NOMOR :
TANGGAL :
KEPALA Pemimpin
UPT PUSKESMAS BLUD
KPA/KPB
Ka. Sub Bagian Umum dan
Kepegawaian
Pejabat
Keuangan
Ur Ke Peg Ur Umum Ur Keuangan
Perbaikan BPU
Promkes BPG
P2M & PTM KIA
KESLING LAB
KES. Q. R KONSELING Pejabat
Teknis
UKK FARMASI
UKS
BATTRA/TOGA
KEL. SIAGA
YANDU
YANDU LANSIA
UKGMD
1.2 Pemilik Puskesmas Arjasa
1. Tugas
Puskesmas memiliki tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai
tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung
terwujudnya kecamatan sehat.
2. Fungsi
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, maka Puskesmas Arjasa
menyelenggarakan fungsi:
a. Penyelenggaraan UKM Essensial dan UKM Pengembangan tingkat pertama di
wilayah kerjanya,
b. Penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya.
3. Wewenang
Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud diatas, maka Puskesmas
Arjasa memiliki wewenang :
a. melakukan perencanaan berdasarkan analisis masalah kesehatan masyarakat dan
analisis kebutuhan pelayanan yang diperlukan;
b. melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan;
c. melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat
dalam bidang kesehatan
d. menggerakkan masyarakat untuk mengindentifikasi dan menyelesaikan masalah
kesehatan pada tingkat perkembangan masyarakat yang bekerjasama dengan
sektor lain terkait;
e. melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan upaya
kesehatan berbasis masyarakat;
f. melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya manusia Puskesmas;
g. memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan;
h. melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses mutu dan
cakupan pelayanan kesehatan; dan
i. memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat termasuk
dukungan terhadap sistem kewaspadaan dini dan respon penanggulangan
penyakit.
1. Kepala Puskesmas
Kepala Puskesmas bertindak sebagai pemimpin BLUD yang mempunyai tugas
sebagai berikut :
a. Memimpin, mengarahkan, membina, mengawasi, mengendalikan,
mengevaluasi penyelenggaraan kegiatan BLUD agar lebih efisien dan
produktivitas;
b. Merumuskan penetapan kebijakan teknis BLUD serta kewajiban lainnya
sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan oleh kepala daerah;
c. Menyusun Renstra;
d. Menyiapkan RBA;
e. Mengusulkan calon pejabat pengelola keuangan dan pejabat teknis kepada
kepala daerah sesuai ketentuan;
f. Menetapkan pejabat lainnya sesuai kebutuhan BLUD selain pejabat yang
ditetapkan dengan peraturan perundang-undangan;
g. Mengkoordinasikan pelaksanaan kebijakan BLUD yang dilakukan oleh
pejabat keuangan dan pejabat teknis, mengendalikan tugas pengawasan
internal, serta menyampaikan dan mempertanggungjawabkan kinerja
operasional serta keuangan keuangan BLUD kepada kepala daerah; dan
h. Tugas lainnya yang ditetapkan oleh kepala daerah sesuai dengan
kewenangannya.
Pemimpin BLUD dalam melaksanakan tugasnya mempunyai fungsi
sebagai penanggungjawab umum operasional dan keuangan.
2. Pejabat Keuangan
Kepala Sub Bagian Tata Usaha bertindak selaku Pejabat Keuangan.
Pejabat keuangan bertanggung jawab kepada pemimpin BLUD. Pejabat keuangan
memiliki tugas:
a. Mengkoordinasikan penyusunana RBA;
b. Menyiapkan DPA;
c. Melakukan pengelolaan pendapatan dan belanja;
d. Menyelenggarakan pengelolaan kas;
e. Melakukan pengelolaan utang, piutang dan investasi;
f. Menyusun kebijakan pengelolaan barang milik daerah yang berada dibawah
penguasaannya;
g. Menyelenggarakan sistem informasi manajemen keuangan;
h. Menyelenggarakan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan; dan
i. Tugas lainnya yang ditetapkan oleh kepala daerah dan/atau pemimpin
sesuai dengan kewenangannya.
Pejabat keuangan dalam melaksanakan tugasnya memiliki fungsi sebagai
penanggungjawab keuangan. Pejabat keuangan akan dibantu oleh bendahara
penerimaan dan bendahara pengeluaran. Bendahara penerimaan dan bendahara
pengeluaran harus dijabat oleh pegawai negeri sipil (PNS).
Sub bagian dari Pejabat keuangan adalah:
1) Sistem Informasi puskesmas
Tugas
Sistem informasi puskesmas mempunyai tugas me-manage dan
mengarsipkan segala jenis informasi yang berkaitan dengan operasional
puskesmas.
Fungsi
a) Melaksanakan dan mengkoordinir penyusunan rencana program dan
kegiatan kaitanya dengan pengelolaan seluruh informasi dan data di
Puskesmas;
b) Melaksanakan dan mengkoordinir pelaksanaan dan pengendalian
program dan kegiatan kaitanya dengan pengelolaan seluruh informasi
dan data di Puskesmas;
c) Melaksanakan dan mengkoordinir laporan dan data pelaksanaan program
dan kegiatan informasi dan data di Puskesmas;
d) Melaksanakan dan mengkoordinir bimbingan teknis, memantau dan
mengevaluasi pelaksanaan program dan kegiatan informasi dan data di
Puskesmas;
e) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan tugas dan fungsi bidang
tugasnya serta memberikan arahan dan petunjuk untuk kelancaran
pelaksanaan tugas;
f) Memantau, mengevaluasi, serta menganalisa hasil kerja bawahanya;
g) Melaksanakan koordinasi aktif dengan lintas program/unit lain di
Puskesmas agar diperoleh hasil kerja yang lebih baik serta dapat
terwujudnya konsep data satu pintu, yang artinya bisa menjadi “bank
data dan informasi” di tingkat Puskesmas;
h) Melaksanakan analisa data dan validasi data akhir sebelum dilaporkan
kepada pejabat yang berwenang;
i) Membuat laporan sesuai format yang telah ditentukan kepada pejabat
yang berwenang; dan
j) Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai perintah atasan.
2) Kepegawaian
Tugas
Sub bagian kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan urusan
kepegawaian.
