Anda di halaman 1dari 18

o BLUD beroperasi berdasarkan Pola Tata Kelola atau peraturan internal,

yang memuat antara lain:


a. Struktur organisasi; menggambarkan posisi jabatan, pembagian tugas, fungsi,
tanggung jawab, dan wewenang dalam organisasi.
b. Prosedur kerja; menggambarkan hubungan dan mekanisme kerja antar posisi
jabatan dan fungsi dalam organisasi.
c.

Pengelompokan fungsi yang logis; menggambarkan pembagian yang jelas dan


rasional antara fungsi pelayanan dan fungsi pendukung yang sesuai dengan prinsip
pengendalian intern dalam rangka efektifitas pencapaian organisasi.

d. Pengelolaan sumber daya manusia; merupakan pengaturan dan kebijakan yang


jelas mengenai sumber daya manusia yang berorientasi pada pemenuhan secara
kuantitatif dan kualitatif/kompeten untuk mendukung pencapaian tujuan organisasi
secara efisien, efektif, dan produktif. Meliputi penerimaan pegawai, penempatan,
sistem renumerasi, jenjang karir, pembinaan termasuk sistem reward dan
punishment, serta pemutusan hubungan kerja.
o Prinsip-Prinsip Tata Kelola
Prinsip-prinsip tata kelola BLUD sebagaimana disebutkan dalam pasal 31 ayat (2)
dan pasal 33 Permendagri Nomor 61 Tahun 2007 terdiri dari :
Transparansi, merupakan azas keterbukaan yang dibangun atas dasar kebebasan
arus informasi agar informasi secara langsung dapat diterima bagi yang
membutuhkan.
Akuntabilitas, merupakan kejelasan fungsi, struktur, sistem yang dipercayakan
pada BLUD agar pengelolaannya dapat dipertanggungjawabkan.
Responsibilitas, merupakan kesesuaian atau kepatuhan dalam pengelolaan
organisasi terhadap prinsip bisnis yang sehat serta perundang-undangan.
Independensi, merupakan kemandirian pengelolaan organisasi secara profesional
tanpa benturan kepentingan dan pengaruh atau tekanan dari pihak manapun yang
tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan prinsip bisnis yang sehat.
YANG HARUS DI LAKUKAN

a. Penyusunan rencana kerja dan anggaran RKA dan dokumen pelaksanaan anggaran
DPA Puskesmas
b. Pelaksanaan dokumen pelaksanaan anggaran Puskesmas

c. Pelaksanaan standar dan prosedur pelayanan kesehatan


d. Penyusunan rencana strategis Puskesmas
e. Penyelenggaraan pelayanan medis umum, kesehatan gigi dan mulut.
f. Penyelenggaraan asuhan keperawatan.
g. Penyelenggaraan pelayanan penunjang medis terbatas
h. Penyelenggaraan pelayanan keluarga berencana dan imunisasi
i. Penyelenggaraan pelayanan ambulance rujukan
j. Penyelenggaraan pelayanan gadar bencana
k. Penyelenggaraan konsultasi kesehatan perorangan dan rujukan
l. Penyelengaraan pencatatan medis
m. Penyelenggaraan pemeliharaan dan perawatan peralatan kedokteran, peralatan
keperawatan, peralatan perkantoran dan peralatan kesehatan lainnya.
n. Penyelenggaraan peningkatan dan penjaminan mutu pelayanan
o. Penyelenggaraan keamanan dan keselamatan pasien
p. Pelaksanaan koordinasi pelayanan kesehatan masyarakat
q. Penanganan pengelolaan limbah medis
r. Pengelolaan teknologi informasi Puskesmas
s. Pelaksanaan promosi dan publikasi kegiatan pelayanan Puskesmas
t. Pemberdayaan Puskesmas Pembantu dan Pos Kesehatan Kelurahan
u. Pengelolaan kepegawaian keuangan dan barang
v. Pelaksanaan kegiatan kerumahtanggaan dan ketatausahaan
w. Penyelenggaraan bimbingan praktik kerja lapangan untuk institusi yang telah
ditentukan oleh Dinas kesehatan
x. Penyusunan bahan pelaporan Dinas kesehatan yang terkait dengan tugas dan
fungsi Puskesmas.
y. Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi Puskesmas
o Pejabat pengelola BLU terdiri atas:
a. Pemimpin ;
b. Pejabat keuangan; dan
c. Pejabat teknis.

