a. Penyusunan rencana kerja dan anggaran RKA dan dokumen pelaksanaan anggaran
DPA Puskesmas
b. Pelaksanaan dokumen pelaksanaan anggaran Puskesmas
Dalam Peraturan Pemerintah ini, BLU wajib menghitung harga pokok dari layanannya
dengan kualitas dan kuantitas yang distandarkan oleh menteri teknis pembina. Demikian pula
dalam pertanggungjawabannya, BLU harus mampu menghitung dan menyajikan anggaran
yang digunakannya dalam kaitannya dengan layanan yang telah direalisasikan.
Oleh karena itu, BLU berperan sebagai agen dari menteri/pimpinan lembaga induknya.
Kedua belah pihak menandatangani kontrak kinerja (a contractual performance agreement),
dimana menteri/pimpinan lembaga induk bertanggung jawab atas kebijakan layanan yang
hendak dihasilkan, dan BLU bertanggung jawab untuk menyajikan layanan yang diminta.
Dengan sifat-sifat tersebut, BLU tetap menjadi instansi pemerintah yang tidak dipisahkan.
Dan karenanya, seluruh pendapatan yang diperolehnya dari non APBN/APBD dilaporkan dan
dikonsolidasikan dalam pertanggungjawaban APBN/APBD.
Sehubungan dengan privilese yang diberikan dan tuntutan khusus yang diharapkan dari BLU,
keberadaannya harus diseleksi dengan tata kelola khusus. Untuk itu, menteri/pimpinan
lembaga/satuan kerja dinas terkait diberi kewajiban untuk membina aspek teknis BLU,
sementara Menteri Keuangan/PPKD berfungsi sebagai pembina di bidang pengelolaan
keuangan.
Pola BLU tersedia untuk diterapkan oleh setiap instansi pemerintah yang secara fungsional
menyelenggarakan kegiatan yang bersifat operasional. Instansi dimaksud dapat berasal dari
dan berkedudukan pada berbagai jenjang eselon atau non eselon. Sehubungan dengan itu,
organisasi dan struktur instansi pemerintah yang berkehendak menerapkan PPK-BLU
kemungkinan memerlukan penyesuaian dengan memperhatikan ketentuan yang diatur dalam
Peraturan Pemerintah.
Dengan demikian, BLU diharapkan tidak sekedar sebagai format baru dalam pengelolaan
APBN/APBD, tetapi BLU diharapkan untuk menyuburkan pewadahan baru bagi
pembaharuan manajemen keuangan sektor publik, demi meningkatkan pelayanan pemerintah
kepada masyarakat.
Asas BLU yang lainnya adalah:
Rencana kerja, anggaran dan laporan BLU dan instansi induk tidak terpisah,
Gagasan untuk menjadi BLUD sudah jelas secara institusional menjadi badan layan umum.
Dalam hal ini, layanan kesehatan diberikan keleluasaan dalam konteks mengelola baik dari
sisi sumber daya manusia (SDM) hingga penganggaran.
Demi memberikan pelayanan yang yang lebih maksimal terhadap masyarakat, maka
perubahan puskesmas menjadi BLUD bukan tidak mungkin untuk diwujudkan.
Sumber:
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah
3.1. Laboratorium.
3.2. Pencatatan & Pelaporan ( SP2TP ).
3.3. Farmasi.
d. Puskesmas Pembantu ( PUSTU ).
o Puskesmas Pembantu cileles
Prosedur Pelayanan Keuangan
a. Prosedur Penatausahaan dan Akuntansi Pendapatan BLUD Puskesmas.
b.Prosedur Penatausahaan keuangan
Akuntansi Belanja BLUD Puskesmas
bersumber dari :
1) Jasa Layanan
2) Hibah
3) Hasil kerjasama sama dengan lain
4) APBD
5) APBN
6) Lain-lain pendapatan BLUD yang sah
Mitra Usaha
2.1 Mitra usaha meliputi rekanan, BPJS Kesehatan asuransi kesehatan lainnya, serta
pihak ketiga lainnya.
2.2 Puskesmas menjalin kerjasama dengan mitra bisnis dilandasi dengan itikad baik,
saling
menguntungkan,
akuntabilitas,
transparansi, kewajaran
dan
tidak
dan/atau
jasa
kerjasama pelayanan
serta
Kerja
kesehatan,
Sama
pendidikan
pelatihan, pembangunan
1. Menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Keuangan dan aset berdasarkan peraturan
perundangan yang berlaku.
2. Mengkoordinasikan kegiatan dengan sub
sub unit pelayanan yang berkaitan dengan pendanaan dan pembelanjaan serta perbekalan
untuk pelaksanaan tugas.