Fungsi
a) Membuat laporan kepegawaian;
b) Mendata dan mengarsipkan file pegawai;
c) Mengusulkan cuti dan kenaikan pangkat;
d) Mengusulkan tunjangan pegawai;
e) Merekap absensi (ijin, cuti, dan sakit);
f) Membuat absensi mahasiswa yang praktek di Puskesmas;
g) Membuat perencanaan untuk pengembangan kualitas SDM Puskesmas;
dan
h) Menyusun daftar pembagian tugas untuk staf puskesmas atas persetujuan
Pemimpin BLUD.
3) Rumah Tangga
Tugas
Melaksanakan sebagian tugas tata usaha di bidang rumah tangga Puskesmas.
Fungsi
a) Mendistribusikan tugas, memberikan petunjuk dan arahan kepada
bawahan sesuai dengan bidang tugasnya;
b) Membuat rencana kegiatan dan menyusun SOP;
c) Melaksanakan koordinasi yang berhubungan dengan tupoksinya;
d) Membuat konsep naskah dinas yang berhubungan dengan urusan rumah
tangga;
e) Memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik secara lisan
maupun tertulis;
f) Melaporkan pelaksanaan tugas kepada atasan baik secara lisan maupun
tertulis;
g) Menindaklanjuti surat masuk sesuai dengan disposisi/perintah atasan;
h) Mencatat nomor, tanggal, perihal dan disposisi surat masuk ke dalam
buku agenda serta dihimpun untuk disajikan ke atasan;
i) Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan;
j) Melaporkan pelaksanaan tugas kepada atasan baik secara lisan maupun
tertulis;
k) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan yang
berkaitan dengan bidang tugas;
l) Merencanakan kegiatan kerja urusan umum;
m)Menyusun SOP pelayanan kegiatan urusan rumah tangga Puskesmas;
n) Melaksanakan manajemen peralatan, dan keamanan lingkungan di
Puskesmas;
o) Mempelajari dan menelaah peraturan perundang-undangan yang berlaku
yang berkaitan dengan urusan rumah tangga Puskesmas;
p) Mengelola surat masuk dan surat keluar;
q) Menjadi operator telepon;
r) Menjadi humas Puskesmas;
s) Pengelolaan inventaris dan aset Puskesmas (Medis dan Non Medis).
Dibantu oleh pengurus barang medis dan non medis, sesuai SK dari
Sekda;
t) Pengelolaan barang habis pakai kebutuhan Puskesmas;
u) Pemeliharaan peralatan Puskesmas;
v) Pemeliharaan peralatan transportasi;
w) Pemeliharaan gedung Puskesmas;
x) Mengelola kebersihan dan keindahan lingkungan Puskesmas;
y) Mengelola gudang non medis; dan
z) Kearsipan urusan umum termasuk file saran masukan masyarakat
melalui UPM/Kotak saran.
4) Keuangan
Tugas
Tugas dari keuangan Puskesmas yaitu mengelola keuangan Puskesmas.
Fungsi
a) Menyusun rencana keuangan Puskesmas;
b) Menyiapkan rencana anggaran kas kegiatan di lingkungan Puskesmas;
c) Menyiapkan data, perhitungan anggaran dan belanja Puskesmas;
d) Memeriksa, mengoreksi dan mengesahkan konsep pembayaran dan
pengeluaran anggaran belanja Puskesmas dari sumber Penerimaan BLUD
maupun APBD;
e) Menyusun laporan keuangan Puskesmas;
f) Melaporkan dan mengevaluasi hasil kegiatan sesuai tugas dan fungsinya;
dan
g) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan baik lisan
maupun tertulis.
Keuangan terdiri dari Bendahara Penerimaan dan Bendahara Pengeluaran :
(1) Bendahara Penerimaan BLUD
Bendahara Penerimaan BLUD adalah pejabat fungsional yang
ditunjuk untuk menerima, menyimpan, menatausahakan dan
mempertanggungjawabkan uang yang berasal dari penerimaan BLUD
maupun APBD pada SKPD. Bendahara penerimaan BLUD dalam
melaksanakan tugas memiliki wewenang sebagai berikut:
(a) Menerima penerimaan yang bersumber dari pendapatan BLUD m
(b) aupun pendapatan APBD
(c) Menyimpan seluruh penerimaan
(d) Menyetorkan seluruh penerimaan
(e) Mendapatkan bukti transaksi atas pendapatan yang diterima melalui
Bank
(2) Bendahara Pengeluaran
Bendahara pengeluaran bertugas untuk menerima, menyimpan,
membayarkan, menatausahakan dan mempertanggungjawabkan
pengeluaran uang yang berasal dari penerimaan BLUD dan APBDpada
SKPD. Dalam melaksanakan tugas bendahara pengeluaran BLUD
memiliki wewenang sebagai berikut:
(a)Mengajukan permintaan pembayaran menggunakan SPP UP/GU/TU
dan SPP-LS
(b)Menerima dan menyimpan uang persediaan
(c)Melaksanakan pembayaran dari uang persediaan yang dikelolanya
(d)Menolak perintah bayar dari Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna
Anggaran yang tidak sesuai dengan ketentuan peraturan
(e)Meneliti kelengkapan dokumen pendukung SPP-LS yang diberikan
oleh PPTK
(f) Mengembalikan dokumen pendukung SPP-LS yang diberikan oleh
PPTK, apabila dokumen tersebut tidak memenuhi syarat dan/atau
tidak lengkap
3. Pejabat Teknis
Pejabat teknis mempunyai tugas:
a. Menyusun perencanaan kegiatan teknis operasional dan pelayanan di
bidangnya;
b. Melaksanakan kegiatan teknis opersional dan pelayanan sesuai dengan RBA;
c. Memimpin dan mengendalikan kegiatan teknis operasional pelayanan
dibidangnya; dan
d. Tugas lainnya yang ditetapkan oleh kepala daerah dan/atau pemimpin sesuai
dengan kewenangannya.
Pejabat teknis mempunyai fungsi sebagai penanggungjawab kegiatan teknis
operasional dan pelayanan di bidangnya. Pada pelaksanaan tugas pejabat teknis
berkaitan dengan mutu, standarisasi, administrasi, peningkatan kualitass sumber
daya manusia dan peningkatan sumber daya lainnya.
