Anda di halaman 1dari 8

TUGAS MAKALAH BIG BANG

KELOMPOK 6
NAMA :
MUHAMMAD TAUFIK :2212000026
MUHAMMAD IMAM : 2212000025
Teori Big Bang dalam Perspektif al-Qur’an
Pendahuluan

A.    Latar Belakang

Big Bang atau Ledakan Dahsyat atau Dentuman Besar adalah peristiwa yang


menyebabkan pembentukan alam semesta, berdasarkan kajian kosmologi tentang bentuk awal dan
perkembangan alam semesta. Teori ini diperkenalkan pada tahun 1927. Berdasarkan pemodelan
ledakan tersebut, pada mulanya alam semesta dalam keadaan sangat panas dan padat yang
mengembang pesat, secara terus-menerus hingga hari ini.

Orang yang pertama kali memperkenalkan teori Big Bang adalah Georges Lemaître,
seorang biarawan Katolik Roma Belgia, meski ia menyebutnya sebagai “hipotesis atom purba”.
Kerangka model teori Big Bang bergantung pada teori Relativitas Umum Albert Einstein dan beberapa
perkiraan sederhana, seperti homogenitas dan isotropi ruang. Persamaan yang mendeksripsikan teori
Ledakan Dahsyat dirumuskan oleh Alexander Friedmann. Teori Big Bang menunjukkan bahwa semua
benda di alam semesta pada awalnya satu wujud, dan kemudian terpisah-pisah. Ini diartikan
bahwa keseluruhan materi diciptakan melalui Big Bang atau ledakan raksasa dari satu titik tunggal, dan
membentuk alam semesta yang sekarang dengan cara pemisahan satu dengan yang lain.

Pada tahun 1948, Gerge Gamov muncul dengan gagasan lain tentang Big Bang. Ia mengatakan
bahwa jika alam semesta terbentuk melalui ledakan raksasa, maka sisa radiasi yang ditinggalkan oleh
ledakan itu haruslah ada di alam. Selain itu, radiasi itu juga harus tersebar merata di semua
penjuru alam semesta. Bukti yang “seharusnya ada” itu pada akhirnya memang ditemukan. Pada tahun
1965, dua peneliti bernama Arno Penziaz dan Robert Wilson menemukan gelombang itu tanpa sengaja.
Radiasi tersebut, yang dinamakan radiasi latar kosmis, tidak terlihat memancar dari satu sumber
tertentu, tetapi meliputi keseluruhan ruang angkasa, dan diketahui sebagai sisa radiasi peninggalan
dari tahapan awal peristiwa Big Bang. Penzias dan Wilson dianugerahi Nobel untuk penemuan mereka.

Pada tahun 1989, NASA mengirimkan satelit Cosmic Background Explorer (COBE) ke ruang


angkasa untuk melakukan penelitian tentang radiasi latar kosmis. Hanya perlu 8 menit bagi COBE untuk
membuktikan perhitungan Penziaz dan Wilson. COBE menemukan sisa ledakan raksasa yang telah
terjadi diawal pembentukan alam semesta, dan penemuan itu dinyatakan sebagai penemuan astronomi
terbesar sepanjang masa, yang juga membuktikan kebenaran teori Big Bang. 

Bukti penting lain untuk Big Bang adalah jumlah hidrogen dan helium di ruang angkasa. Dalam
banyak penelitian, diketahui bahwa konsentrasi hidrogen-helium di alam semesta sesuai
dengan perhitungan teoritis konsentrasi hidrogen-helium sisa peninggalan peristiwa Big Bang. Apabila
alam semesta tidak memiliki permulaan, dan jika ia telah ada sejak dahulu kala, maka unsur hidrogen
itu seharusnya telah habis sama sekali dan berubah menjadi helium.

Berdasarkan pengukuran terbaik pada tahun 2009, keadaan awal alam semesta bermula sekitar
13,7 miliar tahun lalu, yang kemudian dijadikan rujukan sebagai waktu terjadinya Big Bang tersebut.
Teori itu telah memberikan penjelasan paling lengkap dan akurat, yang didukung oleh metode
ilmiah beserta pengamatan. Segala bukti meyakinkan di atas menyebabkan teori Big Bang diterima oleh
semua masyarakat ilmiah. Model Big Bang adalah titik terakhir yang dicapai ilmu pengetahuan tentang

asal muasal alam semesta.[1]

