Anda di halaman 1dari 2

Nomor SOP :

Tanggal Pembuatan :
Tanggal Revisi :
Tanggal Pengesahan :
Disahkan Oleh Direktur RSUD Tebet

PEMERINTAH PROVINSI
DAERAH KHUSUS
IBUKOTA JAKARTA drg. Endang Murdiati, MPH
DINAS KESEHATAN NIP. 196505051992022001

RUMAH SAKIT ANESTESIA REGIONAL BLOCK


UMUM DAERAH Nama SOP SPINAL
TEBET
Anestesia spinal adalah tindakan anestesia dengan cara
penyuntikan obat anestesia lokal dan ajuvan ke dalam ruang
DEFINISI subaraknoid yang akan menghasilkan hambatan hantaran
rangsang saraf medula spinalis, menyebabkan hilangnya fungsi
otonom, sensorik dan motorik untuk sementara waktu
Tujuan anestesia spinal adalah menghilangkan sensasi pada
daerah yang teranestesia (terblok sensorik, motorik dan
TUJUAN otonomnya) sehingga dapat dilakukan tindakan pembedahan di
daerah tersebut
Peraturan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Tebet Nomor
KEBIJAKAN
166 / PER / DIR/ I / 2019 tentang panduan pelayanan Anastesi
PROSEDUR 1. Pasien sebelum diberikan anestesia spinal harus
melakukan kunjungan pra-anestesia, termasuk informed
consent.
2. Dokter anestesia menjelaskan tentang anestesia sesuai
standar anestesia umum.
3. Dokter anestesia memberikan premedikasi sesuai dengan
indikasi.
4. Perawat / bidan ruangan sudah melakukan pemasangan
infus.
5. Perawat mempersiapkan alat dan obat :
A. Jarum spinal
B. Obat anestesia lokal dan adjuvan
C. Peralatan dan anti sepsis
D. Alat-alat dan obat-obat anestesia umum
E. Alat dan obat emergency
F. Tensimeter
G. EKG
H. Pulse oksimeter
I. Stetoskop
J. Termometer
6. Dokter anestesiologi melakukan pemeriksaan kesiapan alat
dan obat yang diperlukan
7. Dokter anestesia mempesiapkan kelengkapan tindakan
untuk asepsis dan antisepsis.
8. Perawat memasang monitor standar pada pasien dan amati
tanda vital pasien.
9. Perawat memposisikan pasien dengan posisi lateral atau
duduk.
10. Dokter anestesia menentukan landmark celah antara
Lumbal 3-4 atau Lumbal4-5. Celah antara L3-4 atau
prosesus spinosus L4 tegak lurus dari garis imajiner yang
menghubungkan krista iliaka kanan dan kiri (garis Tuffier).
11. Dokter anestesia melakukan tindakan asepsis dan
Nomor SOP :
Tanggal Pembuatan :
Tanggal Revisi :
Tanggal Pengesahan :
Disahkan Oleh Direktur RSUD Tebet

PEMERINTAH PROVINSI
DAERAH KHUSUS
IBUKOTA JAKARTA drg. Endang Murdiati, MPH
DINAS KESEHATAN NIP. 196505051992022001

RUMAH SAKIT ANESTESIA REGIONAL BLOCK


UMUM DAERAH Nama SOP SPINAL
TEBET
sntisepsis pada landmark yang sudah ditentukan.
12. Dokter anestesia melakukan penusukan jarum spinal pada
celah antarvetrebra yang ditentukan. Penusukan dilakukan
sejajar dengan prosesus spinosus atau sedikit membentuk
sudut kearah sefalad , dengan arah bevel ke lateral atau
sefalad.
13. Dokter anestesia mendorong jarum sampai melewati
ligamentum flavum dan dura, terasa loss of resistence pada
rongga subaraknoid.
14. Dokter anestesia mencabut mandren jarum dan pastikan
posisi jarum sudah tepat yang ditandai dengan mengalir
keluar cairan cerebrospinal yang bening. Jarum dapat
dirotasikan 90° untuk memastikan kelancaran liquor yang
keluar. Penusukan harus diulang bila liquor tidak keluar
atau keluar darah.
15. Doter anestesia menyambungkan jarum dengan spuit berisi
obat anestesi lokal yang sudah dipersiapkan. Aspirasi
sedikit liquor, bila lancar suntikkan obat anestesi lokal
secara perlahan. Lakukan aspirasi ulang untuk memastikan
ujung jarum tetap pada posisi yang tepat dan suntikkan
kembali obat.
16. Dokter anestesia mencabut jarum dan kembalikan posisi
pasien sesuai dengan yang diinginkan.
17. Dokter anestesia melakukan cara penyuntikan paramedian
pada dasarnya sama seperti diatas, hanya jarum spinal
disuntikkan pada 1,5 cm lateral dan 1 cm kaudal dari celah
penyuntikan yang dituju.
UNIT TERKAIT Kamar Operasi

Anda mungkin juga menyukai