o Pemimpin sebagaimana dimaksud berfungsi sebagai penanggung jawab umum


operasional dan keuangan BLU yang berkewajiban:
a. menyiapkan rencana strategis bisnis BLU;
b. menyiapkan RBA tahunan;
c. mengusulkan calon pejabat keuangan dan pejabat teknis sesuai dengan ketentuan yang
berlaku; dan
d. menyampaikan pertanggungjawaban kinerja operasional dan keuangan BLU.
o Pejabat keuangan BLU sebagaimana dimaksud berfungsi sebagai penanggung
jawab keuangan yang berkewajiban :
a. mengkoordinasikan penyusunan RBA;
b. menyiapkan dokumen pelaksanaan anggaran BLU;
c. melakukan pengelolaan pendapatan dan belanja;
d. menyelenggarakan pengelolaan kas;
e. melakukan pengelolaan utang-piutang;
f. menyusun kebijakan pengelolaan barang, aset tetap, dan investasi BLU;
g. menyelenggarakan sistem informasi manajemen keuangan; dan
h. menyelenggarakan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan.
o Pejabat teknis BLU sebagaimana dimaksud berfungsi sebagai penanggung
jawab teknis di bidang masing-masing yang berkewajiban:
a. menyusun perencanaan kegiatan teknis di bidangnya;
b. melaksanakan kegiatan teknis sesuai menurut RBA; dan
c. mempertanggungjawabkan kinerja operasional di bidangnya.
Pejabat pengelola BLU dan pegawai BLU dapat terdiri dari pegawai negeri sipil dan/atau
tenaga profesional nonpegawai negeri sipil sesuai dengan kebutuhan BLU.
Dengan pola pengelolaan keuangan BLU, fleksibilitas diberikan dalam rangka pelaksanaan
anggaran, termasuk pengelolaan pendapatan dan belanja, pengelolaan kas, dan pengadaan
barang/jasa. Kepada BLU juga diberikan kesempatan untuk mempekerjakan tenaga
profesional non PNS serta kesempatan pemberian imbalan jasa kepada pegawai sesuai
dengan kontribusinya. Tetapi sebagai pengimbang, BLU dikendalikan secara ketat dalam
perencanaan dan penganggarannya, serta dalam pertanggungjawabannya.

Dalam Peraturan Pemerintah ini, BLU wajib menghitung harga pokok dari layanannya
dengan kualitas dan kuantitas yang distandarkan oleh menteri teknis pembina. Demikian pula
dalam pertanggungjawabannya, BLU harus mampu menghitung dan menyajikan anggaran
yang digunakannya dalam kaitannya dengan layanan yang telah direalisasikan.
Oleh karena itu, BLU berperan sebagai agen dari menteri/pimpinan lembaga induknya.
Kedua belah pihak menandatangani kontrak kinerja (a contractual performance agreement),
dimana menteri/pimpinan lembaga induk bertanggung jawab atas kebijakan layanan yang
hendak dihasilkan, dan BLU bertanggung jawab untuk menyajikan layanan yang diminta.
Dengan sifat-sifat tersebut, BLU tetap menjadi instansi pemerintah yang tidak dipisahkan.
Dan karenanya, seluruh pendapatan yang diperolehnya dari non APBN/APBD dilaporkan dan
dikonsolidasikan dalam pertanggungjawaban APBN/APBD.
Sehubungan dengan privilese yang diberikan dan tuntutan khusus yang diharapkan dari BLU,
keberadaannya harus diseleksi dengan tata kelola khusus. Untuk itu, menteri/pimpinan
lembaga/satuan kerja dinas terkait diberi kewajiban untuk membina aspek teknis BLU,
sementara Menteri Keuangan/PPKD berfungsi sebagai pembina di bidang pengelolaan
keuangan.
Pola BLU tersedia untuk diterapkan oleh setiap instansi pemerintah yang secara fungsional
menyelenggarakan kegiatan yang bersifat operasional. Instansi dimaksud dapat berasal dari
dan berkedudukan pada berbagai jenjang eselon atau non eselon. Sehubungan dengan itu,
organisasi dan struktur instansi pemerintah yang berkehendak menerapkan PPK-BLU
kemungkinan memerlukan penyesuaian dengan memperhatikan ketentuan yang diatur dalam
Peraturan Pemerintah.
Dengan demikian, BLU diharapkan tidak sekedar sebagai format baru dalam pengelolaan
APBN/APBD, tetapi BLU diharapkan untuk menyuburkan pewadahan baru bagi
pembaharuan manajemen keuangan sektor publik, demi meningkatkan pelayanan pemerintah
kepada masyarakat.
Asas BLU yang lainnya adalah:

Pejabat BLU bertanggungjawab atas pelaksanaan kegiatan layanan umum kepada


pimpinan instansi induk,

BLU tidak mencari laba,

Rencana kerja, anggaran dan laporan BLU dan instansi induk tidak terpisah,

Pengelolaan sejalan dengan praktik bisnis yang sehat.

Puskesmas sebagai BLU, diberikan kebebasan dalam meningkatkan pelayanannya ke


masyarakat. Puskesmas akan mengelola sendiri keuangannya, tanpa memiliki ketergantungan
ke Pemkot seperti yang terjadi selama ini

Gagasan untuk menjadi BLUD sudah jelas secara institusional menjadi badan layan umum.
Dalam hal ini, layanan kesehatan diberikan keleluasaan dalam konteks mengelola baik dari
sisi sumber daya manusia (SDM) hingga penganggaran.
Demi memberikan pelayanan yang yang lebih maksimal terhadap masyarakat, maka
perubahan puskesmas menjadi BLUD bukan tidak mungkin untuk diwujudkan.
Sumber:

PP RI No.23 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah

o Struktur Organisasi PPK-BLUD


Struktur Organisasi Puskesmas DTP JATINANGOR setelah penerapan Pola
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) ditetapkan
berdasarkan SK BUPATI Pola Pengelolaan pada Dinas Kesehatan Kabupaten
sumedang sebagai Layanan Umum Daerah.
o Pembentukan dan Susunan Organisasi PUSKESMAS dtp jatinangor
sebagai berikut :
a. Pejabat Pengelola Puskesmas
b. Pejabat Keuangan
1. Umum dan Kepegawaian,
2. Inventaris Barang
3. Keuangan
c. Pejabat Teknis
1. Upaya Kesehatan wajib, terdiri dari :
1.1. Program Promosi Kesehatan.
1.2. Program Kesehatan Lingkungan.
1.3. Program Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana
( KIA-KB ).
1.4. Program Gizi.
1.5. Program Pemberantasan Penyakit Menular ( P2M).
1.6. Pengobatan.
2.