1) Penanggungjawab UKM
a) PelayananPromosiKesehatanTermasuk UKS
Pelayanan promosi kesehatan termasuk UKS
memilikitugasmelaksanakan pelayanan promosi kesehatan termasuk
UKS diwilayah kerja Puskesmas. Fungsi dari pelayanan promosi
kesehatan termasuk UKS antara lain:
(1) MenyusunRencanaKegiatanPromosikesehatanberdasarkan data
program puskesmas dan ketentuanperundang-undangan yang
berlakusebagaipedomankerja;
(2) Melaksanakankegiatanpromosikesehatanmeliputi,
penyuluhankesehatan, pembinaan PSM/UKM, pembinaan PHBS
dan koordinasilintas program terkait, sesuaidenganprosedur dan
ketentuanperundang-undangan yang berlakutermasuk di sekolah.;
(3) Mengevaluasihasilkegiatanpromosikesehatansecarakeseluruhan;
(4) Membuatperencanaankegiatan UKS dan UKGS;
(5) Melaksanakankegiatan UKS dan UKGS/di sekolah SD, SMP, SMA.
(6) Melaksanakankegiatanpengirimanpasienke unit
pelayananpengobatan (Puskesmas);
(7) Melaksanakankegiatanpembinaan UKS/UKGS dan
pembinaankebersihanlingkungankepadadokterkecil dan guru UKS;
(8) Membantumelaksanakankegiatanimunisasianaksekolah (BIAS)
bersamapetugaslainnya;
(9) Membuatcatatan dan laporankegiatan di bidangtugasnya dan UKS
sebagaibahaninformasi dan pertanggungjawabankepadaatasan; dan
(10) Melaksanakantugas lain yang diberikan oleh atasan.
b) PelayananKesehatanLingkungan
Pelayanan kesehatan lingkungan mempunyai tugas menjaga dan
memelihara kesehatan lingkungan puskesmas dan lingkungan kerjanya.
Sehingga fungsi dari pelayanan kesehatan lingkungan antara lain:
(1) Membuatrencanakegiatanpelaksanaanprogrampenyehatanlingkung
an;
(2) Mengumpulkan, mengolah, menganalisa dan mengevaluasi data
pendukungsebagaipenunjangperencanaan dan pelaksanaan
program penyehatanlingkungan;
(3) Menyiapkanbahanpenyusunanpetunjukteknis dan
pembinaanpetugasdalampeningkatanpenyehatanlingkungan;
(4) Memberikanpetunjuktentang tata
carapembuatansaranakesehatanmasyarakat pada tempat-
tempatumum dan lingkunganpemukiman;
(5) Pelaksanaanpenilaian grading, tempat-tempatumum dan uji lain
sehatsaranaangkutanumum;
(6) Menilai dan melaksanakanpenanggulanganmasalahsanitasi pada
kejadianbencana;
(7) Melaksanakankoordinasidengansektorterkaitdalamkegiatananalisis
dampaklingkungan;
(8) Melaksanakanpembuatan dan peningkatankualitas dan
kuantitaspenyehatanlingkungantempat-tempatumum dan
lingkunganpemukiman;
(9) Menyusun, merencanakan dan melaksanakanHigiene Perusahaan
dan Kesehatan Kerja (hiperkes).
(10) Menyusunkebutuhanpelatihan dan konsultasiteknis;
(11) Mengupayakanberbagaisumberanggaransesuaitupoksinya;
(12) Melasanakantugaskedinasan lain sesuaidenganpetunjukatasan; dan
(13) Melaksanakantugas lain yang diberikan oleh atasan.
c) Pelayanan KIA-KB yang bersifat UKM
Pelayanan KIA-KB yang bersifat UKM mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas dari UKM di lingkup pelayanan KIA-KB.
Dalam melaksanakan tugas, pelayanan KIA-KB yang bersifat UKM
memiliki fungsi:
(1) Menyusunrencanakegiatanpeningkatanpelayanan KIA berdasarkan
data program puskesmas dan ketentuanperundang-undangan yang
berlakusebagaipedomankerja;
(2) Melaksanakankegiatanpelayanan KIA meliputi, ANC, PNC,
perawatanneonatus, penyuluhan, dan
koordinasilintasprogramterkait, sesuaidenganprosedur dan
ketentuanperundang-undangan yang berlaku;
(3) Mengevaluasihasilkegiatanpelayanan KIA secarakeseluruhan;
(4) Membuatcatatan dan laporankegiatan di
bidangtugasnyasebagaibahaninformasi dan
pertanggungjawabankepadaatasan; dan
(5) Melaksanakantugas lain yang diberikan oleh atasan.
d) PelayananGizi yang Bersifat UKM
Pelayanan gizi yang bersifat UKM mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas UKM di lingkup pelayanan gizi.
Pelayanan gizi yang bersifat UKM memilikifungsisebagaiberikut:
(1) Menyusunrencanakegiatanpeningkatangizimasyarakatberdasarkan
data program puskesmas dan ketentuanperundang-undangan yang
berlakusebagaipedomankerja;
(2) Melaksanakankegiatanpeningkatangizimasyarakatmeliputi,
pembinaanposyandu, PSG, pemantauanpolakonsumsi,
pemantauanpenggunaan garam beriodium, ASI eksklusif,
pemberiankapsul vitamin A, pemberian tablet Fe, penyuluhangizi
dan koordinasilintas program terkait, sesuaidenganprosedur dan
ketentuanperundang-undangan yang berlaku;
(3) Mengevaluasihasilkegiatangizimasyarakatsecarakeseluruhan;
(4) Membuatcatatan dan laporankegiatan di
bidangtugasnyasebagaibahaninformasi dan
pertanggungjawabankepadaatasan; dan
(5) Melaksanakantugas lain yang diberikan oleh atasan.
e) PelayananPencegahan dan PengendalianPenyakit
Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit mempunyai
tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional
di bidang surveilans dan imunisasi, pencegahan dan pengendalian
penyakit menular, pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular
dan kesehatan jiwa. Dalam melaksanakan tugasnya pelayanan
pencegahan dan pengendalian penyakit memiliki fungsi:
(1) Penyiapan perumusan kebijakan operasional dibidang surveilans dan
imunisasi, pencegahan dan pengendalian penyakit menular, dan
pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan
jiwa;
(2) Penyiapan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang surveilans
dan imunisasi, pencegahan dan pengendalian penyakit menular,
pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan
jiwa;
(3) Penyiapan bimbingan teknis dan supervisi di bidang surveilans dan
imunisasi, pencegahan dan pengendalian penyakit menular,
pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan
jiwa;
(4) Pemantauan evaluasi, dan pelaporan dibidang surveilans dan
imunisasi, pencegahan dan pengendalian penyakit menular, dan
pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan
jiwa; dan
(5) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan Kepala Dinas.
f) PelayananKeperawatanKesehatan Masyarakat
Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat mempunyai tugas
mengkoordinasikan, mengatur dan mengendalikan urusan keperawatan,
merencanakan pengembangan mutu keperawatan, pembinaan mutu dan
etika keperawatan dan mengatur kebutuhan peralatan keperawatan.
