pengambilan keputusan.
89
9. Bagaimana PC telah memengaruhi auditing system informasi?
10. Identifikasikan karakteristik-karakteristik yang umum pada sebuah
audit system informasi.
11. Bagaimana anda akan memilih area yang harus diausit dalam audit
system informasi?
12. Mengapa audit pusat layanan computer memerlukan auditor system
informasi yang memiliki keahlian tinggi?
DAFTAR PUSTAKA
90
BAB VI
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
PENGANTAR MATERI
TUJUAN PEMBELAJARAN
91
Tujuan Instruksional Khusus
Tujuan dari bab ini mahasiswa mampu dan memahami cara berfikir dan
pemecahan persoalan dalam pengembangan sistem akuntansi. Mahasiswa
harus mampu membuat penyelesaian masalah landasan konseptual sistem
informasi akuntansi diberbagai instansi baik pemerintahan maupun swasta.
PEMBAHASAN MATERI
92
a. Ketidakberesan sistem yang lama, menyebabkan sistem yang lama
tidak dapat beroperasi sesuai dengan yang diharapkan
b. Pertumbuhan organisasi, Kebutuhan informasi yang semakin luas,
volume pengolahan data semakin meningkat, perubahan prinsip
akuntansi yang baru menyebabkan harus disusunnya sistem yang baru,
karena sistem yang lama tidak efektif lagi dan tidak dapat memenuhi
lagi semua kebutuhan informasi yang dibutuhkan manajemen
2. Untuk meraih kesempatan-kesempatan
Dalam keadaan persaingan pasar yang ketat, kecepatan informasi atau
efisiensi waktu sangat menentukan berhasil atau tidaknya strategi
dan rencana-rencana yang telah disusun untuk meraih kesempatan-
kesempatan dan peluang-peluang pasar, sehingga teknologi informasi perlu
digunakan untuk meningkatkan penyediaan informasi agar dapat
mendukung proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh
manajemen.
3. Adanya instruksi
Penyusunan sistem baru karena adanya instrusi-instruksi dari atasan atau
luar organisasi misalnya aturan pemerintah. Dengan adanya pengembangan
sistem dari yang lama ke baru diharapkan terjadi peningkatan-peningkatan
sistem yang baru antara lain :
• Performance (kinerja), Kinerja sistem harus lebih efektif. Kinerja
dapat diukur dari jumlah pekerjaan yang dapat dilakukan suatu saat
tertentu. Respond time adalah rata-rata waktu yang tertunda diantara
dua transaksi atau pekerjaan ditambah dengan waktu response untuk
menanggapi pekerjaan tersebut.
• Information (informasi), peningkatan kualitas informasi yang
disajikan.
• Economy (ekonomi), peningkatan terhadap manfaat-manfaat atau
keuntungan-keuntungan atau penurunan biaya yang terjadi.
• Control (pengendalian), peningkatan terhadap pengendalian untuk
mendeteksi dan memperbaiki kesalahan-kesalahan serta kecurangan
yang akan terjadi.
• Efficiency, peningkatan terhadap efisiensi operasi. Efisiensi berbeda
dengan ekonomis, ekonomis berhubungan dengan jumlah sumber daya
yang digunakan, efisiensi berhubungan dengan bagaimana
sumberdaya tersebut digunakan dengan pemborosan yang minimum.
• Service (pelayanan), peningkatan terhadap pelayanan yang diberikan
oleh sistem.
93
Alasan diperlukan Pengembangan Sistem Informasi:
1. Adanya masalah yang timbul dari sistem yang lama
2. Untuk meraih kesempatan – kesempatan dalam berbagai hal
3. Adanya instuksi dari pimpinan atau adanya peraturan dari pemerintah
94
kemudian merancang cara penyediaan informasi dan terakhir
merancang cara – cara untuk memproses transaksinya.
1. Perencanaan
Dalam tahap ini pengembang sistem melakukan perencanaan mengenai
SIA yang akan dibuat. Rencana keseluruhan perlu mendapat kepastian
untuk mencapai tujuan berikut:
c. Sumber daya yang dimiliki akan ditujukan untuk subsistem yang
paling membutuhkan sumber daya tersebut.
d. Proses publikasi dan upaya yang sia – sia akan diminimalkan.
e. Pengembangan strategi dalam organisasi akan konsisten dengan
keseluruhan rencana strategi organisasi.