Upaya Kesehatan Pengembangan, terdiri dari :

2.1. Program Usaha Kesehatan Sekolah ( UKS ).

2.2. Program Kesehatan Olahraga.


2.3. Program Kesehatan Kerja
2.4. Program Kesehatan Gigi dan Mulut.
2.5. Program Kesehatan Mata.
2.6. Program Kehehatan Usia Lanjut ( Usila ).
2.7. Program Kesehatan Jiwa.
2.8. Perawatan Kesehatan Masyarakat.
2.9. Pengawasan Pengobatan Tradisional.
3.

Upaya Kesehatan Penunjang, terdiri dari :

3.1. Laboratorium.
3.2. Pencatatan & Pelaporan ( SP2TP ).
3.3. Farmasi.
d. Puskesmas Pembantu ( PUSTU ).
o Puskesmas Pembantu cileles
Prosedur Pelayanan Keuangan
a. Prosedur Penatausahaan dan Akuntansi Pendapatan BLUD Puskesmas.
b.Prosedur Penatausahaan keuangan
Akuntansi Belanja BLUD Puskesmas
bersumber dari :
1) Jasa Layanan
2) Hibah
3) Hasil kerjasama sama dengan lain
4) APBD
5) APBN
6) Lain-lain pendapatan BLUD yang sah
Mitra Usaha
2.1 Mitra usaha meliputi rekanan, BPJS Kesehatan asuransi kesehatan lainnya, serta
pihak ketiga lainnya.
2.2 Puskesmas menjalin kerjasama dengan mitra bisnis dilandasi dengan itikad baik,
saling

menguntungkan,

akuntabilitas,

transparansi, kewajaran

dan

tidak

merugikan stakeholders serta dituangkan dalam kesepakatan secara tertulis.


2.3 Kerjasama Puskesmas dengan mitra usaha dapat berupa transaksi jual beli
barang

dan/atau

jasa

kerjasama pelayanan

serta

Kerja

kesehatan,

Sama

pendidikan

Operasional (KSO) dalam bentuk


dan

pelatihan, pembangunan

gedung, pemanfaatan alat kedokteran dan kerjasama lainnya yang sah.


2.4 Puskesmas dan mitra bisnis bermitra secara profesional dengan mematuhi
setiap kesepakatan yang telah dituangkan dalam kontrak kerjasama.

Struktur orgsnisasi blud

Kelembagaan PPK-BLUD Puskesmas dtp jatinangor di dalam melaksanakan prosedur


kerjanya, masing-masing jabatan mempunyai tugas pokok, fungsi dan tanggungjawab.
Kepala Puskesmas Kepala Puskesmas mempunyai tugas sebagai berikut :
1. Memimpin, mengawasi dan mengendalikan kegiatan Puskesmas.
2. Menyusun rencana kerja bidang upaya pelayanan kesehatan dalam rangka
pelaksanaan tugas pokok Puskesma.
3. Merumuskan kebijakan operasional dalam mewujudkan pelayanan kesehatan yang
bermutu dan terjangkau bagi masyarakat, berdasarkan peraturan perundang-undangan
yang berlaku dan kebijakan operasional dari Dinas Kesehatan Kota.
4. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar tingkat pertama dan pelayanan
kesehatan masyarakat secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan.
5. Mengadakan koordinasi/kerjasama lintas sektor dan lembaga terkait lainnya, untuk
kepentingan pelaksanaan tugas pembangunan kesehatan di wilayah kerja.

6. Melaksanakan kegiatan pembinaan, pengawasan, bimbingan, motivasi, dan evaluasi


terhadap pelaksanaan tugas pegawai.
7. Melakukan evaluasi kinerja upaya pelayanan kesehatan puskesmas berdasarkan
rencana kerja.
8. Mempertanggungjawabkan tugas puskesmas secara administratif dan oprasional
kepada Kepala DinasKesehatan Kabupaten.
9. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.
Kepala Tata Usaha Kepala Tata Usaha mempunyai tugas sebagai berikut :
1. Menyusun rencana operasional urusan tata usaha yang telah ditetapkan, menyangkut
perencanaan keuangan dan barang, kepegawaian dan umum serta kerumah tanggaan
Puskesmas.
2. Mengkoordinasikan tugas kepada bawahan agar melaksanakan tugas sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
3. Melakukan koordinasi lintas program untuk menyamakan persepsi dan kesatuan
tindakan dalam pelaksanaan tugas, baik tugas utama maupun tugas penunjang.
4. Melaksanakan pencatatan dan evaluasi kegiatan Puskesmas yang meliputi
administrasi, keuangan, kepegawaian, dan umum.
5. Mengadakan pengawasan, pengendalian dan penilaian hasil kerja bawahan
berdasarkan rencana kerja.
6. Mengadakan pengawasan, pengendalian dan penilaian terhadap pelaksanaan kegiatan/
program berdasarkan rencana kerja.
7. Menyusun laporan ketatausahaan dan menyiapkan laporan tahunan (data profil).
8. Melaporkan hasil kegiatan sebagai bahan informasi/ pertanggungjawaban kepada
Kepala Puskesmas.
9. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Mempunyai Tugas :
1. Menyusun rencana kegiatan sub bagian umum dan kepegawaian yang mencakup
kegiatan kerumahtanggaan, pengelolaan barang perlengkapan, surat menyurat,
perpustakaan, hukum dan humas, kebutuhan dan pendayagunaan serta penempatan
tenaga Puskesmas.
2. Menyiapkan dan melengkapi persyaratan bagi petugas didalam melaksanakan
tugasnya, administrasi perjalanan dinas pegawai dan mengajukan usul pengembangan
pegawai termasuk proses kepangkatan.
3. Menyiapkan bahan penyusunan rancangan peraturan, surat keputusan, rekomendasi,
dan surat perintah tugas.
4. Melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan peraturan kepegawaian, absensi
pegawai, dan cuti pegawai
5. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan sub bagian umum dan kepegawaian serta
melaporkan hasil kegiatan sebagai bahan informasi/pertanggungjawaban kepada
Kepala Tata Usaha.
6. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.
Sub Bagian Keuangan dan Aset Mempunyai Tugas :

1. Menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Keuangan dan aset berdasarkan peraturan
perundangan yang berlaku.
2. Mengkoordinasikan kegiatan dengan sub
sub unit pelayanan yang berkaitan dengan pendanaan dan pembelanjaan serta perbekalan
untuk pelaksanaan tugas.
3 .Menyusun rencana anggaran belanja dan aset secara terkoordinasi.
4 Melaksanakan pengelolaan tata usaha keuangan dan aset sesuai dengan
pedoman dan peraturan yang berlaku.
5 Melaksanakan penerimaan pendapatan dari sumber yang ada, melaksanakan
pembayaran gaji, honor, upah dan tunjangan lainnya sesuai dengan peraturan
yang berlaku.
6 Melaksanakan evaluasi terhadap kegiatan Sub Bagian Keuangan dan
melaporkan hasil kegiatan sebagai bahan informasi/pertanggungjawaban
kepada kepala Tata Usaha.
7 Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.
Sub Bagian Perencanaan dan Monitoring Mempunyai Tugas :
1. Menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Perencanaan dan Monitoring yang mencakup
kebutuhan sarana, prasarana dan pembiayaan kesehatan berdasarkan kebijakan,
membuat dan menyusun Perencanaan Tingkat Puskesmas, Rencana Strategik,
Laporan Tahunan, dan Profil Puskesmas.
2. Mengkoordinasikan kegiatan kepada sub Bagian dan Koordinator maupun Sub
Koordinator Program
3. Melaksanakan monitoring dan evaluasi serta pengendalian yang berkaitan dengan
mutu pelayanan Puskesmas dan Jaringannya.
4. Melaporkan hasil kegiatan sebagai bahan informasi/pertanggungjawaban kepada
Kepala Tata Usaha.
5. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan
Koordinator Upaya Kesehatan Wajib Mempunyai Tugas :
1. Mengkoordinir penyusunan rencana kegiatan di bidang upaya kesehatan wajib yang
meliputi Promosi Kesehatan, Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Ibu, Anak dan KB,
Pencegahan dan pemberantasan Penyakit Menular dan Tidak Menular, Perbaikan
Gizi, dan Pengobatan.
2. Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan dibidang Upaya Kesehatan Wajib.
3. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan di bidang Upaya Kesehatan Wajib.
4. Menilai hasil kerja kegiatan Upaya Kesehatan Wajib.
5. Melaporkan hasil kegiatan sebagai bahan informasi/pertanggungjawaban kepada
Kepala UPT Puskesmas.
6. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.
Sub Koordinator Promosi Kesehatan Mempunyai Tugas :
1. Menyusun rencana kegiatan Promosi Kesehatan berdasarkan kebijakan di bidang
kesehatan.
2. Mengkoordinasikan kegiatan secara lintas program yang berkaitan dengan Promosi
Kesehatan.

3. Mengkoordinasikan kepada sub kegiatan Promkes seperti JPKM/JKBM, PSM, dan


Desa Siaga.
4. Melaksanakan kegiatan bimbingan dan pengkaajian terhadap Upaya Kesehatan yang
Bersumberdaya Masyarakat (UKBM)
5. Melaksanakan kegiatan bimbingan dan pengendalian terhadap perkembangan Prilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di setiap tatanan.
6. Melaksanakan kemitraan, bimbingan, pengendalian dan pengembangan terhadap
Jaminan Kesehatan Masyarakat.
7. Melaporkan hasil kegiatan sebagai bahan informasi/pertanggungjawaban kepada
Koordinator Upaya Kesehatan Wajib.
8. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.
Sub Koordinator Kesehatan Lingkungan Mempunyai Tugas :
1. Menyusun rencana kegiatan penyehatan lingkungan berdasarkan kebijakan dibidang
kesehatan.
2. Mengkoordinasikan sub-sub kegiatan yang berhubungan dengan kesehatan
lingkungan.
3. Melaksanakan bimbingan dan pengendalian penyelenggaraan penyehatan lingkungan
meliputi penyehatan air dan lingkungan, rumah sehat, penyehatan tempat-tempat
umum dan tempat pengolahan makanan/minuman, serta pengamanan dan pengelolaan
limbah.
4. Melaksanakan bimbingan dan pengendalian serta pengembangan klinik sanitasi.
5. Mengadaklan evaluasi pelaksanaan kegiatan penyehatan lingkungan.
6. Mengkoordinir dan mengevaluasi serta mengkaji terhadap indikator yang berkaitan
denga kota sehat dan Indonesia Sehat.
7. Melaporkan hasil kegiatan sebagai bahan informasi/pertanggungjawaban kepada
Koordinator Kesehatan Wajib.
8. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.
Sub Koordinator KIA
KB Mempunyai Tugas :
1. Menyusun rencana kegiatan Kesehatan Ibu dan Anak serta KB berdasarkan kebijakan
di bidang kesehatan.
2. Mengkoordinasikan kegiatan yang berkaitan dengan KIA-KB sesuai dengan
ketentuan dan kebijakan yang berlaku.
3. Melaksanakan pengendalian dan pembinaan Kesehatan Keluarga yang meliputi
Kesehatan Ibu, Perinatal, Neonatal, Bayi, Balita, Anak Pra Sekolah, Remaja dan
Keluarga Berencana (KB).
4. Melaksanakan pembinaan dan pengendalian kegiatan Kesehatan Reproduksi.
5. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan Kesehatan Keluarga termasuk Kesehatan
Reproduksi.
6. Menilai hasil kerja berdasarkan rencana dan pelaksanaan kegiatan.
7. Melaporkan hasil kegiatan sebagai bahan informasi/pertanggungjawaban kepada
Koordinator Upaya Kesehatan Wajib.
8. Melaksanakan tugas dinas lainnya yang diberikan oleh atasan.
Sub Koordinator P2PM Mempunyai Tugas :

