ۖ ض َكانَتَا َر ْتقًا فَفَتَ ْقنَاهُ َماَ ْت َواَأْلر ِ ين َكفَرُوا َأ َّن ال َّس َما َوا َ َأ َولَ ْم يَ َر الَّ ِذ
َ َُو َج َع ْلنَا ِم َن ْال َما ِء ُك َّل َش ْي ٍء َح ٍّي ۖ َأفَاَل يُْؤ ِمن
ون
“Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan bumi itu keduanya
dahulu menyatu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya, dan dari air Kami jadikan segala
sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?” (QS. Al-anbiyaa’ [21]:30).
Dari penjelasan Q.S al-Anbiya’ ayat 30 dapat kita pahami bahwa alam semesta bermula dari
gumpalan yang kemudian terpisah, begitu pula penjelasan teori Big Bang yang menyatakan
bahwa alam semesta awal mulanya berasal dari ledakan besar yang kemudian mengembang.
Penjelasan ini mengambarkan bahwa alam semesta bermula dari suatu yang padu kemudian
berpisah (mengembang).