Anda di halaman 1dari 4

Ulkus dekubitus atau pressure ulcer adalah luka akibat penekanan yang lama pada kulit

karena berbaring terus-menerus. Luka paling sering muncul pada area kulit yang tertekan
saat berbaring, seperti tumit, siku, pinggul, dan tulang ekor. Ulkus dekubitus juga dikenal
sebagai bed sores.

Ulkus dekubitus berisiko terjadi pada orang yang menderita suatu penyakit hingga menyebabkan
gerak tubuhnya terbatas. Penderita tersebut akan berbaring di tempat tidur atau duduk di kursi
roda dalam waktu yang lama, sehingga ada bagian-bagian tubuh yang terus-menerus mengalami
penekanan dan muncul luka.

Untuk mencegah munculnya luka dekubitus, seseorang yang tidak dapat beranjak dari tempat
tidur disarankan untuk menggunakan kasur antidekubitus.

Gejala Ulkus Dekubitus

Ulkus dekubitus dapat muncul pada sejumlah area tubuh, tergantung bagian tubuh mana yang
tertekan dalam waktu lama.

Pada pengguna kursi roda, biasanya ulkus dekubitus akan muncul di area bokong, tulang ekor,
tulang belakang, tulang belikat, punggung lengan, serta kaki yang bersandar pada kursi roda.
Pada orang yang hanya berbaring di tempat tidur, biasanya akan terbentuk luka di belakang dan
samping kepala, tulang belikat, pinggul, tulang ekor atau punggung bagian bawah, tumit,
pergelangan kaki, dan bagian belakang lutut.

Berdasarkan tingkatan keparahannya, berikut ini merupakan karakteristik luka yang muncul pada
penderita ulkus dekubitus:

 Tingkat 1: perubahan warna pada daerah kulit tertentu, misalnya menjadi kemerahan atau
kebiruan, disertai dengan rasa sakit atau gatal pada area kulit tersebut.
 Tingkat 2: luka lecet atau luka terbuka di area yang terdampak.
 Tingkat 3: luka terbuka hingga beberapa lapisan kulit yang lebih dalam (ulkus kulit).
 Tingkat 4: luka terbuka yang sangat dalam hingga mencapai otot dan tulang.

Kapan harus ke dokter

Seseorang yang tidak dapat bergerak dalam waktu lama, baik di tempat tidur atau di kursi roda,
perlu rutin diperiksa oleh anggota keluarga atau perawat yang menjaganya, agar dapat diketahui
secara dini bila ia mengalami ulkus dekubitus.

Jika mulai muncul luka dekubitus tingkat pertama, segera konsultasikan ke dokter. Dokter dan
tim medis akan melakukan perawatan luka, sekaligus mengajarkan cara merawat luka kepada
anggota keluarga dan orang yang merawat penderita.

Selama perawatan luka di rumah, segeralah berobat kembali ke dokter jika muncul tanda-tanda
infeksi yang berupa:

 Demam
 Bengkak atau keluar nanah pada area luka

Penyebab Ulkus Dekubitus

Ulkus dekubitus disebabkan oleh tekanan dan gesekan pada kulit yang menghambat aliran darah
ke kulit. Kondisi ini umumnya terjadi pada seseorang yang tidak dapat mengubah posisi tubuh
ataupun bergerak dalam waktu yang lama.

Selain itu, ada beberapa faktor yang juga dapat meningkatkan risiko seseorang terkena ulkus
dekubitus, yaitu:

 Kemampuan indera perasa menurun


Cedera saraf tulang belakang dan gangguan saraf dapat menyebabkan kemampuan indera
perasa menurun sehingga penderita tidak merasakan adanya luka. Hal tersebut membuat
luka tidak segera diobati dan menjadi semakin dalam.
 Kurang asupan cairan dan nutrisi
Kondisi ini membuat daya tahan dan kesehatan kulit terganggu, sehingga mudah terjadi
kerusakan jaringan kulit.
 Aliran darah terganggu
Aliran darah yang terganggu akibat diabetes, penyakit jantung, gagal ginjal, atau multiple
sclerosis dapat meningkatkan risiko kerusakan jaringan akibat kurangnya suplai oksigen
dan nutrisi ke area tersebut.