1. Menyusun rencana kegiatan di bidang Pengendalian Penyakit Menular dan Tidak


Menular berdasarkan peraturan dan kebijakan yang berlaku.
2. Mengkoordinasikan kegiatan di bidang P2PM sesuai dengan peraturan dan kebijakan
yang berlaku.
3. Melaksanakan kegiatan surveilans epidemioligi, penyelidikan wabah/KLB, imunisasi,
pencegahan dan pengendalian penyakit menular dan tidak menular, serta
pengendalian operasional penanggulangan penyakit akibat bencana dan wabah.
4. Mengadakan evaluasi terhadap kegiatan yang berkaitan dengan pengendalian
penyakit menular dan tidak menular.
5. Mengadakan penilaian terhadap hasil kerja kegiatan pengendalian penyakit baik
menular maupun tidak menular.
6. Melaporkan hasil kegiatan sebagai bahan informasi/pertanggungjawaban kepada
SKoordinator Upaya Kesehatan Wajib.
7. Melaksanakan tugas dinas lainnya yang diberikan oleh atasan.
Sub Koordinator Gizi Mempunyai Tugas :
1. Menyusun rencana kegiatan di bidang gizi sesuai dengan kebijakan di bidang
kesehatan.
2. Mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan di bidang gizi sesuai dengan peraturan dan
kebijakan yang berlaku secara lintas program dan lintas sektoral.
3. Melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan Gizi ibu hamil, nifas, bayi, balita, pra
sekolah, usia sekolah, remaja putri, lansia, penyakit kronis dan lainnya yang berkaitan
dengan sindrom metabolik.
4. Melaksanakan pengendalian dan pemantauan Gizi seperti gangguan gizi buruk,
kecamatan rawan gizi, Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG), Pemantauan
Status Gizi balita di Posyandu (PSG), dan pemanfaatan garam beryodium melalui
survei anak sekolah.
5. Melaksanakan kegiatan pemberian mikronutrien sesuai dengan kebijakan yang
berlaku seperti pemberian zat besi (Fe), Vitamin A, dan Kapsul yodium.
6. Melaksanakan penanggulangan dengan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang
bersifat Pemulihan dan Penyuluhan kepada sasaran Ibu hamil KEK, Balita gizi
kurang dan buruk dan penyakit menular kronis (TBParu).
7. Melaksanakan pembinaan dan menjalin kemitraan dengan pihak terkait untuk
penanggulangan masalah gangguan gizi masyarakat.
8. Menilai dan mengevaluasi hasil kegiatan di bidang gizi.
9. Melaporkan hasil kegiatan sebagai bahan informasi/pertanggungjawaban kepada
Koordinator Upaya Kesehatan Wajib.
10. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.
Sub Koordinator Pengobatan Mempunyai Tugas :
1. Menyusun rencana kegiatan pengobatan rawat jalan termasuk Medical Chek up di
Puskesmas, serta upaya rujukan.
2. Mengkoordinasikan kegiatan pengobatan di setiap poli pengobatan rawat jalan seperti
poli umum, poli anak, Poli Lansia, UGD, poli gigi, poli kebidanan dan poli khusus
(Klinik Pelangi) dengan kebijakan yang berlaku.
3. Melaksanakan kegiatan pengobatan sesuai dengan pedoman pelayanan kesehatan
tingkat pertama.