Dalam pelaksanaannya pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat
memiliki fungsi:
(1) Memberikan asuhan perawatan kepada individu di puskesmas
maupun di rumah dengan berbagai tingkat umur, kondisi kesehatan,
tumbuh kembang dan jenis kelamin;
(2) Memberikan asuhan perawatan yang diarahkan kepada keluarga
sebagai unit terkecil dari masyarakat (keluarga binaan);
(3) Pelayanan perawatan kepada kelompok khusus diantaranya: ibu
hamil, anak balita, usia lanjut; dan
(4) Memberikan pelayanan keperawatan pada tingkat masyarakat.
g) PelayananKesehatan Jiwa
Pelayanan kesehatan jiwa mempunyai tugas mengkoordinir unit
kesehatan jiwa. Dalam pelaksanaannya pelayanan kesehatan jiwa
memilikifungsisebagaiberikut:
(1) Menyusunrencanakegiatankesehatanjiwaberdasarkan data program
puskesmas dan ketentuanperaturanperundang-undangan yang
berlakusebagaipedomankerja;
(2) Melaksanakankegiatankesehatanjiwameliputipenemuandinipenderita
gangguan jiwa, penangananpenderitagangguan jiwa,
penyuluhankesehatan jiwa dan koordinasilintas
program/sektorterkaitsesuaidenganprosedur dan
ketentuanperaturanperundang-undangan yang berlaku;
(3) Mengevaluasihasilkegiatankesehatanjiwasecarakeseluruhan;
(4) Membuatcatatan dan pelaporankegiatan di
bidangtugasnyasebagaibahaninformasi dan
pertanggungjawabankepadaatasan; dan
(5) Melaksanakantugas lain yang diberikan oleh atasan.
h) PelayananKesehatan Gigi Masyarakat
Pelayanan kesehatan gigi masyarakat mempunyai
tugasmelaksanakan pemberian pelayanan kesehatan gigi. Dalam
pelaksanaanya pelayanan kesehatan gigi masyarakat memiliki fungsi:
(1) Menyusunrencanakegiatanpelayanangigiberdasarkan data program
puskesmas dan ketentuanperundang-undangan yang
berlakusebagaipedomankerja;
(2) Melaksanakankegiatanpelayanangigisertakoordinasilintas program
terkait, sesuaidenganprosedur dan ketentuanperundang-undangan
yang berlaku;
(3) Mengevaluasihasilkegiatanpelayanangigisecarakeseluruhan;
(4) Membuatcatatan dan laporankegiatan di
bidangtugasnyasebagaibahaninformasi dan
pertanggungjawabankepadaatasan; dan
(5) Melaksanakantugas lain yang diberikan oleh atasan.
i) PelayananKesehatanTradisionalKomplementer
Pelayanan kesehatan tradisional komplementer mempunyai tugas
melaksanakan pelestarian, pembinaan, kerja sama dengan pihak lain
terkait dengan obat-obat trandisional. Dalam pelaksanaan pelayanan
kesehatan memiliki fungsi:
(1) Melestarikan bahan-bahan tanaman yang dapat digunakan untuk
pengobatan tradisional;
(2) Melakukan pembinaan terhadap cara-cara pengobatan tradisional;
(3) Pemanfaatan tanaman obat keluarga (TOGA);
(4) Kerjasama dengan pengobat tradisional, agar merujuk pasiennya ke
puskesmas/RS bila menderita sakit yang berbahaya;
(5) Penyuluhan pada masyarakat dan pengobat tradisional; dan
(6) Sosialisasi obat-obat tradisional dan manfaatnya.
j) PelayananKesehatanOlahraga
Pelayanan kesehatan olahraga mempunyai tugas melaksanakan
koordinasi terkait pelayanan kesehatan dengan olahraga. Dalam
pelaksanaannya pelayanan kesehatan olahraga memiliki fungsi:
(1) Pemeriksaan kesehatan berkala;
(2) Penentuan takaran latihan;
(3) Pengobatan dengan latihan dan rehabilitasi;
(4) Pengobatan akibat cidera latihan;
(5) Pengawasan selama pemusatan latihan.
k) PelayananKesehatanIndera
Pelayanan kesehatan indera mempunyai tugas melaksanakan
upaya penanggulangan gangguan penglihatan dan/atau pendengaran
melalui kegiatan penyuluhan, pencegahan, penyakit, deteksi dini,
pengobatan dasar serta upaya rujukan. Untuk melaksanakan tugasnya
pelayanan kesehatan indera memiliki fungsi:
(1) Pendeteksian dini kasus kesehatan indera;
(2) Pencatatan kejadian/kasus di buku register;
(3) Penyaluran tentang kesehatan indera penglihatan dan pendengaran;
(4) Pelaksanaan rujukan ke rumah sakit pada kasus katarak yang sudah
matur (sudah siap dioperasi);
(5) Melaksanakan care finding katarak ke lapangan untuk mendeteksi
kasus katarak yang ada di desa;
(6) Melakukan case finding indera penglihatan dan pendengaran di
SD/MI;
(7) Pencatatan hasil lapangan pada buku visum;
(8) Pelaksanaan analisis kasus bersama koordinator pencegahan dan
pemberantasan penyakit;
(9) Penyampaian hasil kunjungan dan hasil analisis kepada pemimpin
BLUD; dan
(10) Pencatatan dan pelaporan kesehatan indera.