Berkaitan dengan Big Bang ini dalam Al-Qur’an surat al-Ambiya’ ayat 30

( ‫ض َكا َنتَ ا َر ْت ًق ا َف َفَت ْقنَامُهَا َو َج َع ْلنَ ا ِم َن الْ َم ِاء ُك َّل َش ْي ٍء َح ٍّي َأفَاَل يُْؤ ِمنُ و َن‬
َ ‫اَأْلر‬
ِ
ْ ‫الس َم َاوات َو‬ َّ ‫ين َك َف ُروا‬
َّ ‫َأن‬ ِ َّ
َ ‫ََأومَلْ َي َر الذ‬
)30
Apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya
dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami
jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman? (QS. al-
Ambiya’: 30)

Ayat ini menerangkan tentang awal kejadian langit dan bumi yang identik dengan teori Big
Bang. Para ilmuan memahami ayat tersebut sebagai ayat yang berbicara tentang proses penciptaan

langit dan bumi.[2] Ayat tersebut menginformasikan kepada kita bahwa alam raya pada mulanya
merupakan keterpaduan kemudian terjadi pemisahan menjadi langit dan bumi.

Ayat diatas memang tidak menjelaskan bagaimana terjadinya proses pemisahan itu, karena al-
Qur’an bukan kita ilmiah sebagaimana kitab-kitab ilmiah yang dikenal selama ini, namun keterpaduan

dan pemisahan alam raya tersebut dibenarkan dalam teori ilmiah. [3]

Al-Qur’an, baik secara eksplisit maupun implisit tidak menjelaskan secara pasti kapan langit itu
diciptakan. Apa yang diasumsikan manusia perihal permulaan penciptaan langit, hanyalah hayalan dan
buah pikiran semata. Langit dan juga bumi sebagaimana yang kita lihat dan kita tempati merupakan
ciptaan Allah, dengan demikian sebagai konsekuensi logis dari itu semua adalah bahwa langit dan bumi
tidak ada dengan sendirinya. Sebagai suatu yang diciptakan, langit dan bumi berarti baru, dan
karenanya perlu dipertanyakan bagaimana al-Qur’an menginformasikan tentang proses penciptaan atau
kejadian langit dan bumi.

Al-Qur’an memerintahkan orang-orang yang tidak percaya untuk mengamati dan mempelajari
alam semesta yang tadinya padu kemudian dipisahkan oleh-Nya. Pengamatan tersebut diharapkandapat
mengantarkan mereka kepada keimanan akan keeasaan dan kemahakuasaan Alaah Swt.

Menurut hepotesa saya, ada kemiripan antara teori big bang dengan surat al-Ambiya’ ayat 30
yang sama menjelaskan awala terjadinya alam semesta ini.

B.Rumusan Masalah

Bertitik tolak dari uraian di atas, maka penulis akan menarik suatu rumusan pokok masalah
agar pembahasan dalam skripsi ini lebih terarah dan sistematis. Pokok masalahnya adalah sebagai
berikut :
1. Teori Big Bang menurut astronom

2. Teori Big Bang menurut Al-Qur’an

3. Hubungan antara teori Big Bang menurut astronom dan al-Qur’an

C.Batasan Masalah
Sebagaimana lazimnya dalam setiap penyusunan skripsi atau karya ilmiah maka terlebih dahulu
diberi batasan pengertian judul yang akan dibahas sehingga dalam pokok penguraiannya tidak terjadi
kesimpangsiuran dan salah pengertian terhadap judul yang dimaksud.
1. Teori Big Bang menurut astronom

2. Teori Big Bang dalam perspektif Al-Qur’an

D.Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan msalah diatas maka tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Mengetahui teori Big Bang menurut astronom
2.  Mengetahui teori Big Bang menurut perspektif al-Qur’an
3.  Mengetahui hubungan atau korelasi antara teori Big Bang menurut astronom dan al-Qur’an

E.Manfaat penelitian
Dari penelitian ini ada beberapa manfaat yang dapat diambil dan menjadi bahan perenungan kita
bersama, diantaranya:
1. Untuk menambah wawasan keilmuan tentang teori Big Bang menurut pemaparan astronom.
2. Untuk terus meneliti kandungan al-Qur’an dan melakukan kajian secara intensif terhadap al-
Qur’an.
3. Untuk menambah keilmuan al-Qur’an yang tidak hanya membahas tentang surga dan neraka
saja, tetapi juga membahas tentang perkembangan teknologi modern.

