PENURUNAN STUNTING
a. Pendahuluan
Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh kembang pada anak usia 0-24
bulan yang disebabkan kurang gizi kronis. Keadaan ini dipresentasikan
dengan nilai Z-Score tinggi badan menurut umur (TB/U) kurang dari -2
Standar Deviasi (SD) berdasarkan standar pertumbuhan menurut WHO
(WHO, 2010). Masalah gizi kronis disebabkan oleh asupan gizi yang kurang
dalam waktu lama, umumnya karena asupan makan yang tidak sesuai
kebutuhan gizi. Proses terjadinya stunting mulai dari dalam kandungan
dan baru dapat didiagnosa saat anak usia dua tahun.
Masalah gizi terutama stunting pada balita dapat menghambat
perkembangan anak, dengan dampak negatif yang akan berlangsung
dalam kehidupan selanjutnya seperti intelektual, rentan terhadap penyakit
tidak menular, penurunan produktivitas hingga menyebabkan kemiskinan
dan resiko bayi lahir dengan berat lahir rendah (BBLR) (UNICEF 2010, dan
WHO 2010 dalam NI’mah dan Nadhiroh 2015).
b. Latar Belakang
Keadaan gizi di masyarakat pada saat ini masih banyak berbagai masalah
gizi yang dihadapi. Salah satu masalah gizi yang saat ini dihadapi adalah
stunting. Tingginya angka prevalensi stunting di Indonesia yaitu 80,8%,
dan untuk provinsi Banten yakni sebesar 40.2% (Riskesdas, 2018).
sedangkan berdasarkan Data Pemantauan Status Gizi Februari 2018,
prevalensi stunting tingkat kabupaten Lebak sebesar 6.25%.
Masih tingginya angka prevalensi stunting di wilayah puskesmas Cimarga
yaitu 8.4% dan terdapat Lokus Stunting pada salah satu Desa di
Kecamatan Cimarga yaitu Desa Margaluyu dengan prevalensi stunting 8%
(Data Primer Stunting Juli 2019) dirasa sangatlah penting untuk
dilakukan penatalaksanaan stunting kepada stakeholder dan masyarakat.
(Data PSG Februari 2019 Dinkes Kab.Lebak).
c. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus
1) Tujuan Umum :
Masyarakat dan tokoh masyarakat mengerti dan paham mengenai
stunting, sehingga mampu mencegah stunting dimulai dari ruang
lingkup terkecil yaitu keluarga.
2) Khusus :
a) Agar masyarakat mengerti tentang pengertian stunting.
b) Agar masyarakat mengerti dan paham tentang penyebab terjadinya
stunting.
c) Agar masyarakat menegerti dan paham tentang dampak terjadinya
stunting.
d) Agar masyarakat memahami cara penanggulangan dan peduli
terhadap stunting.
5. Dokumentasi
f. Sasaran
Sasaran yang baik harus memenuhi “SMART” yaitu :
1) Spesific
2) Measurable
3) Agressive but Attainable
4) Result Oriented
5) Time Bound
Sehingga diseakati bahwa sasaran sosialisasi stunting adalah Ibu hamil,
dan Ibu Bayi/Balita dan Bayi/Balita.
Pelaksanaan
Desa
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sept Okt Nov Des
Sajira √
Suarame
Sukajaya √
Sajra Mekar √
Sukamarga √
Maraya √
Sindansari √
Margaluyu √