l) PelayananKesehatanLansia
Pelayanan kesehatan lansia mempunyai tugas melaksanakan
pelayanan kesehatan lansia di wilayah kerja puskesmas. Dalam
melaksanakan tugasnya pelayanan kesehatan lansia memiliki fungsi:
(1) Menyusunrencanakegiatanpelayanankesehatanlansiaberdasarkan data
program puskesmas dan ketentuanperaturanperundang-undangan yang
berlakusebagaipedomankerja;
(2) Melaksanakankegiatankesehatanlansiameliputipendataansasaranlansia,
penjaringankesehatanlansia, pelayanankesehatanposyandulansia dan
koordinasilintas program/sektorterkaitsesuaidenganprosedur dan
ketentuanperaturanperundang-undangan yang berlaku;
(3) Mengevaluasihasilkegiatanpelayananlansiasecarakeseluruhan;
(4) Membuatcatatan dan pelaporankegiatan di
bidangtugasnyasebagaibahaninformasi dan
pertanggungjawabankepadaatasan; dan
(5) Melaksanakantugas lain yang diberikan oleh atasan.
m) PelayananKesehatanKerja
Pada pelayanan kesehatan kerja mempunyai tugas menjaga dan
memelihara kesehatan di lingkungan kerja. Dalam melaksanakan
tugasnya pelayanan kesehatan kerja memiliki fungsi:
(1) Identifikasi. masalah, meliputi;
(a)Pemeriksaan kesehatan awal dan berkala untuk para pekerja;
(b)Pemeriksaan kasus terhadap pekerja yang datang berobat ke
puskesmas;
(c)Peninjauan tempat kerja untuk menentukan bahaya akibat kerja.
(2) Kegiatan peningkatan kesehatan tenaga kerja melalui peningkatan
gizi pekerja, lingkungan kerja, dan kegiatan peningkatan
kesejahteraan;
(3) Kegiatan pencegahan kecelakaan akibat kerja, meliputi:
(a)Penyuluhan kesehatan
(b)Kegiatan ergonomik yaitu kegiatan untuk mencapai kesesuaian
antara alat kerja agar tidak terjadi stres fisik terhadap pekerja.
(c)Kegiatan memantau bahaya akibat kerja.
(d)Penyuluhan pemakaian alat pelindung.
(4) Kegiatan pengobatan kasus penyakit akibat kerja;
(5) Kegiatan pemulihan kesehatan bagi pekerja yang sakit; dan
(6) Kegiatan rujukan medik dan kesehatan terhadap pekerja yang sakit
n) PelayananKesehatanLainnya
Pelayanan kesehatan lainnya memiliki tugas pemantauan tempat-
tempat umum, pengelolaan makanan, dan sumber air bersih. Dalam
melaksanakan tugasnya pelayanan kesehatan lainnya memiliki fungsi:
(1) Menyusun perencanaan dan evaluasi kesehatan dari semua unit;
(2) Mengurangi bahkan menghilangkan semua unsur fisik dan
lingkungan yang memberi pengaruh buruk terhadap kesehatan
masyarakat melalui penyuluhan;
(3) Penyehatan air bersih;
(4) Penyehatan pembuangan sampah;
(5) Penyehatan lingkungan dan pemukiman;
(6) Penyehatan pembuangan air limbah;
(7) Penyehatan makanan dan minuman;
(8) Pengawasan sanitasi tempat-tempat umum;
(9) Pengawasan tempat pengelolaan pestisida;
(10) Pelaksana peraturan perundangan di bidang kesehatan lingkungan;
(11) Pembakaran sampah medis; dan
(12) Pencatatan dan pelaporan
2) PejabatTeknisPenanggungjawab UKP, Kefarmasian, dan Laboraturium
a) PelayananPemeriksaanUmum
Pelayanan pemeriksaan umum mempunyai tugas melaksanakan
pemeriksaan umum di puskesmas. Dalam melaksanakan tugasnya
pelayanan pemeriksaan umum memiliki fungsi:
(1) Melaksanakanpemeriksaan dan pengobatan;
(2) Melaksanakankonselingpenyakit;
(3) Melakukanpenatalaksanaantindakankeperawatan;
(4) Melakukanpenatalaksanaantindakansyok;
(5) Melakukanrujukankasuskefasilitaskesehatan yang
lebihtinggisecaracepat, tepat, dan benar; dan
(6) Melaksanakantugas lain yang diberikan oleh atasan.
b) PelayananKesehatan Gigi dan Mulut
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut mempunyai tugas menyiapkan
perumusan dan fasilitas di bidang pelayanan kesehatan gigi dan mulut.
Dalam melaksanakan tugasnya pelayanan kesehatan gigi dan mulut
memiliki fungsi:
(1) Menyusunrencanakegiatanpelayanangigi dan mulutberdasarkan data
program puskesmas dan ketentuanperundang-undangan yang
berlakusebagaipedomankerja;
(2) Melaksanakankegiatanpelayanangigisertakoordinasilintas program
terkait, sesuaidenganprosedur dan ketentuanperundang-undangan yang
berlaku;
(3) Mengevaluasihasilkegiatanpelayanangigisecarakeseluruhan;
(4) Membuatcatatan dan laporankegiatan di
bidangtugasnyasebagaibahaninformasi dan
pertanggungjawabankepadaatasan; dan
(5) Melaksanakantugas lain yang diberikan oleh atasan.
c) Pelayanan KIA-KB yang bersifat UKP
Pelayanan KIA-KB yang bersifat UKP mempunyai tugas
melaksanakan perumusan dan memberikan fasilitas pada pelayanan KIA-
KB di lingkup UKP. Dalam melaksanakan tugasnya pelayanan KIA-KB
yang bersifat UKP memilikifungsi:
(1) Menyusunrencanakegiatanpeningkatanpelayanan KIA-KBberdasarkan
data program puskesmas dan ketentuanperundang-undangan yang
berlakusebagaipedomankerja;
(2) Melaksanakankegiatanpelayanan KIA-KBmeliputi, ANC, PNC,
perawatanneonatus, penyuluhan, dan koordinasilintas program terkait,
sesuaidenganprosedur dan ketentuanperundang-undangan yang
berlaku;
(3) Mengevaluasihasilkegiatanpelayanan KIA secarakeseluruhan;
(4) Membuatcatatan dan laporankegiatan di
bidangtugasnyasebagaibahaninformasi dan
pertanggungjawabankepadaatasan; dan
(5) Melaksanakantugas lain yang diberikan oleh atasan.
