Anda di halaman 1dari 11

METODE PELAKSANAAN

Judul
Sosialisasi bank sampah citangtu resik citangtu asik
1. Latar belakang
Setelah melakukan survei dan sosialisasi kegiatan bank sampah ke RW 01 dan Dusun 1 di
wilayah Desa Citangtu, kami memperoleh kesepakatan untuk menyelenggarakan kegiatan ini di
RW 01. Hal ini khususnya karena warga masyarakat yang tinggal di lingkungan RW 01 masih
melakukan pembakaran sampah, khususnya sampah anorganik.
Padahal, sampah anorganik memiliki potensi jika dimanfaatkan dengan baik. Potensi
ekonomi yang dapat diraup dari sampah anorganik yang terkelola dengan baik mampu menjamin
kesejahteraan ekonomi para penduduk setempat. Sebelum semua itu dimulai, mereka
memerlukan suatu sarana untuk mengalihkan sampah anorganik mereka dari pembakaran
menuju pemanfaatan yang lebih baik.
Pembakaran sampah juga memiliki sejumlah dampak negatif bagi kesehatan, baik
kesehatan alam maupun kesehatan lingkungan. Dampak negatif ini misalnya penyakit-penyakit
berbahaya yang diakibatkan dari asap hasil pembakaran plastik, racun bagi tanah, dan
sebagainya. Dampak-dampak ini tidak dirasakan seketika, dan karena itu sebelum dampaknya
membesar, kami merasa perlu untuk menekan angka pembakaran sampah anorganik di RW 01
dengan mengadakan kegiatan Bank Sampah.
Bank Sampah seperti yang dikenal sebutannya di Indonesia merupakan sebuah konsep
pengelolaan sampah yang cukup baik. Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia
mempromosikan Bank Sampah sebagai program strategis yang baru yang dapat menekan jumlah
polusi sampah yang mudah dan efisien jika diterapkan dimasyarakat.
Dari berbagai hal mengenai pentingnya pengelolaan sampah dan bank sampah maka dari
itu kami memiliki gagasan untuk kembali menggerakan masyarakat untuk menghidupkan
kembali kegiatan Bank Sampah di Desa Citangtu ini. Harapanya kegiatan ini bisa memiliki
banyak manfaat bagi masyarakat di desa dan bisa mengurangi dampak dari sampah itu sendiri
2. Tujuan
Tujuan diadakannya kegiatan ini secara umum adalah untuk mengurangi kegiatan
pembakaran sampah oleh warga khususnya di RW 01. Secara khusus, kegiatan Bank Sampah ini
bertujuan untuk mengenalkan model Bank Sampah pada masyarakat dan memulai pembiasaan
Bank Sampah anorganik.

