RSUD PROVINSI 007.04/216/20 R.0 1/2 SULAWESI BARAT 19
Ditetapkan di : Mamuju STANDAR Tanggal Terbit Plt. DIREKTUR PROSEDUR OPERASIONAL 18 Januari 2019
drg. Hj. HARTINI B. MM
NIP: 19601010 198910 1 003
PENGERTIAN Anestesia epidural adalah tindakan anesthesia dengan
menyuntikkan obat ke ruang epidural yang akan menghasilkan hambatan hantaran rangsang saraf medula spinalis, menyebabkan hilangnya fungsi otonom, sensoris dan motoris untuk sementara waktu. TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menghilangkan sensasi pada daerah yang teranestesia (terblok sensorik, motorik dan otonomnya) sehingga dapat dilakukan tindakan pembedahan di daerah tersebut. KEBIJAKAN Peraturan derektur Nomor 1201.01.01.09/116/ Tahun 2019 Tentang Pedoman pelayanan Anestesi Atau Sedasi di Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Sulawesi Barat PROSEDUR 1. DPJP/ Dokter Anestesi melakukan penilaian klinis pada pasien dan menyatakan indikasi untuk dilakukan intubasi. 2. Pemberian Informed Consent pada pasien (bila memungkinkan) dan keluarga pasien tentang alasan prosedur dan resiko tindakan sub arachnoid block. 3. Keluarga diminta menandatangani surat persetujuan tindakan (informed consent) jika keluarga menyetujui tindakan tersebut, bila tidak setuju diminta untuk menandatangani formulir penolakan tindakan. 4. Perawat PJ pasien mengklarifikasi indikasi epidural kepada Dokter Anestesia / Tenaga dokter yang kompeten dan mempersiapkan alat – alat yang ANESTESI EPIDURAL
D IA
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
RSUD PROVINSI SULAWESI BARAT 007.04/216/201 R.0 2/2 9
dibutuhkan untuk tindakan dan juga mempersiapkan
pasien. 5. Dokter Anestesia / Tenaga Dokter yang kompeten dibantu oleh penata anestesi, mengecek status hemodinamik pasien 6. Perawat anestesi memposisikan pasien duduk dengan kepala fleksi, atau miring (kiri atau kanan) lutut dilipat keperut dan kepala menunduk sehingga celah intervebrata terbuka maksimal. 7. Dokter Anestesi memakai sarung tangan steril. 8. Dilakukan tindakan asepsis daerah lumbal dengan betadine 5 % atau alcohol 96%. 9. Dokter melakukan anestesi infiltrasi pada daerah yang akan dilakukan penusukan jarum spinal dengan lidocain 2%. 10. Pilih celah intervertebra dengan menggunakan sias sebagai patokan 11. Dokter menusukkan jarum epidural sampai terasa menembus ligamentum flavum dan terasa kehilangan tahanan (lost of resistance), 12. Insersikateter epidural sesuai rencana blok yang diinginkan. 13. Fiksasi kateter epidural. UNIT TERKAIT 1. Instalasi Bedah Sentral 2. SMF terkait