Selain beberapa faktor di atas, inkontinensia urine dan tinja, obesitas, dan berusia lebih dari 70
tahun juga dapat membuat seseorang lebih berisiko terkena ulkus dekubitus.

Diagnosis Ulkus Dekubitus

Pada tahap awal diagnosis, dokter akan memeriksa bagian tubuh pasien yang rentan mengalami
ulkus dekubitus. Bila ditemukan adanya ulkus dekubitus, dokter akan menentukan tingkat
keparahan luka dan memberikan pengobatan yang sesuai.

Bila perlu, dokter dapat melakukan pemeriksaan penunjang, seperti tes darah, untuk mengetahui
kondisi pasien secara umum, sekaligus mendeteksi penyakit lain yang mungkin diderita pasien.

Pengobatan Ulkus Dekubitus

Tahap awal dari pengobatan ulkus dekubitus adalah mengurangi tekanan dan gesekan pada luka.
Setelah itu, dokter akan melanjutkan dengan perawatan luka dan pengangkatan jaringan yang
rusak. Berikut ini adalah rangkaian pengobatan untuk mengatasi ulkus decubitus:

Mengubah posisi tubuh

Posisi tubuh penderita perlu diubah secara berkala. Apabila menggunakan kursi roda, pindahkan
tumpuan berat badan ke sisi yang lain setiap 15 menit atau ganti posisi setiap jam. Jika penderita
berada di tempat tidur, gantilah posisi setiap 2 jam.

Dokter juga akan menyarankan penggunaan kasur antidekubitus. Kasur ini dapat mengurangi
tekanan pada area kulit tertentu, dan menjaga aliran udara ke area tersebut tetap baik. Meski
begitu, posisi penderita tetap perlu diubah secara berkala.

Perawatan luka dekubitus

Jika luka tidak terbuka, bersihkan area kulit dengan sabun yang tidak mengandung alkohol dan
pewangi, kemudian langsung keringkan. Jika sudah muncul luka terbuka, ulkus dekubitus perlu
ditutup dengan perban, agar luka tidak terinfeksi dan kulit di sekitarnya tetap kering.

Ganti perban secara berkala, dan bersihkan luka dengan air garam fisiologis (cairan infus saline)
setiap mengganti perban.

Operasi untuk mengangkat jaringan mati

Supaya luka dekubitus cepat sembuh, koreng dan jaringan yang sudah mati perlu diangkat
melalui operasi minor (tanpa bius total). Tindakan ini bertujuan untuk merangsang pertumbuhan
kulit baru yang sehat. Bila diperlukan, dokter bedah akan menggunakan jaringan kulit dari
bagian tubuh lainnya untuk menutup ulkus dekubitus.

Terapi tekanan negatif

Terapi tekanan negatif juga dikenal dengan nama vacuum assisted closure (VAC). Metode ini
dilakukan dengan menggunakan alat khusus untuk membersihkan luka.

Obat-obatan

Pada perawatan luka dekubitus, dokter juga biasanya memberikan obat-obatan, seperti:

 Ibuprofen atau diclofenac untuk meredakan rasa sakit, terutama ketika penderita sedang
dirawat lukanya atau perlu diubah posisinya.
 Antibiotik minum atau salep untuk melawan infeksi bakteri, jika ulkus dekubitus sudah
mengakibatkan infeksi pada penderita.

Selain beberapa metode pengobatan di atas, penderita juga perlu memenuhi asupan nutrisi dan
mengonsumsi air putih yang cukup untuk mempercepat proses penyembuhan kulit. Minum air
putih yang cukup dapat membantu mencegah dehidrasi yang dapat memperlambat proses
penyembuhan luka.

Anda mungkin juga menyukai