2. Analisis Sistem
Analisa sistem adalah sebuah istilah yang secara umum menjelaskan
tentang tahapan awal pengembangan sistem. Analisa sistem menjadi faktor
penting keberhasilan dalam pengembangan perangkat lunak.
Definisi analisa sistem menurut para ahli sebagai berikut:
95
¬ Aji Supriyanto bahwa analisa sistem adalah tahapan penelitian atas
sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem yang
baru atau diperbaharui (Supriyanto, 2007)
¬ James dan Tommie, mendefinisikan analisa sistem adalah proses
intelektual yang berbaur dengan pengumpulan fakta (Hall &
Singleton, 2007)
¬ Menurut Gunadi dan Al Fattah, bahwa analisa sistem merupakan
teknik pemecahan masalah yang membagi komponen dengan
mempelajari seberapa bagus bagian-bagian komponen tersebut bekerja
dan berinteraksi untuk mencapai tujuan (Gunadi & Al Fatta, 2012)
96
Survey adalah kegiatan mengumpulkan data – data dan informasi seputar
operasional perusahaan yang berkaitan dengan pengembangan sistem
akuntansi. Kemudian data dipelajari dan diolah sebagai dasar untuk
merancang sistem baru. Dalam tahap ini juga dilakukan analisa terhadap
kelemahan dan kebaikan sistem yang lama atau sedang berjalan,
mengindentifikasi kebutuhan dan diakhiri dengan pembuatan laporan analisa
sistem.
Dan menurut Sutabri (2012) hasil dari analisa sistem meliputi pengertian
yang jelas atas kebutuhan dan masalah – masalah yang dihadapi, jawaban
pemecahan masalah dan pemenuhan kebutuhan diatas serta usul
penyelesaian yang jelas.
Dalam analisa sistem dilakukan analisis data – data apa saja yang harus
dikelola, informasi apa saja yang harus dihasilkan. Hasil dari tahap ini
adalah ER-diagram.
Tahap 4
Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3
Laporan
Survey Mengidentifikasi Mengindentifi
analisis
terhadap kebutuhan kasi
sistem
sistem saat informasi persyaratan
ini sistem
97
Tahap – tahap dalam analisis sistem antara lain:
a. Memperoleh pemahaman mendasar mengenai aspek operasi dari
sistem
b. Menetapkan sebuah hubungan kerja dengan pengguna sistem
c. Mengumpulkan data – data penting yang berguna untuk
pengembangan desain sistem
d. Mengidentifikasi permasalahan – permasalahan khusus yang
membutuhkan lebih banyak perhatian dalam upaya desain
subsekuen
3. Perancangan
Berdasarkan data – data yang sudah dikumpulkan kemudian dilakukan
perancangan sistem. Dalam tahap ini melakukan perancangan sistem baru
dan mendiskusikannya dengan pihak perusahaan. Perancangan dapat
berupa perancangan sistem dan prosedur pendukung atau dapat juga
perancangan bukti, catatan akuntansi, jurnal serta laporan – laporan yang
disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.
98
Mengevaluasi desain sistem dapat digambarkan sebagai berikut:
Analisis dan
perencanaan
sistem
Implementasi
sistem
Pengendalian dan
pengkajian ulang
sistem
99
Perancangan Bukti Transaksi
Untuk melaksanakan atau menjalankan sistem akuntansi, bukti transaksi
merupakan pemicu. Setiap pencatatan dalam catatan akuntansi dimulai dari
bukti transaksi atau dokumen. Bukti transaksi adalah dasar untuk
melakukan pencatatan, oleh karena itu pengawasan atau penggunaan bukti
transaksi sangat perlu dilakukan.
Untuk merancang format jurnal khusus hal – hal berikut ini harus
dipertimbangkan:
a. Pelajari karakteristik transaksi perusahaan
b. Pencatatan ayat jurnal standarnya
c. Pembuatan format jurnal khusus mengikuti ayat jurnal standarnya
100
4. Implementasi
Setelah disetujui hasil rancangan sistem, tahap berikutnya adalah
menjalankan rancangan sistem tersebut dengan bimbingan dan
pengawasan team perancang sistem. Tetapi harus dibuat buku pedoman
sistem dan prosedurnya terlebih dahulu guna memudahkan dalam
pelaksanaannya.