d) PelayananGawatDarurat
Pelayanan gawat darurat mempunyai tugas melaksanakan
penanganan dan tindakan cepat pada pasien gawat darurat. Dalam
melaksanakan tugasnya pelayanan gawat darurat memiliki fungsi:
(1) Merencanakan langkah-langkah kegiatan pelayanan gawat darurat;
(2) Merencanakan kebutuhan sumber daya untuk melaksanakan
pelayanan gawat darurat;
(3) Mengkoordinir pelayanan gawat darurat dalam hal ambulan,
pemberian informasi dan persetujuan yang benar kepada wali/ pasien
atas tindakan medik yang akan diberikan;
(4) Melaksanakan pencatatan rekam medis dan catatan lain sesuai dengan
prosedur;
(5) Melaksanakan penelitian dan pengembangan mutu pelayanan gawat
darurat;
(6) Menanganipasienkecelakaan;
(7) Menanganipasiengawatdarurat; dan
(8) Melaksanakantugas lain yang diberikan oleh atasan.
e) PelayananGizi yang Bersifat UKP
Pelayanan gizi yang bersifat UKP mempunyai tugas
mengkoordinir pelayanan gizi yang bersifat UKP. Dalam melaksanakan
tugasnya pelayanan gizi yang bersifat UKP memiliki fungsi:
(1) MenyusunRencanaKegiatanPeningkatanGizi Masyarakat berdasarkan
data program puskesmas dan ketentuanperundang-undangan yang
berlakusebagaipedomankerja;
(2) Melaksanakankegiatanpeningkatangizimasyarakatmeliputi,
pembinaanposyandu, PSG, pemantauanpolakonsumsi,
pemantauanpenggunaan garam beriodium, ASI eksklusif,
pemberiankapsul vitamin A, pemberian tablet Fe, penyuluhangizi dan
koordinasilintas program terkait, sesuaidenganprosedur dan
ketentuanperundang-undangan yang berlaku;
(3) Mengevaluasihasilkegiatangizimasyarakatsecarakeseluruhan;
(4) Membuatcatatan dan laporankegiatan di
bidangtugasnyasebagaibahaninformasi dan
pertanggungjawabankepadaatasan; dan
(5) Melaksanakantugas lain yang diberikan oleh atasan.
f) PelayananPersalinan
Tugas dari pelayanan persalinan yaitu memberikan pelayanan pada
ibu yang akan melahirkan. Untuk menyelenggarakan tugas dari pelayanan
persalinan mempunyai fungsi:
(1) Melaksanakan pelayanan kesehatan ibu dan anak;
(2) Melaksanakan pelayanan persalinan normal:
(a) Mempersiapkan kamar bersalin;
(b) Observasi ibu yang akan bersalin;
(c) Pertolongan persalinan normal;
(d) Rujukan kasus dengan penyulit;
(e) Melaksanakan pencatatan pada CM; dan
(f) Penyuluhan.
(3) Melaksanakan perawatan nifas;
(4) Melaksanakan asuhan keperawatan ibu nifas:
(a) Observasi;
(b) Melaksanakan rujukan dengan kasus penyerta;
(c) Melaksanakan pencatatan pada CM; dan
(d) Penyuluhan.
(5) Melaksanakan pelayanan kesehatan bayi baru lahir
(a) AFGAR skor;
(b) Perawatan tali pusat;
(c) Observasi;
(d) Pencatatan;
(e) Penyuluhan pada ibu;
(f) Melaksaanakan rujukan pada bayi resti;
(g) Melaksanakan imunisasi pada Ibu dan bayi
(h) Mencatat kegiatan pada
1. Kartu Ibu;
2. KMS Ibu Hamil;
3. KMS Balita; dan
4. Kartu KB.
(6) Mencatat register kunjungan IA dan KB.
g) Pelayanan Rawat Inap
Pelayanan rawat inap mempunyai tugas melaksanakan koordinasi
segala keperluan pada rawat inap. Dalam melaksanakan tugasnya
pelayanan rawat inap memiliki fungsi:
(1) Merencanakan langkah-langkah kegiatan pelayanan rawat inap;
(2) Merencanakan kebutuhan sumber daya pada pelayanan rawat inap;
(3) Mengkoordinir pelaksanaan pencatatan rekap medis dan catatan
lainnya sesuai prosedur;
(4) Mengkoordinir dalam pemberian informasi dan meminta persetujuan
atas tindakan medis yang akan diberikan;
(5) Mengkoordinir dalam penelitian dan pengembangan mutu pada
pelayanan rawat inap;
(6) Mengelola informasi/data dari hasil rekam medis dan catatan lainnya;
dan
(7) Mengevaluasi hasil kegiatan rawat inap secara keseluruhan.
h) PelayananKefarmasian
Pelayanan kefarmasian mempunyai tugas melaksanakan koordinasi
dalam pemberian obat kepada pasien. Dalam melaksanakan tugasnya
pelayanan kefarmasian memiliki fungsi:
(1) Menyusunrencanakebutuhanobat dan
kegiatandistribusiobatberdasarkan data program puskesmas dan
ketentuanperundang-undangan yang berlakusebagaipedomankerja;
(2) Melaksanakankegiatangudangfarmasimeliputi, distribusiobatke unit
pelayanan dan koordinasilintas program terkait, sesuaidenganprosedur
dan ketentuanperundang-undangan yang berlaku;
(3) Mengevaluasihasilkegiatanpelayanangudang farmasisecarakeseluruhan;
(4) Membuatcatatan dan laporankegiatan di
bidangtugasnyasebagaibahaninformasi dan
pertanggungjawabankepadaatasan; dan
(5) Melaksanakantugas lain yang diberikan oleh atasan
i) PelayananLaboraturium
Pelayanan labolatorium mempunyai tugas melaksanakan
koordinasi terkait pemberian pelayanan labolatorium. Dalam
menyelenggarakan tugasnya pelayanan labolatorium memiliki fungsi:
(1) Menyusunrencanakerja dan kebijaksanaanteknislaboraturium;
(2) Bertanggungjawabterhadapmutulaboraturium,
validasihasilpemeriksaanlaboraturium, mengatasimasalah yang
timbuldalampelayananlaboraturium;
(3) Melaksanakanpengawasan, pengendalian dan
evaluasikegiatanlaboraturium; dan
(4) Merencanakan dan mengawasikegiatanpemantapanmutu.
j) Pelayanan Rawat Jalan
Pelayanan rawat jalan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi
dalam segala keperluan pada rawat jalan. Dalam melaksanakan tugasnya
pelayanan rawat jalan memiliki fungsi:
(1) Merencanakan langkah-langkah kegiatan pelayanan rawat jalan;
(2) Merencanakan kebutuhan sumber daya pada pelayanan rawat jalan;
(3) Mengkoordinir pelaksanaan pencatatan rekap medis dan catatan
lainnya sesuai prosedur;
(4) Mengkoordinir dalam pemberian informasi dan meminta persetujuan
atas tindakan medis yang akan diberikan;
(5) Mengkoordinir dalam penelitian dan pengembangan mutu pada
pelayanan rawat jalan;
(6) Mengelola informasi/data dari hasil rekam medis dan catatan lainnya;
dan
(7) Mengevaluasi hasil kegiatan rawat inap secara keseluruhan.