4. Melaksanakan bimbingan dan pengendalian upaya kesehatan rujukan dan sistem


rujukan serta pelayanan kesehatan swasta.
5. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pengobatan dan upaya rujukan dan pelayanan
swasta.
6. Menilai hasil kerja yang berkaitan dengan pengobatan dan rujukan.
7. Melaporkan hasil kegiatan sebagai bahan informasi/pertanggungjawaban kepada
Koordinator Upaya Kesehatan Wajib.
8. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.
Koordinator Upaya Kesehatan Pengembangan Mempunyai Tugas:
1. Mengkoordinir penyusunan rencana kegiatan di bidang Upaya Kesehatan
Pengembangan yang sudah menjadi pilihan Puskesmas dan mengembangkan inovasi
pelayanan baru seperti pelayanan pengobatan umum, dan UGD .
2. Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan di bidang Upaya Kesehatan Pengembangan
yang sudah ada meliputi program UKS, Kesehatan Khusus (Kesehatan jiwa, indra,
olah raga, lansia, kesehatan kerja), Program Perawatan Kesehatan Masyarakat
(Perkesmas), Kesehatan Gigi dan Mulut, Rawat sehari (one day care) sesuai dengan
peraturan dan kebijakan yang berlaku.
3. Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan pelayanan inovasi seperti pengobatan umum dan
UGD .
4. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan di bidang Upaya Kesehatan Pengembangan dan
inovatif.
5. Menilai hasil kerja kegiatan di bidang Upaya Kesehatan Pengembangan.
6. Melaporkan hasil kerja sebagai bahan informasi/pertanggungjawaban kepada Kepala
Puskesmas.
7. Melaksanakan tugas dinas lainnya yang diberikan oleh atasan.
Sub Koordinator UKS Mempunyai Tugas :
1. Menyusun rencana kegiatan di bidang Upaya Kesehatan Sekolah (UKS) berdasarkan
peraturan dan kebijakan yang berlaku.
2. Mengkordinasikan pelaksanaan tugas secara lintas program dan lintas sektoral.
3. Melaksanakan kegiatan di bidang UKS seperti penjaringan anak sekolah di setiap
jenjang pendidikan.
4. Melaksanakan pembinaan dan pengendalian dokter kecil, PHBS di sekolah, Guru
UKS, dan gizi anak sekolah.
5. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan UKS.
6. Menilai hasil kegiatan di bidang UKS.
7. Melaporkan hasil kegiatan sebagai bahan informasi/pertanggungjawaban kepada
Koordinator Upaya Kesehatan Pengembangan.
8. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan.
Sub Koordinator Kesehatan Khusus Mempunyai Tugas :
1. Menyusun rencana kegiatan di bidang Kesehatan Khusus yang meliputi Kesehatan
Jiwa, Kesehatan Mata, Kesehatan Telinga, Kesehatan Olah Raga, Kesehatan Lanjut
Usia, dan Kesehatan Kerja
2. Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan baik secara lintas program dan lintas
sektoral sesuai dengan peraturan dan kebijakan yang berlaku.

3. Melaksanakan kegiatan pembinaan, bimbingan dan pengendalian serta


menyelenggarakan upaya kesehatan khusus.
4. Mengadakan evaluasi dan menilai hasil kegiatan upaya kesehatan khusus.
5. Melaporkan hasil kegiatan sebagai bahan informasi/pertanggungjawaban kepada
Koordinator Upaya Kesehatan Pengembangan.
6. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.

Sub Koordinator Perkesmas Mempunyai Tugas :


1. Menyusun rencana kegiatan Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) sesuai
dengan peraturan dan kebijakan yang berlaku.
2. Mengkoordinasikan kegiatan Perkesmas dengan lintas program dan lintas sektoral.
3. Melaksanakan kegiatan program Perkesmas termasuk pelayanan klinik Kesuma sesuai
dengan kebijakan dan standar yang berlaku.
4. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan Perkesmas.
5. Mengadakan penilaian, bimbingan dan pengendalian kegiatan Perkesmas.
6. Melaporkan hasil kegiatan Perkesmas sebagai bahan informasi/ pertanggungjawaban
kepada Koordinator Upaya Kesehatan Pengembangan.
7. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.
Sub Koordinator Kesehatan Gigi dan Mulut Mempunyai Tugas :
1. Menyusun rencana kegiatan di bidang kesehatan gigi dan mulut sesuai dengan
peraturan dan kebijakan yang berlaku.
2. Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan kesehatan gigi dan mulut baik dengan lintas
program maupun lintas sektoral.
3. Melaksanakan kegiatan kesehatan gigi dan mulut seperti pelayanan kesehatan gigi
anak sekolah, kesehatan gigi dan mulut ibu hamil, ibu nifas serta masyarakat umum
sesuai dengan standar.
4. Mengevaluasi dan menilai pelaksanaan kegiatan kesehatan gigi dan mulut.
5. Melaporkan hasil kegiatan sebagai bahan informasi/pertanggungjawaban kepada
Koordinator Upaya Kesehatan Pengembangan.
6. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.
Sub Koordinator Pelayanan Rawat jalan sore dan one day care persalinan
Mempunyai Tugas :
1. Menyusun rencana kegiatan pelayanan UGD, pengobatan dokter umum sore dan
rawat sehari/one day carepersalinan (perawatan nifas, perawatan perinatal) sesuai
dengan peraturan dan kebijakan yang berlaku.
2. Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan UGD, pengobatan dokter umum sore dan
rawat sehari (one day care) dengan lintas program sesuai dengan kebijakan yang
berlaku.
3. Melaksanakan kegiatan pelayanan UGD, pengobatan dokter umum sore dan rawat
sehari (one day care) dan pengendalian upaya rujukan.