Implementasi sistem:
a. Membuat rencana dan pengendalian untuk implementasi
4) Menguraikan proyek keberbagai tahapan
5) Anggaran khusus yang dapat diaplikasi disetiap tahap
101
6) Waktu pelaksanaan tertentu yang dapat diaplikasi disetiap
tahap proyek
b. Melakukan aktivitas implementasi
5) Pelatihan karyawan
6) Mendapatkan dan memasang kommputer baru
7) Rincian desain sistem
8) Konversi file
9) Operasi pengujian
c. Mengevaluasi sistem baru
Memastikan bahwa sistem baru beroperasi sesuia dengan yang
direncanakan.
Analisis dan
perencanaan
sistem
Analisis dan
perencanaan
sistem
Analisis dan
perencanaan
sistem
102
Tujuan dari pengembangan sistem informasi akuntansi:
a. Menambah nilai bagi perusahaan. Sistem informasi akuntansi dapat
memberi nilai tambah dengan memberikan informasi yang akurat dan
tepat waktu.
b. Penerapan sistem informasi akuntansi meningkatkan efektifitas dan
efisiensi biaya dalam mengumpulkan informasi ekonomi.
c. Membantu serta meningkatkan kualitas keputusan yang akan diambil
oleh pihak manajemen
d. Meningkatkan pembagian pengetahuan.
5. Pasca Implementasi
Pasca implementasi, sistem yang sudah diterapkan diperiksa secara berkala.
Bugs – bugs yang muncul dibenahi, pemutakhiran field dalam tabel
dilakukan jika terdapat transaksi atau data baru atau pengelolaan
konsistensi data.
Jika dalam tahap ini masih terdapat kelemahan atau kekurangan pada
sistem baru yang diimplementasikan, kembali lagi dilakukan analisa,
perbaikan atau revisi sistem yang masih lemah sampai pelaksanaan sistem
yang sudah direvisi dalam beberapa waktu. Apabila pelaksanaan sistem
baru tersebut sudah tidak ada kendala,maka sudah tidak diperlukan lagi
bimbingan dari perancang sistem.
RANGKUMAN
103
Bentuk dan pendekatan pengembangan sistem akuntansi
1. Pengembangan atau perancangan suatu sistem akuntansi dapat
berbentuk :
a. Baru dan lengkap
b. Pengembangan karena perluasan usaha
c. Perbaikan sebagian sistem
2. Jenis pendekatan pengembangan sistem akuntansi
a. Bottom up, dalam pendekatan ini yang pertama kali dirancang
adalah cara – cara untuk memproses transaksi kemudian merancang
cara penyediaan informasi dan terakhir merancang bentuk
informasi yang dibutuhkan
b. Top Down, dalam pendekatan ini yang pertama kali dirancang
adalah bentuk informasi yang dibutuhkan pengguna sistem,
kemudian merancang cara penyediaan informasi dan terakhir
merancang cara – cara untuk memproses transaksinya.
104
DAFTAR PUSTAKA
105
BAB VII
APLIKASI SIKLUS PENDAPATAN DAN PENGELUARAN
PENGANTAR MATERI
SIA sebagai sistem informasi terdiri dari lima siklus, yang masing-masing
saling terkait dalam proses bisnis yang dilakukan oleh organisasi. Siklus
pertama SIA adalah Siklus Pendapatan (Revenue Cycle) terdiri dari semua
aktivitas yang berhuungan dengan pertukaran dasar ekonomi dari penjualan
barang dan jasa dan mendapatkan kas dari penjualan tersebut. Kedua, Siklus
Pengeluaran (Expense Cycle) yang melibatkan berbagai aktivitas yang
berhubungan dengan mendapatkan dan membayar barang dan jasa. Ketiga
adalah Siklus Produksi (Production Cycle) yang terdiri dari berbagai
aktivitas yang berhubungan dengan penggunaan tenaga kerja dan
perlengkapan untuk mengubah bahan baku mentah menjadi barang jadi.