3) Pejabat Teknis Jaringan Pelayanan Puskesmas dan Jejaring Fasilitas
Pelayanan Kesehatan
a. PuskesmasPembantu
Puskesmas pembantu merupakan jaringan pelayanan puskesmas
yang memberikan pelayanan kesehatan secara permanen di suatu lokasi
dalam wilayah kerja puskesmas. Puskesmas pembantu merupakan
bagian integral puskesmas, yang harus dibina secara berkala. Tugas
puskesmas pembantu yaitu meningkatkan jangkauan dan mutu
pelayanan kesehatan bagi masyarakat di wilayah kerjanya. Untuk
menunjang dan membantu melaksanakan kegiatan yang dilakukan
Puskesmas di wilayah kerjanya, puskesmas pembantu memiliki fungsi:
(1) Meningkatkan akses dan jangkauan pelayanan dasar di wilayah
kerja Puskesmas;
(2) Mendukung pelaksanaan pelayanan kesehatan terutama UKM;
(3) Mendukung pelaksanaan kegiatan Posyandu, Imunisasi, KIA,
penyuluhan kesehatan, surveilans, pemberdayaan masyarakat, dan
lain-lain;
(4) Mendukung pelayanan rujukan; dan
(5) Mendukung pelayanan promotif dan preventif.
b. PuskesmasKeliling
Puskesmas keliling bertugas memberikan pelayanan kesehatan
untuk meningkatkan jangkauan dan mutu pelayanan bagi masyarakat di
wilayah kerja puskesmas yang belum terjangkau oleh pelayanan.
Fungsi Puskesmas keliling antara lain:
(1) Meningkatkan akses dan jangkauan pelayanan dasar di wilayah
kerja puskesmas;
(2) Mendukung pelaksanaan pelayanan kesehatan di daerah yang jauh
dan sulit;
(3) Mendukung pelaksanaan kegiatan diluar gedung seperti posyandu,
imunisasi, KIA, penyuluhan kesehatan, surveilans dan
pemberdayaan masyarakat;
(4) Mendukung pelayanan rujukan; dan
(5) Mendukung pelayanan promotif dan preventif.
c. BidanDesa
Bidan desa adalah bidan yang ditempatkan dan bertempat
tinggal pada satu desa dalam wilayah kerja Puskesmas sebagai jaringan
pelayanan Puskesmas. Penempatan bidan di desa utamanya adalah
dalam upaya percepatan peningkatan kesehatan ibu dan anak,
disamping itu juga untuk peningkatan status kesehatan masyarakat.
Fungsi bidan desa sesuai kewenangannya, yaitu:
(1) pelayanan KIA-KB;
(2) pelayanan promotif, preventif dan pemberdayaan masyarakat;
(3) Deteksi dini dan pengobatan awal terkait kesehatan ibu dan anak,
termasuk gizi; dan
(4) Melakasanakankegiatanpelayanankesehatanibu dan anak,
keluargaberencana dan tugas-tugas lain secara professional.
d. JejaringFasilitasPelayananKesehatan
Jejaring fasilitas pelayanan kesehatan mempunyai tugas
melaksanakan koordinasi dengan pihak lain. Untuk menyelenggarakan
tugas jejaring fasilitas pelayanan kesehatan memiliki fungsi:
(1) Menjalin kerjasama dengan fasilitas kesehatan diluar Puskesmas
seperti RS Negeri/swasta, klinik swasta, praktik dokter swasta,
praktik keperawatan swasta, praktik kebidanan swasta (BPS)
dalam rangka memajukan program kesehatan; dan
(2) Melakukan pembinaan, pengawasan fasilitas penyedia layanan
kesehatan seperti klinik swasta, praktik dokter swasta, praktik
keperawatan swasta, praktik kebidanan swasta (BPS) dilingkungan
Puskesmas Arjasa
1.4 Data Pegawai
1. SOP Pegawai
a. SOP Kenaikan Pangkat Reguler
b. SOP Kenaikan Pangkat Struktural
c. SOP Kenaikan pangkat Jabatan Fungsional tertentu
d. SOP Kenaikan Gaji Berkala
e. SOP Cuti ( Besar, Bersalin, Sakit, Tahunan, Alasan Penting)
f. SOP Pengembangan dan Kompetensi
g. SOP Pemberhentian Pegawai
h. SOP Surat Masuk Surat Keluar
i. SOP Lokakarya Mini
j.SOP Pembinaan Kepegawaian
k. SOP Hukuman Disiplin Pegawai
l.SOP Pembuatan Karis/ Karsu
m. SOP Pembuatan Taspen
n. SOP Pembuatan Karpeg
o. SOP Pengusulan PNS
p. SOP Pengangkatan Pertama dalam jabatang Fungsional
2.1 Akuntabilitas
merupakan kejelasan fungsi, struktur, sistem yang dipercayakan pada BLUD agar
pengelolaan keuangan.
1. Akuntabilitas Program
a) Perencanaan
bisnis dan anggaran (RBA) disertai dengan target capaian program dan
indikator program.
b) Pelaksanaan
c) Pengukuran
Pengukuran pelaksanaan program-program dilakukan berdasarkan
masing unit.
d) Pelaporan
2. Akuntabilitas Kegiatan
1. Perencanaan
program/outcome.
2. Pelaksanaan
RBA dan DPA. Kegiatan dilaksanakan oleh unit yang mengajukan proposal,
dan telah disesuaikan dengan RBA dan DPA yang telah disahkan.
3. Pengukuran
1) Perencanaan
2) Pelaksanaan
DPA.
SP2D Pengesahan.