F.Kajian Pustaka
Mengenai literatur yang membahas judul skripsi ini, penulis merujuk pada buku-buku dan tafsir
Alquran yang membahas masalah tersebut. Di antaranya buku yang berjudul “Tafsir ‘Ilmy: Memahami
Al-Qur’an melalui pendekatan Sains Modern” karya Mohammad Nor Ichwan. Didalam buku tersebut
membahas panjang lebar mengenai tafsir ilmy yang menjadi salah metode untuk memahami al-Qur’an.
Dalam kaitannya dengan judul diatas yaitu salah satu contoh yang disebutkan dalam buku tersebut
tentang proses penciptaan langit yang menggunakan surat al-Ambiya’ ayat 30.

Buku “Mukjizat Al-Qur’an: Ditinjau dari Aspek Kebahasaan, Isyarat Ilmiah, dan Pemberitaan
Gaib”, ditulis oleh M. Quraish Shihab. Buku tersebut berisi tentang kemukjizatan Al-Qur’an dari
berbagai aspek, mulai dari aspek bahasa, ilmiah sampai sesuatu yang gaib. Bahasa yang digunakan al-
Qur’an serpurna, hingga manusia dan jin tidak dapat menandingi al-Qur’an meskipun hanya satu ayat.
Kejadian-kejadian alam yang kini telah diteliti oleh ilmuan juga diterangkan dalam al-Qur’an jauh
sebelum penelitian-penelitian itu berlangsung. Pemberitaan gaib yang ada yang dalam al-Qur’an juga
disampaikan sebelum kejadian tersebut berlangsung dan berita itu cocok peristiwa sebenarnya.

Buku karya Drs. Nanang Gojali, M.Ag yang berjudul “Manusia, Pendidikan dan Sains” berbicara
tentang manusia dalam perspektif al-Qur’an meliputi kebutuhan manusia, tujuan hidup dan kewajiban
manusia sebagai hamba. Sains modern dalam perspektif al-Qur’an meliputi berbagai ayat al-Qur’an
yang berbicara tentang fenomena alam dan sains modern dengan didukung pendapat dari ilmuwan
mengenai hal terssebut. Pendidikan dalam perspektif al-Qur’an, meliputi kewajiban belajar, tujuan
pendidikan yang kesemua itu telah disinggung oleh al-Qur’an.

“Al-Qur’an sumber Ilmu Pengetahuan” karya Afzalur Rahman. Dalam buku tersebut membahas
tentang al-Qur’an dan kaitannya dengan berbagai ilmu pengetahuan modern. al-Qur’an tidak hanya
berisi tentang hubungan manusia dengan Tuhan, melainkan mempunyai jangkauan yang jauh lebih luas.
Semua ilmu pengetahuan bersumber dari Maha Pencipta, mulai dari Kosmologi, Astronomi, Fisika,
Matematika, dan lain-lain sampai ilmu kedokteran smuanya bersumber dari al-Qur’an. Terjadinya
pertumbuhan ilmu pengetahuan yang pesat dan penemuan ilmiah semua bersumber dari al-Qur’an.

“Rahasia al-Qur’an”, ditulis oleh Hakim Muda Harahap. Buku ini berisi rahasia-rahasia yang
terkandung dalam al-Qur’an, rahasia tentang alam semesta, bagaimana peristiwa-peristiwa alam itu
berlangsung. Tentang manusia dan malaikat, bagaimana konsep manusia dan apa yang direncanakan
Tuhan dalam diri manusia dan malaikat.

“Al-Qur’an dan Ilmu Pengetahuan Kealaman”, ditulis oleh Prof. Achmad Baiquni, MSc. PhD.
Buku ini berisi tentang Al-Qur’an dan kaitannya dengan ilmu pengetahuan modern. Antara ayat-ayat al-
Qur’an yang relevan dengan pengembangan sains terutama dalam bidang fisika. Buku ini mencoba
mengunkap sifat dan kelakuan alam pada kondisi tertentu seperti terjadinya hujan, gerhana dan lain
sebagainya.

G.Metode Penelitian

Metode penelitian dalam pembahasan skripsi ini meluputi berbagai hal sebagai berikut :
1. Metode Pendekatan

Melalui metode ini, penulis menggunakan metode pendekatan penafsiran Alquran dari segi tafsir
tematik. Yakni, menghimpun ayat-ayat Alquran yang memiliki tujuan yang sama, menyusunnya secara
kronologis selama memungkinkan dengan memperhatikan sebab turunnya, menjelaskannya,
mengaitkannya dengan surah tempat ia berada, menyimpulkan dan menyusun kesimpulan tersebut ke
dalam kerangka pembahasan sehingga tampak dari segala aspek, dan menilainya dengan kriteria
pengetahuan yang sahih.
Untuk lebih jelasnya, penulis menghimpun ayat-ayat Alquran yang berkenaan dengan teori big bang,
kemudian menyusunnya berdasarkan kronologis serta sebab turunnya ayat-ayat tersebut, sehingga
diketahui pengklasifikasiannya. Apakah ia tergolong ayat-ayat makkiyah atau Madaniyyah.