Keempat berfokus pada Siklus Sumber Daya Manusia/Penggajian (Human
Resource Management/Payroll cycle), yang membicarakan berbagai
masalah tentang pengembagan dan manajemen yang efektif atas sumber
daya organisasi yang paling berharga; para karyawan (employees), dan
sistem penggajian. Kelima adalah Sistem Buku Besar dan Peloporan
(General Ledger and Reporting) yang berbicara mengenai barbagai masalah
dalam penyediaan informasi keuangan dan non keuangan bagi pihak
manajemen yang akurat dan tepat waktu, yaitu mengenai efektivitas dan
efisiensi organisasi dalam melaksanakan berbagai aktivitas bisnis.
TUJUAN PEMBELAJARAN
106
Tujuan Instruksional Khusus
Tujuan dari bab ini mahasiswa mampu dan memahami cara berfikir dan
pemecahan persoalan dalam siklus pendapatan dan pengeluaran. Mahasiswa
harus mampu membuat penyelesaian masalah landasan konseptual sistem
informasi akuntansi diberbagai instansi baik pemerintahan maupun swasta.
PEMBAHASAN MATERI
107
Gambar 16 Diagram Konteks Siklus Pendapatan
108
Bagian pesanan penjualan bertanggung jawab atas proses entri pesanan
penjualan. Fungsi entri pesanan penjualan mencakup tiga aktivitas utama,
yaitu :
• Mengambil pesanan dari pelanggan
• Memeriksa dan menyetujui kredit pelanggan
• Memeriksa ketersediaan persediaan
2. Pengiriman (Aktivitas 2)
109
a. Warehouse workers are responsible for filling customer orders by
removing items from inventory.
b. Keputusan-keputusan penting dan kebutuhan informasi:
Menentukan metode pengiriman.
in-house
outsource
c. Dokumen, catatan, dan prosedur:
Kartu pengambilan printed by the sales order entry triggers the
shipping process and is used to identify which products to
remove from inventory.
Jumlah phisik dibandingkan dengan kuantitas pada kartu
pengambilan dan slip pengepakan.
Beberapa tempat pemeriksaan dibuat dan dokumen pengiriman
dipersiapkan.
110
e. Untuk memperoleh aliran penerimaan kas yang lebih seragam,
banyak perusahaan menggunakan proses yang disebut Penagihan
berdaur.
Menurut Hall (2006) definisi siklus pengeluaran adalah siklus yang merubah
kas perusahaan menjadi bahan baku fisik serta sumber daya manusia yang
dibutuhkan untuk menjalankan bisnis. Sedangkan menurut Romney dan
Steinbart (2003) siklus pengeluaran adalah rangkaian kegiatan bisnis dan
operasional pemrosesan data terkait yang berhubungan dengan pembelian
serta pembayaran barang dan jasa, tujuan utamanya untuk meminimalkan
biaya total memperoleh dan memelihara persediaan, perlengkapan dan
111
berbagai layanan yang dibutuhkan organisasi untuk berfungsi. Dan siklus
pengeluaran adalah peristiwa yang berkaitan dengan akuisisi barang dan jasa
dari entitas lainnya dan penyelesaian terkait dengan hutang obligasi yang
meliputi perolehan, logistik keluar dan mendukung hubungan keuangan dan
akuntansi (Bodnar, 2006)
Dalam siklus ini, pertukaran informasi utama adalah dengan para pemasok
barang (vendor). Selain itu informasi juga mengalir dari Siklus Pendapatan,
Siklus Produksi, pengendalian persediaan dan berbagai bagian tentang
kebutuhan untuk pembelihan barang dan bahan baku. Perhatikan pada
gambar berikut:
Aktivitas dasar bisnis dalam Siklus Pengeluaran ada tiga, yang sebagian
merupakan kebalikan dari aktivitas yang ada pada Siklus Pendapatan, dan
berbeda entitinya, kalau Siklus Pendapatan terkait dengan para pelanggan,
sedangkan aktivitas pengeluaran terkait antara hubungan organisasi dengan
para pemasok. Aktivitas Siklus Pengeluaran adalah; satu, memesan barang
112
(perlengkapan dan pelayanan), kedua, menerima dan menyimpan barang
(perlengkapan dan pelayanan), dan ketiga adalah membayar barang
(perlengkapan dan pelayanan). Aktivitas pemesanan barang merupakan
kebalikan dari aktivitas entri pemesanan barang,
aktivitas penerimaan kebalikan dari fungsi pengiriman pemasok, aktivitas
pembayaran barang kebalikan dari aktivitas penagihan kas.