3. Manfaat
Dengan menghindari pembakaran sampah dan membuat bank sampah, warga setempat
akan merasakan manfaat-manfaat berikut.
 Warga memiliki satu potensi ekonomi tambahan yang dapat diraup dari pemanfaatan
sampah anorganik yang sudah terkumpul di bank sampah.
 Warga terhindar dari berbagai penyakit yang diakibatkan oleh membakar sampah.
 Lingkungan hidup warga terhindar dari kerusakan yang ditimbulkan dari membakar
sampah.
4. Target
Target dari kegiatan ini adalah ibu-ibu dan warga yang tergabung di posdaya dan berlokasi di
Kp. Babakan Citangtu RW. 1 Desa Citangtu Kecamatan Pangatikan Kabupaten Garut.
5. Deskripsi pelaksanaan
Tahap persiapan
Pada tahap ini, kami melakukan wawancara dan sosialisasi pada masing-masing ketua RT
dan RW di Dusun 1 Desa Citangtu. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui kondisi lingkungan
sosial dan alam warga setempat, serta mengonfirmasi ketersediaan masing-masing RT dan RW
untuk diajak mengadakan program bank sampah. Pada waktu yang sama kami juga melakukan
observasi keadaan lingkungan alam dan sosial di masing-masing RT dan RW di Dusun 1 Desa
Citangtu.
Setelah melakukan kegiatan di atas, kami menentukan sasaran yang akan dijadikan tempat
melaksanakan kegiatan bank sampah. Akhirnya diputuskan bahwa RW 01 beserta RT 01, RT 02
dan RT 03 akan menjadi lokasi penyelenggaraan kegiatan bank sampah. Warga setempat akan
dijadikan subjek kegiatan, dan objek kegiatan ini adalah sampak anorganik yang diproduksi dari
kegiatan sehari-hari warga.
Kami melakukan rapat teknis dengan melibatkan bina keluarga remaja (BKR) dan pihak
pemerintah RT dan RW. Setelah rapat ini disepakati bahwa yang akan menggalakkan dan
memberdayakan warga setempat adalah pihak Bina Keluarga Remaja dan pemerintah RW
setempat, sementara mahasiswa berperan memastikan kegiatan ini berjalan dan melakukan
pengawasan dan evaluasi berkala.
Di akhir tahap persiapan, kami melakukan sosialisasi door-to-door pada 80 Kepala
Keluarga (KK) di lingkungan RW 01, RT 01, RT 02 dan RT 03. Kegiatan persiapan ini diakhiri
dengan sosialisasi secara umum pada warga secara keseluruhan pada saat kegiatan pengajian
rutin pada malam jum’at.
Pelaksanaan
Pada tahap ini, bina keluarga remaja menjalankan kegiatan pengumpulan dan
pengorganisasian sampah yang dibawa dari rumah oleh warga. Sampah tersebut dikumpulkan di
kediaman ketua Yayasan As Shidiqiyyah dan dibeli oleh Yayasan seharga 1000 rupiah/kg untuk
sampah plastik, kardus dan kaleng bekas. Dan dihargai 1500 rupiah / kg untuk sampah besi dan
sejenisnya. Mahasiswa berkunjung secara berkala, memastikan kegiatan berjalan dan
mengadakan pengawasan dan evaluasi.
Monitoring
Kegiatan pengawasan dilakukan oleh mahasiswa secara berkala untuk memastikan
kegiatan berjalan, sampah anorganik terkumpul, angka pembakaran sampah di rumah-rumah
warga menurun, serta memastikan antusiasme warga mengikuti kegiatan ini tetap pada tingkat
yang tinggi.
Evaluasi
Evaluasi dilakukan dengan mengadakan pertemuan dengan bina keluarga remaja dan
pemerintah RT-RW serta Ketua Dusun 1. Kami mengidentifikasi faktor pendukung dan faktor
penghambat kegiatan bank sampah, respons masyarakat terhadap bank sampah, serta
merumuskan rencana keberlanjutan program dan prospek masa depan program bank sampah di
RW 01 Desa Citangtu.
Kondisi sebelum program Kondisi sesudah program
No Program
Deskripsi dan foto Deskripsi dan foto
1 Bank
Sampah Gambar 2. Sampah dikelola
dengan bank sampah

Program sudah dilaksanakan


Kondisi sebelum program Kondisi sesudah program
No Program
Deskripsi dan foto Deskripsi dan foto
Gambar 1. Membakar selama hari dalam 3 minggu
sampah tidak termasuk kegiatan
sosialisasi. Setelah kegiatan
Tujuan dari kegiatan ini dilaksanakan, jumlah sampah
adalah untuk mengurangi yang terbuang dapat
pembakaran sampah yang diminimalisir sehingga
dilakukan warga RW 01 dampak-dampak negative
dalam menanggulangi yang ditimbulkan dari
banyaknya sampah yang ada pembakaran sampah pun
di lingkungan sekitar. dapat berkurang.
Sehingga sampah diolah
sedemikian rupa dan bernilai
ekonomi lebih untuk
menambah pendapatan
masyarakat khususnya ibu-
ibu. Kegiatan ini
dilaksanakan setiap hari
minggu dan sudah dimulai
pada tanggal 20,27 juli, 3
agustus 2019 dan diikuti oleh
40 orang ibu -ibu atau 40 KK.
Kegiatan ini dimulai dengan
melakukan wawancara pada
masing-masing RT dan RW
serta Ketua Dusun, sekaligus
melancarkan sosialisasi, lalu
melakukan observasi keadaan
lingkungan, menentukan RW
sasaran,rapat teknis dengan
Kondisi sebelum program Kondisi sesudah program
No Program
Deskripsi dan foto Deskripsi dan foto
bina keluarga remaja dan
pemerintah RT-RW,
sosialisasi door to door
kepada warga, lalu bina
keluarga remaja menjalankan
kegiatan bank sampah secara
mandiri.
Tabel 1. Hasil kegiatan bank sampah
1.1.1. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat
No
Program Faktor pendukung Faktor penghambat
.
1 Bank Sampah  Masyarakat RW 01,  Mahasiswa dan
RT 01,RT 02 dan pihak
RT 03 pemerintah RT
menunjukkan dan RW sulit
dukungan yang bertemu
tinggi dan (rutinitas RT
partisipasi yang dan RW sering
aktif tidak cocok
 Masyarakat RW 01, dengan waktu
RT 01, RT 02 dan mahasiswa bisa
RT 03 menemuinya)
mengapresiasi  Sosialisasi bank
diadakannya sampah belum
program bank maksimal
sampah karena masih
 Bina keluarga ada warga yang
remaja setempat belum
mampu mengetahui
No
Program Faktor pendukung Faktor penghambat
.
melaksanakan kegiatan bank
program bank sampah
sampah secara khususnya di
mandiri dan wilayah RT 03
melakukan karena wilayah
koordinasi dengan RT 03 cukup
warga agar jauh dari posko
berpartisipasi aktif KKN.
Tabel 2. Faktor pendukung dam penghambat bank sampah
1.1.2. Solusi hambatan

Untuk menyikapi hambatan-hambatan yang telah disebutkan di atas, kami menggagas


beberapa solusi berikut.