4. .Mengadakan evaluasi, penilaian serta pengendalian terhadap pelaksanaan pelayanan


pelayanan UGD, pengobatan dokter umum sore dan rawat sehari (one day care)
5. Melaporkan hasil kegiatan pelayanan UGD, pengobatan dokter umum sore dan rawat
sehari (one day care) sebagai bahan informasi/pertanggungjawaban kepada
Koordinator Upaya Kesehatan Pengembangan.
6. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.
Sub Koordinator Pengobatan dokter Spesialist Mempunyai Tugas :
1. Menyusun rencana kegiatan pengobatan rawat jalan dokter spesialist di UPT
Puskesmas.
2. Mengkoordinasikan kegiatan pengobatan di poli rawat jalan dokter spesialist sesuai
dengan kebijakan yang berlaku.
3. Melaksanakan kegiatan pengobatan dokter spesisialist sesuai dengan praturan yang
berlaku.
4. Melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan pengobatan dokter spesialist.
5. Melaporkan hasil kegiatan sebagai bahan informasi/pertanggungjawaban kepada
Koordinator Upaya Kesehatan Pengembangan.
6. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.
Koordinator Upaya Kesehatan Penunjang Mempunyai Tugas :
1. Mengkoordinir penyusunan rencana kegiatan upaya kesehatan penunjang sesuai
dengan peraturan dan kebijakan yang berlaku.
2. Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan upaya kesehatan penunjang seperti ; kegiatan
Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Kesmas (SP2TP), Sistem Informasi
Kesehatan (SIK) termasuk registrasi dan catatan medik, pelayanan farmasi dan
perbekalan kesehatan, laboratorium.
3. Mengadakan evaluasi, pembinaan, bimbingan serta pengendalian kegiatan upaya
kesehatan penunjang.
4. Menilai hasil kegiatan upaya kesehatan penunjang.
5. Melaporkan hasil kegiatan sebagai bahan informasi/pertanggungjawaban kepada
kepala UPT Puskesmas.
6. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.
Sub Koordinator SP2TP Mempunyai Tugas :
1. Menyusun rencana kegiatan pencatatan dan pelaporan secara terpadu sesuai dengan
peraturan dan kebijakan yang berlaku.
2. Mengkordinasikan pelaksanaan kegiatan pencatatan dan pelaporan secara lintas
program dan terpadu.
3. Melaksanakan kegiatan pencatatan dan pelaporan terpadu UPT Puskesmas sesuai
dengan standar.
4. Mengevaluasi dan menganalisa hasil kegiatan pencatatan dan pelaporan terpadu
Puskesmas.
5. Melaporkan hasil kegiatan pencatatan dan pelaporan terpadu Puskesmas sebagai
bahan informasi/pertanggungjawaban kepada Koordinator Upaya Kesehatan
Penunjang.
6. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.

Sub Koordinator Farmasi Mempunyai Tugas :


1. Menyusun rencana kegiatan kefarmasian termasuk perbekalan kesehatan sesuai
dengan peraturan dan kebijakan yang berlaku.
2. Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan farmasi termasuk perbekalan kesehatan
dengan lintas program.
3. Melaksanakan kegiatan farmasi termasuk perbekalan kesehatan sesuai dengan standar.
4. Melaksanakan pembinaan, bimbingan dan pengendalian kegiatan farmasi termasuk
perbekalan kesehatan.
5. Mengadakan evaluasi dan penilaian hasil kegiatan farmasi termasuk perbekalan
kesehatan.
6. Melaporkan hasil kegiatan farmasi termasuk perbekalan kesehatan sebagai bahan
informasi/pertanggungjawaban kepada Koordinator Upaya Kesehatan Penunjang.
7. Melaksanakan tugas dinas lainnya yang diberikan oleh atasan.
Sub Koordinator Laboratorium, Mempunyai Tugas:
1. Menyusun rencana kegiatan pelayanan penunjang sesuai dengan peraturan dan
kebijakan yang berlaku.
2. Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan laboratorium laboratorium, dengan lintas
program sesuai dengan kebijakan yang berlaku.
3. Melaksanakan kegiatan pelayanan laboratorium, sesuai standar.
4. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pelayanan laboratorium,
5. Mengadakan penilaian dan pengendalian hasil kerja pelaksanaan kegiatan pelayanan
laboratorium.
6. Melaporkan hasil kegiatan pelayanan kesehatan penunjang sebagai bahan
informasi/pertanggungjawaban kepada Koordinator Upaya Kesehatan Penunjang.
7. Melaksanakan tugas dinas lainnya yang diberikan oleh atasan.

Koordinator Jejaring Pelayanan Mempunyai Tugas :


1. Mengkoordinir penyusunan rencana kegiatan jejaring pelayanan sesuai dengan
peraturan dan kebijakan yang berlaku.
2. Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan pelayanan jejaring seperti Puskesmas Pembantu
(Pustu) dan Pelayanan Kesehatan Khusus (Klinik Sekolah, Klinik perusahaan,
pelayanan P3K).
3. Menjalin kemitraan pelayanan dengan pihak swasta dalam pelaksanaan tugas
4. Mengadakan monitoring, evaluasi, penilaian serta pengendalian kegiatan pelayanan
jejaring.
5. Melaporkan hasil kegiatan pelayanan jejaring sebagai bahan
informasi/pertanggungjawaban kepada Koordinator Jejaring Pelayanan.
6. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.

Sub Koordinator Puskesmas Pembantu Mempunyai Tugas :


1. Menyusun rencana kegiatan pelayanan kesehatan di Pustu dan pengawasan pelayanan
sarana pelayanan kesehatan swasta.
2. Melaksanakan koordinasi dalam pelayanan kesehatan di Pustu, lintas program, lintas
sektoral dan sarana pelayanan kesehatan dasar swasta.
3. Melaksanakan kegiatan pelayanan di Pustu dan melakukan pengawasan pelayanan
pada sarana pelayanan kesehatan swasta (klinik dokter umum/gigi, BPS, apotik, lab
swasta, optic, batra) .
4. Melakukan monitoring dan evaluasi serta menilai hasil kerja pelaksanaan kegiatan
pelayanan kesehatan di Pustu dan pelayanan kesehatan dasar swasta yang ada di
wilayah kerja.
5. Melaporkan hasil kegiatan sebagai bahan informasi/pertanggungjawaban kepada
Koordinator Jejaring Pelayanan.
6. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.