113
Metode-metode pengendalian persediaan alternatif :
114
Keputusan-keputusan penting dan kebutuhan-kebutuhan informasi:
Bagian penerimaan mempunyai dua tanggung jawab utama:
– Memutuskan apakah menerima pengiriman
– Memeriksa jumlah dan kualitas barang
Dokumen-dokumen dan prosedur-prosedur:
Laporan penerimaan adalah dokumen utama yang digunakan dalam
subsistem penerimaan dalam siklus pengeluaran, laporan ini
mendokumentasikan rincian mengenai: setiap kiriman, termasuk tanggal
penerimaan, pengiriman, pemasok, dan nomor pesanan pembelian. Bagi
setiap barang yang diterima, laporan ini menunjukkan nomor barang,
deskripsi, unit ukuran, dan jumlah barang yang diterima.
115
11) Faktur Disahkan
12) Paket Tanda Bukti
13) Pembayaran
RANGKUMAN
SOAL - SOAL
116
DAFTAR PUSTAKA
117
BAB VIII
APLIKASI SIKLUS PRODUKSI
PENGANTAR MATERI
TUJUAN PEMBELAJARAN
118
Tujuan Instruksional Khusus
Tujuan dari bab ini mahasiswa mampu dan memahami cara berfikir dan
pemecahan persoalan dalam siklus produksi. Mahasiswa harus mampu
membuat penyelesaian masalah landasan konseptual sistem informasi
akuntansi diberbagai instansi baik pemerintahan maupun swasta.
PEMBAHASAN MATERI
Arus informasi yang yang masuk ke siklus produksi dari siklus lain, yaitu:
• Siklus pendapatan menyediakan informasi mengenai order customer
dan perkiraan penjualanuntuk digunakan dalam perencanaan
produksi dan persediaan.
• Siklus pengeluaran menyediakan informasi untuk memperoleh bahan
mentah dan mengontrol pengeluaran lain yang termasuk overhead
pabrik.
119
• Siklus penggajian menyediakan informasi tentang biaya karyawan
dan ketersediaannya
120
Kartu Pemindahan (Move Ticket): dokumen yang mengidentifikasi transfer
internal dari bagian, lokasi dimana bagian tersebut ditransfer, dan waktu
transfer.
Siklus produksi terdiri dari semua kegiatan yang berkaitan dengan konversi
bahan baku menjadi barang jadi. Siklus ini terdiri dari beberapa komponen
yang berbeda, yang melibatkan desain produk, penggabungannya ke dalam
121
jadwal produksi, kegiatan manufaktur, dan lingkaran umpan balik akuntansi
biaya.
Dalam siklus produksi terdapat empat aktivitas utama yang dilakukan yakni:
122
Kedua metode ini berbeda pada masalah rentang waktu perencanaan
produksi, MRP II dapat digunkan untuk rentang waktu perencanaan yang
panjang, sedang JIT hanya untuk rentang waktu perencanaan yang pendek.
Demikian juga MRP II dilakukan untuk memperkirakan permintaan
pelanggan dengan menyeimbangan kapasitas produksi yang ada dan
kebutuhan bahan baku, sehingga disebut sebagai sistem produksi dorong-
Ipush production system. JIT hanya berproduksi sebagai tanggapan atas
permintan pelanggan, sehingga dapat dilakukan meminimalkan atau
menghilangkan persediaan
material, barang dalam proses, maupun barang jadi. Untuk itu JIT juga
disebut sebagai sistem produksi tarik-pull production system.
123
Keempat bidang ini biasanya dikelola oleh empat departemen yang berbeda
- departemen teknik, manajemen bahan, produksi, dan akuntansi. Siklus
produksi penuh berisi kegiatan berikut:
124
manajer teknik dan manajer produksi. Informasi ini diperlukan untuk
menemukan variasi dari harapan, yang dapat menyebabkan perubahan
desain atau perubahan dalam instruksi kerja yang digunakan di lantai
toko.