 Mengagendakan jadwal pertemuan dengan RT, RW, dan Bina Keluarga Remaja.
sehingga tidak perlu mengadakan appointment atau perjanjian sebelum bertemu karena
sudah diagendakan rutin.
 Mengagendakan bermain badminton dengan pemuda di RT 03 dan melakukan
sosialisasi non formal dengan cara mulut ke mulut pada masyarakat khususnya yang
ada di wilayah RT 03.

Program Kedua
Judul
Memanfaatkan Sampah Organik Menjadi Pupuk Kompos
1.1.1. Latar Belakang

Setelah cukup lama kami tinggal di Dusun 1 Desa Citangtu, kami mendapati bahwa warga
desa ini melakukan aktivitas rumah tangga, peternakan dan pertanian yang menghasilkan volume
sampah organik yang cukup tinggi jika dijumlahkan setiap rumahnya. Sayangnya, potensi yang
masih bisa diberdayakan dari sampah organik ini sirna terbakar bersama dengan sampah-
sampahnya di depan rumah warga setiap sore. Dalih warga adalah karena truk sampah tidak
bersedia mengangkut sampah ke wilayah mereka dengan berbagai alasan. Bahkan, ironisnya, ada
juga yang membuang sampah di lingkungan hutan dan sekitar aliran sungai, sehingga
menimbulkan bau yang tidak sedap.

Sampah organik seperti sampah sayur mayur, kotoran ternak dan rempah-rempah masih
memiliki potensi tinggi yang jika dimanfaatkan akan mendatangkan keuntungan bagi warga itu
sendiri. Salah satu keuntungan yang akan diperoleh adalah keuntungan ekonomi. Dengan
menjadikan sampah organik sebagai pupuk kompos, mayoritas mata pencaharian warga setempat
yaitu petani padi dan tembakau. Sehingga dapat memanfaatkan pupuk kompos tersebut untuk
pertanian mereka sendiri sehingga menekan pengeluaran untuk membeli pupuk.

Hal ini khususnya dirasakan oleh para petani. Perubahan iklim sering menghancurkan
kehidupan pertanian mereka karena ketidakpastian jadwal tanam dan jadwal panen. Tidak satu
atau dua kali mereka mengalami gagal panen atau panen dini karena cuaca yang tidak menentu.
Dengan memanfaatkan sampah organik yang dihasilkan dari aktivitas pertanian mereka untuk
dijadikan pupuk kompos, sehingga mereka dapat menghemat biaya produksi dan tanah tidak
mudah rusak jika dibandingkan dengan pupuk kimia. Oleh karena itu pemanfaatan sampah
organik menjadi pupuk kompos di Dusun 1 Desa Citantu sangat tepat dilakukan. Didukung oleh
potensi pertanian yang ada di wilayah tersebut.

1.1.2. Target

Tujuan diadakannya kegiatan ini adalah untuk mengurangi kegiatan pembakaran sampah
organik oleh warga desa dan memberdayakan sampah organik menjadi suatu hal yang bernilai
untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.

1.1.3. Manfaat

Dengan mengadakan program ini, warga setempat akan merasakan manfaat-manfaat


berikut.

 Warga memiliki satu potensi ekonomi tambahan yang dapat diraup dari pemanfaatan
sampah organik yang diolah menjadi pupuk kompos.
 Warga terhindar dari berbagai penyakit yang diakibatkan oleh membakar sampah.
 Lingkungan hidup warga terhindar dari kerusakan yang ditimbulkan dari membakar
sampah dan membuang sampah secara sembarangan ke hutan atau sungai.

1.1.4. Lokasi dan Sasaran

Kegiatan ini berbentuk pelatihan yang dilaksanakan di halaman kediaman ketua Yayasan
As Shidiqiyyah. Kegiatan ini diikuti oleh para petani dan Bina Keluarga Remaja di wilayah
Dusun 1 Desa Citangtu yang berjumlah 20 orang.

1.1.5. Deskripsi Tahapan Pelaksanaan

Tahap persiapan

Kami membentuk panitia kecil dan menyusun susunan acara. Kami menyusun dua rencana
(Plan A dan Plan B) untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diduga terjadinya saat acara.