3 .Menyusun rencana anggaran belanja dan aset secara terkoordinasi.
4 Melaksanakan pengelolaan tata usaha keuangan dan aset sesuai dengan
pedoman dan peraturan yang berlaku.
5 Melaksanakan penerimaan pendapatan dari sumber yang ada, melaksanakan
pembayaran gaji, honor, upah dan tunjangan lainnya sesuai dengan peraturan
yang berlaku.
6 Melaksanakan evaluasi terhadap kegiatan Sub Bagian Keuangan dan
melaporkan hasil kegiatan sebagai bahan informasi/pertanggungjawaban
kepada kepala Tata Usaha.
7 Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.
Sub Bagian Perencanaan dan Monitoring Mempunyai Tugas :
1. Menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Perencanaan dan Monitoring yang mencakup
kebutuhan sarana, prasarana dan pembiayaan kesehatan berdasarkan kebijakan,
membuat dan menyusun Perencanaan Tingkat Puskesmas, Rencana Strategik,
Laporan Tahunan, dan Profil Puskesmas.
2. Mengkoordinasikan kegiatan kepada sub Bagian dan Koordinator maupun Sub
Koordinator Program
3. Melaksanakan monitoring dan evaluasi serta pengendalian yang berkaitan dengan
mutu pelayanan Puskesmas dan Jaringannya.
4. Melaporkan hasil kegiatan sebagai bahan informasi/pertanggungjawaban kepada
Kepala Tata Usaha.
5. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan
Koordinator Upaya Kesehatan Wajib Mempunyai Tugas :
1. Mengkoordinir penyusunan rencana kegiatan di bidang upaya kesehatan wajib yang
meliputi Promosi Kesehatan, Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Ibu, Anak dan KB,
Pencegahan dan pemberantasan Penyakit Menular dan Tidak Menular, Perbaikan
Gizi, dan Pengobatan.
2. Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan dibidang Upaya Kesehatan Wajib.
3. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan di bidang Upaya Kesehatan Wajib.
4. Menilai hasil kerja kegiatan Upaya Kesehatan Wajib.
5. Melaporkan hasil kegiatan sebagai bahan informasi/pertanggungjawaban kepada
Kepala UPT Puskesmas.
6. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.
Sub Koordinator Promosi Kesehatan Mempunyai Tugas :
1. Menyusun rencana kegiatan Promosi Kesehatan berdasarkan kebijakan di bidang
kesehatan.
2. Mengkoordinasikan kegiatan secara lintas program yang berkaitan dengan Promosi
Kesehatan.
Tugas dan kewajiban Kepala UPT Puskesmas sebagai Pemimpin BLUD adalah
sebagai berikut :
a. Memimpin, mengarahkan, membina, mengawasi, mengendalikan, dan mengevaluasi
penyelenggaraan kegiatan BLUD.
b. Menyusun renstra bisnis BLUD.
c. Menyiapkan RBA.
d. Mengusulkan calon pejabat pengelola keuangan dan pejabat teknis kepada kepala
daerah sesuai ketentuan.
e. Menetapkan pejabat lainnya sesuai kebutuhan BLUD selain pejabat yang telah
ditetapkan dengan peraturan perundang-undangan.
f. Menyampaikan dan mempertanggungjawabkan kinerja operasional serta keuangan
BLUD kepada kepala daerah. Pejabat Keuangan BLUD yang terdiri dari PPK,
Pembantu PPK dan bendahara penerima dan pengeluaran mempunyai fungsi sebagai
penanggung jawab keuangan BLUD,
dengan tugas dan kewajiban sebagai berikut :
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
Selaku Pejabat Teknis BLUD dalam hal ini adalah masing-masing koordinator yaitu
koordinator upaya kesehatan wajib, pengembangan, penunjang dan jejaring
pelayanan berfungsi sebagai penanggung jawab teknis di bidang masing- masing.
Tanggung jawab sebagaimana dimaksud berkaitan dengan mutu, standarisasi,
administrasi, peningkatan kualitas sumber daya manusia, dan peningkatan sumber
daya lainnya, dengan tugas dan kewajiban :
a. Menyusun perencanaan kegiatan teknis di bidangnya.
b. Melaksanakan kegiatan teknis sesuai RBA.
c. Mempertanggungjawabkan kinerja operasional di bidangnya. Masing-masing pejabat
teknis mengajukan pencarian dananya kepada bendahara penerimaan dan
pengeluaran setelah mendapat persetujuan kepala UPT Puskesmas selaku pemimpin
BLUD sebagaimana prosedur kerja UPT PUSKESMAS DTPP JATINANGOR