2. Metode Pengumpulan data

Mengenai pengumpulan data, penulis menggunakan metode atau teknik library research, yaitu
mengumpulkan data-data melalui bacaan dan literatur-literatur yang ada kaitannya dengan
pembahasan penulis. Dan sebagai sumber pokoknya adalah Alquran dan penafisrannya, serta sebagai
penunjangnya yaitu buku-buku umum yang membahas secara khusus tentang teori big bang dan buku-
buku yang membahas secara umum dan implisitnya mengenai masalah yang dibahas.

3. Metode Pengolahan Data

Mayoritas metode yang digunakan dalam pembahasan skripsi ini adalah kualitatif, karena untuk
menemukan pengertian yang diinginkan, penulis mengolah data yang ada untuk selanjutnya di
interpretasikan ke dalam konsep yang bisa mendukung sasaran dan objek pembahasan.

4. Metode Analisis
Pada metode ini, penulis menggunakan tiga macam metode, yaitu :
a. Metode deduktif, yaitu metode yang digunakan untuk menyajikan bahan atau teori yang
sifantnya umum untuk kemudian diuraikan dan diterapkan secara khusus dan terperinci.
b. Metode induktif, yiatu metode analisis yang berangkat dari fakta-fakta yang khusus lalu ditarik
suatu kesimpulan yang bersifat umum.
c. Metode komparatif, yaitu metode penyajian yang dilakukan dengan mengadakan perbandingan
antara satu konsep dengan lainnya, kemudian menarik suatu kesimpulan.

H.Garis-garis Besar Isi Skripsi

Secara garis besarnya penulis memberikan gambaran secara umum dari pokok pembahasan ini.
Isi skripsi ini terdiri dari lima bab yang dimulai dengan pendahuluan yang mengemukakan latar
belakang masalah, dimana hal tersebut merupakan landasan berpikir penyusunan skripsi ini. Kemudian
hipotesis dari permasalahan yang diangkut, disertai dengan pembatasan masalah, tinjuan pustaka,
metode penelitian, tujuan dan kegunaan serta garis-garis besar isi skripsi. Dengan demikian, instisari
yang termaktub dalam bab pertama ini adalah bersifat metodologis.

Dalam bab kedua, dikemukakan tentang tinjauan umum tentang Teori Big Bang, sebagai bab
yang bersifat pengantar untuk pembahasan inti yang terletak pada bab ketiga dan keempat.
Pada bab tiga, menguraikan tentang pengertian big bang, teori big bang menurut ilmuwan dan menurut
al-Qur’an, serta hubungan antara keduanya.
Pada bab empat, yang merupakan bab penutup, berisi kesimpulan dari uraian-uraian skripsi ini
kemudian dikemukakan beberapa saran-saran sehubungan dengan persoalan yang telah dibahas.
Daftar Pustaka
Ichwan, Mohammad Nor, Tafsir ‘Ilmy: memahami al-Qur’an melalui pendekatan sains modern,  Jogjakarta:
Menara Kudus Jogja, 2004
Shihab, M. Quraish, Mukjizat Al-Qur’an: Ditinjau dari Aspek Kebahasaan, Isyarat Ilmiah, dan
Pemberitaan Gaib, Bandung: PT Mizan Pustaka, 2007
Prof. Achmad Baiquni, Al-Qur’an dan Ilmu Pengetahuan Kealaman, Yogyakarta: PT. Dana Bhakti Prima Yasa,
1997
Gojali, Nanang, Manusia, Pendidikan dan Sains, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2004
Rahman, Afzalur, Al-Qur’an sumber Ilmu Pengetahuan, Jakarta: Bina Aksara, 1989
Harahap, Hakim Muda, Rahasia al-Qur’an, Depok:  Darul Hikmah, 2007

[1] Disadur dari Wikipedia Bahasa Indonesia tentang Ledakan Besar


[2] Ichwan, Mohammad Nor, Tafsir Ilmy: Memahami Al-Qur’an Melalui Pendekatan Sains Modern, hal.
191
[3] Gozali, Nanang, Manusia Pendidikan dan Sains, hal. 104-105

Anda mungkin juga menyukai