Anda di halaman 1dari 3

DEKUBITUS

Ulkus dekubitus merupakan cedera atau luka terbuka pada kulit yang disebabkan
adanya tekanan berkepanjangan dalam jangka waktu panjang di area tertentu. Selain
tekanan, ulkus dekubitus juga dapat terjadi akibat gaya gesek dan peregangan kulit,
biasanya pada bagian tubuh dengan tonjolan tulang. Bagian tubuh yang berisiko tinggi
adalah tulang ekor, tumit, dan pinggang. Selain itu siku, lutut, sendi pergelangan kaki,
dan bagian belakang bahu juga ternyata rentan mengalami ulkus dekubitus.

Ulkus dekubitus atau luka tekanan terjadi karena adanya penekanan jaringan lunak
yang mengakibatkan terjadinya sumbatan pembuluh darah di bawah kulit. Baik
sumbatan total maupun sebagian atau parsial dapat menyebabkan penyakit ini. Gaya
gesek dan peregangan kulit juga bisa membuat luka dengan menarik pembuluh darah
yang memberikan suplai darah ke kulit, sehingga kulit tidak mendapat nutrisi cukup.
Gesekan berlebih juga dapat merusak lapisan terluar kulit. Kondisi kulit yang lembab
akibat keringat di bagian tertentu juga dapat memperparah luka dengan membuat kulit
lebih rentan serta merusak jaringan kulit.

Gejala Ulkus Dekubitus

Pada orang yang hanya berbaring di tempat tidur, biasanya akan terbentuk luka di
belakang dan samping kepala, tulang belikat, pinggul, tulang ekor atau punggung bagian
bawah, tumit, pergelangan kaki, dan bagian belakang lutut. Berdasarkan tingkatan
keparahannya, berikut ini merupakan karakteristik luka yang muncul pada penderita
ulkus dekubitus :

·         Tingkat 1 : perubahan warna pada daerah kulit tertentu, misalnya menjadi
kemerahan atau kebiruan, disertai dengan rasa sakit atau gatal pada area kulit tersebut.

·         Tingkat 2 : luka lecet atau luka terbuka di area yang terdampak.

·         Tingkat 3 : luka terbuka hingga beberapa lapisan kulit yang lebih dalam (ulkus
kulit).

·         Tingkat 4 : luka terbuka yang sangat dalam hingga mencapai otot dan tulang.
Penanganan Ulkus Dekubitus

Tahap awal dari pengobatan ulkus dekubitus adalah mengurangi tekanan dan gesekan
pada luka. Setelah itu,  dokter akan melanjutkan dengan perawatan luka dan
pengangkatan jaringan yang rusak. Berikut ini adalah rangkaian pengobatan untuk
mengatasi ulkus dekubitus :

1.      Mengubah Posisi Tubuh

Posisi tubuh penderita perlu diubah secara berkala. Apabila menggunakan kursi roda,
pindahkan tumpuan berat badan ke sisi yang lain setiap 15 menit atau ganti posisi
setiap jam. Jika penderita berada di tempat tidur, gantilah posisi setiap 2 jam.

Dokter juga akan menyarankan penggunaan kasur anti-dekubitus. Kasur ini dapat
mengurangi tekanan pada area kulit tertentu, dan menjaga aliran udara ke area tersebut
tetap baik. Meski begitu, posisi penderita tetap perlu diubah secara berkala.

2.      Perawatan Luka Dekubitus

Jika luka tidak terbuka, bersihkan area kulit dengan sabun yang tidak mengandung
alkohol dan pewangi, kemudian langsung keringkan. Jika sudah muncul luka terbuka,
ulkus dekubitus perlu ditutup dengan perban, agar luka tidak terinfeksi dan kulit di
sekitarnya tetap kering.

Ganti perban secara berkala, dan bersihkan luka dengan air garam fisiologis (cairan
infus saline) setiap mengganti perban.

3.      Operasi untuk Mengangkat Jaringan Mati

Supaya luka dekubitus cepat sembuh, koreng dan jaringan yang sudah mati perlu
diangkat melalui operasi minor (tanpa bius total). Tindakan ini bertujuan untuk
merangsang pertumbuhan kulit baru yang sehat. Bila diperlukan, dokter bedah akan
menggunakan jaringan kulit dari bagian tubuh lainnya untuk menutup ulkus dekubitus.

4.      Obat-obatan
Pada perawatan luka dekubitus, dokter juga biasanya memberikan obat-obatan,
seperti :

·           Ibuprofen atau diclofenac untuk meredakan rasa sakit, terutama ketika penderita
sedang dirawat lukanya atau perlu diubah posisinya.

·           Antibiotik minum atau salep untuk melawan infeksi bakteri, jika ulkus dekubitus
sudah mengakibatkan infeksi pada penderita.

Anda mungkin juga menyukai