Fungsi kedua dari SIA dirancang dengan baik adalah untuk memberikan
pengendalian yang cukup untuk memastikan bahwa tujuan-tujuan tersebut
terpenuhi :
1. Semua produksi dan perolehan aktiva tetap diotorisasi dengan baik.
2. Persediaan barang dalam proses dan aktiva tetap dijaga
keamanannya.
3. Semua transaksi siklus produksi yang valid dan sah akan dicatat.
125
d. Informasi dan Komunikasi yaitu pengidentifikasian, penangkapan
dan pertukaran informasi dalam suatu bentuk dan waktu yang
memungkinkan orang melaksanakan tanggung jawab mereka.
e. Pemantauan, yaitu proses menentukan kualitas kinerja pengendalian
intern sepanjang waktu.
Salah satu sifat dari pengendalian internal yang baik adalah menggunakan
orang-orang yang jujur dan cakap sesuai dengan fungsi yang ditangani.
Dalam hal ini memilih karyawan harus diperhatikan kecakapan dan keahlian
yang menyangkut pendidikan, pengalaman dan juga kepribadian yang
menyangkut kecerdasan, kejujuran, kesabaran dan keuletan. Prosedur dalam
sistem pengawasan produksi dan sistem biaya yang mencakup formulir-
formulir yang digunakan dalam melaksanakan suatu prosedur, unit kegiatan
organisasi yang terlibat dalam melaksanakan suatu prosedur dan diagram
alur yang berlaku di perusahaan saat ini. Tujuan penyusunan suatu sistem
akuntansi tidak lepas dari peningkatan pengendalian intern.
126
Prosedur Pengawasan Produksi
Prosedur pengawasan produksi adalah prosedur yang dimulai dari
dikeluarkannya order produksi, mengikuti pelaksanaannya. Dalam
membuat order produksi, perlu dipertimbangkan tersedianya bahan,
kapasitas pabrik dan kemampuan karyawan. Order produksi biasanya dibuat
beberapa lembar dan dikirimkan kepada tiap-tiap bagian yang mengerjakan
order tersebut. Prosedur pangawasan produksi ini erat hubungannya dengan
prosedur pesanan penjualan, prosedur pengiriman dan prosedur pembelian.
Formulir order produksi dapat dibuat oleh pabrik (bagian produksi).
berdasarkan pesanan dari langganan yang diterima oleh Bagian Penjualan
atau dibuat berdasarkan rencana produksi yang disusun oleh Bagian
Produksi dan Bagian Penjualan.
127
Ancaman dan Prosedur Pengendalian yang dilakukan dalam setiap
aktivitas produksi
128
pesanan dari langganan berdasarkan persediaan barang jadi yang ada di
gudang;
2) Bagian perencanaan dan pengawasan produksi, berfungsi sebagai staff
pembantu departemen produksi dalam merencanakan dan mengawasi
kegiatan produksi
3) Departemen produksi, berfungsi membuat perintah produksi untuk
bagian-bagian yang ada di bawahnya yang akan terkait dalam
pelaksanaan proses produksi guna memenuhi permintaan produksi dari
bagian penjualan. Surat pesanan produksi ini dilampiri dengan surat
kebutuhan bahan dan daftar kegiatan produksi
4) Bagian produksi, bertanggung jawab atas pelaksanaan produksi sesuai
dengan surat pesanan produksi yang diterima dari departemen produksi
yang daftar kebutuhan bahan serta daftar kegiatan produksi yang
melampiri surat pesanan produksi tersebut
5) Bagian gudang, bertanggung jawab atas pelayanan permintaan bahan
baku, bahan penolong dan barang yang lain yang berada di dalam
gudang. Bagian gudang ini juga menerima produk jadi yang diserahkan
oleh fungsi produksi.
RANGKUMAN
129
keuletan. Prosedur dalam sistem pengawasan produksi dan sistem biaya
yang mencakup formulir-formulir yang digunakan dalam melaksanakan
suatu prosedur, unit kegiatan organisasi yang terlibat dalam melaksanakan
suatu prosedur dan diagram alur yang berlaku di perusahaan saat ini. Tujuan
penyusunan suatu sistem akuntansi tidak lepas dari peningkatan
pengendalian intern.
SOAL – SOAL
DAFTAR PUSTAKA
130
131