Setelah itu, kami mengidentifikasi seluruh kebutuhan yang diperlukan untuk kepentingan
acara: MC Card, alat dan bahan serta keperluan logistik lainnya. Selain itu, kami mengondisikan
tamu undangan dan peserta kegiatan untuk dapat hadir di halaman kediaman Ketua Yayasan As
Shidiqiyyah pada hari pelaksanaan. Kami juga menjalin kemitraan dengan pemateri dari unsur
ahli dan menyiapkan konsumsi kegiatan.

Pelaksanaan

Pada tahap ini, kami mengumpulkan peserta di halaman kediaman Ketua Yayasan As
Shidiqiyyah dan melaksanakan pelatihan sesuai dengan rundown yang dibuat.

Monitoring

Setelah kegiatan ini berjalan, kami membentuk kelompok khusus yang terdiri dari mereka
yang telah mengikuti pelatihan. Secara berkala kami mengunjungi kelompok ini untuk
mengetahui bagaimana ilmu yang telah mereka dapatkan mereka terapkan dalam kehidupannya
sehari-hari, dan apakah mereka menyebarluaskan pengetahuan ini pada orang lain di sekitarnya.

Evaluasi

Evaluasi kegiatan ini dilakukan setelah kegiatan. Kami mengidentifikasi hasil kegiatan,
faktor pendukung dan kendala kegiatan serta mendiskusikan rencana tahapan selanjutnya
program ini untuk dikerjakan di masa depan.
1.1.6. Hasil

Kondisi sebelum program Kondisi sesudah program


No Program
Deskripsi dan foto Deskripsi dan foto
2 Sosialisasi
pemanfaatan
sampah
organik

Gambar 3. Sampah organik Gambar 4. Penyuluhan media


belum terkelola dengan tanam sampah organik
baik
Kegiatan ini bertujuan untuk
Kegiatan ini bertujuan memfasilitasi warga dengan
untuk memfasilitasi warga alternatif cara mengolah
dengan alternatif cara sampah organik yang mereka
mengolah sampah organik hasilkan dari aktivitas sehari-
yang mereka hasilkan dari hari. Kegiatan ini dilaksanakan
aktivitas sehari-hari. tanggal 10 Agustus 2018.
Kegiatan ini dilaksanakan Kegiatan ini dilaksanakan dalam
tanggal 10 Agustus 2018. bentuk pelatihan yang
Kegiatan ini dilaksanakan bertempat di Kantor Desa
dalam bentuk pelatihan Margaluyu. Sasaran kegiatan ini
yang bertempat di Kantor adalah petani dan karang
Desa Margaluyu. Sasaran taruna. Sesuai dengan poin-poin
kegiatan ini adalah petani yang telah dijabarkan pada poin
dan karang taruna. Sesuai 3.2 di atas, langkah-langkah
dengan poin-poin yang kegiatan ini adalah sebagai
telah dijabarkan pada poin berikut. Penyiapan rundown
3.2 di atas, langkah- acara, membentuk panitia,
Kondisi sebelum program Kondisi sesudah program
No Program
Deskripsi dan foto Deskripsi dan foto
langkah kegiatan ini adalah menyiapkan kebutuhan,
sebagai berikut. Penyiapan mengondisikan tamu undangan
rundown acara, dan peserta, menjalin kerja
membentuk panitia, sama dengan pemateri,
menyiapkan kebutuhan, menyiapkan konsumsi kegiatan
mengondisikan tamu dan keperluan logistik,
undangan dan peserta, pengumpulan peserta, dan
menjalin kerja sama pelaksanaan pelatihan.
dengan pemateri,
menyiapkan konsumsi
kegiatan dan keperluan
logistik, pengumpulan
peserta, dan pelaksanaan
pelatihan.
Tabel 3. Hasil kegiatan sosialisasi media tanam sampah organik

1.1.7. Faktor Pendukung dan Faktor Kendala

No. Program Faktor pendukung Faktor penghambat


2 Sosialisasi media  Warga yang terlibat  Untuk media tanam
tanam sampah antusias mengikuti sampah organik ini
organik program dan mau agar berfungsi
meluangkan optimal dibutuhkan
waktunya untuk kotoran sapi,
datang ke kantor namun di Desa
desa mengikuti Margaluyu tidak
pelatihan terdapat peternak
 Pemateri yang sapi yang dapat
terlibat memang ahli diakses dengan
di bidangnya mudah (baca: sulit
No. Program Faktor pendukung Faktor penghambat
memperoleh
kotoran sapi)
 Terdapat
kekurangan dana
dari pihak
mahasiswa yang
menyelenggarakan
 Terdapat
ketidaksediaan
beberapa anggota
panitia dalam
menjalankan tugas
yang diembannya
 Tidak melakukan
brifing karena harus
membuat Banner
ke Cimareme
 Keterlambatan
tamu undangan
(pegawai desa)
menekan waktu
pelaksanaan
Tabel 4. Faktor-faktor sosialisasi media tanam sampah organik

Anda mungkin juga menyukai