Sub Koordinator Pelayanan Kesehatan Khusus Mempunyai Tugas :


1. Menyusun rencana kegiatan pelayanan kesehatan seperti screening kesehatan/MCU,
pelayanan kesehatan dan pengobatan di luar klinik puskesmas termasuk kegiatan
P3K dalam kegiatan khusus atau tertentu.
2. Membangun dan menyusun kesepakatan kerjasama dengan fihak-fihak swasta,
organisasi, even organizer, dll yang memerlukan pelayanan kesehatan atau
pengobatan khusus.
3. Melaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan khusus yang terikat hubungan
kerjasama pelayanan kesehatan khusus dengan puskesmas seperti screening
kesehatan/MCU bagi calon pelajar atau calon pegawai, pelayanan kesehatan dan
pengobatan di sarana /Klinik tertentu (perusahaan, perkantoran, Sekolah), pelayanan
P3K dalam kegiatan tertentu.
4. Melaksanakan koordinasi dalam pelayanan kesehatan secara lintas program, lintas
sektoral.
5. Melaksanakan monitoring dan evaluasi serta menilai hasil kerja pelaksanaan
kegiatan pelayanan kesehatan khusus
6. Melaporkan hasil kegiatan sebagai bahan informasi/pertanggungjawaban kepada
Koordinator Jejaring Pelayanan.
7. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan. Dalam kaitan
dengan penerapan PPK-BLUD, maka pejabat pengelola BLUD terdiri dari Pemimpin
BLUD, Pejabat Keuangan, dan Pejabat Teknis. Pemimpin BLUD, bertanggungjawab
kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah. Pejabat Keuangan dan Pejabat
Teknis BLUD bertanggungjawab kepada Pemimpin BLUD. Pemimpin BLUD dalam
hal ini adalah Kepala UPT Puskesmas, dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya

mempunyai fungsi sebagai penanggung jawab umum operasional dan keuangan


BLUD.

Tugas dan kewajiban Kepala UPT Puskesmas sebagai Pemimpin BLUD adalah
sebagai berikut :
a. Memimpin, mengarahkan, membina, mengawasi, mengendalikan, dan mengevaluasi
penyelenggaraan kegiatan BLUD.
b. Menyusun renstra bisnis BLUD.
c. Menyiapkan RBA.
d. Mengusulkan calon pejabat pengelola keuangan dan pejabat teknis kepada kepala
daerah sesuai ketentuan.
e. Menetapkan pejabat lainnya sesuai kebutuhan BLUD selain pejabat yang telah
ditetapkan dengan peraturan perundang-undangan.
f. Menyampaikan dan mempertanggungjawabkan kinerja operasional serta keuangan
BLUD kepada kepala daerah. Pejabat Keuangan BLUD yang terdiri dari PPK,
Pembantu PPK dan bendahara penerima dan pengeluaran mempunyai fungsi sebagai
penanggung jawab keuangan BLUD,
dengan tugas dan kewajiban sebagai berikut :
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)

Mengkoordinasikan penyusunan RBA.


Menyiapkan DPA-BLUD.
Melakukan pengelolaan pendapatan dan biaya.
Menyelenggarakan pengelolaan kas.m
Melakukan pengelolaan utang-piutang.
Menyusun kebijakan pengelolaan barang, aset tetap dan investasi.
Menyelenggarakan sistem informasi manajemen keuangan.
Menyelenggarakan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan.

Selaku Pejabat Teknis BLUD dalam hal ini adalah masing-masing koordinator yaitu
koordinator upaya kesehatan wajib, pengembangan, penunjang dan jejaring
pelayanan berfungsi sebagai penanggung jawab teknis di bidang masing- masing.
Tanggung jawab sebagaimana dimaksud berkaitan dengan mutu, standarisasi,
administrasi, peningkatan kualitas sumber daya manusia, dan peningkatan sumber
daya lainnya, dengan tugas dan kewajiban :
a. Menyusun perencanaan kegiatan teknis di bidangnya.
b. Melaksanakan kegiatan teknis sesuai RBA.
c. Mempertanggungjawabkan kinerja operasional di bidangnya. Masing-masing pejabat
teknis mengajukan pencarian dananya kepada bendahara penerimaan dan
pengeluaran setelah mendapat persetujuan kepala UPT Puskesmas selaku pemimpin
BLUD sebagaimana prosedur kerja UPT PUSKESMAS DTPP JATINANGOR

DRAFF RENCANA JANGKA PENDEK


DALAM RANGKA SUKSESNYA PUSKESMAS DTP JATINANGOR BLUD
2016/2017

1. Merencanakan Meating /Dinamisasi staff dgn diwajibkan seluruh karyawan


hadir.
2. Sosialisasi BLUD,
3. Pembahasan dan pembuatan struktur organisasi per sub dan bidang/kordinator
4. Pembahasan rencana kerja persub bidang dan kordinator jangka pendek dan
jangka panjang.s/d evaluasi berdasar waktu.
5. Pembahasan strategi bisnis yg dpt menunjang keberlangsungan puskesmas BLUD
jangka pendek dan jangka panjang s/d evaluasi berdasar waktu.
6. menetapkan waktu meating / dinamisasi staff lanjutan .dll dkk

Anda mungkin juga menyukai