3) Pengukuran
secara terus-menerus.
4) Pelaporan
Pemerintah.
Indonesia;
Perubahan SAL);
3. Neraca;
a) Pemantauan dan pengawasan;
internal;
unit/instalasi pelaksana;
disampaikan kepada Pemimpin BLUD;
hasil.
mempertanggungjawabkan:
a) Tingkat keakurasian pelayanan;
c) Kelengkapan sarana dan prasarana pelayanan; dan
d) Kejelasan aturan.
b. Akuntabilitas kinerja pelayanan publik harus dilakukan sesuai dengan
yang dikeluarkan oleh Puskesmas Arjasa sebagai dasar penilaian mengacu pada
2.2 Transparansi
Ketersediaan informasi kepada publik misalnya informasi dan media apa saja yang
2. Prosedur Pelayanan
Rangkaian proses atau tata kerja yang berkaitan satu sama lain, sehingga
menunjukkan adanya tahapan secara jelas dan pasti serta cara-cara yang harus
a. Petunjuk kerja bagi pemberi pelayanan;
b. Informasi bagi penerima pelayanan;
c. Media publikasi secara terbuka pada semua unit pelayanan;
efisien; dan
e. Pengendali atau kontrol dan acuan bagi masyarakat maupun aparat dalam
dan dokumen yang diperlukan selama proses pelayanan, dan biaya yang
b. Bagan alir harus dibuat sesuai dengan kebutuhan unit kerja masing-masing.
c. Ukuran dan penempatan bagan alir harus mudah dilihat dan dibaca oleh
penerima pelayanan.
penerima pelayanan.
pelayanan harus ditetapkan oleh pejabat yang berwenang sesuai dengan ketentuan
dengan sistem pembiayaan yang memadai dan menunjang sistem penetapan tarif
b. Tarif Puskesmas dihitung atas dasar unit cost dari setiap jenis pelayanan
c. Penetapan unit cost didasarkan pada perhitungan fixed cost dan variable
Besaran tarif untuk semua jenis pelayanan selain kelas III ditetapkan oleh
Kepala Puskesmas.
c. Poliklinik; dan
Pelayanan Medik;
7. Lokasi pelayanan
mudah dijangkau, dan dilengkapi sarana dan prasarana yang memadai atau bila
8. Janji pelayanan
pelayanan/motto, lokasi, dan petugas yang bertanggung jawab. Hal yang sangat
Media yang akan digunakan dalam rangka transparansi tersebut adalah dengan
media cetak serta media IT yaitu melalui website dan email
informasi lainnya.
2.3 Responsibilitas
yang sehat serta perundang-undangan, termasuk yang berkaitan dengan masalah pajak,
Pegawai puskesmas untuk puskesmas yang telah menjadi BLUD adalah pegawai
PNS dan Non PNS. Puskesmas Arjasa akan membutuhkan juga pegawai bidang non
kesehatan sehingga bagi daerah setempat dan sekitarnya akan mendapatkan manfaat
berupa lapangan pekerjaan. Selain itu Puskesmas Arjasa juga akan bertanggung jawab
2.4 Independensi
tanpa benturan kepentingan dan pengaruh atau tekanan dari pihak manapun yang tidak
sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan prinsip bisnis yang sehat. Sehingga
diharapkan setelah menjadi BLUD, SKPD mampu menghidupi dirinya sendiri secara
operasional.
Puskesmas Arjasa setelah menjadi BLUD diberikan fleksibilitas dalam
lingkungan kerja yang sehat, aman, nyaman dan dalam rangka meningkatkan
Penetapan Areal Kerja (PAK) yang mungkin dapat terjadi. Sumber bahaya
pelindung pribadi.
a) LimbahInfeksius
Limbahinfeksiusadalahlimbah yang
dalamkonsentrasiataujumlah yang
menderitapenyakitmenulardaribangsalisolasimisalnya:
ekskreta, pembalutlukabedah, luka yang terinfeksi, pakaian
b) LimbahPatologis
d) LimbahFarmasi
mencakupbarang yang
akandibuangsetelahdigunakanuntukmenanganiprodukfarmasi,
e) LimbahGenotoksik
teratogenik, ataukarsinogenik.
Limbahgenotoksikmencakupobatobatansitotoksiktertentu,
maupunradioaktif.
f) Limbah Kimia
Limbahinidikatakanberbahayajikamemilikisedikitnyasatudaribeber
apasifatberikut:
i) Toksik;
(2) Mudahterbakar;
rawangoncangan);
LimbahLogamBeratadalahlimbahmedis yang
mengandunglogamberatdalamkonsentrasitinggitermasukdalam sub
Limbahkadmiumkebanyakanberasaldaribateraibekas, panel
kayutertentu yang
mengandungtimbalmasihdigunakandalampembatasanradiasisinar
kegiatantambalgigi.
h) LimbahKemasanBertekanan
i) LimbahRadioaktif
ekskretapasien yang
menjalanipengobatanataupemeriksaandenganradionuklidaterbuka.
2) PengelolaanLimbah B3
Pengelolaanlimbah B3
puskesmassecaraefektifadalahmeliputipemilahan, pengumpulan,
a) TahapPemilahan:
menghasilkanlimbah.
(2) Di
setiapsumberpenghasillimbahharustersediatempatpewadaha
b) TahapPengumpulan
1) Limbahbendatajamharusdikumpulkandalamsatuwadahtanpa
memperhatikankontaminasiatautidaknya.
tidakberkepentingantidakdapatmembukanya.
telahdipilah.
yang ditetapkan)
c) TahapPengangkutan
d) TahapPenampungan
embuanganakhirlimbahdomestiksebelumamanbagikesehatan,
makadilakukanpengolahanataupemusnahandisesuaikandengank
yaitudenganpemanasanmenggunakanautoklafataudenganpemba
karanmenggunakan incinerator.
Metodepengolahanlimbahuntukpuskesmassaatini yang
masihbanyakdipakaiadalahinsinerasi.Insinerasimerupakan
mudahterbakarmenjadibahananorganik yang
inibiasanyadipilihuntukmengolahlimbah yang
lokasi landfill.
menilai keadaan K3 Puskesmas sehingga kejadian PAK dan KAK dapat dicegah.
ketentuan.
c. Menentukan langkah untuk mengendalikan bahaya potensial serta
pengembangan mutu.
Bupati Sumenep
ttd